Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
PT. METTA MEDICA
DENGAN
DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

Pada hari ini, .............tanggal .../oktober/2022 yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Dr Benny : dalam kedudukannya sebagai Direktur Komisaris PT. Metta
Medica dalam hal ini secara sah bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Metta
Medika, yang berlamat di Jl.Sutoyosiswomiharjo No.34 Kel. Pasar Baru Kec. Sibolga
Kota/Jln. Diponegoro no. 4-6 Kel. Pancuran Gerobak Kec. Sibolga Kota, Sibolga
Sumatera Utara 22521, yang selanjutnya disebut sebagai Pihak “Pertama”.

2. dr. Prawira Buntara Putra, M.Ked (Neurosurg),Sp. BS : dalam kedudukannya sebagai


Dokter Spesialis Bedah Saraf dalam hal ini bertindak sebagai diri sendiri, yang beralamat
di Jl.Pandan No.63 Medan, selanjutnya disebut sebagai Pihak “Kedua”.

----------------RUANG LINGKUP TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA---------

1. Selama perjanjian ini berlaku, Pihak kedua bertugas untuk menjalankan profesinya
dengan segenap kemampuan dan dedikasi terbaik yang dimilikinya sesuai dengan standar
praktek medis yang baik (good medical practice) sesuai kompetensi sebagai Spesialis
Bedah Saraf.
2. Selama perjanjian ini berlaku, Pihak kedua tidak diperkenankan bekerja di luar dari
Ruang Lingkup Rumah Sakit Metta Medika, Sibolga dan sekitarnya (Hanya Berpraktek
di Rumah Sakit Metta Medika /sebagai Dokter Inhouse).
3. Selama Perjanjian ini berlaku, 3 (tiga) lembar STR (Surat Tanda Registrasi ) akan
menjadi jaminan di Rumah Sakit, Pihak kedua Wajib merawat pasien umum,
perusahaan/asuransi, dan BPJS kesehatan.
-----------------------WAKTU KERJA PIHAK KEDUA------------------------

1. Pihak kedua bekerja pada pihak pertama sebagai dokter Spesialis Bedah Saraf di Rumah
Sakit METTA MEDIKA sesuai dengan jadwal praktek yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak yaitu :
Jadwal kehadiran dokter di Rumah Sakit:
a. Hari Senin sampai dengan hari sabtu: 40 ( empat puluh ) jam/minggu
b. Hari Minggu dan hari Libur diwajibkan hadir visite pada pasien rawat inap
c. Wajib hadir melakukan pelayanan oncall kepada pasien emergency/cito.

2. Pihak pertama memberikan pihak kedua Hak cuti selama 30 ( Tiga puluh ) hari dalam 1
(satu) Tahun Masa Perjanjian kerja termasuk tanggal merah dan hari libur nasional, dan
apabila pihak kedua hendak melakukan cuti , maka pihak kedua wajib mendapatkan
persetujuan dari Pihak Pertama secara tertulis dengan pengisian formulir cuti yang telah
disediakan oleh Pihak Pertama. Serta cuti tidak boleh di ambil melebihi 4 (empat ) hari
berturut –turut, dan apabila lebih dari 4 (empat) hari maka harus ada konfirmasi dan
persetujuan dari Pihak Pertama.
3. Apabila karena sesuatu alasan Pihak kedua tidak dapat hadir, maka Pihak pertama akan
memotong honorarium dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Rp. 2.750.000/ hari (dua juta lima puluh ribu rupiah) : Jika tidak hadir operasi cito,
visite, dan pelayanan lainnya.
b. Rp. 1.250.000/ hari (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) : jika tidak buka poli
c. Rp. 4.000.000/ hari (empat juta rupiah) : jika tidak melakukan pelayanan sama sekali
atau sisa cuti telah habis dipakai
4. Apabila sisa cuti yang tidak habis dipakai pertahunnya akan hangus dengan sendirinya.

--------------------PERJANJIAN PUTUS KONTRAK----------------------


1. Apabila Pihak kedua tidak akan melanjutkan perjanjian kontrak kerja selama masa
perjanjian kerjasama sedang berlangsung, maka pihak kedua harus mencarikan terlebih
dahulu Dokter Pengganti sebelum memutuskan perjanjian kontrak kerja dengan pihak
pertama, agar sanksi yang di poin 2 dibawah ini tidak berlaku.
2. Apabila pihak kedua memutuskan perjanjian kerja secara sepihak sebelum habisnya
tanggal kontrak yang telah ditentukan, maka pihak kedua akan dikenakan denda sebesar 2
(dua) kali guarantee fee dikali dengan jumlah bulan sisa masa kontrak.
3. Pihak pertama berhak memutuskan perjanjian kerja terhadap pihak kedua, apabila pihak
kedua melanggar perjanjian kerja dan diawali dengan dikeluarkannya Surat Peringatan
I,II dan ke III yang dikeluarkan oleh pihak pertama terhadap pihak kedua, dan pihak
kedua
diwajibkan membayar ganti rugi terhadap Rumah Sakit Sesuai dengan poin ke 2 ( dua)
diatas.

-------------------HONORARIUM DAN CARA PEMBAYARANNYA------------------

1. Honorarium :
a. Besarnya honorarium yang diberikan kepada pihak kedua, ditentukan sebagai
berikut:
- Besar Guarantee fee adalah RP. 50.000.000,-/Bulan
- Apabila honorarium diatas Rp. 50.000.000,-/Bulan, maka akan ada pembagian
80% (delapan puluh persen) Dokter 20% (dua puluh persen) Rumah Sakit.
Contoh :
Jasa Medis akumulasi periode 1 bulan adalah Rp. .60.000.000,-
Maka : Rp. 60.000.000 ,-- Rp. 50.000.000,- = Rp. 10.000.000,-
Rp. 10.000.000,-x 80% = Rp. 8.000.000,- (Dokter)
Rp. 10.000.000,- x 20% = Rp. 2.000.000,- (Rumah Sakit)

b. Pihak kedua wajib mengembalikan dana yang telah diberikan, apabila terjadi
kekeliruan dan kesalahan koding klaim pasien pada saat terjadi pemeriksaan audit
internal dan eksternal oleh BPJS kesehatan
c.Perhitungan honorarium yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati oleh Komite Medik dan manajemen Rumah Sakit METTA MEDICA
c. Ketentuan perhitungan honorarium BPJS Kesehatan yaitu :
- Non Bedah : 14.168 % dari tarif INACBg
- Bedah : 20 % dari tarif INACBg

2. Pembayaran:
a. Pembayaran honorarium dokter pada periode bulan berjalan dilakukan secara berkala
setiap tanggal 5 (lima) bulan berikutnya :
b. Untuk honorarium pasien umum waktu pembayaran terhitung dari tanggal 26 (dua
puluh enam ) bulan berlaku sampai dengan tanggal 25 (dua puluh lima ) bulan
berjalan dan sama halnya untuk berikut bulan berjalan dan dibayarkan setiap tanggal
5 (lima) bulan berikutnya.
c. Untuk honorarium pasien BPJS Kesehatan akan dihitung setelah diverifikasi dan
berkas diajukan ke BPJS kesehatan.

d. Adapun honorarium disebut diatas dilampirkan pada perjanjian kerja sama ini
(terlampir) karena merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.

3. Pajak Penghasilan :
a. Besarnya honorarium yang diterima pihak kedua sebagaimana disebut diatas,
belum dipotong Pajak Penghasilan, maka pihak pertama akan memotong pajak
ataspenerimaan honorarium dimaksud sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku untuk disetorkan ke kantor pajak.
b. Pelaporan tahunan pajak penghasilan akan diurus sendiri oleh pihak kedua.

------------------KEWAJIBAN PIHAK KEDUA------------------


1. Kewajiban pihak kedua selaku tenaga medis meliputi :
a. Mematuhi standar Pelayanan Medik yang berlaku yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan dan SOP dan Tata Tertib yang berlaku di Rumah Sakit dan mematuhi
standar etika profesi serta mematuhi dan mengikuti ketetuan dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit .
b. Mengutamakan pelayanan yang baik dan bermutu serta berkesinambungan, serta
melakukan pelayanan terhadap pasien umum, perusahaan, serta BPJS secara
sama tanpa ada perbedaan.
c. Menjaga citra dan nama baik pihak pertama dan Rumah Sakit beserta seluruh
korps/keluarga besarnya.
d. Berperan serta menjadi anggota komite medik Rumah sakit.
e. Komitmen untuk mendukung, melaksanakan dan terlibat dalam proses akreditasi
Rumah Sakit
f. Diwajibkan mengikuti setiap kegiatan yang dibuat oleh Rumah sakit
seperti Rapat dan lain-lain.
h. Menggunakan obat-obatan serta medical supply sesuai formularium yang ada di
Rumah Sakit Metta Medika, apabila ada obat dan medical supply yang dibutuhkan
diluar formularium Rumah saikt bisa dikonfirmasikan ke pihak pertama.
i. Komitmen untuk berperan aktif serta mendukung Rumah Sakit dalam
menjalankan program-program pemerintah ataupun BPJS Kesehatan seiring
berjalannya waktu.
j. Pihak Kedua wajib memiliki asuransi tanggung gugat profesi dokter, dan biaya
yang ditimbulkan dibebankan kepada pihak Kedua.

----------------JANGKA WAKTU DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN------------

1. Perjanjian ini berlaku dan terhitung sejak tanggal ... /... / 2022 Untuk jangka waktu
selama 2 (dua) tahun dan akan berakhir pada tanggal ... /... / 2022 ( terhitung dari tanggal
efektif mulai bekerja dengan SIP yang berlaku dan pelayanan bedah saraf telah
dikredensialiang dan mendapatkan persetujuan dilakukan pelayanan oleh BPJS
Kesehatan).
2. Setiap dan seluruh hak dan kewajiban yang terhutang oleh pihak yang satu kepada pihak
yang lain pada saat perjanjian ini berakhir wajib diselesaikan dengan secepat-cepatnya dan
sebaik-baiknya.sebelum berakhir tanggal berakhirnya perjanjian ini
3. Perjanjian ini hanya berlaku selama kerjasama Rumah Sakit dan BPJS Kesehatan masih
berlangsung.

-------------------LAIN-LAIN------------------
1. Para pihak sepakat bahwa setiap perselisihan yang berkaitan dengan perjanjian ini, harus
diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, namun dalam hal perselisihan tersebut
tidak daat diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, maka, kecuali dalam hal
pemutusan Hubungan kerja dan/atau Perselisihan Hubungan Industrial, Para Pihak
memilih untuk diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Sibolga
2. Apabila ada perubahan yang telah disepakati bersama di kemudian hari maka akan
dituangkan dalam bentuk addendum
3. Apabila terjadi kasus tanggung gugat profesi namun dalam hal ini asuransi tidak dapat
melakukan penanggungan, dan kasus tersebut terindikasi merupakan kelalaian dari DPJP
maka biaya yang ditimbulkan oleh kasus tersebut akan di bebankan kepada DPJP dan
Rumah Sakit (50 % : 50%) .
4. Pihak Pertama menyediakan fasilitas tempat tinggal kepada Pihak Kedua sesuai standart
pihak pertama , dimana fasilitas tersebut menjadi tanggungan Pihak Pertama.

-------------------KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)------------------


Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu suatu keadaan yang terjadi diluar
dari kemampuan, kesalahan atau kekuasan para pihak yang menyebabkan pihak yang mengalami
tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam perjanjian. Force
Majeure meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang, pemberontakan huru hara, pemogokan umum,
kebakaran dan kebijakan pemerintah yang berpengatuh secara langsung terhadapat perjanjian ini. Jika
timbul keadaan memaksa yaitu hal hal yang dikarekan keadaan Pihak Pertama, sehingga menunda
pembayaran atau tidak dapat membayar upah/gaji, maka pihak Kedua tidak dapat menuntut Pihak
Pertama.

Demikian perjanjian ini dibuat dan diselesaikan pada oleh kedua belah pihak dalam pikiran yang
sehat dan tanpa paksaan dari pihak manapun juga.

Anda mungkin juga menyukai