PERCOBAAN BOILER
NIM : 2005051024
Kelas : EN – 5B
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum yang berjudul
“Percobaan Boiler” dengan baik. Laporan praktikum ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas dengan mata kuliah praktik mesin konversi.
Saya ingin berterima kasih kepada dosen praktik mesin konversi, bapak Ir.
Rufinus Nainggolan, M.T. yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan
laporan praltikum ini. Untuk pembentukan makalah ini, saya mengambil dari
berbagai sumber untuk sebagai data fakta dan pendukung laporan praktikum ini.
Semoga dengan terbentuknya laporan praktikum ini dapat berguna dengan efisien
bagi semua orang dalam memenuhi tugas perkuliahan.
Penulis
Friska Tambunan
NIM: 2005051024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketel uap adalah suatu peralatan penghasil uap. Uap ini diperoleh dari air
yang dipanaskan sebagai hasil pembakaran sejumlah bahan bakar. Bahan bakar ketel
uap di laboratorium teknik konversi energi di Politeknik Negeri Medan adalah bahan
bakar jenis yaitu solar. Nilai kalor bahan bakar dapat diperoleh pertamina atau
analisis kimia.
Suatu pembangkit uap adalah kombinasi dari economizer, ketel, pemanas
lanjut, pemanas ulang, dan pemanas udara. Sebagai tambahan sistem ini, khususnya
yang dengan bahan bakar batubara, mempunyai perlengkapan seperti ruang bakar,
pulverizer, pembakar, fan, perlengkapan pengendali emisi, cerobong, peralatan
penanganan abu.
Ketel adalah bagian dari pembangkit uap dimana air jenuh diubah menjadi
uap jenu, walaupun mungkin sulit untuk memisahkannya dengan ekonomizer. Pada
beberapa literatur, istilah katel uap (boiler) kadang-kadang untuk menggantikan
pembangkit uap.
B. Tujuan
1. Dapat mengerti fungsi boiler
2. Dapat mengoperasikan boiler
3. Dapat mengenal bagian-bagian mekanikal, elektrikal, dan instrumentasi dari
boiler
4. Dapat membuat urutan atau prosedur pelaksanaan percobaan
5. Dapat mengetahui cara membaca alat ukur boiler
6. Dapat membuat daftar simbol setiap parameter dan satuan-satuannya
7. Dapat mengukur kebutuhan bahan bakar boiler
8. Dapat mengukur laju air pengisian dan menghitung kapasitas produksi uap
9. Dapat mengukur tekanan dan temperatur
10. Dapat menghitung efisiensi boiler
BAB II
DASAR TEORI
Ketel uap atau steam generator atau boiler biasanya berbentuk bejana
tertutup yang dibuat dari baja. Boiler adalah suatu alat konversi energi yang dapat
mengubah energi panas hasil pembakaran menjadi energi potensial uap. Fungsinya
untuk mentransfer panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar (padat, cair
atau gas) kepada air akhirnya air tersebut berubah menjadi uap.
Hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas dari bahan bakar dan
energi air yang terjadi didalam tabung yang tertutup rapat.
Fungsi ketel uap (Boiler) adalah untuk mengkonversikan energi
pembakaran bahan bakar menjadi energi potensial uap.
Steam yang dihasilkan dari ketel ini dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti:
1. Untuk external combustion engineer
Contoh: untuk mesin uap reciprocating dan turbin air
2. Untuk keperluan proses didalam boiler
Contoh: untuk steam konjeksi pada kolom fraksinasi
3. Untuk pemanas
Contoh: produk minyak dalam penyimpanan
2. Drum Uap
Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan yang sangat tinggi, maka
bagian yang tak kalah penting adalah bejana-bejana yang mempunyai kekuatan
terhadap tekanan tinggi yang umumnya bagian ini disebut drum katel.
Bagian-bagian ketel yang ada didalam ketel itu sendiri juga ikut
menentukan kelancaran operasi dan performansinya, seperti susunan pipa,
superheat, header, kotak lumpur, ekonomizer, dan lain sebagainya. Peralatan
pengaman dan penunjang selalu diikutsertakan dipasang pada sebuah ketel
dengan maksud agar ketel dapat bekerja dengan aman dan sesuai dengan operasi
yang dikehendaki. Bahkan peralatan yang terpisah dari ketel ini sendiri seperti
pada pemurnian air umpan ketel juga sangat diperlukan dan besar sekali
pengaruhnya terhadap kerja ketel.
5. Pompa-pipa Api
Ini berfungsi sebagai tempat lahan dan gas asap dan dipasang di darat
drum ketel. Pipa-pipa ini merupakan permukaan perpindahan panas yang utama,
dimana permukaan panas ini menyebabkan pembentukan uap didalam drum
ketel.
6. Cerobong Asap
Cerobong asap berfungsi sebagai saluran untuk membuang gas asap,
ini juga berfungsi untuk menjaga polusi udara, karena gas mengambang di dekat
permukaan tanah tempat instalasi dan pemukiman.
7. Manometer
Manometer dapat digunakan untuk mengetahui besar tekanan uap yang
berada di dalam kabel.
Untuk sebuah ketel satu pass yang mempunyai kapasitas dan kondisi
uap yang sama dengan ketel dua atau tiga pass, maka untuk ketel satu pass
mempunyai panjang yang lebih besar dibanding dengan dua atau pass.
Namun ketel satu pass mempunyai diameter silinder yang lebih kecil.
a. Sirkulasi Alam
Sirkulasi alam dan uapnya dilakukan oleh gerakan gelembung-
gelembung air di dalam pipa akibat transfer panas dari cairan panas ke cairan
dingin yang dilakukan sepanjang panasan. Kebanyakan ketel ini
menggunakan seleksi alam.
b. Sirkulasi Paksa
Sirkulasi air dan uapnya dilakukan dengan menggunakan pompa
sirkulasi yang digerakkan oleh tenaga dari luar. Penggunaan metode sirkulasi
paksa ini kebanyakan digunakan pada ketel yang tegangannya tinggi seperti
ketel Lamont, ketel Benon, ketel Loeffler dan ketel Velcon.
5. Menurut Penggunaannya
Menurut penggunaanya, ketel dapat di golongkan menjadi beberapa
bagian, yaitu:
a. Stationer
Ketel stationer atau ketel tetap yang banyak digunakan untuk power
plant dalam proses industri. Ketel ini disebut stationer karena tidak bergerak
dari satu tempat ketempat lain.
b. Mobile
Ketel mobile atau ketel bergerak adalah ketel yang dalam
penggunaannya dapat bergerak dari satu tempat ketempat lain. Jenis ketel ini
adalah kete Lokomotif dan ketel Kapal Laut.
1. Ketel harus dapat menghasilkan jumlah dan mutu Up secara maksimum pada
pemakaian bahan bakar yang minimum. Artinya ketel dapat bekerja dengan
efisiensi semaksimum mungkin.
2. Ketel harus dapat secara cepat menyesuaikan fluktuasi beban (naik turunnya
beban).
3. Ketel harus dapat di start dalam waktu yang singkat tanpa menimbulkan
kerusakan pada bagian ketel tersebut, artinya sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan dalam instruksi manual dari katel tersebut.
4. Ketel harus ringan sehingga tidak menyulitkan pada saat pemasangan.
5. Ketel harus seringan mungkin sehingga dapat ditempatkan didalam ruang yang
kecil.
6. Sambungan-sambungannya harus sesedikit mungkin dan dapat dijangkau pada
saat dilakukan inspeksi.
7. Lumpur dan deposit-deposit lain mudah dikeluarkan dari dalam ketel dan tidak
menggumpal pada plat-plat yang dipanasi.
8. Bahan refraktori harus dikurangi seminimum mungkin. Tetapi harus cukup
menjamin perpindahan panas secara radiasi.
9. Pipa harus tidak terakumulasi lumpur atau endapan dan tidak mudah rusak
karena kena korosi.
10. Semua peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja harus dapat bekerja dengan
baik dan mudah di kontrol.
11. Kehilangan panas karena radiasi harus sekecil mungkin. Oleh karena itu,isolasi
yang digunakan harus mempunyai daya hantar panas yang rendah.
c. Ketel Kapal
Ketel jenis ini sangat banyak digunakan pada kapal, oleh karena itu
dinamakan sebagai ketel kapal. Ketel ini adalah ketel pipa api mendatar
berbentuk silinder dengan garis tengah yang besar bila dibandingkan dengan
panjangnya. Gambar dibawah ini memperlihatkan ketel Kapal.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa didalam shell silinder terdapat
sebuah lorong api, yang bertempat di ruang nyala. Sedangkan disebelah depan
diletakkan peti asap. Dari ruang pembakaran, gas panas mengalir ke lorong api
menuju ruang nyala, selanjutnya melalui pipa api kemudian ke peti asap baru
keluar melalui cerobong asap. Temperatur gas asap yang keluar dari cerobong
asap seperti juga pada ketel uap yang lain, masih cukup tinggi. Kerugian
cerobong asap ini kira-kira 20 % dari jumlah panas seluruhnyadari hasil
pembakaran.
e. Ketel Cornish
Jenis ketel ini sama dengan ketel lancashire didalam semua hal, kecuali
adalah bahwa pada ketel Cornish hanya ada satu lorong asap, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini. Kapasitas dan tekanan kerja rendah.
f. Ketel Lokomotif
Ketel Lokomotif adalah ketel jenis multi tubulair, horizontal,
pembakaran di dalam, dan dapat bergerak. Prinsip utama dari ketel ini adalah
untuk menghasilkan uap dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ketel ini terdiri
dari sebuah shell yang berdiameter 1,5 m dan panjang 4 m.
Shell terisi air yang mengelilingi pipa-pipa api yang mana mendapat
panas dari gas panas dan berubah menjadi uap. Sebuah katup pengatur dipasang
sebuah drum yang berbentuk silinder. Katup pengatur dioperasikan dengan
sebuah poros regulator yang diatur. Pembagi dibagi menjadi dua bagian, satu
adalah ruang uap panas lanjut, dan satu lagi untuk ruang uap jenuh. Sebagai
pengganti udara pembakarandigunakan uap bekas yang dimasukkan lewat pipa
buang. Pintu depan dapat dibuka untuk keperluan pemberian dan reperasi. Abu
dari kisi-kisi pembakaran dikumpulkan dengan bantuan dumper.
h. Ketel Lamont
Ketel ini termasuk kedalam jenis ketel pipa air tekanan tinggi yang
bekerja dengan suatu sirkulasi paksa. Sirkulasi dilakukan oleh sebuah pompa
sentrifugal yang digerakkan oleh turbin uap dengan menggunakan uap dari ketel
itu sendiri.
i. Ketel Loeffeler
Ketel ini termasuk ketel pompa air dengan menggunakan sirkulasi
paksa. Prinsip kerjanya adalah menguapkan air umpan dengan maksud
memperoleh uap superheat dari superheater. Gas panas dari dapur digunakan
untuk pemanasan lanjut.
G. Deskripsi
Boiler atau ketel uap merupakan suatu peralatan penghasil uap yang meliputi
pemanasan atau pembentukan uap dari fluida cari, pemanasan lanjut (superheating),
dan pemanasan ulang (reheating) terhadap uap tersebut sehingga disebut juga ‘steam
generator’.
Fluida kerja boiler secara umum adalah air (H 2O) karena harganya yang
murah. Air dalam ketel memperoleh energi panas dari hasil pembakaran suatu bahan
bakar dengan oksigen melalui proses heat transfer.
H. Pengoperasian Boiler
1. Prinsip Kerja Boiler
Dalam boiler air dapat diubah menjadi uap. Panas yang diserap air
didlam boiler dan uap yang dihasilkan secara kontiniu. Air umpan boiler disedot
keboiler untuk menggantikan kehilangan air didalam boiler yang berubah
menjadi uap. Ketika uap meninggalkan air yang mendidih, padatan yang terlarut
yang berasal dari umpan boiler tertinggal di air boiler. Padatan-padatan
yangbtertinggal menjadi bertambah kepekatannya, dan bahkan dapat mencapai
ke suatu tingkat dimana pemekatan lebih lanjut bisa menyebabkan terbentuknya
kerak atau diposit didalam boiler.
2. Suplai Energi
Suplai energi terhadap boiler diperoleh dari bahan bakar. Rancangan
bahan bakar boiler jenis “Fired Steab Boyler Type Fulton 30 E” pada alat
pengujian ini adalah solar. Kandungan energi (E) bahan bakar (kj/kg) dapat
diperoleh melalui percobaan “Bomb Calorimetere”, atau
Qs = m . E
bisa dihitung dengan rumus Dulog jika bahan diketahui
(hasil analisis lab).
Dalam pengujian ini, kandungan energi solar dapat diperoleh dari buku
referensi Heat Engineering. Besarnya energi panas pembakaran adalah suplai
panas terhadap boiler.
Dimana:
m = laju aliran massa bahan bakar (kg/jam)
E = kandungan energi bahan bakar (kj/kg)
3. Energi Evaporasi
Energi untuk peerubahan air pengisian (feed water) menjadi uap (steam) dalam
proses evaporasi (penguapan) terhadap energi suplai bahan bakar, maka:
Q = ṁu (hu – ha)
Dimana:
4. Efisiensi Boiler
Efisiensi boiler adalah perbandingan antara energi evaporasi terhadap energi
suplai bahan bakar.
ȠB =
Q ṁ u(hu−ha)
=
Qs ṁ . E
Besar efisiensi dari pengoperasian sebuah boiler modern dengan minyak atau
gas adalah kira-kira 80 %. Harga ini agak lebih rendah pada sebuah ketel
pembakaran berbahan bakar padat.
PELAKSANAAN PERCOBAAN
A. Peralatan Percobaan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut
MEREK NO NAMA
Cusson P7600 Oil fired boiler
B. Prosedur Percobaan
Adapun langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Lakukan pemeriksaan air, bahan bakar, supply listrik, valve-valve yang ada
diatur.
2. Starting boiler dapat dimulai.
3. Catat waktu start up boiler, first water consumption, temperatur dan pressure
tiap 10 menit sekali, catat gas buang (flue) yang dihasilkan.
4. Setelah semua tercatat, matikan boiler dengan cara menekan switch off.
5. Katup uap buang dibuka secara perlahan-lahan untuk menghindari terjadinya
steam hummer.
6. Catat waktu shut down boiler, last water consumption, dan fuel consuption.
BAB IV
DATA PERCOBAAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa data yaitu sebagai
berikut.
B = 73,20 cm
13.00 t = 4,0 cm 168,5074
Tekanan (Bar) 6,0 bar
Temperatur udara 28 °C
Stack draft 26 Pa
BAB V
ANALISIS DATA
Data-data pendukung:
Q ṁu (hu−ha)
Ƞb = =
Qs ṁbb HV
Dimana:
Ƞb = efisiensi boiler
hu = hf + X.hfg
= 670 + (0,9241 × 2087)
= 2598,5967 kj/kg → (huap)
EFISIENSI BOILER
energi penguapan
ɳB = × 100%
energi bahan bakar
ṁu×(hu−ha)
= ×100 %
ṁ× E
kj ( 2598,5967−117,3 ) kj
121,7
kg kg
= ×100 %
kj kj
18,1992768 × 45.700
kg kg
301973,8084
= × 100 %
831706,9498
ɳB = 36,3%
BAB VI
PENJELASAN TAMBAHAN
Komponen Utama
A. Boiler
Boiler berfungsi untuk menghasilkan uap pada tekanan dan temperatur yang
tinggi dimana fungsi tersebut berfungsi berbagai keperluan seperti PLTU, pabrik
kelapa sawit, dan lain-lain.
Level control, berfungsi untuk mengatur air umpan yang masuk kedalam boiler. Cara
kerjanya ketika air sudah mencapai level terendah maka otomatisasi untuk pompa
akan hidup sehingga air dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan boiler akan
masuk kedalam ruang air umpan.
B. Blow Down
Pada mud drum terletak dibawah steam drum yang dilengkapi dengan dua
keterangan blow down. Blow down terdiri dari pipa dan double valve untuk
membuang solid ke flash drum yang terus keluar ke atmosfer. Solid ini dikeluarkan
atau dibuang secara manual dari mud drum disebut intermetten blow down.
E. Economizer
Berupa tube yang berbentuk spiral yang ditempatkan dlama stack. Fungsinya untuk
pemanas pendahuluan dari feed water boiler yang akan dimasukkan kedalam main
steam drum. Pemanasnya adalah flue gas hasil pembakaran dari furenance.
F. Cerobong Asap
Cerobong asap pada boiler berbentuk seperti cerobong asap pada umumnya,
semakin keatas semakin kecil diameter lubangnya. Fungsinya untuk jalan
pembuangan dari pada flue geser dan untuk penarikan gas-gas asap keatas.
G. Chemical Injection
Terdiri dari dua tangki pencampur yang terbuat dari bahan plastik atau stainless
steel. Biasanya bahan kimia diinjeksikan kedalam main steam drum atau kedalam
aliran pipa yang keluar dari economizer menuju ke daerator.
H. Daerator
Daerator adalah suatu tangki yang didalamnya terdapat spray dan pipa L.P steam.
Tinggi air didalam daerator dijaga tidak boleh melebihi batasan yang telah
ditentukan. Fungsi utamanya adalah menghilangkan gas-gas O 2 dan CO2 yang
terlarut dalam air. Karena gas-gas ini akan menyebabkan korosi pada temperatur
tinggi dalam boiler. Cara menghilangkannya yaitu dengan menghembuskan steam
uap kedalam daerator lewat bawah. Feed water di ‘spray’ kan dari atas. Fungsi
kedua juga sebagai pemanas feed water yang akan masuk kedalam boiler.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fungsi suatu boiler adalah untuk mengubah air menjadi uap. Dan prinsip
kerjanya adalah memanaskan suatu tempat dengan menggunakan bahan bakar.
2. Pada bagian mekanikal boiler adalah sistem pemipaannya, yaitu nyala api dan
gas panas yang dihasilkan pembakaran dilewatkan melewati pipa-pipa yang
disekitar dinding dalamnya dikelilingi oleh air dan lain-lain.
3. Pada bagian elektrikal boiler, yaitu energi yang dibutuhkan untuk pembakaran
awal diambil dari sumber lain atau PLN.
4. Bagian instrumental boiler adalah alat ukur temperatur tekanan yang digunakan
untuk mengatur temperatur air masuk, temperatur uap keluar dan tekanan uap.
5. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar solarbdan kebutuhan bahan
bakar yang digunakan dalam pengoperasian boiler selama percobaan
menghabiskan 22,749 kg/jam.
6. Tekanan uap yang keluar dari boiler adalah 6,0 ba serta temperatur air masuk
adalah 28°C.
7. Efisisensi boiler setelah dilakukan analisa data adalah 55,34%
B. Saran
1. Diharapkan untuk memperbaiki bagian bagian boiler yang sudah rusak agar
tidak mengganggu proses pengambilan data.
2. Mahasiswa/I yang mengikuti praktikum sebaiknya lebih serius dalam melakukan
praktikum dan menaati peraturan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.co.id/search_definisi_ketel_uap
www.google.co.id/search_bagian_utama_ketel_uap
www.google.co.id/search_klasifikasi_ketel_uap
www.google.co.id/search_dasar_pemilihan_ketel_uap
www.google.co.id/search_penoperasian_ketel_uap