Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
BAB IPENDAHULUAN
A.
Latar BelakangPersepsi merupakan proses internal yang dilalui individu dalam menyeleksi
danmengatur stimuli yang datang dari luar. Stimuli ditangkap oleh indera, dan secara
spontan pikiran dan perasaan kita akan memberi makna atas stimuli tersebut.persepsi dapat
dikatakan sebagai proses individu dalam memahami kontak atau hubungan dengan
duniasekelilingnya. Informasi ditangkap oleh indera dengan cara mendengar, melihat,
meraba,mencium dan merasa. Informasi itu dikirim ke otak untuk dipelajari dan
diinterpretasikan.Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita
tidakmungkin berkomunikasi secara efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih
suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain, memilih seorang teman dan mengabaikan te
manlain.Cara kita berkomunikasi secara interpersonal sangat dipengaruhi oleh persepsi
kitaterhadap partner komunikasi. Apabila persepsi kita positif, kita akan melakukan
komunikasidengan nyaman. Sebaliknya, apabila kita mempunyai persepsi negatif terhadap
seseorang,maka kita akan berusaha membatasi diri sehingga tidak berkomunikasi terlalu
mendalamdengan orang tersebut.B.
Rumusan Masalah1.
Apa Pengertian Persepsi ?2.
Apa saja Macam - Macam Persepsi ?3.
Apa saja Kekeliruan dan Kegagalan Persepsi ?C.
Tujuan1.
Untuk mengetahui pengertian persepsi2.
Untuk mengetahui macam - macam persepsi3.
Untuk mengetahui kekeliruan dan persepsi kegagalan
2
BAB IIPEMBAHASAN
A.
Pengertian PersepsiPersepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan,dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut
mempengaruhi perilakukita. Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (
interpretasi
) adalah inti persepsi,yang identik dengan penyandian-balik (
decoding
) dalam proses komunikasi. Persepsi disebutinti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak
akurat, tidak mungkin kita berkomunikasidengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita
memilih suatu pesan dan mengabaikan pesanyang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan
persepsi antar individu, semakin mudah dansemakin sering mereka berkomunikasi dan
sebagai konsekuensinya semakin cenderungmembentuk kelompok budaya atau kelompok
identitas.Beberapa pengertian persepsi menurut para ahli antara lain :
Brian Fellows
, persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima danmenganalisis
informasi.
Kennth K. Sereno dan Edward M. Boadaken
, persepsi adalah sarana yang memungkinkankita memperoleh kesadaran akan sekeliling
dan lingkungan kita.
Philip Goodacre dan Jennifer Follers
, persepsi adalah proses mental yang digunakan untukmengenali rangsangan.
Joseph A. DeVito
, persepsi adalah proses yang menjadikan kita sadar akan banyaknyastimulus yang
mempengaruhi indra kita.Persepsi meliputi pengindraan ( sensasi ) melalui alat - alat indra
kita, atensi daninterpretasi. Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C.
Pearson dan Paul E. Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu :
seleksi, organisasi
dan
interprestasi.
Ketiga aktivitas tidak dapat dibedakan secara tegas, kapan suatu tahap berakhirdan kapan
tahap berikutnya mulai. Dalam dampak kasus ketiga tahap tersebut berlangsungnyaris
serempak.Tahap terpenting dalam persepsi adalah interprestasi atas informasi yang kita
perolehmelalui salah satu atau lebih indra kita. Persepsi manusia sebenarnya ada dua yaitu :
persepsiterhadap objek ( lingkungan fisik ) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi
terhadap manusialebih sulit dan kompleks, karena manusia bersifat dinamis. Persepsi
terhadap manusia, sering
SBerbagi Kutipan
3
disebut persepsi sosial. Persepsi terhadap lingkungan fisik berbeda dengan persepsi
lingkungansosial. Perbedaan tersebut mencakup hal - hal berikut.
Persepsi terhadap objek melalui lambang - lambang fisik, sedangkan persepsi terhadaporang
melalui lambang - lambang verbal dan nonverbal. Manusia lebih aktif dari padakebanyakan
objek dan lebih sulit diramalkan.
Persepsi terhadap objek menanggapi sifat - sifat luar, sedangkan persepsi terhadap
manusiamenanggapi sifat - sifat luar dan dalam ( perasaan, motif, harapan dan sebagainya ).
Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi.B.
Macam - Macam Persepsia. Persepsi Terhadap Lingkungan FisikPersepsi sering mengecoh
kita. Itulah yang disebut ilusi perseptual. Dalammempersepsi lingkungan fisik, kita terkadang
melakukan kekeliruan. Dan kekeliruan itumuncul dari indera kita sendiri. Kondisilah yang
mempengaruhi indera kita. Selain kondisi,latar belakang pengalaman, budaya dan suasana
psikologi yang berbeda juga membuat persepsi kita berbeda atas suatu objek yang kita
amati, setiap individu tidak akan menangkaprealitas yang sama atas apa yang kita
amati. b. Persepsi SosialPersepsi sosial adalah proses yang menangkap arti objek - objek
sosial dan kejadian -kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat
emosional,
sehingga penilaian terhadap mereka mengandung resiko. Setiap orang memiliki gambaran k
epadamengenai realitas di sekelilingnya. Dan beberapa prinsip persepsi sosial yang
menjadi pembenaran atas perbedaan persepsi sosial ini adalah sebagai berikut.1.
Persepsi berdasarkan pengalamanPola - pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka
mengenai realitas (sosial ) yang telah dipelajari. Persepsi manusia terhadap seseorang,
objek, atau kejadiandan reaksi mereka terhadap hal - hal itu berdasarkan pengalaman ( dan
pembelajaran )masa lalu. Cara kita menanggapi suatu fenomena yang terjadi di sekitar kita
tergantung pada apa yang telah diajarkan budaya kita mengenai hal - hal tersebut.Ketiadaan
pengalaman terdahulu dalam menanggapi suatu objek jelas akan membuatseseorang
menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata, atau pengalamanyang mirip. Oleh
karena itu kita terbiasa merespons suatu objek dengan cara tertentu,kita sering gagal
mempersepsi perbedaan yang samar dalam objek lain yang mirip. Kitamemperlakukan objek
itu seperti sebelumnya, padahal terdapat rincian lain dalam objektersebut.2.
Persepsi bersifat selektifSetiap saat diberondong dengan jutaan rasangan indrawi. Bila kita
harusmenafsirkan setiap rangsangan tersebut, kita bisa gila. Kita bisa mengatasi kerumitan
inidengan memperhatikan sedikit saja rangsangan ini. Atensi kita pada suatu
rangsanganmerupakan faktor utama yang menentukan selektivitas kita atas rangsangan
tersebut.
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
4
Faktor internal yang mempengaruhi atensiAtensi dipengaruhi oleh faktor - faktor internal
yaitu : faktor biologis ( lapar,haus, dan sebagainya ), faktor fisiologis ( tinggi, gemuk, sehat,
penglihatan
atau pendengaran kurang sempurna, cacat tubuh dan sebagainya ) dan faktor sosial budaya
( gender, agama, tingkat pendidikan dan sebagainya ). Semakin besar aspek -aspek tersebut
secara antar individu, semakin besar persepsi mereka mengenairealitas.Motivasi merupakan
salah satu faktor internal yang penting. Misal ketikamenghadiri suatu pertemuan,
keseriusan kita untuk mengikutimkita akan tergantung pada motivasi kita, misalnya
pembicara membicarakan masalah gaji,yang merupakankepentingan kita tentu akan
memperhatikan pembicara tersebut. Selain
motivasi, persepsi manusia juga dipengaruhi oleh pengharapan (expectation). Bilaseseorang
telah belajhar mengharapkan sesuatuuntuk terjadi, mereka akanmempresepsi informasi
yang menunjukkan pada mereka bahwa apa yang merekaharapkan telah terjadi. Kemudian
emosi. Emosi jelas akan mempengaruhi persepsikita. Ketika kita bahagia, kita cenderung
lebih ramah kepada orang lain, namun padasaat kesal, kita cenderung mudah tersinggung
bahkan marah.
Faktor eksternal yang mempengaruhi atensiAtensi pada suatu objek juga dipengaruhi oleh
faktor eksternal, yakni atribut -atribut objek yang dipersepsi seperti gerakan, intensitas,
kontras, kebauran dan perulangan objek yang dipersepsi.3.
Persepsi bersifat dugaanProses persepsi yang bersifat dugaan itu memungkinkan kita
menafsirkan suatuobjek dengan makna lebih lengkap dari suatu sudut pandang mana pun.
Oleh karena ituinformasi yang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk
membuatkesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat penginderaan itu.
Kitaharus mengisi ruang yang kosong untuk melengkapi gambaran itu dan
menyediakaninformasi yang hilang. Dengan demikian, persepsi juga proses
mengorganisasikaninformasi yang tersedia, menempatkan rincian yang kita ketahui dalam
skemaorganisasional tertentu yang memungkinkan kita memperoleh makna lebih umum.4.
Persepsi bersifat evaluatifKebanyakan orang menjalani hari - hari mereka dengan perasaan
bahwa apa yangmereka persepsi itu adalah nyata. Dan mereka berpikir bahwa menerima
pesan danmenafsirkan sebagai proses yang alamiah. Dengan demikian, persepsi ini
bersifat pribadi dan subjektif.Dengan demikian,persepi bersifat pribadi dan
subjektif. Menggunakan kata-kataAndrea L. Rich,
“persepsi pada dasarnya mewakili kaedan fisik dan psikologis individu
alih-alih menunjukan karakteristik dan kualitas mutlak objek yang diperseps
i”. Dengan
ungkapan Carl Rogers,
“ Individu bereaksi terhadap dunianya yang ia alami dan
menafsirkannya dan dengan demikian dunia persptual ini, bagi individu tersebut, adalah
‘realitas’.
Dalam konteks komunikasi massa, tidak ada satu surat kabar, majalah, radio atautelevisi
pun yang objektif, independen, atau netral dalam melaporkan fakta dan kejadianmelalui
beritanya, karena mereka pun tidak hidup dalam vakum sosial dan
vakum budaya. Pada dasarnya bahasa (kata-kata) itu tidak netral. Di dalamnya ada muatan-
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
5
muatan pribadi, kelompok, kultural, atau idiologis, meskipun bersifat samar. Karena itutidak
ada berita yang objekif dalam pengertian murni atau mutlak
.
5.
Persepsi bersifat kontekstualRangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua
pengaruh dalam persepsikita, konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Dalam
mengorganisasikanobjek, yakni meletakkannya dalam suatu konteks tertentu, dan kita
menggunakan prinsip - prinsip sebagai berikut.
Prinsip pertama : struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan ataukedekatan
dan kelengkapan. Kecenderungan ini tampaknya bersifat bawaan. Secaralebih spesifik, kita
cenderung mempersepsi rangsangan yang terpisah sebagai berhubungan
sejauh rangsangan-rangsangan itu berdasarkan satu sama lainnya, baikdekat secara fisik
atupun dalam urutan waktu, serta mirip dalam bentuk, ukuran,warna, atau atribut lainnya.
Prinsip kedua : kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yangterdiri dari
objek dan latar ( belakang )nya.c. Persepsi dan BudayaFaktor - faktor internal bukan saja
mempengaruhi atensi sebagai salah satu
aspek persepsi, tetapi juga mempengaruhi persepsi kita secara keseluruhan, terutama penaf
siranatas suatu rangsangan. Agama, ideologi, tingkat intelektualitas, tingkat ekonomi,
pekerjaan,dan cita rasa sebagai faktor - faktor internal jelas mempengaruhi persepsi
seseorang terhadaprealitas. Dengan demikian, persepsi itu terkait oleh budaya ( culture-
bound ). Bagaimanakita memaknai pesan, objek, atau lingkungan bergantung pada sistem
nilai yang kita anut.Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, mengemukakan enam
unsur budaya yangsecara langsung mempengaruhi persepsi kita ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain, yaitu :1.
Kepercayaan, Nilai dan SikapKepercayaan adalah anggapan subjektif bahwa suatu objek
atau peristiwa punyaciri atau nilai tertentu, dengan atau tanpa
bukti. Nilai adalah komponen evaluatif dari kepercayaan kita, mencakup sepertikegunaan,
kebaikan, estetika dan kepuasan. Jadi nilai bersifat normatif, memberitahusuatu anggota
budaya mengenai apa yang baik dan buruk, benar dan salah dansebagainya. Nilai biasanya
bersumber dari isu filosofis yang lebih besar yang merupakan bagian dari lingkungan
budaya, karena itu nilai bersifat stabil dan sulit berubah.2.
Pandangan DuniaPandangan dunia adalah orientasi budaya terhadap Tuhan, kehidupan,
kematian,alam semesta, kebenaran, materi ( kekayaan ), dan isu - isu filosofis lainnya
yang berkaitan dengan kehidupan. Pandangan dunia mencakup agama dan ideolgi. Berbagai
agama dunia punya konsep ketuhanan dan kenabian yang berbeda. Ideologi -
ideologi berbeda juga punya konsep berbeda mengenai hubungan antar manusia. Jadi,
pandangandunia adalah unsur penting yang mempengaruhi persepsi seseorang ketika
berkomunikasidengan orang lain, khususnya yang berbeda budaya.3.
Organisasi SosialOrientasi sosial yang kita masuki, apakah formal atau informa, itu
mempengaruhikita dalam mempersepsi dunia dan kehidupan ini, yang pada gilirannya
mempengaruhi
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
6
perilaku kita. Keanggotaan dalam kelas sosial juga mempengaruhi komunikasi kita.
Kelasatas cenderung bergaul dengan kelas atas lagi, sedangkan kelas bawah cenderung
bergauldengan kelas bawah pula.4.
Tabiat ManusiaPandangan kita tentang siapa kita, bagaimana sifat atau watak kita,
jugamempengaruhi cara kita mempersepsi lingkungan fisik dan sosial kita. Orientasi
manusia juga mengenai hubungan manusia dengan alam juga mempengaruhi persepsi mere
kadalam memperlakukan alam.5.
Orientasi KegiatanAspek lain yang mempengaruhi persepsi kita adalah pandangan kita
tentangaktivitas. Orientasi ini paling baik dianggap sebagai suatu rentang dari Being
( siapaseseorang ) hingga Doing ( apa yang dilakukan seseorang ). Dalam suatu
budayamungkin terdapat dua kecenderungan ini, namun salah satu biasanya dominan.6.
Persepsi Tentang Diri dan Orang LainDalam masyarakat kolektivis, individu terkait oleh lebih
sedikit kelompok, namunketerkaitan pada kelompok lebih kuat dan lebih lama. Selain itu
hubungan antar individudalam kelompok bersifat total, sekaligus di lingkungan domestik
dan di ruang publik.Konsekuensinya, perilaku individu sangat dipengaruhi kelompoknya.
Individu tidakdianjurkan untuk menonjol sendiri. Keberhasilan individu adalah keberhasilan
kelompokdan kegagalan individu juga adalah kegagalan kelompok.Berbeda dengan manusia
individualis yang hanya merasa wajib membantu keluargalangsungnya, dalam masyarakat
kolektivis orang nerasa wajib membantu keluarga luas,kerabat jauh, bahkan teman
sekampung, dengan mencarikan pekerjaan, meskipun pekerjaan itu tidak sesuai dengan
keahliannya.Oleh karena itu masyarakat kolektivis mempunyai konsep yang berbeda
tentang diridan hubungannya dengan orang lain, mereka menemui kesulitan dalam
berkomunikasidengan orang dari budaya individualis.C.
Kekeliruan dan Kegagalan PersepsiSalah satu penyebab kesalahan persepsi adalah asumsi
dan pengharapan kita. Selain itu beberapa bentuk kekeliruan dan kegagalan presepsi
tersebut adalah sebagai berikut.a.
Kesalahan atribusiAtribusi adalah proses internal dalam diri kita untuk memahami penyebab
perilakuorang lain. Dalam usaha mengetahui orang lain, kita menggunakan beberapa
sumberinformasi. Misalnya, kita mengamati penampilan fisik seseorang, karena faktor
seperti usia,gaya pakaian, dan daya tarik dapat memberikan isyarat mengenai sifat-sifat
utamamereka. Atribusi kita juga keliru bila kita menyangka bahwa perilaku
seseorang disebabkanoleh faktor internal, padahal justru faktor eksternal lah yang
menyababkannya, atausabaliknya kita menduga faktor eksternal yang menggerakkan
seseorang, padahal faktorinternal lah yang membangkitkan perilakunya.Salah satu sumber
kesalahan atribusi lainnya adalah pesan yang dipersepsi tidakutuh atau tidak lengkap,
sehingga kita berusaha menafsirkan pesan tersebut denganmenafsirkan sendiri
kekurangannya, atau mengisi kesenjangan dan mempersepsirangsanganatau pola yang tidak
lengkap itu menjadi lengkap.
7
b.
Efek haloKesalahan persepsi yang disebut efek halo (
efek halo
) merujuk pada fakta bahwa begitu kita membentuk
kesan menyeluruh mengenai seseorang, kesan yang menyeluruh inicenderung menimbulkan
efek yang kuat atas penilaian kita akan sifat - sifatnya yangspesifik.Efek halo ini memang
lazim dan berpengaruh kuat pada diri kita dalam menilaiorang lain. Bila kita terkesan oleh
seseorang, karena kepemimpinannya atau keahliannyadalam suatu bidang, kita cenderung
memperluas kesan awal kita. Bila ia baik dalam satu hal,maka seolah-olah ia pun baik dalam
hal lain.Kesan menyeluruh itu sering kita peroleh dari kesan pertama, yang biasanya
berpengaruh kuat dan sulit digoyahkan. Para pakar menyebut hal itu sebagai “ hukumkepri
maan ” (
law of primacy
).c.
StereotipKesulitan komunikasi akan muncul dari penstereotipan (
stereotyping
), yaknimenggeneralisasikan orang - orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk
asumsimengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Dengan,
katalain, penstereotipan adalah proses menempatkan orang - orang dan objek - objek ke
dalamkategori - kategori yang mapan, atau penilaian mengenai orang - orang atau objek -
objek berdasarkan kategori - kategori yang dianggap sesuai, ketimbang berdasarkan karakte
ristikindividual mereka. Contoh stereotip, misalnya : laki - laki berpikir logis, wanita
bersikapemosional, orang berkaca mata minus jenius, orang batak kasar dan lain -
lain.Menurut Baron dan Paulus beberapa faktor yang tampaknya berperan
dalamstereotiping, Pertama, sebagai manusia kita cenderung membagi dunia ke dalam
duakategori, kita dan mereka. Singkatnya, karena kita kekurangan informasi mengenai
mereka, jadi kita menyamaratakan mereka semua. Dan kedua, stereotip tampaknya bersum
ber darikecenderungankita untuk melakukan kerja kognitif sesedikit mungkin, dalam
berpikirmengenai orang lain.Pada umumnya, stereotip bersifat negatif. Stereotip ini tidaklah
berbahaya sejauhkita simpan dalam kepala kita. Akan tetapi bahayanya sangat nyata bila
stereotip inidiaktifkan dalam hubungan manusia. Apa yang anda persepsi sangat
dipengaruhi oleh apayang anda harapkan. Ketika anda mengharapkan orang lain berperilaku
tertentu, andamungkin mengkomunikasikan pengharapan anda kepada mereka dengan
cara-cara yangsangat halus, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akan
berperilaku sesuaidengan yang anda harapkan.d.
PrasangkaSuatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda adalah prasangka,
suatukonsep yang sangat dekat dengan stereotip. Prasangkah adalah sikap yang tidak
adilterhadap seseorang atau suatu kelompok. Meskipun kita cenderung mengaggap
prasangka berdasarkan suatu dikotomi, yakni berprasangkan atau tidak berprasangka, lebih
bermanfaatuntuk menganggap prasangka ini sebagai bervariasi dalam suatu rentang dari
tingkat rendahhingga tinggi. Sebagaimana stereotip, prasangka ini alamiah dan tidak
terhindarkan.Penggunaan prasangka memungkinkan kita merespons lingkungan secara
umum alih - alihsecara khas, sehingga terlalu menyederhanakan masalah.e.
Gegar budayaMenurut Kalvero Oberg gegar budaya ( culture shock ) ditimbulkan
olehkecemasan karena hilangnya tanda - tanda yang sudah dikenal dan simbol - simbol
dan faktor eksternal ( kerumitan budaya atau lingkungan baru yang dimasuki ). Tidak
ada kepastian kapan gegar budaya iniakan muncul dihitung sejak kita memasuki budaya lain.
Berbagai penelitian
empirismenunjukkan bahwa gegar budaya sebenarnya merupakan titik pangkal untukmenge
mbangkan kepribadian dan wawasan budaya kita, sehingga kita dapat menjadi orang -orang
yang luwes dan terampil dalam bergaul dengan orang - orang dan berbagai budaya,tanpa
harus mengorbankan nilai - nilai budaya kita sendiri.
9
BAB IIIPENUTUP
A.
KesimpulanPersepsimerupakan suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh
individumelalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat
memahami danmengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut. Proses
menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses
belajar individu.Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah faktor internal dan
faktoreksternal. Sifat dari persepsi adalah persepsi mendasarkan pada pengalaman, persepsi
bersifatselektif, dugaan, evaluatif dan kontekstual. Kekeliruan dan kegagalan persepsi
disebabkan olehkesalahan atribusi, efek halo, stereotif, prasangka dan gegar
budayaPersepsi merupakan proses internal yang dilalui individu dalam menyeleksi
danmengatur stimuli yang datang dari luar. Stimuli ditangkap oleh indera, dan secara
spontan pikiran dan perasaan kita akan memberi makna atas stimuli tersebut.persepsi dapat
dikatakansebagai proses individu dalam memahami kontak atau hubungan dengan dunia
sekelilingnya.Informasi ditangkap oleh indera dengan cara mendengar, melihat, meraba,
mencium danmerasa. Informasi itu dikirim ke otak untuk dipelajari dan
diinterpretasikan.Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita
tidakmungkin berkomunikasi secara efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih
suatu pesandan mengabaikan pesan yang lain, memilih seorang teman dan mengabaikan
teman lain.Cara kita berkomunikasi secara interpersonal sangat dipengaruhi oleh persepsi
kitaterhadap partner komunikasi. Apabila persepsi kita positif, kita akan melakukan
komunikasidengan nyaman. Sebaliknya, apabila kita mempunyai persepsi negatif terhadap
seseorang,maka kita akan berusaha membatasi diri sehingga tidak berkomunikasi terlalu
mendalamdengan orang tersebut.B.
SaranSebagai penyusun kami juga menyarankan agar pembaca memberi saran kepada
kami.Kami akan menerimanya dengan senang hati. Demi kualitas laporan kami.
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu t. Bandung: Rosda, 2014.
2. Persepsi
(decoding) dalam proses komunikasi. Hal ini jelas tampak pada definisi
menentukan kita memiliki suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
kelompok identitas.
pada hasil cerapan panca indera. Selain dipengaruhi oleh sensasi yang