Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENDAHULUAN
Untuk pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit perlu dilakukan
kajian resiko untuk menentukan Prioritas Program dan Pencegahan Infeksi
Rumah Sakit. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS. Santa Anna turut
berperan dalam memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi mulai dari tahap perencanaan, proses sampai denganf
inishing bangunan dengan melampirkan kajian Identifikasi Risiko Infeksi/
ICRA (Infection Control Risk Assessment ) yang dikeluarkan oleh PPIRS
pada setiap akan melaksanakan konstruksi/renovasi bangunan.
B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang di dapat dan
ditularkan di antara pasien, staf dan pengunjung.
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien
petugas kesehatan dan risiko terhadap pengunjung.
C. PERENCANAAN
Tanggal : 3 September 2022
Lokasi : Lorong area rawat inap
Kegiatan : Memasang partisi di lorong perawatan rawat inap
D. ANALISIS ICRA
Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan :
Tipe: TIPE B
Kelompok risiko :Risiko Tinggi- Risiko Sangat Tinggi
Level ICRA:Level III/IV
1
dilakukan sebagai berikut :
1. Sebelum Melakukan Renovasi :
a) Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalkan debu
dari aktifitas konsruksi.Misalnya memasang terpal untuk mengurangi
penyebaran debu.
b) Petugas renovasi menggunakan alat pelindung diri masker untuk
meminimalkan paparan debu.
c) Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari
tempatnya ke udara,misalnya menyiram daerah bangunan sehingga
debu tidak gambang terbang jika tertiup angin.
2. Selama Renovasi :
a) Dapatkan ijin pembanguan dari tim PPI RS Wates Husada.
b) Beri tanda tulisan atau peringatan “Dilarang masuk kecuali staff proyek”.
c) Pasang semua penyekat dan pastikan penyekatan di lakukan dengan
menggunakan triplek atau pembatas kayu untuk memisahkan area kerja
dengan area yang lain sebelum proyek di laksanakan.
d) Letakkan keset adhesive atau keset lembab di depan semua pintu keluar
dan masuk proyek.
e) Kepala tukang bertanggung jawab menjaga area proyek/konstruksi
selalu dalam keadaan bersih dengan cara menggunakan lap basah setiap
hari atau lebih sering jika dianggap perlu untuk meminimalkan debu.
f) Seluruh puing dan sampah material yang dihasilkan, harus dibersihkan
dan dibuang setiap hari.
g) Keset lembut di cek dan di ganti secara teratur agar berfungsi efektif.
h) Jika ada debu atau kotoran yang keluar dari area proyek harus segera
dibersihkan.
i) Pembersihan akhir akan dilakukan sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh tim infection control.
3. Sesudah Renovasi
a) Jangan membuka partisi/pembatas sebelum proyek selesai dan proyek
sudah inspeksi oleh manajemen dan Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi RSWates Husada area proyek sudah dibersihkan oleh cleaning
servis rumah sakit.
b) Buka partisi dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran
2
dan partikel dari bangunan.
c) Pel area proyek dengan menggunakan larutan desinfektan.
F. KESIMPULAN
Pemasangan partisi dilakukan dengan tetap memperhatikan potensi risiko infeksi
bagi staf, pasien,pengunjung dan lingkungan rumah sakit.
G. PENUTUP
Demikian hasil identifikasi risiko infeksi Infection Control Risk Assessment
(ICRA) sebagai upaya PPI dalam pencegahan risiko infeksi sebelum dilakukan
renovasi/pembanguan.