OLEH :
SITI NABAWIYAH
NIM : 530084728
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
sebagai salah satu bentuk reformasi birokrasi, yang diantisipasi akan selesai pada
tahun Tahun 2025. Karena memiliki harapan untuk melakukan perkembangan
secara terus-menerus sebagai upaya dalam pemicu pergerakan secara cepat
dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka inovasi pelayanan idealnya
bersumber dari budaya organisasi. Melalui implementasi kebijakan “Satu Badan
Satu Inovasi” yang mengamanatkan setiap Kementerian/Lembaga dan Pemda
membuat minimal 1 (satu) Inovasi Layanan. Kementerian PANRB “memaksa”
untuk pertama kalinya supaya inovasi pelayanan publik terus berjalan dan bergulir
menuju tumbuh sebagai budaya organisasi. Setiap tahun, diwajibkan untuk
menyebutkan “Quick Wins” kepada masyarakat sebagai syarat pelaksanaan
reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Peraturan Bupati Paser Nomor 36 Tahun 2019 — Pedoman Penyusunan
Desain Inovasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Paser —
juga diadopsi sebagai hasil aksi tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Paser.
3
1.3. PERMASALAHAN
Dari rangkaian penjelasan tersebut, supaya pembahasan bisa dilakukan
lebih terarah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dengan demikian
permasalahan bisa dirumuskan seperti dibawah ini :
1. Bagaimana sikap Dinas Lingkungan Hidup dalam menanggapi perubahan
yang terjadi ?
2. Tanggapan tentang praktek-praktek kepemimpinan visioner apakah menjadi
cara paling efektif dilakukan.dalam perilaku tugasnya ?
3. Bagaimana inovasi tersebut seharusnya dikelola ?
4. Identifikasi dampak (positif, negatif) dan manfaat yang dapat diperoleh dari
inovasi tersebut.
5. Bagaimana proses difusi inovasinya berlangsung ? Identifikasikan potensi
hambatan yang dihadapi dan langkah apa yang perlu dilakukan untuk
mengefektifkan proses difusi inovasinya.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
untuk menawarkan layanan ini adalah contoh bagaimana akuntabel kepada
rakyatnya.
Gagasan tentang pelayanan yang baik, sering dikenal dengan
pelayanan yang sistematis dan menyeluruh, sangat terkait dengan kualitas
pelayanan. Variabel pelayanan primer yang dituangkan dalam agenda perilaku
pelayanan primer DLH Sipapah Ganteng Kabupaten Paser harus dipahami
oleh petugas pelayanan. Variabelnya adalah sebagai berikut:
1) Masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari pemerintah,
2) Kebijaksanaan sebagai dasar landasan dalam pelayanan publik,
3) Peralatan atau fasilitas pelayanan berteknologi tinggi,
4) Sumber daya yang tersedia untuk diwujudkan dalam kegiatan pelayanan.
5) Pelayanan yang memuaskan masyarakat yang berpegang pada norma
dan prinsip pelayanan masyarakat.
6) Perilaku otoritas yang terlibat dalam pengabdian masyarakat, termasuk
apakah masing-masing telah memenuhi perannya.
7) Manajemen dan kepemimpinan serta kelompok pengabdian masyarakat.
2.3. Inovasi
Inovasi didefinisikan sebagai aktivitas penelitian, pengembangan, dan/atau
perekayasaan yang dilakukan dengan maksud guna menciptakan penerapan
praktis dari konteks dan nilai ilmiah baru, atau penerapan baru dari ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini pada barang atau metode produksi, Hurley
(2012). Berikut ciri-ciri inovasi :
1) Baru
Kualitas utama inovasi adalah selalu baru. Artinya, konsep yang 100
persen orisinal dan belum pernah digunakan. Itu juga dapat dilihat sebagai
sesuatu yang telah dicoba dan diuji oleh orang lain tetapi mencari adopsi
sebagai alternatif yang layak.
2) Khas
Penemuan masa depan akan memiliki ciri-ciri, antara lain. Bahkan jika
inovasi dimulai dengan adopsi, itu akan selalu menonjol. Hal ini dapat
6
diartikan bahwa adopsi yang terjadi di lokasi baru akan mengungkapkan
sifat uniknya.
3) Terencana
Inovasi adalah sesuatu yang direncanakan karena diciptakan dengan
sengaja. Dengan kata lain, kreativitas terjadi melalui proses yang
dipikirkan dengan baik, jelas, memakan waktu, dan direncanakan
sebelumnya.
4) Memiliki Tujuan Jelas
Sebuah penemuan harus memiliki tujuan yang jelas. Berdasarkan ilmu
yang digunakan, ini. Sains tidak diragukan lagi berkonsentrasi pada
konsep dan objek yang sedang dikembangkan. Inovasi tidak akan tepat
sasaran dan bisa saja gagal diimplementasikan jika objek dan topik yang
jelas tidak ditentukan.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
masyarakat memiliki kepedulian dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,
termasuk ketika seseorang ingin menggunakan jasa sedot review. Selain itu,
DLH Paser ingin meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan tinjau sedot
saat ini dengan adanya Instalasi Pengolah Limbah Tinja (IPLT). Sejak berdirinya
Instalasi Pengolah Limbah Tinja (IPLT), permintaan akan jasa sedot terus
meningkat. Ada lebih dari 120 permohonan peninjauan sedot yang tertunda
hingga tahun 2022, dan hal ini dapat menambah jumlah MCK di Kabupaten
Paser menjadi sedikitnya 20.440 unit. Semua masalah dapat dengan cepat
ditangani secara online, dan mudah untuk mengetahui informasi terbaru. Aplikasi
tersebut juga sudah banyak disosialisasikan oleh DLH di kalangan warga
Kabupaten Paser. Peluncuran aplikasi disambut dengan umpan balik positif yang
antusias dari masyarakat.
9
diakui dan dihargai atas kontribusinya dalam menciptakan dan mempromosikan
inovasi. Hal ini mendorong unit pelayanan publik lainnya untuk berperilaku serupa,
meskipun tidak identik, terhadap inovasi yang telah dilakukan (memerlukan
modifikasi).
Membangun budaya minimal satu inovasi setiap tahunnya yang
dikembangkan oleh DLH Pemerintah Daerah Kabupaten Paser (One Agency, One
Innovation program) melalui kerjasama jaringan pengembangan inovasi pelayanan
publik, termasuk dengan mengadakan kompetisi inovasi pelayanan publik dan
pemberian penghargaan inovasi pelayanan publik, sangat diperlukan. bahwa
dorongan ini semakin kuat dalam percepatan peningkatan kualitas pelayanan
publik.
6.2. Dampak Positif, Negatif Dan Manfaat Yang Dapat Diperoleh Dari Inovasi
Pelayanan Publik Sistem Informasi Pengaduan Sampah Dan Gangguan
Tentang Lingkungan ‘’Sipapah Ganteng”
a. Dampak Positif
Dengan terciptanya Inovasi Pelayanan Publik Sistem Informasi Pengaduan
Sampah Dan Gangguan Tentang Lingkungan ‘’Sipapah Ganteng” pada DLH
Kabupaten Paser memberikan dampak positif yang signifikan terutama terhadap
masyarakat. Karena dengan adanya inovasi aplikasi tersebut, masyarakat tidak
lagi membuang atau menumpuk sampah rumah tangga mereka dengan
seenaknya yang dapat memicu adanya ganggung kesehatan terhadap
masyarakat. Dengan aplikasi tersebut sampah rumah tangga masyarakat bisa
teratasi dengan cepat dan baik.
b. Dampak Negatif
Peningkatan standar pelayanan publik diperlukan untuk mengantisipasi
meningkatnya skeptisisme masyarakat dalam memantau penyelenggaraan
pelayanan publik. Karena itu Kabupaten Paser harus meningkatkan standar
pelayanan publik, khususnya di lembaga DLH. Standar kepatuhan pelayanan
publik yang rendah menyebabkan kualitas pelayanan yang buruk. Hal tersebut
pada akhirnya akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik
10
Kabupaten Paser. Dampak negatif dari inovasi “Sipapah Ganteng” terletak pada
aplikasinya yang terkadang masih tidak bisa beroperasi dengan maksimal
sehingga mengakibatkan beberapa masyarakat tidak menggunakan aplikasi
tersebut dan membiarkan sampah rumah tangga mereka menumpuk pada suatu
tempat di lingkungan Kabupaten Paser sehingga dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan terhadap masyarakat.
c. Manfaat
Sipapah Ganteng, Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik Pengaduan
Sampah dan Gangguan Lingkungan, sangat penting dalam memenuhi harapan
DLH Kabupaten Paser terhadap pelayanan lingkungan. Selain itu, pemerintah
daerah diimbau untuk menumbuhkan filosofi satu lembaga, satu inovasi (one
agency one innovation). Selain itu, salah satu tujuan reformasi birokrasi adalah
memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Manfaat besar yang dirasakan
oleh masyarakat di Kabupaten Paser dengan adanya aplikasi Sipapah Ganteng
adalah terjaminnya kebersihan lingkungan di sekitar mereka dari tumpukan
sampah sebagai suatu upaya dalam menghindari gangguan kesehatan
terhadap masyarakat akibat tumpukan sampah.
11
b. Hambatan Inovasi
Melakukan sebuah inovasi bukanlah hal yang mudah. Kemudian terdapat
berbagai faktor penghambat inovasi sebagai pemicu tidak bisa menemukan ide
atau gagasan baru. Tentu saja hal tersebut bisa menghambat pekerjaan yang
sedang dikerjakan. Faktor penghambat dari inovasi aplikasi “Sipapah Ganteng”
ini terdapat dua faktor, yaitu faktor dari sisi eksternal dan faktor dari sisi internal.
Faktor yang menjadi hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan Kaku
Kehidupan memiliki dampak terhadap lingkungan. Mulai dari pola pikir,
tindakan, dan lain sebagainya. Pengaturan yang ketat memiliki efek yang
merugikan juga. Lingkungan kaku yang di maksud sebagai hambatan dari
inovasi aplikasi “Sipapah Ganteng” disini adalah masyarakat yang susah
untuk menerima inovasi tersebut dikarenakan tidak mengerti cara
penggunaan aplikasi dan cenderung tidak ingin mencoba terlebih dahulu.
Hambatan tersebut biasa terjadi pada masyarakat dengan usia lanjut usia.
2. Budget Terbatas
Sebuah inovasi tidak dapat dengan mudah disebar luaskan kepada
masyarakat umum, seperti yang telah diketahui. Hal ini disebabkan
perlunya pengujian inovasi. Periksa kelayakan tentu saja, dibutuhkan
banyak uang untuk ini. Konsekuensinya, jika kas atau anggaran yang
tersedia dibatasi. Akibatnya, ini juga dapat menghambat kreativitas.
Budget terbatas yang di maksud sebagai hambatan dari inovasi aplikasi
“Sipapah Ganteng” disini adalah dimana anggran yang diberikan oleh
pemerintah Kabupaten Paser kepada DLH untuk pembuatan Inovasi
aplikasi “Sipapah Ganteng” terbatas, sehingga mengakibatkan beberapa
fitur pada aplikasi tersebut tidak berjalan dengan normal.
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari penjelasan dan uraian lengkap perihal inovasi sistem informasi
pengaduan Sampah dan Gangguan Tentang Lingkungan (SiPaPah
GanTeng) oleh DLH Kabupaten Paser maka dapat disimpulkan bahwa
inovasi sistem informasi yang diluncurkan oleh DLH Kabupaten Paser sangat
bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya aplikasi tersebut masyarakat
menjadi sangat terbantu karena tidak perlu lagi harus bingung dalam
penanganan sampah dan tinja yang menumpuk di lingkungan mereka.
Dengan adanya aplikasi SiPaPah GanTeng memberikan kemudahan bagi
masyarakat dan bisa meminimalisir dampak negatif dari tumpukan sampah
yang bisa mengganggu kesehatan masyarakat itu sendiri. DLH harus
mempertimbangkan dampak positif dan dampak negatif dari inovasi apliaksi
tersebut dan meminimalisir setiap hambatan yang terjadi dengan cara yang
tepat yaitu dengan cara bertahap.
2. Saran
DLH kabupaten paser untuk tetap meningkatkan efisiensi dalam layanan
aplikasi SiPaPah GanTeng dan terus memberikan update atau pembaruhan
informasi perihal pelayanan baru yang bisa di mafaatkan oleh masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://mnewskaltim.com/apikasi-sipapah-ganteng-dlh-paser-permudah-layanan-
sedot-tinja-dan-pengaduan-sampah/
https://kaltim.tribunnews.com/2021/10/29/permudah-pengangkutan-sampah-dan-
sedot-tinja-dlh-paser-sosialisasi-sipapah-ganteng
https://pusaranmedia.com/read/5982/sipapah-ganteng-tambah-layanan-baru-bagi-
pelaku-usaha
https://kaltim.prokal.co/read/news/392096-tinggal-pencet-petugas-angkut-tinja-
datang
Hurley, Robert F and G Thomas M. Hult. 2012. Innovation, market orientation and
organizational learning : an integration and empirical examination. Journal of
marketing. Vol. 62. Pp. 42-54
Nugroho, S. (2007). Political Environment dalam Implementasi Electronic
Government . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Safroni,Drs .K.H.M.Ladzi.2012.Manajemen dan Reformasi pelayanan publik.
14