Anda di halaman 1dari 144

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN
Nomor: 28/Pid.B/2015/PN.Tsm

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada
tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : DANI SUSANDA Bin RAHMAT;


Tempat lahir : Tasikmalaya;
Umur/ tanggal lahir : 43 Tahun/28 Desember 1971;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat tinggal : Kp. Lembangjaya, RT.02/14, Kel. Linggajaya,
Kec. Mangkubumi, Kota Tasikmalaya;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Wiraswasta /Sopir Pribadi;

Terdakwa dilakukan penahanan dalam Rumah Tahanan Negara/RUTAN


oleh :
1. Penyidik sejak tanggal 14-11-2014 sampai dengan tanggal 03-12-2014;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 04-12-2014 sampai dengan tanggal 12-
01-2015;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 12-01-2015 sampai dengan tanggal 31-01-2015;

4. Hakim sejak tanggal 27-01-2015 sampai dengan tanggal 25-02-2015;

5. Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya sejak tanggal 26-02-2015 sampai dengan


tangga 26 April 2015;

6. Perpanjangan penahanan pertama oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat
sejak tanggal 27 April 2015 sampai dengan tanggal 26 Mei 2015;

7. Perpanjangan penahanan kedua oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat sejak
tanggal 27 Mei 2015 sampai dengan tanggal 25 Juni 2015;

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya bernama: 1. LIEM IK PIENG, SH.


Dan 2. SARI NURDIANI, SH, Advokat dan Konsultan Hukum yang

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Direktori Putusan Mahkam2ah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
beralamat Kantor di LIEM IK PIENG, SH dan Rekan, di Jalan Sukalaya Barat No. 53 Kota
Tasikmalaya, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 02 Februari 2015 yang didaftarkan di
kepaniteraan Pengadilan Negeri Tasikmalaya tanggal 02 Februari 2015, Nomor :
11/2015/SK/PN.Tsm;
Pengadilan Negeri tersebut :
- Setelah membaca seluruh surat-surat dalam berkas
- Setelah meneliti bukti-bukti;
- Setelah mendengar saksi-saksi maupun Terdakwa;
- Setelah mendengar Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang pada pokoknya agar Majelis
Hakim memutuskan sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa DANI SUSANDA Bin RAHMAT telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Turut melakukan pembunuhan
dengan direncanakan terlebih dahulu” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 340 Jo 55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam Surat Dakwaan Kesatu Primair kami;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa DANI SUSANDA Bin RAHMAT berupa
pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun, dikurangi selama Terdakwa berada
dalam tahanan, Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
3. Menyatakan barang bukti:
- 1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno No. Pol. Z-1535-KE
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No.Pol. Z-4608-HP;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Xeon No.Pol. Z-6790-LI;
- 1 (satu) buah HP merk Samsung GT 93322
- 1 (satu) buah HP merk Samsung GTE 11 95
- 1 (satu) buah HP merk LG
- Uang tunai sejumlah Rp. 490.000,- (Empat ratus Sembilan puluh ribu
rupiah);
- Uang tunai sejumlah Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah)
- 1 (satu) buah gelang warna kuning keemasan
- 1 (satu) buah liontin
- 1 (satu) buah kalung
- 2 (dua) pasang anting
- 2 (dua) buah cincin
- 2 (dua) buah selimut
- 5 (lima) buah bantal
- 1 (satu) buah helai kain sprei
- 2 (dua) potong pakaian wanita

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Direktori Putusan Mahkam3ah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- 2 (dua) buah asbak
- 1 (satu) buah kunci gembok dan anak kuncinya
- 1 (satu) buah kaleng biscuit Khong Guan
- 2 (dua) buah toples plastik
- 1 (satu) buah tas selempang warna cokelat
- 1 (satu) buah buku tagihan
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No. Pol. D-6937-UG
- 1 (satu) potong jaket kulit
- 3 (tiga) potong celana jean panjang
- 1 (satu) potong baju koko
- 1 (satu) potong T-Shirt
- 1 (satu) potong pipa besi ukuran 55 Cm
Digunakan dalam perkara atas nama INDRA GRAHA Bin RIJAN RATIZAN;
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,- (Dua
ribu lima ratus rupiah);
Menimbang bahwa atas Tuntutan tersebut Penasihat Hukum Terdakwa
mengajukan pembelaan/pledooi yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa, dalam surat Tuntutannya Jaksa Panuntut Umum menyatakan :” bahwa
saksi NONOK pernah didatangi saudaranya yang bernama ROSADI
(Anggota Polisi) yang maksudnya menyampaikan permintaan ma’af
Terdakwa atas kehilapannya telah gelap mata menghabisi korban AI
CUCU, yang sebenarnya Terdakwa tadinya hanya mau bertemu baik-baik
bahkan sempat mengetuk pintu”
PADAHAL :
- Saksi NONOK tidak pernah mengatakan seperti itu dalam
persidangan.
- Saksi Rosadi tidak pernah menyampaikan hal seperti itu kepada
saksi NONOK;
2. Bahwa, dalam Surat Tuntutannya Jaksa Penuntut Umum menyebut : “saksi
DIDIN SAPUTRA dan NANDI SUANDI bin SUANDI , dibawah sumpah
pada pokoknya menerangkan...................................dst”
PADAHAL :
- Saksi tersebut tidak pernah dihadirkan untuk didengarkan dalam
persidangan perkara ini;
3. Bahwa, demikian juga dengan saksi Verbalisan RUSDIYANTO yang di dalam
persidangan dibawah sumpah telah menerangkan dan mengakui :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Direktori Putusan Mahkam4ah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
“bahwa pemeriksaan terhadap Terdakwa pada tanggal 14 November 2014
Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum karena telah malam
dan adanya penolakan dari dari pra tersangka..................dst “ akan tetapi
oleh Jaksa Penuntut Umum keterangan saksi tersebut dimanipulasi dengan
kebohongan menjadi : “ bahwa pemeriksaan Tersangka yang pertama yang
dilakukan di Polsek Kawalu.............dst semua didampingi Penasehat
Hukum;.
4. Bahwa, Jaksa Penuntut Umum tidak mengindahkan perintah Majelis Hakim
untuk menghadirkan Maman Lajim;
5. Bahwa, Penuntut Umum menyatakan tidak mengetahui alamat Maman Lajim
sementara Maman Lajim sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini,
sebab sebagai seorang tersangka haruslah sudah terlebih diketahui alamatnya oleh
penyidik dan Jaksa;
6. Bahwa, tabiat suka berbohong dari Jaksa Penuntut Umum tersebut mengingatkan
Penasehat Hukum Terdakwa akan jawaban Jaksa Penuntut Umum atas Eksepi
Penasehat hukum Terdakwa dalam angka 3.1 halaman 2 kalimat terakhir sebagai
berikut : “sedangkan untuk Berita Acara Konfrontasi tertanggal 6
November 2014, dibuat sebelum para tersangka belum menunjuk
Penasehat Hukumnya atau belum di buat BAP Tersangka”.
PADAHAL :
berita Acara Konfrontasi tersebut dibuat tanggal 26 November 2014, dan secara
logika sederhanapun apabila belum ada BAP Tersangka, tidak mungkin dilakukan
konfrontasi tersebut;
7. Bahwa, mengenai Rekonstruksi dalam persidangan Terdakwa menerangkan telah
melakukan rekonstruksi terlebih dahulu dengan arahan penyidik di Asrama
Bojong Tasikmalaya sebelum melakukan rekonstruksi di TKP;
8. Bahwa, mengenai barang-bukti yang merupakan barang milik korban AI CUCU
tidak satupun yang diambil dari tangan Terdakwa.;
9. Bahwa mengenai barang bukti milik Terdakwa merupakan baju, celana, dan pipa
besi disita atau diambil tanpa alasan hukum melainkan hanya untuk melengkapi
rekayasa sehingga haruslah dikesampingkan;
10. Bahwa, Terdakwa ditetapkan sebagai Tersangka dalam perkara ini tidak
berdasarkan kepada dua alat bukti yang sah melainkan hanya berdasarkan pada
keterangan saksi INDRA GRAHA saja;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Direktori Putusan Mahkam5ah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
11. Bahwa, selama pemeriksaan atas diri Terdakwa di POLRESTA Tasikmalaya telah
mengalami penyiksaan yang secara terselubung di dibenarkan oleh saksi
verbalisan RUSDIYANTO dan REFI sehingga melanggar prinsip-prinsip KUHAP
dan Hak Azasi Manusia sehingga dengan alasan diatas Penasehat Hukum
Terdakwa memohon agar Majelis Hakim memutuskan perkara ini sebagai
berikut :
1. Membebaskan Terdakwa DANI SUSANDA Bin RAHMAT dari seluruh Dakwaan
dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yaitu:
Dakwaan Kesatu :
- Primair Pasal 340 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP
- Subsidair Pasal 339 jo pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP;
- Lebih subsiadair 338 jo Pasal 55 (1) ke- KUHP;
- Leboh Subsidair lagi Pasal 335 Ayat (2) jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP
- Lebih lebih Subsidair lagi Pasal 345 Ayat (2) jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP;
KEDUA
- Pasal 365 ayat (4) KUHP
2. Mengeluarkan Terdakwa DANI SUSANDA Bin RAHMAT dari tahanan;
3. Merehabilitasi nama baik Terdakwa DANI SUSANDA Bin RAHMAT; Menimbang,
bahwa atas Pembelaan/Pleidoi Penasihat Hukum Terdakwa
Penuntut Umum tersebut Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Repliknya pada
persidangan tanggal 08 Juni 2014, yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :
1. Bahwa, pencabutan BAP atas diri Terdakwa oleh Terdakwa dalam persidangan
adalah sah-sah saja dengan alasan bahwa Terdakwa ada dalam tekanan dan
penyiksaan dan hal tersebut telah dilaporkan kepada pihak yang berkompeten tapi
tidak ada tindak lanjutnya, karena itu kebenaran penyiksaan tersebut hasilnya
negatif;
2. Bahwa, mengenai sidik-jari Terdakwa dalah sah serta dapat digunakan untuk
memperkuat pembuktian;
3. Bahwa, tentang kofrensi pers yang ditayangkan dalam persidangan perkara ini,
adalah bukan hal yang baru akan tetapi adalah hal yang lama, yang telah pernah
Jaksa Penuntut Umum ketahui dan hal tersebut lebih bersifat infotaiment;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Direktori Putusan Mahkam6ah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
4. Bahwa tentang barang bukti milik korban yang tidak ada pada Terdakwa adalah
karena Terdakwa dendam kepada korban sehingga korban tidak berniat memiliki
barang-barang milik korban;
5. Bahwa, system pembuktian menurut KUHAP adalah “negatif wettelijk” karena
banyaknya alat bukti harus menurut undang-undang, akan tetapi jumlah
banyaknya alat bukti belum tentu cukup untuk membuat Hakim yakin
menjatuhkan putusannya, maka penilaian alat bukti Jaksa Penuntut Umum
menyerahkannya sepenuhnya kepada Majelis Hakim;
Dengan alasan tersebut diatas Jaksa Penuntut Umum tetap pada Tuntutannya;
Menimbang, bahwa Penasehat Hukum Terdakwa telah mengajukan Duplik atas
Replik Jaksa Penuntut Umum tersebut pada tanggal 10 Juni 2015 yang pada pokoknya
sebagai berikut :
1. Bahwa Jaksa Penuntut Umum harus mengetahui serta mengerti sah tidaknya
Penyidikan yang dipakai sebagai alasan penyusunan Dakwaan bukan
didasarkan kesimpulan, melainkan diuji kebenarannya berdasarkan fakta yang
terungkap dalam persidangan;
2. Bahwa, pada BAP saksi INDRA mengatakan bahwa temannya ketika
melakukan pembunuhan adalah orang yang bernama DANI yang beralamat di
Cilembang, kemudian mengatakan disaat yang berbeda kemudian saksi
INDRA mengatakan tidak tahu dimana rumah Terdakwa dan kemudian saksi
INDRA menyebutkan lagi DANI yang melakukan pembunuhan dengannya
adalah DANI yang rumahnya dekat dengan bengkel tempat saksi dulu bekerja
di Cilembang Tasikmlaya;
Dengan keterangan saksi INDRA yang berbeda-beda seperti itu bagaimana
Jaksa Penuntut Umum memastikan teman saksi INDRA melakukan
pembunuhan tersebut adalah Terdakwa DANI sementara rumah Terdakwa
adalah di BIP INDIHIYANG;
3. Bahwa, mengenai penyiksaan yang dialami oleh Terdakwa saat penyidikan
saksi RUSDIYANTO dan REFI membenarkan kepada Terdakwa pernah
diperlihatkan kantong mayat bekas para korban yang masih ada darahnya hal
tersebut adalah merupakan intimidasi terhadap Terdakwa;
4. Bahwa, saksi verbalisan RUSDIYANTO dan REFI mengakui bahwa
Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum pada saat dilakukan BAP;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Direktori Putusan Mahkam7ah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
5. Bahwa, mengenai sidik jari adalah tidak sah untuk dipergunakan sebagai alat
bukti dalam perkara ini oleh karena BERITA ACARA PEMERIKSAAN
PERBANDINGAN PERSAMAAN SIDIK JARI No. BAP /11/XI/2014/Drt.
Reskimum halaman dua, bahan pemeriksaan angka 1 dan pada bagian
pemeriksaan., demikian pula dinyatakan : Penemuan dan pengangkatan sidik
jari adalah ditempat kejadian (TKP) pada tanggal 10 November 2014
sedangkan yang melakukan identifikasi adalah Team identifikasi
dari Polresta Tasikmalaya. Sementara saksi verbalisan RUSDIYANTO
mengtakan : pada tanggal 10 November 2014 tidak ada dilakukan identifikasi
di TKP, dan yang menemukan sidik jari adalah saksi dengan menggunakan
senter.
6. Bahwa, Rekonstruksi tidak sesuai dengan juklak dan juknis teknik penyidikan
oleh karena Rekonstrusi dalam perkara ini dilakukan dengan arahan Penyidik
di Asrama Bojong Tasikmalaya;
7. Bahwa, pengaduan atas penyiksaan diri Terdakwa menurut Jaksa tidak
ditindak lanjuti sehingga dianggap negatif adalah tidak benar oleh karena
pengaduan tersebut telah di proses oleh PROPAM MABES POLRI pada tgl 26
Januari 2015, dan juga oleh KOMNAS HAM tanggal 29 Mei 2015;
Dengan berdasarkan uraian diatas Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat
bahwa tidak ada satu alat buktipun yang dapat membuktikan Terdakwa sebagai pelaku
tindak pidana sebagaimana didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum;
Menimbang bahwa Terdakwa telah dihadapkan didepan persidangan dengan
dakwaan sebagai berikut :
KESATU :
PRIMAIR :
-----“Bahwa ia Terdakwa DANI SUSANDA bin RAHMAT bersama-sama dengan
INDRA GRAHA bin RIJAN RATIZAN (disidangkan dalam berkas perkara terpisah),
pada hari Minggu tanggal 9 November 2014 sekitar jam
02.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan tahun 2014,
bertempat di Kampung Sindangjaya RT. 01/08 Kelurahan Linggajaya, Kecamatan
Mangkubumi, Kota Tasikmalaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Tasikmalaya atau setidak-tidaknya Pengadilan
Negeri Tasikmalaya berwenang untuk mengadilinya, turut melakukan, dengan
sengaja dan dengan direncanakan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Direktori Putusan Mahkam8ah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain Perbuatan mana dilakukan oleh
Terdakwa dengan cara :
Terdakwa yang masih ada hubungan dengan korban AI CUCU, sudah lama merasa
kesal dengan korban yang selalu menagih utang Terdakwa kepada almarhum orang
tua korban tujuh tahun yang lalu sebesar Rp.. 12.500.000,- (Duabelas Juta Limaratus
Ribu Rupiah), karena korban sering menagihnya dengan kata-kata yang kadang
menyakitkan Terdakwa maupun kepada isteri Terdakwa, maka Terdakwa pun merasa
sakit hati kepada korban.
Pada hari Kamis tanggal 6 Nopember 2014 sekitar jam 09.00 WIB, bertempat di dekat
sebuah lapang Vollyball disamping counter HP” Nania Call” di Jalan Cilembang
Tasikmalaya, Terdakwa bertemu dengan saksi INDRA, kemudian mereka ngobrol,
dalam pembicaraan tersebut Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah kenal
dengan korban AI CUCU, dijawab oleh saksi mengenalnya, saat itu Terdakwa
mengatakan keinginannya untuk menghabisi nyawa saksi korban AI CUCU
sekeluarga tanpa memberikan alasannya, setelah itu Terdakwa mengajak saksi
INDRA untuk pergi melihat rumah korban AI CUCU dengan berboncengan dengan
sepeda motor Honda Beat milik saksi INDRA, sesampai di depan rumah saksi korban
AI CUCU, mereka pun berhenti, kemudian Terdakwa menunjukan kepada saksi
INDRA bahwa rumah bercat hijau itu rumah korban AI CUCU. Selanjutnya
Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi bersedia atau tidak untuk ikut
melakukannya, kalau mau ikut oleh Terdakwa akan diberi upah berupa uang sebesar
Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah), saat itu saksi INDRA menanyakan mau kapan
perbuatan itu dilakukan, pada saat itu Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk
bertemu kembali pada hari Sabtu tanggal 8 Nopember 2014 sekitar jam 19.00 WIB.,
bertempat di belakang Counter HP “Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya,
setelah saksi INDRA mengantar Terdakwa ke tempat semula kemudian mereka
berpisah, saksi INDRA pulang ke rumahnya di Cicantel, Kelurahan Mulyasari,
Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya dengan menggunakan motornya.
Pada waktu dan tempat yang telah di sepakati, Terdakwa dari rumahnya menuju ke
Kampung Sindangjaya, lalu bertemu dengan saksi INDRA di belakang Counter HP
“Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya , pada saat itu Terdakwa telah
mengajak saksi INDRA untuk berpindah tempat mengobrol yaitu ke dekat pintu
gerbang samping SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, saat itu Terdakwa kembali
bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi mau atau tidak ikut melakukan
pembunuhan yang diiyakan oleh

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Direktori Putusan Mahkam9ah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
saksi INDRA sebagai tanda setuju, dimana Terdakwa akan memberinya upah sebesar
Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) dan disepakati bahwa perbuatan itu akan mereka
lakukan pada malam itu juga yaitu hari Minggu tanggal 9 Nopember 2014 jan 02.00
WIB., dimana Terdakwa akan menunggu saksi INDRA di sebuah rumah kosong dekat
rumah korban AI CUCU, selanjutnya setelah saksi INDRA mengantar Terdakwa ke
tempat semula lalu merekapun berpisah, saksi INDRA pulang ke rumahnya di
Cicantel, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya dengan
menggunakan motor.
Pada hari Minggu tanggal 9 Nopember 2014 sekitar jam 02.00 WIB, Terdakwa
dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna merah berangkat dari
rumahnya di Indihiang menuju ke Kampung Sindangjaya Cilembang Tasikmalaya,
setelah sampai di rumah tersebut Terdakwa dengan berjalan kaki menuju ke rumah
korban AI CUCU, tidak lama kemudian saksi INDRA dengan menggunakan sepeda
motor Honda Beat datang ke rumah korban AI CUCU dimana Terdakwa sudah
menunggunya, sesampainya di tempat tersebut saksi INDRA memarkirkan sepeda
motornya diluar pagar rumah kosong dekat rumah korban, sementara Terdakwa waktu
itu sudah berada dihalaman rumah kosong tersebut , kemudian saksi INDRA masuk
juga ke halaman rumah itu melalui pintu pagar halaman rumah itu, setelah didalam
Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk segera masuk dan melakukan perbuatannya
karena takut keburu siang, sambil berbisik. Selanjutnya mereka berdua memanjat
pagar tembok samping rumah korban, setelah didalam, Terdakwa menyerahkan
sebuah obeng (-) bergagang kuning kepada saksi INDRA dan memerintahkannya
untuk membuka jendela dengan menggunakan obeng tersebut, kemudian saksi
INDRA pun mencongkel sebuah daun jendela dan mengangkat daun jendela ruang
paviliun rumah korban setelah jendela terbuka, Terdakwa yang lebih dahulu masuk ke
ruang tersebut melalui jendela diikuti oleh saksi INDRA, setelah sampai didalam
ternyata ruangan tersebut ruang tempat menonton TV, selanjutnya mereka berdua
masuk ke ruang tengah rumah beriringan dan masuk ke kamar belakang yang ternyata
kamar belakang itu kosong, selanjutnya mereka berdua menuju ke kamar depan yang
pintunya sedikit terbuka akan tetapi lampunya dipadamkan, setelah masuk ke kamar
tersebut mereka berdua melihat korban AI CUCU dan anak perempuannya yaitu
korban EULIS tengah tidur pulas diatas tempat tidur dengan keduanya dalam posisi
terlentang,dimana korban EULIS berada disisi yang menempel ke tembok dinding,
setelah itu secara tiba-tiba Terdakwa dengan menggunakan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Direktori Putusan Mahkam1a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sepotong besi berukuran 55 Cm yang dibawanya telah memukul bagian dada korban
AI CUCU yang tidur terlentang sebanyak satu kali hingga korban mengaduh kesakitan
sedangkan saksi INDRA dari samping tempat tidur memegangi kedua kaki korban,
setelah itu kembali Terdakwa memukul bagian muka korban AI CUCU dengan
sepotong besi sebanyak satu kali, sedangkan saksi INDRA telah menarik kedua kaki
korban sehingga korban jatuh terguling ke lantai dari tempat tidurnya. Pada saat itu
korban EULIS pun bangun dari tidurnya dan berteriak kaget, oleh Terdakwa, korban
EULIS pun dipukul mukanya dengan sepotong besi sebanyak satu kali, sedangkan
saksi INDRA memegangi kedua kaki korban EULIS dan mengikatnya dengan
menggunakan kain ditempat tidur, oleh karena korban EULIS masih kelihatan
bergerak, oleh Terdakwa mukanya ditutupi dengan bantal, korban EULIS pun
berontak dan akhirnya diam tak bergerak lagi, ketika korban EULIS ditelungkupkan
oleh saksi INDRA, Terdakwa kembali memukul bagian belakang kepalanya dengan
sepotong besi sehingga bagian belakang kepala korban EULIS pun mengeluarkan
darah, setelah itu Terdakwa dan saksi INDRA pun turun dari tempat tidur. Ketika
Terdakwa melihat korban AI CUCU yang sudah terbaring dilantai masih hidup,
kemudian saksi INDRA kembali memegangi kedua kaki korban AI CUCU,
mengikatnya dengan menggunakan selimut setelah itu Terdakwa dengan posisi
mengangkang diatas tubuh korban AI CUCU kembali memukuli korban AI CUCU
mengenai bagian muka dan menghantamkannya ke sudut lemari yang ada dikamar itu
dan hingga berdarah-darah, sampai akhirnya korban AI CUCU maupun korban
EULIS tidak bergerak lagi. setelah itu Terdakwa membersihkan sepotong pipa besi
yang berlumuran darah dengan menggunakan sprei serta mengambil 2 buah kunci
sepeda motor dan 1 buah kunci mobil yang tersimpan di sebuah kotak warna merah di
kamar itu serta sebuah kaleng biscuit merk Khong-Guan yang berisi sejumlah uang
kemudian diambil oleh Terdakwa dimasukan ke saku jaketnya, sedangkan saksi
INDRA mengambil sebuah handphone merk Samsung warna merah muda yang
tersimpan diatas lemari didekat pintu kamar tersebut, selanjutnya saksi INDRA keluar
dari kamar tersebut menuju ke kamar belakang, di dalam kamar tersebut, saksi
INDRA pun telah mengambil sejumlah uang yang tersimpan di dalam sebuah topless
kaca dan toples kaleng, tas selendang berwarna silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah
hand-phone yang tersimpan dalam sebuah keranjang kemudian memasukkannya
kedalam sebuah kantong plastic dan dibawa keluar menuju ke ruang tamu dimana
Terdakwa berada, selanjutnya Terdakwa pun

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Direktori Putusan Mahkam1a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
menyuruh saksi INDRA untuk mengambil kunci kendaraan dan mengeluarkan
1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno Tahun 2000 Np. Pol Z-1535 KE. warna hijau
metalik milik korban yang terparkir di garasi depan paviliun. Sekitar jam
4.30 WIB., saksi INDRA mengeluarkan mobil milik korban dengan terlebih dahulu
membuka kunci gembok pagar, sedangkan Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) unit
sepeda motor Yamaha Xeon No.Pol.Z- 6790-LI, setelah mobil berhasil dihidupkan
mesinnya serta dikeluarkan dengan cara mundur kemudian oleh saksi INDRA mobil
tersebut diparkir di pinggir rumah korban, setelah itu saksi INDRA kembali masuk ke
rumah korban, mengambil barang- barang berupa tas selendang berwarna silver, buku-
buku dan 3 (tiga) buah hand-phone kemudian disimpan di jok belakang mobil,
sedangkan Terdakwa sendiri mengeluarkan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio
No.Pol. Z- 4608-HP warna Biru milik korban, kemudian diparkir bersama-sama di
depan rumah tersebut, setelah Terdakwa menutup pintu rumah, selanjutnya Terdakwa
menyuruh saksi INDRA untuk bersama-sama membawa kedua sepeda motor tersebut
menuju ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya lewat belakang bekas Terminal Cilembang
dengan cara Terdakwa membawa sepeda motor Yamaha Mio sedangkan saksi INDRA
membawa sepeda motor Yamaha Xeon. Sesampainya di Pasar Cikurubuk, Terdakwa
dan saksi INDRA telah menyimpan kedua sepeda tersebut di pinggir sebuah warung
nasi dekat Toko Surya dengan jarak antara keduanya sekitar 10 meter. Setelah itu
saksi INDRA kemudian pergi membeli rokok serta meminta pemilik warung untuk
mengantarkannya ke daerah belakang bekas Terminal Cilembang dengan becak,
sedangkan Terdakwa kembali ke rumah korban dengan diantar ojek sampai belakang
bekas Terminal Cilembang dan kemudian berjalan kaki. Sesampainya di daerah
belakang bekas terminal Cilembang, dengan berjalan cepat, saksi INDRA kembali
menuju ke rumah korban kemudian menutup pintu pagar rumah korban dan masuk
kedalam mobil sambil menunggu Terdakwa, tidak lama kemudian Terdakwa datang
dengan berjalan kaki, kemudian mereka berdua kembali ke Pasar Cikurubuk dengan
cara saksi INDRA mengendarai mobil Suzuki Baleno warna hijau metalik milik
korban sedangkan Terdakwa mengendarai sepeda motor Hond Beat milik saksi
INDRA. Sesampainya di Pasar Cikurubuk kemudian Terdakwa memarkirkan sepeda
motor Honda Beat didekat kedua sepeda motor korban yang sudah terlebih dahulu
diparkir ditempat itu, selanjutnya dengan menggunakan mobil Suzuki Baleno warna
hijau milik korban, Terdakwa minta diantar oleh saksi INDRA ke Jalan Juanda
persimpangan Babakan Lewo. Dalam perjalanan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Direktori Putusan Mahkam1a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Terdakwa telah menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) dan
kunci-kunci kedua sepeda motor milik korban kepada saksi INDRA sambil
Terdakwa berkata jika seandainya saksi INDRA tertangkap agar jangan berkata kalau
Terdakwa terlibat, sedangkan mengenai kedua sepeda motor korban, Terdakwa
menyerahkan sepenuhnya terserah saksi INDRA. Ditempat tersebut Terdakwa turun
dan kemudian pulang ke rumahnya, sedangkan saksi INDRA kembali lgi ke Pasar
Cikurubuk dan memarkirkan mobil Suzuki Baleno warna hijau didekat kedua sepeda
motor milik korban, selanjutnya pada sekitar jam 07.00 WIB., Terdakwa dengan
mengendarai sepeda motor Honda Beat miliknya telah menjemput dan mengantarkan
ibunya yaitu saksi ROHAYATI yang sedang berbelanja di Pasar untuk diantar ke
rumahnya di Cicantel Tasikmalaya. Selanjutnya saksi INDRA dengan naik Angkutan
Kota - 010 menuju ke Pasar Cikurubuk, setelah itu saksi INDRA dengan mengendarai
mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban pergi pulang ke rumahnya di Cicantel
Tasikmalaya, di perjalanan menuju pulang tepatnya di Jalan Gubernur Sewaka
disekitar pesawahan, saksi INDRA telah membuang tas warna silver, obeng, baju
sweater saksi serta hand-phone dan charger milik korban ke sawah, setelah itu saksi
INDRA pulang ke rumah. Sesampainya dirumahnya, didalam mobil, saksi INDRA
telah menghitung uang yang didapatnya dari rumah korban yaitu sebesar Rp.
3.000.000 (Tiga Juta Rupiah) kemudian disatukan dengan uang hasil pemberian dari
Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah ) selanjutnya disimpan di
dashboard mobil tersebut.
Pada hari Senin tanggal 10 Nopember 2014, seperti biasanya saksi INDRA mengantar
saksi ROHAYATI ibunya ke Pasar Cikurubuk dengan menggunakan sepeda motor
Honda Beat, sesampainya di pasar, saksi juga telah memindahkan sepeda motor
Yamaha Xeon milik korban yang telah saksi simpan dekat Toko Surya ke dekat
Mesjid Al-Mutaqin yang masih berlokasi di pasar tersebut , pada saat saksi hendak
melihat sepeda motor Yamaha-Mio warna biru milik korban yang sebelumnya
diparkir didekat sepeda motor Yamaha–Xeon, ternyata sepeda motor tersebut sudah
tidak berada lagi ditempat semula saksi menyimpannya bersama dengan Terdakwa,
melainkan sudah berpindah tempat ke depan Pos Satpam. Ketika saksi INDRA hendak
mengambil sepeda motor tersebut, saksi SUGENG petugas Satpam telah menahannya,
selanjutnya saksi INDRA pulang kerumahnya dan pada sekitar jam 17.00 Wib,
sepulang dari pasar Cikurubuk, saksi INDRA telah memindahkn mobil Suzuki Baleno
warna hijau milik korban

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Direktori Putusan Mahkam1a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
yang tadinya di rumah saksi ke sekitar luar pintu gerbang masuk Perumahan Kota
Baru.
Pada hari Selasa tanggal 12 Nopember 2014 sekitar jam 12.00 WIB., bertempat
dirumahnya saksi INDRA telah menitipkan uang sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta
Duaratus Ribu Rupiah) kepada saksi MEYLA pacarnya sambil berpamitan hendak
mencari kerja ke Bandung.
Pada hari Rabu tanggal 13 Nopember 2014 sekitar jam 09. WIB.,saksi INDRA
pergi ke Perumahan Kota Baru untuk mengambil mobil Suzuki Baleno warna hijau
milik korban yang disimpan ditempat itu untuk selanjutnya saksi INDRA telah
membawanya ke daerah Soreang Bandung. Ketika saksi INDRA sedang berada dalam
mobil tersebut di Jalan Soreang, telah ditangkap oleh petugas kepolisian, sehingga
kemudian Terdakwa pun ditangkap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah AI CUCU, pada tanggal 10 Nopember 2014
antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Disekitar mulut terdapat bekuan darah, disekitar lubang hidung terdapat bekuan
darah ;
---- Pada pipi kiri terdapat sebuah luka lecet berukuran 4 x 4 Cm, ditengah luka
tersebut, terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata dan memiliki dasar luka
berupa tulang wajah yang hancur ;
---- Pada bibir bawah, sisi kiri terdapat luka lecet disertai luka memar, ukuran 1 ,5 x
1 Cm ;
---- Pada bibir atas sisi kiri sebuah luka lecet disertai memar berukuran 1,5 x 1 Cm;
--- Tulang rahang bawah kiri patah ;
---- Tulang rahang atas kiri dan tulang wajah sebelah kiri remuk;
---- Pada leher sisi kiri hingga depan terdapat banyak luka lecet tekan berukuran
rata-rata 1 Cm, berbentuk garis dan diserta banyak luka memar
;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar berbentuk bundar dengan ukuran
diameter 1 Cm;
---- Pada lengan kiri sisi luar, 8 Cm diatas siku, terdapat sebuah luka lecet berukuran 2 x
9 Cm dikelilingi oleh luka memar berukuran 9, 5 x 4 Cm ;
---- Dada bagian tengah terdapat luka memar seluas area 8 x 12 Cm;
---- Terdapat sebuah luka lecet tekan berukuran 2 x 1,5 Cm pada dada sisi kiri;
---- Terdapat luka memar tengah arah menyerong pada daerah perbatasan dada dan
perut berukuran panjang 18 Cm lebar 4 Cm;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Direktori Putusan Mahkam1a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Terdapat luka memar berbentuk bundar di daerah perut tepat diatas pusar berukuran 5 x
6 Cm;
---- Pada daerah wajah atas kiri terdapat luka terbuka berukurn 3 x 0,5 Cm dengan tepi
dan ujung tidak rata dan dasar luka tulang wajah;
---- Tulang rawan hidung patah disertai memar;
---- Terdapat memar pada kelopak mata kanan;
---- Terdapat memar pada lutut kiri berbentuk bundr berukurn 1 Cm;
---- Banyak luka memar pada lengan, siku dan tangan kiri berukuran rata-rata 1 x 2
Cm;
---- Dibawah kulit dada terdapat resapan darah yang letaknya sesuai dengan luka
memar pada daerah dada, tulang iga ke empat, lima dan enam kanan patah,
tulang iga ketika, empat dan enam kiri patah, tulang dada patah setinggi iga tiga
dan empat;
---- Jaringan ikat dibawah kulit leher serta otot leher sebelah kanan dan kiri hampir
seluruh bagiannya ditemukan adanya resapan darah ;
---- Pada otot leher sebelah kanan dan kiri ditemukan resapan darah ;
---- Selaput dinding perut berwarna putih kelabu dan pada otot dinding perut cukup
tebal berwarna merah kecoklatan tidak ditemukan resapan darah ;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar;
Kesimpulan: ditemukan adanya kekerasan tumpul di kepala, wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada serta perut. Terdapat tanda-tanda yang sesuai dengan keadaan
pencekikan, terdapat tanda-tanda mati lemas (asfiksia), sebab matinya akibat
kekerasan tumpul dan cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkarkan hasil pemeriksaan jenazah EULIS RESTIANA, pada tanggal 10
November 2014 antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Pada bibir sisi kiri bawah terdapat memar berukuran 0, 5 x 0,5 Cm;
---- Daerah pipi kiri hingga rahang bawah kiri memar dan bengkak ;
---- Banyak luka lecet dan memar pada daerah rahang bawah kiri hingga leher sisi kiri
depan dengan ukuran rata-rata 1 x1 Cm;
---- Terdapat luka terbuka berukuran 5 x 1 Cm diatas alis kiri, tepi terbuka dan tepi
luka tidak rata, dasar tulang dahi retak;
---- Tulang tengkorak di daerah dahi sebelah kiri retak ;
---- Pada otak kecil ditemukan pendarahan ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Direktori Putusan Mahkam1a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Pada permukaan batang otang dijumpai jendalan darah;
Kesimpulan: ditemukan adnya kekerasan tumpul di kepala, wajah sebelah kiri, sebab
matinya karena kekerasan tumpul di kepala dan cekikan di leher, mati lemas
(asfiksia), sebab matinya akibat cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan
nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Perbandingan Persamaan Sidik Jari, Nomor :
BAP/11/XI/2014/Dit Reskrimum, tanggal 19 November 2014, disimpulkan bahwa
sidik jari yang terdapat pada tutup kaleng kue merk Khong Guan sebagaimana Berita
Acara Penemuan dan Pengangkatan Sidik Jari latent di tempat kejadian perkara pada
tanggal 10 November 2014 sama dengan Sidik Jari Tengah kanan Terdakwa.
-----Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 340
Jo.55 ayat (1) ke 1 KUHP”;
SUBSIDAIR :
-----“Bahwa ia Terdakwa DANI SUSANDA bin RAHMAT bersama-sama dengan
INDRA GRAHA bin RIJAN RATIZAN (disidangkan dalam berkas perkara terpisah),
pada hari Minggu tanggal 10 November 2014 sekitar jam
., atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan tahun 2014, bertempat di
Kampung Sindangjaya RT. 01/08 Kelurahan Lnggajaya Kecamatan Mangkubumi
Kota Tasikmalaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Tasikmalaya atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Tasikmalaya
berwenang untuk mengadilinya, turut melakukan, makar mati diikuti,disertai atau
didahului dengan perbuatan yang dapat dihukum dan yang dilakukan dengan maksud
untuk menyiapkan atau memudahkan perbuatan itu atau jika tertangkap tangan akan
melindungi dirinya atau kawan-kawannnya daripada hukuman ataua akan
mempertahankan barang yang didapatnya dengan melawan hak, Perbuatan mana
dilakukan oleh Terdakwa dengan cara :
Terdakwa yang masih ada hubungan dengan korban AI CUCU, sudah lama merasa
kesal dengan korban yang selalu menagih utang Terdakwa kepada almarhum orang
tua korban tujuh tahun yang lalu sebesar Rp.. 12.500.000 (Duabelas Juta Limaratus
Ribu Rupiah), karena korban sering menagihnya dengan kata-kata yang kadang
menyakitkan Terdakwa maupun kepada isteri Terdakwa, maka Terdakwa pun merasa
sakit hati kepada korban.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Direktori Putusan Mahkam1a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pada hari Kamis tanggal 6 November 2014 sekitar jam 09.00 WIB, bertempat di dekat
sebuah lapang Volleyball disamping counter HP” Nania Call” di Jalan Cilembang
Tasikmalaya, Terdakwa bertemu dengan saksi INDRA, kemudian mereka ngobrol,
dalam pembicaraan tersebut Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah kenal
dengan korban AI CUCU, dijawab oleh saksi mengenalnya, saat itu Terdakwa
mengatakan keinginannya untuk menghabisi nyawa saksi korban AI CUCU
sekeluarga tanpa memberikan alasannya, setelah itu Terdakwa mengajak saksi
INDRA untuk pergi melihat rumah korban AI CUCU dengan berboncengan dengan
sepeda motor Honda Beat milik saksi INDRA, sesampai di depan rumah saksi korban
AI CUCU, mereka pun berhenti, kemudian Terdakwa menunjukan kepada saksi
INDRA bahwa rumah bercat hijau itu rumah korban AI CUCU. Selanjutnya
Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi bersedia atau tidak untuk ikut
melakukannya, kalau mau ikut oleh Terdakwa akan diberi upah berupa uang sebesar
Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah), saat itu saksi INDRA menanyakan mau kapan
perbuatan itu dilakukan, pada saat itu Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk
bertemu kembali pada hari Sabtu tanggal 8 Nopember 2014 sekitar jam 19.00 WIB.,
bertempat di belakang Counter HP “Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya,
setelah saksi INDRA mengantar Terdakwa ke tempat semula kemudian mereka
berpisah, saksi INDRA pulang ke rumahnya di Cicantel Kelurahan Mulyasari
Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan menggunakan motornya.
Pada waktu dan tempat yang telah di sepakati, Terdakwa dari rumahnya menuju ke
Kampung Sindangjaya, lalu bertemu dengan saksi INDRA di belakang Counter HP
“Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya, pada saat itu Terdakwa telah
mengajak saksi INDRA untuk berpindah tempat mengobrol yaitu ke dekat pintu
gerbang samping SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, saat itu Terdakwa kembali
bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi mau atau tidak ikut melakukan
pembunuhan yang diiyakan oleh saksi INDRA sebagai tanda setuju, dimana Terdakwa
akan memberinya upah sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) dan disepakati
bahwa perbuatan itu akan mereka lakukan pada malam itu juga yaitu hari Minggu
tanggal 9 Nopember 2014 jan 02.00 WIB., dimana Terdakwa akan menunggu saksi
INDRA di sebuah rumah kosong dekat rumah korban AI CUCU, selanjutnya setelah
saksi INDRA mengantar Terdakwa ke tempat semula lalu merekapun berpisah, saksi
INDRA pulang ke rumahnya di Cicantel Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari
Kota Tasikmalaya dengan menggunakan motor..

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Direktori Putusan Mahkam1a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pada hari Minggu tanggal 9 November 2014 sekitar jam 02.00 WIB., Terdakwa
dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna merah berangkat dari
rumahnya di Indihiang menuju ke Kampung Sindangjaya Cilembang Tasikmalaya,
setelah sampai di rumah tersebut Terdakwa dengan berjalan kaki menuju ke rumah
korban AI CUCU, tidak lama kemudian saksai INDRA dengan menggunakan sepeda
motor Honda Beat datang ke rumah korban AI CUCU dimana Terdakwa sudah
menunggunya, sesampainya di tempat tersebut saksi INDRA memarkirkan sepeda
motornya diluar pagar rumah kosong dekat rumah korban, sementara Terdakwa waktu
itu sudah berada dihalaman rumah kosong tersebut , kemudia saksi INDRA masuk
juga ke halaman rumah itu melalui pintu pagar halaman rumah itu, setelah didalam
Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk segera masuk dan melakukan perbuatannya
karena takut keburu siang, sambil berbisik. Selanjutnya mereka berdua memanjat
pagar tembok samping rumah korban, setelah didalam, Terdakwa menyerahkan
sebuah obeng (-) bergagang kuning kepada saksi INDRA dan memerintahkannya
untuk membuka jendela dengan menggunakan obeng tersebut, kemudian saksi
INDRA pun mencongkel sebuah daun jendela dan mengangkat daun jendela ruang
paviliun rumah korban setelah jendela terbuka , Terdakwa yang yang lebih dahulu
masuk ke ruang tersebut melalui jendela diikuti oleh saksi INDRA, setelah sampai
didalam ternyata ruangan tersebut ruang tempat menonton TV, selanjutnya mereka
berdua masuk ke ruang tengah rumah beriringan dan masuk ke kamar belakang yang
ternyata kamar belakang itu kosong, selanjutnya mereka berdua menuju ke kamar
depan yang pintunya sedikit terbuka akan tetapi lampunya dipadamkan, setelah masuk
ke kamar tersebut mereka berdua melihat korban AI CUCU dan anak perempuannya
yaitu korban EULIS tengah tidur pulas diatas tempat tidur dengan keduanya dalam
posisi terlentang,dimana korban EULIS berada disisi yang menempel ke tembok
dinding, setelah itu secara tiba-tiba Terdakwa dengan menggunakan sepotong besi
berukuran 55 Cm yang dibawanya telah memukul bagian dada korban AI CUCU yang
tidur terlentang sebanyak satu kali hingga korban mengaduh kesakitan sedangkan
saksi INDRA dari samping tempat tidur memegangi kedua kaki korban, setelah itu
kembali Terdakwa memukul bagian muka korban AI CUCU dengan sepotong besi
sebanyak satu kali, sedangkan saksi INDRA telah menarik kedua kaki korban
sehingga korban jatuh terguling ke lantai dari tempat tidurnya. Pada saat itu korban
EULIS pun bangun dari tidurnya dan berteriak kaget, oleh Terdakwa, korban EULIS
pun

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Direktori Putusan Mahkam1a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dipukul mukanya dengan sepotong besi sebanyak satu kali, sedangkan saksi INDRA
memegangi kedua kaki korban EULIS dan mengikatnya dengan menggunakan kain
ditempat tidur, oleh karena korban EULIS masih kelihatan bergerak, oleh Terdakwa
mukanya ditutupi dengan bantal, korban EULIS pun berontak dan akhirnya diam tak
bergerak lagi, ketika korban EULIS ditelungkupkan oleh saksi INDRA, Terdakwa
kembali memukul bagian belakang kepalanya dengan sepotong besi sehingga bagian
belakang kepala korban EULIS pun mengeluarkan darah, setelah itu Terdakwa dan
saksi INDRA pun turun dari tempat tidur. Ketika Terdakwa melihat korban AI CUCU
yang sudah terbaring dilantai masih hidup, kemudian saksi INDRA kembali
memegangi kedua kaki korban AI CUCU, mengikatnya dengan menggunakan selimut
setelah itu Terdakwa dengan posisi mengangkang diatas tubuh korban AI CUCU
kembali memukuli korban AI CUCU mengenai bagian muka dan menghantamkannya
ke sudut lemari yang ada dikamar itu dan hingga berdarah-darah, sampai akhirnya
korban AI CUCU maupun korban EULIS tidak bergerak lagi. setelah itu Terdakwa
membersihkan sepotong pipa besi yang berlumuran darah dengan menggunakan sprei
serta mengambil 2 buah kunci sepeda motor dan 1 buah kunci mobil yang tersimpan
di sebuah kotak warna merah di kamar itu serta sebuah kaleng biscuit merk Khong-
Guan yang berisi sejumlah uang kemudian diambil oleh Terdakwa dimasukan ke saku
jaketnya, sedangkan saksi INDRA mengambil sebuah handphone merk Samsung
warna merah muda yang tersimpan diatas lemari didekat pintu kamar tersebut,
selanjutnya saksi INDRA keluar dari kamar tersebut menuju ke kamar belakang, di
dalam kamar tersebut, saksi INDRA pun telah mengambil sejumlah uang yang
tersimpan di dalam sebuah topless kaca dan toples kaleng, tas selendang berwarna
silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah hand-phone yang tersimpan dalam sebuah
keranjang kemudian memasukkannya kedalam sebuah kantong plastic dan dibawa
keluar menuju ke ruang tamu dimana Terdakwa berada, selanjutnya Terdakwa pun
menyuruh saksi INDRA untuk mengambil kunci kendaraan dan mengeluarkan
1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno Tahun 2000 Np. Pol Z-1535 KE. warna hijau
metalik milik korban yang terparkir di garasi depan paviliun. Sekitar jam
4.30 WIB, saksi INDRA mengeluarkan mobil milik korban dengan terlebih dahulu
membuka kunci gembok pagar, sedangkan Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) unit
sepeda motor Yamaha Xeon No.Pol.Z- 6790-LI, setelah mobil berhasil dihidupkan
mesinnya serta dikeluarkan dengan cara mundur kemudian oleh saksi INDRA mobil
tersebut diparkir di pinggir rumah korban,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Direktori Putusan Mahkam1a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
setelah itu saksi INDRA kembali masuk ke rumah korban, mengambil barang- barang
berupa tas selendang berwarna silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah hand-phone
kemudian disimpan di jok belakang mobil, sedangkan Terdakwa sendiri mengeluarkan
1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No.Pol. Z- 4608-HP warna Biru milik korban,
kemudian diparkir bersama-sama di depan rumah tersebut, setelah Terdakwa menutup
pintu rumah, selanjutnya Terdakwa menyuruh saksi INDRA untuk bersama-sama
membawa kedua sepeda motor tersebut menuju ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya
lewat belakang bekas Terminal Cilembang dengan cara Terdakwa membawa sepeda
motor Yamaha Mio sedangkan saksi INDRA meambawa sepeda motor Yamaha
Xeon. Sesampainya di Pasar Cikurubuk, Terdakwa dan saksi INDRA telah
menyimpan kedua sepeda tersebut di pinggir sebuah warung nasi dekat Toko Surya
dengan jarak antara keduanya sekitar 10 meter. Setelah itu saksi INDRA kemudian
pergi membeli rokok serta meminta pemilik warung untuk mengantarkannya ke
daerah belakang bekas Terminal Cilembang dengan becak, sedangkan Terdakwa
kembali ke rumah korban dengan diantar ojek sampai belakang bekas Terminal
Cilembang dan kemudian berjalan kaki. Sesampainya di daerah belakang bekas
terminal Cilembang, dengan berjalan cepat, saksi INDRA kembali menuju ke rumah
korban kemudian menutup pintu pagar rumah korban dan masuk kedalam mobil
sambil menunggu Terdakwa, tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan berjalan
kaki, kemudian mereka berdua kembali ke Pasar Cikurubuk dengan cara saksi INDRA
mengendarai mobil Suzuki Baleno warna hijau metalik milik korban sedangkan
Terdakwa mengendarai sepeda motor Hond Beat milik saksi INDRA. Sesampainya di
Pasar Cikurubuk kemudian Terdakwa memarkirkan sepeda motor Honda Beat
didekat kedua sepeda motor korban yang sudah terlebih dahulu diparkir ditempat itu,
selanjutnya dengan menggunakan mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban,
Terdakwa minta diantar oleh saksi INDRA ke Jalan Juanda persimpangan Babakan
Lewo. Dalam perjalanan Terdakwa telah menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000
(Dua Juta Rupiah) dan kunci-kunci kedua sepeda motor milik korban kepada saksi
INDRA sambil Terdakwa berkata jika seandainya saksi INDRA tertangkap agar
jangan berkata kalau Terdakwa terlibat, sedangkan mengenai kedua sepeda motor
korban, Terdakwa menyerahkan sepenuhnya terserah saksi INDRA. Ditempat
tersebut Terdakwa turun dan kemudian pulang ke rumahnya, sedangkan saksi INDRA
kembali lagi ke Pasar Cikurubuk dan memarkirkan mobil Suzuki Baleno warna

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Direktori Putusan Mahkam2a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
hijau didekat kedua sepeda motor milik korban, selanjutnya pada sekitar jam
07.00 WIB, Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat miliknya telah
menjemput dan mengantarkan ibunya yaitu saksi ROHAYATI yang sedang berbelanja
di Pasar untuk diantar ke rumahnya di Cicantel Tasikmalaya. Selanjutnya saksi
INDRA dengan naik Angkutan Kota - 010 menuju ke Pasar Cikurubuk, setelah itu
saksi INDRA dengan mengendarai mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban
pergi pulang ke rumahnya di Cicantel Tasikmalaya, di perjalanan menuju pulang
tepatnya di Jalan Gubernur Sewaka disekitar pesawahan, saksi INDRA telah
membuang tas warna silver, obeng, baju sweater saksi serta hand-phone dan charger
milik korban ke sawah, setelah itu saksi INDRA pulang ke rumah. Sesampainya
dirumahnya, didalam mobil, saksi INDRA telah menghitung uang yang didapatnya
dari rumah korban yaitu sebesar Rp. 3.000.000 (Tiga Juta Rupiah) kemudian
disatukan dengan uang hasil pemberian dari Terdakwa sebesar Rp.
2.000.000 (Dua Juta Rupiah ) selanjutnya disimpan di dashboard mobil
tersebut.
Pada hari Senin tanggal 10 Nopember 2014, seperti biasanya saksi INDRA mengantar
saksi ROHAYATI ibunya ke Pasar Cikurubuk dengan menggunakan sepeda motor
Honda Beat, sesampainya di pasar, saksi juga telah memindahkan sepeda motor
Yamaha Xeon milik korban yang telah saksi simpan dekat Toko Surya ke dekat
Mesjid Al-Mutaqin yang masih berlokasi di pasar tersebut , pada saat saksi hendak
melihat sepeda motor Yamaha-Mio warna biru milik korban yang sebelumnya
diparkir didekat sepeda motor Yamaha –Xeon, ternyata sepeda motor tersebut sudah
tidak berada lagi ditempat semula saksi menyimpannya bersama dengan Terdakwa,
melainkan sudah berpindah tempat ke depan Pos Satpam. Ketika saksi INDRA hendak
mengambil sepeda motor tersebut, saksi SUGENG petugas Satpam telah menahannya,
selanjutnya saksi INDRA pulang kerumahnya dan pada sekitar jam 17.00 WIB.,
sepulang dari pasar Cikurubuk, saksi INDRA telah memindahkn mobil Suzuki
Baleno warna hijau milik korban yang tadinya di rumah saksi ke sekitar luar pintu
gerbang masuk Perumahan Kota Baru.
Pada hari Selasa tanggal 12 Nopember 2014 sekitar jam 12.00 WIB., bertempat
dirumahnya saksi INDRA telah menitipan uang sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta
Duaratus Ribu Rupiah) kepada saksi MEYLA pacarnya sambil berpamitan hendak
mencari kerja ke Bandung.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Direktori Putusan Mahkam2a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pada hari Rabu tanggal 13 November 2014 sekitar jam 09. WIB.,saksi INDRA pergi
ke Perumahan Kota Baru untuk mengambil mobil Suzuki Baleno warna hijau milik
korban yang disimpan ditempat itu untuk selanjutnya saksi INDRA telah
membawanya ke daerah Soreang Bandung. Ketika saksi INDRA sedang berada dalam
mobil tersebut di Jalan Soreang, telah ditangkap oleh petugas kepolisian, sehingga
kemudian Terdakwa pun ditangkap;
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah AI CUCU, pada tanggal 10 November 2014
antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Disekitar mulut terdapat bekuan darah, disekitar lubang hidung terdapat bekuan
darah ;
---- Pada pipi kiri terdapat sebuah luka lecet berukuran 4 x 4 Cm, ditengah luka
tersebut, terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata dan memiliki dasar luka
berupa tulang wajah yang hancur ;
---- Pada bibir bawah, sisi kiri terdapat luka lecet disertai luka memar, ukuran 1 ,5 x 1
Cm ;
---- Pada bibir atas sisi kiri sebuah luka lecet disertai memar berukuran 1,5 x 1 Cm;
--- Tulang rahang bawah kiri patah ;
---- Tulang rahang atas kiri dan tulang wajah sebelah kiri remuk;
---- Pada leher sisi kiri hingga depan terdapat banyak luka lecet tekan berukuran rata-
rata 1 Cm, berbentuk garis dan diserta banyak luka memar;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar berbentuk bundar dengan ukuran
diameter 1 Cm;
---- Pada lengan kiri sisi luar, 8 Cm diatas siku, terdapat sebuah luka lecet berukuran 2
x 9 Cm dikelilingi oleh luka memar berukuran 9, 5 x 4 Cm ;
---- Dada bagian tengah terdapat luka memar seluas area 8 x 12 Cm;
---- Terdapat sebuah luka lecet tekan berukuran 2 x 1,5 Cm pada dada sisi kiri;
---- Terdapat luka memar tengah arah menyerong pada daerah perbatasan dada dan
perut berukuran panjang 18 Cm lebar 4 Cm;
---- Terdapat luka memar berbentuk bundar di daerah perut tepat diatas pusar berukuran 5 x
6 Cm;
---- Pada daerah wajah atas kiri terdapat luka terbuka berukurn 3 x 0,5 Cm dengan tepi
dan ujung tidak rata dan dasar luka tulang wajah;
---- Tulang rawan hidung patah disertai memar;
---- Terdapat memar pada kelopak mata kanan;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Direktori Putusan Mahkam2a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Terdapat memar pada lutut kiri berbentuk bundr berukurn 1 Cm;
---- Banyak luka memar pada lengan, siku dan tangan kiri berukuran rata-rata 1 x 2
Cm;
---- Dibawah kulit dada terdapat resapan darah yang letaknya sesuai dengan luka
memar pada daerah dada, tulang iga ke empat, lima dan enam kanan patah,
tulang iga ketika, empat dan enam kiri patah, tulang dada patah setinggi iga tiga
dan empat;
---- Jaringan ikat dibawah kulit leher serta otot leher sebelah kanan dan kiri hampir
seluruh bagiannya ditemukan adanya resapan darah ;
---- Pada otot leher sebelah kanan dan kiri ditemukan resapan darah ;
---- Selaput dinding perut berwarna putih kelabu dan pada otot dinding perut cukup
tebal berwarna merah kecoklatan tidak ditemukan resapan darah ;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar;
Kesimpulan: ditemukan adanya kekerasan tumpul di kepala, wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada serta perut. Terdapat tanda-tanda yang sesuai dengan keadaan
pencekikan, terdapat tanda-tanda mati lemas (asfiksia), sebab matinya akibat
kekerasan tumpul dan cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkarkan hasil pemeriksaan jenazah EULIS RESTIANA, pada tanggal 10
Nopember 2014 antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Pada bibir sisi kiri bawah terdapat memar berukuran 0, 5 x 0,5 Cm;
---- Daerah pipi kiri hingga rahang bawah kiri memar dan bengkak ;
---- Banyak luka lecet dan memar pada daerah rahang bawah kiri hingga leher sisi kiri
depan dengan ukuran rata-rata 1 x1 Cm;
---- Terdapat luka terbuka berukuran 5 x 1 Cm diatas alis kiri, tepi terbuka dan tepi
luka tidak rata, dasar tulang dahi retak;
---- Tulang tengkorak di daerah dahi sebelah kiri retak ;
---- Pada otak kecil ditemukan pendarahan ;
---- Pada permukaan batang otang dijumpai jendalan darah;
Kesimpulan: ditemukan adnya kekerasan tumpul di kepala, wajah sebelah kiri, sebab
matinya karena kekerasan tumpul di kepala dan cekikan di leher, mati lemas
(asfiksia), sebab matinya akibat cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan
nafas.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Direktori Putusan Mahkam2a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan Berita AcaraPemeriksaan Perbandingan Persamaan Sidik Jari, Nomor :
BAP/11/XI/2014/Dit Reskrimum, tanggal 19 Nopember 2014, disimpulkan bahwa
sidik jari yang terdapat pada tutup kaleng kue merk Khong Guan sebagaimana Berita
Acara Penemuan dan Pengangkatan Sidik Jari latent di tempat kejadian perkara pada
tanggal 10 November 2014 sama dengan Sidik Jari Tengah kanan Terdakwa.
-----Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 339
Jo.55 ayat (1) ke 1 KUHP”
LEBIH SUBSIDAIR :
-----“Bahwa ia Terdakwa DANI SUSANDA bin RAHMAT bersama-sama dengan
INDRA GRAHA bin RIJAN RATIZAN (disidangkan dalam berkas perkara terpisah) ,
pada hari Minggu tanggal 10 Nopember 2014 sekitar jam ., atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu lain dalam bulan tahun 2014, bertempat di Kampung
Sindangjaya RT. 01/08 Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi Kota
Tasikmalaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Tasikmalaya atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Tasikmalaya
berwenang untuk mengadilinya, turut melakukan,dengan sengaja menghilangkan jiwa
orang lain. Perbuatan mana dilakukan oleh Terdakwa dengan cara:
Terdakwa yang masih ada hubungan dengan korban AI CUCU, sudah lama merasa
kesal dengan korban yang selalu menagih utang Terdakwa kepada almarhum orang
tua korban tujuh tahun yang lalu sebesar Rp.. 12.500.000 (Duabelas Juta Limaratus
Ribu Rupiah), karena korban sering menagihnya dengan kata-kata yang kadang
menyakitkan Terdakwa maupun kepada isteri Terdakwa, maka Terdakwa pun merasa
sakit hati kepada korban.
Pada hari Kamis tanggal 6 Nopember 2014 sekitar jam 09.00 WIB, bertempat di dekat
sebuah lapang Vollyball disamping counter HP” Nania Call” di Jalan Cilembang
Tasikmalaya, Terdakwa bertemu dengan saksi INDRA, kemudian mereka ngobrol,
dalam pembicaraan tersebut Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah kenal
dengan korban AI CUCU, dijawab oleh saksi mengenalnya, saat itu Terdakwa
mengatakan keinginannya untuk menghabisi nyawa saksi korban AI CUCU
sekeluarga tanpa memberikan alasannya, setelah itu Terdakwa mengajak saksi
INDRA untuk pergi melihat rumah korban AI CUCU dengan berboncengan dengan
sepeda motor Honda Beat

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Direktori Putusan Mahkam2a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
milik saksi INDRA, sesampai di depan rumah saksi korban AI CUCU, mereka pun
berhenti, kemudian Terdakwa menunjukan kepada saksi INDRA bahwa rumah bercat
hijau itu rumah korban AI CUCU. Selanjutnya Terdakwa bertanya kepada saksi
INDRA apakah saksi bersedia atau tidak untuk ikut melakukannya, kalau mau ikut
oleh Terdakwa akan diberi upah berupa uang sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta
Rupiah), saat itu saksi INDRA menanyakan mau kapan perbuatan itu dilakukan, pada
saat itu Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk bertemu kembali pada hari Sabtu
tanggal 8 Nopember 2014 sekitar jam 19.00 WIB., bertempat di belakang Counter HP
“Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya, setelah saksi INDRA mengantar
Terdakwa ke tempat semula kemudian mereka berpisah, saksi INDRA pulang ke
rumahnya di Cicantel Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya
dengan menggunakan motornya.
Pada waktu dan tempat yang telah di sepakati, Terdakwa dari rumahnya menuju ke
Kampung Sindangjaya, lalu bertemu dengan saksi INDRA di belakang Counter HP
“Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya, pada saat itu Terdakwa telah
mengajak saksi INDRA untuk berpindah tempat mengobrol yaitu ke dekat pintu
gerbang samping SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, saat itu Terdakwa kembali
bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi mau atau tidak ikut melakukan
pembunuhan yang diiyakan oleh saksi INDRA sebagai tanda setuju, dimana Terdakwa
akan memberinya upah sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) dan disepakati
bahwa perbuatan itu akan mereka lakukan pada malam itu juga yaitu hari Minggu
tanggal 9 Nopember 2014 jan 02.00 WIB., dimana Terdakwa akan menunggu saksi
INDRA di sebuah rumah kosong dekat rumah korban AI CUCU, selanjutnya setelah
saksi INDRA mengantar Terdakwa ke tempat semula lalu merekapun berpisah, saksi
INDRA pulang ke rumahnya di Cicantel Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari
Kota Tasikmalaya dengan menggunakan motor.
Pada hari Minggu tanggal 9 Nopember 2014 sekitar jam 02.00 WIB., Terdakwa
dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna merah berangkat dari
rumahnya di Indihiang menuju ke Kampung Sindangjaya Cilembang Tasikmalaya,
setelah sampai di rumah tersebut Terdakwa dengan berjalan kaki menuju ke rumah
korban AI CUCU, tidak lama kemudian saksi INDRA dengan menggunakan sepeda
motor Honda Beat datang ke rumah korban AI CUCU dimana Terdakwa sudah
menunggunya, sesampainya di tempat tersebut saksi INDRA memarkirkan sepeda
motornya diluar pagar rumah kosong dekat rumah korban, sementara Terdakwa
waktu itu sudah

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Direktori Putusan Mahkam2a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
berada dihalaman rumah kosong tersebut , kemudian saksi INDRA masuk juga ke
halaman rumah itu melalui pintu pagar halaman rumah itu, setelah didalam Terdakwa
mengajak saksi INDRA untuk segera masuk dan melakukan perbuatannya karena
takut keburu siang, sambil berbisik. Selanjutnya mereka berdua memanjat pagar
tembok samping rumah korban, setelah didalam, Terdakwa menyerahkan sebuah
obeng (-) bergagang kuning kepada saksi INDRA dan memerintahkannya untuk
membuka jendela dengan menggunakan obeng tersebut, kemudian saksi INDRA pun
mencongkel sebuah daun jendela dan mengangkat daun jendela ruang paviliun rumah
korban setelah jendela terbuka, Terdakwa yang lebih dahulu masuk ke ruang tersebut
melalui jendela diikuti oleh saksi INDRA, setelah sampai didalam ternyata ruangan
tersebut ruang tempat menonton TV, selanjutnya mereka berdua masuk ke ruang
tengah rumah beriringan dan masuk ke kamar belakang yang ternyata kamar belakang
itu kosong, selanjutnya mereka berdua menuju ke kamar depan yang pintunya sedikit
terbuka akan tetapi lampunya dipadamkan, setelah masuk ke kamar tersebut mereka
berdua melihat korban AI CUCU dan anak perempuannya yaitu korban EULIS
tengah tidur pulas diatas tempat tidur dengan keduanya dalam posisi terlentang,
dimana korban EULIS berada disisi yang menempel ke tembok dinding, setelah itu
secara tiba-tiba Terdakwa dengan menggunakan sepotong besi berukuran 55 Cm
yang dibawanya telah memukul bagian dada korban AI CUCU yang tidur terlentang
sebanyak satu kali hingga korban mengaduh kesakitan sedangkan saksi INDRA dari
samping tempat tidur memegangi kedua kaki korban, setelah itu kembali Terdakwa
memukul bagian muka korban AI CUCU dengan sepotong besi sebanyak satu kali,
sedangkan saksi INDRA telah menarik kedua kaki korban sehingga korban jatuh
terguling ke lantai dari tempat tidurnya. Pada saat itu korban EULIS pun bangun dari
tidurnya dan berteriak kaget, oleh Terdakwa, korban EULIS pun dipukul mukanya
dengan sepotong besi sebanyak satu kali, sedangkan saksi INDRA memegangi kedua
kaki korban EULIS dan mengikatnya dengan menggunakan kain ditempat tidur, oleh
karena korban EULIS masih kelihatan bergerak, oleh Terdakwa mukanya ditutupi
dengan bantal, korban EULIS pun berontak dan akhirnya diam tak bergerak lagi,
ketika korban EULIS ditelungkupkan oleh saksi INDRA, Terdakwa kembali memukul
bagian belakang kepalanya dengan sepotong besi sehingga bagian belakang kepala
korban EULIS pun mengeluarkan darah, setelah itu Terdakwa dan saksi INDRA pun
turun dari tempat tidur. Ketika Terdakwa melihat korban AI CUCU

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Direktori Putusan Mahkam2a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
yang sudah terbaring dilantai masih hidup, kemudian saksi INDRA kembali
memegangi kedua kaki korban AI CUCU, mengikatnya dengan menggunakan selimut
setelah itu Terdakwa dengan posisi mengangkang diatas tubuh korban AI CUCU
kembali memukuli korban AI CUCU mengenai bagian muka dan menghantamkannya
ke sudut lemari yang ada dikamar itu dan hingga berdarah-darah, sampai akhirnya
korban AI CUCU maupun korban EULIS tidak bergerak lagi. setelah itu Terdakwa
membersihkan sepotong pipa besi yang berlumuran darah dengan menggunakan sprei
serta mengambil 2 buah kunci sepeda motor dan 1 buah kunci mobil yang tersimpan
di sebuah kotak warna merah di kamar itu serta sebuah kaleng biscuit merk Khong–
Guan yang berisi sejumlah uang kemudian diambil oleh Terdakwa dimasukan ke saku
jaketnya, sedangkan saksi INDRA mengambil sebuah handphone merk Samsung
warna merah muda yang tersimpan diatas lemari didekat pintu kamar tersebut,
selanjutnya saksi INDRA keluar dari kamar tersebut menuju ke kamar belakang, di
dalam kamar tersebut, saksi INDRA pun telah mengambil sejumlah uang yang
tersimpan di dalam sebuah topless kaca dan toples kaleng, tas selendang berwarna
silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah hand-phone yang tersimpan dalam sebuah
keranjang kemudian memasukkannya kedalam sebuah kantong plastic dan dibawa
keluar menuju ke ruang tamu dimana Terdakwa berada, selanjutnya terdakwa pun
menyuruh saksi INDRA untuk mengambil kunci kendaraan dan mengeluarkan 1 (satu)
unit mobil Suzuki Baleno Tahun 2000 Np. Pol Z-1535 KE. warna hijau metalik milik
korban yang terparkir di garasi depan paviliun. Sekitar jam 4.30 WIB., saksi INDRA
mengeluarkan mobil milik korban dengan terlebih dahulu membuka kunci gembok
pagar, sedangkan Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Xeon
No.Pol.Z- 6790-LI , setelah mobil berhasil dihidupkan mesinnya serta dikeluarkan
dengan cara mundur kemudian oleh saksi INDRA mobil tersebut diparkir di pinggir
rumah korban, setelah itu saksi INDRA kembali masuk ke rumah korban, mengambil
barang-barang berupa tas selendang berwarna silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah
hand-phone kemudian disimpan di jok belakang mobil, sedangkan Terdakwa sendiri
mengeluarkan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No.Pol. Z-4608-HP warna Biru
milik korban, kemudian diparkir bersama-sama di depan rumah tersebut, setelah
Terdakwa menutup pintu rumah, selanjutnya Terdakwa menyuruh saksi INDRA untuk
bersama-sama membawa kedua sepeda motor tersebut menuju ke Pasar Cikurubuk
Tasikmalaya lewat belakang bekas Terminal Cilembang dengan cara Terdakwa
membawa sepeda motor

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Direktori Putusan Mahkam2a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Yamaha Mio sedangkan saksi INDRA membawa sepeda motor Yamaha Xeon.
Sesampainya di Pasar Cikurubuk, Terdakwa dan saksi INDRA telah menyimpan
kedua sepeda tersebut di pinggir sebuah warung nasi dekat Toko Surya dengan jarak
antara keduanya sekitar 10 meter. Setelah itu saksi INDRA kemudian pergi membeli
rokok serta meminta pemilik warung untuk mengantarkannya ke daerah belakang
bekas Terminal Cilembang dengan becak, sedangkan Terdakwa kembali ke rumah
korban dengan diantar ojek sampai belakang bekas Terminal Cilembang dan
kemudian berjalan kaki. Sesampainya di daerah belakang bekas terminal Cilembang,
dengan berjalan cepat, saksi INDRA kembali menuju ke rumah korban kemudian
menutup pintu pagar rumah korban dan masuk kedalam mobil sambil menunggu
Terdakwa, tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan berjalan kaki, kemudian
mereka berdua kembali ke Pasar Cikurubuk dengan cara saksi INDRA mengendarai
mobil Suzuki Baleno warna hijau metalik milik korban sedangkan Terdakwa
mengendarai sepeda motor Hond Beat milik saksi INDRA. Sesampainya di Pasar
Cikurubuk kemudian Terdakwa memarkirkan sepeda motor Honda Beat didekat
kedua sepeda motor korban yang sudah terlebih dahulu diparkir ditempat itu,
selanjutnya dengan menggunakan mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban,
Terdakwa minta diantar oleh saksi INDRA ke Jalan Juanda persimpangan Babakan
Lewo. Dalam perjalanan Terdakwa telah menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000
(Dua Juta Rupiah) dan kunci-kunci kedua sepeda motor milik korban kepada saksi
INDRA sambil Terdakwa berkata jika seandainya saksi INDRA tertangkap agar
jangan berkata kalau Terdakwa terlibat, sedangkan mengenai kedua sepeda motor
korban, Terdakwa menyerahkan sepenuhnya terserah saksi INDRA. Ditempat tersebut
Terdakwa turun dan kemudian pulang ke rumahnya, sedangkan saksi INDRA kembali
lagi ke Pasar Cikurubuk dan memarkirkan mobil Suzuki Baleno warna hijau didekat
kedua sepeda motor milik korban, selanjutnya pada sekitar jam 07.00 WIB., Terdakwa
dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat miliknya telah menjemput dan
mengantarkan ibunya yaitu saksi ROHAYATI yang sedang berbelanja di Pasar untuk
diantar ke rumahnya di Cicantel Tasikmalaya. Selanjutnya saksi INDRA dengan naik
Angkutan Kota - 010 menuju ke Pasar Cikurubuk, setelah itu saksi INDRA dengan
mengendarai mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban pergi pulang ke
rumahnya di Cicantel Tasikmalaya, di perjalanan menuju pulang tepatnya di Jalan
Gubernur Sewaka disekitar pesawahan, saksi INDRA telah membuang tas warna
silver, obeng, baju sweater saksi serta hand-phone

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Direktori Putusan Mahkam2a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dan charger milik korban ke sawah, setelah itu saksi INDRA pulang ke rumah.
Sesampainya dirumahnya, didalam mobil, saksi INDRA telah menghitung uang yang
didapatnya dari rumah korban yaitu sebesar Rp. 3.000.000 (Tiga Juta Rupiah)
kemudian disatukan dengan uang hasil pemberian dari Terdakwa sebesar Rp.
2.000.000 (Dua Juta Rupiah ) selanjutnya disimpan di dashboard mobil tersebut;
Pada hari Senin tanggal 10 November 2014, seperti biasanya saksi INDRA mengantar
saksi ROHAYATI ibunya ke Pasar Cikurubuk dengan menggunakan sepeda motor
Honda Beat, sesampainya di pasar, saksi juga telah memindahkan sepeda motor
Yamaha Xeon milik korban yang telah saksi simpan dekat Toko Surya ke dekat
Mesjid Al-Mutaqin yang masih berlokasi di pasar tersebut , pada saat saksi hendak
melihat sepeda motor Yamaha-Mio warna biru milik korban yang sebelumnya
diparkir didekat sepeda motor Yamaha –Xeon, ternyata sepeda motor tersebut sudah
tidak berada lagi ditempat semula saksi menyimpannya bersama dengan Terdakwa,
melainkan sudah berpindah tempat ke depan Pos Satpam. Ketika saksi INDRA hendak
mengambil sepeda motor tersebut, saksi SUGENG petugas Satpam telah menahannya,
selanjutnya saksi INDRA pulang kerumahnya dan pada sekitar jam 17.00 WIB.,
sepulang dari pasar Cikurubuk, saksi INDRA telah memindahkan mobil Suzuki
Baleno warna hijau milik korban yang tadinya di rumah saksi ke sekitar luar pintu
gerbang masuk Perumahan Kota Baru.
Pada hari Selasa tanggal 12 November 2014 sekitar jam 12.00 WIB., bertempat
dirumahnya saksi INDRA telah menitipan uang sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta
Duaratus Ribu Rupiah) kepada saksi MEYLA pacarnya sambil berpamitan hendak
mencari kerja ke Bandung.
Pada hari Rabu tanggal 13 Nopember 2014 sekitar jam 09. WIB.,saksi INDRA pergi
ke Perumahan Kota Baru untuk mengambil mobil Suzuki Baleno warna hijau milik
korban yang disimpan ditempat itu untuk selanjutnya saksi INDRA telah
membawanya ke daerah Soreang Bandung. Ketika saksi INDRA sedang berada dalam
mobil tersebut di Jalan Soreang, telah ditangkap oleh petugas kepolisian, sehingga
kemudian Terdakwa pun ditangkap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah AI CUCU, pada tanggal 10 November 2014
antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Disekitar mulut terdapat bekuan darah, disekitar lubang hidung terdapat bekuan
darah ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Direktori Putusan Mahkam2a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Pada pipi kiri terdapat sebuah luka lecet berukuran 4 x4 Cm, ditengah luka
tersebut, terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata dan memiliki dasar luka
berupa tulang wajah yang hancur ;
---- Pada bibir bawah, sisi kiri terdapat luka lecet disertai luka memar, ukuran 1 ,5 x
1 Cm ;
---- Pada bibir atas sisi kiri sebuah luka lecet disertai memar berukuran 1,5 x 1 Cm;
--- Tulang rahang bawah kiri patah ;
---- Tulang rahang atas kiri dan tulang wajah sebelah kiri remuk;
---- Pada leher sisi kiri hingga depan terdapat banyak luka lecet tekan berukuran rata-
rata 1 Cm, berbentuk garis dan diserta banyak luka memar;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar berbentuk bundar dengan ukuran
diameter 1 Cm;
---- Pada lengan kiri sisi luar, 8 Cm diatas siku, terdapat sebuah luka lecet berukuran 2
x 9 Cm dikelilingi oleh luka memar berukuran 9, 5 x 4 Cm ;
---- Dada bagian tengah terdapat luka memar seluas area 8 x 12 Cm;
---- Terdapat sebuah luka lecet tekan berukuran 2 x 1,5 Cm pada dada sisi kiri;
---- Terdapat luka memar tengah arah menyerong pada daerah perbatasan dada dan
perut berukuran panjang 18 Cm lebar 4 Cm;
---- Terdapat luka memar berbentuk bundar di daerah perut tepat diatas pusar berukuran 5 x
6 Cm;
----- Pada daerah wajah atas kiri terdapat luka terbuka berukurn 3 x 0,5 Cm dengan
tepi dan ujung tidak rata dan dasar luka tulang wajah;
---- Tulang rawan hidung patah disertai memar;
---- Terdapat memar pada kelopak mata kanan;
---- Terdapat memar pada lutut kiri berbentuk bundr berukurn 1 Cm;
---- Banyak luka memar pada lengan, siku dan tangan kiri berukuran rata-rata 1 x 2
Cm;
---- Dibawah kulit dada terdapat resapan darah yang letaknya sesuai dengan luka
memar pada daerah dada, tulang iga ke empat, lima dan enam kanan patah,
tulang iga ketika, empat dan enam kiri patah, tulang dada patah setinggi iga tiga
dan empat;
---- Jaringan ikat dibawah kulit leher serta otot leher sebelah kanan dan kiri hampir
seluruh bagiannya ditemukan adanya resapan darah ;
---- Pada otot leher sebelah kanan dan kiri ditemukan resapan darah ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Direktori Putusan Mahkam3a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Selaput dinding perut berwarna putih kelabu dan pada otot dinding perut cukup
tebal berwarna merah kecoklatan tidak ditemukan resapan darah ;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar;
Kesimpulan: ditemukan adanya kekerasan tumpul di kepala, wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada serta perut. Terdapat tanda-tanda yang sesuai dengan keadaan
pencekikan, terdpat tanda-tanda mati lemas (asfiksia), sebab matinya akibat
kekerasan tumpul dan cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkarkan hasil pemeriksaan jenazah EULIS RESTIANA, pada tanggal 10
November 2014 antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Pada bibir sisi kiri bawah terdapat memar berukuran 0, 5 x 0,5 Cm;
---- Daerah pipi kiri hingga rahang bawah kiri memar dan bengkak ;
---- Banyak luka lecet dan memar pada daerah rahang bawah kiri hingga leher sisi kiri
depan dengan ukuran rata-rata 1 x1 Cm;
---- Terdapat luka terbuka berukuran 5 x 1 Cm diatas alis kiri, tepi terbuka dan tepi
luka tidak rata, dasar tulang dahi retak;
---- Tulang tengkorak di daerah dahi sebelah kiri retak ;
---- Pada otak kecil ditemukan pendarahan ;
---- Pada permukaan batang otang dijumpai jendalan darah;
Kesimpulan: ditemukan adnya kekerasan tumpul di kepala, wajah sebelah kiri, sebab
matinya karena kekerasan tumpul di kepala dan cekikan di leher, mati lemas
(asfiksia), sebab matinya akibat cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan
nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
November 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan Berita AcaraPemeriksaan Perbandingan Persamaan Sidik Jari, Nomor :
BAP/11/XI/2014/Dit Reskrimum, tanggal 19 Nopember 2014, disimpulkan bahwa
sidik jari yang terdapat pada tutup kaleng kue merk Khong Guan sebagaimana Berita
Acara Penemuan dan Pengangkatan Sidik Jari latent di tempat kejadian perkara pada
tanggal 10 Nopember 2014 sama dengan Sidik Jari Tengah kanan Terdakwa.
-----Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 338 Jo.
55 ayat (1) ke 1 KUHP”

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Direktori Putusan Mahkam3a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
LEBIH SUBSIDAIR LAGI :
-----“Bahwa ia Terdakwa DANI SUSANDA bin RAHMAT bersama-sama dengan
INDRA GRAHA bin RIJAN RATIZAN (disidangkan dalam berkas perkara terpisah),
pada hari Minggu tanggal 10 November 2014 sekitar jam, atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu lain dalam bulan tahun 2014, bertempat di Kampung Sindangjaya
RT. 01/08 Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Tasikmalaya atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Tasikmalaya berwenang untuk
mengadilinya, turut melakukan, penganiayaan berat yang dilakukan dengan
direncanakan terlebih dahulu, perbuatan itu mynebabkan kematian orangnya
Perbuatan mana dilakukan oleh Terdakwa dengan cara :
Terdakwa yang masih ada hubungan dengan korban AI CUCU, sudah lama merasa
kesal dengan korban yang selalu menagih utang Terdakwa kepada almarhum orang
tua korban tujuh tahun yang lalu sebesar Rp.. 12.500.000 (Duabelas Juta Limaratus
Ribu Rupiah), karena korban sering menagihnya dengan kata-kata yang kadang
menyakitkan Terdakwa maupun kepada isteri Terdakwa, maka terdakwa pun merasa
sakit hati kepada korban.
Pada hari Kamis tanggal 6 Nopember 2014 sekitar jam 09.00 WIB, bertempat di dekat
sebuah lapang Volleyball disamping counter HP” Nania Call” di Jalan Cilembang
Tasikmalaya, Terdakwa bertemu dengan saksi INDRA, kemudian mereka ngobrol,
dalam pembicaraan tersebut Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah kenal
dengan korban AI CUCU, dijawab oleh saksi mengenalnya, saat itu Terdakwa
mengatakan keinginannya untuk menghabisi nyawa saksi korban AI CUCU
sekeluarga tanpa memberikan alasannya, setelah itu Terdakwa mengajak saksi
INDRA untuk pergi melihat rumah korban AI CUCU dengan berboncengan dengan
sepeda motor Honda Beat milik saksi INDRA, sesampai di depan rumah saksi korban
AI CUCU, mereka pun berhenti, kemudian Terdakwa menunjukan kepada saksi
INDRA bahwa rumah bercat hijau itu rumah korban AI CUCU. Selanjutnya
Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi bersedia atau tidak untuk ikut
melakukannya, kalau mau ikut oleh Terdakwa akan diberi upah berupa uang sebesar
Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah), saat itu saksi INDRA menanyakan mau kapan
perbuatan itu dilakukan, pada saat itu Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk
bertemu kembali pada hari Sabtu tanggal 8 Nopember 2014 sekitar jam 19.00 WIB.,
bertempat di belakang Counter HP “Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya,
setelah saksi INDRA mengantar Terdakwa ke

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Direktori Putusan Mahkam3a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tempat semula kemudian mereka berpisah, saksi INDRA pulang ke rumahnya di
Cicantel Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan
menggunakan motornya.
Pada waktu dan tempat yang telah di sepakati, Terdakwa dari rumahnya menuju ke
Kampung Sindangjaya, lalu bertemu dengan saksi INDRA di belakang Counter HP
“Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya , pada saat itu terdakwa telah mengajak
saksi INDRA untuk berpindah tempat mengobrol yaitu ke dekat pintu gerbang
samping SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya,saat itu Terdakwa kembali bertanya kepada
saksi INDRA apakah saksi mau atau tidak ikut melakukan pembunuhan yang
diiyakan oleh saksi INDRA sebagai tanda setuju, dimana Terdakwa akan memberinya
upah sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) dan disepakati bahwa perbuatan itu
akan mereka lakukan pada malam itu juga yaitu hari Minggu tanggal 9 November
2014 jan 02.00 WIB., dimana Terdakwa akan menunggu saksi INDRA di sebuah
rumah kosong dekat rumah korban AI CUCU, selanjutnya setelah saksi INDRA
mengantar Terdakwa ke tempat semula lalu merekapun berpisah, saksi INDRA pulang
ke rumahnya di Cicantel Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota
Tasikmalaya dengan menggunakan motor.
Pada hari Minggu tanggal 9 Nopember 2014 sekitar jam 02.00 WIB., Terdakwa
dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna merah berangkat dari
rumahnya di Indihiang menuju ke Kampung Sindangjaya Cilembang Tasikmalaya,
setelah sampai di rumah tersebut Terdakwa dengan berjalan kaki menuju ke rumah
korban AI CUCU, tidak lama kemudian saksai INDRA dengan menggunakan sepeda
motor Honda Beat datang ke rumah korban AI CUCU dimana Terdakwa sudah
menunggunya, sesampainya di tempat tersebut saksi INDRA memarkirkan sepeda
motornya diluar pagar rumah kosong dekat rumah korban, sementara Terdakwa waktu
itu sudah berada dihalaman rumah kosong tersebut , kemudian saksi INDRA masuk
juga ke halaman rumah itu melalui pintu pagar halaman rumah itu, setelah didalam
Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk segera masuk dan melakukan perbuatannya
karena takut keburu siang, sambil berbisik. Selanjutnya mreka berdua memanjat pagar
tembok samping rumah korban, setelah didalam, Terdakwa menyerahkan sebuah
obeng (-) bergagang kuning kepada saksi INDRA dan memerintahkannyanya untuk
membuka jendela dengan menggunakan obeng tersebut, kemudian saksi INDRA pun
mencongkel sebuah daun jendela dan mengangkat daun jendela ruang paviliun rumah
korban setelah jendela terbuka, Terdakwa yang lebih dahulu

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Direktori Putusan Mahkam3a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
masuk ke ruang tersebut melalui jendela diikuti oleh saksi INDRA, setelah sampai
didalam ternyata ruangan tersebut ruang tempat menonton TV, selanjutnya mereka
berdua masuk ke ruang tengah rumah beriringan dan masuk ke kamar belakang yang
ternyata kamar belakang itu kosong, selanjutnya mereka berdua menuju ke kamar
depan yang pintunya sedikit terbuka akan tetapi lampunya dipadamkan, setelah masuk
ke kamar tersebut mereka berdua melihat korban AI CUCU dan anak perempuannya
yaitu korban EULIS tengah tidur pulas diatas tempat tidur dengan keduanya dalam
posisi terlentang,dimana korban EULIS berada disisi yang menempel ke tembok
dinding, setelah itu secara tiba-tiba Terdakwa dengan menggunakan sepotong besi
berukuran 55 Cm yang dibawanya telah memukul bagian dada korban AI CUCU yang
tidur terlentang sebanyak satu kali hingga korban mengaduh kesakitan sedangkan
saksi INDRA dari samping tempat tidur memegangi kedua kaki korban, setelah itu
kembali Terdakwa memukul bagian muka korban AI CUCU dengan sepotong besi
sebanyak satu kali, sedangkan saksi INDRA telah menarik kedua kaki korban
sehingga korban jatuh terguling ke lantai dari tempat tidurnya. Pada saat itu korban
EULIS pun bangun dari tidurnya dan berteriak kaget, oleh Terdakwa, korban EULIS
pun dipukul mukanya dengan sepotong besi sebanyak satu kali, sedangkan saksi
INDRA memegangi kedua kaki korban EULIS dan mengikatnya dengan
menggunakan kain ditempat tidur, oleh karena korban EULIS masih kelihatan
bergerak, oleh Terdakwa mukanya ditutupi dengan bantal , korban EULIS pun
berontak dan akhirnya diam tak bergerak lagi,ketika korban EULIS ditelungkupkan
oleh saksi INDRA, terdakwa kembali memukul bagian belakang kepalanya dengan
sepotong besi sehingga bagian belakang kepala korban EULIS pun mengeluarkan
darah, setelah itu Terdakwa dan saksi INDRA pun turun dari tempat tidur. Ketika
Terdakwa melihat korban AI CUCU yang sudah terbaring dilantai masih hidup,
kemudian saksi INDRA kembali memegangi kedua kaki korban AI CUCU,
mengikatnya dengan menggunakan selimut setelah itu terdakwa dengan posisi
mengangkang diatas tubuh korban AI CUCU kembali memukuli korban AI CUCU
mengenai bagian muka dan menghantamkannya ke sudut lemari yang ada dikamar itu
dan hingga berdarah-darah, sampai akhirnya korban AI CUCU maupun korban
EULIS tidak bergerak lagi. setelah itu Terdakwa membersihkan sepotong pipa besi
yang berlumuran darah dengan menggunakan sprei serta mengambil 2 buah kunci
sepeda motor dan 1 buah kunci mobil yang tersimpan di sebuah kotak warna merah
di kamar itu serta sebuah kaleng biscuit merk Khong –Guan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Direktori Putusan Mahkam3a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
yang berisi sejumlah uang kemudian diambil oleh Terdakwa dimasukan ke saku
jaketnya, sedangkan saksi INDRA mengambil sebuah handphone merk Samsung
warna merah muda yang tersimpan diatas lemari didekat pintu kamar tersebut,
selanjutnya saksi INDRA keluar dari kamar tersebut menuju ke kamar belakang, di
dalam kamar tersebut, saksi INDRA pun telah mengambil sejumlah uang yang
tersimpan di dalam sebuah topless kaca dan toples kaleng, tas selendang berwarna
silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah hand-phone yang tersimpan dalam sebuah
keranjang kemudian memasukkannya kedalam sebuah kantong plastic dan dibawa
keluar menuju ke ruang tamu dimana Terdakwa berada, selanjutnya terdakwa pun
menyuruh saksi INDRA untuk mengambil kunci kendaraan dan mengeluarkan 1 (satu)
unit mobil Suzuki Baleno Tahun 2000 Np. Pol Z-1535 KE. warna hijau metalik milik
korban yang terparkir di garasi depan paviliun. Sekitar jam 4.30 WIB., saksi INDRA
mengeluarkan mobil milik korban dengan terlebih dahulu membuka kunci gembok
pagar, sedangkan terdakwa mengeluarkan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Xeon
No.Pol.Z- 6790-LI , setelah mobil berhasil dihidupkan mesinnya serta dikeluarkan
dengan cara mundur kemudian oleh saksi INDRA mobil tersebut diparkir di pinggir
rumah korban, setelah itu saksi INDRA kembali masuk ke rumah korban, mengambil
barang-barang berupa tas selendang berwarna silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah
hand-phone kemudian disimpan di jok belakang mobil.., sedangkan terdakwa sendiri
mengeluarkan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No.Pol. Z-4608-HP warna Biru
milik korban, kemudian diparkir bersama-sama di depan rumah tersebut, setelah
terdakwa menutup pintu rumah, selanjutnya Terdakwa menyuruh saksi INDRA untuk
bersama-sama membawa kedua sepeda motor tersebut menuju ke Pasar Cikurubuk
Tasikmalaya lewat belakang bekas Terminal Cilembang dengan cara Terdakwa
membawa sepeda motor Yamaha Mio sedangkan saksi INDRA meambawa sepeda
motor Yamaha Xeon. Sesampainya di Pasar Cikurubuk, Terdakwa dan saksi INDRA
telah menyimpan kedua sepeda tersebut di pinggir sebuah warung nasi dekat Toko
Surya dengan jarak antara keduanya sekitar 10 meter. Setelah itu saksi INDRA
kemudian pergi membeli rokok serta meminta pemilik warung untuk
mengantarkannya ke daerah belakang bekas Terminal Cilembang dengan becak,
sedangkan Terdakwa keambali ke rumah korban dengan diantar ojek sampai belakang
bekas Terminal Cilembang dan kemudian berjalan kaki. Sesampainya di daerah
belakang bekas terminal Cilembang, dengan berjalan cepat, saksi INDRA kembali
menuju ke rumah korban kemudian menutup

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Direktori Putusan Mahkam3a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pintu pagar rumah korban dan masuk kedalam mobil sambil menunggu Terdakwa,
tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan berjalan kaki, kemudian mereka
berdua kembali ke Pasar Cikurubuk dengan cara saksi INDRA mengendarai mobil
Suzuki Baleno warna hijau metalik milik korban sedangkan Terdakwa mengendarai
sepeda motor Hond Beat milik saksi INDRA. Sesampainya di Pasar Cikurubuk
kemudian Terdakwa memarkirkan sepeda motor Honda Beat didekat kedua sepeda
motor korban yang sudah terlebih dahulu diparkir ditempat itu, selanjutnya dengan
menggunakan mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban, Terdakwa minta diantar
oleh saksi INDRA ke Jalan Juanda persimpangan Babakan Lewo. Dalam perjalanan
Terdakwa telah menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) dan
kunci-kunci kedua sepeda motor milik korban kepada saksi INDRA sambil
Terdakwa berkata jika seandainya saksi INDRA tertangkap agar jangan berkata kalau
Terdakwa terlibat, sedangkan mengenai kedua sepeda motor korban, Terdakwa
menyerahkan sepenuhnya terserah saksi INDRA. Ditempat tersebut Terdakwa turun
dan kemudian pulang ke rumahnya, sedangkan saksi INDRA kembali lagi ke Pasar
Cikurubuk dan memarkirkan mobil Suzuki Baleno warna hijau didekat kedua sepeda
motor milik korban, selanjutnya pada sekitar jam 07.00 WIB., Terdakwa dengan
mengendarai sepeda motor Honda Beat miliknya telah menjemput dan mengantarkan
ibunya yaitu saksi ROHAYATI yang sedang berbelanja di Pasar untuk diantar ke
rumahnya di Cicantel Tasikmalaya. Selanjutnya saksi INDRA dengan naik Angkutan
Kota - 010 menuju ke Pasar Cikurubuk, setelah itu saksi INDRA dengan mengendarai
mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban pergi pulang ke rumahnya di Cicantel
Tasikmalaya, di perjalanan menuju pulang tepatnya di Jalan Gubernur Sewaka
disekitar pesawahan, saksi INDRA telah membuang tas warna silver, obeng, baju
sweater saksi serta hand-phone dan charger milik korban ke sawah, setelah itu saksi
INDRA pulang ke rumah. Sesampainya dirumahnya, didalam mobil,saksi INDRA
telah menghitung uang yang didapatnya dari rumah korban yaitu sebesar Rp.
3.000.000 (Tiga Juta Rupiah) kemudian disatukan dengan uang hasil pemberian dari
terdakwa sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah ) selanjutnya disimpan di dashboard
mobil tersebut.
Pada hari Senin tanggal 10 November 2014, seperti biasanya saksi INDRA mengantar
saksi ROHAYATI ibunya ke Pasar Cikurubuk dengan menggunakan sepeda motor
Honda Beat, seampainya di pasar, saksi juga telah memindahkan sepeda motor
Yamaha Xeon milik korban yang telah

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Direktori Putusan Mahkam3a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
saksi simpan dekat Toko Surya ke dekat Mesjid Al-Mutaqin yang masih berlokasi di
pasar tersebut , pada saat saksi hendak melihat sepeda motor Yamaha-Mio warna biru
milik korban yang sebelumnya diparkir didekat sepeda motor Yamaha –Xeon,
ternyata sepeda motor tersebut sudah tidak berada lagi ditempat semula saksi
menyimpannya bersama dengan Terdakwa, melainkan sudah berpindah tempat ke
depan Pos Satpam. Ketika saksi INDRA hendak mengambil sepeda motor tersebut,
saksi SUGENG petugas Satpam telah menahannya, selanjutnya saksi INDRA pulang
kerumahnya dan pada sekitar jam 17.00 WIB., sepulang dari pasar Cikurubuk, saksi
INDRA telah memindahkan mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban yang
tadinya di rumah saksi ke sekitar luar pintu gerbang masuk Perumahan Kota Baru.
Pada hari Selasa tanggal 12 November 2014 sekitar jam 12.00 WIB., bertempat
dirumahnya saksi INDRA telah menitipan uang sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta
Duaratus Ribu Rupiah) kepada saksi MEYLA pacarnya sambil berpamitan hendak
mencari kerja ke Bandung.
Pada hari Rabu tanggal 13 November 2014 sekitar jam 09. WIB.,saksi INDRA pergi
ke Perumahan Kota Baru untuk mengambil mobil Suzuki Baleno warna hijau milik
korban yang disimpan ditempat itu untuk selanjutnya saksi INDRA telah
membawanya ke daerah Soreang Bandung. Ketika saksi INDRA sedang berada dalam
mobil tersebut di Jalan Soreang, telah ditangkap oleh petugas kepolisian, sehingga
kemudian Terdakwa pun ditangkap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah AI CUCU, pada tanggal 10 November 2014
antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Disekitar mulut terdapat bekuan darah, disekitar lubang hidung terdapat bekuan
darah ;
---- Pada pipi kiri terdapat sebuah luka lecet berukuran 4 x4 Cm, ditengah luka
tersebut, terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata dan memiliki dasar luka
berupa tulang wajah yang hancur ;
---- Pada bibir bawah, sisi kiri terdapat luka lecet disertai luka memar, ukuran 1 ,5 x 1
Cm ;
---- Pada bibir atas sisi kiri sebuah luka lecet disertai memar berukuran 1,5 x 1 Cm;
--- Tulang rahang bawah kiri patah ;
---- Tulang rahang atas kiri dan tulang wajah sebelah kiri remuk;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Direktori Putusan Mahkam3a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Pada leher sisi kiri hingga depan terdapat banyak luka lecet tekan berukuran rata-
rata 1 Cm, berbentuk garis dan diserta banyak luka memar;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar berbentuk bundar dengan ukuran
diameter 1 Cm;
---- Pada lengan kiri sisi luar, 8 Cm diatas siku, terdapat sebuah luka lecet berukuran 2
x 9 Cm dikelilingi oleh luka memar berukuran 9, 5 x 4 Cm ;
---- Dada bagian tengah terdapat luka memar seluas area 8 x 12 Cm;
---- Terdapat sebuah luka lecet tekan berukuran 2 x 1,5 Cm pada dada sisi kiri;
---- Terdapat luka memar tengah arah menyerong pada daerah perbatasan dada dan
perut berukuran panjang 18 Cm lebar 4 Cm;
---- Terdapat luka memar berbentuk bundar di daerah perut tepat diatas pusar berukuran 5 x
6 Cm;
----- Pada daerah wajah atas kiri terdapat luka terbuka berukurn 3 x 0,5 Cm dengan
tepi dan ujung tidak rata dan dasar luka tulang wajah;
---- Tulang rawan hidung patah disertai memar;
---- Terdapat memar pada kelopak mata kanan;
---- Terdapat memar pada lutut kiri berbentuk bundr berukurn 1 Cm;
---- Banyak luka memar pada lengan, siku dan tangan kiri berukuran rata-rata 1 x 2
Cm;
---- Dibawah kulit dada terdapat resapan darah yang letaknya sesuai dengan luka
memar pada daerah dada, tulang iga ke empat, lima dan enam kanan patah,
tulang iga ketika, empat dan enam kiri patah, tulang dada patah setinggi iga tiga
dan empat;
---- Jaringan ikat dibawah kulit leher serta otot leher sebelah kanan dan kiri hampir
seluruh bagiannya ditemukan adanya resapan darah ;
---- Pada otot leher sebelah kanan dan kiri ditemukan resapan darah ;
---- Selaput dinding perut berwarna putih kelabu dan pada otot dinding perut cukup
tebal berwarna merah kecoklatan tidak ditemukan resapan darah ;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar;
Kesimpulan: ditemukan adanya kekerasan tumpul di kepala, wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada serta perut. Terdapat tanda-tanda yang sesuai dengan keadaan
pencekikan, terdapat tanda-tanda mati lemas (asfiksia), sebab matinya akibat
kekerasan tumpul dan cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan nafas.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Direktori Putusan Mahkam3a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
November 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah EULIS RESTIANA, pada tanggal 10
November 2014 antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Pada bibir sisi kiri bawah terdapat memar berukuran 0, 5 x 0,5 Cm;
---- Daerah pipi kiri hingga rahang bawah kiri memar dan bengkak ;
---- Banyak luka lecet dan memar pada daerah rahang bawah kiri hingga leher sisi kiri
depan dengan ukuran rata-rata 1 x1 Cm;
---- Terdapat luka terbuka berukuran 5 x 1 Cm diatas alis kiri, tepi terbuka dan tepi
luka tidak rata, dasar tulang dahi retak;
---- Tulang tengkorak di daerah dahi sebelah kiri retak ;
---- Pada otak kecil ditemukan pendarahan ;
---- Pada permukaan batang otang dijumpai jendalan darah;
Kesimpulan: ditemukan adnya kekerasan tumpul di kepala, wajah sebelah kiri, sebab
matinya karena kekerasan tumpul di kepala dan cekikan di leher, mati lemas
(asfiksia), sebab matinya akibat cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan
nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan Berita AcaraPemeriksaan Perbandingan Persamaan Sidik Jari, Nomor :
BAP/11/XI/2014/Dit Reskrimum, tanggal 19 Nopember 2014, disimpulkan bahwa
sidik jari yang terdapat pada tutup kaleng kue merk Khong Guan sebagaimana Berita
Acara Penemuan dan Pengangkatan Sidik Jari latent di tempat kejadian perkara pada
tanggal 10 November 2014 sama dengan Sidik Jari Tengah kanan Terdakwa.
-----Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 355
ayat (2) Jo. pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP”;
LEBIH-LEBIH SUBSIDAIR LAGI
-----“Bahwa ia Terdakwa DANI SUSANDA bin RAHMAT bersama-sama dengan
INDRA GRAHA bin RIJAN RATIZAN (disidangkan dalam berkas perkara terpisah),
pada hari Minggu tanggal 10 November 2014 sekitar jam., atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu lain dalam bulan tahun 2014, bertempat di Kampung Sindangjaya
RT. 01/08 Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Tasikmalaya atau

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
Direktori Putusan Mahkam3a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Tasikmalaya berwenang untuk mengadilinya,
turut melakukan, dengan sengaja melukai berat orang lain, perbuatan itu
menyebabkan kematian orangnya. Perbuatan mana dilakukan oleh Terdakwa dengan
cara :
Terdakwa yang masih ada hubungan dengan korban AI CUCU, sudah lama
merasa kesal dengan korban yang selalu menagih utang Terdakwa kepada almarhum
orang tua korban tujuh tahun yang lalu sebesar Rp.. 12.500.000 (Duabelas Juta
Limaratus Ribu Rupiah), karena korban sering menagihnya dengan kata-kata yang
kadang menyakitkan Terdakwa maupun kepada isteri Terdakwa, maka Terdakwa pun
merasa sakit hati kepada korban.
Pada hari Kamis tanggal 6 November 2014 sekitar jam 09.00 WIB, bertempat di dekat
sebuah lapang Volleyball disamping counter HP” Nania Call” di Jalan Cilembang
Tasikmalaya, Terdakwa bertemu dengan saksi INDRA, kemudian mereka ngobrol,
dalam pembicaraan tersebut Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah kenal
dengan korban AI CUCU, dijawab oleh saksi mengenalnya, saat itu Terdakwa
mengatakan keinginannya untuk menghabisi nyawa saksi korban AI CUCU
sekeluarga tanpa memberikan alasannya, setelah itu Terdakwa mengajak saksi
INDRA untuk pergi melihat rumah korban AI CUCU dengan berboncengan dengan
sepeda motor Honda Beat milik saksi INDRA, sesampai di depan rumah saksi korban
AI CUCU, mereka pun berhenti, kemudian Terdakwa menunjukan kepada saksi
INDRA bahwa rumah bercat hijau itu rumah korban AI CUCU. Selanjutnya
Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi bersedia atau tidak untuk ikut
melakukannya, kalau mau ikut oleh Terdakwa akan diberi upah berupa uang sebesar
Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah), saat itu saksi INDRA menanyakan mau kapan
perbuatan itu dilakukan, pada saat itu Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk
bertemu kembali pada hari Sabtu tanggal 8 Nopember 2014 sekitar jam 19.00 WIB.,
bertempat di belakang Counter HP “Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya,
setelah saksi INDRA mengantar Terdakwa ke tempat semula kemudian mereka
berpisah, saksi INDRA pulang ke rumahnya di Cicantel Kelurahan Mulyasari
Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan menggunakan motornya.
Pada waktu dan tempat yang telah di sepakati, Terdakwa dari rumahnya menuju ke
Kampung Sindangjaya, lalu bertemu dengan saksi INDRA di belakang Counter HP
“Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya, pada saat itu Terdakwa telah
mengajak saksi INDRA untuk berpindah tempat mengobrol yaitu ke dekat pintu
gerbang samping SMP Negeri 6 Kota

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
Direktori Putusan Mahkam4a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Tasikmalaya, saat itu Terdakwa kembali bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi
mau atau tidak ikut melakukan pembunuhan yang diiyakan oleh saksi INDRA sebagai
tanda setuju, dimana Terdakwa akan memberinya upah sebesar Rp. 2.000.000 (Dua
Juta Rupiah) dan disepakati bahwa perbuatan itu akan mereka lakukan pada malam itu
juga yaitu hari Minggu tanggal 9 November 2014 jan 02.00 WIB., dimana Terdakwa
akan menunggu saksi INDRA di sebuah rumah kosong dekat rumah korban AI
CUCU, selanjutnya setelah saksi INDRA mengantar Terdakwa ke tempat semula lalu
merekapun berpisah, saksi INDRA pulang ke rumahnya di Cicantel Kelurahan
Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan menggunakan motor.
Pada hari Minggu tanggal 9 Nopember 2014 sekitar jam 02.00 WIB., Terdakwa
dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna merah berangkat dari
rumahnya di Indihiang menuju ke Kampung Sindangjaya Cilembang Tasikmalaya,
setelah sampai di rumah tersebut Terdakwa dengan berjalan kaki menuju ke rumah
korban AI CUCU, tidak lama kemudian saksai INDRA dengan menggunakan sepeda
motor Honda Beat datang ke rumah korban AI CUCU dimana Terdakwa sudah
menunggunya, sesampainya di tempat tersebut saksi INDRA memarkirkan sepeda
motornya diluar pagar rumah kosong dekat rumah korban, sementara Terdakwa waktu
itu sudah berada dihalaman rumah kosong tersebut , kemudian saksi INDRA masuk
juga ke halaman rumah itu melalui pintu pagar halaman rumah itu, setelah didalam
Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk segera masuk dan melakukan perbuatannya
karena takut keburu siang, sambil berbisik. Selanjutnya mereka berdua memanjat
pagar tembok samping rumah korban, setelah didalam, Terdakwa menyerahkan
sebuah obeng (-) bergagang kuning kepada saksi INDRA dan memerintahkannya
untuk membuka jendela dengan menggunakan obeng tersebut, kemudian saksi
INDRA pun mencongkel sebuah daun jendela dan mengangkat daun jendela ruang
paviliun rumah korban setelah jendela terbuka, Terdakwa yang lebih dahulu masuk ke
ruang tersebut melalui jendela diikuti oleh saksi INDRA, setelah sampai didalam
ternyata ruangan tersebut ruang tempat menonton TV, selanjutnya mereka berdua
masuk ke ruang tengah rumah beriringan dan masuk ke kamar belakang yang ternyata
kamar belakang itu kosong, selanjutnya mereka berdua menuju ke kamar depan yang
pintunya sedikit terbuka akan tetapi lampunya dipadamkan, setelah masuk ke kamar
tersebut mereka berdua melihat korban AI CUCU dan anak perempuannya yaitu
korban EULIS tengah tidur pulas diatas tempat tidur dengan keduanya dalam
posisi

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
Direktori Putusan Mahkam4a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
terlentang,dimana korban EULIS berada disisi yang menempel ke tembok dinding,
setelah itu secara tiba-tiba Terdakwa dengan menggunakan sepotong besi berukuran
55 Cm yang dibawanya telah memukul bagian dada korban AI CUCU yang tidur
terlentang sebanyak satu kali hingga korban mengaduh kesakitan sedangkan saksi
INDRA dari samping tempat tidur memegangi kedua kaki korban, setelah itu kembali
Terdakwa memukul bagian muka korban AI CUCU dengan sepotong besi sebanyak
satu kali, sedangkan saksi INDRA telah menarik kedua kaki korban sehingga korban
jatuh terguling ke lantai dari tempat tidurnya. Pada saat itu korban EULIS pun bangun
dari tidurnya dan berteriak kaget, oleh Terdakwa, korban EULIS pun dipukul
mukanya dengan sepotong besi sebanyak satu kali, sedangkan saksi INDRA
memegangi kedua kaki korban EULIS dan mengikatnya dengan menggunakan kain
ditempat tidur, oleh karena korban EULIS masih kelihatan bergerak, oleh Terdakwa
mukanya ditutupi dengan bantal , korban EULIS pun berontak dan akhirnya diam tak
bergerak lagi,ketika korban EULIS ditelungkupkan oleh saksi INDRA, Terdakwa
kembali memukul bagian belakang kepalanya dengan sepotong besi sehingga bagian
belakang kepala korban EULIS pun mengeluarkan darah, setelah itu Terdakwa dan
saksi INDRA pun turun dari tempat tidur. Ketika Terdakwa melihat korban AI CUCU
yang sudah terbaring dilantai masih hidup, kemudian saksi INDRA kembali
memegangi kedua kaki korban AI CUCU, mengikatnya dengan menggunakan selimut
setelah itu terdakwa dengan posisi mengangkang diatas tubuh korban AI CUCU
kembali memukuli korban AI CUCU mengenai bagian muka dan menghantamkannya
ke sudut lemari yang ada dikamar itu dan hingga berdarah-darah, sampai akhirnya
korban AI CUCU maupun korban EULIS tidak bergerak lagi. setelah itu Terdakwa
membersihkan sepotong pipa besi yang berlumuran darah dengan menggunakan sprei
serta mengambil 2 buah kunci sepeda motor dan 1 buah kunci mobil yang tersimpan
di sebuah kotak warna merah di kamar itu serta sebuah kaleng biscuit merk Khong –
Guan yang berisi sejumlah uang kemudian diambil oleh Terdakwa dimasukan ke saku
jaketnya, sedangkan saksi INDRA mengambil sebuah handphone merk Samsung
warna merah muda yang tersimpan diatas lemari didekat pintu kamar tersebut,
selanjutnya saksi INDRA keluar dari kamar tersebut menuju ke kamar belakang, di
dalam kamar tersebut, saksi INDRA pun telah mengambil sejumlah uang yang
tersimpan di dalam sebuah topless kaca dan toples kaleng, tas selendang berwarna
silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah hand-phone yang tersimpan dalam sebuah
keranjang kemudian

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
Direktori Putusan Mahkam4a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
memasukkannya kedalam sebuah kantong plastic dan dibawa keluar menuju ke ruang
tamu dimana Terdakwa berada, selanjutnya Terdakwa pun menyuruh saksi INDRA
untuk mengambil kunci kendaraan dan mengeluarkan
1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno Tahun 2000 Np. Pol Z-1535 KE. warna hijau
metalik milik korban yang terparkir di garasi depan paviliun. Sekitar jam
4.30 WIB., saksi INDRA mengeluarkan mobil milik korban dengan terlebih dahulu
membuka kunci gembok pagar, sedangkan Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) unit
sepeda motor Yamaha Xeon No.Pol.Z- 6790-LI, setelah mobil berhasil dihidupkan
mesinnya serta dikeluarkan dengan cara mundur kemudian oleh saksi INDRA mobil
tersebut diparkir di pinggir rumah korban, setelah itu saksi INDRA kembali masuk ke
rumah korban, mengambil barang- barang berupa tas selendang berwarna silver, buku-
buku dan 3 (tiga) buah hand-phone kemudian disimpan di jok belakang mobil,
sedangkan Terdakwa sendiri mengeluarkan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio
No.Pol. Z- 4608-HP warna Biru milik korban, kemudian diparkir bersama-sama di
depan rumah tersebut, setelah Terdakwa menutup pintu rumah, selanjutnya Terdakwa
menyuruh saksi INDRA untuk bersama-sama membawa kedua sepeda motor tersebut
menuju ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya lewat belakang bekas Terminal Cilembang
dengan cara Terdakwa membawa sepeda motor Yamaha Mio sedangkan saksi INDRA
membawa sepeda motor Yamaha Xeon. Sesampainya di Pasar Cikurubuk, Terdakwa
dan saksi INDRA telah menyimpan kedua sepeda tersebut di pinggir sebuah warung
nasi dekat Toko Surya dengan jarak antara keduanya sekitar 10 meter. Setelah itu
saksi INDRA kemudian pergi membeli rokok serta meminta pemilik warung untuk
mengantarkannya ke daerah belakang bekas Terminal Cilembang dengan becak,
sedangkan Terdakwa keambali ke rumah korban dengan diantar ojek sampai belakang
bekas Terminal Cilembang dan kemudian berjalan kaki. Sesampainya di daerah
belakang bekas terminal Cilembang, dengan berjalan cepat, saksi INDRA kembali
menuju ke rumah korban kemudian menutup pintu pagar rumah korban dan masuk
kedalam mobil sambil menunggu Terdakwa, tidak lama kemudian Terdakwa datang
dengan berjalan kaki, kemudian mereka berdua kembali ke Pasar Cikurubuk dengan
cara saksi INDRA mengendarai mobil Suzuki Baleno warna hijau metalik milik
korban sedangkan Terdakwa mengendarai sepeda motor Hond Beat milik saksi
INDRA. Sesampainya di Pasar Cikurubuk kemudian Terdakwa memarkirkan sepeda
motor Honda Beat didekat kedua sepeda motor korban yang sudah terlebih dahulu
diparkir ditempat itu, selanjutnya dengan menggunakan mobil

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
Direktori Putusan Mahkam4a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Suzuki Baleno warna hijau milik korban, Terdakwa minta diantar oleh saksi INDRA
ke Jalan Juanda persimpangan Babakan Lewo. Dalam perjalanan Terdakwa telah
menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah) dan kunci-kunci kedua
sepeda motor milik korban kepada saksi INDRA sambil Terdakwa berkata jika
seandainya saksi INDRA tertangkap agar jangan berkata kalau Terdakwa terlibat,
sedangkan mengenai kedua sepeda motor korban, Terdakwa menyerahkan
sepenuhnya terserah saksi INDRA. Ditempat tersebut Terdakwa turun dan kemudian
pulang ke rumahnya, sedangkan saksi INDRA kembali lagi ke Pasar Cikurubuk dan
memarkirkan mobil Suzuki Baleno warna hijau didekat kedua sepeda motor milik
korban, selanjutnya pada sekitar jam 07.00 WIB., Terdakwa dengan mengendarai
sepeda motor Honda Beat miliknya telah menjemput dan mengantarkan ibunya yaitu
saksi ROHAYATI yang sedang berbelanja di Pasar untuk diantar ke rumahnya di
Cicantel Tasikmalaya. Selanjutnya saksi INDRA dengan naik Angkutan Kota - 010
menuju ke Pasar Cikurubuk, setelah itu saksi INDRA dengan mengendarai mobil
Suzuki Baleno warna hijau milik korban pergi pulang ke rumahnya di Cicantel
Tasikmalaya, di perjalanan menuju pulang tepatnya di Jalan Gubernur Sewaka
disekitar pesawahan, saksi INDRA telah membuang tas warna silver, obeng, baju
sweater saksi serta hand-phone dan charger milik korban ke sawah, setelah itu saksi
INDRA pulang ke rumah. Sesampainya dirumahnya, didalam mobil,saksi INDRA
telah menghitung uang yang didapatnya dari rumah korban yaitu sebesar Rp.
3.000.000 (Tiga Juta Rupiah) kemudian disatukan dengan uang hasil pemberian dari
Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah ) selanjutnya disimpan di
dashboard mobil tersebut.
Pada hari Senin tanggal 10 November 2014, seperti biasanya saksi INDRA mengantar
saksi ROHAYATI ibunya ke Pasar Cikurubuk dengan menggunakan sepeda motor
Honda Beat, sesampainya di pasar, saksi juga telah memindahkan sepeda motor
Yamaha Xeon milik korban yang telah saksi simpan dekat Toko Surya ke dekat
Mesjid Al-Mutaqin yang masih berlokasi di pasar tersebut , pada saat saksi hendak
melihat sepeda motor Yamaha-Mio warna biru milik korban yang sebelumnya
diparkir didekat sepeda motor Yamaha –Xeon, ternyata sepeda motor tersebut sudah
tidak berada lagi ditempat semula saksi menyimpannya bersama dengan Terdakwa,
melainkan sudah berpindah tempat ke depan Pos Satpam. Ketika saksi INDRA hendak
mengambil sepeda motor tersebut, saksi SUGENG petugas Satpam telah
menahannya, selanjutnya saksi INDRA pulang

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
Direktori Putusan Mahkam4a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kerumahnya dan pada sekitar jam 17.00 WIB, sepulang dari pasar Cikurubuk, saksi
INDRA telah memindahkan mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban yang
tadinya di rumah saksi ke sekitar luar pintu gerbang masuk Perumahan Kota Baru.
Pada hari Selasa tanggal 12 November 2014 sekitar jam 12.00 WIB,
bertempat dirumahnya saksi INDRA telah menitipan uang sebesar Rp. 1.200.000,-
(Satu Juta Duaratus Ribu Rupiah) kepada saksi MEYLA pacarnya sambil
berpamitan hendak mencari kerja ke Bandung.
Pada hari Rabu tanggal 13 Nopember 2014 sekitar jam 09. WIB.,saksi INDRA pergi
ke Perumahan Kota Baru untuk mengambil mobil Suzuki Baleno warna hijau milik
korban yang disimpan ditempat itu untuk selanjutnya saksi INDRA telah
membawanya ke daerah Soreang Bandung. Ketika saksi INDRA sedang berada dalam
mobil tersebut di Jalan Soreang, telah ditangkap oleh petugas kepolisian, sehingga
kemudian Terdakwa pun ditangkap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah AI CUCU, pada tanggal 10 November 2014
antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Disekitar mulut terdapat bekuan darah, disekitar lubang hidung terdapat bekuan
darah ;
---- Pada pipi kiri terdapat sebuah luka lecet berukuran 4 x4 Cm, ditengah luka
tersebut, terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata dan memiliki dasar luka
berupa tulang wajah yang hancur ;
---- Pada bibir bawah, sisi kiri terdapat luka lecet disertai luka memar, ukuran 1 ,5 x
1 Cm ;
---- Pada bibir atas sisi kiri sebuah luka lecet disertai memar berukuran 1,5 x 1 Cm;
--- Tulang rahang bawah kiri patah ;
---- Tulang rahang atas kiri dan tulang wajah sebelah kiri remuk;
---- Pada leher sisi kiri hingga depan terdapat banyak luka lecet tekan berukuran rata-
rata 1 Cm, berbentuk garis dan diserta banyak luka memar;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar berbentuk bundar dengan ukuran
diameter 1 Cm;
---- Pada lengan kiri sisi luar, 8 Cm diatas siku, terdapat sebuah luka lecet berukuran 2
x 9 Cm dikelilingi oleh luka memar berukuran 9, 5 x 4 Cm ;
---- Dada bagian tengah terdapat luka memar seluas area 8 x 12 Cm;
---- Terdapat sebuah luka lecet tekan berukuran 2 x 1,5 Cm pada dada sisi kiri;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
Direktori Putusan Mahkam4a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Terdapat luka memar tengah arah menyerong pada daerah perbatasan dada dan
perut berukuran panjang 18 Cm lebar 4 Cm;
---- Terdapat luka memar berbentuk bundar di daerah perut tepat diatas pusar berukuran 5 x
6 Cm;
----- Pada daerah wajah atas kiri terdapat luka terbuka berukurn 3 x 0,5 Cm dengan
tepi dan ujung tidak rata dan dasar luka tulang wajah;
---- Tulang rawan hidung patah disertai memar;
---- Terdapat memar pada kelopak mata kanan;
---- Terdapat memar pada lutut kiri berbentuk bundar berukurn 1 Cm;
---- Banyak luka memar pada lengan, siku dan tangan kiri berukuran rata-rata 1 x 2
Cm;
---- Dibawah kulit dada terdapat resapan darah yang letaknya sesuai dengan luka
memar pada daerah dada, tulang iga ke empat, lima dan enam kanan patah,
tulang iga ketika, empat dan enam kiri patah, tulang dada patah setinggi iga tiga
dan empat;
---- Jaringan ikat dibawah kulit leher serta otot leher sebelah kanan dan kiri hampir
seluruh bagiannya ditemukan adanya resapan darah ;
---- Pada otot leher sebelah kanan dan kiri ditemukan resapan darah ;
---- Selaput dinding perut berwarna putih kelabu dan pada otot dinding perut cukup
tebal berwarna merah kecoklatan tidak ditemukan resapan darah ;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar;
Kesimpulan: ditemukan adanya kekerasan tumpul di kepala, wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada serta perut. Terdapat tanda-tanda yang sesuai dengan keadaan
pencekikan, terdapat tanda-tanda mati lemas (asfiksia), sebab matinya akibat
kekerasan tumpul dan cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
November 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah EULIS RESTIANA, pada tanggal 10
November 2014 antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Pada bibir sisi kiri bawah terdapat memar berukuran 0, 5 x 0,5 Cm;
---- Daerah pipi kiri hingga rahang bawah kiri memar dan bengkak ;
---- Banyak luka lecet dan memar pada daerah rahang bawah kiri hingga leher sisi kiri
depan dengan ukuran rata-rata 1 x1 Cm;
---- Terdapat luka terbuka berukuran 5 x 1 Cm diatas alis kiri, tepi terbuka dan tepi
luka tidak rata, dasar tulang dahi retak;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
Direktori Putusan Mahkam4a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Tulang tengkorak di daerah dahi sebelah kiri retak ;
---- Pada otak kecil ditemukan pendarahan ;
---- Pada permukaan batang otang dijumpai jendalan darah;
Kesimpulan: ditemukan adnya kekerasan tumpul di kepala, wajah sebelah kiri, sebab
matinya karena kekerasan tumpul di kepala dan cekikan di leher, mati lemas
(asfiksia), sebab matinya akibat cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan
nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Perbandingan Persamaan Sidik Jari, Nomor :
BAP/11/XI/2014/Dit Reskrimum, tanggal 19 Nopember 2014, disimpulkan bahwa
sidik jari yang terdapat pada tutup kaleng kue merk Khong Guan sebagaimana Berita
Acara Penemuan dan Pengangkatan Sidik Jari latent di tempat kejadian perkara pada
tanggal 10 November 2014 sama dengan Sidik Jari Tengah kanan Terdakwa.
-----Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 354
ayat (2)Jo. pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP”
ATAU
KEDUA :
-----“Bahwa ia Terdakwa DANI SUSANDA bin RAHMAT bersama-sama dengan
INDRA GRAHA bin RIJAN RATIZAN (disidangkan dalam berkas perkara terpisah),
pada hari Minggu tanggal 10 Nopember 2014 sekitar jam
., atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan tahun 2014, bertempat di
Kampung Sindangjaya RT. 01/08 Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi
Kota Tasikmalaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Tasikmalaya atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Tasikmalaya
berwenang untuk mengadilinya, pencurian yang didahului, disertai atau diikuti
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang dengan maksud akan
menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tagan (terpergok)
supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan
kejahatan itu akan melarikan diri atau supaya barang dicuri itu tetap ada ditangannya,
menjadikan ada orang luka berat atau mati,dilakukan oleh dua orang bersama-sama,
pada waktu malamdalam sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup yang ada
rumahnya,si tersalah

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
Direktori Putusan Mahkam4a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
masuk ke tempat kejahatan itu dengan jalan memanjat. Perbuatan mana dilakukan
oleh Terdakwa dengan cara :
Terdakwa yang masih ada hubungan dengan korban AI CUCU, sudah lama merasa
kesal dengan korban yang selalu menagih utang Terdakwa kepada almarhum orang
tua korban tujuh tahun yang lalu sebesar Rp.. 12.500.000 (Duabelas Juta Limaratus
Ribu Rupiah), karena korban sering menagihnya dengan kata-kata yang kadang
menyakitkan Terdakwa maupun kepada isteri Terdakwa, maka Terdakwa pun merasa
sakit hati kepada korban.
Pada hari Kamis tanggal 6 November 2014 sekitar jam 09.00 WIB, bertempat di dekat
sebuah lapang Volleyball disamping counter HP” Nania Call” di Jalan Cilembang
Tasikmalaya, Terdakwa bertemu dengan saksi INDRA, kemudian mereka ngobrol,
dalam pembicaraan tersebut Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah kenal
dengan korban AI CUCU, dijawab oleh saksi mengenalnya, saat itu Terdakwa
mengatakan keinginannya untuk menghabisi nyawa saksi korban AI CUCU
sekeluarga tanpa memberikan alasannya, setelah itu Terdakwa mengajak saksi
INDRA untuk pergi melihat rumah korban AI CUCU dengan berboncengan dengan
sepeda motor Honda Beat milik saksi INDRA, sesampai di depan rumah saksi korban
AI CUCU, mereka pun berhenti, kemudian Terdakwa menunjukan kepada saksi
INDRA bahwa rumah bercat hijau itu rumah korban AI CUCU. Selanjutnya
Terdakwa bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi bersedia atau tidak untuk ikut
melakukannya, kalau mau ikut oleh Terdakwa akan diberi upah berupa uang sebesar
Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah), saat itu saksi INDRA menanyakan mau kapan
perbuatan itu dilakukan, pada saat itu Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk
bertemu kembali pada hari Sabtu tanggal 8 Nopember 2014 sekitar jam 19.00 WIB.,
bertempat di belakang Counter HP “Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya,
setelah saksi INDRA mengantar Terdakwa ke tempat semula kemudian mereka
berpisah, saksi INDRA pulang ke rumahnya di Cicantel Kelurahan Mulyasari
Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan menggunakan motornya.
Pada waktu dan tempat yang telah di sepakati, Terdakwa dari rumahnya menuju ke
Kampung Sindangjaya, lalu bertemu dengan saksi INDRA di belakang Counter HP
“Nania Call” di Jalan Cilembang Tasikmalaya , pada saat itu Terdakwa telah
mengajak saksi INDRA untuk berpindah tempat mengobrol yaitu ke dekat pintu
gerbang samping SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya,saat itu Terdakwa kembali
bertanya kepada saksi INDRA apakah saksi mau atau tidak ikut melakukan
pembunuhan yang diiyakan oleh

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
Direktori Putusan Mahkam4a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
saksi INDRA sebagai tanda setuju, dimana Terdakwa akan memberinya upah sebesar
Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) dan disepakati bahwa perbuatan itu akan mereka
lakukan pada malam itu juga yaitu hari Minggu tanggal 9 Nopember 2014 jan 02.00
WIB., dimana Terdakwa akan menunggu saksi INDRA di sebuah rumah kosong dekat
rumah korban AI CUCU, selanjutnya setelah saksi INDRA mengantar Terdakwa ke
tempat semula lalu merekapun berpisah, saksi INDRA pulang ke rumahnya di
Cicantel Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan
menggunakan motor.
Pada hari Minggu tanggal 9 Nopember 2014 sekitar jam 02.00 WIB., Terdakwa
dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna merah berangkat dari
rumahnya di Indihiang menuju ke Kampung Sindangjaya Cilembang Tasikmalaya,
setelah sampai di rumah tersebut Terdakwa dengan berjalan kaki menuju ke rumah
korban AI CUCU, tidak lama kemudian saksi INDRA dengan menggunakan sepeda
motor Honda Beat datang ke rumah korban AI CUCU dimana Terdakwa sudah
menunggunya, sesampainya di tempat tersebut saksi INDRA memarkirkan sepeda
motornya diluar pagar rumah kosong dekat rumah korban, sementara Terdakwa waktu
itu sudah berada dihalaman rumah kosong tersebut , kemudian saksi INDRA masuk
juga ke halaman rumah itu melalui pintu pagar halaman rumah itu, setelah didalam
Terdakwa mengajak saksi INDRA untuk segera masuk dan melakukan perbuatannya
karena takut keburu siang, sambil berbisik. Selanjutnya mereka berdua memanjat
pagar tembok samping rumah korban, setelah didalam, Terdakwa menyerahkan
sebuah obeng (-) bergagang kuning kepada saksi INDRA dan memerintahkannya
untuk membuka jendela dengan menggunakan obeng tersebut, kemudian saksi
INDRA pun mencongkel sebuah daun jendela dan mengangkat daun jendela ruang
paviliun rumah korban setelah jendela terbuka, Terdakwa yang lebih dahulu masuk ke
ruang tersebut melalui jendela diikuti oleh saksi INDRA, setelah sampai didalam
ternyata ruangan tersebut ruang tempat menonton TV, selanjutnya mereka berdua
masuk ke ruang tengah rumah beriringan dan masuk ke kamar belakang yang ternyata
kamar belakang itu kosong, selanjutnya mereka berdua menuju ke kamar depan yang
pintunya sedikit terbuka akan tetapi lampunya dipadamkan, setelah masuk ke kamar
tersebut mereka berdua melihat korban AI CUCU dan anak perempuannya yaitu
korban EULIS tengah tidur pulas diatas tempat tidur dengan keduanya dalam posisi
terlentang,dimana korban EULIS berada disisi yang menempel ke tembok dinding,
setelah itu secara tiba-tiba Terdakwa dengan menggunakan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
Direktori Putusan Mahkam4a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sepotong besi berukuran 55 Cm yang dibawanya telah memukul bagian dada korban
AI CUCU yang tidur terlentang sebanyak satu kali hingga korban mengaduh kesakitan
sedangkan saksi INDRA dari samping tempat tidur memegangi kedua kaki korban,
setelah itu kembali Terdakwa memukul bagian muka korban AI CUCU dengan
sepotong besi sebanyak satu kali, sedangkan saksi INDRA telah menarik kedua kaki
korban sehingga korban jatuh terguling ke lantai dari tempat tidurnya. Pada saat itu
korban EULIS pun bangun dari tidurnya dan berteriak kaget, oleh Terdakwa, korban
EULIS pun dipukul mukanya dengan sepotong besi sebanyak satu kali, sedangkan
saksi INDRA memegangi kedua kaki korban EULIS dan mengikatnya dengan
menggunakan kain ditempat tidur, oleh karena korban EULIS masih kelihatan
bergerak, oleh Terdakwa mukanya ditutupi dengan bantal , korban EULIS pun
berontak dan akhirnya diam tak bergerak lagi, ketika korban EULIS ditelungkupkan
oleh saksi INDRA, Terdakwa kembali memukul bagian belakang kepalanya dengan
sepotong besi sehingga bagian belakang kepala korban EULIS pun mengeluarkan
darah, setelah itu Terdakwa dan saksi INDRA pun turun dari tempat tidur. Ketika
Terdakwa melihat korban AI CUCU yang sudah terbaring dilantai masih hidup,
kemudian saksi INDRA kembali memegangi kedua kaki korban AI CUCU,
mengikatnya dengan menggunakan selimut setelah itu Terdakwa dengan posisi
mengangkang diatas tubuh korban AI CUCU kembali memukuli korban AI CUCU
mengenai bagian muka dan menghantamkannya ke sudut lemari yang ada dikamar itu
dan hingga berdarah-darah, sampai akhirnya korban AI CUCU maupun korban
EULIS tidak bergerak lagi. setelah itu Terdakwa membersihkan sepotong pipa besi
yang berlumuran darah dengan menggunakan sprei serta mengambil 2 buah kunci
sepeda motor dan 1 buah kunci mobil yang tersimpan di sebuah kotak warna merah di
kamar itu serta sebuah kaleng biscuit merk Khong –Guan yang berisi sejumlah uang
kemudian diambil oleh Terdakwa dimasukan ke saku jaketnya, sedangkan saksi
INDRA mengambil sebuah handphone merk Samsung warna merah muda yang
tersimpan diatas lemari didekat pintu kamar tersebut, selanjutnya saksi INDRA keluar
dari kamar tersebut menuju ke kamar belakang, di dalam kamar tersebut, saksi
INDRA pun telah mengambil sejumlah uang yang tersimpan di dalam sebuah topless
kaca dan toples kaleng, tas selendang berwarna silver, buku-buku dan 3 (tiga) buah
hand-phone yang tersimpan dalam sebuah keranjang kemudian memasukkannya
kedalam sebuah kantong plastic dan dibawa keluar menuju ke ruang tamu dimana
Terdakwa berada, selanjutnya Terdakwa pun

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
Direktori Putusan Mahkam5a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
menyuruh saksi INDRA untuk mengambil kunci kendaraan dan mengeluarkan
1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno Tahun 2000 Np. Pol Z-1535 KE. warna hijau
metalik milik korban yang terparkir di garasi depan paviliun. Sekitar jam
4.30 WIB., saksi INDRA mengeluarkan mobil milik korban dengan terlebih dahulu
membuka kunci gembok pagar, sedangkan Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) unit
sepeda motor Yamaha Xeon No.Pol.Z- 6790-LI , setelah mobil berhasil dihidupkan
mesinnya serta dikeluarkan dengan cara mundur kemudian oleh saksi INDRA mobil
tersebut diparkir di pinggir rumah korban, setelah itu saksi INDRA kembali masuk ke
rumah korban, mengambil barang- barang berupa tas selendang berwarna silver, buku-
buku dan 3 (tiga) buah hand-phone kemudian disimpan di jok belakang mobil..,
sedangkan Terdakwa sendiri mengeluarkan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio
No.Pol. Z- 4608-HP warna Biru milik korban, kemudian diparkir bersama-sama di
depan rumah tersebut, setelah Terdakwa menutup pintu rumah, selanjutnya Terdakwa
menyuruh saksi INDRA untuk bersama-sama membawa kedua sepeda motor tersebut
menuju ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya lewat belakang bekas Terminal Cilembang
dengan cara Terdakwa membawa sepeda motor Yamaha Mio sedangkan saksi INDRA
membawa sepeda motor Yamaha Xeon. Sesampainya di Pasar Cikurubuk, Terdakwa
dan saksi INDRA telah menyimpan kedua sepeda tersebut di pinggir sebuah warung
nasi dekat Toko Surya dengan jarak antara keduanya sekitar 10 meter. Setelah itu
saksi INDRA kemudian pergi membeli rokok serta meminta pemilik warung untuk
mengantarkannya ke daerah belakang bekas Terminal Cilembang dengan becak,
sedangkan Terdakwa keambali ke rumah korban dengan diantar ojek sampai belakang
bekas Terminal Cilembang dan kemudian berjalan kaki. Sesampainya di daerah
belakang bekas terminal Cilembang, dengan berjalan cepat, saksi INDRA kembali
menuju ke rumah korban kemudian menutup pintu pagar rumah korban dan masuk
kedalam mobil sambil menunggu Terdakwa, tidak lama kemudian terdakwa datang
dengan berjalan kaki, kemudian mereka berdua kembali ke Pasar Cikurubuk dengan
cara saksi INDRA mengendarai mobil Suzuki Baleno warna hijau metalik milik
korban sedangkan Terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Beat milik saksi
INDRA. Sesampainya di Pasar Cikurubuk kemudian Terdakwa memarkirkan sepeda
motor Honda Beat didekat kedua sepeda motor korban yang sudah terlebih dahulu
diparkir ditempat itu, selanjutnya dengan menggunakan mobil Suzuki Baleno warna
hijau milik korban, Terdakwa minta diantar oleh saksi INDRA ke Jalan Juanda
persimpangan Babakan Lewo. Dalam perjalanan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
Direktori Putusan Mahkam5a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Terdakwa telah menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) dan
kunci-kunci kedua sepeda motor milik korban kepada saksi INDRA sambil
Terdakwa berkata jika seandainya saksi INDRA tertangkap agar jangan berkata kalau
Terdakwa terlibat, sedangkan mengenai kedua sepeda motor korban, Terdakwa
menyerahkan sepenuhnya terserah saksi INDRA. Ditempat tersebut Terdakwa turun
dan kemudian pulang ke rumahnya, sedangkan saksi INDRA kembali lagi ke Pasar
Cikurubuk dan memarkirkan mobil Suzuki Baleno warna hijau didekat kedua sepeda
motor milik korban, selanjutnya pada sekitar jam 07.00 WIB., Terdakwa dengan
mengendarai sepeda motor Honda Beat miliknya telah menjemput dan mengantarkan
ibunya yaitu saksi ROHAYATI yang sedang berbelanja di Pasar untuk diantar ke
rumahnya di Cicantel Tasikmalaya. Selanjutnya saksi INDRA dengan naik Angkutan
Kota - 010 menuju ke Pasar Cikurubuk, setelah itu saksi INDRA dengan mengendarai
mobil Suzuki Baleno warna hijau milik korban pergi pulang ke rumahnya di Cicantel
Tasikmalaya, di perjalanan menuju pulang tepatnya di Jalan Gubernur Sewaka
disekitar pesawahan, saksi INDRA telah membuang tas warna silver, obeng, baju
sweater saksi serta hand-phone dan charger milik korban ke sawah, setelah itu saksi
INDRA pulang ke rumah. Sesampainya dirumahnya, didalam mobil,saksi INDRA
telah menghitung uang yang didapatnya dari rumah korban yaitu sebesar Rp.
3.000.000 (Tiga Juta Rupiah) kemudian disatukan dengan uang hasil pemberian dari
Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah ) selanjutnya disimpan di
dashboard mobil tersebut.
Pada hari Senin tanggal 10 November 2014, seperti biasanya saksi INDRA mengantar
saksi ROHAYATI ibunya ke Pasar Cikurubuk dengan menggunakan sepeda motor
Honda Beat, sesampainya di pasar, saksi juga telah memindahkan sepeda motor
Yamaha Xeon milik korban yang telah saksi simpan dekat Toko Surya ke dekat
Mesjid Al-Mutaqin yang masih berlokasi di pasar tersebut , pada saat saksi hendak
melihat sepeda motor Yamaha-Mio warna biru milik korban yang sebelumnya
diparkir didekat sepeda motor Yamaha –Xeon, ternyata sepeda motor tersebut sudah
tidak berada lagi ditempat semula saksi menyimpannya bersama dengan Terdakwa,
melainkan sudah berpindah tempat ke depan Pos Satpam. Ketika saksi INDRA hendak
mengambil sepeda motor tersebut, saksi SUGENG petugas Satpam telah menahannya,
selanjutnya saksi INDRA pulang kerumahnya dan pada sekitar jam 17.00 WIB.,
sepulang dari pasar Cikurubuk, saksi INDRA telah memindahkan mobil Suzuki
Baleno warna hijau

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
Direktori Putusan Mahkam5a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
milik korban yang tadinya di rumah saksi ke sekitar luar pintu gerbang masuk
Perumahan Kota Baru.
Pada hari Selasa tanggal 12 November 2014 sekitar jam 12.00 WIB., bertempat
dirumahnya saksi INDRA telah menitipan uang sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta
Duaratus Ribu Rupiah) kepada saksi MEYLA pacarnya sambil berpamitan hendak
mencari kerja ke Bandung.
Pada hari Rabu tanggal 13 November 2014 sekitar jam 09. WIB.,saksi INDRA
pergi ke Perumahan Kota Baru untuk mengambil mobil Suzuki Baleno warna hijau
milik korban yang disimpan ditempat itu untuk selanjutnya saksi INDRA telah
membawanya ke daerah Soreang Bandung. Ketika saksi INDRA sedang berada dalam
mobil tersebut di Jalan Soreang, telah ditangkap oleh petugas kepolisian, sehingga
kemudian Terdakwa pun ditangkap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah AI CUCU, pada tanggal 10 November 2014
antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Disekitar mulut terdapat bekuan darah, disekitar lubang hidung terdapat bekuan
darah ;
---- Pada pipi kiri terdapat sebuah luka lecet berukuran 4 x4 Cm, ditengah luka
tersebut, terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata dan memiliki dasar luka
berupa tulang wajah yang hancur ;
---- Pada bibir bawah, sisi kiri terdapat luka lecet disertai luka memar, ukuran 1 ,5 x
1 Cm ;
---- Pada bibir atas sisi kiri sebuah luka lecet disertai memar berukuran 1,5 x 1 Cm;
--- Tulang rahang bawah kiri patah ;
---- Tulang rahang atas kiri dan tulang wajah sebelah kiri remuk;
---- Pada leher sisi kiri hingga depan terdapat banyak luka lecet tekan berukuran rata-
rata 1 Cm, berbentuk garis dan diserta banyak luka memar;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar berbentuk bundar dengan ukuran
diameter 1 Cm;
---- Pada lengan kiri sisi luar, 8 Cm diatas siku, terdapat sebuah luka lecet berukuran 2
x 9 Cm dikelilingi oleh luka memar berukuran 9, 5 x 4 Cm ;
---- Dada bagian tengah terdapat luka memar seluas area 8 x 12 Cm;
---- Terdapat sebuah luka lecet tekan berukuran 2 x 1,5 Cm pada dada sisi kiri;
---- Terdapat luka memar tengah arah menyerong pada daerah perbatasan dada dan
perut berukuran panjang 18 Cm lebar 4 Cm;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
Direktori Putusan Mahkam5a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Terdapat luka memar berbentuk bundar di daerah perut tepat diatas pusar berukuran 5 x
6 Cm;
----- Pada daerah wajah atas kiri terdapat luka terbuka berukurn 3 x 0,5 Cm dengan
tepi dan ujung tidak rata dan dasar luka tulang wajah;
---- Tulang rawan hidung patah disertai memar;
---- Terdapat memar pada kelopak mata kanan;
---- Terdapat memar pada lutut kiri berbentuk bundr berukurn 1 Cm;
---- Banyak luka memar pada lengan, siku dan tangan kiri berukuran rata-rata 1 x 2
Cm;
---- Dibawah kulit dada terdapat resapan darah yang letaknya sesuai dengan luka
memar pada daerah dada, tulang iga ke empat, lima dan enam kanan patah,
tulang iga ketika, empat dan enam kiri patah, tulang dada patah setinggi iga tiga
dan empat;
---- Jaringan ikat dibawah kulit leher serta otot leher sebelah kanan dan kiri hampir
seluruh bagiannya ditemukan adanya resapan darah ;
---- Pada otot leher sebelah kanan dan kiri ditemukan resapan darah ;
---- Selaput dinding perut berwarna putih kelabu dan pada otot dinding perut cukup
tebal berwarna merah kecoklatan tidak ditemukan resapan darah ;
---- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar;
Kesimpulan: ditemukan adanya kekerasan tumpul di kepala, wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada serta perut. Terdapat tanda-tanda yang sesuai dengan keadaan
pencekikan, terdpat tanda-tanda mati lemas (asfiksia), sebab matinya akibat
kekerasan tumpul dan cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
November 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah EULIS RESTIANA, pada tanggal 10
November 2014 antara lain didapat hasil sebagai berikut :
---- Pada bibir sisi kiri bawah terdapat memar berukuran 0, 5 x 0,5 Cm;
---- Daerah pipi kiri hingga rahang bawah kiri memar dan bengkak ;
---- Banyak luka lecet dan memar pada daerah rahang bawah kiri hingga leher sisi kiri
depan dengan ukuran rata-rata 1 x1 Cm;
---- Terdapat luka terbuka berukuran 5 x 1 Cm diatas alis kiri, tepi terbuka dan tepi
luka tidak rata, dasar tulang dahi retak;
---- Tulang tengkorak di daerah dahi sebelah kiri retak ;
---- Pada otak kecil ditemukan pendarahan ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
Direktori Putusan Mahkam5a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---- Pada permukaan batang otang dijumpai jendalan darah;
Kesimpulan: ditemukan adnya kekerasan tumpul di kepala, wajah sebelah kiri, sebab
matinya karena kekerasan tumpul di kepala dan cekikan di leher, mati lemas
(asfiksia), sebab matinya akibat cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan
nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
November 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Berdasarkan Berita AcaraPemeriksaan Perbandingan Persamaan Sidik Jari, Nomor :
BAP/11/XI/2014/Dit Reskrimum, tanggal 19 Nopember 2014, disimpulkan bahwa
sidik jari yang terdapat pada tutup kaleng kue merk Khong Guan sebagaimana Berita
Acara Penemuan dan Pengangkatan Sidik Jari latent di tempat kejadian perkara pada
tanggal 10 November 2014 sama dengan Sidik Jari Tengah kanan Terdakwa.
-----Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 365
ayat (4) KUHP”;
Menimbang bahwa atas dakwaan tersebut Penasihat Hukum Terdakwa ada
mengajukan eksepsi dan Penuntut Umum telah mengajukan tanggapan atas Eksepsi
Penasihat Hukum tersebut;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas I B Tasikmalaya telah
menjatuhkan putusan atas eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya sebagai
berikut :
– Menolak eksepsi/keberatan Penasihat Hukum Terdakwa;
– Memerintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk melanjutkan persidangan terhadap
perkara Nomor 28/Pid.B/2015/PN.Tsm nama Terdakwa DANI SUSANDA Bin
RAHMAT tersebut;
– Menyatakan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini akan ditetapkan bersama-sama
dalam putusan akhir;
Menimbang, bahwa kemudian untuk membuktikan kebenaran dakwaannya tersebut
Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan saksi-saksi dipersidangan, dimana para saksi
tersebut didengar dibawah sumpah sesuai agamanya yang pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut :
1. Saksi INDRA GRAHA Bin RIJAN RATIZAN.

- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa;


- Bahwa saksi kenal orang yang bernama Dani ada 2 (dua) orang, yaitu Dani pemilik
konter Handphone di Jalan Cilembang, dan Dani Terdakwa;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
Direktori Putusan Mahkam5a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi kenal dengan Dani Terdakwa oleh karena saksi pernah sama- sama
bekerja bekerja di bengkel milik pak Iwa di Cilembang;
- Bahwa saksi kerja di bengkel milik pak Iwa di Cilembang selama kurang lebih 1
(satu) tahun;
- Bahwa saksi kenal dengan Dani Terdakwa sejak saksi kerja di bengkel pak Iwa dan
saksi kalau bengkel lagi sepi saksi sering datang ke tempat Dani Konter disitu juga
Dani Terdakwa sering ke tempat Dani Konter jadi saksi ketemunya di tempat
sdr.Dani konter;
- Bahwa jarak bengkel dengan tempat Dani pemilik konter berhadapan seberangan
jalan saja;
- Bahwa saksi tidak terlalu dekat dengan Dani Terdakwa;
- Bahwa kalau ketemu Dani Terdakwa yang saksi bincangkan tentang pekerjaan,
tanya status saksi sudah nikah apa belum?, saksi bilang belum;
- Bahwa saksi tidak pernah cerita kepada Dani Terdakwa kalau sebelum kerja
dibengkel pernah kerja di kantor Notaris di Bandung;
- Bahwa saksi lebih dulu kenal dengan Dani konter;
- Bahwa saksi sering ke konter milik Dani konter kalau bengkel sepi saksi ke
konter;
- Bahwa dari bengkel tempat saksi kerja dengan tempat Dani Terdakwa dan Dani
konter lebih dekat dengan Dani konter;
- Bahwa Dani Terdakwa tidak pernah cerita mengenai rahasia kehidupannya kepada
saksi;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat rumah Dani Terdakwa;
- Bahwa saksi tahu isteri Dani Terdakwa bernama Dede, tahu waktu ngobrol di konter;
- Bahwa Dani Terdakwa tidak pernah cerita soal rahasia keluarganya kepada saksi;
- Bahwa saksi kenal Ai Cucu dari tukang becak yaitu Yayat yang memberi tahu kalau
Ai Cucu mau menjual sepeda motor;
- Bahwa waktu itu saksi tidak tahu namanya yang punya motor yang dibawa pak
Yayat, menawarkan “mau ada yang beli apa gak, ada orang mau jual motor Mio
seharga Rp. 6.000.000,- , “dimana yang punya?’ yang punya Ai Cucu, tadinya belum
tahu rumah Ai Cucu, waktu itu sebelum puasa;
- Bahwa setelah itu saksi tahu dan masuk rumah Ai Cucu, kesitu nganter motor bersama
Yayat, waktu Ai Cucu masih hidup;
- Bahwa saksi kerumah Ai Cucu 1 (satu) kali;
- Bahwa waktu saksi kerumah Ai Cucu tidak ada anaknya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
Direktori Putusan Mahkam5a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa waktu di penyidik saksi pernah menyebut nama Eulis, menyebut nama Eulis
tau namanya saja dari penyidik Pak Acep;
- Bahwa sekarang Eulis dan Ai Cucu sudah meninggal;
- Bahwa Eulis dan Ai Cucu meninggal karena kami berdua dengan Dani melakukan
pembunuhan terhadap Eulis dan Ai Cucu;
- Bahwa perbuatan pembunuhan tersebut sebelumnya direncanakan pertama pada hari
Kamis di samping konter milik Dani tanggalnya lupa sekitar pukul
09.00 Wib sebelum hari pembunuhan;
- Bahwa yang merencanakan berdua saksi dengan Dani Terdakwa dan yang lebih dulu
mengajak adalah Dani Terdakwa;
- Bahwa waktu mengajak pertama kata-kata langsung mengatakan “Ndra mau ikut sama
saya nga? Membunuh keluarga Ai Cucu, kenapa tidak dijawab, ya sudah ikut saya
dulu ke TKP, di daerah Cilembang rumah sdri. Ai Cucu;
- Bahwa rumah Ai Cucu warna biru dan kuning di samping setelah jalan raya rumah
kosong samping jalan raya sawah, dan di TKP sekitar setengah jam;
- Bahwa setengah jam menunjukan TKP sama saksi dan terus ngobrol disitu Dani
Terdakwa merayu supaya ikut saksi ayu, gimana mau tidak?, diselingi ngobrol yang
lain, Dani Terdakwa terus rayu saksi ikut lah nanti di kasih imbalan dan waktu itu
belum saksi iyakan, Dani Terdakwa mengatakan kenapa? Udah ketemuan saja di
malam minggu;
- Bahwa rencana berikutnya malam minggu bertemu di belakang konter Dani konter
sekitar pukul 19.00 Wib waktu itu konter Dani sudah tutup yang biasa pukul 20.00
Wib;
- Bahwa waktu ketemuan di bekalang rumah Dani konter saksi pakai switer abu, dan
Dani Terdakwa pakai jaket kain biru dongker, pakai sandal jepit;
- Bahwa waktu itu Dani tidak membawa alat apa-apa;
- Bahwa waktu itu Dani Terdakwa tidak memakai kendaraan;
- Bahwa jarak rumah Dani di Indihiang perumahan BIP ke TKP rumah Eulis
sekitar 1 (satu) kilometer;
- Bahwa saksi belum pernah kerumah Dani Terdakwa, tahu rumah Dani Terdakwa di
perumahan BIP waktu ngobrol dengannya;
- Bahwa jarak konter Dani konter ke rumah Dani Terdakwa di perum BIP sekitar 1
(satu) kilometer;
- Bahwa rumah Dani Terdakwa dengan rumah Ai Cucu tidak jauh dari perempatan
Unsil;
- Bahwa celana jeans warna biru dan jaket kulit warna hitam, celana dan jaket tersebut
dipakai Dani Terdakwa melakukan pembunuhan dirumah AI Cucu;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
Direktori Putusan Mahkam5a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa waktu saksi ketemuan di belakang konter Dani konter yang sudah datang
duluan Dani Terdakwa sudah menunggu, setelah ketemu beberapa menit kemudian
Dani Terdakwa mengajak pindah kedekat SMP 6 jaraknya setengah kerumah Ai
Cucu waktu didekat SMP 6 Dani Terdakwa ngomong lagi mau kasih imbalan uang
Rp. 2.000.000,- ;
- Bahwa didekat SMP 6 selama 1 (satu) jam lebih yang di bicarakan pertama sdr. Dani
Terdakwa ngajak lagi, mau ikut gak setelah itu ngasih rancangan lagi, saksi ngikuti
yang dia suruh;
- Bahwa setelah di SMP 6 kita pulang kerumah, setelah pulang kerumah Dani
Terdakwa juga pulang kerumah janjian ketemuan lagi di TKP pukul 03.00 Wib waktu
itu Dani Terdakwa sudah datang duluan di TKP;
- Bahwa waktu ketemuan di TKP Dani Terdakwa membawa pipa besi sama obeng,
setelah kejadian obeng tersebut saksi bawa dan dibuang dijalan;
- Bahwa setelah di TKP kami masuk ke rumah Ai Cucu lewat jendela yang paviliun
dengan cara saksi mencongkel jendela dengan menggunakan obeng;
- Bahwa jendela tersebut tidak memakai terali;
- Bahwa yang duluan masuk dulu Dani Terdakwa lalu saksi;
- Bahwa setelah jendela itu kamar TV, ada TV, di paviliun ke kamar belakang isinya
kosong tidak ada lemari-lemari kasur;
- Bahwa dari kamar belakang lalu ke kamar depan dan dalam keadaan terbuka sedikit
isinya ada lemari ada kedua korban waktu itu mulai eksekusi korban;
- Bahwa mengeksekusi korban maksudnya mulai membunuh korban;
- Bahwa rencana semula saksi dan Dani mau membunuh korban bukan mengambil
barang milik korban;
- Bahwa yang pertama melakukan pembunuhan adalah Dani Terdakwa;
- Bahwa waktu itu lampu kamar tidak dinyalakan;
- Bahwa untuk membedakan mana yang Eulis mana yang Ai Cucu saksi tidak tahu,
korban tidur berdua ditempat tidur secara bersama-sama;
- Bahwa yang paling pinggir ibunya, tahu kedua ibu sama anak, saat itu sdr. Dani
ngasih tahu yang ini ibunya ini anaknya dan yang lebih dulu dibunuh ibunya;
- Bahwa ibunya dibunuh oleh Dani dengan cara dipukul pakai pipa besi pertama di
bagian dada atas korban dalam keadaan sedang tidur, setelah Dani memukul lalu
saksi memegang kaki Ai Cucu;
- Bahwa saat korban ibunya di pukul pakai pipa besi dibagian dadanya reaksi korban
menjerit sambil bangkit, setelah ibunya menjerit anaknya Eulis

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
Direktori Putusan Mahkam5a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
bangun, setelah memukul ibu baru memukul anaknya dibagian samping kepala;
- Bahwa yang dibereskan duluan anaknya langsung kebawah menjerit sambil bangun
roboh lagi, tidak menjerit lagi, tapi masih bergerak-gerak kaki sama badannya lalu
saksi pegangi lagi kakinya;
- Bahwa posisi Ai Cucu dibawah dilantai sedang anaknya diatas tempat tidur;
- Bahwa setelah beres saksi keluar saat saksi keluar kamar Dani Terdakwa
didalam;
- Bahwa waktu saksi melihat Dani Terdakwa memukul korban pakai pipa besi saksi
tidak melihat ada darahnya;
- Bahwa saat itu saksi tidak melihat ada darah di baju Dani Terdakwa;
- Bahwa saksi tidak melihat darah yang muncrat kena dinding;
- Bahwa setelah keluar dari kamar depan saksi ke kembali kamar belakang lihat toples
bening diatas lemari yang isinya uang ada Rp. 100.000,- ada recehan, semuanya di
hitung sekitar Rp. 3.000.000,- yang recehan tidak dihitung;
- Bahwa kaleng roti Khong Guan saksi tidak lihat;
- Bahwa saksi mendapatkan kain yang digunakan mengikat kaki korban diambil di
TKP;
- Bahwa kain yang digunakan untuk mengikat Eulis warna merah putih, kalau untuk
mengikat kaki Ai Cucu kain warna merah;
- Bahwa setelah keluar dari kamar depan saksi ke kamar belakang tujuannya lihat uang
ditoples bening diatas lemari, sama 2 (dua) Handphone ada di keranjang, dan saksi
ambil dengan keranjangnya didalam keranjang ada surat-surat yang saksi satukan
dimasukan ke plastik bening, dan saksi kerumah korban tidak membawa tas;
- Bahwa surat-surat dan handphone suratnya yaitu buku nikah warna biru sama buku
catatan utang surat-surat ada dikeranjang dan saksi ambil dengan keranjangnya, saksi
tidak mengambil tas dari TKP;
- Bahwa handphone, Buku-buku, buku nikah saksi ambil dari kamar belakang dibawa
keruang tamu, kemudian sdr. Dani keluar kamar membawa kunci mobil sama kunci
gembok depan dari kotak kecil;
- Bahwa saksi mengeluarkan mobil dari garasi saksi karena disuruh oleh Dani;
- Bahwa saksi mengeluarkan mobil dari pintu depan;
- Bahwa kunci pintu depan ada terpasang setelah mobil dikeluarkan dengan cara
dihidupkan setelah itu sepeda motor 2 (dua) buah;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
Direktori Putusan Mahkam5a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa yang dilakukan Dani Terdakwa setelah keluar dari kamar depan ngajak saksi
mengambil motor ;
- Bahwa saksi tidak melihat Dani mengambil sesuatu berupa uang dari rumah korban;
- Bahwa setelah mengeluarkan mobil kemudian saksi membawa 2 (dua) sepeda motor
korban, saksi membawa satu dan Dani Terdakwa membawa satu sepeda motor kearah
dan di parkir di pasar Cikurubuk;
- Bahwa setelah memarkir sepeda motor korban di Cikurubuk, saksi dan Dani kembali
ke TKP;
- Bahwa saksi kembali ke TKP naik becak motor dan saksi lebih duluan sampai di
TKP, dengan membayar Rp. 6.000,-
- Bahwa yang membawa becak motor yaitu Iwan Ridwan;
- Bahwa setelah Dani Terdakwa sampai di TKP kemudian Dani membawa sepeda
motor saksi dan saksi membawa mobil korban kearah pacar Cikurubuk dan di parkir
di situ;
- Bahwa yang saksi parkir di Cikurubuk ada 3 (tiga) sepeda motor;
- Bahwa setelah saksi dan Dani sampai di Cikurubuk, lalu saksi mengantar Dani
Terdakwa pulang dengan mengendarai mobil korban, pada saat perjalanan mengantar
sdr. Dani Terdakwa;
- Bahwa dalam perjalanan mengantar Dani Terdakwa pulang Dani memberi imbalan
uang sebesar Rp. 2.000.000,-;
- Bahwa saksi mengantar Dani tidak sampai kerumah Dani Terdakwa, karena Dani
Terdakwa minta dianter sampai dekat Hotel ;
- Bhawa sampai dekat hotel sudah agak terang sudah azan subuh lewat;
- Bahwa setelah mengantar Dani Terdakwa saksi kembali ke Cikurubuk menjemput
orang tua saksi yang belanja di pasar Cikurubuk;
- Bahwa mobil milik korban saksi bawa pulang kerumah orang tua saksi;
- Bahwa orang tua saksi menanyakan mobil siapa yang saksi bawa, saksi jawabnya
mobil milik teman;
- Bahwa setelah dirumah saksi mandi, lalu pergi keliling lagi, keluar rumah ke Dadaha
beli tas kecil untuk tempat Handphone dan uang;
- Bahwa untuk tas warna coklat benar milik saksi yang dibeli di Dadaha dan jam
tangan tersebut saki tidak tahu;
- Bahwa saksi membeli tas warna cokelat tersebut seharga Rp. 150.000,-
- Bahwa setelah membeli tas di Dadaha saksi pulang kerumah dan mobil korban
saksi simpan ditempat lain di pinggir jalan depan bengkel dan saksi

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
Direktori Putusan Mahkam6a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kerumah di jemput oleh Bubun dan saat ditanya mobil sedang di cat di bengkel,
karena saat dijemput saksi jalan dulu dari tempat nyimpan mobil;
- Bahwa setelah saksi pulang kerumah, kemudian pagi harinya sekitar pukul
10.00 Wib saksi kerumah pacar saksi di Sukaraja dengan membawa mobil korban
sampai disana cerita main dulu kemudian jalan ke Tasik kota;
- Bahwa saksi ada memberi uang kepada pacar saksi dan bilang kepacar saksi titip
dulu;
- Bahwa saksi memberi uang kepada pacar saksi sejumlah Rp. 1.200.000,- pecahan
Rp.20.000,-;
- Bahwa saksi ada pergi ke Bandung pada hari Rabu setelah lebih dulu mengambil
mobil korban di daerah Gobras terus berangkat sekitar pukul
10.00 Wib siang lewat Garut;
- Bahwa dalam perjalanan ke Bandung membeli bensin Rp. 200.000,- makan Rp.
50.000,- setelah di Bandung saksi ke Ciwiday;
- Bahwa di Ciwiday saksi melakukan pelacuran dengan beberapa wanita yang
dilakukan dibelakang warung yang jual makanan ;
- Bahwa saksi membayar pelacur Rp. 400.000,- hanya 1 (satu) kali main;
- Bahwa setelah main dengan pelacur saksi pulang ke Soreang tempat kantor Notaris;
- Bahwa setelah main ke Ciwiday di halaman kantor Notaris malamnya saat saksi
sedang tidur dalam mobil korban saksi ditangkap polisi;
- Bahwa saksi ditangkap oleh polisi hari Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 Wib;
- Bahwa polisi yang menangkap saksi bernama Boby, polisi ngomong “naik ke mobil”
dan di borgol dibawa ke Polres Tasikmalaya kota;
- Bahwa dalam perjalanan dari Bandung ke Polres Tasikmalaya kota sekitar 2- 3 jam
setelah sampai di Polres Tasikmalaya pagi mobil yang membawa saksi di parkir
dihalaman Polres kurang lebih setengah jam ;
- Bahwa yang membawa saksi dari Bandung ke Tasikmalaya oleh kanitnya Pak Budi;
- Bahwa dalam perjalanan dari Bandung ke Tasikmalaya tidak ada menyebutkan satu
nama pun kepada polisi pelaku pembunuhan;
- Bahwa setelah parkir didepan polres selama setengah jam lalu dibawa ke Polsek
Kawalu;
- Bahwa waktu itu di Polsek Kawalu ada Kanit Pak Acep, banyak lagi anggota lainya
yang saksi kurang tahu namanya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
Direktori Putusan Mahkam6a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saat di Polsek Kawalu saksi di bawa oleh Polisi ditanya apakah Maman laki-
laki rambutnya gondrong rekan pelaku pembunuhan;
- Bahwa setelah diperlihatkan “ini Maman”, Polisi Tanya orangnya ini rekan saudara,
waktu itu saksi jawab , “Ya, Maman yang melakukan”;
- Bahwa saksi menjawab seperti itu pertama menutupi Dani, bilang ya, Maman
pelakunya;
- Bahwa Maman sempat ditahan lalu dikeluarkan katanya karena tidak cukup bukti dan
saksi dipertemukan dengan Maman pada Kamis sore;
- Bahwa setelah diperiksa di Polsek Kawalu kemudian diperiksa di Polres, waktu
pemeriksaan di polres penyidik menyebutkan nama “Dani yang berambut gondrong”
;
- Bahwa Dani yang alamat di Perum BIP;
- Bahwa yang disebutkan Dani Susanda bukan Dani konter;
- Bahwa waktu dipenyidik pernah ditemukan dengan Dani Terdakwa, dan ditanya ini
Dani dan saat itu dihadapan penyidik saksi menjawab, Ya;
- Bahwa saksi belum pernah ketemu dengan istri Dani Terdakwa;
- Bahwa saksi tahu nama isteri Dani waktu ngobrol-ngobrol dengan Dani;
- Bhawa saksi kenal dengan Dani Terdakwa waktu saksi kerja di bengkel, bahwa antara
bengkel rumah saksi, rumah Dani, dan tempat Dani pemilik konter lebih dekat
bengkel ke Dani konter kalau bengkel lagi sepi saksi main ke konter milik Dani
konter, dan Dani Susanda sering main di konter milik Dani ditempat itu saksi kenal
dengan Dani Susanda;
- Bahwa saksi kerja di bengkel selama satu tahu dan saksi tinggal di bengkel tempat
saksi kerja;
- Bahwa selama kerja dibengkel saksi tidak pernah diajak main kerumah sdr. Dani;
- Bahwa saksi benar yang melakukan eksekusi pembunuhan 2 (dua) orang yaitu saksi
dan Dani Terdakwa;
- Bahwa sebenarnya adanya kejadian pembunuhan tersebut perasaan saksi ingin cepat
beres, maka saksi katakan dengan jujur;
- Bahwa saksi di LP jarang ngobrol dengan sdr. Dani, malah di LP Dani nyuruh orang
untuk memukuli saksi, saksi tahu karena orang yang disuruh oleh Dani bilang ke
saksi;
- Bahwa waktu saksi mengambil surat-surat tidak ada BPKB kendaraan yang ada
STNK karena ada di dompet kunci kontak kendaraan;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
Direktori Putusan Mahkam6a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa handphone yang saksi ambil dari korban berupa HP Samsung saksi buang di Jl
sewaka baypass kalau barang buku-buku yang saksi bawa tidak dibuang di ambil
penyidik;
- Bahwa saksi ketemu Dani Terdakwa tahun 2012 orang lihat ketemuan dengan Dani
ngobrol ;
- Bahwa saksi bertiga sering ngobrol-ngobrol yaitu saksi, Dani konter dan Dani
Terdakwa;
- Bahwa waktu reka ulang saksi bersama Dani Terdakwa, dan reka ulang tersebut
masalah kejadian pembunuhan;
- Bahwa Rekonstruksi/Reka ulang dilakukan di tempat kejadian aslinya/TKP tidak
ditempat lain;
- Bahwa dalam perjalanan dari Bandung ke Tasikmalaya tidak ada menyebutkan
siapapun;
- Bahwa setelah di Polsek Kawalu menyebut nama Dani yang beralamat di perum BIP,
DANI yang di Cilembang dan DANI yang tidak tahu namanya, waktu hari Kamis
sore belum di BAP;
- Bahwa yang saksi maksud Dani Susanda yang di perum BIP Indihiang, yakin dengan
yang di BAP, saksi disiksa oleh penyidik;
- Bahwa Dani konter tinggalnya dikonter depan bengkel tempat bekerja;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan ada
keterangan saksi yang tidak benar yaitu :
- Saksi menerangkan kenal dengan Terdakwa yang benar Terdakwa tidak kenal saksi;
- Saksi menerangkan pernah ketemu dengan Terdakwa waktu saksi kerja di bengkel
yang benar tidak pernah ketemu saksi;
- Saksi menerangkan pernah berbincang-bincang dengan Terdakwa waktu di konter
yang benar Terdakwa tidak pernah berbincang-bincang dengan saksi di konter;
- Saksi menerangkan Terdakwa yang mengajak melakukan pembunuhan keterangan
tersebut tidak benar karena Terdakwa tidak kenal saksi;
Menimbang, bahwa atas keberatan dari Terdakwa, saksi menyatakan tetap pada
keteranganya;

2. Saksi ENGKOS KOSASIH,

- Bahwa saksi kenal dengan Ai Cucu;


- Bahwa hubungan saksi dengan Ai Cucu teman dekat, sering ketemu dan sering curhat;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
Direktori Putusan Mahkam6a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa sekarang Ai Cucu sudah meninggal;
- Bahwa saksi kenal dengan Eulis anak Ai Cucu dan sekarang sudah meninggal
- Bahwa AI Cucu dan anak Eulis meninggal beberapa bulan lalu tanggal 9
November 2014;
- Bahwa saksi kenal dengan Ai Cucu sekitar tahun 1997 mulai dekat pacaran dengan
Ai Cucu mulai sekitar tahun 2006;
- Bahwa Ai Cucu dan Eulis meninggal dunia akibat dibunuh;
- Bahwa pelakunya saksi tidak mengetahui;
- Bahwa ada barang-barang milik Ai Cucu yang diambil oleh pelaku yaitu : 1 (satu)
unit mobil Suzuki Baleno warna hijau, 1 (satu) unit sepeda motor merk Yamaha Mio,
1 (satu) unit sepeda motor merk Yamaha Xeon;
- Bahwa 1 (satu) unit mobil merk Suzuki Baleno warna hijau diparkir oleh Ai Cucu
diparkir di garasi rumahnya, sedangkan 2 (dua) unit sepeda motor milik Ai Cucu
diparkir diruang tamu rumah;
- Bahwa saksi mengetahui karena saksi sering berkunjung kerumah nya kendaraan
tersebut terparkir ditempat tersebut;
- Bahwa saksi mengetahui keadaan yang terjadi pada Ai Cucu pada hari Minggu
tanggal 09 November 2014 sekitar pukul 20.30 Wib dirumah milik Ai Cucu beralamat
di Kp. Sindangjaya Rt.01/08 Kel. Linggajaya Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya;
- Bahwa waktu itu setelah pulang dari tempat kerja saksi menuju rumah Ai Cucu
namun sesampai dirumah Ai Cucu keadaan sepanjang jalan menuju rumah Ai Cucu
keadaan ramai dan masyarakat sekitar memadati rumah Ai Cucu, kemudian saksi mau
memasuki rumah Ai Cucu saat itu rumah Ai Cucu sudah diberi garis Polis Line dan
banyak anggota polisi;
- Bahwa waktu itu saksi diberitahu oleh anggota polisi yang memakai baju preman
menjelaskan bahwa ada kejadian dirumah sdri. Ai cucu dari situlah saksi baru
mengetahui peristiwa yang terjadi dirumah sdri. Ai Cucu ;
- Bahwa saksi tidak sempat melihat kendisi jenazah sdri. Ai Cucu
- Bahwa saksi terakhir ketemu dengan Ai Cucu pada hari Sabtu tanggal 08 November
2014, sekitar pukul 20.30 WIb saat saksi main kerumah Ai Cucu;
- Bahwa waktu itu saksi kerumah Ai Cucu menggunakan sepeda motor Honda Supra
dan masuk kerumah Ai Cucu lewat pintu samping rumah karena saksi biasa masuk
lewat pintu samping maupun pintu depan rumah pada malam itu saksi masuk lewat
pintu samping yang menuju langsung ke dapur dan saksi memarkir sepeda motor saksi
didapur;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
Direktori Putusan Mahkam6a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa waktu saksi masuk kerumah Ai Cucu dirumahnya sudah ada 2 (dua) orang
yaitu Cici dan Eneng mereka sedang ngobrol tujuan dua orang tersebut saksi tidak
tahu;
- Bahwa biasanya jika ada orang yang datang ke rumah Ai Cucu di bawah pukul 21.00
Wib biasanya ada yang melakukan setoran kepada Ai Cucu karena Ai Cucu suka
meminjam-minjamkan uang kepada orang lain;
- Bahwa tidak lama setelah saksi datang ke rumah Ai Cucu kedua orang tersebut Cici
pulang disusul Eneng pulang juga setelah itu saksi dan Ai Cucu berdua;
- Bahwa tidak berapa lama setelah Cici dan Eneng pergi, kemudian sekitar pukul 20.45
Wib Eulis anak Ai Cucu datang bersama pacarnya bernama Heri menggunakan mobil
milik Ai Cucu, kemudian mobil dimasukan ke garasi rumah, tidak lama setelah Eulis
dan Heri masuk kedalam rumah saya pamit pulang kepada Ai Cucu sekitar pukul
21.00 WIb dan saat saksi pulang Heri masih dirumah Ai Cucu bersama dengan Eulis;
- Bahwa setelah saksi berkunjung kerumah Ai Cucu saksi tidak berkomunikasi lagi
dengan Ai Cucu dan saya pulang kerumah takut diketahui isteri saksi;
- Bahwa terakhir saksi berkomunikasi dengan Ai Cucu pada hari Minggu tanggal 09
November 2014, sekira pukul 08.00 Wib saksi menghubungi Ai Cucu yang nomor AS
: 0853223962937 namun setelah saksi hubungi berkali- kali Nomor Hp milik sdri. Ai
Cucu tidak aktif dan saksi tidak menghubungi lagi;
- Bahwa setengah jam setelah itu pukul 08.30 Wib ada SMS masuk ke handphone
milik saksi dari nomor IM3 milik Ai Cucu saksi lupa nomornya saksi ingkat
belakangannya ada angka 5 saksi bisa mengetahui nomor tersebut nomor milik Ai
Cucu karena setahu saksi Ai Cucu memiliki nomor IM3;
- Bahwa isi sms tersebut yaitu “Meuni Teu Nelepon” ( Gak Nelepon) kemudian
saksi balas sms tersebut “Diteleponange Teu aktif” , kemudian nomor IM3
membalas lagi “Cabut Heula Kartuna Meh aya Sinyal” setelah itu tidak ada
komunikasi lagi;
- Bahwa sekitar pukul 17.00 Wib hari itu juga Ai Cucu ke nomor yang AS namun tidak
aktif terus, setelah itu saksi tidak menghubungi lagi Ai Cucu , kemudian malamnya
saksi ke rumah dan diketahui bahwa Ai Cucu dan Eulis menjadi korban pembunuhan;
- Bahwa saksi bertemu kerumah Ai Cucu setiap hari dengan waktu setelah saksi pulang
kerja sekitar pukul 20.00 Wib sampai pukul 21.00 Wib kalau kemalaman pulang
pukul 22.00 Wib kalau pulang kerjanya larut malam saksi

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
Direktori Putusan Mahkam6a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tidak lama di rumah Ai Cucu juga kadang sebelum ketempat kerja saksi
menyempatkan diri kerumah Ai Cucu namun tidak lama hanya sekitar 30 menit jika
sedang libur kerja baru saksi mempunyai waktu lama dengan Ai Cucu saksi juga
pernah menginap sekitar 3 kali di rumah Ai Cucu;
- Bahwa aktifitas Ai Cucu yaitu pagi pagi dia melaksanakan kegiatan rumah
tangga, untuk melakukan penagihan setelah bada ashar sekitar pukul 15.30 Wib
sampai pukul 17.30 Wib ke orang-orang yang melakukan pinjaman uang kepada Ai
Cucu;
- Bahwa kalau hari Minggu libur tidak melakukan penagihan, biasanya melakukan
penagihan seorang diri dengan berjalan kaki karena yang pinjam uang tersebut sekitar
rumah Ai Cucu kalau paling jauh di daerah Bantar biasa dilakukan pada hari Kamis;
- Bahwa saat menjalin hubungan dengan Ai Cucu saksi mempuyai masalah tapi bukan
masalah yang besar hanya kadang Ai Cucu cemburu kepada isteri saksi;
- Bahwa sdri. Ai Cucu sering membicarakan hubungan saksi dengan Ai Cucu
menginginkan agar saya menikahi Ai Cucu namun karena saksi belum siap menikahi;
- Bahwa sdri. Ai Cucu mendapatkan mobil dengan cara membeli sekitar bulan Agustus
2014 dengan harga Rp. 62.000.000,00 dari perantara saudaranya bernama Endang dari
Showroom Jl. Selaawi pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, dan 2 (dua) unit sepeda
motor Yamaha Mio dibeli sebelum saksi menjalin hubungan sepeda motor sudah ada,
yang Yamaha Xeon saksi tahu dibeli dari dealer STNK atas nama Eulis anak Ai Cucu
- Bahwa apakah sdri Ai Cucu ada mempunyai permasalahan dengan orang lain saksi
tidak tahu karena tidak pernah cerita dengan saksi;
- Bahwa pernah curhat dengan saksi hanya ngobrol mengenai orang-orang yang
mengalami kendala dalam pembayaran kepada Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak tahu berapa banyak orang yang melakukan peminjaman kepada Ai
Cucu;
- Bahwa handphone saksi yang digunakan berkomunikasi dengan Ai Cucu merk Nokia
warna putih, saksi beli sejak tahun 2013 di Agung seluler Nomor Handphne yang
saksi gunakan yaitu 085323139139 ;
- Bahwa saksi tidak mempunyai handphone selain Nokia warna putih, sebelum
memiliki Handphone tersebut saksi pernah memiliki handphone Nokia warna merah
dengan No. Simcar lupa handphone tersebut sudah hilang karena hilang saksi beli
Handphone Nokia warna putih dan nomor baru;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
Direktori Putusan Mahkam6a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa hari Sabtu saksi komunikasi dengan dengan Yadi boss saksi kerja, kemudian
dengan Oih, Roni rekan kerja dan komunikasi dengan Ai Cucu. Untuk hari Minggu
saksi melakukan komunikasi dengan sdr. Yadi bos kerja saksi dan menelpon Abuy
mantas bos saksi yang HPnya tidak aktif kemudian saksi menghubungi Ai Cucu
namun tidak aktif;
- Bahwa hubungan saksi dengan isteri selama ini baik-baik saja tapi masalah
komunikasi berkurang nama isteri saksi Ai Etin Sri Yuliantin;
- Bahwa isteri saksi tidak mengetahui dalam permasalahan hubungan saksi dengan Ai
Cucu;
- Bahwa saksi jarang ngobrol dengan Eulis saksi ngobrol dengan Eulis sekedar sapaan
saja, Eulis sosok yang pendiam;
- Bahwa setahu saksi hubungan Eulis dan sdr. Heri yaitu hubungan pacaran;
- Hubungan sdr. Heri dengan Ai Cucu ibu Eulis baik baik saja, setahu saksi tidak
ada masalah;
- Bahwa saksi tidak pernah ada masalah keluarga isteri marah sampai minta cerai;
- Bahwa waktu saksi terima sms, saksi belum mengetahui Ai Cucu sudah meninggal;
- Bahwa Ai Cucu pernah menagih keorang bersama saksi;
- Bahwa saksi tidak pernah nagih bersama saksi ke rumah Dani;
- Bahwa Ai Cucu memiliki sepeda motor Yamaha Xion;
- Bahwa setelah Ai Cucu meninggal sepeda motor Yamaha Xion tidak ada lagi dirumah
Ai Cucu;
- Bahwa selama saksi kenal dengan Ai Cucu saksi tidak pernah ketemu Dani datang
kerumah Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak kenal sama sekali dengan yang namanya Dani juga untuk masalah
penagihan saksi tidak kenal sama sekali dengan Dani
- Bahwa Ai Cucu pernah cerita nagih utang ke Dani, saat itu tidak ada uang;
- Bahwa saksi tidak tahu Dani yang mana karena yang utang dengan sdri Ai Cucu
banyak;
- Bahwa saat cerita tentang menagih utang sikap Ai Cucu biasa saja;
- Bahwa waktu saksi komunikasi dengan Ai Cucu melalui Handphone Nomor AS
saksi hubungi nada panggil tidak ada;
- Bahwa pada pukul 8.30 Wib ada sms nomor M3 nomor siapa saksi tidak tahu secara
jelas nomornya ada angka 5 seperti yang digunakan oleh Ai Cucu;
- Bahwa saksi berhubungan dengan Ai Cucu sudah sekitar 8 tahun;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
Direktori Putusan Mahkam6a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi tidak menyimpan nomor handphone milik Ai Cucu di memori
handphone saksi takut ketahuan isteri saksi;
- Bahwa saksi kerja dengan Ai Cucu lama sering mengantar menagih selama sekitar 1
(satu) tahun;
- Bahwa biasanya saksi mengantar Ai Cucu ke saudara-saudaranya dan tapi tidak
termasuk ke Dani;
- Bahwa waktu nomor yang ada angka 5 saksi yakin tidak yakin nomor tersebut milik
Ai Cucu;
- Bahwa waktu ada sms nomor yang ada angka 5 nya saksi telpon juga tidak aktif;
- Bahwa nomor yang sering digunakan oleh Ai Cucu yang AS 0853223962937;
- Bahwa waktu diperiksa di Polisi tidak menyebut nama Dani;
- Bahwa saksi pernah diamankan polisi selama 7 hari;
- Bahwa saksi tidak kepirkiran Terdakwa yaitu Dani yang melakukan
Pemubuhan;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar Ai Cucu akan melaporkan Dani dan Dede
karena menggadaikan BPKB milik Ai Cucu;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak

tahu;

3. HERRY SUSANTO Bin SUWARSO

- Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini yaitu sehubungan dengan kejadian
dirumah Cucu di Kp. Sindangjaya, Rt.01/08 Kel. Linggajaya Kec. Mangkubumi Kota
Tasikmalaya ;
- Bahwa kejadiannya saksi menemukan Ai Cucu dan anaknya Eulis dalam keadaan
sudah meninggal dunia;
- Bahwa saksi menemukan sdri. Ai Cucu dan anak sdri. Eulis dalam keadaan meninggal
pada hari Minggu tanggal 09 November 2014 sekitar pukul 20.00 Wib di dalam
rumah sdri. Ai Cucu;
- Bahwa sebelumnya saksi sudah kenal dengan keduanya karena saksi pacarnya Eulis;
- Bahwa saksi pacaran dengan Eulis sudah sekitar 5 (lima) tahun;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 09 November 2014 sekira pukul 07.30 Wib saksi
menghubungi EULIS dengan nomor Handphone 089606011568 melalui pesan Black
Berry Massage dan HP yang digunaka Eulis jenis Samsung Galaxi mega duos isi
pesan yang saksi kirim memberi tahu kepada Eulis saksi akan berangkat ke
Rancapaku, Singaparna untuk melakukan pengecoran

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
Direktori Putusan Mahkam6a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
rumah, pukul 08.00 Wib saksi sampai di Rancapaku sampai selesai, pukul
11.00 Wib saksi mengirim pesan lagi ke no Hp. Eulis isi saksi akan mengantar Eulis ke
Rumah Sakit TMC karena saksi sebelumnya sudah janji akan mengantar Eulis ke RS
TMC Tasikmalaya;
- Bahwa pesan yang saksi kirim tidak pernah dibalas oleh Eulis pada pukul
12.00 Wib saksi sudah berada dirumah saksi, dan karena saksi penasaran pesan yang
saksi kirim tidak dibalas saksi mencoba untuk menelpon namun HP yang biasa
digunakan oleh Eulis tidak bisa dihubungi dan tidak aktif, karena HP Eulis tidak aktif
saksi langsung berangkat kerumah Eulis sekitar pukul 12.30 Wib tiba dirumah Eulis;
- Bahwa ketika sampai dirumah Eulis saksi melihat pintu pagar tidak tertutup rapat dan
lampu rumah dalam keadaan menyala, lalu saksi masuk kehalaman rumah dan
mencoba mengetuk pintu rumah tapi setelah beberapa lama saksi mengetuk pintu
rumah tidak ada yang membuka pintu, lalu saksi coba melihat sekeliling rumah karena
lampu luar masih nyala, saat itu saksi mengira Eulis sudah berangkat sendirian;
- Bahwa karena saat itu saksi belum sholat duhur lalu saksi pergi ke masjid yang berada
di belakang rumah dan dalam berjalan menuju masjid saksi bertemu dengan seorang
perempuan tetangga Eulis saksi tidak tahu namanya, saksi bertanyan kepada
perempuan tersebut, “apakah dia melihat Ai Cucu dan Eulis, perempuan tersebut
menjelaskan “ bahwa dari pagi tidak melihat Ai Cucu biasanya kalau pagi-pagi Ai
Cucu suka membersihkan halaman rumah;
- Bahwa setelah saksi selesai melaksanakan sholat dhuhur saksi kembali kerumah Eulis
kemudian mengetuk pintu rumah rumah lagi, tapi tidak ada jawaban dan rumah
terlihat sepi sekitar pukul 14.00 Wib saksi pergi ke rumah Nonok kakak dari Ai Cucu
untuk menanyakan keberadaan Ai Cucu dan Eulis karena HP nya saksi hubungi tidak
ada yang aktif;
- Bahwa setelah sampai dirumah Nonok yang tidak jauh dengan rumah Ai Cucu saksi
tidak ketemu dengan Nonok karena sedang tidak ada dirumahnya saat saksi mengira
sdri. Ai Cucu dan sdri. Eulis sedang pergi bersama Nonok;
- Bahwa setelah kerumah sdri Nonok tidak ketemu dengan Nonok setelah itu saksi
meninggalkan rumah Eulis pergi ke Sinar Remaja tempat mencetak photo ketika
dipercetakan photo saksi masih penasaran dan berusaha menghubungi No HP Ai
Cucu dan Eulis tapi tetap tidak aktif;
- Bahwa setelah saksi mencetak photo saksi pulang kerumah tiba dirumah sekitar pukul
15.00 Wib lalu saksi tertidur dan bangun sekitar pukul 16.30 Wib

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
Direktori Putusan Mahkam6a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dan sekitar pukul 17.00 Wib saksi bersama teman saksi bernama IPUL berangkat
kelapangan Futsal Arafabjaya 3 di jalan bayypas Kota Tasikmalaya;
- Bahwa saksi pulang dari lapangan Futsal sekitar pukul 19.00 Wib setiba dirumah
banyak teman kerja Eulis menanyakan kenapa Eulis hari itu tidak masuk kerja tanpa
memberi tahu lebih dahulu ke pihak Rumah Sakit TMC, lalu saksi menjelaskan
kepada teman-teman kerja sdri. Eulis bahwa saksi sendiri juga belum tahu dengan
Eulis;
- Bahwa saat itu saksi menceritakan kepada ibu saksi Eha Jualeha, ibu saksi
menyarankan untuk melihat lagi kerumah Eulis, sekitar pukul 19.10 saksi tidak
dirumah Eulis dan berusaha mengetuk pintu rumah dan tetap masih tidak ada jawaban,
karena saksi penasaran saksi naik kursi yang berada didepan teras rumah untuk
melihat isi rumah ketika saksi melihat tempat dimana sdri Eulis menyimpan sepeda
motor saya kaget karena saksi tidak melihat kedua sepeda motor;
- Bahwa waktu itu saksi langsung pergi kerumah Nonok dan mengajak Nonok
mengecek masuk kedalam rumah Ai Cucu;
- Bahwa waktu itu saksi ketemu dengan Nonok dan bersedia diajak mengecek rumah
Eulis waktu itu saksi mengendarai sepeda motor Nonok mengikuti saksi dengan jalan
kaki, setelah sampai dirumah Ai Cucu karena pintu rumah terkunci saya membuka
jendela tengah dekat garasi rumah saat itu jendela rumah bisa langsung terbuka tidak
keadaan terkunci dari dalam;
- Bahwa setelah jendela rumah bisa dibuka lalu saksi masuk kedalam rumah lewat
jendela setelah masuk kedalam rumah saksi melihat ke dapur, saat itu keadaan lampu
ruangan tengah dan lampu dikamar tidur depan dalam keadaan mati, kemudian saksi
masuk ke kamar tidur yang biasa ditempati oleh sdri. Eulis dan ibunya;
- Bahwa setelah saksi masuk di kamar tidur yang ditempati Eulis, saksi kaget melihat
Eulis dan Ai Cucu tergeletak di kamar tidur dengan bersimbah darah di wajahnya lalu
saksi ke jendela berteriak minta tolong lalu kembali ke Eulis memeluk Eulis dan
berusaha membangunkan keduanya beberapa lama berusaha membangunkannya
kemudian saksi menyadari kalau keduanya sudah meninggal;
- Bahwa setelah saksi teriak minta tolong saksi melihat Eja datang kerumah untuk
melihat situasi beberapa menit kemudian datang Nonok mengenai Eja dan Nono
masuk lewat mana saya tidak tahu kemudian selang beberapa lama banyak warga
yang masuk kerumah;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
Direktori Putusan Mahkam7a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa setelah saksi mengetahui keduanya sudah meninggal saksi ditenangkan oleh
warga yang melihat kejadian dan saksi dibawa untuk istirahat disamping rumah Ai
cucu, sekitar pukul 22.30 Wib saksi dipindahkan kerumah Asep pada pukul 23.00 Wib
dibawa pulang oleh kedua orang tua saksi lalu pada pukul 01.00 Wib saksi dibawa
pihak kepolisian ke daerah hotel Pajajaran Kota Tasikmalaya disana saksi di interigasi
sampai pukul 06.00 Wib dibawa ke Kantor Polres Tasikmalaya Kota;
- Bahwa posisi Eulis saat itu di tempat tidur kondisi tertelungkup lalu oleh saksi Eulis di
terlentangkan karena ingin melihat keadaan Eulis sedangkan Ai Cucu berada di lantai
dibawah tempat tidur dengan posisi terlentang keduanya di bagian wajah terlihat
banyak darah;
- Bahwa saksi terakhir bertemu dengan Ai Cucu dan Eulis dirumahnya pada hari Sabtu
tanggal 06 November 2014 sekira pukul 22.00 WIb;
- Bahwa waktu hari Sabtu malam Minggu tanggal 08 November 2014 saksi datang
kerumah Eulis, pada pukul 18.30 Wib saksi berangkat kerumah Eulis mengendarai
sepeda motor Yamaha Vega warna hitam, sebelumnya sudah janjian dengan Eulis dan
sekitar pukul 18.50 WIb saksi sudah sampai dirumah Eulis;
- Bahwa yang saksi lakukan ngobrol-ngobrol dengan Eulis di dalam rumah lalu pada
pukul 19.30 Wib saksi bersama Eulis keluar rumah untuk jalan-jalan dengan
mengendarai mobil Suzuki baleno warna hijau metalik milik Ai Cucu ibu Eulis;
- Bahwa saksi bersama-sama Eulis jalan-jalan ke daerah HZ Mustofa Kota
Tasikmalaya, ke Dadaha, ke daerah Unsil, kembali lagi ke HZ Mustofa, Kota
Tasikmalaya, ke Jl. Tentara Pelajar dan ke daerah alun-alun Kota Tasikmalaya;
- Di alun-alun kota Tasikmalaya sekitar pukul 20. 30 WIb saksi dan Eulis hanya
nongkrong-nongkrong saja kemudian pergi ke Padayungan untuk membeli makanan
setelah itu kami berdua pulang kerumah Eulis;
- Bahwa saksi bersama Eulis sampai dirumah Eulis pukul 21.15 Wib waktu itu didalam
rumah saksi lihat ada Engkos yang memakai baju kemeja bertulisan Bintang Genteng
corak hijau dan hitam;
- Bahwa Engkos adalah teman Ai Cucu ibu kandung Eulis;
- Bahwa setelah pulang dari jalan-jalan saksi memarkir kembali mobil Suzuki Baleno
milik Ai Cucu di garasi depan rumah;
- Bahwa setelah memarkir mobil saksi masuk kerumah dan terlihat Engkos pergi
keluar meninggalkan rumah dan terdengar dia pamitan mau pulang dan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
Direktori Putusan Mahkam7a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sekitar pukul 22.00 Wib saksi pamitan pulang kerumah sekitar pukul 22.10 Wib saksi
tiba dirumah;
- Bahwa setelah pulang dari rumah Eulis sekitar pukul 22.30 WIb saksi keluar rumah
lagi menemui teman saksi bernama Dasep alias Epuy tidak jauh dari rumah saksi
hanya terhalang satu rumah yang saksi lakukan saat itu bermain kartu sampai pukul
01.30 Wib setelah itu saksi pulang kerumah dan langsung tidur;
- Bahwa sebelumnya antara saksi dengan Ai Cucu dan Eulis tidak ada pertengkaran
dan hubungan saksi dengan Eulis tidak ada masalah;
- Bahwa yang saksi kenal Engkos Kosasih sehubungan dia adalah teman Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak tahu sejak kapan Engkos berteman dengan Ai Cucu;
- Bahwa yang saksi ketahui Eulis tidak mempunyai masalah dengan orang lain kalau Ai
Cucu saksi tidak tahu;
- Bahwa kalau Eulis kerja sebagai karyawan RS. TMC Kota Tasikmalaya, kalau Ai
Cucu saksi ketahui sebagai ibu rumah tangga tapi suka meminjamkan uang kepada
orang lain;
- Bahwa yang saksi tahu barang-barang yang hilang milik sdri. AI Cucu yaitu 1 (satu)
unit mobil Suzuki Baleno warna hijau metalik tahun 2000, 1 (satu) unit sepeda motor
jenis Yamaha Mio warna biru telur asin, 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha
Xion warna biru putih;
- Bahwa 1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno warna hijau metalik tahun 2000,disimpan
digarasi rumah, kedua sepeda motor tersebut disimpan ruang tamu rumah;
- Bahwa handphone yang saksi gunakan jenis samsung galaxy yeoung duos saksi
gunakan sejak tahun 2012 nomornya sudah dua kali ganti, sebelunya saksi gunakan no
kartu Telkomsel nomornya lupa, dan nomor HP yang saksi gunakan sekarang kartu tri
nomor 08966546556;
- Bahwa alasan saksi ganti dari kartu Telkomsel ke kartu Tri agar biaya internetan
lebih murah;
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 8 November 2014 saksi berkomunikasi dengan sdr.
Andi teman saksi membicarakan mengenai sisa uang penjualan Helm, nomornya lupa,
pada hari Minggu tanggal 9 November 2014 saksi berkomunikasi dengan teman
kuliah yaitu sdr. Aldi warga Cikalang lewat BBM
, membicarakan jadinya berangkat ke Pangadaran dan dengan sdr. Anton satu alamat
dengan saksi via BBM mengenai jadwal Futsal, juga saksi berkomunikasi dengan
teman kerja Eulis yaitu Iis, Nika, Nita, dan Windi via

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
Direktori Putusan Mahkam7a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
BBM semua mempertanyakan kenapa Eulis tidak masuk kerja tanpa memberitahukan
lebih dulu ke pihak RS TMC. Kota Tasikmalaya;
- Bahwa waktu hari Minggu tanggal 9 November 2014 saksi ke rumah korban pukul
sekitar pukul 12.30 WIb saksi dilokasi rumah korban sekitar 40 menit dan tidak
ketemu dengan sdri. Eulis;
- Bahwa waktu itu saksi berusaha mengetok-ketok pintu namun tidak ada jawaban
kemudian saksi pulang dan kembali lagi sorenya setelah mengetok- ketok pintu juga
tidak ada jawaban;
- Bahwa saksi mengetok-ketok pintu depan sedangkan yang pintu dibagian Paviliun
tidak saksi periksa;
- Bahwa selama 40 menit perhatian saksi hanya pintu depan karena disekitarnya pintu
depan dan jendela saksi lihat keadaannya rapih semua;
- Bahwa pada waktu malam Minggu tanggal 8 November 2014 tamu yang terakhir
saksi sekitar pukul 22. 00 Wib saksi pamit pulang;
- Bahwa pada waktu pagi dan sorenya saksi datang kerumah korban mobil sudah tidak
ada di garasi ;
- Bahwa waktu saksi datang kerumah korban siang harinya pintu pagar agak terbuka
sedikit, biasanya pintu pagar tertutup;
- Bahwa pintu pagar kalau malam biasanya di gembok karena ada tempat gemboknya;
- Bahwa waktu malam minggu sehabis jalan-jalan dengan Eulis saksi yang menyimpan
mobil korban ke garasi;
- Bahwa saksi tidak tahu barang milik korban yang hilang, tahunya setelah di kantor
polisi yaitu mobil dan sepeda motor korban;
- Bahwa waktu saksi datang malam minggu kerumah korban Eulis ada memakai
perhisaan;
- Bahwa barang bukti perhiasaan yang dipakai Eulis kalung putih dan anting;
- Bahwa biasanya kunci mobil suka disimpan sama ibunya tidak diletakkan dimeja,
kalau kunci motor biasanya diletakkan dimeja;
- Bahwa saksi tidak melihat diruang tamu ada kaleng roti Khong Ghuan;
- Bahwa saksi tidak memperhatikan tidak tahu ada kaleng roti khong ghuan dan toples;
- Bahwa handphone yang dipakai Eulis yaitu merk Samsung yang besar ,
- Bahwa waktu saksi datang kerumah korban hari Minggu tanggal 9 November 2014
siang keadaan pintu pagar terbuka sedikit, diwaktu membuka saksi bisa masuk dan
saksi tidak memperhatikan gemboknya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
Direktori Putusan Mahkam7a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa tinggi pagar rumah korban setinggi bahu orang dewasa, kalau masuk dengan
cara naik pagar bisa ;
- Bahwa waktu saksi datang kerumah korban siang itu lampu rumah masih nyala;
- Bahwa saksi sering datang kerumah korban, kalau pagi pernah sekitar pukul
07.30 Wib biasanya korban Ai Cucu ada didepan dan lampu tidak nyala;
- Bahwa sebelumnya sdri. Eulis tidak bilang mau pergi, tapi lihat kondisi rumah sampai
lampu masih nyala dan pintu pagar terbuka sedikit;
- Bahwa siang itu saksi datang kerumah korban setelah pintu rumah diketok- ketok tapi
tidak ada jawaba lalu saksi kerumah sdri. Nonok tapi sdri. Nonok tidak ada dirumah
lalu saksi kembali kerumah korban setelah itu saksi memilih pulang;
- Bahwa waktu saksi datang kembali kerumah korban pada sore harinya kondisi pintu
pagar tertutup;
- Bahwa saksi bisa masuk kerumah korban lewat jendela paviliun dengan cara coba
mengangkat daun jendela namun tidak terkunci dan kemudian membuka;
- Bahwa setelah masuk kerumah korban saksi keruang tamu saksi melihat ruang tamu
berantakan lihat kamar depan kondisi kedalam kamar gelap lampu tidak nyala,
penerangan terkena lampu dari luar;
- Bahwa di ruang tamu tadi lampu tidak nyala lalu saksi dinyalakan ;
- Bahwa setelah dikamar depan saksi mendapat korban Eulis dan Ai Cucu, lalu saksi ke
jendela berteriak minta tolong terus kembali lagi ke kamar depan memeluk Eulis;
- Bahwa Eulis komunikasi terakhir pukul 23.00 Wib melalui BBM;
- Bahwa yang saksi lakukan kerumah Korban yaitu antar jemput sdri. Eulis kadang
tidak masuk kerumahnya;
- Bahwa kalau sdri Eulis baru kerja di RS TMC Kota Tasikmalaya kalau Ai Cucu
kadang ada tamu-tamu yang datang untuk pinjam karena korban Ai Cucu
meminjamkan uang
- Bahwa saksi tidak tahu ada tamu yang bermasalah dengan penagihan utang;
- Bahwa saksi kenal dengan Ai Cucu;
- Bahwa saksi tahu pacar Ai Cucu saksi kenal yaitu Engkos ;
- Bahwa saksi tidak penah dengar kalau Ai Cucu dengan Engkos ada
keributan;
- Bahwa pada hari Minggu pagi saksi BBM sempat tidak ada balasan, Tanya ke
temannya sdri. Eulis hari itu tidak masuk kerja;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
Direktori Putusan Mahkam7a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pada malam minggu sempat ketemu Engkos;
- Bahwa waktu saksi melihat kaki Eulis keadaan terikat, saksi tidak tahu kain ikat
tersebut milik siapa;
- Bahwa rumah korban ada 3 kamar, kamar, tengah tidak dipakai tidur, kamar belakang
tidak ada kamar tidurnya, Eulis setiap hari tidur sama ibunya dikamar depan;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat potongan pipa besi dirumah korban;
- Bahwa waktu saksi terakhir ketemu dengan Eulis atau Ai Cucu diantara mereka tidak
ada yang sakit;
- Bahwa sepeda motor milik sdri. Ai Cucu ada 2 (dua) unit;
- Bahwa saksi tidak tahu kalau ada orang yang meminjam sepeda motor atau pernah
meminjam sepeda motor milik Ai Cucu;
- Bahwa waktu malam Minggu saksi habis jalan-jalan bersama Eulis mobil
saksi masukan ke garasi, dan 2 (dua) unit sepeda motor ada diruang tamu;
- Bahwa pada waktu saksi datang malam Senin ke rumah korban mobil dan 2 (dua)
unit sepeda motor milik korban sudah tidak ada;
- Bahwa pada hari Minggu malam saksi datang kerumah korban sekitar pukul
18.30 Wib sampai kerumah korban setelah azan magrib belum azan isya, cukup
lama dari azan magrib;
- Bahwa waktu Sabtu malam tanggal 8 November 2014 saksi dan Eulis duduknya di
rumah malam itu diruang TV;
- Bahwa pada malam itu diruang TV tidak ingat ada asbak atau tidak;
- Bahwa saksi dirumah sdri. Eulis saksi tidak merokok untuk menghargai orang
didalam rumah;
- Bahwa waktu Sabtu malam saksi melihat Engkos rokoknya ada bungkusnya;
- Waktu itu saksi duduknya tidak sama-sama dengan Engkos;
- Bahwa saksi dengar ada yang meminjam BPKB motor mio milik Ai Cucu tapi tidak
tahu saksi meminjamnya;
- Bahwa saksi tahu karena saksi disuruh Ai Cucu untuk menjual motor tersebut;
- Bahwa saksi tidak kenal Dani;
- Bahwa saksi juga tidak kenal dengan Terdakwa;
- Bahwa saksi tahu nama Dani dari Polisi;
- Bahwa saksi pernah diamankan oleh polisi selama 5 hari;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak

tahu;

4. NONOK ROHYANI Binti JUMIATI

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
Direktori Putusan Mahkam7a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi kenal dengan Ai Cucu, dia adik kandung saksi;
- Bahwa saksi kenal dengan Eulis dia anak kandung Ai Cucu atau keponakan saksi;
- Bahwa saksi mengetahui kejadian pada hari Minggu tanggal 09 November 2014
sekitar pukul 19.20 Wib HERI datang kerumah saksi menanyakan keberadaan Ai
Cucu dan Eulis, karena Heri pacar Eulis saat itu menurut keterangan Heri Ai Cucu dan
Eulis susah dihubungi, setelah itu Heri mengajak saksi untuk mengecek kerumah Ai
Cucu dan saksi bersama Heri mengecek kedalam rumah Ai Cucu;
- Bahwa Heri lebih dahulu berangkat kerumah Ai Cucu dengan mengendarai sepeda
motor kemudian saksi dengan berjalan kaki menuju rumah Ai Cucu, dengan mampir
dulu kerumah Cici untuk bersama-sama ke rumah Ai Cucu sesampai dirumah Cici
kemudian bersama Cici saksi berangkat kerumah Ai Cucu, setelah sampai dirumah Ai
Cucu saksi mendengar Heri menangis didalam kamar rumah tersebut;
- Bahwa saksi melihat Heri menangis lalu saksi bersama Cici bergegas masuk melalui
pintu garasi rumah yang saat itu dalam keadaan terbuka dan ketika saksi akan masuk
kedalam rumah, ada sdr. Reza masih tetangga Ai Cucu keluar dari pintu rumah
tersebut saksi bersama sdri. Cici langsung masuk menuju ke dalam rumah lalu menuju
ruang tamu, dan saksi melihat pintu kamar depan terbuka dan saksi melihat tubuh Ai
Cucu tergeletak dilantai bawah samping kasur keadaan bersimbah darah;
- Bahwa di kamar yang sama saksi melihat Heri berada diatas kasur sambil menangis
sedang memeluk Eulis, kemudian saksi mendekati tubuh Ai Cucu, memegang bagian
perut dan tangannya untuk mencoba membangunkan namun tubuh Ai Cucu sudah
mengeras/kaku kemudian saksi teriak dan pingsan di situ saksi sudah tidak ingat lagi
- Bahwa waktu saksi masuk kedalam rumah Ai Cucu saksi tidak sempat mengamankan
barang-barang milik Ai Cucu karena saat itu pikiran saksi panik melihat Ai Cucu dan
Eulis bersimbah darah saksi tidak sempat mempehatikan barang-barang disekitar
kamar atau diluar rumah;
- Bahwa saksi mengecek keadaan pintu rumah Ai Cucu hanya bagian depan saja karena
pintu yang didepan garasi jarang dipakai untuk keluar masuk, pintu selalu dalam
keadaan terkunci;
- Bahwa waktu itu saksi kurang memperhatikan kondisi rumah korban karena
mendengar suara tangisan Heri di dalam kamar depan rumah tersebut;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
Direktori Putusan Mahkam7a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi terakhir komunikasi dengan Ai cucu pada hari Sabtu tanggal 08
November 2014 sekitar pukul 09.00 WIb Ai Cucu datang kerumah saksi untuk
meminta beras kemudian tidak lama pulang kalau dengan Eulis saksi jarang
komunikasi karena Eulis anak yang jarang ngobrol;
- Bahwa hubungan Heri dengan Eulis dan dengan keluarga Eulis baik-baik saja sdr.
Heri dikenal baik dikalangan keluarga Eulis;
- Bahwa saksi tidak tahu ada yang bertamu atau tidak kerumah Ai Cucu karena saksi
dirumah saksi yang letaknya sekitar 20 meter dari rumah Ai Cucu;
- Bahwa sdri. Ai Cucu kerja mengkreditkan barang dan meminjamkan uang;
- Bahwa sdri. Ai Cucu melakukan penagihan pinjaman uang dengan berjalan kaki
sendiri karena yang melakukan pinjaman uang sekitar rumah Ai Cucu;
- Bahwa setahu saksi Ai Cucu memiliki kendaraan 1 (satu) unit mobil Baleno warna
hijau, 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio, 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha
Xeon;
- Bahwa Ai Cucu kalau memakai mobil miliknya sering meminta Engkos yang
merupakan sopir dan teman dekatnya, kalau sepeda motor sering dipakai oleh
anaknya Eulis;
- Bahwa setahu saksi hubungan Ai Cucu dengan Engkos hanya teman dekat untuk lebih
jauhnya saksi tidak tahu, karena korban tidak pernah bercerita tentang kehidupan
pribadinya;
- Bahwa Ai Cucu mendapat 1 (satu) unit mobil dan 2 (dua) unit sepeda motor miliknya
dengan cara membeli;
- Bahwa saksi tidak mengetahui Ai Cucu mempunyai masalah atau masalah yang besar
saksi tidak mengetahui karena tidak bercerita mengenai hal tersebut;
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa banyak orang yang melakukan peminjaman
uang kepada Ai Cucu;
- Bahwa Heri masuk kerumah Ai Cucu lewat jendela saat itu jendelanya sudah terbuka,
masuk ke kamar depan disitu melihat Ai Cucu terletak dilatai bersimbah darah dan
Eulis di atas tempat tidur dengan kaki diikat kain selendang;
- Bahwa saksi melihat wajah Ai Cucu ada sobek dari hidung ke dagu;
- Bahwa polisi datang mengambil mayat korban saksi tidak tahu, karena saksi pingsan;
- Bahwa selain Heri ada orang lain yang ikut masuk kerumah korban yaitu Reza yang
rumahnya tidak jauh dari rumah korban;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
Direktori Putusan Mahkam7a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa setelah mayat korban dibawa ke RSUD untuk diotopsi tidak dibawa lagi
kerumah korban namun langsung dibawa ke masjid dan saksi tidak ikut kemasjid
untuk sholat jenazah dan ditidak melihat kondisi korban lagi karena dari masjid
langsung dikebumikan sore itu sekitar pukul 16.00 Wib ;
- Bahwa pelaku pembunuhan Ai Cucu saksi tidak tahu, tahu pelakunya sudah ditangkap
dari TV, kenal melihat Indra baru sekarang;
- Bahwa saksi kenal dengan Dani karena isterinya Dani ada hubungan saudara sepupu
dengan saksi;
- Bahwa sebelum kejadian pembunuhan AI Cucu saksi pernah ketemu Dani yaitu waktu
saksi ke rumah Dani untuk menagih hutang kepada isterinya
- Bahwa setelah kejadian pembunuhan Ai Cucu, Dani ada datang kerumah saksi dalam
rangka mengucapkan belasungkawa, dia mengatakan “semoga cepat ditangkap
pelakunya”;
- Bahwa sikap Dani waktu datang kerumah saksi tidak ada sikap merasa tertuduh;
- Bahwa sebelumnya saksi tidak ada kecurigaan bahwa Dani pelakunya;
- Bahwa apakah ada barang-barang milik Ai Cucu yang hilang saksi tidak tahu;
- Bahwa 1 (satu) buah gelang warna kuning keemasan, 2 (dua) buah liontin, 2 (dua)
buah kalung, 2 (dua) pasang anting, 2 (dua) buah cincin, barang milik Ai Cucu yang
dipakai saat kejadian, sedangkan kalung dipakai oleh Eulis, barang-barang tersebut
masih dipakai saat korban;
- Bahwa Ai Cucu ada urusan dengan Indra atau tidak saksi tidak tahu;
- Bahwa setelah kejadian 2 (dua) unit sepeda motor dan mobil milik Ai Cucu tidak ada
dirumahnya;
- Bahwa Isteri Dani ada pernah pinjam uang kepada saksi;
- Bahwa Isteri Dani pinjam uang kepada saksi sudah lama sekitar 7 (tujuh) tahun,
awalnya Rp. 4.500.000,- tinggal Rp. 3.000.000,- yang belum bayar;
- Bahwa yang pinjam isteri tapi sepengetahuan sdr. Dani;
- Bahwa hubungan Dani dengan korban saksi tidak tahu ;
- Bahwa korban tinggal dirumahnya hanya berdua saja dengan anaknya bernama
Eulis;
- Bahwa seminggu sebelum kejadian ada ketemu dengan isteri Dani dijalan;
- Bahwa waktu kejadian isteri Dani melihat jenazah kerumah korban sedangkan Dani
tidak lihat;
- Bahwa jarak Kampung Cicantel dengan Kampung Sindangjaya cukup jauh;
- Bahwa saksi tidak tahu isteri Dani pinjam sepeda motor milik Ai Cucu;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
Direktori Putusan Mahkam7a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa tidak mengetahui nomor Handphone milik Ai Cucu yang nomor AS selain
yaitu itu saksi tidak tahu;
- Bahwa saksi tidak ingat/lupa nomor Handphone yang kartu AS milik Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak tahu berapa Handphone yang dimiliki Ai Cucu;
- Bahwa Nomor M3 tidak pernah dicoling ke nomor Handphone saksi oleh Ai Cucu,
biasanya dia yang telpon duluan;
- Bahwa korban datang kerumah saksi hari Minggu sore ngobrol kurang beras ;
- Bahwa posisi korban Ai Cucu ada di dilantai dibawah sedang Eulis diatas diatas
tempat tidur saksi melihat kakinya diikat dengan kain kerudung;
- Bahwa kebiasaan korban menyimpan uang dikamar ditaruh diatas dikaleng Khong
Ghuan;
- Bahwa saksi tidak sempat memeriksa uang tersebut;
- Bahwa waktu kaleng Khong Ghuan diambil polisi saksi tidak ada;
- Bahwa mobil bu Ai Cucu tidak pernah dipakai oleh orang lain;
- Bahwa biasanya sepeda motor milik Ai Cucu biasanya disimpan di dalam rumah;
- Bahwa saksi masuk kerumah korban lewat pintu pavilium yang sudah terbuka,
sedangkan Heri masuk lewat jendela yang sudah terbuka, sedangkan yang membuka
pintu pavilium dan pintu jendela saksi tidak tahu;
- Bahwa saksi masuk lewat pintu pavilium karena pintu depan masih terkunci sedang
anak kuncinya dicari-cari tidak ada akhirnya kuncinya di bongkar;
- Bahwa suasana waktu saksi nagih dirumah korban suasana akrab saja;
- Bahwa yang ada dirumah Dani yaitu isteri, anak, mertua dan Dani;
- Bahwa polisi ada menyerahkan barang-barang milik korban kepada saksi berupa :
cicin, sertifikat dan uang tunai sejumlah Rp. 24.000.000,00;
- Bahwa saksi tidak tahu barang-barang apa saja yang diambil pelaku;
- Bahwa saksi tidak tahu korban suka menyimpan stock uang dirumahnya yang akan
dipinjamkan ke orang lain;
- Bahwa saksi tidak tahu mengenai pinjaman orang ke korban antara Rp. 1.000.000,-
sampai Rp. 10.000.000,00 ;
- Bahwa saksi tidak mengetahui buku catatan para piutang milik korban;
- Bahwa saksi sebagai keluarga Ai Cucu tidak diberi tahu adanya
penggeledahan dirumah Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak diberitahu adanya penyitaan barang-barang milik Ai Cucu;
- Bahwa Dede dan Terdakwa tidak punya utang dengan Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak dengar Ai Cucu dipinjam BPKB motornya oleh Dede;
- Bahwa pekerjaan saksi Ibu rumah tangga;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
Direktori Putusan Mahkam7a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa uang yang dipinjam isteri Dani mutlak uang saksi;
- Bahwa suami Ai Cucu sudah meninggal;
- Bahwa saudara korban ada 3 (tiga) yaitu saksi sendiri, korban Ai Cucu dan adik
korban bernama Dadan;
- Bahwa korban Ai Cucu tidak pernah curhat masalah dirinya kepada saudaranya;
- Bahwa, dasar saksi meyakini terdakwa sebagai pelaku pembunuhan terhadap para
korban adalah berdasarkan pipa besi dalam perkara ini adalah milik Terdakwa;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
5. DADAN DANUR Bin JUMIATI
- Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini yaitu sehubungan kejadian meninggalnya
Ai Cucu dan anaknya yang bernama Eulis;
- Bahwa saksi mengetahinya kejadian yang mengakibatkan Ai Cucu dan anaknya yang
bernama Eulis, pada hari Minggu tanggal 09 November 2014 diketahui sekitar pukul
20.30 Wib dirumah milik Ai Cucu di Kp. Sindangjaya Rt.01/08 Kel. Linggajaya Kec.
Mangkubumi Kota Tasikmalaya;
- Bahwa saksi mengenal Ai Cucu sehubungan saksi adalah adik kandung dari Ai Cucu
dan Eulis adalah anak dari Ai Cucu merupakan keponakan saksi;
- Bahwa saksi tidak tahu pelaku yang melakukan pembunuhan di rumah sdri. Ai Cucu;
- Bahwa yang saksi tahu pelaku mengambil kendaran milik Ai Cucu berupa : 1 (unit)
mobil merk Suzuki Baleno warna hijau, 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio,
warna telor asin, 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Xeon warna putih biru;
- Bahwa biasanya kendaraan milik sdri. Ai Cucu diparkir kalau mobil diparkir di garasi
rumahnya, dan 2 (dua) unit sepeda motor diparkir diruang tamu rumahnya;
- Bahwa saksi mengetahui kejadian yaitu pada hari Minggu tanggal 09 November 2014
sekitar pukul 19.53 Wib saksi dihubungi via handphone oleh sdri. Nonok yang
merupakan kakak kandung saksi;
- Bahwa Nonok pada saat itu berkata kepada saksi “ Sini Balik Lagi Balik Lagi teh
Cucu ada yang ngbunuh”, pada saat itu saksi sedang berada di jalan Kudang
Singaparna menuju Garut bersama Dini dan ayah Dini;
- Bahwa setelah ditelepon saksi kembali lagi kerumah diantar oleh Dini dan ayahnya,
sampai dirumah Ai Cucu sudah diberi garis Polisi, melihat hal

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
Direktori Putusan Mahkam8a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tersebut saksi tidak kuat karena membayangkan keadaan Ai Cucu dan Eulis lalu saksi
dibawa ke samping rumah Ai Cucu, disitulah saksi tahu Ai Cucu dan Eulis telah
terjadi korban pembunuhan;
- Bahwa saksi tidak tahu bagaimana pelaku melakukan pembunuhan ;
- Bahwa saksi terakhir berkomunikasi dengan Ai Cucu awal bulan November 2014 dan
komunikasi tersebut sms saja dan hanya menanyakan kabar saja;
- Bahwa saksi terakhir bertemu dengan Ai Cucu sekitar awal November tanggalnya
lupa, saat itu Ai Cucu sedang memasukan mobil miliknya ke garasi rumahnya pada
saat itu saksi meminta Ai Cucu mengangkatkan jemuran pakaian saksi yang sedang
dijemur dirumah Nonok;
- Pekerjaan Ai Cucu hanya ibu rumah tangga juga ia suka meminjamkan uang kepada
orang lain;
- Bahwa kalau Ai Cucu mempunyai permasalahan dengan orang lain saksi tidak tahu,
karena Ai Cucu orangnya tertutup tidak mau terbuka kalau ada masalah;
- Bahwa Ai Cucu punya masalah atau tidak dengan nasabah saksi tidak tahu karena
saksi juga tidak pernah mencampuri urusan pekerjaan Ai Cucu;
- Bahwa setahu saksi besaran uang yang Ai Cucu pinjamkan kepada orang lain dari
ratusan ribu sampai puluhan juta, kalau pinjaman puluhan juta Ai Cucu suka meminta
jaminan BPKB mobil atas pinjaman tersebut;
- Bahwa saksi tidak tahu berapa banyak orang yang melakukan peminjaman kepada Ai
Cucu;
- Bahwa apabila Ai Cucu melakukan penagihan utang yang jumlahnya sedikit Ai Cucu
melakukan penagihan seorang diri, jika penagihan dengan jumlah pinjaman besar
penagihan diantar oleh Engkos yang juga teman dekat Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak pernah meminjam uang kepada Ai Cucu saksi hanya meminta uang
Ai Cucu dan dia memberi uang kepada saksi paling besar Rp. 200.000,00 paling
sedikit Rp. 20.000,00;
- Bahwa jarak rumah saksi dengan rumah Ai Cucu sekitar 50 meter, saksi sering
kerumah Ai Cucu;
- Bahwa Ai Cucu meninggal seperti dibunuh saat jenazahnya masih dirumah saksi tidak
melihat, tidak kedalam diluar saja, karena sudah diberi garis polisi/ polis line;
- Bahwa saksi melihat jasadnya besok harinya setelah diautopsi dirumah sakit dan
sudah dikafani dibuka dulu wajahnya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
Direktori Putusan Mahkam8a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi melihat luka sebelah hidung sampai ke dahu dan korban Eulis ada
memar di pipi;
- Bahwa sebelum jasad Ai Cucu dikafani saksi tidak melihat;
- Bahwa saksi tidak tahu barang-barang yang ditemukan di rumah Ai Cucu;
- Bahwa setelah Ai Cucu meninggal saksi tidak tahu BPKB dirumah Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak tahu kalau pinjam uang Rp. 6.000.000,00 harus menyerahkan
jaminan BPKB;
- Bahwa dirumah Ai Cucu tidak ditemukan buku-buku pinjaman;
- Bahwa dengan Indra saksi tidak kenal dengan Dani saksi kenal, karena isteri Dani
masih saudara dengan saksi;
- Bahwa Ai Cucu menjelaskan sama saksi pernah nagih sama isteri Dani tapi saksi
tidak tahu jumlahnya tagihannya karena sudah lama;
- Bahwa saksi tahu dari kakak saksi isteri Dani bernama Dede pinjam uang ibu saksi
jumlahnya Rp. 12.000.000,00 belum dibayar sudah selama sekitar 7 tahun;
- Bahwa saksi tidak tahu kenapa Ai Cucu nagih;
- Bahwa komunikasi dengan Ai cucu sering, kalau sms jarang karena nomor HPnya
saksi tidak hapal;
- Bahwa saksi terkahir kali ketemu dengan Ai Cucu 4 hari sebelum kejadian;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
6. CICIH SUKAESIH Binti ONOM
- Bahwa yang saksi ketahui adanya kejadian meninggalnya Ai Cucu dan anaknya yang
bernama Eulis;
- Bahwa saksi mengetahui Ai Cucu dan anaknya Eulis meninggal dunia, pada hari
Minggu tanggal 09 November 2014 sekitar pukul 20.30 Wib dirumah milik sdri.Ai
Cucu di Kp. Sindangjaya RT.01/08 Kel. Linggajaya Kec. Mangkubumi Kota
Tasikmalaya;
- Bahwa saksi sebelumnya kenal dengan Ai Cucu sejak masih kecil ;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pelaku yang mengakibatkan Ai Cucu dan Eulis;
- Bahwa yang saksi tahu pelaku mengambil kendaran milik Ai Cucu berupa : 1 (unit)
mobil merk Suzuki Baleno warna hijau, 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio,
warna telor asin, 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Xeon warna putih biru;
- Biasanya kendaraan milik Ai Cucu diparkir kalau mobil diparkir di garasi rumahnya,
dan 2 (dua) unit sepeda motor diparkir diruang tamu rumahnya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
Direktori Putusan Mahkam8a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi tahu awalnya pada hari Minggu tanggal 09 Novemver 2014 sekitar pukul
19.30 Wib saksi menjemput Enok (kakak Ai Cucu)untuk melihat rumah Ai Cucu
karena Heri berniat melihat rumah Ai Cucu karena Ai Cucu tidak ada kabar dari pagi
- Bahwa sampai dirumah Ai Cucu sudah banyak masyarakat berkerumun dirumah Ai
Cucu lalu saksi dan Enok masuk kerumah saat saksi masuk kerumah saksi melihat Ai
Cucu tergeletak di kamar depan dilantai bawah. Selanjutnya saksi melaporkan
kejadian kepada RT setempat yaitu Ukar kemudian banyak warga yang melaporkan
kejadian tersebut ke pihak kepolisan;
- Bahwa saksi tidak tahu dengan cara bagaimana pelaku, melakukan sehingga korban
Ai Cucu dan anaknya meninggal dunia;
- Bahwa yang saksi lihat saat memasuki rumah Ai Cucu saksi melihat Ai Cucu
berbaring di lantai kamar depan dengan bersimbah darah dan Eulis terbaring dikasur
kamar depan mereka berada dalam satu kamar ;
- Bahwa mengenai bagamana kondisi korban Eulis dan Ai Cucu saksi tidak begitu
mengetahui karena saksi keburu memberitahu RT setempat mengenai kejadian di
rumah sdri. Ai Cucu
- Bahwa saksi terkahir kali bertemu dengan Ai Cucu pada hari Sabtu tanggal 08
November 2014 sekitar pukul 19.30 Wib saat itu saat itu saksi kerumah sdri. Ai Cucu
untuk menyetorkan titipan uang dari nasabah orang yang pinjam uang dengan Ai
Cucu, setelah saksi setor uang kepada Ai Cucu kemudian saksi meninggalkan rumah
Ai Cucu;
- Bahwa waktu saksi meninggalkan rumah Ai Cucu, saksi melihat Aam datang kerumah
Ai Cucu untuk setor pinjamannya;
- Bahwa setelah saksi pulang kerumah Ai Cucu saksi kemudian saksi kerumah sdri.
Enok untuk makan-makan setelah dari rumah sdri Enok saksi terus pulang kerumah
- Bahwa pekerjaan sdri. Ai Cucu hanya ibu rumah tangga namun disamping itu sdri. Ai
Cucu suka meminjamkan uang kepada orang lain;
- Bahwa Ai Cucu punya permasalahan dengan orang lain saksi tidak tahu karena Ai
Cucu orangnya tertutup;
- Bahwa sehubungan suka meminjamkan uang kepada orang lain saksi tidak tahu
apakah Ai Cucu mempunyai masalah dengan nasabahnya atau tidak;
- Bahwa setahu saksi apabila Ai Cucu melakukan penagihan hutang yang jumlahnya
sedikit dilakukan sendiri, apabila jumlah yang dipinjam besar Ai Cucu biasanya
diantar Engkos yang juga merupakan teman dekat Ai Cucu;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
Direktori Putusan Mahkam8a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa banyak orang yang melakukan pinjaman
kepada Ai Cucu;
- Bahwa saksi melihat sekilas korban Eulis kakinya diikat dengan kain selendang;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat dan tidak tahu kain yang digunakan mengikat
kaki korban milik siapa;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
7. DEDE MARTINI Binti ENDANG
- Bahwa keterangan yang saksi yang diberikan kepada penyidik yang pertama ada
yang benar dan ada yang tidak ada;
- Bahwa keterangan yang tidak ada yang diberikan kepada pak Agung pada hari
Jum’at malam tanggal 14 November 2014;
- Bahwa waktu itu di BAP dengan ditanya lalu ditulis dan ditanda tangani oleh saksi;
- Bahwa masalah yang tidak benar mengenai di BAP pengembalian uang;
- Bahwa setelah diketik oleh polisi BAP dibaca lagi oleh saksi;
- Bahwa polisi yang memeriksa yaitu pertama pak Agung dan pak Ivan waktu
tanggal saksi lupa;
- Bahwa pada hari Jum’at yang BAP saksi bukan pak Ivan tapi oleh pak Agung;
- Bahwa yang ke dua benar di BAP oleh pak Ivan;
- Bahwa besaran mengenai uang temuan dari Dani Susanda Rp. 4.000.000,00;
- Bahwa waktu di BAP penyidik saksi tidak ada tekanan atau ancaman;
- Bahwa saksi tidak pernah menerima uang Rp. 4.000.000,00 dari sdr. Dani Susanda ;
- Bahwa polisi ada mengambil uang Rp. 4.000.000.00 dari saksi pada hari Sabtu
tanggal 15 November 2014, setelah di BAP;
- Bahwa polisi mengambil uang Rp. 4.000.000.00 saksi tidak tahu maksudnya;
- Bahwa cara polisi mengambil uang Rp. 4.000.000,00 dari saksi mengambil ATM
memberikan ke Polisi, malam Jum’at waktu masih di Polsek sudah ditanya-tanya
suruh saksi nego sama Kanit kalau ditahan dua-duanya kasihan sama anak;
- Bahwa untuk apa uang tersebut saksi tidak tahu;
- Bahwa saksi mengambil di ATM BCA bersama pak Agung, pak Didi dari Polda;
- Bahwa dengan uang itu saksi disuruh nego sama pak Kanit karena kalau ditahan dua-
duanya siapa yang mengurus anak;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
Direktori Putusan Mahkam8a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi ditahan selama 6 (enam) hari mulai hari Kamis tanggal 14 November
2014 sampai dengan tanggal 19 November 2014;
- Bahwa waktu dikeluarkan setelah menyerahkan uang;
- Bahwa uang tersebut dikembalikan kepada saksi waktu di BAP ke dua bersama
Handphone saksi;
- Bahwa handphone yang dikembalikan polisi ada 4 (empat) milik suami 2 (dua) milik
saksi 2 (dua) tapi tidak ada memori dan Sim carnya, dari 4 buah yang satu diganti
dengan yang baru type sama;
- Bahwa sekarang Hp yang diberi polisi dijual yang diganti merk Samsung print frip
warna hitam;
- Bahwa saksi tidak tahu alasan polisi mengganti HP tersebut;
- Bahwa saksi tidak mengenali barang bukti HP dalam perkara ini;
- Bahwa uang Rp. 4.000.000,00 dikembalikan sekaligus;
- Bahwa saksi tahu korban meninggal hari Minggu tanggal 9 November 2014
jamnya lupa tahu dari adik saksi Ririn;
- Bahwa sdri. Ririn memberi tahu kepada saksi lewat BBM, katanya Teh Dede, Ai
Cucu meninggal;
- Bahwa waktu memberitahu setelah magrib dari Ririn yang suaminya namanya Dhani
pemilik konter penjual pulsa;
- Bahwa saksi tidak selalu rutin kontak dengan sdri. Ririn;
- Bahwa HP yang menerima pemberitahuan BBM dari Ririn memorinya hilang;
- Bahwa pada hari Kamis pukul 06.00 Wib Ririn lewat BBM (black berry
massager) pembunuh Ai Cucu ketangkap namanya Indra;
- Bahwa sebelum saksi tidak kenal Indra, foto yang dikirim di BBM foto Indra
memakai kaos warna Pink;
- Bahwa foto yang dikirim yang ditempat jok mobil;
- Bahwa setelah terima BBM berita pembunuh Ai Cucu ditangkap Kamis pagi saksi
ke Polres dan sore saksi ke polres;
- Bahwa saksi ketemu orangnya benar ini orang rumahnya di Cicantel dan pernah
kerja di bengkel saksi tahunya waktu terima berita lewat BBM;
- Bahwa polisi tidur dirumah saksi sebelum indra ditemukan, hari Rabu pukul
11.00 Wib ia datang dan paginya;
- Bahwa Polisi yang menginap dirumah saksi pak Zainal dan pak Agus;
- Bahwa sebelumnya pernah ketemu dirumah kakak korban Teh Nonok waktu saksi
kerumah korban pak Zainal tanya hubungan dan minta alamat sama nomor Hp, dan
pada hari Rabu malam mereka datang waktu itu suami saksi juga ada;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
Direktori Putusan Mahkam8a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa datang hari Rabu malam pukul 22.00 Wib pagi pergi dan datang Kamis pukul
11.00 Wib siang datang lagi;
- Bahwa Terdakwa dibawa oleh polisi hari Kamis ke Polsek Kawalu dan pukul
01.00 Wib dibawa ke Polres disini diambil keterangan saksi;
- Bahwa suami bilang melalui telpon minta tolong kasih uang Rp.4.000.000,- kepada
penyidik dilemari kalau tidak ada beri uang mana saja yang ada;
- Bahwa setelah saksi dan polisi beberapa kali sudah memeriksa lemari dan polisi
sendiri juga memeriksa namun tidak ada ditemukan uang Rp. 4.000.000,-
- Bahwa saksi memberi uang yang diambil di ATM BCA dan uang sudah dikembalikan
ke saksi;
- Bahwa karena waktu itu suami nelpon sambil nangis, katanya mengalami penyiksaan
dimasukan ke kantong mayat korban yang ada darahnya dan di potong jari-jarinya
pakai samurai, saksi tahu hal itu dari suami saksi ;
- Bahwa saksi tidak lihat bekas penyiksaan di bagian tubuh suami saksi, karena 1 (satu)
Minggu tidak boleh keluarga melihat Terdakwa;
- Bahwa saksi menikah dengan Terdakwa sudah 19 tahun jalan, kerja suami saksi sopir;
- Bahwa suami saksi tidak pernah kerja dibengkel;
- Bahwa suami tidak suka keluar malam, kalau ada kerjaan suka keluar malam;
- Bahwa saksi tahu ada kejadian pembunuhan Ai Cucu;
- Bahwa saksi tahu dari Ririn ada pembunuhan;
- Bahwa kejadian malam Minggu, dengan hari minggu malam dari Ririn di BBM;
- Bahwa saat kejadian suami ada dirumah yaitu jam habis magrib sampai pagi ada
dirumah tidur bareng;
- Bahwa hari Sabtu malam dan Minggu malam suami ada dirumah;
- Bahwa pada saat terima berita dari Ririn, suami saksi ada dirumah;
- Bahwa polisi ada nginap dirumah saksi maksudnya keperluan, pikiran saksi karena
yang menjadi korban Ai Cucu masih saudara saksi;
- Bahwa saksi tidak pernah pinjam sepeda motor dengan Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak pernah pinjam duit dengan Ai Cucu;
- Bahwa pada hari Senin setelah ditemukan Ai Cucu meninggal suami saksi tidak
ada dirumah pergi ke bandung menjadi sopir pribadi;
- Bahwa ada utang duit dengan ibunya Ai Cucu sejumlah Rp. 12.000.000,- dan utang
tersebut belum dibayar;
- Bahwa pernah ditagih oleh teh Nonok kakak korban dan korban Ai Cucu;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
Direktori Putusan Mahkam8a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa selama ini yang nagih teh Nonok;
- Bahwa saksi dengan sdri. Ai Cucu tidak ada hubungan utang piutang;
- Bahwa saksi tidak pernah sakit hati dengan Ai Cucu;
- Bahwa saksi lebih dekat dengan Teh Nonok;
- Bahwa saksi tidak pernah pinjam sepeda motor kemudian gadaikan;
- Bahwa saksi di BAP penyidik sebanyak 2 kali pertama oleh pak Agung hari Jum’at
tanggal 14 November 2014 jalam 21.00 Wib malam, dan kedua hari Senin tanggal 24
November 2014 pukul 15.15 Wib sore di Polres;
- Bahwa Tanda tangan yang di BAP pertama hari Jum’at bukan tanda tangan saksi;
- Bahwa saksi tidak pernah tanda tangan BAP yang ke 2 oleh pak Ivan ;
- Bahwa waktu di BAP ke 2 oleh pak Ivan saksi tanda tangan;
- Bahwa waktu di BAP pak Agung ada tanda tangan;
- Bahwa yang bukan tanda tangan saksi di BAP pertama yaitu tanda tangan di halaman
I, halaman II ragu., halaman III, dan halaman IV bukan tanda tangan saksi;
- Bahwa di BAP pertama keterangan saksi ada yang hilang;
- Bahwa BAP yang hilang Nomor 1 sampai Nomor 28 ada beberapa hal tidak termuat;
- Bahwa yang tidak dimuat di BAP seperti terakhir ketemu sama korban tidak dimuat;
- Bahwa saksi ketemu korban 2 (dua) Minggu sebelum kejadian didepan rumah ibunya;
- Bahwa jarak rumah saksi kerumah korban sekitar 20 menit kalau naik sepeda motor ;
- Bahwa sebelumnya sdr. Dani disuruh ke Polsek oleh Pak Zainal yang tidur dirumah
saksi;
- Bahwa polisi mulai tidur dirumah saksi setelah kejadian pembunuhan sdri Ai Cucu;
- Bahwa waktu terima kabar dari Ririn kalau pelaku pemunuhan ditangkap Rabu
malam polisi tidur dirumah saksi, pulang pukul 11.00 Wib kemudian sekitar pukul
14.00 Wib -15.00 Wib sore datang kerumah dan membawa saksi;
- Bahwa saksi terima BBM (Black Berry masanger) pada hari Kamis pagi kalau pelaku
pembunuhan sudah ditangkap yang ada di BBM yaitu sdri. Indra;
- Bahwa yang ngasih BBM adik titi saksi yang suaminya bernama Dhany;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
Direktori Putusan Mahkam8a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi tahu kabar kejadian Ai Cucu dibunuh pada Minggu malam jamnya lupa
sehabis magrib;
- Bahwa setahu saksi terjadi pembunuhan minggu malam, dan sdri Ririn lebih tahu dulu
dari saksi;
- Bahwa rumah Ririn dekat SMP-6 Ririn memberi tahu karena masih hubungan
keluarga dengan korban dan orang tua saksi tidur dirumah dengan saksi;
- Bahwa waktu itu minggu malam habis magrib saksi datang ke TKP rumah sdri Ai
Cucu untuk menengok;
- Bahwa waktu itu Minggu malam habis magrib suami saksi ada dirumah tidak ikut ke
TKP karena anak saksi sakit;
- Bahwa hubungan suami dengan Ai Cucu kenal karena hubungan saudara, dan kalau
lebaran tidak ketemu;
- Bahwa waktu melayat korban sampai pukul 10.00 Wib dirumah korban;
- Bahwa suami saksi kerja sebagai sopir pribadi pulang kerumahnya tidak tentu;
- Bahwa waktu malam Minggu dari sore suami ada dirumah, sampai pagi ada;
- Bahwa keterangan saksi di BAP penyidik bohong;
- Bahwa saksi menerangkan di BAP penyidik karena saksi ditakut-takuti, saksi takut
diancam;
- Bahwa saksi pinjam uang sama ibunya Ai Cucu sudah sekitar 8 tahun yang lalu
sisa Rp. 12.000.000,-
- Bahwa yang melanjutkan nagih yaitu sdri Nonok;
- Bahwa waktu saksi pinjam uang ke ibunya AI Cucu saksi sudah menikah
dengan sdr. Dani;
- Bahwa Nonok dan AI Cucu pernah nagih utang ke saksi dirumah ibu saksi;
- Bahwa waktu nagih Nonok dan Ai Cucu tidak ketemu dengan suami saksi;
- Bahwa sdri. Ririn tahu pelakunya Indra tahunya dari suaminya, Ririn tahu kalau
pelakunya ini pembunuhnya saksi kenal pernah ada di belakang konternya, pernah
kerja id bengkel;
- Bahwa suami saksi tidak kenal dengan Indra yang kenal dengan Indra, Dhani konter;
- Bahwa suami saksi kadang-kadang mampir kekonter Dhani, mampir berhenti naik
motor ngobrol-ngobrol;
- Bahwa waktu di Polsek suami saksi tidak dilihatkan sama Indra;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
Direktori Putusan Mahkam8a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa uang Rp. 4.000.000,- diserahkan ke pak kanit dan 10 hari setelah disita
dikembalikan setelah saksi keluar dulu baru uang dikembalikan dan suami saksi
ditahan terus;
- Bahwa waktu kejadian malam Minggu suami saksi nonton bola di ruang TV dari
pukul 23.00 WIb dan waktu pukul 02.00 wib saksi bangun ngasih susu anak, suami
saksi masih ada, dan pukul 05.00 WIb subuh, suami saksi sudah pindah di kamar
saksi;
- Bahwa waktu itu suami saksi pakai celana jeans sama kaos;
- Bahwa korban dikubur pada hari Senin;
- Bahwa sebelum dikubur suami saksi sudah pergi ke Bandung;
- Bahwa uang hasil kerja diserahkan ke saksi;
- Bahwa pada hari itu suami dari Bandung membawa uang Rp. 200.000,- dikasih cuma
segitu;
- Bahwa barang bukti milik suami saksi yaitu celana jeans, pipa besi panjang yang
diambil dari begasi mobil suami saksi, baju lebaran yang dibeli 6 enam bulan sebelum
kejadian, baju biru saksi yang beli bukan dibeli waktu kejadian karena waktu itu polisi
datang minta baju diambil baju tersebut;
- Bahwa saksi tidak tahu sepeda motornya Ai Cucu;
- Bahwa yang hilang setahu saksi sepeda motor Mio dan motor Yamaha Xion serta
mobil baleno warna hijau;
- Bahwa mobil milik suami saksi merk Daewu;
- Bahwa pada tanggal 9 November 2014 malam Minggu yang dirumah saksi Ibu saksi,
anak saksi 3 orang yang gede tidur dirumah anak saksi yang 4 tahun suami saksi;
- Bahwa kaos suami saksi yang diambil oleh polisi yang warna hijau yang tergantung
di kastop;
- Bahwa setelah dengar suami disiksa dengan cara dimasukan kedalam kantong mayat,
dipecut, diestrum kejadian tersebut dikonfirmasikan keluarga ke Kapolres
Tasikmalaya Kota
- Bahwa kapolres membenarkan kejadian tersebut
- Bahwa saksi tidak pernah pinjam uang, BPKB atau sepeda motor milik Ai Cucu;
- Bahwa waktu itu polisi datang kerumah saksi bernama pak Budi bersama kawannya,
cari baju koko milik suami saksi yang masih baru atau ada merknya dan membawa
baju koko milik suami saksi yang dibelikan saksi sekitar 6 bulan yang lalu, dan juga
mengambil kaos warna hijau, celana

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
Direktori Putusan Mahkam8a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pendek, jaket jean, dan celana jean milik suami saksi semua yang tergantung di kastop
diambil semua oleh polisi;
- Bahwa waktu itu polisi meminta kunci mobil, saksi melihat polisi memeriksa mobil
tersebut dan mengambil pipa besi yang biasa digunakan suami saksi untuk
menyambung kunci roda, dari bagasi sambil mengatakan ke rekannya “Udah aja ini
bawa”;
- Bahwa saksi bersama keluarga suami pernah melaporkan ke Propam saat itu pernah
dihalang-halangi oleh pak Rosadi anggota kanit narkoba, setelah membuat laporan
saksi dijemput oleh pak Kasat dan pak Engkos;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
8. MIA NURLELA Binti II
- Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini sehubungan saksi melihat sepeda motor
yang di parkir di pinggir warung saksi;
- Bahwa saksi kerja jualan nasi, buka warung nasi di Pasar Cikurubuk;
- Bahwa yang saksi lihat sepeda motor merk Yamaha Mio;
- Bahwa Nomor polisi sepeda motor tersebut saksi tidak ingat;
- Bahwa hari itu Minggu jadi warung tidak buka;
- Bahwa pada hari Senin sepeda motor tersebut sudah tidak ada lagi diparkir dekat
warung saksi;
- Bahwa saksi tidak tahu sepeda motor diambil oleh siapa, katanya dipindah oleh
satpam;
- Bahwa sepeda motor tersebut parkir tidak ditempat yang semestinya;
- Bahwa saksi tidak tahu sepeda motor tersebut ada yang mau ambil;
- Bahwa kalau khusus dipasar Cikurubuk tidak ada dipasang CCTV, kalau di toko
ada yang pasang CCTV;
- Bahwa katanya pada hari Selasa siang ada orang yang akan mengambil sepeda motor;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak
keberatan;
9. NANDANG HENDRIYANA
- Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini sehubungan saksi sebagai Satpam di
Pasar Cikurubuk telah mengamankan sepeda motor yang diparkir di dekat warung
nasi bu Mia;
- Bahwa saksi amankan karena sepeda motor tersebut diparkir tidak ditempat yang
sebenarnya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
Direktori Putusan Mahkam9a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pada hari Senin ada orang yang mau mengambil sepeda motor karena saksi
sudah pesan dan saksi titip dengan sdr. Sugeng kalau ada yang mengambil sepeda
motor harus membawa surat-suratnya di cocokkan;
- Bahwa saksi tidak melihat orang yang mau mengambil sepeda motor tersebut;
- Bahwa di pasar Cikurubuk tidak ada dipasang CCTV ada paling di masing- masing
toko seperti di toko Surya jaraknya dari warung nasi sekitar 10 (sepuluh) meter;
- Bahwa saksi tidak tahu polisi memeriksa cctv di toko surya;
- Bahwa waktu saksi mengamankan sepeda motor dengan cara dipanggul oleh 2 (dua)
orang karena sepeda motor dalam keadaan terkunci;
- Bahwa selain sepada motor tersebut tidak ada sepeda motor yang lainnya;
- Bahwa waktu saksi memindah sepeda motor, saksi belum tahu kabar ada
pembunuhan;
- Bahwa setelah itu saksi mengetahui sepeda motor yang saksi amankan milik korban
pembunuhan Ai Cucu;
- Bahwa saksi mengamankan sepeda motor pada hari Minggu tanggal 09 November
2014 dan pada hari Senin tanggal 10 November 2014 menurut rekan saksi sdr Sugeng
ada yang mengambil sepeda motor;
- Bahwa setelah itu saksi tahu orang yang mau mengambil sepeda motor adalah Indra;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
10. SUGENG WALUYO
- Bahwa yang saksi ketahui perkara ini yaitu saksi ada menerima titipan sepeda motor
dari petugas satpam sdr. Nandang;
- Bahwa pekerjaan saksi karyawan toko Surya di pasar Cikurubuk;
- Bahwa yang dikatakan sdr. Nandang kepada saksi “titip sepeda motor kalau ada yang
ambil jangan dikasih”
- Bahwa kemudian ada orang yang mengambil sepeda motor hari Senin tanggal 10
November 2014 sekitar pukul 09.00 Wib datang mau mengambil sepeda motor
tersebut sendirian;
- Bahwa jawab saksi nanti dulu sepeda motor dikunci sama Nandang petugas satpam
tinggal pulang saja dulu;
- Bahwa sewaktu ada orang mau mengambil sepeda motor saat itu saksi belum tahu ada
kejadian pembunuhan;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
Direktori Putusan Mahkam9a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa waktu orang yang akan mengambil sepeda motor tidak dikasih, kemudian
tidak datang lagi, terus sepeda motor tersebut diambil pihak Polisi;
- Bahwa waktu polisi mengambil sepeda motor ada Indra;
- Bahwa Indra orang yang akan mengambil sepeda motor di pasar Cikurubuk;
- Bahwa waktu itu orang yang akan memgambil sepeda motor sendirian tidak ada
kawannya dan tidak membawa sepeda motor;
- Bahwa saksi tidak tahu waktu sepeda motor diparkir di samping warung nasi di Pasar
Cikurubuk;
- Bahwa waktu itu saksi dipanggil Satpam namanya Nandang dikasih tahu ia bilang
“pak Sugeng kalau ada yang ambil sepeda motor ini jangan dikasih dulu” setengah
jam kemudian datang Indra mau ambil sepeda motor dengan membawa dan STNK;
- Bahwa sdr. Indra datang bilang mau ambil motor katanya motor milik dia, waktu itu
kunci kontak nya tidak dilihatkan;
- Bahwa waktu itu saksi tidak ingat nomor Polisi motor tersebut warna motor hijau abu-
abu merk motor Yamaha Mio, waktu itu sepeda motor masih dikunci roda dan kunci
dibawa satpam Nandang;
- Bahwa polisi datang dua hari kemudian hari Rabu 12 November 2014 dekat pos
satpam;
- Bahwa waktu itu polisi mengecek-ngecek motor duluan, kemudian motor diambil
agak siangan ;
- Bahwa pada tanggal 10 November 2014 sekitar pukul 09.00 Wib seorang datang mau
mengambil sepeda motor Yamaha mio;
- Bahwa kemudian orang tersebut diketahui bernama Indra;
- Bahwa sepeda motor tersebut tidak diberikan karena dalam keadaan di gembok oleh
teman saksi bernama Nandang;
- Bahwa kemudian sepeda motor tersebut diketahui milik korban pembunuhan Ai Cucu;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
11. Saksi IWAN RIDWAN
- Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini sehubungan saksi sebagai tukang becak
yang pernah membawa Indra;
- Bahwa sebagai tukang becak pakai motor;
- Bahwa becak saksi biasa mengkal didepan pasar Cikurubuk;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
Direktori Putusan Mahkam9a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi mengenali wajah Indra, dan belum kenal sebelumnya sama Indra
ketemu sudah 3 (tiga) kali pertama waktu narik dari Pasar Cikurubuk ke terminal
Cilembang;
- Bahwa Indra turun dijalan sebelum SMP Negeri 6 depan dokter Asep;
- Bahwa waktu itu hari Minggu tanggal lupa keadaan remang-remang sudah adzan
subuh
- Bahwa waktu itu Indra memakai baju rompi abu-abu ;
- Bahwa waktu itu Indra sudah duluan ada di bangkalan berdiri, ia bilang “anter
kesana”;
- Bahwa Indra membayar ongkos becak sebesar Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah);
- Bahwa setelah mengantar Indra saksi kembali ke pangkalan becak di depan pasar
Cikurubuk;
- Bahwa ketemu yang kedua antara saksi dengan Indra waktu diketemukan oleh Polisi
dikantor polisi seminggu kemudian setelah kejadian, setelah itu tidak diketemu lagi,
yang ke tiga sekarang di persidangan ini;
- Bahwa saksi tidak tahu celana yang digunakan oleh penumpang saat naik becak motor
saksi;
- Bahwa waktu itu Indra sendirian tidak ada kawannya;
- Bahwa saksi tidak tahu penumpang sdr. Indra darimana dan mau menuju rumah siapa
- Bahwa waktu itu ditempat mengkal tidak ada orang lain selain Indra;
- Bahwa jarak SMP 6 kerumah kejadian pembunuhan sekitar 300 meter;
- Bahwa waktu naik becak membawa helm dipegangnya;
- Bahwa ada barang yang ketinggalan, ditemukan kunci, ada dibecak tapi punya
siapa saksi tidak tahu;
- Bahwa kunci itu ada setelah angkut Indra sampai kembali ke pangkalan;
- Bahwa kunci yang ditemukan kata polisi kunci motor;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak
tahu;
12. Saksi URIP ALI FAUZI
- Bahwa yang saksi tahu sehubungan dalam perkara ini saksi melihat sepeda motor
didepan rumah Ai Cucu;
- Bahwa pekerjaan saksi sehari-hari jualan nasi goreng yang mangkal tidak jauh
dari rumah korban Ai Cucu;
- Bahwa biasanya saksi setiap hari pulang dan pergi jualan nasi goreng melewati
rumah Ai Cucu;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
Direktori Putusan Mahkam9a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa biasanya saksi berangkat jualan sekitar pukul 17.00 Wib jam 5 sore dan pulang
sekitar pukul 03.30 Wib, pada waktu itu saksi pulang dari jualan nasi goreng lewat
depan rumah Ai Cucu melihat ada sepeda motor diluar;
- Bahwa saksi melihat sepeda motor warna merah;
- Bahwa saksi melihat dengan jarak sekitar 3 (tiga) meter ada sepeda motor diluar
rumah Ai Cucu;
- Bahwa saksi kenal dengan sdri. Ai Cucu;
- Bahwa saksi tahu Ai Cucu suka meminjamkan, dan saksi pernah meminjam uang
kontan kepada Ai Cucu namun cuma satu Minggu dikembalikan lagi;
- Bahwa saksi meminjam uang kepada Ai Cucu hanya sekali;
- Bahwa teman dekat Ai Cucu bernama Engkos, dan saksi kenal Ai Cucu dari Engkos
;
- Bahwa setiap hari saksi melawati rumah Ai Cucu antara pukul 17.00 WIb dan pukul
03.30 WIb setelah adzan subuh;
- Bahwa Ai Cucu langganan nasi goreng saksi;
- Bahwa saksi melihat sepeda motor setelah saksi jalan melawati rumah Ai Cucu,
sebelum lewat rumah Ai Cucu saksi tidak melihat ada sepeda motor, namun setelah
melintasi rumah Ai Cucu saksi melihat ada sepeda motor Beat warna merah;
- Bahwa waktu itu pintu rumah Ai Cucu tertutup dan tidak ada orang;
- Bahwa pada saat melintas dirumah Ai Cucu waktu itu saksi memperhatikan keadaan
rumah Ai Cucu;
- Bahwa rumah saksi dengan rumah Ai Cucu sekitar jaraknya 200 (dua ratus) meter
satu jalur;
- Bahwa saksi dengan Engkos belum pernah ngobrol;
- Bahwa dengan Terdakwa saksi baru tahu sekarang
- Bahwa saksi tahu ada pembunuhan dari orang yang lewat katanya di Sindangjaya ada
pembunuhan, tahu berita tersebut minggu malam Senin sekitar pukul 19.30 Wib;
- Bahwa saksi melihat sepeda motor beat warna merah diluar rumah sdri .Ai Cucu pada
hari Minggu dini hari setelah adzan subuh;
- Bahwa waktu itu saksi belum tahu siapa korban pembunuhan tersebut;
- Bahwa malamnya saksi lewat lagi yaitu Senin subuh bahwa yang meninggal Ai Cucu;
- Bahwa waktu melintas rumah Ai Cucu saksi tidak melihat sepeda motor Mio ;
- Bahwa saksi tidak tahu mobil, dan dijalan tidak ada mobil;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
Direktori Putusan Mahkam9a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak
tahu;
13. Saksi TAMBAHAN/PERBALISAN : IVAN MUTAQIN
- Bahwa tugas saksi dibagian reskrim;
- Bahwa saksi pernah melakukan penyidikan sdr.Dani;
- Bahwa Dani disidik karena melakukan pembunuhan;
- Bahwa saksi melakukan BAP penyidikan di Polres;
- Bahwa yang melakukan BAP penyidikan di Polres yaitu Herry,s, Iwan, Pedro dan
Nandang;
- Bahwa terhadap orang bernama Dede Martini pernah meng BAP;
- Bahwa dua kali BAP terhadap Dede Martini;
- Bahwa tanggal BAP terakhir 24 November 2014, pertama hari Kamis tanggal 14
November 2014;
- Bahwa waktu BAP tanggal 14 November 2014 waktunya sore;
- Bahwa BAP nama Dede Martini tanggal 14 November 2014 tertera pukul
21.00 Wib benar;
- Bahwa Dede Martini jadi saksi alasannya suami isteri keterangan dari Dani sdri. Dede
Martini menerima uang dari Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa bicara ke penyidik yang lain, dari gelar perkara Dani menyerahkan
uang ke Dede sebasar Rp 4.000.000,-;
- Bahwa mengenai uang Rp. 4.000.000,- pernah ditanyakan kepada Dede, apakah
pernah menerima uang dari suami saudari jawabnya pernah, terima uangnya hari
Minggu tanggal 09 November 2014 ;
- Bahwa jenis pecahan yang diterima dari suaminya uang Rp. 50.000,- dan Rp.
100.000,- waktu ditanyakan disimpan dimana jawabnya disimpan dilemari, dan yang
bilang Dede Martini;
- Bahwa setelah Dede mengakui terima uang Rp. 4.000.000,- dari Dani tindak lanjutnya
Agung saat itu lapor ke Kasat;
- Bahwa Dede Martini terima titipan dari Dani katanya simpan uang Rp. 4.000.000,-
- Bahwa uang Rp. 4.000.000,- hasil dari kejahatan pencurian dengan kekerasan uang
dari situ;
- Bahwa yang meng BAP saksi benar;
- Bahwa karena ada BAP yang menerangkan, bahwa uang yang diambil dari ATM yang
terima pak Pindi;
- Bahwa Agung memberi tahu saksi pengambilan uang nya di ATM Agung yang
cerita ke saksi;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
Direktori Putusan Mahkam9a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa uang yang diambil dari ATM dikembalikan setelah 10 hari diambil polisi;
- Bahwa surat penyitaan belum ada;
- Bahwa uang dikembalikan kepada Dede pada hari Sabtu tanggal 15 November 2014 ;
- Bahwa uang tersebut diambil dari pak Tatang Abdul Holik;
- Bahwa saksi tidak tahu dimana dilakukan pengambilan sidik jari pada kaleng khong
ghuan,Terhadap Dede Martini, Maman lajim, Soni Jiban dilakukan pengamanan saja;
- Bahwa benar terhadap Maman lajim dilakukan pembrogolan;
- Bahwa saksi tidak bisa masuk ke TKP karena telah di polis line dan tidak tahu
barang-barang bukti diambil;
- Bahwa sebelum pemeriksaan Terdakwa barang bukti ada ditaruh dibawah
keadaan dibungkus plastik;
- Bahwa waktu melakukan BAP Terdakwa barengan dengan BAP INDRA dalam satu
ruangan dengan didampingi 1 (satu) Penasihat Hukum;
- Bahwa melakukan BAP terhadap Terdakwa berkali-kali karena ada
keterangan Terdakwa yang berubah-ubah;
- Bahwa diperiksa hari Jum’at uang belum diambil setelah malam itu besoknya hari
Sabtu;
Dikonfrontir dengan saksi Dede Martini menerangkan:
- Bahwa keterangan saksi Ivan mengBAP hari Jum,at tanggal 14 November 2014 tidak
benar, saksi Dede sudah di introgasi oleh Pak Agung lebih dulu, BAP oleh saksi pada
hari itu tidak benar sebelum hari Jum’at tanggal 14 November 2014 tidak pernah
ketemu pak Ivan, saksi pertama ketemu dengan pak Ivan pada hari Rabu tanggal 19
November 2014;
- Bahwa yang membuat BAP saksi pertama pak Agung ;
- Bahwa saksi tahu namanya pak Ivan;
- Bahwa mengenai uang Rp. 4.000.000,- karena Dani ada tekanan untuk mengakui
sambil nangis ngasih tahu ambil uang disimpan dilemari;
- Bahwa saksi tidak pernah menerima uang dari suami saksi sebesar Rp.
4.000.000,-;
- Bahwa yang melakukan BAP waktu itu oleh Pak Agung bukan pak Ivan;
- Bahwa BAP dibaca dulu dan ditanda tangani sendiri;
- Bahwa saksi di BAP dua kali
- Bahwa yang bikin BAP saksi pak Agung dan pak Ivan;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
Direktori Putusan Mahkam9a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saat BAP penyidik berhadapan ditanya, diketik dihadapan muka dibacakan
dulu kemudian ditanda tangani;
- Bahwa saat di BAP pak Ivan sama juga tanya jawab diketik dibacak kemudian ditanda
tangani yang ke satu pak Agung yang BAP;
- Bahwa ada BAP yang diperiksa pak Agung tidak benar, BAP pertama muncul terima
uang dari Dani, bahwa sebenarnya uang tidak ada dan tidak pernah menerima uang
Rp. 4.000.000,- dari suami diakui karena suami disiksa;
- Bahwa keterangan di BAP yang muncul terima uang Rp. 4.000.000,- saksi cabut;
- Bahwa Pak Agung memeriksa saksi tidak menyakiti dan tidak diancam;
- Bahwa yang menerangkan diBAP saksi sendiri atas omongan saksi dengan pak Agung
;
- Bahwa waktu dilakukan pemeriksaan diantar sama pak Agung, diantar ke ATM
untuk ambil uang dan uangnya disita uangnya dikasih waktu itu pak Agung ada, uang
itu untuk apa saksi tidak tahu;
- Bahwa yang terima uang pak Pindi, karena suami telpon kasih uang yang dilemari Rp.
4.000.000,- atau uang yang lainnya pokoknya kasih, kalau tidak ada suruh ambil
ATM;
- Bahwa uang yang dikasih ke polisi uang yang ambil di ATM;
- Bahwa saksi menabung uang Rp. 4.000.000,- bulan Oktober 2014 bulan November
uang tersebut sudah ada, sementara kejadian pada tanggal 9 November 2014 di BAP
pertama tanggal 14 November 2014 5 hari setelah kejadian dan Dani ditangkap hari
Kamis 3 hari setelah kejadian bahwa tabungan masuh sebelum kejadian;
- Bahwa uang yang saksi tabung uang saksi kerja SPG 1 bulan totalnya Rp. 4.000.000,-;
- Bahwa tiap bulan suami kasih uang tidak tentu;
- Bahwa saksi menabung rutin tiap bulan;
- Bahwa BAP yang kedua betul, yang pertama ragu, yang BAP bukan pak Ivan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi Ivan tidak benar yang benar keterangan
saksi Dede Martini;
14. Saksi TAMBAHAN : AGUNG TINO NUGROHO
- Bahwa saksi pernah memeriksa Dede mengintrogasi
- Bahwa Introgasi dilakukan seperti tanya jawab diketik saksi yang ketik dan
ditanda tangan bu Dede;
- Bahwa hasil Introgasi yang dilakukan waktu itu diserahkan ke pak Ivan;
- Bahwa sebagian ingat mengenai hubungan Dede dengan Dani suami isteri;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
Direktori Putusan Mahkam9a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa mengenai uang saksi bertanya apakah pernah terima uang dari Dani
jawabnya Ya. Pernah;
- Bahwa yang saksi lihat tersebut bukan yang diketik saksi, yang saksi ketik dan
ditanda tanganinya diserahkan ke Ivan;
- Bahwa diintrogasi dulu baru di BAP;
- Bahwa dasar penanganan kasus ini perintah sebagai penyidik dan penyidiknya pak
Ivan;
- Bahwa Introgasi bagian dari penyelidikan mengBAP penyidik dengan Sprint,
rangkaian dari penyelidikan yang ada rangkaiannya dengan penyidik Introgasi
langkah penyelidikan;
- Bahwa waktu Introgasi langsung berhadapan BAP Introgasi atas dasar itu
dikembangkan hasil penyelidikan dalam BAP tidak ada. Penyelidikan berdiri sendiri,
tanya jawab ada prosedur penyelidikan dan penyidikan;
- Bahwa saksi mengintrogasi Dede sore;
- Bahwa Maman Lajim ada orangnya, waktu itu di Introgasi siapa kurang tahu;
- Bahwa yang meng BAP Dani saksi;
- Bahwa BAP Dani satu kali lalu di BAP lagi sama Revi;
- Bahwa sistim pemeriksaan berhadapan prosedur dia yang cerita lalu diketik atas
keterangannya, dibacakan lalu ditanda tangani;
- Bahwa Dani di BAP 3 kali dengan konfrontir 1 kali;
- Bahwa tetap dengan keterangan saksi;
- Bahwa mengenai barang bukti menurut Dani barang bukti ada di bawah disamping
kaki Dani saat di BAP dan dalam keadaan terbuka tidak benar, yang benar barang
bukti tidak diatas dan dalam keadaan terbungkus plastik;
- Bahwa waktu Dani di periksa mengakui semua dan tidak ada penyiksaan;
- Bahwa saksi melakukan introgasi Dede. Materi introgasi dimasukan dalam BAP dan
dimuat dalam BAP;
- Bahwa hasil introgasi terpisah dengan BAP, materi introgasi dimasukan dalam BAP;
- Bahwa yang mengambil sidik jari tidak tahu;
- Bahwa sebelum BAP saksi bawa barang bukti tidak dibawah kaki terdakwa tapi diatas
semua sudah dibungkus plastik;
- Bahwa saksi pernah ke TKP hari Minggu dengan rekan saksi pak Hasan, saat itu
sudah banyak orang;
- Bahwa barang bukti kapan diambil di TKP saksi tidak tahu, tapi saksi dipolsek
Cihideung dibahas barang bukti diambil malam itu juga dan barang itu langsung
dibawa ke kantor polisi;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
Direktori Putusan Mahkam9a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa yang diamankan dipolres ada Maman Lajim, Engkos, Soni, berapa hari
mereka diamankan lupa;
- Bahwa mereka diamankan kurang tahu;
- Bahwa Maman Lajim tidak jadi saksi;
- Bahwa Maman Lajim tidak diajukan sebagai tersangkan sebabnya tidak tahu;
- Bahwa setelah ditangkap Indra Kamis dini hari, saksi tidak tahu sebelumnya ada
Polisi dari Polda yang menginap dirumah Dani;
- Bahwa diketahui pelaku Dani setelah Indra ditangkap;
- Bahwa waktu penangkapan Indra di Bandung saksi tidak tahu, hanya mengatakan ciri-
ciri pelaku lainnya yang gondrong mukanya bekas jerawat, mengarah ke Maman
Lajim lalu Maman Lajim ditangkap berdasarkan pernyataan Indra;
- Bahwa sdr. Maman lajim ditangkap dijalan;
- Bahwa saat di BAP Dani didampingi Penasihat Hukum;
- Bahwa setelah mengintrogasi Dede Martini hasilnya saksi serahkan ke Pak IVAN
yang isinya mengenai hubungan dengan Terdakwa, pekerjaan Terdakwa, kebiasaan
Terdakwa, dan hal mengenai uang;
- Bahwa menurut IVAN hasil Interogasi tersebut tidak ada lagi karena tercecer;
- Bahwa saksi ada mengantar Dede mengambil uang di ATM, setelah mengambil uang
dari ATM kemudian kembali kerumah DEDE;
Dikonfrontir dengan saksi Dede Martini menerangkan:
- Bahwa BAP menurut pak Agung sore, BAP dengan pak Agung yang benar malam
jam 21.00 Wib;
- Bahwa tanda tangan disetiap halaman, tanda tangan di BAP pertama dengan pak Ivan
tidak pernah pada tanggal 19 Nov.2014 tidak pernah ketemu pak Ivan;
- Bahwa tanda tangan saksi yang di BAP oleh pak Agung tidak ada;
- Bahwa yang menemani mengambil uang di ATM Rp. 4.000.000,- dengan pak Agung
;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi Agung tersebut diatas, Terdakwa
menyatakan tidak benar, yang benar keterangan saksi Dede;
15. Saksi TAMBAHAN : ASEP SUNANDAR, SH
- Bahwa saksi anggota polisi bertugas sebagai tim identifikasi;
- Bahwa yang diidentifikasi barang-barang bukti dari TKP;
- Bahwa dilakukan identifikasi pada hari Minggu jamnya malam;
- Bahwa Identifikasi dilakukan pemotretan tanggal 9 November 2014;
- Bahwa Identifikasi dibuat di BAP saksi dengan Brigpol Andriana, Briptu Karso;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
Direktori Putusan Mahkam9a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa masuk pintu keadaan rumah ada barang-barang terakhir diatas meja, dikamar
depan posisi acak-acakan ada korban satu di atas satu dibawah;
- Bahwa diruang tamu barang-barang ada gelas 3 buah puntung rokok ada 1 buah asbak
1 buah;
- Bahwa yang mengambil barang bukti yang mengumpulkan saksi dan rekan malam itu
juga;
- Bahwa caranya memakai sarung tangan masukan kantong plastik, masukan kantong
barang bukti, malam itu melakukan pemotretan korban dan barang di TKP, pagi
dilanjutkan dan ditemukan lagi BAP yang ingat spraei, kasur bantal, bantal besar,
toples;
- Bahwa dilakukan pemeriksaan jendela engsel tidak di foto yang foto jendela;
- Bahwa masalah TKP Aiptu Karso identifikasi sidik jari diambil di TKP dan di
kantor;
- Bahwa yang mengambil dan melaksanakan identifikasi sidik jari dikaleng khong
ghuan Aiptu Karso;
- Bahwa pengambilan di barang bukti menggunakan sarung tangan dibungkus plastik,
pengambilan sidik jari diambil yang saksi lihat saksi dan Aiptu Karso;
- Bahwa yang mengumpulkan barang bukti di TKP pak Karso dan waktu pak Karso
mengambil sidik jari saksi tidak melihat ;
- Bahwa masalah identifikasi sidik jari di kaleng khong ghuan di TKP saksi tidak
melihat, malam itu sudah tahu di kantor polisi;
- Bahwa waktu pak Karso mengambil sidik jari di kaleng khong ghuan saksi tidak
melihat;
- Bahwa waktu pengambilan sidik jari di kantor polisi saksi tidak melihat;
- Bahwa yang memotret dikantor bukan saksi;
- Bahwa saksi melakukan identifikasi bersama Karso;
- Bahwa pada saat di TKP sudah di polis line didalamnya sudah acak-acakan, diruang
tamu ada meja yang diatasnya ada gelas dan puntung rokok, ada barang-barang yang
tercecer di atas meja, dikamar depan posisi sudah acak- acakan;
- Bahwa saksi yang mengumpulkan barang-barang bukti tersebut bersama rekan saksi,
dengan memakai sarung tangan dan semua dimasukan ke kantong plastik;
- Bahwa saksi pegi ke TKP pagi harinya dan melakukan pemotretan barang- barang di
TKP dan sekitar TKP;
- Bahwa saksi di TKP memeriksa jendela tersebut ada kerusakan;
- Bahwa gambar pengambilan sidik jari tersebut di Kantor;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
Direktori Putusan Mahkam10a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi tidak melihat pengambilan sidik jari pada kaleng khong ghuan di TKP
tersebut;
- Bahwa saksi tidak tahu di kaleng khong ghuan tersebut ada sidik jari atau tidak;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak
tahu;
16. Saksi TAMBAHAN : KARSO
- Bahwa Tugas saksi sebagai tim identifikasi mengambil barang bukti di TKP
kemudian dibawa ke kantor;
- Bahwa kaitan perkara ini saksi orang yang melakukan identifikasi barang bukti di
TKP ;
- Bahwa yang memerintahkan tugas tersebut dari Kasat dan komandan di TKP adalah
Kasat;
- Bahwa melakukan identifikasi barang bukti di TKP hari Senin sore;
- Bahwa barang bukti yang diambil di TKP yang sidik jarinya dianggap lengkap;
- Bahwa diambil sidik jari atas barang gelas, kaleng khong ghuan;
- Bahwa prosedur pengambilan sidik jari yaitu setelah dikumpulkan sidik jari
dikirim ke Polda ;
- Bahwa sidik jari Terdakwa diambil, mencocokkan, perbandingan sidik jari sama;
- Bahwa Terdakwa diambil sidik jari, 3, 4 hari sesudah kejadian;
- Bahwa hasil pengumpulan barang bukti satu hari langsung dikirim ke Polda;
- Bahwa yang menyatakan sidik jari Tim Polda;
- Bahwa sidik jari ditempat jari tangan sesuai yang ada dikhong ghuan dengan dari
Polda sedang sidik jari yang tangan Indra tidak ada;
- Bahwa Terhadap sdr. Indra diambil juga sidik jari;
- Bahwa yang memerintahkan saksi melakukan identfikasi di TKP pak Kasat pada
hari Senin tanggal 10 November 214 sore hari;
- Bahwa saksi datang ke TKP untuk melengkapi pengambilan sidik jari, dan saksi
mengambil sidik jari pada barang-barang yang ada di TKP;
- Bahwa sidik jari Terdakwa dan sidik jari Indra tidak ada pada barang-barang yang
diambil di TKP;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak
tahu;
17. Saksi TAMBAHAN : ROSADI
- Bahwa saksi mengetahui Terdakwa saat penyidikan Terdakwa;
- Bahwa saksi tidak pernah membawa Terdakwa;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi tugas dibagian Unit Narkoba;
- Bahwa Fungsi penyidik atas perintah;
- Bahwa saksi tidak ikut dalam tim, saksi cuma gobrol saja, karena Terdakwa termasuk
family yang korban;
- Bahwa mereka masih Family dengan korban dengan Terdakwa dari Isteri saksi masih
family dengan korban dan isteri Terdakwa;
- Bahwa saksi pernah ngobrol dengan terdakwa 1 (satu) minggu setelah Terdakwa
ditahan di Polres Kota Tasikmalaya sambil nangis dihadapan saksi;
- Bahwa waktu itu Terdakwa bicara : “Pak tolong sampaikan minta maaf saya ke bu
Nonok, saya hilaf”;
- Bahwa saksi tanya bagaimana sdr. bisa masuk kerumah korban, keterangan Terdakwa
saat itu masuk kerumah korban tidak lompat pagar, saya bilang ke Terdakwa tolong
cerita yang jujur dari hati ke hati tolong cerita bagaimana bisa masuk kerumah,
Terdakwa mengatakan masuk rumah korban dengan mengetok-ngetok pintu , panggil-
panggil cece, saya Dani butuh uang;
- Bahwa pelakunya Dani dari pipa besi yang diakui miliknya;
- Bahwa saksi tidak ikut menyelidik, hanya ikut-ikutan karena masih family dengan
korban dan isteri Terdakwa;
- Bahwa Dani ada pengakuan minta maaf karena hilaf waktu saksi ngobrol dengan
Dani;
- Bahwa pada hari berikutnya Terdakwa menyampaikan lagi kepada saksi bahwa
Terdakwa tidak melakukan pembunuhan tersebut;
- Bahwa saksi melakukan komunikasi dengan Terdakwa saat Terdakwa ada ditahanan
Polres;
- Bahwa saksi melakukan komunikasi karena besuk, saksi mengganggap masih
saudara;
- Bahwa kalau yang saksi tanyakan Dani waktu itu mengakui kepada saksi, “saya lah
pelakunya titip sampaikan minta maaf ke Nonok saya hilaf”. Dan pesan tersebut
disampaikan oleh saksi kepada Jaksa Penuntut Umum;
- Bahwa waktu itu Dani ada di Sel saksi datang ke Sel;
- Bahwa saksi melakukan itu bukan atas nama institusi karena saksi tidak termasuk tim,
karena keluarga dengan korban;
- Bahwa saksi tidak tahu terdakwa punya hutang dengan korban;
- Bahwa keterangan saksi sebelumnya tidak diceritakan pihak lain;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan bahwa
Terdakwa tidak pernah mengatakan kepada saksi bahwa

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
terdakwalah pelaku pembunuhan tersebut karena khilaf dan menyampaikan ma’af
kepada keluarga korban;
18. Saksi TAMBAHAN : RONI HENDIAWAN, SH
- Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini saksi yang mengumpulkan barang-
barang bukti di TKP;
- Bahwa pengambilan sidik jari di TKP saksi tidak melakukan;
- Bahwa yang memeriksa TKP pertama sdr . Ivan yang masuk kedalam;
- Bahwa yang masuk di dalam TKP anggota Identifikasi;
- Bahwa tim identifkasi khusus ada sprin-nya;
- Bahwa saat penemuan barang-barang di TKP setelah dilakukan oleh TKP serta
Barang bukti, Buku nikah tidak ada, BPKB tidak ada, saksi tidak tahu, yang ada di
identifikasi saksi barang-barang dibawa ke kantor setelah dibungkus segel oleh pak
Asep;
- Bahwa yang diambil diTKP barang-barang dan sidik jari;
- Bahwa yang melakukan sidik jari di TKP pak Karso, setelah diambil di TKP
identifikasi yang bawa buka saksi tidak tahu dikemanakan;
- Bahwa sebelum sidang saat ini belum pernah menerangkan dalam perkara ini;
- Bahwa yang memerintakan saksi perbal lisan Majelis;
- Bahwa setelah dikantor baru ketemu dengan Terdakwa;
- Bahwa saksi tidak memeriksa Terdakwa;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak
keberatan;
19. Saksi TAMBAHAN : RIRIN NUR OKTIVIANI
- Bahwa saksi adalah isteri Dhani konter masih ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa, isteri Terdakwa kakak saksi lain ibu;
- Bahwa saksi tidak tahu Dede pinjam uang dengan korban atau tidak, dan saksi tidak
tahu Dani pernah kerja di bengkel atau tidak;
- Bahwa kejadian Ibu Ai Cucu saksi tahu karena masih ada hubungan keluarga sepupu
dengan Ai Cucu;
- Bahwa mengetahui Ai Cucu Minggal dari ibu saksi pada hari Minggu sekira pukul
8.30 malam;
- Bahwa Ibu saksi memberi tahu yang bersangkutan dibunuh orang;
- Bahwa pelakunya saksi tidak tahu;
- Bahwa reaksi saksi kaget dan memberi tahu saudara yang lainnya;
- Bahwa saksi bilang itu Ai Cucu ada yang membunuh;
- Bahwa saksi tidak melayat karena repot;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa letak konter dengan rumah saksi menyatu;
- Bahwa hari sebelumnya sering melihat Dani ke konter;
- Bahwa karena titip uang untuk anaknya yang tinggal di rumah kakak Dede yang
tinggal dibelakang konter saksi;
- Bahwa dulu Dani tinggal di Cilembang;
- Bahwa sekali-kali Dani main ke konter saksi;
- Bahwa dengan Indra saksi kenal pernah kerja di bengkel depan konter saksi, sering
ningkrong dikonter;
- Bahwa dengan Dani Ai Cucu masih ada hubungan keluarga;
- Bahwa kalau ibu Ai Cucu suka meminjamkan uang saksi tahu;
- Bahwa saksi tidak pernah minjam uang ke Ai Cucu;
- Bahwa saksi tidak meyalat setelah kejadian kerumah Ai Cucu satu minggu setelah
kejadian saksi kerumah AI Cucu;
- Bahwa saksi dengar pembunuhnya dari tetangga;
- Bahwa saksi tidak pernah membicarakan dengan Dede tentang pembunuh Ai Cucu;
- Bahwa yang ngobrol saksi bukan Dani yang ngobrol setelah dengar kejaidan, sdr.
Dede bilang bukan orang lain tapi orang dalam;
- Bahwa barang-barang yang diambil mas, mobil dan sepeda motor;
- Bahwa saksi dengar lewat sekian hari ternyata Terdakwa kejadian ditangkap yang
saksi tahu Indra;
- Bahwa waktu dengar Dani tidak tahu dengan Dede tidak tahu;
- Bahwa saksi tidak punya BBM;
- Bahwa BBM milik suami saksi namanya yang tertera nama Dewi di BBM milik
suami saksi;
- Bahwa pernah BBM ke Dede pakai BBM milik suami saksi dalam BBM nama Dewi
;
- Bahwa BBM dengan sdri. Dede saksi jarang hanya seperlunya saja;
- Bahwa BBM tentang matinya Ai Cucu setelah kejadian hari Minggu malam sekira
pukul 08.30 Wib ;
- Bahwa karena merasa kejadian penting semua yang di BBM, semua kakak saksi di
Jakarta di BBMi semua kontak;
- Bahwa saksi yang meng BBM Dede pada hari Kamis siang sekira pukul 10.00 WIb ;
- Bahwa saksi pernah mengirimkan foto Indra ke Dede;
- Bahwa dapat foto Indra dari tetangga saksi Ai Maya sekira pukul 10.00 Wib;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa yang kasih tahu ibu saksi pada Minggu malam saat saksi sedang dirumah dan
suami saksi di konter;
- Bahwa dari Minggu pagi ada dirumah, dan dirumah ada saksi dan suami saksi;
- Bahwa dari Sabtu pagi Minggu pagi serta Senin siang dirumah;
- Bahwa konter tutup pukul 21.00 WIb;
- Bahwa pada hari Sabtu Indra dan Dani tidak kekonter saksi;
- Bahwa Dani sama Dede pernah menitip uang kerumah, konter, titip saksi untuk
anaknya;
- Bahwa karena anaknya suka main dirumah saksi, karena anaknya tinggal
dirumah kakak kandung Dede
- Bahwa kakak Dede bernama Asep dan rumah Ibu nya Dede juga di belakang rumah
saksi;
- Bahwa dari dulunya Dani tinggal di Cilembang pindah sudah lama sekira tahun
2009 tidak di Cilembang lagi;
Menimbang, bahwa Terdakwa keberatan dengan keterangan saksi yang
mengatakan Terdakwa sering menitip uang ke saksi, yang benar sering titip uang adalah
Dede kalau Terdakwa lewat saja, tapi Dede di bonceng oleh Terdakwa;
Menimbang, bahwa atas keberatan Terdakwa saksi tersebut tetap dengan
keterangannya;
20. Saksi TAMBAHAN : DHANY NURYANSYAH Bin ASEP RUSTANDI
- Bahwa yang saksi ketahui sehubungan saksi sebagai penjual pulsa pemilik konter
Dania Cell;
- Bahwa saksi kenal dengan Indra karena dulu kerja dibengkel mobil didepan konter
saksi;
- Bahwa bengkel mobil tersebut milik pak Iwa;
- Bahwa saksi tidak melihat Indra dikunjungi teman-temannya;
- Bahwa kalau waktu luang kadang ngobrol, ngopi dipinggir konter pangkalan becak;
- Bahwa ada Dani saudara ipar saksi yaitu Isteri Dani yang bernama Dede Kakak Isteri
saksi yang bernama Ririn namun beda Ibu;
- Bahwa Dede sering berkunjung ketempat saksi kalau menjemput anaknya yang di SD,
dan dan mertua Dani/orang tua Dede rumahnya dibelakang konter saksi;
- Bahwa dengan Yayat saksi kenal yaitu tukang becak yang mangkal di samping konter
saksi dan kalau waktu istirahat kadang ngobrol dengan Yayat

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa tadinya saksi tidak mengenal Ai Cucu karena saksi baru datang dari Cikampek
setelah kejadian baru tahu korban Ai Cucu masih hubungan darah sama isteri saksi;
- Bahwa saksi pernah mendengar ada kejadian pembunuhan dari mertua saksi, yang
nangis-nangis datang kekonter dan saat itu isteri saksi memberi tahu ke semua saudara
;
- Bahwa waktu saksi baru kabar kejadian pembunuhan saat itu orang-orang sudah tahu
ada kabar pembunuhan;
- Bahwa waktu itu saksi belum tahu alamat kejadian pembunuhan;
- Bahwa saksi pernah kerumah kakak korban namanya bu Nonok;
- Bahwa Isteri saksi mendapat kabar pembunuhan dari BBM dan tetangga dan banyak
lagi yang mengirim ;
- Bahwa Berita dari BBM waktu itu ada foto tersangkanya;
- Bahwa saksi dan isteri saksi belum pernah dibawa ke kantor polisi;
- Bahwa tahu sekarang ini setelah kejadian kalau korban masih ada hubungan saudara
dengan isteri saksi, dan dengan ibu Nonok kenal-kenal sekarang;
- Bahwa tahu pelakunya Terdakwa yaitu pada hari Kamis sudah lewat pukul
12.00 Wib menjelang sore dari tetangga saksi bukan dari isteri saksi;
- Bahwa isteri saksi dengan Dede tidak dekat pergaulannya;
- Bahwa isteri saksi sering BBM dengan Dede waktu kejadian ;
- Bahwa isteri saksi tidak punya Black Berry yang punya saksi, isteri juga tidak punya
aplikasi BBM ;
- Bahwa sekarang bengkal milik Pak Iwa sudah pindah dan pindahnya tidak tahu;
- Bahwa setahu saksi Terdakwa kerja di Pak Iwa 2 (dua) tahun sebelum kejadian;
- Bahwa setelah tahun 2013 setahu saksi sering ke Cilembang ke Yayat tukang becak;
- Bahwa Indra pernah ngecet sepeda motor milik temannya selama 1 (satu) minggu
di samping konter saksi;
- Bahwa rumah Indra dari Cilembang naik motor sekitar setengah jam;
- Bahwa saksi sering lihat Indra di Cilembang cerita cari motor untuk dibeli;
- Bahwa saksi tahu dari kabar orang yang membunuh AI Cucu yang pertama Indra
yang kedua tahu dari warga Engkos;
- Bahwa Indra mengecet sepeda motor waktu itu alatnya dari saksi yang mengerjakan
Indra dan hasilnya dibagi dua saksi;
- Bahwa kalau mengecet rumah tidak ada;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa benar wajah Indra tersebut Indra yang saksi kenal kerja di bengkel Pak Iwa;
- Bahwa Terdakwa kerja dibengkel pak Iwa sekitar sekitar 9 bulan;
- Bahwa selama kerja di bengkel pak Iwa Indra kadang nginap di bengkel;
- Bahwa jarak bengkel dengan konter sekitar 7-8 meter, tiap hari ketemu;
- Bahwa sebelum kejadian bengkel pak Iwa sudah pindah duluan;
- Bahwa sudah bengkel pindah 2 (dua) tahun kemudian kejadian pembunuhan;
- Bahwa waktu Indra ngecet sepeda motor bengkel sudah pindah;
- Bahwa saksi tidak tahu isteri Dani Dede pernah punya utang dengan orang tua
korban, tapi dari warga didepan konter kata warga Dani dan Dede itu punya utang;
- Bahwa Dani dan Dede sering kekonter kadang nitipkan uang untuk anaknya buat
jajan, karena anaknya Dede ada yang tingggal dirumah orang tua Dede di belakang
konter saksi;
- Bahwa Dani dan Dede setahu saksi tidak kenal dengan Indra ;
- Bahwa tidak tahu Dani ngobrol dengan Indra ;
- Bahwa kata Yayat pernah melihat Indra sebelahan dengan Dani ada disitu waktu
ngecet sepeda motor;
- Bahwa Yayat bilang ke saksi setelah didengar keterangan disidang dia datang
kekonter bilang baru ingat kalau ia pernah melihat Indra sebelahan dengan Dani ada
disitu waktu mengecet sepeda motor;
- Bahwa kalau Rosadi famili dari isteri saksi semula tidak tahu, kemarin baru tahu;
- Bahwa Indra setalah tidak kerja di bengkel sering ke Cilembang, seringnya sama
Yayat, dengan saksi pernah ngecet sepeda motor, selain itu tidak ada;
- Bahwa Yayat pangkalannya dipinggir konter saksi dan Yayat bisa naik motor;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
21. Saksi TAMBAHAN : YAYAT Bin JANA
- Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini sehubungan saksi sebagai tukang becak
yang pangkalannya di dekat konter milik Dani;
- Bahwa saksi sebagai tukang becak gayung;
- Bahwa pangkalan saksi didepan bengkel Iwa di Cilembang;
- Bahwa bengkel milik Iwa sekarang sudah tidak ada sekarang jadi showroom mobil
- Bahwa saksi kenal dengan Indra sudah lama Indra kerja di Bengkel di Cilembang;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa Indra kenal Dani konter dibengkel
- Bahwa Dani konter sering kebengkel;
- Bahwa saksi tahu Dani yang isterinya bernama Dede karena rumahnya dulu dekat
disitu;
- Bahwa saksi tahu Indra dengan Dani Susanda;
- Bahwa Dani Susanda tidak menumpang becak saksi, sering melihat Dani Susanda;
- Bahwa saksi tidak melihat Dani Susanda berbicara dengan Indra;
- Bahwa saksi kenal Dani Susanda hanya lihat-lihat saja mereka lewat konter milik
Dani;
- Bahwa saksi mangkal disitu sudah sekitar 17 (tujuh belas) tahun;
- Bahwa saksi kenal dengan Indra sejak dia kerja di bengkel di Cilembang;
- Bahwa waktu Dani pindah saksi tidak tahu;
- Bahwa pindahnya sudah lama sekitar 5 (lima) tahun yang lalu, saksi kenal tidak
akrab;
- Bahwa dalam foto rekonstruksi tersebut ada foto Dani Susanda;
- Bahwa Dani Susanda dengan Dani Konter isterinya masih saudara tiri;
- Bahwa isteri Dani Susanda bernama Dede dan isteri Dani konter bernama Ririn;
- Bahwa yang saksi tahu Dani Susanda sering mampir ke konter milik Dani konter;
- Bahwa biasanya Dani Susanda mampir ke konter Dani siang sekitar pukul
10.00 Wib hanya sebentar-sebentar ada perlu setahu saksi tidak pernah ngombrol;
- Bahwa setahu saksi Dani Susanda tidak kenal dengan Indra;
- Bahwa saksi tahu Indra disidang karena terlibat pembunuhan Ai Cucu;
- Bahwa saksi tahu pembunuhan yang korbannya ada saudara dengan isteri Dani
Susanda bernama Dede dan isteri Dani pemilik konter bernama Ririn;
- Bahwa hubungannya korban masih saudara sepupu dengan Dede dan Ririn;
- Bahwa sempat tinggal korban yang dulu dari tinggal Dede dan Ririn tidak jauh;
- Bahwa saksi tahu sebelum kejadian pembunuhan kalau korban masih saudara dari
Ririn dan Dede;
- Bahwa setahu saksi korban Ai Cucu suka meminjamkan uang, kredit duit;
- Bahwa korban dulu tinggalnya dekat dengan Dani Ririn lalu sudah lama pindah ke
rumah korban yang sekarang;
- Bahwa suaminya Ai Cucu sudah meninggal duluan;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa ibunya Ai Cucu saksi kenal, karena sama suka kreditkan uang
- Bahwa pelaku pembunuhan yang ditangkap Indra saksi tahu dari orang-orang dan tahu
Indra pelakunya dari Ririn, Ririn dari temannya bernama Ai, sedangkan Ai tahu dari
temannya bukan dari Dani;
- Bahwa saksi kenal dengan Iwa pemilik bengkel;
- Bahwa hubungan Indra dengan Dani Ririn biasa saja;
- Bahwa waktu kerja di bengkel Indra dulu tinggal di bengkel;
- Bahwa saksi kenal baik dengan korban Ai Cucu saksi suka kerja membantu
mengambil air
- Bahwa saksi kenal dengan Dani Dede dan Dani Ririn;
- Bahwa tahu Ai Cucu meninggal pada hari Minggu tanggal 9 November 2014;
- Bahwa sebelum informasi tersebut saksi tidak ada ketemu dengan Ririn;
- Bahwa setelah ada kejadian pembunuhan saksi pernah ada ketemu Dani Ririn dengan
Dani Dede ketemu di Cilembang tidak bicara ketemu lihat saja tidak ngobrol;
- Bahwa pulang sidang tidak main ke Dhani konter hanya gobrol ada keterangan yang
lupa;
- Bahwa bilang tadi disidang ada yang lupa, 1 minggu setelah sidang, dirumah Dani
konter;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
22. Saksi TAMBAHAN : RUSDIYANTO, SH
- Bahwa Jabatan saksi saat ini Kasat. Reskrim Polres Tasikmalaya Kota;
- Bahwa polisi yang menangani perkara ini yaitu 1. Tatang Abdul Kholis, 2. Rodi
Herdianto, 3. Ifan Mutaqin, 4.Acep Jajat, 5. Findi Iskandar, 6. Refi Saiful Iman, 7.
Anwar, 8. Toni Gunanto, 9. Arif, 10. Agung;
- Bahwa dari Polda jabar pada saat penyelidikan saja, ada satu Tim termasuk Tim
Inavis/identifikasi pencarian sidik jari dan di bantu tim lapangan operasinal;
- Bahwa pemeriksaan dilakukan di Polsek dan di Polres;
- Bahwa di dua tempat dilakukan BAP pertama di BAP dim Polsek Kawalu 1 kali, di
Polres 2 kali;
- Bahwa dilakukan BAP tiga kali karena ada di Polsek Kawalu oleh pak Suyadi, di
Polres oleh Refi kemudian oleh Ivan dan Jajat Sudrajat, saksi mengetahui langsung di
BAP, dalam proses ketika langsung penyidik melaporkan yaitu unit 2 dan unit 4 ;
- Bahwa pada saat itu tersangka didampingi Penasihat Hukum pak JONO;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam10a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pada saat ada petugas yang mendapingi pemeriksaan saksi tidak ikut aktif;
- Bahwa sebelum pemeriksaan tersangka di sel lalu dibawa ke ruang pemeriksaan;
- Bahwa dilakukan BAP tambahan karena adanya temuan baru yang perlu ditanyakan
ke tersangka;
- Bahwa jumlah tersangka dalam BAP ada 2 Indra dan Dani berdasarkan hasil
penyelidikan bahwa mengarah ke Terdakwa;
- Bahwa sebelum Terdakwa, sebelumnya ada 2 orang selain Terdakwa yaitu Maman
Lajim dan Sony;
- Bahwa kedua orang yaitu Maman Lajim dan Sony pemeriksaannya tidak dilanjutkan
karena ke 2 orang tersebut berdasarkan waktu di BAP tidak cukup bukti untuk
dilanjutkan;
- Bahwa terhadap Maman Lajim dan Sony tidak dilakukan penahanan karena yang
bersangkutan bebas diruang pemeriksaan tidak di sel;
- Bahwa Indra ditangkap lebih dahulu, lalu diintrogasi mengakui tidak punya teman,
tapi kemudian menyebutkan ciri-ciri, dan dari ciri-ciri tersebut mengarah di
Cilembang Sony saat itu ia tidak kenal Terdakwa dan Sony tidak mengakui;
- Bahwa pada saat rekontruksi saksi tahu;
- Bahwa pada saat rekontruksi tidak memberikan contoh atau pengarahan kepada
Terdakwa, malah pernah ada Dani bilang “sebelum ini, ini dulu” ada adegan yang
kelewat yang bersangkutan menyampaikan seperti itu, tapi saksi tidak ingat posisinya;
- Bahwa waktu rekonstruksi Terdakwa masuk rumah korban lewat jendela dengan
mencongkel jendela memakai obeng;
- Bahwa muncul nama Dani pertama setelah dilakukan penangkapan Indra tanggal 13
November 2014 di interogasi muncul nama Maman Lajim kemudian muncul nama
Dani;
- Bahwa terhadap Indra dan Maman Lajim dan Sony dilakukan BAP saat itu dua
mengakui, mengiyakan ;
- Bahwa sistem pemeriksaan BAP Terdakwa Dani tanya jawab, tanda tangan di BAP
dengan tanda tangan yang diperiksa sama, sama juga tanda tangan yang
mendampingi;
- Bahwa Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum sdr. Jono Sujono, SH pada BAP
tanggal 20 November 2014;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pada BAP tanggal 14 November 2014 Terdakwa tidak didampingi oleh
Penasihat Hukum, setelah diberitahukan hak-hak Terdakwa atas perkara ini untuk di
dampingi Penasihat Hukum dan sudah ditunjuk sdr. Jono SUjono, SH dan Terdakwa
menolak untuk didampingi Penasihat Hukum;
- Bahwa BAP yang dibuat oleh penyidik disusun berdasarkan fakta-fakta yang
ditemuka penyidik, BAP dibuat juag berdasarkan bukti petunjuk yang lainnya;
- Bahwa BAP tanya jawab diambil berdasarkan apa yang disampaikan terperiksa/ yang
diperiksa;
- Bahwa kalau yang bersangkutan tidak mau tanda tangan maka di buat BA penolakan
tanda tangan;
- Bahwa penyidik yang memeriksa penyidik yang tercantum dalam BAP, setelah
dibuat BA, lalu diperlihatkan kepada yang bersangkutan dan dibaca, untuk dibaca
saat itu Terdakwa tidak keberatan;
- Bahwa waktu Rekonstruksi semua penyidik hadir di TKP;
- Bahwa pada waktu Rekontruksi Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum sdr.
Jono Sujono, SH;
- Bahwa ketika itu Indra minta keterangan yang pertama dirubah dalam pemeriksaan
pertama ia menyebutkan ada 2 orang yang bersangkutan minta dirumah;
- Bahwa yang melakukan pemeriksaan BAP Terdakwa anggota saksi;
- Bahwa saksi tidak melihat langsung waktu anggota saksi memeriksa Terdakwa tapi
saksi mendapat laporan dari anggota saksi;
- Bahwa terhadap Terdakwa dilakukan BAP pemeriksaan ada 3 kali;
- Bahwa dilakukan BAP 3 kali karena ada temuan-temuan yang tidak ditanyakan
dalam BAP sebelumnya;
- Bahwa melakukan BAP terhadap Terdakwa pada awalnya pememriksaan sendiri
masing-masing Terdakwa ada BAP dalam satu ruangan saling mendengar dan yang
ke 4 BAP konfrontir;
- Bahwa BAP yang duluan yaitu Indra, memeriksa Dani berdasarkan analisa- analisa
temuan kemudian dilakukan evaluasi penyidik, hasil evaluasi tersebut sama yang
penyidik tanyakan ke Indra, hasil jawaban Dani tersebut di BAP;
- Bahwa saat ditanyakan di BAP penyidik tidak mengarahkan Terdakwa;
- Bahwa sebelum di BAP Terdakwa tidak ada penyiksaan;
- Bahwa saksi tidak selalu mengikuti pemeriksaan Terdakwa, reaksi Terdakwa saat
diBAP saksi tidak tahu;
- Bahwa dasar rekonstruksi yaitu hasil dari BAP;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa Rekontruksi dilakukan 2 tempat yang pertama bukan rekonstruksi, saat itu
rencana melakukan alternatif mencari tempat lain jika di TKP tidak memungkinkan,
sehingga mencari bangunan yang mirip TKP ;
- Bahwa adegan yang dilakukan oleh Terdakwa sama seperti adegan rekonstruksi di
TKP penyidik tidak mendikte, setiap gerakan dalam rekontruksi menyesuaikan
dengan BAP sebenarnya, dalam dalam rekonstruksi baru tahu Terdakwa masuk
halaman rumah meloncat pagar samping rumah, dan ada adegan yang terlewati
Terdakwa mengingatkan Indra dengan mengatakan sebelumnya seperti ini;
- Bahwa dalam rekonstruksi diantara Dani dan Indra dua-duanya aktif;
- Bahwa dalam rekonstruksi di TKP gerakan yang dilakukan Terdakwa seperti di foto
rekonstruksi;
- Bahwa tentang sidik jari Terdakwa yang diambil dari TKP melalui oleh TKP
pembunuhan ada satu barang yang sidik jarinya masih utuh, sidik jari dalam kaleng
roti Khong Ghuan diambil sebelum diperiksa dikantor, langsung dikirim ke polda
dipolda membandingkan besok paginya;
- Bahwa sidik jari Terdakwa diambil tanggal 14 November 2014;
- Bahwa pengiriman duluan sidik jari yang dikaleng terus dikirim sidik jari Terdakwa;
- Bahwa saat pemeriksaan Terdakwa barang kaleng roti diperlihatkan namun Terdakwa
sudah disidik jarinya dan kaleng roti tersebut sudah terbungkus plastik;
- Bahwa Dani ditangkap atas dasar informasi dari Indra;
- Bahwa ada anggota polisi yang menginap dirumah Dani sebelum informasi dari Indra
informasi orang-orang yang dicurigai dalam pengawasan mungkin dari Polda yang
melakukan pengawasan aktifitas, lalu dilakukan penangkapan Dani setelah
tertangkapnya sdr Indra yang menyebutkan nama Dani
- Bahwa sekarang saksi tahu bahwa sebelum Dani di tangkap ada tim dari Polda yang
menginap dirumah Dani;
- Bahwa penyiksaan terhadap Terdakwa tidak ada, kalau Terdakwa dimasukan kedalam
kantong mayat saksi tidak tahu, kalau sebatas diperlihatkan kantong mayat kepada
Terdakwa waktu dipolres;
- Bahwa diperlihatkan supaya Terdakwa lebih jujur, tidak pernah membantah;
- Bahwa kantong mayat bekas korban diperlihatkan kepada Indra juga Dani;
- Bahwa karena keterangan petunjuk ke Terdakwa karena petunjuk dari Indra dan
karena bukti lain yang mengarah Terdakwa dapat dijadikan tersangka;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa bukti lainnya yaitu keterangan Indra, sidik jari Terdakwa, dan barang- barang
yang dibeli dari uang kejahatan;
- Bahwa terhadap Terdakwa dilakukan hemotrapis maksudnya ingin mengetahui
keterangan Terdakwa dari sisi lain;
- Bahwa saksi tidak tahu ada HP yang disita hilang lalu diganti HP yang baru saksi
tidak tahu dan tidak ada yang lapor;
- Bahwa karena setelah ditawarkan kepada Terdakwa yang bersangkutan tidak mau
didampingi oleh Penasihat Hukum sehingga pemeriksaan dilanjutkan;
- Bahwa karena ancaman tinggi penyidik punya kewajiban menujuk Penasihat Hukum
untuk mendampingi Terdakwa namun Terdakwa menolak
- Bahwa pada BAP pertama tanggal 14 November 2014 penyidik sudah menunjuk
Penasihat Hukum untuk mendampingi Terdakwa namun Penasihat Hukum tidak hadir
dan Terdakwa tidak mau didampingi Penasihat Hukum, sehingga tetap dilakukan
BAP;
- Bahwa Penasihat Hukum penunjukan dari kami penyidik, BAP tanggal 14 November
2014 tidak didampingi Penasihat Hukum, karena saat itu pemeriksaan sudah larut
malam
- Bahwa waktu di tangkap di Polsek Kawalu Terdakwa mengakui;
- Bahwa Terdakwa diperiksa BAP sampai 3 kali ketika itu ada bukti-bukti yang belum
disempurnakan pada BAP ke satu, seperti uang hasil kejahatan digunakan untuk apa?
Selanjutnya dia pernah cerita uang tersebut ada dibelikan celana. Maka perlu
pemeriksaan tambahan kedua;
- Bahwa BAP ke tiga setelah kita mendapat kecocokan dengan disidik jari di kaleng
Khong Ghuan yang diambil di TKP oleh Polisi pada tanggal 09 November 2014
pukul 22.00 Wib kaleng Khong Ghuan diperiksa di TKP pada pukul 22.00 Wib,
kemudian tim dari Polda Jabar datang ke TKP pukul 24.00 Wib malam itu juga ketika
kami masih ada di TKP;
- Bahwa di TKP ditemukan kaleng roti, toples, kemudian diambil dan dimasukan ke
kantong Barang Bukti, karena alat yang di bawa ke TKP tidak lengkap setelah sidik
jari diteliti di TKP kemudian dicari lebih teliti di kantor;
- Bahwa karena di kaleng Khong Ghuan terdapat sidik jari yang kelihatan masih utuh
sementara di sepeda motor dan yang lainnya terdapat sidik jari yang tidak utuh, maka
saksi perintahkan sidik jari pada kaleng Khong Ghuan diambil lebih teliti karena
malam itu sidik jari masih utuh tolong ambil dengan cermat;
- Bahwa yang lainnya ada sidik jarinya tapi tidak utuh lagi;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa Terdakwa masuk lewat jendela keadaan jendela engsel ada, slot kecil dibawah
rusak, sedang engsel masih utuh, ada bekas congkelan;
- Bahwa hasil penyelidikan tersangka ada 2 orang yang sebelumnya ada 2 orang lagi
yang diperiksa dan diamankan bernama Maman Lajim, dan Soni;
- Bahwa saksi menemukan sidik jari yang masih utuh di kaleng khong ghuan di TKP
dengan memakai senter, lalu mengambil sidik jari di kantor;
- Bahwa Terdakwa masuk rumah Ai Cucu melalui jendela karena dibelakang pintu ada
motor korban menurut saksi tidak mungkin para pelaku masuk melalui pintu;
- Bahwa setelah ada kejadian pembunuhan saksi menyerap berbagai informasi dan
terhadap orang-orang dicurigai dilakukan pengawasan kepada terdakwa dirumahnya,
dan ketika Indra menyebutkan nama Terdakwa, orang Polda bilang sepertinya itu
masuk akal, karena dalam pengawasan mereka ada hal- hal yang mendukung
kecurigaan yang mana Terdakwa kelihatan resah;
- Bahwa kepada Terdakwa dilakukan hipnotrapy untuk mengetahui kejujuran pelaku
dari Terdakwa akan keterlibatan Maman Lajim dalam pembunuhan tersebut;
- Bahwa saksi tidak tahu yang melakukan hipnotrapy;
- Bahwa yang diperiksa dulu adalah Indra kepada Indra ditanyakan bersama siapa
melakukan pembunuhan Indra waktu itu hanya menyebutkan ciri- cirinya;
- Bahwa dari ciri-ciri dan kebiasaan kedua orang tersebut nongkrong di Cilembang
maka kedua orang tersebut di amankan
- Bahwa sehubungan BAP tanggal 14 November 2014 Terdakwa tidak didampingi
Penasihat Hukum, sehubungan ancaman tinggi sehingga menurut hukum wajib
didampingi tapi Terdakwa menolak dan karena sudah larut malam;
- Bahwa yang menangani kasus pembunuhan Ai Cucu yaitu Unit 2 dan Gabungan
dengan Polsek;
- Dasar tim melakukan penanganan kasus ini yaitu ada Sprint-;
- Bahwa Tatang Abdul Kholis tidak ada dan Agung tidak ada dalam Sprint
tersebut;
- Bahwa sebelumnya ditangkap sdr. Indra dulu informasi keterangan Indra mengarah
ke Dani yang masih ada hubungan keluarga jauh dengan korban;
- Bahwa karena Dani yang dicurigai dari aktifitas dirumah terlihat gelisah sama tim
dari Polda;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa setelah Indra ditangkap tidak langsung Dani ditangkap setelah Indra ditangkap
dan menyebut nama Dani, sikap Dani yang mana, belum pemeriksaan dan awalnya
yang dicurigai dari pengawasan, info yang masuk perlu untuk menyimpulkan
kejadian alasan itu, bahwa Dani yang ini;
- Bahwa waktu itu menurut info Dani Cilembang;
- Bahwa waktu itu dipelihatkan Dani kepada Indra;
- Bahwa waktu itu tim dari Polda tidak memberitahukan dimana lokasinya;
- Bahwa BAP pertama di Polsek Kawalu yang BAP Refi didampingi, yang di Polsek
Kawalu tidak dibuat BAP;
- Bahwa karena keterangan disampaikan berdasarkan pengakuan pelaku pada saat itu,
waktu diperiksa ke TKP oleh Kapolres tidak ada kerusakan dan pada saat rekonstruksi
pelaku masuk lewat jendela karena di TKP ada kerusakan, setelah dilakukan olah
TKP tentunya setelah dilakukan oleh TKP lebih dari satu kali,
- Bahwa olah TKP tidak harus ada BAP;
- Bahwa waktu itu ditunjuk Penasihat Hukum dahulu kemudian ditolak lalu dilanjutkan
di BAP;
- Bahwa BAP kedua Terdakwa tidak didampingi Penasihat Hukum;
- Bahwa BAP ketiga Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum karena PH pak
JONO datang pada BAP ketiga;
- Bahwa di penyidik Terdakwa di kasih tahu hasil autopsi korban;
- Bahwa Polisi tidak menahan Maman Lajim tapi diamankan sampai pemeriksaan tetap
berada dalam pengawasan, tidak diborgol keadaan bebas;
- Bahwa ada saat Terdakwa di polres saksi tidak mengajari hasil autopsi kepada
Terdakwa hanya menjelaskan kepada Terdakwa agar mengetahui luka-luka yang
menyebabkan korban meninggal;
Menimbang, bahwa Terdakwa keberatan dengan keterangan saksi tersebut dan
menyatakan hal-hal sebagai berikut ;
- Bahwa BAP yang pertama tanggal 14 November 2014 di Polsek Indihiang sama
pak Revi;
- Tidak ada penolakan pengacara karena belum pernah ditawarkan;
- Masalah Heypnotrapis Terdakwa sadar;
- Terdakwa pernah disiksa diruang aula disetrum, dipecut, dipukul pakai kursi;
- Bahwa sebelum Rekontruksi memang latihan dulu malam hari dibawa saksi, saat olah
TKP tidak pernah ngomong apa-apa yang mengatakanTerdakwa ngomong ada yang
kelewat;
23. Saksi TAMBAHAN/PERBALISAN : REFI SAEPUL IMAN,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi pernah meng BAP Terdakwa;
- Bahwa saksi meng BAP Terdakwa hari Jumat tanggal 14 November 2014 sekitar
pukul 13.30 Wib di Polsek Kawalu;
- Bahwa waktu BAP Terdakwa kertas kopnya Polres karena saksi anggota penyidik
Polres;
- Bahwa waktu meng BAP Terdakwa dengan tanya jawab;
- Bahwa waktu di BAP Terdakwa tidak membantah;
- Bahwa terhadap Terdakwa dilakukan BAP tambahan pada tanggal 17 November
2104;
- Bahwa BAP tambahan tanggal 17 November 2014 mengenai uang hasil kejahatan,
celana yang dipakai Terdakwa hasil kejahatan waktu pengakuan dikantor polisi;
- Bahwa Terdakwa dilakukan BAP sampai ketiga;
- Bahwa pada saat BAP ketiga terhadap Terdakwa tidak dilakukan tekanan dan
paksaan;
- Bahwa waktu BAP Terdakwa diruangan ada anggota yang lain hanya diam;
- Bahwa Polisi tidak ada melakukan memasukan Terdakwa ke kantong mayat bekas
korban, tapi memperlihatkan kantong mayat bekas korban;
- Bahwa setelah Terdakwa di BAP dengan tanya jawab lalu hasilnya dibaca sendiri
oleh Terdakwa kemudian ditanda tangani;
- Bahwa keterangan Terdakwa tidak diarahkan;
- Bahwa Terdakwa menolak didampingi oleh Penasihat Hukum pada BAP pertama dan
kedua dan BAP ketiga ditunjuk saja;
- Bahwa pernah Terdakwa di BAP sama pak Acep dan pak Ivan di Polres;
- Bahwa BAP Terdakwa tidak ada yang di protes oleh Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa di BAP polisi 3 kali dan yang ketiga oleh pak Acep sama pak
Ivan;
- Bahwa saksi tidak melihat Terdakwa dimasukan kedalam kantong mayat, hanya
diperlihatkan;
- Bahwa hasil BAP dibaca sendiri oleh Terdakwa;
- Bahwa tidak ada kekerasan fisik terhadap Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya sebagaimana isi BAP;
- Bahwa BAP polisi tanggal 14 November 2014, halaman 4 point 16 mengenai masalah
pakaian;
- Bahwa dalam BAP tanggal 14 November 2014 pelaku pembunuhan yaitu Terdakwa
dibantu Indra, dan Maman Lajim dan orang yang tidak Terdakwa ketahui identitasnya
kemudian keterangan tersebut dirubah dalam BAP

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tambahan bahwa orang awalnya tidak diketahui identitasnya adalah bernama SONI;
- Bahwa waktu Terdakwa diBAP pertama dan BAP kedua dilakukan sendiri- sendiri
dengan Indra, pada BAP kedua Terdakwa mengatakan ada yang disampaikan dan
merubah dalam BAP dan dalam BAP kedua melakukan bersama Indra, Maman Lajim
dan orang yang tidak tahu identitasnya adalah Soni;
- Bahwa orang yang tidak tahu Identitasnya bernama Soni dari DANI, saksi ngasih tahu
saksi Indra dalam BAP tambahan diruang berbeda bahwa orang yang tidak tahu
identitasnya bernama Soni’
- Bahwa waktu melakukan pemeriksaan terdakwa dilakukan terpisah dengan Indra;
- Bahwa menurut saksi kalau yang mengeluarkan Terdakwa dari kantong mayat yaitu
tidak benar;
- Bahwa tetap pada keterangan yang telah diberikan, dan tidak ada lagi yang saksi akan
terangkan;
Menimbang, bahwa Terdakwa keberatan dengan keterangan saksi tersebut dengan
mengatakan:
1. Bahwa keterangan saksi tidak benar semua;
2. Bahwa BAP semua sudah diarahkan ;
3. Bahwa yang benar Terdakwa juga dimasukan kedalam kantong mayat;
Terdakwa : DANI SUSANDA bin RAHMAT
- Bahwa Terdakwa pernah diperiksa di penyidik
- Bahwa keterangan yang Terdakwa berikan kepada penyidik adalah tidak benar;
- Bahwa karena keterangan Terdakwa diarahkan oleh polisi;
- Bahwa Terdakwa tanda tangan BAP di penyidik;
- Bahwa tanda tangan tersebut adalah tanda tangan Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa di BAP oleh penyidik dua kali tiga kalinya di konfrontir;
- Bahwa sebelumnya tanda tangan di BAP tidak dibaca;
- Bahwa menurut Terdakwa keterangan di BAP penyidik tidak benar semuanya;
- Bahwa Terdakwa diarahkan oleh polisi apa yang ditanya Terdakwa ikuti semua;
- Bahwa karena sebelum di BAP ada penyiksaan terhadap Terdakwa;
- Bahwa penyiksaan seperti pencekikan sampai mau pingsan, ada yang bawa- bawa
setrum;
- Bahwa penyiksaan dilakukan waktu malam Sabtu diPolsek Indihiang;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa yang melakukan pencekikan pak Zainal;
- Bahwa pencekikan sangat keras tidak bisa nafas, juga pernah masuk kantong mayat
bekas korban;
- Bahwa waktu penyiksaan sebelum di BAP;
- Bahwa Terdakwa di BAP polisi magrib diketik dulu malam ditanda tangani;
- Bahwa setelah penyiksaan perasaan Terdakwa trauma dan takut;
- Bahwa Terdakwa tidak kenal dengan saksi Indra;
- Bahwa Terdakwa tidak pernah kerja di bengkel milik saksi Iwa;
- Bahwa dengan bu Ai Cucu Terdakwa kenal karena masih saudara isteri Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa tahu Dhany konter karena dia nikah sama saudara isteri
Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa tahu, kerjaan Ai Cucu suka meminjamkan uang;
- Bahwa setahu Terdakwa yang pinjam uang tetangganya;
- Bahwa kalau isteri ada pinjam uang sama kakak Ai Cucu bernama Nonok;
- Bahwa utang dengan Nonok masih ada sisa Rp. 3.000.000,-;
- Bahwa Bu Nonok pernah datang nagih sisa utang ke isteri Terdakwa waktu itu biasa-
biasa saja;
- Bahwa sisanya yang tahu isteri Terdakwa mencicil 5 sampai 7 tahun;
- Bahwa yang nagih berdua bu Nonok sama bu Ai Cucu ;
- Bahwa tahu dari isteri Terdakwa bilang ada teh Nonok dan teh Ai Cucu
nagih;
- Bahwa kerja Terdakwa sopir panggilan;
- Bahwa Terdakwa punya mobil sendiri;
- Bahwa dimobil Terdakwa ada alat besi panjang sekitar setengah meter dan alat
tersebut selalu tersimpan dimobil;
- Bahwa Terdakwa tidak tahu tiba-tiba alat tersebut ada di Polres, waktu dan
ditanyakan ke Terdakwa “Dani itu besi punya kamu?” Terdakwa jawa “betul”;
- Bahwa besi diambil oleh polisi pak Budi buser, diambil dari bagasi mobil Terdakwa;
- Bahwa ada dilakukan reka ulang bersama-sama dengan Indra;
- Bahwa Rekontruksi dilakukan dua kali yang pertama di Asrama Polisi Bojong,
dirumah kosong, Terdakwa tanyakan dulu ke Indra posisinya bagaimana tanya
dengan Indra, Indra bilang kalau tidurnya badan terlentang, sebelumnya ditanya dulu
ke Indra;
- Bahwa Reka ulang kedua dilakukan dirumah Ai Cucu sore hari;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa proses rekonstruksi di rumah Ai Cucu dari awal sampai akhir lancar semua
tidak ada bantahan ;
- Bahwa waktu rekonstruksi mulai masuk, mencongkel, dan mengambil mobil tidak ada
bantahan;
- Bahwa Terdakwa tidak menolak waktu rekan ulang karena takut;
- Bahwa saat itu di BAP dulu kemudian Rekonstruksi di TKP;
- Bahwa di Rekontruksi Maman Lazim tidak ada
- Bahwa waktu sabtu siang Terdakwa dirumah ada bu Yayat kerumah pinjam uang Rp.
5.000.000,- sms mau kasih motor Terdakwa bilang tidak usah sore itu sekitar jam 4
sore ambil motor dibawa rumah mertua;
- Bahwa waktu itu Terdakwa memakai kaos warna biru dan yang diambil polisi dari
rumah kaos warna hijau;
- Bahwa polisi yang mengBAP Terdakwa yaitu Pak Acep, Pak Ivan dan pak Refi;
- Bahwa pada setiap adegan saat rekontruksi Terdakwa tidak dituntun;
- Bahwa sebelum rekontruksi tidak di brifing dulu;
- Bahwa saat rekontruksi tidak diingkari;
- Bahwa waktu rekontruksi yang terbayang takut, karena melakukan yang tidak
Terdakwa akui;
- Bahwa perasaan menyesal karena yang tidak Terdakwa lakukan Terdakwa akui;
- Bahwa waktu di BAP pertama dan kedua tidak didampingi penasihat Hukum yang
BAP ketiga didampingi Penasihat Hukum sdr. JONO SUJONO, SH;
- Bahwa waktu didampingi Penasihat Hukum sdr. JONO SUJONO,SH ada disamping
Terdakwa;
- Bahwa waktu Terdakwa diBAP ditanya-tanya oleh penyidik Penasihat Hukum
sdr.JONO SUJONO, SH tidak Protes;
- Bahwa saksi tidak pernah tanda tangan surat kuasa dengan sdr. JONO SUJONO, SH;
- Bahwa barang-barang tersebut milik Terdakwa, seperti celana jeans yang dibeli oleh
isteri Terdakwa sebelum kejadian pembunuhan Ai Cucu, dan jaket bukan dibeli dari
uang yang diambil dirumah Ai Cucu;
- Bahwa karena sebelumnya Terdakwa mengalami penyiksaan;
- Bahwa pada saat di BAP Terdakwa tidak disiksa;
- Bahwa tanda tangan tersebut tanda tangan Terdakwa tapi isinya masih kosong waktu
itu dan bukan Terdakwa yang menulis;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam11a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa waktu itu pak Sugi ke LP Terdakwa tanyakan tanda tangan apa, kata pak Sugi
buat penerimaan dakwaan saja katanya kalau tidak ditanda tangani nanti tidak
disidangkan;
- Bahwa disidang Terdakwa tidak takut karena Terdakwa pingin minta keadilan, karena
merasa tidak bersalah;
- Bahwa sebelumnya Terdakwa tidak pernah ketemu dengan Indra;
- Bahwa benar Indra yang melakukan pembunuhan Ai Cucu;
- Bahwa masalah besi Terdakwa lihat di rekonstruksi perkara;
- Bahwa besi disita dari rumah Terdakwa ada di begasi mobil Terdakwa;
- Bahwa Isteri Terdakwa bilang besi tersebut diambil di rumah oleh polisi bernama pak
Budi;
- Bahwa waktu BAP pertama tidak didampingi Penasihat Hukum, dan kedua tidak
pernah didampingi Penasihat Hukum;
- Bahwa waktu tanggal 9 November 2014 malam Minggu ada dirumah;
- Bahwa yang ada dirumah saat itu Terdakwa, mertua, anak, dan isteri Terdakwa;
- Bahwa yang Terdakwa lakukan nonton Televisi, pertandingan sepak bola Real
Madrid dan lupa
- Bahwa sebelum Terdakwa ditangkap pernah ada polisi menginap dirumah Terdakwa 1
malam, pada hari Rabu pukul 12.00 Wib datang nginap semalam paginya pergi lalu
hari Kamis pukul 11.00 Wib sampai ngopi sampai sorenya Terdakwa di bawa ke
Polsek Kawalu;
- Bahwa Terdakwa mencabut semua keteranganya diBAP penyidik Polres Tasikmalaya
Kota karena tidak benar;
- Bahwa karena ada tekanan dan siksaan selama pemeriksaan dipenyidik polres
Tasikmalaya;
- Bahwa penyiksaan yang dilakukan penyidik yaitu dipukul, disetrum, dipecut dengan
kabel, ditekan jakunya sampai Terdakwa mau pingsan, ditakuti jariya tangannya mau
dipotong dengan samurai dan dimasukan ke kantong mayat bekas korban;
- Bahwa penyiksaan dilakukan penyidik sebelum dan sesudah BAP;
- Bahwa Istri Terdakwa tidak punya utang denga Ai Cucu hanya ke kakak Ai Cucu bu
NONOK;
- Bahwa sidik jari pada kaleng khong ghuan tersebut ada dibawah dekat kursi tempat
duduk Terdakwa waktu di BAP penyidik karena menghalangi kaleng khong ghuan
tersebut digeser oleh Terdakwa;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pipa besi barang bukti tersebut Terdakwa beli untuk menyambung kunci roda
selalu ada dimobil Terdakwa, tidak tahu mengapa ada dipersidngan;
- Bahwa sebelum rekonstruksi di rumah korban dilakukan dulu di bojong jadi
rekontruksi di TKP lancar;
- Bahwa Terdakwa tidak pernah didampingi dan ditawari Penasihat Hukum oleh
penyidik;
- Bahwa pada malam Minggu Terdakwa Ada komunikasi dengan orang lain lewat
telpon yaitu lewat BBM, tapi Hpnya di ambil oleh pak JENAL dan katanya hilang;
Saksi A de Charge -I TIMOH
- Bahwa saksi tinggal dirumahnya di Indihiang perum BIP masuk dalam perumahan;
- Bahwa saksi sering berkunjung kerumah Terdakwa;
- Bahwa waktu malam minggu saksi di Indihiang dirumah Terdakwa;
- Bahwa saksi ke Indihiang hari Sabtu tanggal 8 November 2014 pukul 19.00 Wib
malam setelah shalat magrib di jemput oleh Dede naik sepeda motor;
- Bahwa saksi biasa kalau malam suka dijempat karena anaknya suka rewel;
- Bahwa waktu di jemput Dani ada dirumahnya, sedang nonton TV tidak pernah keluar
sampai pagi;
- Bahwa saksi tahu karena pada malam minggu Dani ada diruangan TV lagi nonton TV
saksi masuk kamar mau tidur sekitar pukul 21.00 Wib, dan pada saat bangun tidur
keluar dari kamar tidur untuk mengambil wudlu saksi mau shalat tahajud Dani masih
ada, sudah shalat tahajud saksi tidak tidur lagi sampai subuh setelah sholat subuh
menunggu agak siang Dani mengantar saksi pergi pengajian sampai pangkalan ojek
terminal sampai diterminal naik bus angkutan ;
- Bahwa tahu Ai Cucu korban yang meninggal;
- Bahwa saksi tahu korban malam Senin ada berita dari Dede anak saksi;
- Bahwa waktu saksi diberitahu oleh Dedeh waktu saksi sedang ada dirumah Dede;
- Bahwa Dede memberi tahu Ai Cucu meninggal katanya ada yang membunuh;
- Bahwa saksi terkejut dan malam itu juga langsung pergi melihat korban, tapi tidak
sampai kerumahnya karena sudah banyak orang dan polisi jadi hanya dirumah
disebelahnya;
- Bahwa teman saksi sama Dede melayat kerumah korban berdua naik sepeda motor;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa waktu itu Dani ada dirumah menunggui anaknya yang kecil biasanya dekatnya
dengan Dani;
- Bahwa malam itu Dani tidak pergi menenggok kerumah korban;
- Bahwa setelah pergi kerumah Ai Cucu saksi pulang lagi kerumah Dani masih ada
dirumah sedang tidur-tiduran sama anaknya yang kecil ;
- Bahwa saksi nengok kerumah Ai Cucu sekitar sampai pukul 20.30 Wib dirumah Ai
Cucu masih banyak orang;
- Bahwa malam itu Dani tidak pergi kerumah Ai Cucu tetap dirumah memang Dani
dengan Ai Cucu masih family, saat itu saksi tidak nyuruh sudah cukup saksi dan
Dede;
- Bahwa setelah pulang dari rumah Ai Cucu saksi tidur;
- Bahwa kalau malam Minggu tidur dirumah Dani pulang sampai pagi;
- Bahwa waktu malam minggu saksi tahu Dani ada dirumah;
- Bahwa begitu dikasih tahu oleh Dede bahwa Ai Cucu meninggal malam Senin
langsung ke Cilembang disana sudah banyak orang dan tidak bisa masuk kerumah AI
Cucu;
- Bahwa tetap pada keterangan yang telah diberikan, dan tidak ada lagi yang saksi akan
terangkan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan
tidak keberatan;
Saksi A de Charge -II : LELY YULIANA tidak disumpah menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi adalah Kakak kandung Terdakwa;
- Bahwa yang akan saksi terangkan yaitu sehubungan Terdakwa ditangkap dan ditahan
oleh polisi dengan tidak ada pemberitahuan kepada keluarganya;
- Bahwa saksi terangkan bahwa sebelumnya penyidik Terdakwa mengalami penyiksaan
;
- Bahwa waktu penangkapan tahu dan diberi tahu isteri Terdakwa melalui telpon
mengatakan“teh Dani ditahan kenapa dibiarkan saja, teh cepat kesini Dani ditangkap
teh diam saja”
- Bahwa sudah beberap hari ditangkap baru dikasih tahu oleh Dede hari minggu tapi
tepatnya lupa;
- Bahwa yang dilaporkan Dede setelah beberapa lama dia dikantor polisi tanggalnya
lupa;
- Bahwa setelah diberi tahu oleh Dede saksi bersama suami dan keponakan langsung
berangkat kekantor polisi waktu itu hanya boleh dihalaman kantor polres, setelah
menemui petugas didepan saksi katakan saksi kakak Dani

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
mau ketemu Dani, saksi disuruh menghadap pak kasat Budi namanya, saksi tidak
boleh ketemu Dani dan tidak tahu alasannya katanya dalam pengawasan tidak bisa
ditemui, lalu saksi memaksa, setelah memaksa tidak bisa ketemu juga, kemudian saksi
dipertemukan diperlihatkan sekilas saja, waktu itu Dani dalam keadaan ketakutan;
- Bahwa saat diperlihatkan keadaan Dani tertekan setelah ketemu beberapa detik saja
kami disuruh pulang;
- Bahwa waktu Dede memberi tahu saksi dia ada dikantor polisi sudah tidak pulang
beberapa hari;
- Bahwa waktu menemui Dani pertama tidak ketemu, hari selanjutnya minta jam besuk
minta untuk ketemu tidak bisa masuk, akhirnya dipertemukan dan saksi lihat Dani
tidak bisa apa-apa saat ketemu Dani hari keduanya;
- Bahwa saat ketemu dibelakang Dani ada polisi, saksi lihat luka lebam ditangan Dani
pada hari ketiga besuk Dani ada foto dan Dani nangis, saksi bilang bagaimana yang
terjadi sebenarnya kalau salah akui kalau tidak berbuat jujur kepada saksi;
- Bahwa mulanya ada 2 orang polisi datang kerumahnya banyak cerita malam dan tidur
minta kopi, terus diajak melihat pembunuhan sampai akhirnya tidak bisa pulang lagi,
kalau isterinya Dede pulang lagi;
- Bahwa dia tidak menyebutkan disiksa tapi saksi melihat pinggangnya ada garis
pecutan dengan kabel, lengan lebam dipukul pakai kursi, dan Terdakwa juga dibawa
ketempat lain cerita di gunung banyak batu-batu begitu dijalan diseret;
- Bahwa Terdakwa bilang dimasukan kentong mayat tanggalnya tidak tahu, saat ke 3
ketemu Terdakwa yaitu diatas tanggal 16 November 2014, 10 hari setelah kejadian;
- Bahwa ketemu Dani 10 hari setelah Dani ditangkap
- Bahwa saat itu Dani cerita mulanya pada polisi dari Polda datang kerumah Terdakwa
selama dirumah diberi makan dan minum pada hari kedua polisi dari Polda memberi
tahu ke Terdakwa tentang telah ditangkapnya pembunuh Ai Cucu dan Eulis sekarang
ada di polsek Kawalu terdakwa penasaran dengan pelaku pembunuhan tersebut tapi
sampai di polsek malah Terdakwa dituduh pelakunya juga dan dipaksa mengakui;
- Bahwa karena Terdakwa disiksa dengan cara dipecut denga kabel dipuku pakai kursi,
jakunnya ditarik sampai mau pingsan ditakuti mau dipotong jarinya dengan samurai,
dimasukan kekantong mayat bekas Ai Cucu terus dibawa diseret ke gunung;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi ketemu Kapolres menanyakan tentang barang bukti yang banyak sidik
jari di TKP dan Terdakwa dimasukan ke kantong mayat jawaban Kapolres menjawab
bahwa dimasukan ke kantong mayat atas perintahnya;
- Bahwa Terdakwa didampingi Penasihat Hukum setelah selesai pemeriksaan di
kepolisian;
- Bahwa Isteri Terdakwa pernah melaporkan ke Propam Polresta Tasikmalaya namun
besoknya isteri Terdakwa dijemput oleh polisi dibawa ke Polres akhirnya laporan
dicabut, akhir keluarga berembug memutuskan melaporkan penyiksaan ke Propam
Mabes Polri, Kompolnas, KOMNAHAM;
- Bahwa saat Dani dibawa polisi tidak ingat harinya;
- Bahwa saat itu saksi ada komplain ke Kapolres apa yang membawa 2 tersangka
jawaban Kapolres banyak barang bukti dan sidik jari di TKP dan Dani ada barang
buktinya;
- Bahwa waktu ketemu kapolres tanggalnya lupa;
- Bahwa Kapolres membenarkan pada kasus pembunuhan tersangka dimasukan
kantong mayat supaya jujur dan sudah 6 kali dilakukan semuanya berhasil;
- Bahwa kata Kapolres belum dievaluasi barang kali ada bukti novum/ bukti baru lapor
kesini bisa sampai 60 hari saat itu ada isteri Dani, dan kasat ada, setelah itu saksi
pulang;
- Bahwa yang memasukan ke kantong mayat buka Kapolres,
- Bahwa saksi belum dapat jawaban, saksi cerita sama keluarga untuk cari pengacara;
- Bahwa setelah mendengar Dani mengalami penyiksaan saksi berembug lagi dengan
keluarga lapor ke LBH Jakarta, LBH Bandung, Kompolnas;
- Bahwa tindak lanjut dari Bandung Kapolres diproses Propam;
- Bahwa saksi tetap pada keterangan yang telah diberikan dan tidak ada lagi yang
saksi akan terangkan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak
keberatan;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini telah diajukan barangbukti berupa :
- 1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno No. Pol. Z-1535-KE
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No.Pol. Z-4608-HP;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Xeon No.Pol. Z-6790-LI;
- 1 (satu) buah HP merk Samsung GT C3322
- 1 (satu) buah HP merk Samsung GTE 11 95
- 1 (satu) buah HP merk LG

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Uang tunai sejumlah Rp. 490.000,- (Empat ratus Sembilan puluh ribu
rupiah);
- Uang tunai sejumlah Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah)
- 1 (satu) buah gelang warna kuning keemasan
- 1 (satu) buah liontin
- 1 (satu) buah kalung
- 2 (dua) pasang anting
- 2 (dua) buah cincin
- 2 (dua) buah selimut
- 5 (lima) buah bantal
- 1 (satu) buah helai kain sprei
- 2 (dua) potong pakaian wanita
- 2 (dua) buah asbak
- 1 (satu) buah kunci gembok dan anak kuncinya
- 1 (satu) buah kaleng biscuit Khong Guan
- 2 (dua) buah toples plastik
- 1 (satu) buah tas selempang warna cokelat
- 1 (satu) buah buku tagihan
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No. Pol. D-6937-UG
- 1 (satu) potong jaket kulit
- 3 (tiga) potong celana jean panjang
- 1 (satu) potong baju koko
- 1 (satu) potong T-Shirt
- 1 (satu) potong pipa besi ukuran 55 Cm
Dan keseluruhan barang bukti tersebut telah disita sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sehingga barang bukti tersebut dapat dipergunakan sebagai bukti
yang sah dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa selain barang bukti tersebut Penasihat Hukum Terdakwa juga
telah menyerahkan satu keping caset DVD yang berisikan rekaman pers rilis tentang
pembunuhan aquo yang pada pokoknya Kapolda Jawa Barat dalam keterangan persnya
mengatakan bahwa pelaku pembunuhan terhadap korban Ai Cucu serta anaknya Euis masuk
secara baik-baik dari pintu dan motif pembunuhan adalah karena dendam karena pelaku Dani
mempunyai hutang kepada korban sehingga timbul niat Dani untuk membunuh;
Menimbang, bahwa dengan menghubungkan antara keterangan para saksi
dengan Terdakwa serta seluruh barang bukti dan petunjuk lainnya maka Majelis menemukan
fakta-fakta hukum sebagai berikut :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
1. Bahwa, pada hari Minggu tanggal 09 November tahun 2014 dini hari menjelang subuh
telah terjadi pembunuhan terhadap korban Ai Cucu dan anaknya Eulis dirumah korban
yang terletak di Kampung Sindangjaya RT 01/08 Kelurahan Linggajaya, Kecamatan
Mangubumi, Kota Tasikmalaya;
2. Bahwa, korban Ai Cucu ditemukan tergeletak dilantai kamar dalam keadaan luka-
luka dan mengeluarkan darah sedangkan anaknya Eulis ditemukan terlentang diatas tempat
tidur dengan luka-luka pada tubuhnya serta mengeluarkan darah;
3. Bahwa atas jenazah kedua korban telah dilakuka Visum et Revertum dengan hasil
pemeriksaan sebagai berikut :
I. Pemeriksaan atas jenazah korban Ai cucu :
- Disekitar mulut terdapat bekuan darah, disekitar lubang hidung terdapat bekuan darah
;
- Pada pipi kiri terdapat sebuah luka lecet berukuran 4 x4 Cm, ditengah luka tersebut,
terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata dan memiliki dasar luka berupa tulang
wajah yang hancur;
- Pada bibir bawah, sisi kiri terdapat luka lecet disertai luka memar, ukuran 1 ,5 x 1
Cm;
- Pada bibir atas sisi kiri sebuah luka lecet disertai memar berukuran 1,5 x 1 Cm;
- Tulang rahang bawah kiri patah;
- Tulang rahang atas kiri dan tulang wajah sebelah kiri remuk;
- Pada leher sisi kiri hingga depan terdapat banyak luka lecet tekan berukuran rata-
rata 1 Cm, berbentuk garis dan diserta banyak luka memar;
- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar berbentuk bundar dengan ukuran diameter
1 Cm;
- Pada lengan kiri sisi luar, 8 Cm diatas siku, terdapat sebuah luka lecet berukuran 2
x 9 Cm dikelilingi oleh luka memar berukuran 9, 5 x 4 Cm;
- Dada bagian tengah terdapat luka memar seluas area 8 x 12 Cm;
- Terdapat sebuah luka lecet tekan berukuran 2 x 1,5 Cm pada dada sisi kiri;
- Terdapat luka memar tengah arah menyerong pada daerah perbatasan dada dan perut
berukuran panjang 18 Cm lebar 4 Cm;
- Terdapat luka memar berbentuk bundar di daerah perut tepat diatas pusar
berukuran 5 x 6 Cm;
- Pada daerah wajah atas kiri terdapat luka terbuka berukurn 3 x 0,5 Cm
dengan tepi dan ujung tidak rata dan dasar luka tulang wajah;
- Tulang rawan hidung patah disertai memar;
- Terdapat memar pada kelopak mata kanan;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Terdapat memar pada lutut kiri berbentuk bundr berukurn 1 Cm;
- Banyak luka memar pada lengan, siku dan tangan kiri berukuran rata-rata 1 x 2 Cm;
- Dibawah kulit dada terdapat resapan darah yang letaknya sesuai dengan luka memar
pada daerah dada, tulang iga ke empat, lima dan enam kanan patah, tulang iga ketika,
empat dan enam kiri patah, tulang dada patah setinggi iga tiga dan empat;
- Jaringan ikat dibawah kulit leher serta otot leher sebelah kanan dan kiri hampir
seluruh bagiannya ditemukan adanya resapan darah ;
- Pada otot leher sebelah kanan dan kiri ditemukan resapan darah ;
- Selaput dinding perut berwarna putih kelabu dan pada otot dinding perut cukup tebal
berwarna merah kecoklatan tidak ditemukan resapan darah ;
- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar;
Kesimpulan: ditemukan adanya kekerasan tumpul di kepala, wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada serta perut. Terdapat tanda-tanda yang sesuai dengan keadaan
pencekikan, terdpat tanda-tanda mati lemas (asfiksia), sebab matinya akibat
kekerasan tumpul dan cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
II. Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah EULIS RESTIANA, pada tanggal
10 November 2014 antara lain didapat hasil sebagai berikut :
- Pada bibir sisi kiri bawah terdapat memar berukuran 0, 5 x 0,5 Cm;
- Daerah pipi kiri hingga rahang bawah kiri memar dan bengkak;
- Banyak luka lecet dan memar pada daerah rahang bawah kiri hingga leher sisi kiri
depan dengan ukuran rata-rata 1 x1 Cm;
- Terdapat luka terbuka berukuran 5 x 1 Cm diatas alis kiri, tepi terbuka dan tepi
luka tidak rata, dasar tulang dahi retak;
- Tulang tengkorak di daerah dahi sebelah kiri retak;
- Pada otak kecil ditemukan pendarahan;
- Pada permukaan batang otang dijumpai jendalan darah;
Kesimpulan: ditemukan adnya kekerasan tumpul di kepala, wajah sebelah kiri,
sebab matinya karena kekerasan tumpul di kepala dan cekikan di leher, mati lemas
(asfiksia), sebab matinya akibat cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan
nafas.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
4. Bahwa, pelaku pembunuhan atas kedua korban adalah Saksi Indra Terdakwa dalam
perkara lain;
5. Bahwa, Terdakwa dituduh sebagai pelaku pembunuhan adalah hanya berdasarkan
kesaksian tunggal saksi Indra;
6. Bahwa, saksi Indra pada awalnya mengaku bahwa yang melakukan pembunuhan adalah
inya sendiri namun setelah di kantor Polres Kota Tasik malaya kemudian menyebut
pelakunya bukan hanya ianya sendiri akan tetapi juga orang yang bernam Maman Lajim,
Sony dan Terdakwa;
7. Bahwa, kemudian oleh pihak kepolisian melepaskan Maman Lajim dengan alasan tak
cukup bukti walau kepadanya telah dilakukan penyidikan dan ditetapkan sebagai
tersangka;
8. Bahwa, pihak penyidik menjadikan Terdakwa sebagai tersangka adalah berdasarkan baju
koko warna hitam barang bukti dalam perkara ini yang oleh penyidik adalah baju yang
dibeli oleh Terdakwa dari uang hasil jarahan Terdakwa dari rumah korban;
9. Bahwa, terhadap Terdakwa telah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik sebanyak empat
kali dengan keterangan yang berbeda-beda;
10. Bahwa Terdakwa telah mencabut keterangannya dalam BAP dengan alasan bahwa
Terdakwa sebelum diperiksa telah disodorkan BAP yang telah jadi;
11. Bahwa, sidik jari Terdakwa yang terdapat pada barang bukti kaleng roti Khong Guan
adalah disebabkan kaleng tersebut digeserkan oleh Terdakwa dengan jarinya ketika kaleng
tersebut diletakkan didekat Terdakwa dikantor polisi;
Menimbang, bahwa untuk dapat mempersalahkan Terdakwa telah melakukan
perbuatan pidana sebagaimana didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum maka haruslah terlebih
dahulu mempertimbangkan seluruh unsur-unsur dari pasal yang didakwakan tersebut;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa dengan dakwaan yang bersifat
subsidaritas antara lain sebagai berikut;
KESATU :
- Primair melanggar pasal 340 jo pasal 55 ayat (1) KUHP.
- Subsider melanggar pasal 339 jo. Pasal 55 (1) ke-1 KUHP.
- Lebih Subsider Lagi melanggar pasal 335 aya 2 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Lebih Lebih Subsider Lagi melanggar pasal 354 ayat 2 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP.
ATAU :
KEDUA :
- Melanggar pasal 365 ayat 4 KUHP.
Menimbang, bahwa untuk itu Majelis akan mempertimbangkan terlebih dahulu
Dakwaan Kesatu Primer yakni pasal 340 jo pasal 55 ayat (1) KUHP yang unsur- unsurnya
adalah sebagai berikut :
1. Barang siapa.
2. Merampas nyawa orang lain atau pembunuhan
3. Dengan direncanakan terlebih dahulu.
4. Dengan secara bersama-sama.
Ad. 1. Unsur Barang siapa.
Menimbang, bahwa yang dimaksud oleh undang-undang dengan unsur barang
siapa ialah setiap orang sebagai subjek hukum yang diduga melakukan perbuatan
pidana dan orang tersebut mampu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya
tersebut;
Menimbang, bahwa didepan persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum telah
menghadapkan sebagai Terdakwa seorang laki-laki yang bernama DANI SUSANDA
bin RAHMAT dengan identitas sebagaimana telah disebutkan diatas dan oleh ianya
sendiri maupun saksi-saksi yang lain membenarkannya dan bukanlah orang lain maka
dalam hal ini tidak terjadi error in persona dan sepanjang pengamatan Majelis orang
tersebut mampu sehat rohani dan jasmani sehingga dipandang mampu bertanggung
jawab atas perbuatannya; Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi;
Ad. 2. Unsur Merampas nyawa orang lain atau pembunuhan.
Menimbang, bahwa yang dimaksud oleh undang-undang melakukan
perbuatan merampas jiwa orang lain atau pembunuhan adalah suatu
perbuatan dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain dengan berbagai cara
misalnya memukul, menikam atau lain sebagainya sehingga dengan cara yang
dilakukan oleh sipelaku adalah sebagai akibat dari kematian sikorban dan kematian
sikorban tersebut adalah sebagai tujuan atau keinginan sipelaku; Menimbang, bahwa
dalam perkara aquo sebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah dua
orang perempun yang bernama : AI CUCU serta anaknya yang bernama
EULIS RESTIANA yang ditemukan meninggal dirumahnya di
Kampung Sindangjaya, RT 01/08 Kelurahan Linggajaya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam12a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya dan para korban tersebut
mengalami hal-hal sebagai berikut :

Korban AI CUCU mengalami hal-hal sebagai berikut :


- Disekitar mulut terdapat bekuan darah, disekitar lubang hidung terdapat bekuan darah
;
- Pada pipi kiri terdapat sebuah luka lecet berukuran 4 x4 Cm, ditengah luka tersebut,
terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata dan memiliki dasar luka berupa tulang
wajah yang hancur ;
- Pada bibir bawah, sisi kiri terdapat luka lecet disertai luka memar, ukuran 1 ,5 x 1
Cm- Pada bibir atas sisi kiri sebuah luka lecet disertai memar berukuran 1,5 x 1
- Tulang rahang bawah kiri patah ;
- Tulang rahang atas kiri dan tulang wajah sebelah kiri remuk;
- Pada leher sisi kiri hingga depan terdapat banyak luka lecet tekan berukuran rata-
rata 1 Cm, berbentuk garis dan diserta banyak luka memar ;
- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar berbentuk bundar dengan ukuran diameter
1 Cm;
- Pada lengan kiri sisi luar, 8 Cm diatas siku, terdapat sebuah luka lecet berukuran 2
x 9 Cm dikelilingi oleh luka memar berukuran 9, 5 x 4 Cm ;
- Dada bagian tengah terdapat luka memar seluas area 8 x 12 C
- Terdapat sebuah luka lecet tekan berukuran 2 x 1,5 Cm pada dada sisi kiri;
- Terdapat luka memar tengah arah menyerong pada daerah perbatasan dada dan perut
berukuran panjang 18 Cm lebar 4 Cm
- Terdapat luka memar berbentuk bundar di daerah perut tepat diatas pusar
berukuran 5 x 6 Cm;
- Pada daerah wajah atas kiri terdapat luka terbuka berukurn 3 x 0,5 Cm
dengan tepi dan ujung tidak rata dan dasar luka tulang wajah;
- Tulang rawan hidung patah disertai memar;
- Terdapat memar pada kelopak mata kanan;
- Terdapat memar pada lutut kiri berbentuk bundr berukurn 1 Cm;
- Banyak luka memar pada lengan, siku dan tangan kiri berukuran rata-rata 1 x 2 Cm;
- Dibawah kulit dada terdapat resapan darah yang letaknya sesuai dengan luka memar
pada daerah dada, tulang iga ke empat, lima dan enam kanan patah, tulang iga ketika,
empat dan enam kiri patah, tulang dada patah setinggi iga tiga dan empat;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Jaringan ikat dibawah kulit leher serta otot leher sebelah kanan dan kiri hampir
seluruh bagiannya ditemukan adanya resapan darah ;
- Pada otot leher sebelah kanan dan kiri ditemukan resapan darah ;
- Selaput dinding perut berwarna putih kelabu dan pada otot dinding perut cukup tebal
berwarna merah kecoklatan tidak ditemukan resapan darah ;
- Pada leher sisi kanan terdapat luka memar;
Kesimpulan: ditemukan adanya kekerasan tumpul di kepala, wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada serta perut. Terdapat tanda-tanda yang sesuai dengan keadaan
pencekikan, terdpat tanda-tanda mati lemas (asfiksia), sebab matinya akibat
kekerasan tumpul dan cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan nafas.
Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
Nopember 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.

Korban EULIS RESTIANA mengalami hal-hal sebagai berikut :


- Pada bibir sisi kiri bawah terdapat memar berukuran 0, 5 x 0,5 Cm;
- Daerah pipi kiri hingga rahang bawah kiri memar dan bengkak ;
- Banyak luka lecet dan memar pada daerah rahang bawah kiri hingga leher sisi kiri
depan dengan ukuran rata-rata 1 x1 Cm;
- Terdapat luka terbuka berukuran 5 x 1 Cm diatas alis kiri, tepi terbuka dan tepi
luka tidak rata, dasar tulang dahi retak;
- Tulang tengkorak di daerah dahi sebelah kiri retak ;
- Pada otak kecil ditemukan pendarahan ;
- Pada permukaan batang otang dijumpai jendalan darah;
- Kesimpulan: ditemukan adnya kekerasan tumpul di kepala, wajah sebelah kiri, sebab
matinya karena kekerasan tumpul di kepala dan cekikan di leher, mati lemas
(asfiksia), sebab matinya akibat cekikan pada leher, sehingga terjadi halangan jalan
nafas.
- Sebagaimana Visum et Repertum No. R/VetR-030/XI/2014 /Dokpol tanggal 10
November 2014 yang dibuat oleh dr. Ihsan Wahyudi Sp.F pada Biddokkes Polda Jawa
Barat, yang dibuat atas sumpah jabatan.
Menimbang, untuk dapat menyatakan Terdakwa melakukan perbuatan merampas jiwa
orang lain atau pembunuhan atas diri kedua korban AI CUCU dan EULIS RESTIANA
haruslah dengan berdasarkan bukti-bukti yang akurat sebagai mana hasil persidangan antara
lain keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan alat-alat bukti yang lain;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang bahwa sebagai mana telah didengar dalam persidangan yakni keterangan
dari saksi INDRA yang mengatakan bahwa yang melakukan pembunuhan terhadap kedua
korban adalah ianya sendiri dengan secara bersama sama dengan Terdakwa DANI dan atas
keterangan tersebut Terdakwa membantahnya dan bersikeras bahkan ianya tidak mengenal
Terdakwa INDRA dan tidak pernah melakukan pembunuhan dengan INDRA;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi INDRA serta bantahan dari Terdakwa
DANI tentu Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sedemikian rupa sehingga jelas dan
terang keterangan mana yang benar dengan mengacu kepada seluruh fakta persidangan
perkara ini;

Menimbang, bahwa pada awal persidangan ketika Majelis Hakim menanyakan


kepada Terdakwa DANI apakah mengenal sakai INDRA, Terdakwa menegaskan bahwa ia
sama sekali tidak mengenal saksi INDRA dan oleh saksi INDRA menyatakan pula dengan
tegas bahwa ia kenal dengan Terdakwa dan pernah sama-sama kerja dibengkel milik IWA
sehingga untuk meluruskan hal tersebut IWA diperintahkan oleh Majelis untuk dihadirkan
sebagai saksi dalam persidangan ini dan oleh IWA dalam keterangannya didepan persidangan
menyatakan bahwa Terdakwa tidak pernah bekerja dibengkelnya yang pernah bekerja
dibengkel milik IWA adalah saksi INDRA;

Menimbang, bahwa atas keterangan IWA tersebut kemudian saksi INDRA kemudian
mengatakan bahwa ia tidak pernah sama-sama kerja dibengkel IWA dengan Terdakwa akan
tetapi hanya bicara-bicara kira-kira tiga tahun yang lalu, sehingga Majelis menilai bahwa
saksi INDRA berbelit-belit dalam memberikan keterangannya didepan persidangan;

Menimbang, bahwa mengenai akan hal adanya saling kenal antara Terdakwa dengan
saksi INDRA tidak terbukti sama sekali;

Menimbang, bahwa dengan belum terungkapnya adanya saling mengenal diantara


Terdakwa dengan saksi INDRA kemudian Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi
tambahan yakni saksi YAYAT seorang yang berprofessi sebagi tukang becak dan sering
mangkal didekat bengkel milik IWA didaerah Cilembang dekat dengan Tempat Kejadian
Perkara (TKP), dalam persidangan saksi INDRA sebagai Terdakwa saksi YAYAT
mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Terdakwa berbicara dengan saksi INDRA namun dalam persidangan perkara ini saksi
YAYAT memberikan keterangan yang berbeda dan mengatakan lagi bahwa pada kira-kira
tiga tahun yang lalu pernah melihat Terdakwa dengan Indra berbicara- bicara ditepi jalan;

Menimbang, bahwa dengan alibi saling mengenal antara Terdakwa dengan saksi
INDRA belum dapat diyakini oleh Majelis;

Menimbang, bahwa selain akan hal tersebut diatas, Majelis juga akan
mempertimbangkan akan adanya sidik jari Terdakwa yang didapati pada barang bukti kaleng
roti Khong Guan;

Menimbang, sidik jari Terdakwa yang ditemukan pada kaleng Khong Guan tersebut
adalah hanya atas satu buah jari-jari milik Terdakwa dengan demikian diyakini bahwa dengan
mempergunakan satu jari-jari tidaklah dapat membuka tutup kaleng roti tersebut;

Menimbang, bahwa dari sekian banyaknya barang bukti yang seyogianya harus
dilakukan identifikasi pengambilan sidik jari hal tersebut tidak dilakukan oleh pihak penyidik,
sedangkan barang bukti lain sangat diperlukan untuk dilakukan identifikasi sidik jari
misalnya toples yang terbuat dari kaca;

Menimbang, bahwa sebagaimana diterangkan oleh Terdakwa kaleng roti tersebut


pernah digeser oleh Terdakwa ketika diletakkan oleh penyidik didekat Terdakwa ketika
Terdakwa diperiksa dikantor polisi. Dan Majelis berkeyakinan bahwa adanya sidik jari
Terdakwa pada barang bukti kaleg roti Khong Guan tersebut adalah pada saat Terdakwa
menggeserkannya di kantor pilisi. Dengan demikian Majelis mengenyampingkan sidik jari
yang terdapat pada kaleng roti tersebut;

Menimbang, bahwa dalam persidangan perkara ini ketika Majelis mempertanyakan


penyidik hal-hal apa saja alasan penyidik untuk menetapkan Terdakwa sebagai pelaku
perkara ini pada hal ada orang lain yang telah ditetapkan sebagai pelaku bernama MAMAN
LAJIM namun orang tersebut kemudian dilepaskan oleh penyidik. Oleh penyidik
menerangkan bahwa penyidik menetapkan Terdakwa sebagai pelaku dalam perkara ini adalah
berdasarkan baju koko warna hitam milik Terdakwa yang baru dibeli oleh Terdakwa
dengan memakai hasil

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pencurian uang dirumah korban yang dilakukan Terdakwa pada saat kejadian perkara
tersebut;

Menimbang, bahwa kemudian atas hasil penelitian Majelis Hakim atas barang bukti
baju koko warna hitam milik Terdakwa tersebut ternyata bukanlah baju yang baru akan tetapi
sudah kumal, dengan demikian Majelis juga mengenyampingkan alibi atas barang bukti baju
tersebut;

Menimbang, bahwa mengenai rekonstruksi, bahwa oleh saksi INDRA menerangkan


dalam persidangan ini bahwa sebelum mereka melaksanakan rekonstruksi di TKP
sebelumnya mereka melakukan latihan rekonstruksi ditempat lain yang saksi tersebut tidak
tahu nama tempat tersebut;

Menimbang, bahwa sebagaimana didalam pers rilis yang lakukan oleh Kapolda Jawa
Barat sebagaimana dalam video yang diputar dalam persidangan menerangkan bahwa
Terdakwa bersama pelaku lainnya masuk dengan cara baik- baik kedalam rumah korban,
ternyata dalam rekonstruksi Terdakwa serta saksi INDRA masuk kedalam rumah korban
melalui jendela.

Menimbang, bahwa Majelis lebih meyakini keterangan yang diberikan oleh Kapolda
Jawa Barat tersebut oleh karena jika benar Terdakwa dan pelaku lain masuk kedalam rumah
dengan melalui jendela tentunya engsel jendela rusak, namun dalam persidangan kerusakan
dimaksud tidak ditemukan. Sehingga apa yang dikatakan oleh Terdakwa bahwa rekonstruksi
adalah hasil arahan penyidik dapat diyakini oleh Majelis Hakim;
Menimbang, bahwa mengenai Berita Acara Penyidikan (BAP) atas diri Terdakwa
dilakukan sebanyak tiga kali dimana pada pembuatan BAP I hingga ke II Terdakwa tidak
didampingi oleh Pengacara/Penasehat Hukum namun pada pembuatan BAP ke III Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum/Pengacara yang bernama JONO SUJONO SH dan pada
pemeriksaan ketiga hari Kamis tanggal
20 bulan November 2014 dan pada saat pemeriksaan tersebut Terdakwa menyatakan
keterangannya dalam pemeriksaan terdahulu semuanya adalah salah dan bohong dan
keterangan Terdakwa dalam BAP tersebut bertentangan satu dengan yang lainnya dan Majelis
meragukan kebenarannya. sehingga BAP Terdakwa tidak dapat dipakai sebagai petunjuk
dalam membuktikan kebenaran dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut,.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dalam BAP atas pemeriksaan Terdakwa, Terdakwa mengakui
bahwa ia melakukan perbuatan pembunuhan terhadap korban, namun dilain waktu polisi
melakukan intimidasi terhadap Terdakwa dengan cara memasukkannya kedalan kantong
mayat adan mengalami penyiksaan fisik yang tujuannya agar Terdakwa mengakui
perbuatannya. Jika benar Terdakwa telah mengakui berbuat pembunuhan terhadap korban
sehingga sungguh tidak masuk akal jika Terdakwa harus di intimidasi dan disiksa
sedemikian rupa. Dengan demikian keterangan Terdakwa yang mengatakan bahwa kertas
BAP yang disodorkan kepada Terdakwa adalah telah jadi sebelumnya Terdakwa hanya
tinggal menandatanganinya Majelis meyakininya;
Menimbang, bahwa sebagaimana saksi tambahan atas nama ROSADI yang
mengatakan bahwa Terdakwa pernah menyuruh saksi untuk menyampaikan maaf kepada
keluarga korban karena Terdakwa khilaf, dan hal tersebut tidak pernah disampaikan kepada
keluarga korban namun hanya disampaikan oleh saksi ROSADI yang seorang anggota polisi
kepada Jaksa Penuntut Umum sehingga Jaksa Penuntut Umum mengajukan saksi tersebut
menjadi saksi tambahan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa dalam persidangan sebelumnya Majelis telah menayakan saksi
kakak kandung korban yang bernama NONOK hal apa yang membuat saksi tersebut yakin
bahwa pelaku pembunuhan adalah Terdakwa saksi tersebut menjawab bahwa yang membuat
saksi yakin bahwa Terdakwalah pelakuknya adalah hanya berdasarkan pipa besi adalah
milik Terdakwa. Jika memang benar Terdakwa meminta saksi Rosadi untuk menyampaikan
maaf Terdakwa terhadap keluarga korban tentunya saksi NONOK akan dengan lugas
menyampaikan hal tersebut;
Menimbang, bahwa dengan hanya menyampaikan rasa maaf disampaikan oleh saksi
ROSADI kepada Jaksa Penuntut Umum adalah hal yang aneh dan tidak masuk akal maka
keterangan saksi tambahan ROSADI tersebut haruslah dikesampingkan;
Menimbang, bahwa alibi yang diutarakan oleh Terdakwa dalam persidangan bahwa ia
pada saat kejadian perkara Terdakwa ada dirumahnya di BIP INDIHIANG sedang nonton
pertandingan bola di televisi dan saat itu Terdakwa ada BBMan dengan temannya hal ini
tidak dapat lagi dibuktikan dalam pemeriksaan perkara ini oleh karena Hand Phone milik
Terdakwa yang dipakai BBMan pada saat itu telah disita oleh penyidik namun kartu memori
dari Hand Phone tersebut tidak ada lagi didalam Hand Phone tersebut karena telah hilang
dibuat oleh pihak penyidik;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a5 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dari Terdakwa telah disita uang sejumlah Rp.4.000.000.- (empat
juta rupiah) namun uang tersebut telah dikembalikan kepada isteri Terdakwa oleh karena
uang tersebut bukan berasal dari kejahatan akan tetapi uang yang ditarik dari ATM milik
isteri Terdakwa yang bernama DEDE;
Menimbang, bahwa mengenai besi panjang dan bulat yang disita dari
Terdakwa yang diambil oleh penyidik dari dalam mobil Tedakwa tidak ada ditemukan bercak
darah dan nampak bersih sekali serta atasnya tidak pernah dilakukan uji lab atau identifiasi
lain sehingga tidak dapat dipakai sebagai petunjuk yang akurat apakah benar barang bukti
besi tersebut benar dipakai memukul para korban;
Menimbang, bahwa keterangan saksi INDRA yang mengatakan bahwa
Terdakwalah sebagai orang yang mengajak saksi melakukan pembunuhan terhadap para
korban dan kemudian mereka melakukan pembunuhan secara bersama-sama terhadap korban
AI CUCU dan EULIS RESTIANA adalah harus dikesampingkan oleh karena pengakuan
saksi INDRA tersebut tidak didukung oleh bukti yang lain;
Menimbang, bahwa dengan demikian pertimbangan dan uraian diatas menunjukkan
bahwa Terdakwa tidak terbukti melakukan perbuatan menghilangkan jiwa orang lain atau
pembunuhan;
Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dalam pasal yang didakwakan
tersebut tidak terbukti maka Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti dengan sah dan
meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu
Primer tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tidak terbukti melakukan
perbuatan pidana sebagaimana yang didakwakan dalam Dakwaan Kesatu Primer maka
Majelis akan mempertimbangkan dakwaan selanjutnya;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan Dakwaan
Subsidair yaitu melanggar pasal 339 Jo. 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Pembunuhan
2. Yang diikui, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana
3. Dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya
atau untuk melepaskan diri sendiri maupun beserta lainnya dan pidana dalam hal
tertangkap tangan, ataupn unuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya
secara melawan hukum
4. Dilakukan secara bersama-sama

Ad.1. Pembunuhan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a6 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa sebelumnya telah dipertimbangkan unsur
pembunuhan sebagaimana diuraikan di atas bahwa Terdakwa tidak terbukti
secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan perbuatan pembunuhan maka
dalam hal ini tidak perlu dipertimbangkan lagi; Menimbang, bahwa oleh karena
salah satu unsur pasal yang didakwakan diatas tidak terbukti maka unsur
selanjutnya tidak perlu dibuktikan lagi. Menimbang, bahwa dengan tidak
terbuktinya perbuatan pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa oleh karena
itu Terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan Subsidair tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Subsidair tidak terbukti maka selanjutnya
akan dibuktikan dakwaan Lebih Subsidair yakni melanggar pasal : 338 Jo. 55 ayat (1) ke 1
KUHP yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Barang siapa
2. Dengan sengaja merampas nyawa orang lain atau pembunuhan.
3. Dilakukan secara bersama-sama

Ad.1. unsur Barang siapa.


Menimbang, bahwa unsur Barang siapa ini tidak perlu dipertimbangkan lagi,
oleh karena sudah dipertimbangkan terlebih dahulu sebagaimana telah
diuraikan di atas.
Ad. 2. Dengan sengaja merampas nyawa orang lain atau pembunuhan
Menimbang, bahwa unsur ini adalah pembunuhan dan unsur ini telah
dipertimbangkan sebagaimana diuraikan di atas dan tidak terbukti oleh perbuatan
Terdakwa maka Terdakwa juga harus dibebaskan dari dakwaan ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan unsur lebih Subsidair lagi
yakni melanggar pasal 355 ayat (2) Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Yang unsur-unsurnya
adalah:
1. Penganiayaan berat
2. Yang dilakukan dengan tertencana terlebih dahulu
3. Dilakukan secara bersama-sama
Ad.1. Penganiayaan berat
Menimbang, bahwa yang dimaksud oleh undang-undang dengan penganiayaan
berat adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain
sehingga oleh perbuatannya tersebut mengakibatkan luka atau rasa sakit atau
pijn.;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a7 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan dan diuraikan diatas
bahwa Terdakwa tidak terbukti melakukan perbuatan
pembunuhan yang artinya tidak melakukan sesuatu kekerasan
terhadap para korban maka dengan demikian Terdakwa dalam hal ini juga
tidak terbukti melakukan perbuatan penganiayaan berat; Menimbang, bahwa
oleh karena salah satu unsur dari dakwaan ini tidak terbukti maka Terdakwa
harus dibebaskan dari dakwaan ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan dakwaan
selanjutnya yaitu: Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair Lagi yakni melanggar pasal 354 ayat (2)
Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Barang siapa
2. Sengaja melukai orang lain
3. Dilakukan secara bersama-sama
Ad. 1. Barang siapa
Menimbang, unsur barang siapa telah dipertimbankan di atas dan telah terpenuhi
maka tidak perlu lagi dibuktikan kembali.
Ad. 2. Sengaja melukai orang lain
Menimbang, bahwa oleh karena telah dipertimbangkan di atas bahwa
Terdakwa tidak ada melakukan sesuatu apapun terhadap para korban maka
unsur ini juga tidak terbukti oleh perbuatan Terdakwa maka Terdakwa harus
dibebaskan dari dakwaan ini.
Menimbang bahwa oleh karena seluruh Dakwaan Kesatu tidak terbukti seluruhnya
maka selanjutnya akan dipertimbangkan Dakwaan kedua yakni melanggar pasal 365 ayat (4)
KUHP yang unsur –unsurnya sebagai berikut :
1. Pencurian
2. Dilakukan dengan kekerasan yang mengakibatkan luka berat atau kematian
Ad. 1. Pencurian
Bahwa yang dimaksud oleh undang-undang dengan pencurian suatu perbuatan
mengambil suatu barang yang sebagian atau seluruhnya milik kepunyaan
orang lain dengan tanpa hak.
Menimbang, bahwa dari fakta persidangan Terdakwa tidak ada melakukan
atau menyuruh melakukan orang lain untuk mengambil suatu apapun milik
korban dengan demikian unsur ini tidak terbuki oleh perbuatan Terdakwa
maka dengan demikian Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan ini:

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a8 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak
terbukti maka Terdakwa harus dibebaskan dari seluruh Dakwaan tersebut (Vrijspraak);
Menimbang, bahwa atas pertimbangan hukum Majelis Hakim di atas, Hakim Anggota
II. Edy Wibowo, S.H., M.H., mengajukan pendapat yang berbeda (dissenting opinion)
sebagai berikut;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Indra Graha Bin Rijan Ratizan yang
dilakukan penuntutan dalam berkas terpisah yang menyatakan bahwa perbuatannya yang
telah menghilangkan nyawa korban Ai Cucu yang berakibat pula meninggalnya anak Ai Cucu
bernama Eulis Restiana pada hari Minggu, tanggal 9 November 2014 sekitar pukul 02.30 Wib
dilakukan atas dasar ajakan dari Terdakwa Dani Susanda Bin Rahmat dengan dijanjikan akan
diberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), dan perbuatan tersebut dilakukan
dengan didahului oleh pertemuan dan pembicaraan antara saksi Indra Graha dan Terdakwa di
belakang toko penjualan/counter Handphone (HP) “Nania Cell” di Jalan Cilembang, Kota
Tasikmalaya pada sekitar pukul 19.00 Wib yang kemudian berpindah tempat bicara ke dekat
pintu gerbang SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya masih di Jalan Cilembang, Tasikmalaya yang
pada saat tersebut menurut saksi Indra Graha, Terdakwa kembali menanyakan kepada saksi
Indra Graha apakah bersedia diajak melakukan perbuatan menghilangkan nyawa Ai Cucu
dengan dijanjikan uang Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), dan atas ajakan dengan janji dari
Terdakwa tersebut akhirnya saksi Indra Graha menyetujuinya, hingga kemudian menurut
saksi Indra Graha, Terdakwa bersama-sama dengan saksi Indra Graha telah melakukan
perbuatan di mana Terdakwa memukuli AI Cucu dan Eulis Restiana menggunakan pipa besi
dan mencekiknya sedangkan saksi Indra Graha memegangi kakinya hingga Ai Cucu beserta
anaknya bernama Eulis Restiana meninggal dunia, sementara di sisi lain, Terdakwa
membantah keterangan saksi Indra Graha dengan menyatakan tidak melakukan perbuatan
menghilangkan nyawa Ai Cucu dan anaknya bernama Eulis Restiana, bahkan Terdakwa
menyatakan tidak pernah mengenal saksi Indra Graha, maka atas dua versi dan visi pendapat
hukum ini, Hakim Anggota II mempertimbangkannya dengan mendasarkan pada ketentuan
Pasal 185 ayat (2) KUHAP yang menyatakan bahwa keterangan seorang saksi saja tidak
cukup untuk membuktikan bahwa Terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan
kepadanya yang diperbandingkan dengan ketentuan Pasal 185 ayat (3) KUHAP yang
mengatur bahwa ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku apabila
disertai dengan suatu alat bukti yang sah lainnya serta Pasal
185 ayat (4) KUHAP yang menggariskan ketentuan bahwa keterangan beberapa

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam13a9 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau keadaan dapat digunakan
sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu ada hubungannya satu dengan
yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat membenarkan adanya suatu kejadian atau
keadaan tertentu serta pengaturan mengenai alat bukti petunjuk sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 188 ayat (1) dan
(2) KUHAP bahwa petunjuk hanya dapat diperoleh dari a. keterangan saksi, b. surat; dan/atau
c. keterangan Terdakwa, maka untuk menilai dua keterangan yang berbeda secara diametral
antara keterangan saksi Indra Graha dengan keterangan Terdakwa di atas, Hakim Anggota II
memberikan penilaian hukum bahwa dengan menghubungkannya dengan alat bukti lain yaitu
keterangan saksi lain yaitu saksi tambahan Yayat Bin Jana di persidangan yang diberikan
dengan diambil sumpahnya dan alat bukti surat berupa Berita Acara Pemeriksaan
Perbandingan Persaman Sidik Jari Nomor BAP/11/XI/2014/Dit Reskrimum Kepolisian
Daerah Jawa Barat tanggal 19 November 2014, di mana saksi Yayat Bin Jana yang berprofesi
sebagai tukang becak yang sering menunggu penumpang di dekat toko penjualan/counter
HP “Nania Cell” di Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya menyatakan pernah melihat
Terdakwa berbicara dengan saksi Indra Graha pada saat ada pengerjaan pengecatan sepeda
motor di dekat toko penjualan/counter HP “Nania Cell”, hal mana menunjukkan bahwa
dengan adanya keterangan saksi tambahan Yayat Bin Jana yang menyatakan bahwa
Terdakwa pernah berbicara dengan saksi Indra Graha di atas dan didukung pula dengan
keterangan saksi Indra Graha yang menyatakan bahwa Terdakwa mengenal saksi Indra Graha
begitu pula sebaliknya saksi Indra Graha mengenal Terdakwa dan bahkan Terdakwa pula-lah
yang mengajak saksi Indra Graha untuk melakukan perbuatan menghilangkan nyawa Ai
Cucu, maka karena perihal kenal tidaknya Terdakwa kepada saksi Indra Graha didasarkan
dua keterangan saksi, yaitu saksi tambahan Yayat Bin Jana dan saksi Indra Graha, maka
Hakim Anggota II memperoleh petunjuk bahwa Terdakwa senyatanya mengenal saksi Indra
Graha dan begitu pula sebaliknya, sementara penyangkalan Terdakwa yang menyatakan tidak
mengenal saksi Indra Graha tidak didukung oleh alat bukti lain sehingga harus
dikesampingkan dan menurut Hakim Anggota II hanyalah upaya Terdakwa untuk
menghindarkan diri dari tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya. Lebih lanjut
berkaitan dengan tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa, yaitu apakah Terdakwa
telah menghilangkan nyawa Ai Cucu atau tidak yang berakibat pula pada meninggalnya Eulis
Restiana, maka dengan mendasarkan pada keterangan saksi Indra Graha yang menyatakan
bahwa Terdakwa-lah yang mengajak saksi Indra Graha untuk melakukan perbuatan
menghilangkan nyawa Ai Cucu dengan dijanjikan akan diberikan uang sejumlah Rp.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam14a0 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2.0.0 ,00 (dua juta rupiah) dan mewujudkannya dalam bentuk perbuatan Terdakwa yang
memukuli Ai Cucu dan Eulis Restiana menggunakan pipa besi serta mencekiknya sementara
saksi Indra Graha memegangi kaki korban pada saat berada di rumah Ai Cucu, maka dengan
adanya keterangan saksi Indra Graha tersebut yang didukung dengan alat bukti surat berupa
berupa Berita Acara Pemeriksaan Perbandingan Persaman Sidik Jari Nomor
BAP/11/XI/2014/Dit Reskrimum Kepolisian Daerah Jawa Barat tanggal 19 November 2014
yang pada kesimpulannya menyatakan pada pokoknya bahwa sidik jari yang ditemukan pada
tutup kaleng kue merek Khong Guan warna merah dengan sidik jari tangan kanan dan tangan
kiri Terdakwa Dani Susanda Bin Rahmat dinyatakan sama (Identik), sehingga merupakan
dua alat bukti yang sah dan dihubungkan pula dengan barang bukti berupa 1 (satu) buah
kaleng kue warna merah yang ada tulisan merek Khong Guan Biscuit dan 1 (satu) pipa besi
ukuran panjang 55 cm yang telah disita secara sah berdasarkan Penetapan Wakil Ketua
Pengadilan Negeri Tasikmalaya No. 446/Pen.Pid/2014/PN.Tsm tanggal 27 November 2014
tentang persetujuan penyitaan barang bukti, Hakim Anggota II memperoleh pula petunjuk
bahwa perbuatan saksi Indra Graha dalam menghilangkan nyawa orang lain yaitu Ai Cucu
dan Eulis Restiana dilakukan atas dasar ajakan dari Terdakwa yang kemudian disetujui oleh
saksi Indra Graha sehingga kemudian terdapat kehendak yang sama antara Terdakwa dan
saksi Indra Graha dalam menghilangkan nyawa Ai Cucu, selanjutnya kehendak tersebut telah
diwujudkan dalam bentuk kerjasama antara Terdakwa dan saksi Indra Graha baik dalam
merencanakan maupun melakukan perbuatan, dan perbuatan menghilangkan nyawa Ai Cucu
dan Eulis Restiana tersebut dapat terjadi atau selesai dilakukan karena peranan yang erat di
antara Terdakwa dan saksi Indra Graha yang tanpa peranan keduanya tidak mungkin tindak
pidana tersebut dapat selesai dilakukan, di mana Terdakwa yang memukuli Ai Cucu dan Eulis
Restiana menggunakan pipa besi serta mencekiknya sementara saksi Indra Graha memegangi
kaki korban, sehingga saksi Indra Graha bukan merupakan pelaku tunggal atas meninggalnya
Ai Cucu dan Eulis Restiana, tetapi perbuatan tersebut dilakukan bersama-sama dengan
Terdakwa, dan perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan saksi Indra Graha tersebut
dilakukan atas dasar adanya kehendak (willen) dari Terdakwa karena sakit hati terhadap Ai
Cucu yang pernah menagih utang Terdakwa kepada orang tua korban AI Cucu sehingga
muncul kehendak atau niat untuk menghilangkan nyawa Ai Cucu, kehendak mana kemudian
diutarakan kepada saksi Indra Graha. Selain itu, dalam diri Terdakwa juga terdapat
pengetahuan (wetens) bahwa dengan melakukan perbuatan memukuli seseorang
menggunakan pipa besi dan mencekiknya akan dapat mengakibatkan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam14a1 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kematian orang tersebut, sehingga pada perbuatan Terdakwa telah terdapat anasir
menghendaki (willen) dan mengetahui (wetens). Selanjutnya dalam perspektif bentuk
kesengajaan yang terdiri dari i) sengaja sebagai maksud, ii) sengaja berkesadaran kepastian
dan iii) sengaja berkesadaran kemungkinan, maka menurut Hakim Anggota II, bentuk
kesengajaan dalam perbuatan Terdakwa adalah sengaja sebagai maksud atau tujuan, di mana
Terdakwa memang bertujuan untuk menghilangkan nyawa korban Ai Cucu. Karena itu
perbuatan Terdakwa termasuk dalam kategori dengan sengaja. Lebih lanjut dengan adanya
pertemuan atau pembicaraan antara Terdakwa dengan saksi Indra Graha pada hari Sabtu,
tanggal 8 November 2014 sekitar pukul 19.00 Wib di dekat toko penjualan HP/counter
“Nania Cell” Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya yang kemudian berpindah ke dekat SMP
Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya terkait dengan rencana
menghilangkan nyawa Ai Cucu, maka dengan telah diwujudkannya perbuatan menghilangkan
nyawa Ai Cucu oleh Terdakwa dan saksi Indra Graha yang berakibat pula meninggalnya
Eulis Restiana pada keesokan harinya, Minggu, tanggal 9 November 2014 sekitar pukul 02.30
Wib, sehingga rentang waktu antara pukul 19.00 Wib saat Terdakwa bertemu dengan saksi
Indra Graha sampai dengan pukul 02.30 Wib saat perbuatan menghilangkan nyawa orang lain
dilakukan, seharusnya terdapat cukup waktu bagi Terdakwa dan saksi Indra Graha untuk
mengurungkan niatnya, tetapi Terdakwa dan saksi Indra Graha tetap melakukan perbuatan
yang mengakibatkan hilangnya nyawa Ai Cucu dan Eulis Restiana, maka menurut Hakim
Anggota II perbuatan Terdakwa yang memukuli menggunakan pipa besi dan mencekik
korban termasuk dalam jenis penyertaan (deelneming) sebagai pelaku (dader) sedangkan
saksi Indra Graha yang memegangi kaki korban sebagai pihak yang turut serta melakukan
perbuatan, karena itu Hakim Anggota II tidak sependapat dengan pendapat Ketua Majelis
Hakim dan Hakim Anggota I yang menyatakan Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak
pidana yang didakwakan. Berdasarkan pertimbangan di atas, Hakim Anggota II berpendapat
bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Pembunuhan Berencana” bersama-sama dengan saksi Indra Graha sebagaimana dakwaan
primair dengan kualitas Terdakwa selaku pelaku (dader) sedangkan saksi Indra Graha selaku
pihak yang turut serta melakukan perbuatan. Dan oleh karena menurut Hakim Anggota II,
Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
pembunuhan berencana sebagaimana dakwaan primair, maka dengan memperhatikan
keadaan-keadaan yang memberatkan dan meringankan atau sifat baik dan sifat jahat
Terdakwa yaitu untuk keadaan yang memberatkan pada perbuatan dan diri Terdakwa
adalah perbuatan Terdakwa

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam14a2 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
bersama-sama dengan saksi Indra Graha merupakan perbuatan keji yang menimbulkan
kesedihan yang luar biasa serta penderitaan pada keluarga korban Ai Cucu dan Eulis Restiana
serta Terdakwa tidak mengakui perbuatannya, sementara keadaan yang meringankan adalah
bahwa Terdakwa masih mempunyai tanggungan keluarga dengan istri dan anak, maka
menurut Hakim Anggota II, adalah tepat dan adil kepada Terdakwa untuk dijatuhi pidana
penjara selama 20 (dua puluh) tahun;
Menimbang, bahwa dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim, sesuai ketentuan
Pasal 182 ayat (6) huruf a KUHAP, jika dalam musyawarah Majelis tidak dapat mencapai
hasil permufakatan bulat setelah diusahakan dengan sungguh- sungguh, maka yang
dipergunakan adalah pendapat hakim dengan suara terbanyak, sehingga yang berlaku di
dalam putusan ini adalah pendapat Hakim Ketua Majelis dan Hakim Anggota I;
Menimbang, oleh karena Terdakwa dibebaskan dari seluruh Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum maka Terdakwa harus dikembalikan kepada harkat dan martabatnya semula;
Menimbang, oleh karena Terdakwa dibebaskan maka Jaksa Penuntut Umum
diperintahkan untuk mengeluarkan Terdakwa dari dalam tahanan segera setelah putusan ini
diucapkan.
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dibebaskan maka biaya perkara ini
dibebankan kepada negara.
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti akan disebutkan ketentuannya dalam amar
putusan ini;
Mengingat serta memperhatikan KUHAP serta seluruh peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan ;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa : DANI SUSANDA Bin RAHMAT dengan identitas


sebagaimana telah disebutkan diatas tidak terbukti secara sah dan menyakinkan
bersalah melakukan perbuatan pidana sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut
Umum;
2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari seluruh Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum (Vrijspraak);
3. Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
martabat;
4. Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk segera mengeluarkan Terdakwa dari
dalam tahanan seelah putusan ini diucapkan;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam14a3 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
5. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno No. Pol. Z-1535-KE
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No.Pol. Z-4608-HP;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Xeon No.Pol. Z-6790-LI;
- 1 (satu) buah HP merk Samsung warna silver GT C3322;
- 1 (satu) buah HP merk Samsung warna merah type GTE 11 95;
- 1 (satu) buah HP merk LG warna merah silver hitam;
- Uang tunai sejumlah Rp. 490.000,- (Empat ratus Sembilan puluh ribu
rupiah);
- Uang tunai sejumlah Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah)
- 1 (satu) buah gelang warna kuning keemasan
- 1 (satu) buah liontin
- 1 (satu) buah kalung
- 2 (dua) pasang anting
- 2 (dua) buah cincin
- 2 (dua) buah selimut
- 5 (lima) buah bantal
- 1 (satu) buah helai kain sprei
- 2 (dua) potong pakaian wanita
- 2 (dua) buah asbak
- 1 (satu) buah kunci gembok dan 2 (dua) buah anak kuncinya
- 1 (satu) buah kaleng biscuit Khong Guan
- 2 (dua) buah toples plastik
- 1 (satu) buah tas selempang warna cokelat
- 1 (satu) buah buku tagihan milik korban Ai Cucu
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No. Pol. D-6937-UG
- 1 (satu) potong jaket kulit merk Clarissa warna hitam
- 3 (tiga) potong celana jean panjang
- 1 (satu) potong baju koko lengan panjang merk L’GS warna biru
- 1 (satu) potong T-Shirt warna hijau bertuliskan one three
- 1 (satu) potong pipa besi ukuran 55 Cm
Digunakan dalam perkara atas nama INDRA GRAHA Bin RIJAN RATIZAN;
6. Membebankan biaya perkara ini kepada Negara;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Direktori Putusan Mahkam14a4 h Agung Republik
Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

Demikianlah diputuskan dalam rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Rabu
tanggal 10 Juni 2015 oleh kami MOTUR PANJAITAN, SH selaku Ketua Majelis Hakim
RIYANTI DESIWATI, SH.,MH dan EDY WIBOWO, SH.,MH masing- masing sebagai
Hakim Anggota dengan dissenting opinion, putusan mana diucapkan dalam persidangan
yang terbuka untuk umum pada hari Selasa Tanggal
16 Juni 2015 yang dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim tersebut MOTUR PANJAITAN, SH
dengan didampingi oleh AGUS PANCARA, SH., M.Hum dan EDY WIBOWO, SH.,MH
masing-masing sebagai Hakim Anggota dengan dibantu oleh SUTARI,SH Panitera Pengganti
pada Pengadilan Negeri Tasikmalaya dengan dihadiri oleh SUGIHARTONO, SH Jaksa
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tasikmalaya serta oleh Terdakwa dan Penasehat
Hukumnya.

HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

1. AGUS PANCARA, SH., MHum MOTUR PANJAITAN, S.H.

2. EDY WIBOWO, SH.,MH

PANITERA PENGGANTI,

SUTARI, S.H.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman

Anda mungkin juga menyukai