RPL BIM KLP PSIKODRAMA Pa Yaya
RPL BIM KLP PSIKODRAMA Pa Yaya
M Uraian Kegiatan
N 1.Tahap Awal
a. Pernyataan tujuan a.Konselor memberi salam dan memberi kesempatan pada
siswa untuk memimpin doa mengawali kegiatan.
b.Konselor menampilkan diri secara utuh dan dan memberi
penghormatan pada siswa, dengan mengatakan : Bp
senang sekali kita masih diberi kesempatan bertemu
kembali dan yang lebih senang lagi melihat wajah-wajah
ananda yang ceria dan penuh semangat mengikuti
kegiatan bimbingan kelompok ini.
c.Konselor memperkenalkan diri dan siswa saling
memeperkenalkan dengan teknik memperkenalkan
teman sebelah
c.Konselor menyampaikan Tujuan Dilaksanakannya
Kegiatan Bimbingan kelompok :
- Kognitif : Siswa memiliki pemahaman yang benar
tentang Konsep Diri
- Afektif : Siswa Mampu menyikapi Konsep Diri secara
positif
- Psikomotor : Siswa Mampu mengembangkan dan
merencanakan Konsep Diri Positif.
d.Konselor menyampaikan manfaat Bimbingan kelompok :
yaitu Melatih siswa Memanfaatkan dinamisasi
kelompok dalam menyikapi dan melatih keterampilan
Hidup dalam menghadapi setiap permasalahan Diri yang
terjadi.
e.Konselor mengingatkan untuk menjaga kerahasiaan
apabila ada hal-hal yang perlu dirahasiakan.
f.Konselor menyampaikan waktu yang akan dilakukan
dalam kegiatan selama 2 JP.
b. Penjelasan tentang Konselor menjelaskan tentang proses pelaksanaan
langkah-langkah kegiatan Bimbingan Kelompok dengan menggunakan
Kegiatan Kelompok teknik sosiodrama dengan topik Bullying yaitu praktek
(Pembentukan senioritas dengan langkah-langkah : Konselor membagi
kelompok ) peran : Guru (Ari ), Pemeran Utama ( Eka, Ani ), pemeran
pembantu (Budi dan Nisa ),pemeran antagonis(Icay)dan
penonton (anggota kelompok).
c. Mengarahkan Konselor mendorong anggota kelompok untuk
kegiatan berpartisipasi aktif secara penuh sesuai dengan peran dan
(Konsolidasi) tanggung jawab masing—masing.
d. Tahap Peralihan ( Transisi)
Storming -. Konselor menawarkan dan mengingatkan siswa untuk
memulai kegiatan
- Konselor memberi kesempatan untuk bertanya apabila
ada tugas dan peran yang belum dipahami
- Konselor menjelaskan kembali tugas dan tanggung jawab
peserta dalam melakukan kegiatan psikodrama
Pada suatu hari ,jam pelajaran matematika , Guru menyuruh Eka Untuk mengerjakan Latihan
Matematika Di depan Kelas, tetapi Eka Kelihatan berkaca-kaca ,air matanya hampir jatuh dan kelihatan
agak gemetar, lalu guru Matematika Menghampiri Eka,Dan mengatakan kenapa Eka Tidak mau ke
depan ,padahal Ibu percaya eka pasti bisa, ( tp Eka malah menggelengkan kepala dan tetap tidak mau )
Teman-teman Eka Lalu menyoraki dan Eka malah Semakin gemetaran..Sementara itu Ibu guru
Menyuruh Ani untuk mengerjakan soal yang lain, kali ini Ani mau maju kedepan untuk mengerjakan
latihan yang lain yang sekiranya ani bisa..tetapi Ani malah mempermainkan baju dan ragu-ragu
mengerjakan latihan…
Lampiran 2 : Materi
Membangun konsep diri positif sangat perlu di lakukan oleh setiap orang. Karena hal itu sangat
berpengaruh pada kebehasilan dan kesuksesan hidup yang mereka jalani. Banyak orang gagal bukan
karena tidak memiliki kemampuan dan potensi, tetapi bisa di akibatkan karena kesalahan konsep diri.
Untuk lebih memahami bagaimana membangun konsep diri positif, di bawah ini akan di uraiakan
secara jelas tentang pengertian konsep diri, komponen-komponen konsep diri,faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep diri dan cara membangun konsep diri positif.
Konsep diri adalah bagaimana individu menggambarkan dirinya sendiri. Sitilah konsep diri mencakup
konsep keyakinan dan pendirian yang ada dalam pengetahuan seorang tentang dirinya sendiri yang
mempengaruhi hubungan individu tersebut dengan orang lain (Donna L Wong, dkk, 2009). Sedangkan
ahli lain berpendat bahwakonsep diri merupakan persepsi diri tentang aspek fisik, sosial, dan
psikologis yang di perolah individu melalui pengalaman dan interaksinya dengan orang lain. Konsep
diri terbentuk dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang-orang terdekat dalam kehidupaan kita
(Darmawan, 2009). Sedangkan menurut Sunaryo (2004) konsep diri adalah cara individu dalam
melihat pribadinya secara utuh, menyangkut fisik, emosi, sosial dan spiritual. Dari pengertian-
pengertian ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa konsep diri adalah cara individu menggambarkan
dirinya sendiri secara utuh baik fisik maupun psikis yang di peroleh melalui pengalaman hidup dan
interaksi dengan lingkungannya.
Argy dalam (Hardy dan hayes, 1998) mengatajab bahwa konsep diri di pengarhui oleh empat faktor
yaitu:
Cooley (dalam hardy dan hayes, 1998) membuktikan bahwa dengan mengamati pncerminan prilaku
diri sendiri terhadaap respon yang di berikan oleh orang lain maka individu dapat mempelajarinya
dirinya sendiri. Orang-orang yang memiliki arti pada diri individu sangat brengaruh dalam
pembentukan konsp diri.
Konsep diri yang di miliki individu sangat tergantung kepada bagaimana cara individu
membandingkan dirinya dengan orang lain.
3. Peranan individu
Setiap individu memainkan peranan yang berbeda-beda pada setiaap peran tersebut individu di
harapkan akna melakukan perbutan dengan cara-cara tertentu pula. Harapan-harapan dan
pengalaman yang berkaitan dengan peran yang berbeda-beda berpengaruh terhadap konsep diri
seseorang.
Kalau seorang anak mengagumi orang dewasa maka anak sering kali mencoba menjadi pengikut
orang dewasa tersebut dengan cara meniru beberapa nilai dan keyakinan dan perbuatan. Proses
identifikasi tersebut menyebabkan individu merasakan bahwa dirinya telah memiliki beberapa sifat
dari yang di kagumi.
Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk membangun konsep diri positif, yaitu antara
lain:
Diri kita adalah unik, yang telah di ciptakan Tuhan dengan berbagai macam kelibhan dan kekurangan.
Mencitai dan menyayangi diri sendiri berarti kita mencintai apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Wujud dari kecintaan kita terhadap diri sendiri adalah dengan memperlakukan dan menjaga diri ini
dengan baik dari hal-hal yang bisa merusak diri. Dengan begitu kita akan senantiasa terdorong untuk
melakukan sesuatu hal yang psositif dalam hidup
Cara berpikir kita mengendalikan sikap, tindakan dan hidup kita. Pikiran positif akan mendorong kita
untuk tetap optimis, pantang menyerah, dan barani menghadai resiko dan tantangan. Selain itu pikiran
positif juga akan menjadikan hidu kita lebih tenang.
Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kita harus senantiasa meningkatkan kualitas hubungan
tersebut. Peningkatan kualitas hubungan yang kita ciptakan menandakan bahwa kita telah mampu
berpikir dewasa. Perlu di ingat juga kualitas pergaulan juga sangat di tentukan dengan siapa kita
bergaul. Untuk itu pintar-pintarlah kita memilih pergaulan, karena salah bergaul akan memberikan
pengaruh negatif buat diri kita. Dari itu bergaulan dengan orang yang memiliki kecerdasan dan perilaku
yang baik. Selain itu perbaiki juga hubungan kita dengan orang-orang terdekat kita dan hindarilah
pertentangan.
4. Bersikap proaktif
Proaktif sering di katakan sebagai kemampuan mengambil sebuah inisiatif tindakan. Namun prlu di
katahui sebenarnya proaktif tidak hanya sekedar insiatfi tapi labih dari itu. Proaktif
juga memahami dengan jeli permasalahan yang dihadapinya dengan kaca mata nilai yang akurat
dan tidak semata mengikuti perasaan. Proaktif ini meliputi banyak hal seperti proaktif dalam melawan
hawa nafsu, proaktif dalam memberantas kebodohan diri, proktif memupuk motivasi, proaktif dalam
belajar, proaktif dalam menolong orang yang membutuhakan dan lain sebagainya
Hidup itu harus penuh dengan keseimbangan, tidak bisa rasanya kita hanya mementingkan salah satu
faktor tertentu dalam hidup. Kita harus tahu betul bagaimana menjalani setiap aktivitas dalam
kehidupan. Jangan sampai kita memporsikan satu kegiatan secara berlebiha.
Lampiran 3 : Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Keterangan :
Skor : 4 : Sangat baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup
Skor 1 : Kurang Baik
Penjelasan :
Skor Minimal yang dicapai dan skor 1 x 4 = 4 dan skorv tertinggi 4 x 7 = 28
Kategori hasil :
a. Sangat Baik : 22- 28
b. Baik ; 10 -21
c. Cukup : 5 -9
d. Kurang : 1 -4
Lampiran 4 : Penilaian Hasil
SKOR
NN No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik
tujuan dari materi yang di bahas
pada psikodrama
2 Saya memperoleh banyak
pengetahuan dan informasi tentang
Konsep diri
3 Saya menyadari perlu
mengembangkan Konsep Diri yang
positif
4 Saya meyakini Diri saya akan
mampu mengembangkan konsep
Diri yang positif
5 Saya Berani dan mampu berbicara
didepan orang banyak
6 Saya akan menjadi pribadi yang
mampu memiliki konsep diri yang
positif
jumlah
Keterangan :
1. Skor Minimal yang Dicapai adalah 1 X 6 = 6 , dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori Hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 - 20
c. Cukup = 13 - 16
d. Kurang = 1 - 12