Anda di halaman 1dari 12

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM ORGAN DALAM TUBUH MANUSIA


“ SISTEM PERSYARAFAN ”

DISUSUN OLEH :

1. RIZKA ANDRIANI (0432950721022)


2. SILVIA AGRIANNY JHON PUTRI (0432950721057)

PRODI :
S1 FARMASI SEMESTER 1 (SORE)

A. Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf (neuron).
Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem
saraf berfungsi mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang
berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin. Sistem saraf pada
manusia memiliki sifat mengatur yang sangat kompleks dan khusus. Sistem saraf  sendiri terdiri dari
otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-
organ ini dengan seluruh tubuh.

B. Bagian Sistem Saraf


Sistem saraf terdiri dari jaringan saraf, yang selnya padat, ketat dan saling terkait. Sistem saraf terbagi
menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, berikut penjelasannya:

1. Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh dan kemudian
mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk menghasilkan respons tubuh. Organ tubuh
yang termasuk dalam sistem saraf pusat manusia meliputi:

a. Saraf Otak

Otak merupakan organ yang sangat penting dan memiliki  fungsi-fungsi yang kompleks, seperti
kecerdasan, kesadaran, ingatan dan lain sebagainya. Besar otak kurang lebih dua genggaman tangan
dengan berat kurang lebih 1500 gram. Bagian Saraf Otak ialah :
1) Cerebrum (Otak Besar)

Merupakan bagian yang sangat penting dari otak terdiri dari dua hemisphere. Otak besar
memiliki berat 83% dari total berat otak. Cerebrum terdiri dari Cerebral Cortex yang memiliki
empat area dan disebut lobus, yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus
temporal.

 Lobus frontal merupakan bagian otak besar yang terletak pada bagian depan. Lobus frontal
merupakan bagian terbesar dari otak besar. Lobus frontal memiliki fungsi untuk
mengendalikan gerakan tubuh, menilai dan merencanakan sesuatu, dan memecahkan masalah.
 Lobus parietal terletak di bagian belakang lobus frontal. Bagian otak ini berfungsi untuk
menafsirkan sentuhan, gerakan tubuh dan kemampuan berhitung. 
Selain itu, lobus parietal juga berperan penting dalam kemampuan motorik. Kerusakan pada
lobus parietal dapat menyebabkan kehilangan sensasi mati rasa atau kesemutan.

 Lobus oksipital terletak pada otak besar bagian belakang. Lobus oksipital berkaitan dengan
indra penglihatan dan kemampuan memahami arti kata.
 Lobus temporal terletak di bagian samping kepala. Lobus temporal sangat berperan penting
dalam fungsi pendengaran, memori, dan emosi. Kerusakan lobus temporal dapat
menyebabkan gangguan ingatan, penurunan pendengaran serta gangguan dalam berbicara. 

2) Brainstem

Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar
dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini
mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh,
mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or
flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.

Batang Otak terdiri dari tiga bagian yaitu :

 Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang
otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal
mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan
tubuh dan pendengaran.
 Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju
bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol fungsi otomatis otak, seperti
detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
 Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan
formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.

3) Diencephalon
Diencephalon membentuk pusat inti dari otak depan yang dikelilingi oleh belahan otak.
Diencephalon berperan dalam pengendalian motorik penggantian informasi alat indera dan
pengendalian fungsi otonomi dari berbagai bagian tubuh. Bagiannya ialah :
 Thalamus ialah salah satu struktur yang terletak di tengah otak, tepatnya diantara
korteks serebral dan otak tengah.  Fungsi utama kelenjar ini ialah untuk
menyampaikan sinyal sensorik dan motorik yang berhubungan dengan kesadaran,
tidur dan kewaspadaan ke korteks otak, thalamus merupakan suborgan dari
diencephalon.
 Hipotalamus ialah bagian otak yang merupakan pusat kontrol sistem autonom,
hipotalamus terletak tepat di atas batang otak. Organ ini berbentuk kelenjar yang
termasuk ke dalam bagian dari sistem endoktrin. Pada manusia ukuran hipotalamus
hampir sama dengan ukuran kacang dan menyumbang 1% dari berat otak secara
keseluruhan. Fungsinya ialah sebagai pelepasan berbagai hormon yang memiliki
fungsi penting dalam menjaga kondisi tubuh, responsif terhadap berbagai bentuk
stimulasi seperti strees, rangsang penciuman, stimulasi suhu, stimulasi cahaya dan
stimulasi lain baik yang berasal dari dalam tubuh atau dari luar tubuh, mengontrol
asupan makanan, mengontrol rasa takut, sebagai Homeostasis “keseimbangan tubuh”,
dan pengaturan siklus tidur.
 Subtalamus ialah nukleus motorik ekstrapiramidal penting yang mempunyai banyak
hubungan dengann nukleus sistem saraf lainnya. Fungsi dari subtalamus belum dapat
dimengerti sepenuhnya, tetapi apabila terjadi kelainan pada bagian ini, maka akan
timbul kelainan gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sistem tubuh.
 Epitalamus ialah pita sempit pada jaringan saraf yang membentuk atap diensefalon,
berfungsi dalam pengaturan irama sirkadian tubuh dan menghambat hormon
gonadotropik.

4) Cerebelum biasa disebut otak kecil

Bagian ini terletak di belakang kepala dan dekat dengan bagian leher ujung atas serta memiliki
fungsi yang sangat penting. Cerebelum berfungsi untuk kontrol kontraksi otot, postur dan
keseimbangan.  Otak kecil terbagi atas:
 Vestibuloserebelum yang berguna menjaga keseimbangan dan kontrol pergerakan mata.
 Spinoserebelum yang berguna meningkatkan tonisitas otot dan kemampuan terkoordinasi
serta gerakan yang disadari.
 Sereberoserebelum yang berguna untuk perencanaan, dan menginisiasi gerakan yang
disadari pada area motorik korteks, serta area ini merupakan tempat penyimpanan
memori.

b. Sel Saraf Neuron

Neuron merupakan sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun sangat beragam strukturnya, semua sel
saraf mempunyai badan sel (cell body) yang fungsinya sangat penting dalam kerja sistem saraf.
Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1) Dendrit
Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak dendrit yang merupakan perpanjangan atau
percabangan dari badan sel. Organel-organel yang terdapat pada badan sel juga terdapat di
dalam dendrit. Dendrit berfungsi sebagai penerima rangsang, memperluas area untuk
menerima sinyal dari sel saraf lain. Dendrit juga berfungsi menghantarkan sinyal ke badan sel.

2) Badan Sel
Walaupun sangat beragam ukuran diameternya yaitu dari 5 sampai 140 µm, namun semua sel
saraf hanya memiliki satu inti sel yang dikelilingi oleh sitoplasma. Kandungan sitoplasma
pada sel saraf tidak berbeda dengan sel-sel lain pada umumnya. Badan sel merupakan  tempat
proses dari impuls yang diterima oleh ujung- ujung saraf. Badan sel banyak terletak di Sistem
Saraf Pusat. Namun badan sel yang disebut ganglia (tunggal: ganglion) terletak disepanjang
Sistem saraf tepi.

3) Akson
Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang memanjang dari daerah berbentuk kerucut
pada badan sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin. Akson berfungsi  mengantarkan
rangsang dari atau ke badan sel. Pada akson terdapat:

 
 Selubung Mielin, yaitu bagian sel yang membungkus akson.
 Selubung Mielin terdiri atas sel-sel Schwan.
 Terminal akson, yaitu tempat bertemunya sel saraf dengan sel saraf lainnya.
 Pada terminal akson ini terdapat sinaps, yaitu pertemuan antara dua terminal akson.
 Di sinaps ada cairan yang disebut neurotransmitter.
 Neurotransmitter berfungsi menghantarkan sinyal dari terminal akson yang satu ke
terminal akson lainnya.
 
c. Sum-sum Tulang Belakang

Berikut ini urutan segmen pada sumsum tulang belakang dari atas kebawah :

 Servikal (leher), tersusun atas 8 akar saraf.


 Torak (dada), tersusun atas 12 akar saraf.
 Lumbar (perut), tersusun atas 5 akar saraf.
 Sakrum (pelvis), tersusun atas 5 akar saraf.
 Koksigeus (tulang ekor), tersusun atas 1 akar saraf.

Sumsum tulang belakang (spinal cord), atau disebut juga dengan medula spinalis, adalah
kumpulan serabut saraf yang berada di sepanjang tulang belakang, yang membentang dari bagian
bawah otak hingga ke punggung bagian bawah. Kumpulan jaringan ini memang relatif kecil,
dengan berat hanya 35 gram dan diameter sekitar 1 cm. Panjang sum-sum tulang belakang sekitar
42 cm sampai 43 cm. Sum-sum tulang belakang dilindungi oleh rongga tulang belakang dan
dilapisi oleh meninges. Terdapat 31 pasang saraf spinal cord yang terbagi atas :

 Servikal (leher), tersusun atas 8 akar saraf.


 Torak (dada), tersusun atas 12 akar saraf.
 Lumbar (perut), tersusun atas 5 akar saraf.
 Sakrum (pelvis), tersusun atas 5 akar saraf.
 Koksigeus (tulang ekor), tersusun atas 1 akar saraf.

Beberapa bagian atau anatomi dari sumsum tulang belakang (medula spinalis) ialah :
 Grey matter (Bagian Abu-Abu)
Merupakan bagian gelap berwarna abu-abu dan memiliki bentuk seperti kupu-kupu yang
berada di dalam sumsum tulang belakang. Bagian ini terdiri dari badan sel saraf (neuron)
dan sel glial serta memiliki empat ‘sayap’ yang disebut dengan tanduk. Dua tanduk yang
berada di depan (tanduk anterior atau ventral) mengandung sel saraf atau neuron motorik
yang berfungsi membawa informasi dari otak dan medulla spinalis ke otot tubuh untuk
merangsang pergerakannya. Sementara dua tanduk yang berada di belakang (tanduk
posterior atau dorsal) membawa informasi sensorik, seperti sentuhan, tekanan, atau rasa
sakit, dari tubuh kembali ke medulla spinalis dan otak.
 White matter (Bagian putih)
Grey matter di dalam medulla spinalis terbungkus oleh bagian berwarna putih, yang
disebut dengan white matter. Bagian ini berisi akson yang memungkinkan berbagai bagian
sumsum tulang belakang untuk berkomunikasi dengan baik dan lancar.
Akson ini bergerak ke dua arah. Beberapa akson yang mengarah naik berfungsi membawa
sinyal dari tubuh ke otak, sedangkan yang turun mengirimkan sinyal dari otak ke neuron
yang terletak di bagian lain dari tubuh.

2. Sistem Saraf Tepi


Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari otak dan spinal cord. Sel-sel saraf ini
membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Saraf tepi berfungsi menghubungkan respon sistem saraf
pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh.

Saraf ini meluas dari sistem saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan pengiriman
rangsangan dari dan ke otak. Saraf yang membentuk sistem saraf tepi dinamakan sebagai akson.
Dalam beberapa kasus, saraf ini sangat kecil tetapi beberapa ikatan saraf ada yang bentuknya besar
dan dapat dilihat jelas oleh mata.

a. Sistem Saraf Otonom (gerak tak sadar)


Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang mengontrol detak jantung,
pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Sistem simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri
terjadi. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan menghadapi
potensi ancaman di lingkungan.

2) Sistem parasimpatik
Sistem ini berguna menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri.
Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak jantung, memperlambat
pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata.

b. Sistem Saraf Somatik (gerak sadar)


Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer. Fungsi saraf ini mengambil informasi sensorik atau sensasi
dari organ perifer seperti kulit, dan nantinya dibawa ke sistem saraf pusat. Pada saraf somatik juga
terdiri serabut saraf motor yang keluar dari otak dan membawa pesan untuk menggerakkan tubuh yang
dibantu oleh otot rangka.

C. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Saraf Manusia


Sistem saraf manusia berfungsi sangat vital, tapi di sisi lain juga rentan mengalami masalah. ada
banyak macam gangguan otak dan saraf yang bisa mengacaukan lalu lintas pengiriman dan
pemrosesan sinyal neuron. Beberapa di antaranya adalah:
1. Infeksi Sistem Saraf
Bakteri dan juga virus bisa menjalar ke mana mana, termasuk ke jaringan otak dan sumsum tulang
belakang. Meskipun sebenarnya orang orang yang menderita jenis penyakit syaraf yang menginfeksi
sistem saraf pusat ini tidak terlalu banyak, namun resiko untuk terkena penyakit ini pasti ada. Penyakit
ini di nilai parah dan perlu penanganan yang serius. Untuk itu wajib hati hati dalam menjaga kesehatan
otak karena ketika sakit, akan memerlukan waktu lama untuk sembuh. Bahkan ketika sembuh, tak
akan bisa kembali seperti sedia kala.

2. Radang Otak
Penderita yang terkena penyakit ensefalitis atau infeksi otak biasanya merasa demam dan sakit kepala
yang berlebihan. Selain itu perasaan mengantuk dan juga bingung kerap terjadi pada mereka.
Penyebab dari penyakit ini adalah virus. Bagian sistem imun akan mencoba untuk melawan infeksi
otak. Karena kebanyakan kasus yang ada, justru sistem imun yang berusaha untuk melawan penyakit,
malah yang kondisi bertambah parah. Seperti terjadi pembengkakan di otak. Sebab virus tadi malah
akan semakin berkembang. Karena kekurangan ruang, maka bagian otak akan mendorong tulang
tengkorak. Hal ini berbahaya, sebab mampu melukai bagian otak. Parahnya bisa menyebabkan
kematian.

3. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak merupakan salah satu bentuk infeksi yang menyerang pada
selaput, yang mana fungsinya menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Penderita akan merasakan
demam cukup tinggi serta sakit kepala. Selain itu, leher mereka juga akan terasa kaku. Penyebab dari
penyakit ini adalah virus atau bakteri.

4. Alzheimer
Penderita penyakit ini akan di tandai dengan melemahnya daya ingat, apalagi yang baru saja terjadi.
Karena penyakit ini menyerang memori yang baru saja ia simpan. Tingkat parah dari penderita
alzheimer adalah ia akan mengalami gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran,
persepsi, sampai dengan berbahasa. Mereka juga akan mengalami disorientasi dan perubahan perilaku.

5. Vertigo
Gejala yang berhubungan dengan vertigo adalah kehilangan keseimbangan dalam beberapa waktu
yang akan membuat penderita sulit berdiri atau berjalan, mual atau muntah, dan pening. Ada berbagai
jenis vertigo, yakni yang ringan sampai berat. jika masih berada dalam tahapan ringan, biasanya
vertigo tidak terlalu terasa. Sedangkan mereka yang sudah mengalami penyakit vertigo yang berat,
mampu menghambat aktivitas. Serangan yang terjadi pada penderita vertigo cukup banyak bervariasi.
Ada yang hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun ada pula yang jenis vertigo yang berat
akan sampai beberapa hari.
6. Lumpuh otak
Penyakit lumpuh otak atau biasa di kenal dengan nama cerebral palsy merupakan jenis penyakit syaraf
yang cukup mengganggu, bahkan sangat memengaruhi sistem koordinasi serta pergerakan tubuh.
Penyebab terjadinya penyakit ini karena adanya masalah yang serius pada bagian otak besar. Biasanya
menyerang pada anak anak. Dan karena alasan penyakit inilah yang menjadi penyebab utama mengapa
terjadi kelumpuhan kronis pada anak anak.

7. Syringomyelia

Syringomyelia merupakan suatu bentuk kelainan yang terjadi pada sistem saraf pusat, yaitu pada
sumsum tulang belakang. Pada kondisi ini, terjadi pembentukan kantung pada sumsum tulang
belakang yang kemudian terisi cairan. Semakin lama, kantung ini dapat menjadi semakin besar dan
mendesak jaringan di sekitarnya, termasuk saraf sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan
timbulnya rasa nyeri, kelemahan, serta kekakuan pada anggota gerak.

D. Hubungan Farmakologi dengan Sistem Saraf

1. Analgetika/Analgetik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf secara
selektif. Digunakan untuk mengurangi rasa sakit tanpa mempengaruhi kesadaran. Analgetik
Narkotik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat secara selektif.
Digunakan untuk mengurangi rasa sakit, yang moderat ataupun berat, seperti rasa sakit yang
disebabkan oleh penyakit kanker, serangan jantung akut, sesudah operasi, dan kolik usus atau
ginjal.
Penggolongan : • alkaloid alam : morfin, codein
• derivat semi sintesis : heroin
• derivat sintetik : metadon, fentanil
• antagonis morfin : nalorfin, nalokson dan pentazocin
2. Analgesik non opioid (non narkotik) Disebut juga analgesik perifer karena tidak
mempengaruhi susunan syaraf pusat. Semua analgesik perifer memiliki khasiat sebagai anti
piretik yaitu menurunkan suhu badan pada saat demam. Khasiatnya berdasarkan rangsangan
terhadap pusat pengatur kalor di hipotalamus, mengakibatkan vasodilatasi perifer di kulit
dengan bertambahnya pengeluaran kalor disertai keluarnya banyak keringat. Misalnya
parasetamol, asetosal, dll. Dan berkhasiat pula sebagai anti inflamasi , anti radang atau anti
flogistik.
3. AINS (Analgesik Anti Inflamasi Non Steroid) AINS adalah obat-obat analgesik yang selain
memiliki efek analgesik juga memiliki efek anti inflamasi, sehingga obat-obat jenis ini
digunakan dalam pengobatan rheumatik dan gout. Contohnya ibuprofen, indometasin,
diklofenak, fenilbutazon dan piroxicam.
4. Anti Epilepsi Pengertian Epilepsi dari bahasa Yunani berarti kejang atau di Indonesia lebih
dikenal dengan penyakit ayan, adalah gangguan saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala
biasanya disertai perubahan kesadaran. Penyebab epilepsi adalah pelepasan muatan listrik
yang cepat, mendadak dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu dalam otak yang
diakibatkan oleh luka di otak (absen, tumor, arteriosklerosis), keracunan timah hitam dan
pengaruh obat-obat tertentu yang dapat memprodvokasi serangan epilepsi.
Jenis-jenis epilepsi :
 Grand mal. (tonik-klonik umum)
 Petit mal
 Psikomotor (serangan parsial kompleks)
Penggolongan :
 Golongan hidantoin
 Golongan barbiturat
 Golongan karbamazepin
 Golongan benzodiazepin
 Golongan asam valproate
5. Hipnotika dan Sedativa Pengertian Hipnotika atau obat tidur berasal dari kata hypnos yang
berarti tidur, adalah obat yang diberikan malam hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi
keinginan tubuh normal untuk tidur, mempermudah atau menyebabkan tidur. Sedangkan
Sedativa adalah obat yang menimbulkan depresi ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur,
dengan efek menenangkan dan mencegah kejang- kejang.
Penggolongan :
 Golongan barbiturat, seperti fenobarbital, butobarbital, siklobarbital, heksobarbital
dan lain-lain
 Golongan benzodiazepin, seperti flurazepam, nitrazepam, flunitrazepam dan triazolam
 Golongan alkohol dan aldehida, seperti kloralhidrat dan turunannya serta paraldehida
 Golongan bromida, seperti garam bromida (kalium, natrium dan amonium) dan
turunan urea seperti karbromal dan bromisoval
 Golongan lain, seperti senyawa piperindindion (glutetimida) dan metaqualon

Anda mungkin juga menyukai