Anda di halaman 1dari 3

Jennifer Thurana / 202250125

Yohana Intan / 202250129

Summary Chapter 7
Fraud & Internal Control

FRAUD
Fraud adalah perilaku/tindakan tidak jujur yang dilakukan seorang karyawan untuk keuntungan
pribadi dan merugikan pemberi kerja (employer).
Contoh:
 Seorang pemegang buku di sebuah perusahaan kecil mengalihkan €750.000 pembayaran
tagihan ke rekening bank pribadi selama periode tiga tahun.
Tiga faktor utama yang yang menyebabkan aktivitas fraud digambarkan oleh Fraud Triangle.

1. Opportunity (peluang): dapat terjadi ketika tempat kerja tidak


memiliki kontrol yang memadai untuk mencegah dan mendeteksi
kecurangan.
2. Financial Pressure (Tekanan Keuangan): dapat terjadi karena
masalah keuangan pribadi yang disebabkan oleh hutang yang
terlalu banyak.
3. Rationalization (Rasionalisasi): untuk membenarkan penipuan
karyawan merasionalisasi tindakan tidak jujur mereka.
INTERNAL CONTROL
Internal control adalah suatu proses yang dirancang untuk memberikan jaminan yang wajar
mengenai pencapaian tujuan perusahaan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan
kepatuhan.
Ada 5 komponen utama dalam internal control, yaitu:
1) Control environment (Kontrol lingkungan)
2) Risk assessment (Penilaian risiko)
3) Control activities (Kegiatan pengendalian)
4) Information and communication (Informasi dan komunikasi)
5) Monitoring (Pemantauan/pengawasan)

Principles of Internal Control Activities (Prinsip Kegiatan Pengendalian Intern)


Ada 6 prinsip kegiatan pengendalian, yaitu:
1. Establishment of responsibility (Pembentukan tanggung jawab): kontrol paling efektif
ketika hanya satu orang yang bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

2. Segregation of duties (Pemisahan tugas)


2 prinsip:
 Individu yang berbeda harus bertanggung jawab atas aktivitas terkait.
 Tanggung jawab pencatatan aset harus terpisah dari penjagaan fisik aset
tersebut.

Alasan: pekerjaan seorang karyawan harus, tanpa duplikasi upaya,


memberikan dasar yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi
pekerjaan karyawan lain.
Hal ini juga membuat satu individu bertanggung jawab atas
aktivitas terkait meningkatkan potensi kesalahan dan
penyimpangan.

3. Documentation procedures (Prosedur dokumentasi)


 Dokumen memberikan bukti bahwa transaksi dan peristiwa telah terjadi.

Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk dokumen, yaitu:


 Perusahaan harus menggunakan dokumen yang diberi penghargaan, dan semua
dokumen harus diperhitungkan.
 Sistem kontrol harus mensyaratkan bahwa karyawan segera meneruskan sumber
dokumen untuk entri akuntansi ke departemen akuntansi untuk membantu
memastikan pencatatan transaksi tepat waktu.

4. Physical controls (pengendalian secara fisik)


o Physical Controls: berhubungan dengan pengamanan asset dan meningkatkan
keakuratan dalam pemcatatan akuntansi.
o Contoh penerapan Physical controls  penggunaan brankas, sidik jari yang
terhubung dengan komputer, cctv , dsb.

5. Independent internal verification (Verifikasi internal independen)


Meskipun sistem pengendalian intern telah dirancang dengan baik, kemungkinan
terjadinya penyimpangan tetap saja bisa terjadi setiap saat. Misalnya kelelahan yang
terjadi terhadap karyawan bisa mengakibatkan prosedur-prosedur yang ditetapkan
diabaikan. Untuk itu diperlukan pengkajian ulang secara teratur dan berkesinambungan
agar prosedur-prosedur dapat dijalankan secara teratur dan benar.
Pengendalian yang efektif dapat dicapai dengan membentuk bagian verifikasi yang
bertugas mereview, merekonsiliasi serta menjaga pengendalian intern. Untuk itu
harus dilakukan:
1) Verifikasi catatan-catatan secara berkala atau secara mendadak
2) Verifikasi catatan-catatan oleh karayawan yang independen dari karyawan yang
rutin melaksanakannya.
3) Adanya perbedaan atau selisih harus dilaporkan kepada manajemen
6. Human resource controls (Pengendalian Sumber Daya Manusia)
Beberapa aktivitas human resource controls sebagai berikut :
 Pertanggungan Karyawan  (obligasi karyawan yang menangani uang tunai)
ini berkontribusi pada pengamanan uang tunai.
 Rotasi pekerjaan karyawan dan beri mereka kesempatan untuk cuti 
mencegah karyawan dari upaya pencurian karena mereka tidak akan dapat
menyembunyikan tindakan mereka yang tidak pantas secara permanen.
 Lakukan pemeriksaan latar belakang secara menyeluruh  upaya ini
dlakukan untuk mengurangi pencurian dan penipuan karyawan.

Data Analytics and Internal Controls (Analisis data dan pengendalian internal)

Dulu Sekarang
auditor internal dan eksternal cenderung daripada menunggu sampel akhir periode,
sangat bergantung pada investigasi sampel banyak perusahaan menggunakan pemantauan
transaksi akhir periode untuk mengidentifikasi terus menerus dari hampir setiap transaksi.
potensi pelanggaran Akibatnya, lonjakan jenis aktivitas tertentu
atau tren yang berkembang lebih cepat
diidentifikasi dan diselidiki.

 Banyak aspek dari journal entries yang berbeda dapat dipantau terus menerus
 Misalnya, sistem dapat secara otomatis mengidentifikasi siapa yang mencatat entri jurnal
tertentu. Hal ini membantu memastikan bahwa prinsip pengendalian pemisahan tugas tidak
dilanggar.
 Jumlah dolar yang besar di area berisiko juga dapat ditandai dan diselidiki dengan
cepat  penerima pembayaran dapat dengan mudah disaring untuk memastikan, misalnya,
jumlah bonus ditentukan dengan benar berdasarkan hasil dan rumus bonus (yang berarti
bonus hanya dibayarkan kepada karyawan yang ditunjuk untuk pembayaran bonus).

Limitations of Internal Control (Keterbatasan dalam pengendalian internal)


 Apa tujuan perusahaan mercancang sistem internal control (pengendalian internal)?
Perusahaan umumnya merancang sistem pengendalian internal mereka untuk memberikan
jaminan yang wajar atas pengamanan aset yang tepat dan keandalan catatan akuntansi.
 Perlu diketahui bahwa tidak ada sistem pengendalian internal yang sempurna.
Secara umum, dua batasan utama melekat pada :

1. Unsur Manusia  Sistem yang baik dapat menjadi tidak efektif sebagai akibat dari
kelelahan, kecerobohan, atau ketidakpedulian karyawan. Misalnya, petugas
penerimaan mungkin tidak repot menghitung barang yang diterima dan mungkin hanya
memalsukan hitungannya.
2. Ukuran bisnis Perusahaan kecil sering merasa sulit untuk memisahkan tugas
menyediakan verifikasi internal yang independen.

Anda mungkin juga menyukai