Anda di halaman 1dari 32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode sebagaimana dalam kamus besar bahasa indonesia adalah cara

yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud. Metode penelitian

kualitatif sebagaimana yang diungkapkan Bogdan dan Taylor (Moleong, 2011: 4)

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu,

penelitian kualitatif juga megutamakan pada masalah proses dan makna, dimana

penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan berbagai informasi kualitatif

dengan deskripsi- analisis yang teleti dan penuh makna, yang juga tidak menolak

informasi kuantitatif dalam bentuk angka maupun jumlah.

Nawawi dan Martini mendefenisikan metode deskriptif sebagai metode

yang melukiskan suatu keadaan objektif atau peristiwa tertentu berdasarkan fakta-

fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya yang kemudian diiringi dengan

upaya pengambilan kesimpulan umum berdasarkan fakta-fakta historis tersebut.

Sementara itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitaif. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang diharapkan

mampu mengungkapkan fenomena sosial.Metode penelitian kualitatif digunakan

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu data yang

terkumpul berbentuk kata – kata , gambar, dan bukan angka. Dengan demikian

1
laporan

2
penelitian ini berisikan kutipan – kutipan data dalam menyajikan laporan, dimana

data tersebut berasal dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto dan

dokumentasi lainnya. (Nugroho 2014;54).

3.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya

sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data penelitian

adalah subjek dari mana data diperoleh. Untuk mendapatkan data yang tepat maka

perlu ditentukan informan yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan

kebutuhan data (purposive). Subjek dari penelitian ini adalah pengguna Instagram

yang mengikuti Akun humas brimob Jambi serta humas brimob Jambi.

Adapun informan yang akan peneliti wawancarai yaitu sebagai berikut:

NO. NAMA PEKERJAAN

1. Agung Sulaiman BA Ops Satbrimob

2. Brigadir Robi Putra Jaya BA Ops Satbrimob

3. Tri Putra ramadana BA Ops Satbrimob

4. Followers @humasbrimobjambi @hannydwira

5. Followers @humasbrimobjambi @akuarre

3
3.3. Sumber Data

Sumber data yang ada pada penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Data primer yang berasal dari informan yang sifatnya didasarkan

secara langsung pada wawancara atau melihat perilaku dari informan

yang diamati. Ataupun dikatakan juga bahwa data primer untuk

menjawab masalah penelitiannya secara khusus (Istijanto,2005:32).

2. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari teknik pengumpulan

data yang menunjang data primer. Ataupun dalam pendapat lain

diartikan data sekunder sebagai keterangan yang diperoleh dari pihak

kedua yang bentuknya bisa berupa manusia atau orang maupun catatan

yang sifatnya dokumentasi.

Adapun sumber data sekunder ini dapat berupa buku, jurnal, internet, dan

sumber-sumber lainnya yang dirasa perlu oleh penulis. Sumber data dalam

penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari informan yaitu orang yang

berpengaruh dalam proses perolehan data atau bisa disebut key member yang

memegang kunci sumber data penelitian ini, karena informan benar-benar tahu

dan terlibat dalam kegiatan yang ada (Istijanto,2005:32).

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data yang

menggunakan metode:

4
1. Metode Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada

riset kualitatif. Observasi dilakukan terhadap interaksi dan percakapan yang

terjadi diantara subjek yang diteliti. Hal yang terpenting dalam observasi ini

adalah pengamat harus menguasai ilmu tentang objek secara umum dari apa yang

hendak diamati.

Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya dari

suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapun hal

yang diobservasi pada penelitian ini adalah observasi terhadap instagram humas

brimob Jambi dengan cara mengamati postingan pada instagramhumas brimob

Jambi terutama postingan tentang sosial kemasyarakatan, serta mengamati

bagaimana cara humas brimob Jambi dalam membangun citra positif kepada

masyarakat melalui instagram.

Observasi yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah obervasi

partisipatif. Di mana peneliti ikut aktif dalam mengamati kegiatan yang dilakukan

humas brimob Jambi, mendengarkan apa yang diucapkan brimob Jambi.

2. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan alat rechcking atau pembuktian terhadap informasi

atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang

digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.

Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan informan atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa

5
menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informasi

terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo, 2006: 72).

Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan unuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama

dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara si pencari

informasi dengan sumber, informasi (Sutopo, 2006: 74). Wawancara bisa

mengambil beberapa bentuk, yang paling umum adalah wawancara bertipe

open-ended dimana peneliti dapat bertanya kepada informan tetang fakta-fakta

suatu peristiwa disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada.

Informan juga bisa mengetengahkan pendapatnya sendiri terhadap peristiwa

tertentu dan peneliti bisa menggunakan proposisi tersebut sebagai dasar

penelitian selanjutnya. Wawancara juga dapat dilakukan secara terfokus,

dimana informan diwawancarai dalam waktu singkat karena tujuan wawacara

ini adalah untuk mendukung fakta-fakta yang sudah ditetapkan peneliti. Tipe

wawancara ketiga memerlukan pertanyaan- pertanyaan yang lebih terstruktur,

jelan dengan survey.

Wawancara dapat menggunakan beberapa alat bantu perlengkapan seperti

alat perekap, alat tulis, buku catatan kecil dan daftar pertanyaan. Teknik

penggunaan alat bantu wawancara digunakan berdasarkan kemampuan,

pengalaman dan kondisi yang ada.

6
3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya

ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan

kepada orang lain. Analisis data pada penelitian kualitatif dapat dilakukan pada

saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data berakhir.

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian untuk

memperoleh temuan-temuan hasil penelitian.Data yang telah dikumpulkan akan

menuntun peneliti ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik

yang tepat. Data yang belum dianalisis (data mentah) belum banyak “berbicara‟

bila tidak diinterpretasikan atau dinalisis. Menurut Miles dan Huberman dalam

(Pujileksono, 2016: 152), analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan

pada hal yang penting, dicari pola dan temanya. Reduksi data merupakan proses

pemilihan, pemusatan perhatian melalui penyederhanaan, pengabstrakan, dan

7
transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Tahapan-

tahapan reduksi data yaitu : membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema,

membuat gugus-gugus, membuat partisi, dan menulis memo.Pada tahapan reduksi

data, peneliti akan mengumpulkan data dari lapangan dengan melakukan

wawancara secara mendalam kepada seluruh informan. Seluruh data yang

diperoleh peneliti akan dicatat dan dikumpulkan, kemudian peneliti akan dengan

objektif merangkum dan mengambil hasil yang sesuai dengan pokok

permasalahan yang diteliti.

2. Penyajian Data

Pada tahap ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya. Penyajian data yang sering

digunakan dalam penelitian kualitatif bersifat naratif. Hal ini dimaksudkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah,

karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan

berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif merupakan temuan baru yang disajikan berupa deskripsi atau gambaran

yang awalnya belum jelas menjadi jelas dan dapat berupa hubungan

kausal/interaktif dan hipotesis/teori.Penarikan kesimpulan dilakukan setelah

penelitian melakukan penelitian di lapangan.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah data atau informasi yang didapatkan oleh peneliti,

dimana data atau informasi tersebut kemudian diolah dan dirangkum berdasarkan

temuan – temuan di lapangan. Pada penelitian ini, data dan informasi diperoleh

dengan mewawancarai langsung pihak Humas Brimob Jambi dan beberapa

followers instagram @humasbrimobjambi. Kedua kelompok informan tersebut

merupakan orang – orang yang mengetahui, menyelesaikan serta mengalami

permasalahan itu sendiri, sehingga dianggap memberikan informasi yang

diperlukan oleh peneliti pada penelitian ini.

4.1.1. Gambaran Umum Penelitian

A. Alamat Instansi

Lokasi penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang diteliti oleh

peneliti yaitu kantor Humas Brimob Jambi yang beralamat di Jalan Lingkar

Selatan, Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru , Jambi.

B. Sejarah Instansi

Brigade Mobile atau sering disingkat Brimob adalah unit (korps) tertua di

dalam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) karena mengawali pembentukan

kepolisian Indonesia di tahun 1945, Brimob termasuk satuan elit dalam jajaran

9
kesatuan Polri, Brimob tergolong ke dalam sebuah unit paramiliter ditinjau dari

tanggung jawab dan lingkup tugas kepolisian.

Satuan Brimob Polda Jambi merupakan bagian dari Korps Brimob Polri

yang berada diwilayah Provinsi Jambi, sejarah perjalanan panjang dalam rangka

menciptakan situasi yang kondusif di Provinsi Jambi “ Bumi Sepucuk Jambi

Sembilan Lurah”. Dalam Keputusan Kapolri No. Pol. : KEP/7/2005 Tanggal 31

Januari 2005 Tugas dan Peranan Brimob adalah merupakan satuan pelaksana

utama Polda dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penanggulangan

terhadap gangguan keamanan berintensitas tinggi, terorisme, huru-hara/ kerusuhan

massa, kejahatan terorganisir bersenjata api, Bom dan KBR termasuk

penyelamatan dan pertolongan (SAR) akibat bencana maupun gangguan lainnya

bersama unsur pelaksana Operasional Kepolisian, dalam rangka penegakan

hukum dan keamanan dalam negeri.

Sejarah Perjalanan dan eksistensi Satuan Brimob di Provinsi Jambi

tentunya tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Korps Brimob Polri, Sejarah dan

perkembangan Brimob di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah diawali dengan

pembentukan kesatuan Polisi Istimewa oleh Komisaris Muda Polisi Rd. Syarif

pada bulan Desember tahun 1945, pada waktu itu Inspektur Polisi TK II Langkoen

ditunjuk sebagai Komandannya, pada tanggal 14 Nopember 1945 berdasarkan

Surat Perintah Kepala muda Kepolisian R. Soemarto No. 12/18/91, yang

menyatakan bahwa semua unsur Polisi Istimewa dilebur menjadi satu nama baru

yakni Mobile Brigade (Mobrig).

10
Pada 14 November 1946 Perdana Menteri Sutan Sjahrir merubah nama

Pasukan Polisi Istimewa menjadi Mobile Brigade (Mobrig), tanggal ini ditetapkan

sebagai hari jadi Korps Brimob Polri. Pembentukan Mobrig ini dimaksudkan

Sjahrir sebagai perangkat untuk menghadapi tekanan politik pada saat itu dan

sebagai pelindung terhadap kudeta yang melibatkan satuan-satuan militer.

Struktur organisasi diperbaiki dan terdiri atas Mobile Brigade Besar di tingkat

Provinsi dan Pusat, serta satuan Mobile Brigade Wilayah di tingkat wilayah.

Dibawah unit Besar dan Wilayah terdapat Batalyon, Kompi, dan Peleton. Mobrig

juga memiliki unit Detasemen lapis baja yang dilengkapi dengan kendaraan lapis

baja pengangkut personil (APC).

Setelah terjadi perubahan nama Polisi Istimewa menjadi Mobile Brigade

(Mobrig) ditingkat Pusat maka pada Tahun 1947 terjadi pergantian Komandan

Mobile Brigade Jambi untuk selanjutnya diserah terimakan dari Inspektur Polisi

TK II Langkoen kepada Inspektur Polisi TK I M.Y Markoes dan Wakil

Komandan Mobile Brigade adalah Inspektur Polisi D.I Panjaitan dengan

panggilan TORPEDO.

Tahun 1947-1949 pada Masa Agresi Militer Belanda pertama dan ke dua,

Daerah jambi diduduki oleh Tentara Belanda, Sebagai organisasi baru dan sedang

berkembang, Mobrig terlibat secara aktif melakukan Pertempuran melawan

Tentara Belanda dan Sekutunya, Mobrig Jambi dibawah Pimpinan Inspektur

Polisi TK I

M.Y Markoes melakukan perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda, dalam

pertempuran tersebut Komandan Mobrig Inspektur Polisi TK I M.Y Markoes

ditangkap oleh Tentara Belanda.


11
Tahun 1949 Mobile Brigade (Mobrig) disatukan kembali dibawah

kepemimpinan Inspektur Polisi TK II D.I Panjaitan (Torpedo) dengan nama

Mobile Brigade Pasukan III yang berkedudukan di Jambi, Pada 1 Juli 1950,

Mobrig kembali mereorganisasi dirinya. Mobrig berada di bawah perintah

langsung Markas Besar Polisi Nasional. Kepala Polisi di tingkat Provinsi dan

Wilayah tidak lagi memiliki otoritas atas Mobrig. Di tingkat pusat dibentuk

Inspektorat Mobrig dan di tingkat Provinsi terdapat koordinator Mobrig yang

berada di bawah perintah langsung Kepala Polisi Nasional. Perubahan ini diikuti

dengan pendirian Resimen Mobrig Provinsi besar, Mobile Brigade Pasukan III

Jambi berubah nama menjadi Kompi 5152 pada Tahun 1951.

Pada 14 November 1961, Presiden Soekarno atas nama pemerintah

menganugerahi Mobrig tanda penghargaan Nugraha Sakanti Yana Utama sebagai

pengakuan atas jasa-jasa satuan Mobrig mempertahankan kemerdekaan dalam

menumpas pemberontakan.

Pada Tahun 1983 Kompi 08 di Pimpin oleh Kapten Polisi Kris Hermanto,

pada saat itu Kompi 08 menempati Mako dijalan jenderal Sudirman No 45

(Mapolda Jambi sekarang), pada Tahun 1983 ini terjadi likuidasi Brimob Jambi

dengan pertimbangan bahwa situasi wilayah Jambi dianggap sudah kondusif maka

Kompi 08 ditarik kembali ke induk satuan Brimob Sumbagsel di Palembang dan

sebagian lagi anggotanya di pindahkan ke Polisi Tugas Umum Polwil Jambi.

Tahun 1996 Korps Brimob Polri melakukan validasi diseluruh Indonesia,

dengan adanya validasi tersebut Setelah 13 Tahun meninggalkan Wilayah Jambi,

12
Brimob kembali menginjakkan kaki di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah

tepatnya pada Tanggal 19 September 1996, atas Perintah Kapolda Sumbagsel.

Tahun 1998 dibentuk Satuan Brimob Polda Jambi, dibawah pimpinan

Dansat Brimob Mayor Pol Drs. Jodi Heryadi dengan kekuatan pada waktu itu

berjumlah 322 Personil, Satuan Brimob Polda Jambi memiliki Dhuaja yang diberi

nama “ Satya Singakarti Pala” yang mempunyai arti Prajurit yang sangat berani

dalam menjalankan tugasnya.

C. Instagram Humas Brimob Jambi

Gambar 4.1. instagram humas brimob jambi

Instagram humas brimob Jambi saat ini sudah memiliki 2.270 followers.

Akun instagram Humas brimob Jambi dikelola sendiri oleh humas Brimob Jambi

dan dapat di katakan cukup aktif. Di mana jumlah unggahan pada akun Instagram

13
Humas Brimob Jambi telah mencapai 5.585 unggahan yang berisi tentang

pelayanan Brimob maupun kegiatan-kegiatan di Brimob Jambi.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Postingan sosial kemasyarakatan di Instagram dalam meningkatkan

citra Brimob Jambi

Setelah data diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan,

peneliti akan mengolah data yang di dapat dengan cara mengklasifikasikan

jawaban dari hasil wawancara dan pengamatan berdasarkan tujuan dan kebutuhan

masing- masing dalam penelitian ini.

Peneliti melakukan proses wawancara dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada humas Brimob Jambi yang merupakan informan dalam

penelitian ini.

Berdasarkan hasil wawancara, pertama-tama peneliti menanyakan kepada

informan dari pihak humas Brimob Jambi yaitu Tri Putra Ramadana, peneliti

menanyakan apa saja tugas humas brimob Jambi dalam membangun citra Brimob,

kemudian dijawab oleh informan sebagai berikut:

“Humas Brimob yang berpendidikan di bawah Humas Polri


bertugas melaksanakan penerangan satuan (Pensat) dalam rangka
pemerataan informasi di lingkungan Polri, menyelenggarakan
liputan, monitoring produksi, dan pembuatan dokumentasi semua
pemberitaan yang berkaitan dengan tugas dan kebijakan pimpinan
Polri”
Kepada Informan kedua dari Humas Brimob Jambi peneliti menanyakan

hal yang sama. Informan yang bernama Agung Sulaiman menjawab,

14
“Dalam membangun citra Brimob, kita (Brimob) berusaha
mendekatkan diri ke masyarakat. Banyak kegiatan sosial kita yang
bertujuan untuk membantu masyarakat. Selain menjaga keamanan
kita juga kerap melakukan aksi sosial”
Pertanyaan selanjutnya yang peneliti ajukan terkait dengan media apa saja

yang digunakan oleh Brimob Jambi dalam menyebarluaskan informasi.

Pertanyaan ini dijawab oleh informan ketiga yaitu Brigadir Robi Putra Jaya,

beliau menjawab bahwasanya,

“Humas Brimob Jambi saat ini dalam menyampaikan informasi


kepada publik terkait kegiatan ataupun lainnya terkadang
menggunakan media online atau sosial seperti facebook, tiktok,
twitter, instagram, maupun youtube. Selain itu kita juga
menggunakan media mainstream lainnya seperti saluran TV lokal
ataupun melalui radio”
Kemudian ketika peneliti menanyakan alasan utama menggunakan

instagram, Tri Putra Ramadana menjawab,

“Sebenarnya kami Humas Brimob melakukan pelayanan melalui


banyak media, Facebook, youtube, twitter dan Instagram tetapi kita
lebih dominan dan mendapat banyak respon itu di Instagram,
karena seperti yang kita ketahui jumah pengguna Instagram di
Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Dan mencakup banyak
kalangan, Apalagi Brimob atau kepolisian ingin mendekatkan diri
ke kalangan remaja untuk menunjukkan polisi atau brimob itu
bersahabat dan mengayomi bukan untuk dibenci. Inilah yang
menjadi alasan kami mulai menggunakan instagram dalam
kegiatan pelayanan ke masyarakat” ungkap Tri Putra Ramadana
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban tersebut bahwa Instagram

menjadi media pembantu dalam memberikan info dan layanan terkini dari Brimob

khususnya Jambi karena masyarakat yang sangat banyak memiliki akun media

sosial Instagram.

15
Selanjutnya peneliti menanyakan tentang siapa sajakah target atau sasaran

dalam memberikan layanan dan info dari humas brimob Jambi. Dijawab oleh

Robi Putra Jaya sebagai berikut,

“Target atau sasaran dalam hal pemberian layanan dan informasi


humas brimob Jambi adalah masyarakat yang masih awam
terhadap polri khususnya brimob terhadap tugas – tugasnya”
Kemudian ditambahkan oleh Agung Sulaiman,

“Kalau untuk sasaran utama yang jelas adalah masyarakat


khususnya Jambi, kenapa Brimob ikut memberikan pelayanan dan
info di Instagram, agar dapat menjangkau semua kalangan, tidak
hanya untuk orang tua , tetapi remaja remaja yang ada di Jambi”.
Dari jawaban informan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa sasaran

adanya pelayanan melalu media sosial instagram untuk masyarakat Jambi, agar

bisa menjangkau semua kalangan. Tidak hanya orangtua, tetapi juga remaja

remaja yang sangat aktif menggunakan media sosial Instagram.

Terkait dengan postingan yang berkenaan dengan aksi sosial

kemasyarakatan, peneliti bertanya tentang apa saja program sosial yang telah

dilakukan brimob Jambi untuk membangun citra brimob di mata publik.

“kalau untuk program sosial kita banyak lakukan, di masa pandemi


ini misalnya, kita sering desinfektan sekitar rumah warga atau
rumah-rumah ibadah. Banjir kemarin kita juga ikut turut serta
memberikan bantuan” ungkap Tri Putra Ramadana
Ditambahkan oleh Robi Putra Jaya bahwa,

“terdapat berbagai program sosial seperti kegiatan BRAIN (Brimob


Ramah Anak Indonesia) yang merupakan kegiatan belajar
mengajar untuk anak – anak sekitar mako brimob dalam masa
pandemic ini serta berbagai kegiatan bakti sosial”

16
Agung Sulaiman menambahkan,

“Brimob Jambi juga pernah melakukan kegiatan patrol dan edukasi


kepada masyarakat SAD (Suku anak Dalam) di Pamenang. Dalam
program ini kita memberikan edukasi pendidikan kepada anak –
anak suku anak dalam atau yang lebih dikenal dengan orang kubu”
Dari jawaban informan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa banyak

berbagai macam aksi sosial yang dilakukan brimob untuk masyarkat. Brimob

seolah menyatakan hadir di dalam kehidupan masyarakat serta berusaha untuk

mengayomi masyarakat.

Selanjutnya peneliti menanyakan tentang bagaimana peran humas

memberikan citra positif di masyarakat melalui Instagram kepada masyarakat. Tri

Putra Ramadana mengatakan

“sebagaimana yang dapat dilihat pada laman medsos instagram


humas brimob, Brimob berusaha turun langsung dalam hal
melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Seperti
melakukan penindakan terhadap terduga teroris, melakukan
evakuasi masyarakat yang terdampak banjir, membuat dapur
lapangan dan hasil dari dapur tersebut dibagikan kepada
masyarakat yang membutuhkan. Nah kegiatan yang kami lakukan
tersebut, kami dokumentasikan dan kemudian kami posting kea
kun @humasbrimobjambi agar masyarakat tahu bahwa brimob
juga sering dan bisa kok melakukan aksi sosial”
Kemudian Agung Sulaiman menambahkan

“Kalau untuk media platform seperti Instagram, dari pihak Humas


sudah mempunyai tim sendiri, dimana tim tersebut bekerja hanya
untuk dunia maya dan yang lapangan langsung terjun ke daerah
perkara, Tim Humas juga saya rasa sudah sangat bagus dalam
menyampaikan berita ataupun info yang penting untuk masyarakat,
terutama yang mengikuti akun humas brimob Jambi”
Informan mengatakan dengan adanya tim humas mampu membantu dalam

membangun citra positif di media sosial Instagram , informan itu mengatakan

sudah

17
sangat baik, tim humas selalu berusaha memberikan informasi yang informative,

actual, dan terpercaya kepada masyarakat.

Peneliti menyimpulkan dari jawaban informan tersebut, pihak brimob

sudah bekerja keras untuk lebih meningkatkan citra kepolisian dengan

memberikan info info penting untuk masyarakat yang ada di dunia maya

khususnya Instagram.

Selanjutnya peneliti menanyakan bagaimana cara membangun citra positif

di masyarakat terutama melalui instagram, Tri Putra Ramadana menjelaskan,

“untuk di instagram humasnya harus rajin melakukan publikasi


secara massif kepada masyarakat. Sehingga dari publikasi tersebut
masyarakat mampu melihat dan menilai kinerja brimob. Segala
kegiatan yang berhubungan dengan brimob humas posting jadi
masyarakat itu tahu apa kegiatan kita dan merasa lebih dekat
dengan brimob”
Dapat ditarik kesimpulan bahwa humas brimob selama ini selalu

mengupdate kegiatan brimob di instagramnya. Hal ini terbukti dengan jumlah

postingan yang hampir mencapai 5.000 postingan. Humas brimob berusaha agar

masyarakat mendapatkan informasi tentang kegiatan brimob.

Ketika peneliti bertanya tentang pernahkah ada pro dan kontra terkait

postingan pada akun @humasbrimobjambi terutama bila menyangkut postingan

sosial kemasyarakatan, dijawab oleh Agung sulaiman,

“terkadang ada pro dan kontra bukan hanya di instagram saja tapi
hampir seluruh media, itu biasanya terjadi karena perbedaan
persepsi di masyarakat”
Hampir senada Robi Putra Jaya menambahkan,

“Kalau pro dan kontra pasti ada , karena itu sudah biasa untuk
instansi kepolisian atau berimob untuk meningkatkan citra positif
18
tersebut, misalnya menangkap teroris kemudian brimob
mengimbangi dengan kegiatan kegiatan positif dan humanis,
dengan contohnya aksi bakti sosial dan kegiatan peduli terhadap
anak remaja atau yang lainnya.Pro dan kontra biasanya timbul di
masyarakat karena kurangnya informasi yang benar, dengan
adanya provokasi dari pihak pihak tertentu. Dari bagian bidang
Humas sendiri untuk menanggapi pro dan kontra yang ada, kami
memberikan pelayanan yang sebaik mungkin dan membagikan info
yang akurat, tanpa adanya hoax yang belakangan ini sangat ramai
di masyarakat,”
Informan mengatakan humas brimob Jambi dalam platform Instagram

pasti adanya menuai pro dan kontra di masyarakat, tetapi pihak Humas sudah

bekerja dengan baik untuk membangun citra positif brimob di masyarakat, bekerja

semaksimal mungkin dan juga sering melakukan kegiatan kegiatn positif yang

humanis kepada masyarakat, supaya masyarakat tahu brimob adalah pelayan bagi

masyarakat.

Informan juga mengatakan pro dan kontra yang biasanya timbul di

mayarakat karena adanya oknum yang ingin menjatuhkan Instansi dengan

menyebarkan info info hoax ke masyarakat yang belum mengetahui info itu benar

atau tidaknya, tetapi brimob terutama bidang Humas sudah bekerja keras untuk

mengurangi info hoax yang ada di masyarakat khususnya Jambi.

Peneliti menyimpulkan dari jawaban informan tersebut, pihak Brimob

sudah bekerja dengan baik dan menanggapi pro dan kontra melalui pelayanan

yang berikan dan dibagikan melalui media sosial Instagram.

Selanjutnya peneliti menanyakan kepada informan bagaimana respon dari

akun humas brimob di Instagram kepada masyarakat yang menanyakan sesuatu

atau memberikan info. Agung Sulaiman menyatakan

19
“ Kalau respon dari pihak kami selalu ada ya buat masyarakat,
misalnya info yang belum jelas dipahami akan kami balas
komentarnya, ataupun juga ada masyarakat yang ingin memberi
tahu suatu kejadian.Semua tanggapan masyarakat yang untuk
membangun lebih baik akan kami apresiasi,karena kami bertugas
melayani masyarakat.”
Ditambahkan lagi oleh Robi Putra Jaya

“Apalagi zaman sekarang masyarakat hampir rata rata sudah melek


media, misalnya ada kejadian dapat menghubungi kami via
Instagram maupun menghungi kami melalui kontak yang sudah
tersedia. Jadi masyarakat juga turut serta membangun negara
menjadi lebih damai dan tentram.”
“apabila ada masyarakat yang menanyakan sesuatu atau
memberikan info secepat mungkin kami akan merespon. Apabila
ada laporan dari masyarakat tentang tindak pidana, maka akan
kami teruskan kepada satuan terkait untuk diproses lebih lanjut”
ujar Tri Putra Ramadana.
Peneliti menyimpulkan dari jawaban informan tersebut masyarakat

sekarang sudah mudah untuk melaporkan kejadian atau sekedar bertanya serta

memberikan kritik dan saran. Jadi apabila ada masalah yang terjadi, masyarakat

juga turut serta membantu agar lebih baik kedepannya.

Di akhir wawancara, peneliti menanyakan bagaimana kendala dan apa

solusi yang di lakukan oleh humas brimob Jambi dalam mengelola akun

Instagram, serta apa yang menjadi harapan humas brimob jambi. Tri Putra

Ramadan mengatakan

“Kalau untuk kendala sendiri mungkin masih banyaknya kontra


yang ada,terus berita – berita akibat hoax yang disebarkan oleh
oknum yang tidak bertanggungjawab. Dan kalau untuk harapannya,
untuk semua media sosial bukan hanya instagram masyarakatnya
lebih cerdas menanggapi berita dan peristiwa yang terjadi di
masyarakat, sehingga mampu membuat masyarakat leboh kritis
dalam memilah informasi yang belum pasti kebenarannya. Selain
itu saya berharap penggunaan instagram dapat lebih membantu
meringankan pekerjaan humas dalam memberikan pelayanan agar

20
menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga masyarakat dapat
menenrima info dan pelayanan yang akurat.”
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban informan yaitu bahwa

mengelola akun Instagram, adanya kendala akan banyaknya berita hoax yang

tersebar, walapun begitu pihak humas brimob Jambi memiliki harapan, agar

kedepannya pelayanan kepolisian melalui media sosial Instagram menjadi lebih

baik dari sebelumnya.

Selain melakukan proses wawancara dengan pihak humas brimob Jambi.

Peneliti melakukan wawancara dengan followers Instagram humas brimob Jambi.

Peneliti memilih dua orang followers Instagram humas brimob Jambi untuk di

jadikan informan pada penelitian ini. Adapun kedua followers yang menjadi

informan penelitian ini adalah Hanny Dwira dan Rudi Syahputra. Peneliti

mengajukan beberapa pertanyaan kepada para followers.

Peneliti bertanya apa alasan mereka menjadi followers instagram humas

brimob Jambi,

“saya mulai mengikuti/follow akun instagram humas brimob Jambi


itu sekitar akhir tahun 2018. Saya mengikuti instagram dengan
tujuan untuk mengetahui info info berita dan kegiatan Brimob,
karena saya selalu ingin mengetahui perkembangan masalah yang
ada di Jambi. Apalagi saya tahunya brimob itu Cuma mengurus
tindak kekerasan atau teroris jadi saya penasaran seperti apa
kegiatan brimob tersebut ungkap Rudi.”
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban informan pertama, informan ini

telah menjadi followers Instagram humas brimob Jambi sejak akhir tahun 2018, ia

mengatakan alasan beliau mengikuti instagram dengan tujuan untuk mengetahui

info info berita dan kegiatan brimob Jambi.

21
Sementara itu, informan kedua juga merupakan followers dari instagram,

ia juga memberikan jawaban yang hampir sama.

“Saya mengikuti/follow akun instagram humas brimob awal tahun


2018. Dimana alasan saya sendiri mengikuti akun instagram
tersebut adalah karena karena saya ingin mengetahui info tentang
kepolisian terkhusus brimob”
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban informan kedua yaitu Hany

Dwira mengikuti akun Instgaram humas brimob Jambi awal tahun 2018, ia

mengatakan yang menjadi alasan beliau mengikuti akun instagram adalah karena

ia ingin mengetahui info tentang kepolisian terkhusus Brimob.

Mengenai konten dan cara pengelolaan akun instagram humas brimob

Jambi yang dilakukan oleh humas brimob. Kemudian kedua informan

memberikan pandangan dan jawaban masing-masing terhadap pertanyaan peneliti.

“Untuk konten-konten yang disajikan oleh pihak Humas brimob


jambi cukup baik dan jelas. Dimana foto maupun video dan caption
yang disajikan pada instagram. Dan akun instagram nya juga pasti
mem filter berita yang terpercaya yang sudah real atau masih hoax,
jadi masyarakat tidak dapat berita berita atau info hoax.” Ungkap
Rudy
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban informan pertama bahwa konten

yang disajikan pihak humas sudah sangat jelas dan baik, dan akun media sosial

Instagram humas brimob Jambi juga mengolah berita yang sudah terbukti

keasliannya, untuk menghindari masyarakat dari berita hoax

Sementara itu, informan kedua juga merupakan followers dari

instagram Humas brimob jambi, ia juga memberikan jawaban yang hampir

sama.

22
“Untuk konten-konten yang disajikan oleh pihak jelas dan
lugas.yaitu foto video dan caption yang disajikan pada instagram
humas brimob Jambi.Tidak hanya itu saya juga bisa memantau
kegatan yang dilakukan brimob Dan dengan baiknya postingan
yang dibuat oleh akun Instagram humas brimob Jambi akan
membuat citra brimob itu menjadi lebih baik di mata
masyarakat.”Ungkap Hanny
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban informan kedua yang hampir

sama dengan informan 1, bahwa pihak Humas brimob Jambi dalam mengolah

konten di akun Instagram sudah sangat jelas dan lugas, dan dengan postingan

tersebut dapat membuat citra kepolisian itu menjadi lebih baik di mata

masyarakat.

Ketika peneliti bertanya kepada informan bagaimana citra Brimob di

kehidupan sehari-hari dan di media sosial khususnya Instagram dan peran Humas

Brimob apakah berjalan dengan baik, dan jawaban kedua informan

“Kalau citra Brimob menurut saya di kehidupan sehari-hari sudah


bagus, tetapi masyarakat sekarang ini tidak bisa memungkiri ada
oknum oknum yang membuat jelek citra Brimob itu sendiri,
dengan kelakuan yang tidak bagus yang dilakukan oleh suatu
oknum tertentu.”
“Kalau di media sosial khususnya yang saya ikuti yaitu Instagram
seperti saya katakan sebelumnya citra Brimob sudah sangat bagus,
karena sering juga melakukan aksi sosial yang berguna untuk
masyarakat”
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban informan pertama citra Bimob

sudah sangat baik di kehidupan sehari-hari ataupun di dunia maya khususnya akun

Instagram humas brimob Jambi tetapi masih banyak masyarakat yang masih

kurang mempercayai Brimob, akibat salah satu oknum kepolisian atau brimob

yang membuat citra brimob menjadi tidak baik.

23
Tetapi hanya segelintir oknum saja yang seperti itu, keseluruhannya

kinerja brimob Jambi sudah sangat baik, dalam meperbaiki citra di masyarakat,

dengan adanya aksi sosial yang bertujuan untuk melayani publik.

Sementara itu, informan kedua juga merupakan followers dari instagram

Polisi Daerah Sumatera Utara, ia juga memberikan jawaban yang hampir sama

dengan informan 1.

“Kalau citra Brimob menurut saya di kehidupan sehari-hari sudah


sangat baik, tetapi pihak tertentu yang membuat sebuah citra
brimob menjadi negative, tinggal saja bagaimana institusi brimob
untuk menjadikan pelayanan menjadi lebih baik, agar masyarakat
lebih bisa mempercayai brimob bukan hanya dianggap sebagai
instansi yang arogan dan sombong.”
“Kalau di media sosial khususnya yaitu Instagram info tentang
semua kasus dan kegiatan banyak diinfokan, itu bisa membuat citra
brimob lebih baik, apalagi yang pengguna dunia maya kebanyakan
remaja, dimana generasi muda lebih banyak mengetahui info yang
bermanfaat dari akun akun seperti milik humas brimob Jambi
untuk menambah wawasan mereka dan menjadikan citra Brimob di
generasi muda lebih baik dari sebelumnya.”Ungkap Hanny.
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban informan kedua citra Brimob

sudah sangat baik di kehidupan sehari-hari ataupun di dunia maya khususnya akun

Instagram humas brimob Jambi, tetapi masih banyak masyarakat yang masih

kurang mempercayai akibat ulah oknum yang arogan dan sombong yang membuat

citra brimob menjadi tidak baik.

Dengan majunya teknologi yang ada dan mudahnya diakses,

mempermudah masyarakat untuk mendapatkan layanan dan info, dan adanya

media sosial Briomob Jambi juga membantu jiwa kepedulian generasi sekarang

terutama yang berkaitan dengan aksi sosial.

24
Ketika peneliti bertanya tentang aksi sosial kemasyrakatan yang dilakukan

oleh brimob, begini tanggapan mereka

“saya melihat di postingan akun humas brimob Jambi banyak


kegiatan yang bukan hanya tembak – tembakan dengan teroris atau
lainnya tapi ternyata adapula kegiatan sosial yang mereka lakukan.
Bahkan saya kagum dengan adanya program brimob yang
mengedukasi suku anak dalam. Terus bagaimana cepat tanggapnya
brimob terhadap banjir kemarin. Kegiatan – kegiatan seperti ini
jarang diketahui masyarakat, saya saja tahu karena follow akunnya,
kalau tidak follow ya tidak tahu. Ujar Rudy”

Hal senada pun disampaikan oleh informan kedua yaitu hanny


“saya yang awam ini selama ini tidak tahu apa saja kegiatan
brimob bahkan baru tahu juga bahwa merekapun melaksanakan
kegiatan sosial untuk masyarakat,setau saya ya brimob itu
menagkap teroris dan lainnya. Dari kegiatan sosial yang mereka
lakukan saya mengapresiasinya semoga berimob terus hadir untuk
masyarakat”
Dari jawaban tersebut epenliti simpulkan bahwa dengan adanya akun

instagram @humasbrimobjambi followers jadi tahu kegiatan brimob. Bahkan

kegiatan – kegiatan yang berupa aksi sosial membuat followers respect terhadap

brimob.

Di akhir wawancara, kedua informan ini memberikan saran dan harapan

mereka terhadap Instagram humas brimob Jambi serta penggunaan Instagram

pada suatu instansi pemerintahan.Kedua informan menjawab

“Akun Instagram humas brimob Jambi sudah sangat baik, untuk


suatu instansi pemerintahan dengan pengikut yang lumayan
banyak, menunjukkan bahwa akun Instagram tersebut disukai,
saran saya ke humas brimob agar konten yang disajikan lebih
kreatif dan leboh aktif lagi berinteraksi dengan followers Harapan
kedepannya semoga media sosial Instagram milik brimob Jambi
menjadi lebih baik dari sebelumnya”

25
Sementara itu, informan kedua juga turut memberikan saran dan harapan

ke akun media sosial Instagram humas brimob Jambi

“Saya sangat sangat mendukung pengguna media sosial salah


satunya instagram pada suatu instansi pemerintahan di zaman
sekrang semua masyarakat sudah menggunakan gadget dan
mendapatkan informasi lebih cepat dari media online daripada
media cetak. Saran saya ke akun Instagram humas brimob Jambi
agar mengikuti perkembangan dan juga bisa meniru akun akun
pemerintah lain agar membuat pengikut akun Instagram humas
brimob jambi tidak begitu bosan meilihat postingannya harapannya
semoga akun Instagramnya lebih baik lagi dan selalu memberi info
info kepada masyarakat.”
Peneliti menarik kesimpulan dari jawaban ia mendukung adanya akun

media sosial Instagram di pemerintahan, karena masyarakat sudah melek media,

dan hampir semua masyarakat mendapatkan berita melalui media online. Ia juga

memberikan saran kepada akun media sosial Instagram humas brimob Jambi agar

mengikuti perkembangan zaman dalam memposting berita dengan melihat akun

akun Instagram instansi pemerintahan yang lain. Dan ia juga memberikan harapan

kedepannya akun Instagram humas brimob Jambi lebih baik lagi, dan selalu

memberikan info – info kepada masyarakat.

Keseluruhan tujuan dari public relations adalah untuk menciptakan citra

baik. Selain itu public relations bertujuan untuk menciptakan, membina dan

memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu

pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan

timbal balik.

Ketika sebuah perusahaan/instansi yang berhubungan dengan masyarakat

langsung, pasti dibutuhkan adanya peran humas, dimana peran humas akan sangat

26
berguna bagi perusahaan/instansi tersebut, untuk membangun citra

perusahaan/instansi tersebut. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang

telah dicapai oleh perusahaan/instansi kepada masyarakat dalam rangka

mendapatkan pengakuan,

Citra dapat dibangun dengan melakukan adanya kegiatan - kegiatan baru

yang dilakukan oleh perusahaan/instansi dengan menyebarkan prestasi atau info

info penting yang dapat membantu masyarakat. Hambatan perusahaan/instansi

dalam membangun citra , kurangnya komunikasi yang sejalan dan adanya oknum

oknum yang tidak bertanggung jawab untuk merusak citra suatu

perusahaan/instansi. Misalnya dengan menyebarkan berita Hoax yang dapat

membuat citra perusahaan/instansi tersebut menjadi buruk di mata masyarakat.

Humas harus tanggap dalam memberi pernyataan yang dapat

menyelamatkan nama perusahaan/instansi tempat ia bekerja, karena tanpa peran

humas, perusaahan/instansi dianggap tidak dapat dipercaya oleh masyarakat, dan

akan turunnya elektabilitas perusahaan/instansi tersebut.

Brimob Jambi, mempunyai divisi humas yang bekerja dalam membangun

citra Brimob agar lebih baik di masyarakat. Humas Brimob Jambi juga berperan

sebagai tempat informasi, pelayanan atau pegaduan masyarakat terhadap kasus

yang sedang terjadi yang kemudian diteruskan ke pihak terkait, dalam

membangun citra brimob, humas brimob banyak bekerjasama dengan berbagai

instansi untuk memberikan penyuluhan – penyuluhan, memberi info info terbaru,

melaukan aksi sosial agar masyarakat dapat mengetahui secara cepat kegiatan

brimob Jambi dan

27
membuat dapat dipercaya oleh masyarakat, karena sejatinya perusahaan/instansi

yang membantu kepemerintahan, pasti banyak oknum yang ingin menghancurkan

perusahaan/instansi tersebut.

Dewasa ini masyarakat harus bisa membedakan mana info yang benar

dengan yang hoax, tidak hanya untuk membranding nama perusahaan/ instasi

humas brimob harus banyak bekerja keras untuk membuat masyarakat merasa

dekat dan tahu bahwa brimob bukan hanya mengurusi tindak kejahatan serius.

Bahkan brimob pun mampu dekat dengan masyarakat dengan kegiatan sosial yang

bertujuan untuk melayani masyarakat.

Instagram adalah sebuah aplikasi dari Smartphone yang khusus untuk

media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai

fungsi hampir sama dengan twitter, namun perbedaannya terletak pada

pengambilan foto dalam bentuk atau tempat untuk berbagi informasi terhadap

penggunanya. Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi penggunanya dan

juga dapat meningkatkan kreatifitas, karena Instagram mempunyai fitur yang

dapat membuat foto menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih bagus.

Dewasa ini masyarakat zaman sekarang selalu berhubungan dengan

smartphone, Brimob berusaha selalu mengikuti perkembangan membuat akun

resmi untuk mempermudah masyarakat dalam memberikan informasi atau

kejadian dan juga bisa sebagai tempat info kegiatan brimob agar diketahui

masyarakat luas.

28
BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Pada bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari

permasalahan penelitian dan temuan selama melakukan penelitian mengenai.

Aktivitas humas brimob Jambi dalam membangun citra sosial kemasyaraktan.

Adapun simpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Peneliti menarik kesimpulan bahwa peran humas brimob Jambi dalam

membangun citra sosial kemasyarakatan sudah sangat baik. Hal ini bisa dilihat

dari berbagai kegiatan aksi sosial yang diposting di akun instagramnya. Dalam

akun instagram tersebut bukan hanya memberikan info namun juga adanya

kegiatan sosial yang mampu membangun citra brimob di masyarakat. Selain itu

dari hasil wawancara yang peneliti lakukan, tidak ditemukan hambatan atau

kendala yang berarti dalam melaksanakan kegiatan sosial tersebut.

5.2. Saran

Dalam sebuah penelitian tentu saja ada beberapa hal yang menjadi saran

peneliti untuk keperluan yang bermanfaat dari berbagai pihak, setelah melakukan

penelitian peneliti akan memberikan saran.

Saran untuk humas brimob Jambi agar konten yang disajikan lebih kreatif

lagi sehingga tidak membuat followers bosan dengan kontennya. Serta semoga

29
humas brimob Jambi mampu lebih aktif dalam berinteraksi dengan followers,

misalnya mengadakan Q&A atau lainnya.

Saran bagi para pembaca atau bagi mahasiswa ilmu komunikasi agar

menperdalam pemahaman mengenai penelitian yang berkaitan dengan penelitian

kualitatif. Dalam hal ini berkaitan juga dengan penelitian yang menyangkut

deskriptif kualitatif khususnya penelitian dengan tema yang sejalan dengan

penelitian ini. Peneliti menyarankan kepada mahasiswa yang tertarik untuk

meneliti dengan tema dan konsep yang sama, agar lebih detail dan baik lagi

daripada penelitian ini. Penelitian kualitatif pada umumnya tidak memiliki ukuran

yang pasti mengenai batas benar atau salah, semua tergantung dari nilai, etika dan

moral yang dianut peneliti.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan bagi mereka yang berminat untuk

meneliti penelitian kualitatif agar memiliki ukuran yang pasti. Penelitian ini juga

dapat memberikan warna baru bagi pemikiran pembaca yang ingin melakukan

penelitian serupa lebih lanjut serta dapat memperbaiki penelitian serta yang lebih

penting memberikan masukan-masukan dan saran demi perbaikan Peran Humas

Dalam Membangun Citra Positif.

30
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdurachman, Oemi. Dasar – dasar Public Relations. Bandung. PT. Citra Aditya

Bakti. 2001.

Rumanti. Dasar – dasar Public Relations Teori dan Praktik. PT. Grasindo. Jakarta.

2002.

Ruslan, Rosadi. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada.2007.

Soemirat, Soleh dan Ardianto. Dasar – Dasar Public Relations. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Alfabeta. Bandung. 2010.

Skripsi:

Haniifan Wahyu Habibie Saragih .2018. Peran Humas Polda Sumatera Utara

dalam membangun citra positif di Instagram terhadap kasus begal di

masyarakat Kota Medan (studi kualitatif peran humas Polda Sumatera

Utara). Universitas Sumatera Utara.

Helda Ikrimah. 2017. Kegiatan Humas dalam Membangun Citra Positif Polisi di

Masyarakat (Bersama BINMAS Polsek Banjarmasin Selatan). Universitas

Islam Kalimantan MAB.

31
Nur Farahin. 2019. Aktivitas humas Polda Jatim dalam meningkatkan citra polisi.

Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.

32

Anda mungkin juga menyukai