Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Assamu’alaikum Wr.Wb.
Menyadari bahwa manusia tidak luput dari segala salah dan lupa, kami
sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kekeliruan,
baik nama, gelar maupun format dan kekurangan materi yang turahkan pada
makalah ini.
Akhirul kalam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan sering kita menjumpai anak cerdas yang tidak
tahan banting mudah menyerah, mudah putus asa. Kasus ini bisa diakibatkan
korban gaya hidup modernisasi yang ternyata membuat banyak siswa stres.
Kecerdasan majemuk lebih dikenal dengan kecerdasan paripurna yang
meliputi dimensi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan
moral, kecerdasan spiritual.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Agar kita tahu apa yang dimaksud proses berfikir dan intelejensi.
2. Agar kita tahu berapa macam-macam proses berifikir dan intelejensi.
3. Agar kita mampu untuk memecahkan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses berfikir merupakan urutan proses mental yang terjadi secara ilmiah
atau terencana dan sistematis pada konteks ruang, waktu dan media yang
digunakan, serta menghasilkan suatu perubahan terhadap objek yang
mempengaruhinya. Proses berfikir merupakan suatu peristiwa mencampur,
mencocokkan, menggabungkan, menukar, dan mengurutkan konsep-konsep
persepsi-persepsi, serta pengalaman sebelumnya. 1
1
Wowo Sunaryo Kuswana Taksonomi Berfikir ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011). hlm.3
2 Agus Sujanto, Psikologi Umum (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2009). hlm. 54
Dari suatu pertanyaan tersebut akan memberikan arahan kepada pikiran manusi,
sehingga sesesorang tersebut melakukan aktivitas berfikir setelah terdapat faktor
pemicu yang mempengaruhinya, baik itu bersifat internal maupun eskternal.
Dalam berfikir kita memerlukan ala yaitu akal (rasio). Proses yang dilalui dalam
berfikir diantaranya. 3
3 Supriadi dan Subanti “ Analisis Proses Berfikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah
Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII SMP Al-
Azhar Syifa Budi Tahun Pelajaran 2013/2014.” hlm. 12
4 Muhammad Yani, M.Ikhsan and Marwan, “ Proses Berfikir Siswa Sekolah Menengah Pertama
6
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya 2003. hlm. 92
7 Sumantri, Mulyani, Perkembangan Peserta Didik . Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka dkk.
8 S.Klurik dan J. A. Rudnick, The New Source Book For Teaching Reasoning And Problem
Solving in Elementary School (Boston: Temple University, 1995), hlm. 4
9 Udin Winaputra Teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka 2008 hlm.
4-5
1. Intelejensi berbahasa/ linguistik yaitu kemampuan berfikir dengan
kata-kata dan kalimat baik lisan maupun tertulis. Anak dengan
kecerdasan ini memiliki kepekaan perbendaharaan kata yang luas.
Karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam
intejensi berbahasa adalah:
a) Senang membaca buku, bercerita, atau mendongeng.
b) Senang berkomunikasi, berbicara, berdialog, berdiskusi,
dan senang berbahasa asing.
c) Pandai menghubungkan atau merangkai kata-kata atau
kalimat baik maupun tulisan.
d) Pandai mengingat dan menghafal.
e) Mudah mengungkapkan perasaan baik lisan maupun
tulisan. Contoh: ahli pidato, pelawak, penulis cerita, MC.
2. Intelejensi logis-matematis adalah kemampuan berfikit dalam
penalaran atau menghitung seperti menelaah masalah secara logis,
ilmiah dan matematis. Kecerdasan ini membuat anak memiliki
kemampuan mengenali pola-pola suatu kejadiannya dan
susunannya, mereka senang bekerja dengan angka, ingin
mengetahui sejauh mana cara kerja suatu benda. Berikut
karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan intelejensi
logis-matematis:
a) Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai
teka-teki.
b) Senang dan pandai berhitung dan bermain angka.
c) Senang mengorganisasikan sesuatu, menyusun skenario.
d) Mampu berfikir logis, baik induktif maupun deduktif.
e) Senang silogisme.
f) Senang berfikir abstrak dan simbolis
g) Mengoleksi benda-benda dan mencatat koleksinya
3. Intejensi visual spasial, yaitu kemampuan berfikir di citra dan
gambar. Anak dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan
memahami alam secara akurat dan menciptakan ulang aspek-aspek
alam seperti menggambar pemandangan. Karekteristik individu
yang menunjukkan kemampuan dalam intelejensi visual spasial
adalah:
a) Senang merancang sketsa, gambar, desain, grafik, tabel.
b) Peka terhadap citra, warna, dan sebagainya.
c) Pandai memvisualisasikan ide.
d) Imajinasi aktif.
e) Mudah menemukan jalan dan ruang.
f) Mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut.
4. Intelejensi intrapersonal adalah kemampuan berfikir untuk
memahami diri sendiri, melakukan refleksi diri dan
bermetakognisi. Kecerdasan ini menjadikan anak memiliki
kemampuan menggunakan kehidupan emosional untuk memahami
dirinya sendiri dan orang lain. Anak dengan kecerdasan
intrapersonal biasanya suka mencatat apapun yang dipikirkan dan
dirasakan, mampu menentukan dan memutuskan sendiri langkah
yang akan dipilih, menyadari kelebihan dan kelemahannya, gemar
menikmati kesendirian dikamar sambil mendengarkan musik.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penyusun mengakui makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari dosen
pengampu dan teman-teman satu kelas. Supaya kami bisa lebih baik lagi dan
untuk menambah pengetahuan kami tentunya. Bagi para pendidik harus
mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengajarkan suatu materi yang di
ajarkan ke peserta didik bukan sekedar memahami saja terhadap teori akan tetapi
bisa menerapakan di tengah-tengah masyarakat. Dan peran penting seorang guru
disini bisa mengatur peserta didiknya dengan baik karna pada hakikat nya guru
adalah penolong menyebar luaskan ilmunya allah maka seorang guru harus bisa
sabar ketika mengamalkan ilmu dan menyebarluaskannya.
DAFTAR PUSTAKA
Klurik, S. dan Rudnick, J. A. The New Source Book For Teaching Reasoning And
Problem Solving in Elementary School (Boston: Temple University,
1995).