Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas :O
Nama Kelompok :
1. Anandya Farraba Nabila 041811333115
Pengertiaan piagam audit internal dan piagam komite audit menurut IIA
IIA telah menerbitkan model piagam audit internal yang tersedia untuk anggota IIA dan telah
diterjemahkan dalam delapan bahasa.
Perbedaan Piagam Internal Audit dan Piagam Komite Audit pada PT Austindo dan BNI
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) merupakan perusahaan induk dengan kegiatan
utama bergerak di bidang produksi dan penjualan minyak kelapa sawit, inti sawit dan hasil
pangan berkelanjutan lainnya. Sedangkan Bank Negara Indonesia atau BNI adalah sebuah
institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN, di Indonesia.
Kedua Perusahaan tersebut, dalam menyajikan Piagam Internal Audit sudah sesuai dengan
Standar IIA 1000 yang mengharuskan menjelaskan minimal tentang :
1. Tujuan audit internal dalam organisasi.
2. Kewenangan audit internal.
3. Tanggung jawab audit internal.
4. Posisi audit internal dalam organisasi.
Namun, di Indonesia sendiri terdapat beberapa kebijakan tentang Piagam Internal Audit.
Salah satunya yaitu kebijakan dari OJK. Untuk Bank Umum diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 1 /POJK.03/2019 Tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Pada Bank Umum
dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal. Pada Pasal 10 dijelaskan bahwa Bank wajib
memiliki piagam audit intern yang memuat paling sedikit:
a. struktur dan kedudukan SKAI;
b. tugas dan tanggung jawab SKAI serta hubungan dengan unit kerja yang melakukan
fungsi pengendalian lain;
c. wewenang SKAI;
d. Kode Etik Audit Intern;
e. persyaratan auditor intern dalam SKAI;
f. pertanggungjawaban SKAI;
g. larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor intern serta pelaksana dalam SKAI
dari pelaksanaan kegiatan operasional Bank termasuk dalam perusahaan anak;
h. kriteria penggunaan tenaga ahli ekstern dalam mendukung fungsi audit intern;
i. syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh SKAI untuk menjaga independensi
apabila diminta untuk memberikan layanan konsultasi atau tugas khusus lain;
j. tanggung jawab dan akuntabilitas kepala SKAI;
k. persyaratan untuk mematuhi Standar Profesional Audit Intern;
l. prosedur dalam koordinasi fungsi audit intern dengan ahli hukum atau auditor
ekstern;
m. kebijakan pembatasan penugasan secara berkala dan masa tunggu (cooling-off
period) penugasan yang memadai kepada anggota SKAI; dan
n. kebijakan pembatasan penggunaan jasa dan masa tunggu (cooling-off period) yang
memadai bagi pihak ekstern
Sedangkan untuk Perusahaan Publik diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
56 /POJK.04/2015 Tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Pada Pasal 9 dijelaskan bahwa Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki piagam Audit
Internal yang paling sedikit memuat:
a. struktur dan kedudukan Unit Audit Internal;
b. tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal;
c. wewenang Unit Audit Internal;
d. kode etik Unit Audit Internal yang mengacu pada kode etik yang ditetapkan oleh
asosiasi Audit Internal yang ada di Indonesia atau kode etik Audit Internal yang
lazim berlaku secara internasional;
e. persyaratan auditor internal dalam Unit Audit Internal;
f. pertanggungjawaban Unit Audit Internal; dan
g. larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor internal dan pelaksana dalam
Unit Audit Internal dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik di
Emiten atau Perusahaan Publik maupun anak perusahaannya
Piagam Komite Audit diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55 /POJK.04/2015
Tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Pada Pasal 12 dijelaskan
bahwa Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki piagam Komite Audit. Piagam Komite
Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. tugas dan tanggung jawab serta wewenang;
b. komposisi, struktur, dan persyaratan keanggotaan;
c. tata cara dan prosedur kerja;
d. kebijakan penyelenggaraan rapat;
e. sistem pelaporan kegiatan;
f. ketentuan mengenai penanganan pengaduan atau pelaporan sehubungan dugaan
pelanggaran terkait pelaporan keuangan; dan
g. masa tugas Komite Audit.
Piagam audit internal dan piagam komite audit sudah sesuai dengan standar internal audit sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh IIA . PT Austindo sendiri mampi meningkatkan dan
melindungi nilai asuransi serta menyediakan jasa dengan efektif. Piagam Audit Internal PT
Austindo sendiri dibentuk dengan tujuan untuk menguji efektifitas dan evaluasi, mencegah
terjadinya kecurangan, dan memberikan rekomendasi dan konsultasi basgi perusahaan.
Sedangkan pembentukan Piagam Komite Audit sendiri dibentuk dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, memasstikan efektivitas, mengawasi, dan mengidentifikasi. Tujuan ini
sudah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh IIA. Ada juga tanggung jawab untuk
audit internal yang ditetapkan oleh IIA seperti:
1. Menyampaikan setidaknya setiap tahun rencana audit internal berbasis risiko
2. Berkomunikasi dengan manajemen dan fungsi oversight dampak keterbatasan sumber
daya pada rencana audit internal
3. Memastikan aktivitas audit internal memiliki akses terhadap sumber daya yang
berkaitan dengan kompetensi dan keterampilan
4. Mengelola aktivitas audit internal dengan tepat sehingga dapat memenuhi madatnya
5. Memastikan kesesuaian dengan standar IIA
6. Mengkomunikasikan hasil pekerjaannya dan memantau tindakan korektif yang
disepakati
7. Koordinasi dengan penyedia asurans lainnya
8. Dalam Piagam Audit Internal pada PT Austindo, hal-hal ini sudah tertulis dalam
Tugas dan Tanggung Jawab, Metodologi, Hak dan Wewenang, dan Kode etik auditor
internal
ANALISIS PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PIAGAM AUDIT INTERNAL DAN
PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk
Piagam audit internal dan piagam komite audit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memuat
hal-hal berikut ini:
Perbedaan
Perbedaan dari kedua laporan tersebut tentu terletak pada isi dari masing-masing laporan.
Pada piagam audit internal, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjelaskan mengenai
program pengendalian mutu audit yang diselenggaran oleh auditor internal PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk, lebih tepatnya yaitu program Pengendalian Mutu Audit (quality
assurance) dan improvement program yang didesain untuk melakukan evaluasi kesesuaian
aktivitas audit intern dengan standar dan mengevaluasi penerapan kode etik (code of conduct)
oleh auditor intern. Selain itu juga menjelaskan fungsi SAI (Satuan Audit Internal) dalam tata
Kelola terintegrasi BNI, serta menjelaskan hubungan SAI dengan pihak ekstern. Piagam Audit
Intern disusun berdasarkan Peraturan Jasa Keuangan (POJK) No.1/PJOK.03/2019 tanggal 28
Januari 2019 tentang Penerapan Fungsi Audit IIntern Pada Bank Umum dan Pedoman
Penyusunan Audit Internal serta standar dari The Institute of Internal Auditors (IIA).
Berbeda dengan piagam audit internal, piagam komite audit membahas mengenai
kerangka dasar dari komite audit itu sendiri. Mulai dari dasar peraturan, struktur dan
keanggotaan komite audit, persyaratan keanggotaan komite audit, masa tugas, tugas dan
tanggung jawab komite audit, wewenang komite audit, rapat komite audit, dan pelaporan.
Persamaan yang terdapat dalam kedua laporan tersebut adalah menjelaskan struktur dan
keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, serta wewenang.
Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit dapat bekerja sama dengan Satuan Auditor
Internal. Beberapa persamaan wewenang yang terdapat dalam piagam audit internal serta piagam
komiter audit adalah:
1. Dapat melakukan akses secara penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap catatan,
informasi, karyawan, dana, aset, lokasi/area, dan sumber daya lain BNI.
2. Melakukan verifikasi, wawancara, konfirmasi, dan Teknik pemeriksaan lainnya kepada
pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan audit.
3. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, Komite
Audit, dan Auditor Internal.
Struktur dan kedudukan Komite Audit & Audit Internal pada PT. Austindo
Kedudukan Komite Audit:
1. Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan oleh karenanya Komite Audit
bertanggung jawab dan melapor langsung kepada Dewan Komisaris
2. Komite Audit bekerja secara kolektif dan melaksanakan tugas secara independent
terhadap manajemen perusahan
3. Komite Audit wajib melaporkan hasil evaluasi yang telah dilakukan secara tertulis
kepada Dewan Komisaris
2. Unit Audit Internal merupakan bagian dari Manajemen yang independen, dan seluruh
anggota (Auditor) dalam Un¡t Audit Internal tidak diperkenankan merangkap tugas
dan jabatan dalam kegiatan operasional Perusahaan dan Anak Perusahaannya.
3. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal. Kepala
UnitAudit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris.
4. Dalam hal Unit Audit Internal terdiri dari 1 (satu) orang Auditor, maka Auditor
dimaksud juga bertindak sebagai Kepala Unit Audit Internal.
6. Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama
Perusahaan. Secara fungsional, Kepala Unit Audit Internal berkoordinasi langsung
dengan Komite Audit Perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tanggu ng
jawabnya.
7. Direktur utama dapat memberhentikan Kepala Unit Audit Internal, setelah mendapat
persetujuan dari Dewan Komisaris, jika Kepala Audit Internal tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam piagam ini dan/ atau gagal atau tidak cakap
menjalankan tugas
9. Anggota Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit
Audit Internal
Unit Audit Internal dalam melaksanakan tugasnya juga bekerja sama dengan Komite
Audit sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit. Unit Audit Internal melakukan
koordinasi secara berkala dengan cara:
1. Melaporkan dan menerima masukan atas program kerja tahunan yang meliputi
sasaran, metodologi audit, sarana dan prasarana, serta kecukupan sumber daya
manusia
3. Melakukan realisasi program kerja tahunan, hasil audit, dan tindak lanjut hasil audit
kepada Direktur Utama dan Komite Audit
4. Menerima masukan dan melaporkan atas muatan Piagam Audit Internal
5. Menyampaikan laporan atas hasil audit yang terkait dengan adanya benturan
kepentingan, perbuatan melanggar hukum, korupsi, atau kecurangan
7. Melibatkan pihak independent di luar anggota Unit Audit Internal apabila diperlukan
untuk membantu pelaksanaan tugasnya seperti unit auditor eksternal, Lembaga
penegak hukum, dan jasa pendampingan hukum, dengan mendapat persetujuan
tertulis dari Direktur Utama ANJ, atau Komisaris ANJ, dengan diketahui oleh Komite
Audit.
Struktur dan kedudukan Komite Audit & Audit Internal pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Kedudukan Komite Audit:
4. Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
5. Anggora Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris
6. Anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari :
1) Seorang Komisaris Independen
2) Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau
akuntansi ; dan
3) Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau
perbankan
7. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling
banyak pada 1 (satu) komite lainnya
8. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen bertindak sebagai
Ketua Komite Audit. Dalam hal Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite
Audit lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai ketua Komite Audit.