Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIK MESIN KONVERSI

PERCOBAAN BOILER

Nama : Friska Oktavina Nauli Tambunan

NIM : 2005051024

Kelas : EN – 5B

Dosen pembimbing : Ir. Rufinus Nainggolan, M.T.

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum yang berjudul
“Percobaan Boiler” dengan baik. Laporan praktikum ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas dengan mata kuliah praktik mesin konversi.

Saya ingin berterima kasih kepada dosen praktik mesin konversi, bapak Ir.
Rufinus Nainggolan, M.T. yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan
laporan praltikum ini. Untuk pembentukan makalah ini, saya mengambil dari
berbagai sumber untuk sebagai data fakta dan pendukung laporan praktikum ini.
Semoga dengan terbentuknya laporan praktikum ini dapat berguna dengan efisien
bagi semua orang dalam memenuhi tugas perkuliahan.

Saya mengakui banyak kesalahan dan kekurangan dalam menulis laporan


praktikum ini. Oleh karena itu, saya meminta kritik dan saran dari para pembaca agar
kedepannya saya dapat menulis laporan menjadi lebih baik lagi.

Medan, 12 September 2022

Penulis

Friska Tambunan

NIM: 2005051024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketel uap adalah suatu peralatan penghasil uap. Uap ini diperoleh dari air
yang dipanaskan sebagai hasil pembakaran sejumlah bahan bakar. Bahan bakar ketel
uap di laboratorium teknik konversi energi di Politeknik Negeri Medan adalah bahan
bakar jenis yaitu solar. Nilai kalor bahan bakar dapat diperoleh pertamina atau
analisis kimia.
Suatu pembangkit uap adalah kombinasi dari economizer, ketel, pemanas
lanjut, pemanas ulang, dan pemanas udara. Sebagai tambahan sistem ini, khususnya
yang dengan bahan bakar batubara, mempunyai perlengkapan seperti ruang bakar,
pulverizer, pembakar, fan, perlengkapan pengendali emisi, cerobong, peralatan
penanganan abu.
Ketel adalah bagian dari pembangkit uap dimana air jenuh diubah menjadi
uap jenu, walaupun mungkin sulit untuk memisahkannya dengan ekonomizer. Pada
beberapa literatur, istilah katel uap (boiler) kadang-kadang untuk menggantikan
pembangkit uap.

B. Tujuan
1. Dapat mengerti fungsi boiler
2. Dapat mengoperasikan boiler
3. Dapat mengenal bagian-bagian mekanikal, elektrikal, dan instrumentasi dari
boiler
4. Dapat membuat urutan atau prosedur pelaksanaan percobaan
5. Dapat mengetahui cara membaca alat ukur boiler
6. Dapat membuat daftar simbol setiap parameter dan satuan-satuannya
7. Dapat mengukur kebutuhan bahan bakar boiler
8. Dapat mengukur laju air pengisian dan menghitung kapasitas produksi uap
9. Dapat mengukur tekanan dan temperatur
10. Dapat menghitung efisiensi boiler
BAB II

DASAR TEORI

A. Defenisi dan Fungsi boiler


Ketel uap merupakan suatu peralatan penghasil uap. Uap ini diperoleh dari
air yang dipanaskan sebagai hasil pembakaran sejumlah bahan bakar. Bahan bakar
ketel uap di laboratorium Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Medan adalah
bahan bakar cair, yaitu solar.

Ketel uap atau steam generator atau boiler biasanya berbentuk bejana
tertutup yang dibuat dari baja. Boiler adalah suatu alat konversi energi yang dapat
mengubah energi panas hasil pembakaran menjadi energi potensial uap. Fungsinya
untuk mentransfer panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar (padat, cair
atau gas) kepada air akhirnya air tersebut berubah menjadi uap.
Hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas dari bahan bakar dan
energi air yang terjadi didalam tabung yang tertutup rapat.
Fungsi ketel uap (Boiler) adalah untuk mengkonversikan energi
pembakaran bahan bakar menjadi energi potensial uap.
Steam yang dihasilkan dari ketel ini dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti:
1. Untuk external combustion engineer
Contoh: untuk mesin uap reciprocating dan turbin air
2. Untuk keperluan proses didalam boiler
Contoh: untuk steam konjeksi pada kolom fraksinasi
3. Untuk pemanas
Contoh: produk minyak dalam penyimpanan

B. Bagian-bagian Katel Uap

1. Dapur atau Ruang Bakar


Bagian ketel yang sangat penting untuk menimbulkan panas adalah
dapur (furnance). Disini terjadi proses perubahan energi kimia bahan bakar
menjadi energi panas. Untuk proses pembakaran ini membutuhkan udara dan
bahan bakar yang pencampurannya langsung dalam bahan bakar.

2. Drum Uap
Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan yang sangat tinggi, maka
bagian yang tak kalah penting adalah bejana-bejana yang mempunyai kekuatan
terhadap tekanan tinggi yang umumnya bagian ini disebut drum katel.
Bagian-bagian ketel yang ada didalam ketel itu sendiri juga ikut
menentukan kelancaran operasi dan performansinya, seperti susunan pipa,
superheat, header, kotak lumpur, ekonomizer, dan lain sebagainya. Peralatan
pengaman dan penunjang selalu diikutsertakan dipasang pada sebuah ketel
dengan maksud agar ketel dapat bekerja dengan aman dan sesuai dengan operasi
yang dikehendaki. Bahkan peralatan yang terpisah dari ketel ini sendiri seperti
pada pemurnian air umpan ketel juga sangat diperlukan dan besar sekali
pengaruhnya terhadap kerja ketel.

3. Feed Water Tank


Feed water tank berfungsi sebagai penampungan air yang berasal dari
water, yang selanjutnya disiapkan untuk air umpan ketel.

4. Pompa Air Pengisian Boiler


Pompa air pengisisan boiler berfungsi mempokan air dari feed water
tank ke ekonomizer yang selanjutnya masuk ke ketel uap. Pompa ini digerakkan
oleh uap yang dihasilkan dari ketel uap

5. Pompa-pipa Api
Ini berfungsi sebagai tempat lahan dan gas asap dan dipasang di darat
drum ketel. Pipa-pipa ini merupakan permukaan perpindahan panas yang utama,
dimana permukaan panas ini menyebabkan pembentukan uap didalam drum
ketel.

6. Cerobong Asap
Cerobong asap berfungsi sebagai saluran untuk membuang gas asap,
ini juga berfungsi untuk menjaga polusi udara, karena gas mengambang di dekat
permukaan tanah tempat instalasi dan pemukiman.

7. Manometer
Manometer dapat digunakan untuk mengetahui besar tekanan uap yang
berada di dalam kabel.

C. Klasifikasi Ketel Uap

1. Menurut Isi Pipa atau Tabung


Menurut isi pipa, pada dasarnya katel uap dibagi menjadi:

a. Ketel Pipa Api


Ketel uap pipa api, gas panas dilewatkan melalui pipa yang disekitar
dinding luarnya dikelilingi oleh air atau uap yang telah terbentuk. Agar
perpindahan panas dari api atau gas panas ke air lebih efektif maka susunan
pipa di dalam ketel ini dapat dibuat pass per pas, yang artinya gas panas yang
melewati pipa-pipa dalam ketel arahnya dapat bolak-balik terhadap
burnernya.

Untuk sebuah ketel satu pass yang mempunyai kapasitas dan kondisi
uap yang sama dengan ketel dua atau tiga pass, maka untuk ketel satu pass
mempunyai panjang yang lebih besar dibanding dengan dua atau pass.
Namun ketel satu pass mempunyai diameter silinder yang lebih kecil.

Contoh ketel pipa:


 Ketel sederhana vertikal
 Ketel cochran
 Ketel lancashire
 Ketel cornish
 Ketel lokomotif
 Ketel kapal
 Ketel velcon
b. Ketel Pipa Air
Ketel pipa air, air di sirkulasikan dalam pipa yang dikelilingi oleh gas
panas dari luar pipa. Konstruksi pipa yang di pasang di dalam ketel dapat
lurus dan juga dapat berbentuk melengkung, tergantung dari jenis ketelnya.
Pipa-pipa yang lurus yang dipasang secara paralel didalam ketel
dihubungkan dengan dua buah header. Dan header tersebut juga
dihubungkan dengan drum uap yang di pasang secara horizontal diatas
susunan pipa.

Susunan diantara kedua header mempunyai kecondongan tertentu, hal


ini dimaksudkan agar dapat mengatur sirkulasi uap didalam ketel.

Contoh ketel pipa air


 Ketel babcock dan wilcock
 Ketel lamont
 Ketel benson
 Ketel yarrow
 Ketel loeffler

2. Menurut Posisi Dapur ( Furnance)


Menurut posisi dapur, ketel digolongkan sebagai berikut
a. Pembakaran Dalam (Internal Fired)
Pada ketel ini pembakarannya ditempatkan di dalam shell ketel. Ketel
pipa api termasuk jenis pembakaran di dalam, dimana pembakaran bahan
bakar dilakukan di dalam shell itu sendiri dan langsung pembakarannya
diterima oleh shell.

b. Pembakaran di Luar (External Fired)


Pada ketel pembakaran di luar, dapur ditempatkan dibawah ketel di
dalam ruangan yang di kelilingi dinding bata api. Ketel pipa air adalah
termasuk pembakaran di luar. Dapur dapat dikatakan terpisah dari ketel ini
mempunyai ruang pembakaran yang cukup besar, sehingga kemampuan
untuk memancarkan panas lebih besar.

3. Menurut Jumlah Pipa


Menurut jumlah pipa, ketel di golongkan sebagai berikut.

a. Pipa Tunggal (Single Pipe)


Ketel pipa tunggal hanya terdapat satu pipa air atau pipa api. Yang
termauk ketel jenis ini adalah ketel vertikal sederhana dan ketel Cornish.

b. Pipa Majemuk (Multi Pipe)


Pada ketel ini terdapat dua atau lebih pipa air atau pipa api. Yang
termasuk jenis ketel ini adalah ketel Lamont, ketel Lokomotif, dan
sebagainya.

4. Menurut Metode Sirkulasi Air dan Uap


Menurut metode sirkulasi air dan uap, ketel ini di golongkan menjadi
beberapa bagian, yaitu:

a. Sirkulasi Alam
Sirkulasi alam dan uapnya dilakukan oleh gerakan gelembung-
gelembung air di dalam pipa akibat transfer panas dari cairan panas ke cairan
dingin yang dilakukan sepanjang panasan. Kebanyakan ketel ini
menggunakan seleksi alam.

b. Sirkulasi Paksa
Sirkulasi air dan uapnya dilakukan dengan menggunakan pompa
sirkulasi yang digerakkan oleh tenaga dari luar. Penggunaan metode sirkulasi
paksa ini kebanyakan digunakan pada ketel yang tegangannya tinggi seperti
ketel Lamont, ketel Benon, ketel Loeffler dan ketel Velcon.

5. Menurut Penggunaannya
Menurut penggunaanya, ketel dapat di golongkan menjadi beberapa
bagian, yaitu:

a. Stationer
Ketel stationer atau ketel tetap yang banyak digunakan untuk power
plant dalam proses industri. Ketel ini disebut stationer karena tidak bergerak
dari satu tempat ketempat lain.
b. Mobile
Ketel mobile atau ketel bergerak adalah ketel yang dalam
penggunaannya dapat bergerak dari satu tempat ketempat lain. Jenis ketel ini
adalah kete Lokomotif dan ketel Kapal Laut.

6. Menurut Sumber Panas


Ketel ini juga dapat digolongkan menurut sumber panas yang digunakan
untuk menghasilkan uap. Sumber panas ini berupa hasil pembakaran terdiri dari:
 Bahan bakar padat
 Bahan bakar cair
 Bahan bakar gas
 Gas buang
 Bahan bakar nuklir

D. Hal-Hal yang Harus Dimiliki Oleh Ketel


Ketel yang baik harus memiliki beberapa faktor, yaitu:

1. Ketel harus dapat menghasilkan jumlah dan mutu Up secara maksimum pada
pemakaian bahan bakar yang minimum. Artinya ketel dapat bekerja dengan
efisiensi semaksimum mungkin.
2. Ketel harus dapat secara cepat menyesuaikan fluktuasi beban (naik turunnya
beban).
3. Ketel harus dapat di start dalam waktu yang singkat tanpa menimbulkan
kerusakan pada bagian ketel tersebut, artinya sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan dalam instruksi manual dari katel tersebut.
4. Ketel harus ringan sehingga tidak menyulitkan pada saat pemasangan.
5. Ketel harus seringan mungkin sehingga dapat ditempatkan didalam ruang yang
kecil.
6. Sambungan-sambungannya harus sesedikit mungkin dan dapat dijangkau pada
saat dilakukan inspeksi.
7. Lumpur dan deposit-deposit lain mudah dikeluarkan dari dalam ketel dan tidak
menggumpal pada plat-plat yang dipanasi.
8. Bahan refraktori harus dikurangi seminimum mungkin. Tetapi harus cukup
menjamin perpindahan panas secara radiasi.
9. Pipa harus tidak terakumulasi lumpur atau endapan dan tidak mudah rusak
karena kena korosi.
10. Semua peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja harus dapat bekerja dengan
baik dan mudah di kontrol.
11. Kehilangan panas karena radiasi harus sekecil mungkin. Oleh karena itu,isolasi
yang digunakan harus mempunyai daya hantar panas yang rendah.

E. Dasar Pemilihan Ketel Uap


Prinsip pokok untuk merencanakan atau memesan ketel ada lima parameter
yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Efisiensinya tinggi yang ditunjukkan oleh transfer panas yang diperlukan dengan
rugi-rugi minimum. Hal ini meliputi permukaan heat transfer, isolasi yang baik,
baffle efektif, dan lain-lain.
2. Power, beban, dan tekanan kerja yang dikehendaki.
3. Posisi geografis dari pada power house.
4. Bahan bakar dan air yang dapat disediakan.
5. Dapat menghasilkan uap yang bersih.

F. Jenis-Jenis Ketel Uap


Jenis-jenis ketel yang digunkan di industri adalah:

a. Ketel vertikal sederhana


Suatu ketel vrtikal sederhana menghasilkan uap pada tekanan rendah
dan dalam jumlah yang kecil. Oleh karena itu, ketel ini digunakan untuk
membangkitkan tenaga yang lebih rendah atau pada tempat-tempat yang
ruangannya terbatas
Konstruksi jenis ini ditunjukkan pada gambar dibawah ini

Gambar: ketel Vertikal sederhana


Ketel ini terdiri dari silindrikal shell yang mengelilingi sebuah ruang
api yang bentuknya silinder. Ruang api sedikit dibujurkan keatas untuk
mengijinkan lewatnya uapkepermukaan. Pada bagian bawah ruang api terdapat
kisi-kisi. Pada ruang api dilengkapi dengan dua atau lebih pipa yang melintang
dan condong. Kecondongan ini dimaksudkan untuk menambah luas permukaan
yang di panaskan sebaik mungkin untuk sirkulasi air.
Pada plate puncak ruang api yang melengkung dihubungkan dengan
sebuah cerobong asap yang mana gas asap dilapas keluar. Pada tempat yang
mana cerobong melalui ruang uap, cerobong asap ini mendapat pendinginan dari
uap. Agar cerobong asap dibagian dalam tidak terlalu panas, maka didalam
cerobong asap diberi batu tahan api agar cerobong asap ini tidak langsung
bersinggungan dengan api.
Berdasarkan dengan tiap-tiap ujung pipa air ada sebuah lubang tangan
pada shell dilengkapi lubang lumpur yang dimaksudkan untuk mengeluarkan
lumpur atau endapan. Juga ada lubang untuk dapat dimasuki orang pada saat
diadakan pembersihan atau pemeriksaan atau perawatan.

b. Ketel Cochran atau Ketel Multitubular


Ketel ini terdiri dari shell silinder dan peti api sebagaimana yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar: Ketel Cochran

Ketel ini termaksud ketel vertikal yang palimh banyak digunakan


karena hemat bahan bakar, pembentukan uapnya cepat dan konstruksinya kuat.
Didalam dinding-dinding ketel ditempatkan pipa-pipa (fire tube).
Bagian puncak dari shell ditutup yang cembung, pada tutp ini memberikan
ruangan yang besar yang mana dapat memberi kesempatan uap basah jatuh
kembali sehingga yang dihasilkan benar-benar kering. Pipa-pipa api yang
tersusun mendatar membagi bagian dalam shell diatas peti api. Ruangan-ruangan
yang terbagi dinamakan ruang nyala dan yang satu disebut ruang asap. Pada
dinding ruang nyala dipasang batu api yang dimaksudkan agar nyala api tidak
mengenai plat shell yang dapat merusaknya. Pada peti asap ini biasanya
dilengkapi dengan pintu yang biasanya digunakan untuk lewat orang yang akan
melakukan pembersihan pada pipa-pipa api.

c. Ketel Kapal
Ketel jenis ini sangat banyak digunakan pada kapal, oleh karena itu
dinamakan sebagai ketel kapal. Ketel ini adalah ketel pipa api mendatar
berbentuk silinder dengan garis tengah yang besar bila dibandingkan dengan
panjangnya. Gambar dibawah ini memperlihatkan ketel Kapal.

Gambar: Ketel Sotch Marine (Ketel Kapal)

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa didalam shell silinder terdapat
sebuah lorong api, yang bertempat di ruang nyala. Sedangkan disebelah depan
diletakkan peti asap. Dari ruang pembakaran, gas panas mengalir ke lorong api
menuju ruang nyala, selanjutnya melalui pipa api kemudian ke peti asap baru
keluar melalui cerobong asap. Temperatur gas asap yang keluar dari cerobong
asap seperti juga pada ketel uap yang lain, masih cukup tinggi. Kerugian
cerobong asap ini kira-kira 20 % dari jumlah panas seluruhnyadari hasil
pembakaran.

d. Ketel Lancashire dan Crown Wall


Jenis ketel ini adalah jenis ketel darat pipa api, pembakarannya ada
didalam, horizontal, dan sirkulasi alamiah. Ketel ini digunakan untuk tekanan
kerja dan daya sedang. Sebuah ketel Lancashire dengan dudukan bata api
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar: Ketel Lancashire

e. Ketel Cornish
Jenis ketel ini sama dengan ketel lancashire didalam semua hal, kecuali
adalah bahwa pada ketel Cornish hanya ada satu lorong asap, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini. Kapasitas dan tekanan kerja rendah.

f. Ketel Lokomotif
Ketel Lokomotif adalah ketel jenis multi tubulair, horizontal,
pembakaran di dalam, dan dapat bergerak. Prinsip utama dari ketel ini adalah
untuk menghasilkan uap dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ketel ini terdiri
dari sebuah shell yang berdiameter 1,5 m dan panjang 4 m.
Shell terisi air yang mengelilingi pipa-pipa api yang mana mendapat
panas dari gas panas dan berubah menjadi uap. Sebuah katup pengatur dipasang
sebuah drum yang berbentuk silinder. Katup pengatur dioperasikan dengan
sebuah poros regulator yang diatur. Pembagi dibagi menjadi dua bagian, satu
adalah ruang uap panas lanjut, dan satu lagi untuk ruang uap jenuh. Sebagai
pengganti udara pembakarandigunakan uap bekas yang dimasukkan lewat pipa
buang. Pintu depan dapat dibuka untuk keperluan pemberian dan reperasi. Abu
dari kisi-kisi pembakaran dikumpulkan dengan bantuan dumper.

Gambar: Ketel Lokomotif

g. Ketel Babcock dan Wilcox


Ketel ini termasuk pipa ketel pipa air. Seperti yang ditunjukkan pada
gambar dibawah, ketel ini terdiri dari drum air dan uap yang dihubungkan oleh
pipa pendek dengan header atau riser pada ujung belakang. Pipa-pipa air
dicondongkan kearah horizontal dan bersambung dengan kedua header. Tiap-tiap
deret pipa disambung dengan dua buah header dan terdapat deretan-deretan yang
begitu banyak.
Damper dioperasikan dengan rantai untuk mengatur aliran udara
pembakaran yang memasuki ruang pembakaran. Air disirkulasikan dari drum
kedalam header dan melalui pipa-pipa dan kembali lagi ke header dan drum. Air
terus menerus disirkulasikan sampai menguap. Sebuah uap superheater terdiri
dari pipa baja yang jumlahnya banyak dan terdapat dua box. Satu box untuk
superheater steam box dan satu lagi untuk uap jenuh. Uap selama melewati pipa-
pipa superheater mendapatkan panas lebih lanjut.

h. Ketel Lamont
Ketel ini termasuk kedalam jenis ketel pipa air tekanan tinggi yang
bekerja dengan suatu sirkulasi paksa. Sirkulasi dilakukan oleh sebuah pompa
sentrifugal yang digerakkan oleh turbin uap dengan menggunakan uap dari ketel
itu sendiri.

i. Ketel Loeffeler
Ketel ini termasuk ketel pompa air dengan menggunakan sirkulasi
paksa. Prinsip kerjanya adalah menguapkan air umpan dengan maksud
memperoleh uap superheat dari superheater. Gas panas dari dapur digunakan
untuk pemanasan lanjut.
G. Deskripsi
Boiler atau ketel uap merupakan suatu peralatan penghasil uap yang meliputi
pemanasan atau pembentukan uap dari fluida cari, pemanasan lanjut (superheating),
dan pemanasan ulang (reheating) terhadap uap tersebut sehingga disebut juga ‘steam
generator’.
Fluida kerja boiler secara umum adalah air (H 2O) karena harganya yang
murah. Air dalam ketel memperoleh energi panas dari hasil pembakaran suatu bahan
bakar dengan oksigen melalui proses heat transfer.

H. Pengoperasian Boiler
1. Prinsip Kerja Boiler
Dalam boiler air dapat diubah menjadi uap. Panas yang diserap air
didlam boiler dan uap yang dihasilkan secara kontiniu. Air umpan boiler disedot
keboiler untuk menggantikan kehilangan air didalam boiler yang berubah
menjadi uap. Ketika uap meninggalkan air yang mendidih, padatan yang terlarut
yang berasal dari umpan boiler tertinggal di air boiler. Padatan-padatan
yangbtertinggal menjadi bertambah kepekatannya, dan bahkan dapat mencapai
ke suatu tingkat dimana pemekatan lebih lanjut bisa menyebabkan terbentuknya
kerak atau diposit didalam boiler.

2. Suplai Energi
Suplai energi terhadap boiler diperoleh dari bahan bakar. Rancangan
bahan bakar boiler jenis “Fired Steab Boyler Type Fulton 30 E” pada alat
pengujian ini adalah solar. Kandungan energi (E) bahan bakar (kj/kg) dapat
diperoleh melalui percobaan “Bomb Calorimetere”, atau
Qs = m . E
bisa dihitung dengan rumus Dulog jika bahan diketahui
(hasil analisis lab).
Dalam pengujian ini, kandungan energi solar dapat diperoleh dari buku
referensi Heat Engineering. Besarnya energi panas pembakaran adalah suplai
panas terhadap boiler.

Dimana:
m = laju aliran massa bahan bakar (kg/jam)
E = kandungan energi bahan bakar (kj/kg)

3. Energi Evaporasi
Energi untuk peerubahan air pengisian (feed water) menjadi uap (steam) dalam
proses evaporasi (penguapan) terhadap energi suplai bahan bakar, maka:

Q = ṁu (hu – ha)
Dimana:

mu = laju aliran massa uap (kg/jam)

hu = entalpi uap (kj/kg)

ha = entalpi air (kj/kg)

4. Efisiensi Boiler
Efisiensi boiler adalah perbandingan antara energi evaporasi terhadap energi
suplai bahan bakar.
ȠB =
Q ṁ u(hu−ha)
=
Qs ṁ . E
Besar efisiensi dari pengoperasian sebuah boiler modern dengan minyak atau
gas adalah kira-kira 80 %. Harga ini agak lebih rendah pada sebuah ketel
pembakaran berbahan bakar padat.

5. Tekanan Absolut Uap


Tekanan absolut uap adalah tekanan pengukuran (gauge) ditambahkan tekanan
atmosfer.
Pabs = Pgauge + Patm

Dalam mengoperasikan boiler, setelah mendapatkan tekanan 2 bar, maka boiler


dijaga pada tekanan tersebut. Selang beberapa waktu boiler boleh diaktifkan
sampai tekanan yang diinginkan agar boiler tidak cepat rusak.
BAB III

PELAKSANAAN PERCOBAAN

A. Peralatan Percobaan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut

MEREK NO NAMA
Cusson P7600 Oil fired boiler

P7602 Additional boiler instrumentions

Separating & throttling calorimeter

P7672 Suplai energi listrik

Suplai air utilitas laboratorium

B. Prosedur Percobaan
Adapun langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Lakukan pemeriksaan air, bahan bakar, supply listrik, valve-valve yang ada
diatur.
2. Starting boiler dapat dimulai.
3. Catat waktu start up boiler, first water consumption, temperatur dan pressure
tiap 10 menit sekali, catat gas buang (flue) yang dihasilkan.
4. Setelah semua tercatat, matikan boiler dengan cara menekan switch off.
5. Katup uap buang dibuka secara perlahan-lahan untuk menghindari terjadinya
steam hummer.
6. Catat waktu shut down boiler, last water consumption, dan fuel consuption.
BAB IV
DATA PERCOBAAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa data yaitu sebagai
berikut.

Waktu Bahan Bakar Air Umpan (m3)


12.00 L = 75,8 168,6291

B = 73,20 cm
13.00 t = 4,0 cm 168,5074
Tekanan (Bar) 6,0 bar

Temperatur udara 28 °C

Temperatur umpan air 28 °C

Temperatur bahan bakar 28 °C

Uap (steam) 6 bar

Temperatur gas buang 298 °C

Stack draft 26 Pa
BAB V

ANALISIS DATA

Data-data pendukung:

 Lama percobaan : 1 jam


 Jumlah bahan bakar yang dipakai : 26,24 kg/jam
 Jumlah air umpan yang masuk boiler : 168,6291 – 168,5074 = 0,1217 m3/jam
 Density : ρ = 0,82 kg/liter
 Kandungan energi : E = 45.700 kj/kg
 Air umpan density : ρ = 1 kg/liter = 1000kg/m 3

Q ṁu (hu−ha)
Ƞb = =
Qs ṁbb HV

Dimana:

mu = laju aliran massa uap (kg/jam)

hu = entalpi uap keluar boiler (kj/kg)

ha = entalpi air umpan boiler (kj/kg)

m = laju aliran massa bahan bakar (kg/jam)

E = kandungan energi bahan bakar (kj/kg)

Ƞb = efisiensi boiler

Waktu pengujian = 1 jam

 Jumlah air umpan


Vfw = 168,6291 – 168,5074
= 0,1217

Density air umpan = ℓfw = 1000 kg/jam


Maka laju aliran massa
mfw = Vfw × ℓfw
= 0,1217 m3/jam × 1000 kg/jam
= 121,7 kg/jam
Maka mu = ma = 121,7 kg/jam (stedy-state)
 Konsumsi bahan bakar
Lama = 1 jam
L = 75,8 cm
B = 73,2 cm
T = 4,0 cm
Maka laju aliran bahan bakar:
VBB =L×B×T
= 0,758 × 0,732 × 0,04
= 0,02219424 m3/jam
= 22,19424 liter/jam

Density minyak solar ρ = 0,82 kg/liter


Maka laju aliran minyak solar:
MBB = VBB × ρBB
= 22,19424 ltr/jam × 0,82 ltr/jam
= 18,1992768 kg/jam

 Temperatur air umpan


Ta = 28 °C maka dari tabel diperoleh
hf=ha = 117,3 kj/kg

 Kondisi uap yang dihasilkan boiler


Tekanan = 6,0 bar (abs)

 Bahan bakar yang digunakan adalah solar (diesel)


Kandungan energi LVH (E) = 45.700 kj/kg
Density (ρ) = 0,82 kj/kg

 Kualitas uap yang dihasilkan boiler


Xs = 0,9241 (diperoleh dari percobaan kualitas uap
Dimana, pada tekanan 6,0 barabs:
mu = 121,7 kg/jam
hu = hf + X . hfg
hf(6,0) = 670 kj/kg
hfg(6,0) = 2087 kj/kg

hu = hf + X.hfg
= 670 + (0,9241 × 2087)
= 2598,5967 kj/kg → (huap)

EFISIENSI BOILER
energi penguapan
ɳB = × 100%
energi bahan bakar

ṁu×(hu−ha)
= ×100 %
ṁ× E

kj ( 2598,5967−117,3 ) kj
121,7
kg kg
= ×100 %
kj kj
18,1992768 × 45.700
kg kg

301973,8084
= × 100 %
831706,9498

ɳB = 36,3%
BAB VI

PENJELASAN TAMBAHAN

Komponen Utama

A. Boiler

Boiler berfungsi untuk menghasilkan uap pada tekanan dan temperatur yang
tinggi dimana fungsi tersebut berfungsi berbagai keperluan seperti PLTU, pabrik
kelapa sawit, dan lain-lain.

Alat Ukur dan Instrumentasi


o Stopwatch, berfungsi untuk mengukur waktu yang dilalui selama melakukan
percobaan.
o Flow gauge, berfungsi untuk mengukur aliran air yang masuk ke boiler.
o Panel listrik, berfungsi untuk mensuplai boiler seperti menggerakkan pompa
serta api pembakaran.

Level control, berfungsi untuk mengatur air umpan yang masuk kedalam boiler. Cara
kerjanya ketika air sudah mencapai level terendah maka otomatisasi untuk pompa
akan hidup sehingga air dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan boiler akan
masuk kedalam ruang air umpan.

B. Blow Down
Pada mud drum terletak dibawah steam drum yang dilengkapi dengan dua
keterangan blow down. Blow down terdiri dari pipa dan double valve untuk
membuang solid ke flash drum yang terus keluar ke atmosfer. Solid ini dikeluarkan
atau dibuang secara manual dari mud drum disebut intermetten blow down.

C. Continous Blow Down


Continous blow down berada di steam drum yang letaknya sedikit dibawah level
water normal dan berupa pipa dan valve. Tugas continous blow down adalah untuk
membuang kotoran, solid scale secara terus menerus.
D. Super Heater
Super heater terdiri dari pipa-pipa berbentuk U yang menempel langsung pada
steam drum dan ujungnya tergabung jadi satu pada outlet heater.
Letak superheater pada bagian yang terpanas diruang pembakaran (ruang radiasi).
Fungsi super heater adalah memanaskan saturated steam, sehingga moisture yang
terkandung dalam saturated steam, sehingga akan didapat super heated steam
yang bertekanan dan temperatur tinggi.

E. Economizer
Berupa tube yang berbentuk spiral yang ditempatkan dlama stack. Fungsinya untuk
pemanas pendahuluan dari feed water boiler yang akan dimasukkan kedalam main
steam drum. Pemanasnya adalah flue gas hasil pembakaran dari furenance.

F. Cerobong Asap
Cerobong asap pada boiler berbentuk seperti cerobong asap pada umumnya,
semakin keatas semakin kecil diameter lubangnya. Fungsinya untuk jalan
pembuangan dari pada flue geser dan untuk penarikan gas-gas asap keatas.

G. Chemical Injection
Terdiri dari dua tangki pencampur yang terbuat dari bahan plastik atau stainless
steel. Biasanya bahan kimia diinjeksikan kedalam main steam drum atau kedalam
aliran pipa yang keluar dari economizer menuju ke daerator.

H. Daerator
Daerator adalah suatu tangki yang didalamnya terdapat spray dan pipa L.P steam.
Tinggi air didalam daerator dijaga tidak boleh melebihi batasan yang telah
ditentukan. Fungsi utamanya adalah menghilangkan gas-gas O 2 dan CO2 yang
terlarut dalam air. Karena gas-gas ini akan menyebabkan korosi pada temperatur
tinggi dalam boiler. Cara menghilangkannya yaitu dengan menghembuskan steam
uap kedalam daerator lewat bawah. Feed water di ‘spray’ kan dari atas. Fungsi
kedua juga sebagai pemanas feed water yang akan masuk kedalam boiler.
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Fungsi suatu boiler adalah untuk mengubah air menjadi uap. Dan prinsip
kerjanya adalah memanaskan suatu tempat dengan menggunakan bahan bakar.
2. Pada bagian mekanikal boiler adalah sistem pemipaannya, yaitu nyala api dan
gas panas yang dihasilkan pembakaran dilewatkan melewati pipa-pipa yang
disekitar dinding dalamnya dikelilingi oleh air dan lain-lain.
3. Pada bagian elektrikal boiler, yaitu energi yang dibutuhkan untuk pembakaran
awal diambil dari sumber lain atau PLN.
4. Bagian instrumental boiler adalah alat ukur temperatur tekanan yang digunakan
untuk mengatur temperatur air masuk, temperatur uap keluar dan tekanan uap.
5. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar solarbdan kebutuhan bahan
bakar yang digunakan dalam pengoperasian boiler selama percobaan
menghabiskan 22,749 kg/jam.
6. Tekanan uap yang keluar dari boiler adalah 6,0 ba serta temperatur air masuk
adalah 28°C.
7. Efisisensi boiler setelah dilakukan analisa data adalah 55,34%

B. Saran
1. Diharapkan untuk memperbaiki bagian bagian boiler yang sudah rusak agar
tidak mengganggu proses pengambilan data.
2. Mahasiswa/I yang mengikuti praktikum sebaiknya lebih serius dalam melakukan
praktikum dan menaati peraturan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

 www.google.co.id/search_definisi_ketel_uap
 www.google.co.id/search_bagian_utama_ketel_uap
 www.google.co.id/search_klasifikasi_ketel_uap
 www.google.co.id/search_dasar_pemilihan_ketel_uap
 www.google.co.id/search_penoperasian_ketel_uap

Anda mungkin juga menyukai