Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN BUDIDAYA IKAN LELE

KELOMPOK 2
Disusun oleh :
1. Ali Safiudin (3)
2. Auliya Dessy P (5)
3. Bayu Kurniawan (6)
4. Salsabillah Ahzarah F.M (17)

SMA KARTIKA WIJAYA SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan budidaya ikan lele ini dapat tersusun. Dan harapan kami semoga
Laporan Budidaya Ikan Lele ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam Laporan Budidaya Ikan Lele ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar laporan ini bisa tersusun lebih baik.

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................

Daftar isi ... ..................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................................

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................

C. Tujuan......................................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Perencanaan usaha pembenihan ikan lele..........................................................................

1. Sumber yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan lele......................................................

2. Perencanaan usaha pembenihan ikan lele.........................................................................

3. Kebutuhan pasar terhadal benih ikan lele...........................................................................

B. Penerapan sistem pembenihan ikan lele........................................................................

1. Aneka produk ikan lele.....................................................................................................

2. Manfaat ikan lele..............................................................................................................

3. Perencanaan ikan.............................................................................................................

4. Kebutuhan alat dan bahan.................................................................................................

5. Proses produksi ikan lele..................................................................................................

6. Proses pembenihan ikan lele..............................................................................................

7. Pemeriksaan kualitas hasil produksi ikan lele..................................................................


8. Pengemasan produk ikan lele.............................................................................................

C. Menghitung titik iPad (BEP) usaha pembenihan ikan lele.............................................

1. Manfaat BEP......................................................................................................................

2. Menghitung BEP...............................................................................................................

D. Promosi produk hasil pembenihan ikan lele.......................................................................

1. Pengertian promosi..............................................................................................................

2. Tujuan strategi promosi.......................................................................................................

3. Fungsi strategi promosi.......................................................................................................

4. Kegiatan promosi penjualan...................................................................................................

E. Laporan kegiatan usaha pembenihan ikan lele................................................................

1. Pengertian laporan usaha pembenihan ikan lele..............................................................

2. Menganalisis laporan usaha pembenihan ikan lele...........................................................

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................................

B. Saran....................................................................................................................................

Daftar pustaka.........................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perikanan mempunyai peranan yang cukup penting, terutama dikaitkan dengan upaya
peningkatan kualitas dan kuantitas produksi perikanan yang diarahkan untuk meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup petani/nelayan, menghasilkan protein hewani dalam rangka
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, meningkatkan ekspor, menyediakan bahan baku
industry, memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha, serta mendukung pembangunan
wilayah dengan tetap memperhatikan kelestarian dan fungsi lingkungan.

Perikanan modern pada dasarnya merupakan suatu pembangunan perikanan yang berorientasi
bisnis. Sasaran akhir dari pembangunan perikanan keseluruhan adalah meningkatkan
pendapatan sekaligus kesejahteraan para petani. Untuk mencapai sasaran tersebut, diperlukan
langkah-langkah atau strategi pembangunan perikanan yang mengutamakan keterpaduan baik
dalm lingkup sector, antar sector maupun wilayah.

Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati, misalnya
ikan lele (Clarias Batrachus). Budidaya ikan lele sudah banyak dilakukan oleh masyarakat,
terutama dengan semakin maraknya Usaha Warung Pecel Lele di Daerah sekitar Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Ikan lele sudah sejak lama menjadi salah satu
komoditas perikanan yang sangat populer di kalangan masyarakat. Kepopuleran ikan lele tidak
hanya di dalam negeri saja. Menurut warta Pasar Ikan (2006) bahwa di Melbourne, Australia
masyarakat Indonesia mulai memperkenalkan komoditar teresbut pada masyarakat tersebut.

Peluang usaha budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup
diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele yang
memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan
tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup
menjanjikan.Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar
lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi
lingkungan. dalam usaha ternak atau budidaya lele semakin menginspirasi banyak orang untuk
ikut terjun dan berharap meraih kesuksesan dalam usaha ini.

Lele merupakan salah satu budidaya perikanan darat melaui kolam. Kolam adalah petakan
pematang yang digali dan luasnya lebih kecil dari tambak, digunakan untuk pemeliharan ikan
yang ada dipekarangan maupun bukan lahan pekarangan dengan menggunakan air tawar yang
bangunannya dapat dibuat secara permanen maupun non permanen dan mempunyai bentuk
bermacan-macam.
B. Rumusan Masalah

- Bagaimana proses pembenihan ikan lele?

- Bagaimana proses budidaya ikan lele?

- Bagaimana proses panen budidaya ikan lele?

- Apa saja yang perlu dilakukan saat pasca panen?

C. Tujuan

Tujuan melakukan observasi ini adalah sebagai berikut :

- Untuk mendapatkan nilai tugas dari pelajaran kewirausahaan.

- Untuk mengidentifikasi potensi peluang usaha pembenihan ikan konsumsi di wilayah


setempat.

- Untuk mengetahui bagaimana cara membudidayakan ikan konsumsi khususnya ikan lele.

- Untuk mengetahui pengolahan pakan yang baik bagi ikan lele

- Untuk mengetahui cara memperoleh bibit-bibit yang unggul

D. Manfaat

-Menambah pengetahuan mengenai budidaya ikan lele

- Mengetahui cara analisis budidaya ikan lele

- Mengetahui cara memanen ikan lele

- Memiliki peluang untuk mengembangkan potensi usaha budidaya ikan lele

- Memiliki pemalaman dalam membudidayakan ikan konsumsi


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Perencanaan usaha pembenihan ikan konsumsi

1. Sumber yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan lele


Proses Pembenihan dan Budidaya Ikan Lele

a.Persiapan sarana dan prasarana.

1) Kolam.

Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan lele antara
lain:

a)Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan.

b) Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan.

c) Kolam pembesaran

2) Peralatan.

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan lele diantaranya
adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung
sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran,
timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi
(secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.Sedangkan peralatan lain yang
digunakan untuk memanen/menangkap ikan lele antara lain adalah :

- Warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm.

- Ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan.

- Keramba kemplung.

- Keramba kupyak.

- Fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat).

Kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat).

- Hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau

kadang-kadang untuk penangkapan benih.

- Ayakan penyabetan dari alumunium/bambu.


- Oblok/delok (untuk pengangkut benih).

- Sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas).

- Anco/hanco (untuk menangkap ikan),

- Lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),

- Scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu

keatas),

- Seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),

- Jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

3) Persiapan Media.

Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk


pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam
menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah :

Pengeringan kolam selama beberapa hari. Lalu dilakukan pengapuran untuk


memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/m2.Pemupukan
dengan Pupuk Organik Nasa yang berupa TON + Pupuk makro,yaitu urea dan TSP
masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi.

b.Pemeliharaan induk.

Hal –hal yang harus dihindari dalam memelihara induk lele yaitu:

1. Kanibalisme, yaitu ikan-ikan saling memangsa dimana ikan besar memangsa


ikan yang berukuran kecil, terutama saat kondisi kekurangan pakan (lapar). Untuk
menghindari sifat kanibal hendaknya pakan diberikan dalam jumlah yang cukup

kepada ikan lele yang kita pelihara. Disamping itu penyortiran untuk memisahkan
ikan yang besar dan kecil penting dilaksanakan.

2. Rheo taxis,ikan lele akan berenang dan mengikuti arah atau melawan arus air.
Apabila terdapat air yang masuk atau keluar dari kolam yang bocor ikal lele akan
bisa lolos melalui tempat yang bocor tersebut. Oleh sebab itu hendaknya jangan
sampai terdapat kebocoran pada kolam pemeliharaan.

3. Ikan lele dapat loncat setinggi ± 0,5 m, dan melata di atas tanah. Ini dapat
mengakikatkan ikan lele lolos dari wadah pemeliharaan. Untuk menghindari
lolosnya ikan lele sebaiknya pematang dibuat tinggi atau kolam ditutup dengan

jaring, bisa juga dipasang pagar yang tinggi terbuat dari bambu.

4. Ikan nocturnal,yaitu aktif mencari makan pada malam hari. Agar pemberian
pakan efektip maka sebaiknya dilakukan pada malam hari Oleh karena itu dalam
pemeliharaan induk, agar induk dapat hidup sehat dan dapat selalu siap memijah

sesuai waktunya, disamping memperhatikan hal-hal tersebut di atas, juga perlu


memperhatikan hal-hal seperti: pemberian pakan, pengelolaan kualitas dan
kuantitas air, dan pengendalian hama dan penyakit.

C. Pemijahan induk

Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele adalah dengan memilih induk betina
dan jantan yang sudah matang gonad.Pilih sepasang ikan lele yang memiliki bobot
seimbang,tujuannya agar salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk
lainnya.Keseimbangan bobot sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pemijahan.Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan


terlebih dahulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan adalah
panjang 2-3 meter,lebar 1-2 meter dan kedalaman 1 meter. Sebaiknya dasar
kolam terbuat dari semen atau fiberglass agar mudah mengawasi telur hasil
pembuahan. Sebelumnya kolam harus dikeringkan dan dijemur, kemudian diisi air
sedalam 30-40 cm. Gunakan air yang berkualitas baik, bersih dan jernih. Pasang
kakaban, bisa dibuat dengan ijuk yang dijepit dengan bambu seukuran area
kolam. Gunakan pemberat agar kakaban tersebut tenggelam tidak mengapung di
atas permukaan air. Kakaban berfungsi agar telur hasil pemijahan tidak
berhamburan dan mudah dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin agar
tidak berantakan oleh indukan yang aktif. Air untuk pemijahan ikan lele harus
kaya oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam pemijahan. Atau, apabila
tersedia sumber air yang cukup buatkan aliran masuk dan keluar. Atur debit air
sebanyak 2-3 liter per detik.

Waktu yang tepat untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan adalah
sore hari. Biasanya ikan lele akan memijah sekitar pukul 23.00 hingga pukul
05.00.Selama proses pemijahan ikan lele kolam harus ditutup, untuk mencegah
induk ikan loncat keluar kolam. Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah
selesai.

Telur akan menempel pada kakaban. Telur yang berhasil dibuahi


berwarnatransparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu. Setelah proses
pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam pemijahan ikan lele. Hal ini
untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan, karena setelah memijah induk
ikan betina akan merasa lapar. Selanjutnya telur yang telah dibuahi ditetaskan.
Penetasan bisa dilakukan di kolam pemijahan ataupun ditempat lain seperti
akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama proses penetasan suplai oksigen
(aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 28-29oC.Telur
yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi larva. Setelah itu segera
pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah tumbuhnya
jamur. Larva yang menetas akan bertahan tanpa pemberian makanan tambahan
selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pemesaran larva.

.Penetasan telur.

Adapun persiapan penetasan ikan lele sebagai berikut :

1. Siapkan media/tempat menetaskan (bak/deklit/terpal/kolam) dengan ukuran


minimal 1 meter persegi dengan kondisi bersih dari kuman.

2. Siapkan ijuk yang digapit, dengan ukuran panjang kira-kira 75cm, dengan
jumlah menyesuaikan jumlah dan ukuran indukan lele.(jika lele ukuran kira-kira 2
kg, sebaiknya minimal menggunakan 2 buah gapitan ijuk, karena telur dari
indukan yang lebih besar maka akan menghasilkan telur yang lebih banyak pula)
3. Pilih indukan yang siap kawin dengan ciri-ciri alat kelamin pejantan dan betina
berwarna merah kebiruan dan untuk betina tentunya perut akan kelihatan
membesar karena berisi telur-telur.

Langkah Penetasan :

1. Media tempat penetasan setelah bersih kemudian diisi air dengan


kedalaman/ketinggian air kira-kira 30 s/d 40 cm.

2. Pasang ijuk yang telah digapit dengan ditindih batu agar tidak mengambang

3. Masukkan indukan lele secara perlahan pada sore hari sekitar jam 4 s/d 5 sore
dan biarkan sampai pagi hari.

Langkah Lanjutan :

Setelah semalaman indukan berbaur pada tempat penetasan, maka akan

terlihat butiran-butiran telur menempel pada ijuk,dan tentunya telur-telur


tersebut sudah dibuahi oleh pejantannya, maka kira-kira jam 7,30 segera angkat
dan pindahkan telur yang menempel pada ijuk tersebut pada bak/deklit/kolam
yang berisi air bersih pada posisi tenggelam dengan ketinggian air kira-kira 20cm,
setelah mulai malam berikutnya akan nampak telur lele bergerak-gerak karena
telur mulai menetas.

Selama kira-kira 2 sampai 3 hari anak lele akan bertahan hidup dengan memakan
sisa-sisa telurnya, dan hari-hari selanjutnya sampai umur 3 minggu anak lele perlu
diberi pakan denol.Denol adalah sebangsa pelet tetapi sangat lembut, dan denol
juga dibagi dua jenis berupa tepung halus dan denol dengan butiran yang lebih
besar, dapat dibeli ditempat penjualan pakan ternak), atau bisa diberi pakan
cacing sutra Setelah berumur 3 minggu anak lele boleh mulai diberi pellet yang
paling kecil, namun pemberian pelet hanya sedikit saja karena sifat lele adalah
rakus apapun dimakan dan seberapapun dihabiskan hal ini akan menjadi masalah
bagi anak lele tersebut karena bisa-bisa perut anak lele menjadi bengkak dan
akhirnya mati, tetapi bisa disiasati dengan cara direndam lebih dulu agar pelet
lunak dan mengembang agar tidak menjadi masalah jika dimakan anak lele
tersebut. Jika menggunakan media sawah, maka pada usia seminggu anak lele
bisa langsung dipindahkan pada sawah yang telah dipersiapkan dengan telah
diberi pupuk kandang dari ternak puyuh, maka pertumbuhan anak akan lebih
cepat disbanding menggunakan deklit. Setelah anak lele berusia 25 hari maka
sudah bisa dipanen untuk dijual menjadi bibit lele dengan ukuran 5 s/d 7 cm, atau
bahkan lebih tergantung kecocokan media dan ketersediaan pakannya.

pemeliharaan larva dan benih

Hal yang harus dilakukan dalam pemeliharaan larva yaitu:

· Penyesuaian Kondisi Suhu

· Penyediaan Oksigen Terlarut

· Pencegahan Serangan Penyakit pada Telur

· Pengelolaan Kualitas Air Larva

· Pemberian Pakan Larva

· Jadwal Pemberian Pakan Larva Lele

2. Pendederan

Pendederan adalah pemeliharan benih ikan lele yang berasal dari hasil
pembenihan hingga mencapai ukuran tertentu. Benih ikan yang dipelihara
berukuran 1-3cm.benih ini dipelihara selama 2-3 minggu hingga saat panen
berukuran 3-5 cm.Kemudian pendederan dipindahkan ditempat seperti
dijaring,kolam tanah atau kolam tembok selama 30 hari hingga berukuran 8-
12cm.

3. Pembesaran

Adapun teknik pembesaran ikan lele diantaranya sebagai berikut :

1. Pemilihan benih ikan lele

dalam setiap budidaya lele tak lepas dari pemilihan benih ikan lele yang akan
dibudidaya, pilihlah benih lele yang cepat tumbuh besar,berkualitas,dan tahan
terhadap serangan penyakit.sebaiknya benih lele yang dipilih seperti benih lele
dumbo dan sangkuriang karena jenis lele tersebut mampu lebih cepat tumbuh
besar dibanding dengan jenis lele yang lainnya,untuk ukuran benih yang dipilih
sebaiknya pilih yang sebesar ibu jari.

2. Pemilihan Pakan/pelet,pilih pelet yang berprotein tinggi agar lele bisa tumbuh
dengan cepat.

3. Waktu/jadwal pemberian pakan

Untuk pembesaran lele dengan cepat sebaiknya pemberian pakan/pelet diberikan


sebanyak 3 kali sehari,dalam pemberian pakan ini kitapun juga harus
memperhatikan ukurannya, sebaiknya pemberian pakan dengan perbandingan
1:1/2:1 yang artinya pada pagi hari 1,siang 1/2,dan sorenya 1.

4. Pemilihan kolam

Untuk pembesaran gunakan kolam terpal, karena kolam terpal mudah diatur
disamping itu penggantian airnya juga relatif lebih mudah

5. Penggantian air

Dalam waktu 3 bulan masa pembesaran,sebaiknya ganti air sebanyak 1 kali pada
1,5 bulan setelah penebaran,hal ini bertujuan agar ikan lele tidak mudah
mati.pemberian pakan yang sering juga membuat air cepat keruh dan
menyebabkan banyak ikan yang mati.

6. Menjaga Kesehatan Ikan

Supaya proses pembesaran lele dapat berjalan dengan baik, gunakan pribiotik
untuk menjaga kesehatan ikan.

4.Pemeliharaan dan penanganan penyakit.

Jenis Penyakit Ikan Lele yang Sering Terjadi:

a.Penyakit Jamur Pada Ikan Lele


Cara mengatasi penyakit jamur ikan lele ini bisa dilakukan dengan cara yang
cukup sederhana, yaitu cukup dengan menyediakan bahan-bahan berikut ini :

1. Bahan garam dapur (takarannya 1Kg untuk kolam dg luas 25 m2)

2. Sediakan 5 liter air bersih

3. 1 botol cuka sedang

4. 1 buah tempat untuk mencampur

Cara membuat obatnya yaitu dengan mencampurkan semua bahan tersebut


hingga larut secara merata, jika terlihat sudah siap obat bisa ditebar pada kolam

ikan lele terpal / organic anda. Ramuan ini juga bisa digunakan pada ikan tawar
yang lainnya.

b.Penyakit Bintik-Bintik Putih Lele

cepatlah lakukan untuk menganti air kolam dengan air yang terbaru dengan

kualitas yang memenuhi standart awal,dan jika sudah selesai menguraskan baru

dilakukan pengobatan dengan menebarkan garam dapur 1 Kg untuk luas 25 m2.

c.Penyakit Cacar Pada Ikan Lele

Cara mengatasi penyakit cacar ikan lele ini yaitu dengan menumbuk 10 lembar

daun papaya dan garam 1 Kg dilarutkan dalam air 5 liter (dosisi untuk luas kolam

25 m2), lalu tebarkan secara merata pada kolam.

.Penyakit Cacing Pipih

Cara mengobati penyakit pada ikan yang terkena cacing pipih ini dengan cara

mengganti air dalam jumlah besar lalu menebarkan garam halus ke kolam. Atau

bisa juga merendam ikan yang sakit dengan larutan kalium permanganate (PK)
konsentrasi 0,01% selama 30 menit.
e.Penyakit Parasit

Cara mengatasi penyakit ikan ini dengan merendam ikan di larutan formalin

konsentrasi 15 – 20 ppm

5. Pemanenan dan pengemasan.

1. Cara Panen

Cara panen adalah proses pengambilan ikan, baik keseluruhan dan sebagian dari
kolam dipindah ketempat lain untuk siap dipasarkan. Cara panen prinsip semua
ikan hampir sama yakni dengan mengeluarkan air dari kolam ikan dan setelah air
berkurang ikan baru ditangkap.

Proses Panen Ikan Lele

- Waktu Panen

Kegiatan pemanenan sebaik dilakukan ketika suhu tidak tinggi atas sinar matahari
sedang teduh, biasanya itu yang tepat adalah pagi hari ( 05.00 - 08.00 ) dan sore
hari ( 15.00 - 18.00 ).Pelaku usaha budidaya ikan atau udang dan petani ikan
untuk melakukan panen memilih serta memperkirakan sendiri yang terbaik.
Pemanenan jangan sampai dilakukan saat terik matahari akan menyebabkan ikan
kondisinya melemah atau mati. Ikan yang kepanasan, metabolisme tubuhnya
akan terpacu sehingga kebutuhan oksigen menjadi tinggi. Bila oksigen yang
dibutuhkan ikan dalam jumlah terbatas akan menyebabkan strees dan lemah.

- Umur Panen

Umur ikan pada waktu dipanen tergantung keinginan yang membudidayakan.


Biasanya pembudidaya memanen ikan setelah memperhatikan permintaan pasar.
Jenis usaha yang banyak dilakukan oleh petani atau pelaku usaha kebanyakan
adalah pembenihan karena waktu pemeliharaannya dibanding pembesaran,
karena rata2 petani terbentur dengan modal.

Umur ikan pada waktu dipanen tergantung dari hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis Ikan ; Jenis ikan yang memiliki pertumbuhan tubuh cepat besar tentu
umur panennya juga akan berbeda dengan jenis ikan yang memiliki pertumbuhan
relative lama.

2. Ukuran Ikan ; Ikan ukuran benih yang akan dipanen memiliki umur yang lebih
muda daripada ikan ukuran konsumsi

2. Perencanaan Usaha Budidaya Pembenihan Ikan Lele

- Ide dan Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

Perencanaan Dari Sebuah Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi saat ini merupakan
salah satu usaha ekonomi produktif bagi masyarakat. Segmen usaha budidaya
ikan berdasarkan proses produksinya, dibagi menjadi 3 [tiga] kelompok yaitu
usaha pembenihan, pendederan, dan pembesaran ikan. Usaha pembenihan
merupakan suatu tahapan kegiatan perikanan yang outputnya adalah benih ikan.
Usaha pembesaran merupakan kegiatan perikanan yang outputnya adalah ikan
berukuran konsumsi. Usaha pendederan merupakan kegiatan perikanan yang
outputnya adalah benih ikan tetapi ukurannya lebih besar dari output
pembenihan. Komoditas usaha yang dipilih dalam kegiatan budidaya ikan sangat
bergantung pada permintaan pasar, teknis operasional, serta implementasinya.

Permintaan ikan konsumsi khususnya ikan lele yang semakin meningkat


menjadikan peluang usaha sangat terbuka bagi para pelaku usaha pembesaran.
Dengan tingkat konsumsi yang tinggi yang terlihat melalui warung-warung
makanan dengan menu ikan lele, berdampak secara langsung terhadap
kebutuhan benih ikan lele oleh para pengusaha. Kondisi ini membuat para petani
pembenihan ikan lele untuk semakin memanfaatkan usaha pemasaran
produknya, karena banyak konsumen yang datang langsung ke lokasi
pembenihan.

Untuk satu siklus Perencanaan Dari Sebuah Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi
dengan jangka waktu antara 40-45 hari dapat menghasilkan benih ikan lele
30.000-50.000 ekor dengan berbagai macam ukuran. Berdasarkan ukurannya,
dalam satu siklus tersebut sebagian besar ditawarkan/dijual dengan ukuran 5-6
cm.
- Sumberdaya yang dibutuhkan dalam Pembenihan Ikan Konsumsi

Sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan Perencanaan Dari Sebuah


Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi adalah :

a. Man [manusia]

Sumber daya manusia adalah faktor daya yang berasal dari manusia. Dalam
sebuah kegiatan usaha, manusia adalah faktor paling penting. Karena sebagai
pelaku utama yang melaksanakan proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Money [uang]

Uang adalah faktor yang dibutuhkan untuk membiayai semua kebutuhan yang
diperlukan selama proses produksi, seperti untuk pembelian bahan baku yang
akan diolah, perawatan mesin produksi ataupun gaji para karyawan.

c. Material [bahan]

Material adalah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah


usaha, terdiri dari bahan mentah, bahan setengah jadi, dan bahan jadi.

d. Machine [peralatan]

Machine berasal dari bahasa Inggris yang artinya mesin. Mesin adalah salah satu
sarana yang sangat diperlukan dalam sebuah proses produksi. Seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, alat-alat yang
mendukung proses produksipun juga menjadi lebih canggih, sehingga dapat
menghemat biaya dan tenaga.

e. Method [cara kerja]

Metode adalah penetapan kerja atau tips-tips untuk tercapainya tujuan dalam
sebuah proses produksi. Dalam sebuah proses produksi diperlukan metode yang
membimbing seseorang untuk menghasilkan produk yang baik. Tanpa sebuah
metode, tidak akan ada petunjuk untuk melaksanakan proses produksi akibatnya
produk yang dihasilkan tidak memuaskan.
f. Market [pasar]

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kelancaran


usaha. Jika proses produksi dihentikan maka pengusaha akan kehilangan
pekerjaan. Oleh karena itu, pengusaha harus mengetahui produk seperti apa yang
benar-benar dibutuhkan oleh konsumen sehingga dapat dipasarkan dengan baik.

g. Information [Informasi]

Informasi juga dibutuhkan agar usaha menjadi lebih lancar dan berkelanjutan.
Proses produksi tidak akan berkembang dengan baik jika tidak memiliki informasi
pasar produk usaha dari seorang professional maupun dari berbagai media,
seperti internet, buku, majalah maupun koran.

3. Kebutuhan Pasar Terhadap Benih Ikan Lele


Sumber daya perikanan Indonesia dibagi menjadi dua kategori yaitu perikanan tangkap dan
perikanan budidaya. Potensi perikanan di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara optimal,
namun produksi budi daya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Naiknya jumlah
produksi ikan berpengaruh secara langsung dengna kenaikan konsumsi ikan penduduk
Indonesia per kapita per tahun.

Tingkat konsumsi ikan penduduk Indonesia pada tahun 2001 sebesar 9,96 kg per kapita per
tahun meningkat menjadi 17,01 kg per kapita per tahun pada tahun 2005. Berdasarkan data
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013), tingkat konsumsi ikan pada tahun 2010
hingga 2012 rata-rata mengalami kenaikan sebesar 5,44 persen. Pada tahun 2010, tingkat
konsumsi ikan mencapai 30,48 kg per kapita per tahun, pada tahun 2011 sebanyak 32,25 kg per
kapita per tahun, sedangkan pada tahun 2012, tingkat konsumsi ikan mencapai 33,89 kg per
kapita per tahun.

Kecenderungan ini mendorong berkembangnya usaha-usaha perikanan budi daya, mulai


dari pembenihan, pemeliharaan, pengemasan, dan pemasaran. Hal ini menunjukkan bahwa
kebutuhan benih ikan terus meningkat, sehingga dipastikan usaha pembenihan akan terus
berkembang secara pesat. Alasan lain menyertakan bahwa sebagian besar pembudidaya ikan
menganggap budi daya pembenihan ikan lebih menguntungkan dibandingkan pembesaran.
Salah satu usaha pembenihan ikan yang terkenal dan terus berkembang di Indonesia adalah
ikan lele.

B. Penerapan Sistem Pembenihan Ikan Lele


1. Aneka produk ikan lele

Beberapa masakan lele yang paling umum dibuat antara lain lele goreng, pecel lele, dan lele
bakar. Padahal masih banyak olahan lele lain yang bisa dibuat. Variasi olahan lele begitu luas,
misalnya saja nugget lele, abon lele, siomay lele, sampai pempek.

2. Manfaat ikan lele

- Ikan lele adalah sumber protein baik yang rendah lemak

Ikan lele mengandung protein yang tinggi dengan kandungan lemak yang sangat rendah. Ini
membuat ikan lele menjadi ikan yang sangat sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, ikan lele
mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang dibutuhkan oleh tubuh.

- Tinggi vitamin B12

- Menyediakan Lemak Sehat

- Memperbaiki jaringan otor

- Menjaga kesehatan jantung

- Menjaga keseimbangan berat badan

Kandungan Nutrisi Ikan Lele

Dalam 100 gram ikan lele terkandung nutrisi sebagai berikut:

- Air 76 gram

- Protein 17 gram

- Lemak 4,5 gram

- Kalsium 20 miligram (mg)

- Fosfor 200 mg

- Vitamin B12 121 persen kebutuhan harian

- Vitamin D 181 persen kebutuhan harian

- Selenium 26 persen kebutuhan harian

- Tiamin 15 persen kebutuhan harian

- Potasium 19 persen kebutuhan harian


- Asam lemak omega-3 237 mg

- Asam lemak omega-6 337 mg

3. Perencanaan Ikan

-Pembuatan Kolam Ikan Lele

- Pilih Bibitan Ikan Lele Berkualitas

Pilihlah bibit ikan lele yang berkualitas, ciri-cirinya yaitu:

• Untuk lele pejantan mempunyai perut ramping, tulang kepalanya pipih, berwarna lebih gelap,
energik, dan alat kelaminnya berbentuk runcing.

• Untuk lele betina memiliki perut yang lebih besar daripada punggungnya, kepalanya
cembung, lamban, dan kelaminnya berbentuk bulat.

- Proses Mengawinkan Ikan Lele

Ikan lele yang siap kawin memiliki ciri-ciri:

alat kelamin ikan lele jantan akan berwarna merah

alat kelamin ikan lele betina berwarna kuning

Apabila sel telur sudah dibuahi dan benih-benih ikan lele sudah menetas, maka harus
memisahkan benih-benih tersebut dari indukannya.

- Pengembangbiakan ikan lele

- Pemeliharaan lele

- Pemisahan lele siap panen

4. Kebutuhan alat dan bahan

Warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm.

- Ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan.

- Keramba kemplung.

- Keramba kupyak.

- Fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat).


Kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat).

- Hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau

kadang-kadang untuk penangkapan benih.

- Ayakan penyabetan dari alumunium/bambu.

- Oblok/delok (untuk pengangkut benih).

- Sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas).

- Anco/hanco (untuk menangkap ikan),

- Lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),

- Scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu

keatas),

- Seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),

- Jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

5. Proses produksi ikan lele


Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, perlu diperhatikan beberapa
hal agar memenuhi standar produksi yaitu :

a) Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)

Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam.
Kolam yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fberglass, kolam semi permanen, dan
permanen (tembok bersemen). Pastikan kolam yang akan digunakan bersih agar anakan ikan
yang baru menetas tidak terkontaminasi penyakit.

b) Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan
sperma). Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan pengendalian
kondisi lingkungan, pakan berkualitas, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan, media
hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan ikan meningkat di dalam wadah
pemeliharaan. Ciri-ciri induk ikan lele siap memijah adalah calon induk jantan dan betina
terlihat mulai berpasang-pasangan dan kejar-kejaran.

1. Ciri-ciri induk lele jantan

(a) Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.

(b) Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.

(c) Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di
belakang anus, dan warna kemerahan.

(d) Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).

(e) Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk lele betina.

(f) Kulit lebih halus dibanding induk lele betina.

2. Ciri-ciri induk lele betina

(a). Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.

(b). Warna kulit dada agak terang.

(c). Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya
agak lebar, dan terletak di belakang anus.

(d). Gerakannya lambat, tulang kepala pendek, dan agak cembung.

(f). Perutnya lebih besar dan lunak.

3. Syarat induk lele yang baik:

(a) Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.

(b) Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di
kolam.

(c) Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran
panjang 20-5 cm.

(d) Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.

(e) Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
(f) Frekuensi pemijahan bisa satu bula sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari
15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein.

c) Pemijahan/pembenihan

Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh
induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina yang telah matang gonad
berarti siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara
alami dan buatan. Pemijahan/pembenihan ikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pembenihan alami dan buatan.

d). Penetasan telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil
dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan/wadah khusus (wadah
penetasan). Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember berukuran besar.

e). Pemeliharaan larva dan benih

Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha


pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budi
daya, termasuk tahapan yang cukup sulit.

6. Proses pembenihab ikan lele

Pembenihan ikan lele memakan waktu 8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran benih lele siap
panen berkisar 5-7 cm. Cara pemanenan dilakukan dengan mengeringkan air kolam pelan-pelan
hinga ikan berkumpul pada titik yang dalam atau saluran kemalir. Kemudian ambil ikan dengan
jaring yang halus.

7. Pemeriksaan kualitas hasil produksi ikan lele

a) Produk yang akan di hasilkan harus yang memungkinkan disenangi dan sesuai dengan selera
konsumen.

b) Persyaratan produk yang akan dihasilkan harus sesuai dengan mutu produk yang dinginkan
konsumen

Pengendalian kualitas dapat dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :

• Menentukan standar kualitas produk.

• Mengadakan tindakan koreksi.


• Merencanakan perbaikan secara terus menerus untuk menilai standar yang telah ditetapkan.

8. Pengemasan produk ikan lele

Metode tertutup

Pengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau
wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut dalam Pemeriksaan
kualitas Hasil Produksi Ikan Konsumsi Dan Pengemasan Produk Ikan Konsumsi. Pengemasan
dengan metode ini dapat dilakukan pada pengangkutan jarak jauh dalam waktu relatif lama.
Alat pengangkut dapat menggunakan kantong plastik yang diberi media air dan oksigen. Teknik
pengemasan sistem tertutup dilakukan dengan cara:

1) menyiapkan kantong plastik polietilen,

2) mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih ikan,

3) kemudian mengeluarkan dari kantong plastik dengan tujuan untuk menghilangkan


karbondioksida, dan dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam plastik sampai
volume udara 1/3–1/4

4) setelah pengisian oksigen, mengikat mulut kemasan secara rapat dengan karet gelang

5) plastik berisi benih ikan yang sudah siap kemudian dimasukkan dalam sterofoam sehingga
tidak mudah pecah dan mudah diangkut.

Pengemasan dengan metode terbuka yaitu sistem pengemasan ikan hidup yang diangkut
dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan
dengan udara bebas dengan Pemeriksaan kualitas Hasil Produksi Ikan Konsumsi Dan
Pengemasan Produk Ikan Konsumsi. Pengemasan metode terbuka dilakukan untuk mengangkut
benih dalam jarak dekat yang tidak memerlukan waktu lama. Alat pengangkut berupa drum,
plastik, peti berinsulator, dan lain. Setiap wadah dapat diisi air bersih ± 15 liter untuk
mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm (disesuaikan dan tergantung pada alat
pengangkut). Pengemasan metode terbuka dilakukan dengan cara memuasakan benih ikan
terlebih dahulu agar laju metabolisme dan ekresinya dapat berkurang pada saat pengakutan,
sehingga air tidak keruh oleh kotoran ikan (untuk pengangkutan lebih dari 5 jam). Tahapan
pengemasan ikan selama transportasi yaitu:

1) siapkan wadah,

2) masukkan air dan benih dalam wadah,


3) memberikan peneduh di atas wadah agar benih ikan tidak mengalami stress pada suhu yang
tinggi,

4) jumlah padat penebaran tergantung dari ukuran benih, dimana benih dengan ukuran 10 cm
dapat diangkut dengan kepadatan maksimal 10.000/m3 atau 10 ekor/liter,

5) setiap 4 jam sekali, mengganti seluruh air di tempat yang teduh.

C. Menghitung titik impas (BEP) usaha pembenihan ikan lele


1.Manfaat BEP

- Mengetahui biaya total produksi

- Sebagai dasar perhitungan laba

- Estimasi waktu balik modal

- Analisa profitabilitas bisnis

2. Menghitung BEP

- Rumus BEP (unit) = total biaya tetap / (harga jual per unit produk – biaya variabel setiap unit
produk).

- Rumus BEP (rupiah) = total biaya tetap / (1 – biaya variabel setiap unit produk / harga jual per
unit)

D. Promosi produk hasil pembenihan ikan lele


1. Pengertian promosi

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan
tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya
promosi, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

2. Tujuan strategi promosi

- Mempengaruhi dan membujuk calon konsumen agar tertarik hingga mau membeli
produk/jasa yang ditawarkan.

- Meningkatkan Keuntungan (Laba)

- Membedakan Produk dengan Produk Pesaing

- Mengenalkan informasi seputar produk dan jasa yang ditawarkan


- Mengubah tingkah laku

3. Fungsi strategi pemasaran

- Menciptakan Daya Tarik Kepada Pelanggan

- Menarik Perhatian

- Menciptakan kesan

- Untuk mendapatkan pelanggan baru

- Meningkatkan penjualan

4. Kegiatan promosi penjualan

Promosi penjualan dapat dilakukan dengan cara seperti pemberian harga khusus atau potongan
harga (diskon), pemberian kupon undian kepada pelanggan, pemberian percobaan produk
secara gratis.

E. Laporan Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Lele


1. Pengertian laporan usaha pembenihan ikan lele

Laporan adalah alat pemberitahuan dari suatu tim kerja yang disusun secara sistematis,
lengkap, dan berdasarkan kronologis.Laporan termasuk suatu keterangan tentang suatu
peristiwa atau perihal yang ditulis dari berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi
peristiwa atau perihal tersebut.

2. Menganalisis usaha pembenihan ikan konsumsi

• Biaya Investasi

- 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-

- Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-

- Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-

- Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-

- Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-

Jumlah = Rp. 527.500,-


• Biaya Produksi

- Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-

- Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-

- Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-

- Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-

- Biaya Penyusutan/ periode Rp.527.500 : 10 = Rp. 52.750,-

- Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-

Jumlah = Rp.2.939.750,-

Perkiraan Hasil Panen :

70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-

Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.75 = Rp. 560.250,-

BEP = Rp. 2.939.750 : 500 = Rp. 5879.5

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN STUDI LAPANGAN.


• Waktu pelaksanaan observasi : Hari Selasa

• Jenis ikan yang dibudidayakan : Ikan Lele

• Waktu observasi : kolam SMA Kartika Wijaya

• Tujuan : memenuhi tugas praktiknya kewirausahaan

• Proses pembudidayaan yang dijalankan.

-Persiapan sarana dan prasarana.

-Pembenihan.

-Pembesaran.

-Pemeliharaan.

-Pemanenan dan Pengemasan.

• Pembiayaan, analisis BEP dan proyeksi keuntungan.


-Harga benih ikan:2000 × Rp.100 =200.000

-Pakan ikan: 30kg × Rp.9000:270.000

-total :470.000

Perkiraan harga jual:100×17.000:Rp.1.700.000

Laba/rugi:Rp.1.700.000 – 470.000:Rp.600.00

• Promosi dan pemasaran.

Promosi usaha ini dengan cara mulut ke mulut dan pemasarannya berupa penjualan langsung.

• Net Working (jaringan kerjasama) : mulut ke mulut

• Permasalahan usaha budidaya yang dihadapi :

1. Kendala permodalan.

2. Bibit ikan

3. Biaya produksi

BAB 3

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Secara umum usaha budidaya ikan lele mempunyai prospek pasar yang cerah. Dengan
adanya peluang pasar yang masih terbuka tersebut maka usaha budidaya ikan lele merupakan
sebuah usaha yang masih sangat menjanjikan.
Untuk memelihara ikan lele sangat mudah tergantung cuaca dan kondisi lingkungan sekitar.
Jika lingkungan kondisinya bagus akan membuat budidaya ikan lele akan lebih produktif. Jika
ikan lele tersebut sudah dibudidayakan dengan maksimal akan menghasilkan olahan konsumsi
yang bermanfaat bagi kehidupan yang membudidayakan ikan konsumsi tersebut.

B. Saran

Meningkatkan perawatan dan pengendalian hama penyakit dengan pemberian vitamin dan
obat-obatan agar mendapatkan hasil panen yang lebih memuaskan. Selain itu juga, pemberian
pakan yang lebih dioptimalkan lagi untuk pertumbuah tubuh yang lebih cepat.

DAFTAR PUSTAKA

Prihartono, R.Eko, Juansyah rasidik, dan Usni Arie. 2001. Mengatasi Permasalahan Budi Daya
Lele Dumbo. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mahyudi, Kholis, S.Pi, MM. Pengajuan Lengkap Agribisnis Lele. Jakarta : Penebar Swadaya. 2004

https://dusco.co.id/kebutuhan-pasar-terhadap-benih-ikan-konsumsi/

https://www.tokomesin.com/peluang-usaha-dan-analisa-usaha-ternak-ikan-lele.html

Anda mungkin juga menyukai