Anda di halaman 1dari 11

LIMA TOKOH YANG MEMILIKI KARAKTER DALAM

DESAIN INTERIOR/ PRODUK/ ARSITEKTUR

Noel Kunthoro Aji


Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia
Denpasar
E-mail : kunthoroajinoel@gmail.com

Abstrak

Kata “desain” merupakan sebuah proses untuk menciptakan dan membuat suatu objek, sistem,
struktur, maupun komponen baru yang dapat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Untuk
menciptakan hal yang dapat berguna dan bermanfaat bagi manusia, khususnya di dalam bidang desain
interior dan arsitektur, maka diperlukan seorang desainer interior dan arsitek. Desainer Interior adalah
seseorang yang mempelajari ilmu perencanaan tata letak dan perancangan sebuah ruang yang ada di
sebuah bangunan, sementara arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun
atau ahli lingkungan binaan. Perbedaan antara desainer interior dan arsitek terletak pada tugasnya.
Seorang arsitek merancang interior dan eksterior dari lingkungan yang dibangun, sementara desainer
interior bertugas untuk menambah nilai estetika dalam ruangan yang sudah jadi. Arsitek mungkin dapat
membantu dalam hal desain interior, tetapi tanggung jawab utama mereka terletak pada bagian luar
bangunan. Dengan adanya pemahaman yang baik mengenai ilmu desain interior dan arsitektur serta
seorang desainer interior dan arsitek yang kompeten, maka dapat tercipta sebuah desain yang ikonik
bahkan bersejarah di dunia. Dari banyaknya desainer interior dan arsitek yang terdapat di dunia, di
antaranya terdapat 5 tokoh yang sangat berpengaruh di dunia arsitektur dan masyarakat dunia. 5 tokoh
desainer interior dan arsitek yang menjadi terkenal berkat karya- karyanya yang ikonik dan memiliki
karakter tersendiri tersebut diantaranya adalah Philip Johnson, Michael Graves, Ni Wayan Melati
Blanca Danes, Alvar Aalto, dan Charles Moore. Tokoh-tokoh tersebut berhasil menarik mata dunia
tertuju kepada mereka dengan karya-karyanya yang memukau. Adanya perbedaan latar belakang,
masa berkarya, serta ciri khas tokoh-tokoh tersebut dalam merancang sebuah desain interior dan
arsitektur menjadikan mereka seorang tokoh berpengaruh dalam dunia arsitektur hingga saat ini.

Kata kunci : Desain, Desain Interior, Arsitek, Arsitektur, Tokoh

Abstract

The word “design” is a process to create and make a new object, system, structure, or a new component
that can be useful for human life. To create things that can be useful and beneficial for humans,
especially in the field of interior design and architecture, an interior designer and architect are needed.
An interior designer is someone who studies the science of planning the layout and design of a space
in a building, while an architect is an expert in the field of architecture, engineering or the built
environment. The difference between an interior designer and an architect lies in the task. An architect
designs the interior and exterior of the built environment, while an interior designer is tasked with adding
to the aesthetic value of the finished space. Architects may be able to do interior design, but their
primary responsibility lies with the exterior of the building. With a good understanding of the science of
interior design and architecture as well as a competent interior designer and architect, a design that is
iconic and even historic in the world can be created. Of the many interior designers and architects in
the world, among them there are 5 figures who are very influential in the world of architecture and the
world community. The 5 interior designers and architects who became famous for their iconic works
and have their own character including Zaha Hadid, Frank Gehry, Tadao Ando, Louis kahn, and Kenzo
Tange. These figures managed to attract the eyes of the world to them with their stunning works. The
differences in background, period of work, and the characteristics of these figures in designing an
interior and architectural design make them influential figures in the world of architecture till this day.

Keywords : Design, Interior Design, Architect, Architecture, Figure

Artikel ini diterima pada : dan Disetujui pada :


Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 2

PENDAHULUAN
Desain adalah suatu hal yang tidak lagi asing bagi banyak orang. Desain dapat kita temukan
pada seluruh hal seperti tempat, benda, hingga kegiatan aktivitas. Desain memiliki peran
sangat penting dalam kehidupan manusia khususnya pada bidang arsitektur, interior, dan
produk. Arsitektur sendiri adalah ilmu dalam merancang lingkungan yang dibalut dengan seni.
Arsitektur memiliki jangkauan luas mulai dari makro seperti perencanaan kota, lanskap, hingga
mikro seperti desain bangunan, perabot, dan produk. Desain interior adalah ilmu yang
mempelajari mengenai perencanaan tata letak dan perencanaan sebuah ruang yang berada
pada sebuah bangunan. Desain produk adalah rangkaian usaha untuk mempelajari dan
merencanakan benda pakai yang fungsional, ergonomis, dan estetis sehingga menjadi lebih
bernilai dan bermanfaat bagi para konsumen. Adanya desainer-desainer yang memiliki
kompeten tinggi akan membuat banyak manfaat kepada kehidupan manusia. Dari sekian
banyaknya desainer di dunia, beberapa diantaranya telah berhasil untuk menciptakan suatu
rancangan desain yang unik dan memiliki ciri khasnya tersendiri. Dengan adanya tokoh-tokoh
tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah inspirasi bagi seseorang yang melihat, menikmati,
dan mempelajarinya.

METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam membuat jurnal ini adalah dengan studi dokumen,
yang mengandalkan dokumen-dokumen sebagai sumber dalam mencari data. Dokumen yang
digunakan dapat berupa tertulis maupun foto dan atau video. Dokumen tertulis dapat berupa
buku, ataupun tulisan di internet. Selain dengan studi dokumen metode yang digunakan
adalah internet surfing, yaitu pengumpulan data melalui bantuan teknologi internet.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Philip Johnson

Gambar 1. Philip Johnson


(Sumber: 99.co, 2019)
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 3

Philip Cortelyou Johnson atau lebih dikenal sebagai Philip Johnson merupakan seorang
arsitek asal Amerika yang sangat berpengaruh. Ia lahir di Ohio, USA pada 8 Juli 1906. Philip
Johnson melaksanakan dan menempuh studinya di Harvard University dan dalam studinya, ia
banyak melakukan kunjungan ke Eropa. Pengalaman studinya inilah yang membuat Philip
Johnson terinspirasi saat ia mengunjungi beberapa monument kuno di Eropa, seperti Chartres
dan Parthenon.

Pada tahun 1928, Philip Johnson bertemu dengan arsitek pembangun paviliun Jerman
bernama Ludwig Mies van der Rohe.pertemuan tersebut menjadi titik tolak persahabatan
sekaligus persaingan di antara mereka berdua. Lalu pada tahun 1930, Philip Johnson
dipercaya untuk mendesain sebuah bangunan landmark di museum Seni Modern dan ia
mendirikan Departemen Desain dan Arsitektur di Museum Seni Modern di New York.
Bangunan museum Seni Modern tersebut kemudian menjadi sarana perkenalan bangunan
modern kepada masyarakat di Amerika Serikat. Philip Johnson mendesain serta mendirikan
bangunan-bangunan terkenal lainnya seperti Puerta de Europa di Madrid, Glass House di New
Canaan, dan lain-lain lagi. (Profil - Philip Cortelyou Johnson, n.d.)

Gambar 2. Glass House in New Canaan, Connecticut


(Sumber: arsitur.com, 2017)

Dalam menciptakan dan merancang desain bangunan, Philip Johnson sangat suka
memberikan sentuhan kaca dan kristal yang kemudian menjadi sebuah ciri khasnya. Banyak
dari hasil desainnya selanjutnya menjadi sebuah ikon di beberapa kota seperti salah satunya
The Crystal Cathredal di Garden Grove, California.

Hasil karya arsitektur milik Philip Johnson merupakan perpaduan antara dua trend seni di
Amerika yairu serius dan minimalis. Keahliannya dalam memadukan dua genre tersebut
menjadikannya seorang arsitek yang dihormati. Tahun-tahun produktif Philip Johnson ada
pada tahun 1976 hingga 1991 saat ia berkolaborasi dengan John Burgee. Pada tahun 1978 ia
diberi kepercayaan dengan diberikan sebuah institute arsitek di Amerika untuk dikembangkan.
Philip Johnson menerima medali emas Institut Arsitek Amerika pada tahun 1978 dan juga
mendapatkan penghargaan Arsitektur Pritzker pada tahun 1979.

Rancangan Philip Johnson lainnya adalah Gedung AT&T. Ketika dibuka pada tahun 1984,
Gedung AT&T berdiri sangat kontras dengan menara kaca dan logam berbentuk kotak yang
bermunculan di Midtown Manhattan sejak tahun 1950-an. Dianggap sebagai gedung pencakar
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 4

langit Postmodern pertama, gedung 37 lantai - yang dirancang oleh Philip Johnson dan John
Burgee - menampilkan sejumlah hiasan hias, dari kelongsong granit dan garis atap
"Chippendale" hingga kuningan dan marmer di bagian dalam. (Postmodernisme Dalam
Arsitektur, n.d.-a)

Gambar 3. 550 Madison Avenue (dulunya Gedung AT&T)


(Sumber: arsitur.com, 2017)

Dalam memahami desainnya, Johnson / Burgee mendapatkan inspirasi dari arsitektur bergaya
Beaux Arts di kota ini dengan praktik-praktik terhormat seperti McKim, Mead & White. Mereka
juga mendapat petunjuk dari gedung pencakar langit bersejarah seperti Empire State Building
dan Chrysler Building - khususnya mahkota megah mereka. Berbeda dengan atap datar yang
mendefinisikan menara Modernis, Johnson / Burgee menginginkan gedung pencakar langit
dengan topi yang dapat dibedakan yang terlihat dari kejauhan.

2. Michael Graves

Gambar 4. Michael Graves


(Sumber: memphis-milano.com, 2020)
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 5

Michael Graves lahir pada tanggal 9 Juli 1934 di Indianapolis, USA. Orang tuanya adalah
Thomas B. Graves dan Erma Lowe. Pada tahun 1952 Michael Graves lulus dari sekolah
menengah Ketika usianya 18 tahun, kemudian mendapatkan gelar sarjana desainnya dari
Universitas Cincinnati pada tahun 1958 dan juga gelar master dalam bidang arsitektur dari
Universitas Harvard pada tahun 1959.

Mulai dari tahun 1960 hingga 1962, Michael Graves memusatkan perhatiannya pada studi
mengenai bangunan-bangunan besar Romawi setelah memenangkan hadiah Akademi
Amerika di Roma. Eksposurnya pada struktur arsitektur bangunan besar romawi menjadi
dorongan pertama bagi Michael Graves untuk pemisahannya dari modernism dan juga
menjadi jelas dalam desain postmodern selanjutnya. (Michael Graves biografi, karya dan
pengakuan / Budaya umum, n.d.)

Sekembalinya ke Amerika Serikat pada tahun 1962, Michael Graves menerima posisi sebagai
professor di Fakultas Arsitektur di Universitas Princeton, dan ia mengajar selama kurang lebih
empat dekade. Michael Graves mengambil Langkah pertama dalam arsitektur dan
berhubungan dengan gerakan modernisme, seperti volume, geometris, tanpa ornament, dan
dominasi warna putih, serta garis-garis bersih dan tersebar. Ketaatannya pada prinsip-prinsip
modernisme tersebut membantu mengidentifikasi dia sebagai salah satu arsitek yang
berpengaruh.

Setelah mulai terpisah dari aliran modernisme, Michael Graves kemudian mencari repertoar
arsitektur yang lebih beragam, dan mulai fokus pada desain yang mudah diakses oleh publik.
Akhirnya Michael Graves mengkonsolidasikan dirinya sebagai tokoh postmodern dan mulai
menjalankan proyek arsitektur dan desainnya untuk klien dari berbagai penjuru dunia. Desain
dari bangunan wisata untuk Disney di Orlando, Florida, dan hotel untuk Disneyland Paris
membantu memperkuat reputasinya sebagai arsitek postmodern.

Michael Graves Architecture & Design yang berbasis di New York menciptakan hotel Dolphin
and Swan di resor Walt Disney World, di barat daya Downtown Orlando, pada akhir 1980-an.

Gambar 5. Hotel Dolphin and Swan


(Sumber: id.furniturehomewares.com, 2017)

Eksteriornya yang berwarna cerah, volume geometris yang berani, dan pedimen berbentuk
binatang membuat mereka jauh berbeda dari sebagian besar arsitektur resor biasa Orlando.
Dolphin Hotel yang lebih besar ditambatkan oleh elemen segitiga raksasa di pusatnya,
berpotongan dengan volume linier dengan bagian atas yang sedikit melengkung. Empat sayap
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 6

menjorok keluar dari bangunan utama ke arah air, sementara pusat konvensi yang luas
terbentang pada sudut di belakang. Swan yang lebih kecil mengulangi tulang punggungnya
yang melengkung dengan lembut di tempat saudara perempuannya tetapi hanya memiliki dua
sayap.

Kemudian pada tahun 1990-an Michael Graves berupaya untuk membawa desain postmodern
kedalam desain produk dan furniture. Kemudian, pada tahun 1997, Michael Graves bergabung
dengan pengecer Target untuk mengembangkan lini produk dapur mulai dari pemanggang roti
hingga spatula. Desainnya yang menarik dan terjangkau membuat Graves menjadi nama
terkenal di dunia.

3. Ni Wayan Melati Blanca Danes

Gambar 6. Ni Wayan Melati Blanca Danes


(Sumber: rumah.com, 2016)

Melati Danes, yang juga istri dari arsitek ternama Bali, Popo Danes adalah seorang desainer
interior kelahiran Serang pada tahun 1977. Latar belakang pendidikannya dimulai dari jurusan
Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional tahun 1999. Meski lahir di Jawa Barat, Melati mewarisi
darah Bali dari orang tuanya. Sejumlah hasil karyanya terinspirasi dari tradisi dan budaya Bali.
Ia berpengalaman mengolah material mulai dari furnitur hingga kain tekstil yang indah.
(Mengenal 3 Desainer Interior Wanita Kebanggaan Indonesia, n.d.)
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 7

Gambar 7. L Hotel Seminyak


(Sumber: curator.co.id, 2019)

Beberapa elemen arsitekturnya merupakan kombinasi modern dan tradisional yang


bersentuhan. Ia ahli mengolah bentuk tradisional menjadi interior modern. Hasil karyanya
terlihat di beberapa villa di Bali yang kental dengan penggabungan elemen tradisional dan
modern. Beberapa proyek terbaru yang selesai dikerjakannya ialah Khao Yai Private Villa
(Thailand), L Hotel Seminyak, Milo’s Boutique, Duyung Villa, Asiana Tunisia, Healing Treasure
Ubud dan The Terrace Pecatu. (10 Interior Designer Ternama Indonesia, n.d.)

4. Alvar Aalto

Gambar 8. Alvaro Aalto


(Sumber: id.eferrit.com, 2017)

Alvar Aato lahir pada tanggal 3 Februari 1898 di Kuortane, Finlandia merupakan arsitek dan
juga desainer terkenal yang lulus dengan pujian dalam arsitektur dari Helsinki University of
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 8

Technology. Pengaruhnya pada pembuatan furnitur Amerika bahkan terlihat di gedung-


gedung publik hari ini. Gaya unik Alvar Aalto tumbuh dari gairah untuk melukis dan daya tarik
untuk karya-karya seniman kubisme Pablo Picasso dan Georges Braque.

Karya awalnya menggabungkan ide-ide Neoklasik dengan Gaya Internasional. Kemudian,


bangunan-bangunan Aalto dikarakterisasi oleh asimetri, dinding lengkung, dan tekstur
kompleks. Istilah Nordic Classicism telah digunakan untuk menggambarkan beberapa karya
Alvar Aalto. Banyak bangunannya menggabungkan garis-garis ramping dengan bahan-bahan
alami bertekstur kaya seperti batu, jati, dan kayu yang dipatahkan kasar. Dia juga telah disebut
Human Modernist untuk apa yang kita sebut hari ini "pendekatan yang berpusat pada klien"
untuk arsitektur. (Tentang Alvar Aalto, The Architect of Bent Plywood, n.d.)

Rumah sakit yang dibangunnya di Paimio, Finlandia pada awal 1930-an masih dipandang
sebagai salah satu fasilitas perawatan kesehatan yang dirancang terbaik di dunia. Dengan
teras atap terbuka, balkon matahari, jalur yang mengundang di seluruh area, orientasi sayap
pasien untuk ruangan menerima sinar matahari pagi penuh, dan warna kamar yang
menenangkan, arsitektur bangunan lebih modern daripada banyak fasilitas kesehatan yang
dibangun saat itu. Ditambah juga ke semua ini penciptaan kursi Paimio Sanatorium, yang
dirancang untuk meringankan pernapasan pasien tuberkular tetapi cukup indah untuk dijual
kepada konsumen.

Gambar 9. Maison Louis Carré


(Sumber: alacasa.id, 2020)

Maison Louis Carré merupakan hunian pribadi yang didesain Alvar Aalto, untuk Louis
Carré, kolektor seni dari Prancis yang cukup terkenal. Dibangun pada 1956 di Bazoches-
sur-Guyonnes, Prancis, Louis Carré memang menginginkan hunian yang memiliki dua
fungsi; sebagai ruang pameran karya seni juga hunian privat. Maka itu, Alvar Aalto sengaja
membentuk susuran tangga menanjaki bukit ke pintu utama sebagai penegas suasana
privat dari hunian. Namun melewati pintu utama, pengunjung langsung disuguhi dinding
besar yang biasa digunakan untuk memamerkan karya-karya seni.
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 9

5. Charles Moore

Gambar 11. Charles Moore


(Sumber: id.pinterest.com, 2019)

Charles Willard Moore lahir pada 31 Oktober 1925 di Benton Harbor, Michigan, Amerika
Serikat. Charles Moore lulus dari University of Michigan pada tahun 1943 dan melanjutkan
belajar di Princeton, dimana ia mendapatkan gelar Master dan PhD. Charles Moore adalah
seorang arsitek dan perencana, seorang penulis, dan juga guru. Setelah beberapa waktu
menjadi asisten pengajar untuk Louis Khan di Princeton, ia mengajar di Berkley, Yale,
University of California dan University of Texas.

Tulisan dan kehidupan akademiknya dengan jelas menginformasikan arsitekturnya. Mungkin


tokoh-tokoh yang terjalin erat dengan Moore secara estetis dan filosofis, dan dengan siapa ia
berbagi kesamaan dan perbedaan, adalah Venturi dan Scott Brown. Tulisan mereka muncul
bersama dalam edisi mani 1965 dari Perspecta, jurnal arsitektur Yale, diedit oleh mahasiswa
saat itu Robert AM Stern. Venturi menyumbangkan kutipan Kompleksitas dan Kontradiksi
dalam Arsitektur, yang kemudian menjadi salah satu risalah paling penting dari arsitektur
Postmodernisme. Moore mengajukan esai singkat Yang Harus Anda Bayar untuk Kehidupan
Publik, tulisannya yang paling terkenal. Kedua teks tersebut menggunakan bangunan-
bangunan vernakular, populer, dan komersial sebagai sumber untuk penyelidikan arsitektur.
Dalam Kehidupan Publik, Moore berpendapat bahwa dalam lanskap yang sangat diprivatisasi
California Selatan, Disneyland menawarkan contoh terbaik ruang publik. Di dalam bangunan
arsitektural, masih mendalami Modernisme Tinggi, saran bahwa Disneyland adalah subjek
yang pantas diselidiki dengan serius adalah gagasan radikal.

Moore kemudian menjadi dekan Sekolah Arsitektur Yale, dan segera membawa Venturi dan
Scott Brown untuk mengajar di sana. Mereka terkenal menciptakan apa yang disebut studio
Las Vegas, meneliti bangunan, tanda-tanda, dan bentuk-bentuk komunikatif Strip dan budaya
jalan Amerika secara umum, yang temuannya akhirnya menjadi buku Learning from Las
Vegas.
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 10

Gambar 12. Piazza D’Italia


(Sumber: id.furniturehomewares.com, 2015)

Piazza d'Italia di New Orleans, dirancang oleh Charles Moore, adalah salah satu dari sedikit
ikon arsitektur Postmodern yang bukan bangunan. Baik sebagai tugu peringatan dan ruang
publik, piazza adalah manifestasi dari ide-ide Moore tentang arsitektur "inklusif", yang dapat
berbicara dan dinikmati oleh siapa saja. Desain Moore, bagaimanapun, segera menarik baik
penggemar dan pencela, dan banyak yang melihat populisme arsitekturnya sebagai kitsch
murni. Selesai pada tahun 1978, piazza dikandung sebagai proyek pembangunan kembali
kota dan peringatan bagi warga kota Italia - masa lalu dan sekarang. Kontribusi komunitas
Italia sebagian besar telah dibayangi oleh orang-orang Prancis, Spanyol, Afrika, dan penduduk
asli Amerika, menurut para pemimpin komunitas Italia-Amerika yang menugaskan proyek
tersebut. Moore bersikeras bahwa piazza kartunnya yang penuh warna adalah penghargaan
yang menggembirakan. Itu adalah monumen untuk pencapaian Italia, jadi itu merujuk budaya
Italia secara langsung - arsitektur negara, urbanisme, dan geografi semuanya diwakili.
(Postmodernisme Dalam Arsitektur, n.d.-b)

SIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil penulis berdasarkan hasil pembahasan tersebut adalah tiap
tokoh-tokoh berpengaruh dalam desain interior, arsitektur, dan produk tersebut memiliki
sesuatu yang tidak semua desainer miliki, yaitu ciri khasnya masing-masing dalam mendesain
sebuah rancangan, baik interior, arsitek, maupun produk. Meskipun beberapa dari mereka
mengusung gaya desain yang sama yakni postmodern, namun latar belakang tokoh-tokoh
yang berbeda serta masa berkarya membuktikan bahwa seseorang dapat menjadi desainer
berpengaruh berkat keunikan, kekhasan rancangan, tekad, usaha, pemahaman terhadap
desain interior dan arsitektur yang baik, serta prinsip-prinsip dan filosofi yang mereka miliki.
Hal-hal tersebut membawa mereka menjadi tokoh berpengaruh dan sumber inspirasi.
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 11

DAFTAR PUSTAKA
10 Interior Designer Ternama Indonesia. (n.d.). Retrieved April 15, 2022, from

https://www.fobuma.com/id/blog/pos_interior-designer-ternama-indonesia

Mengenal 3 Desainer Interior Wanita Kebanggaan Indonesia. (n.d.). Retrieved April 15,

2022, from https://www.rumah.com/berita-properti/2016/4/123270/mengenal-3-

desainer-interior-wanita-kebanggaan-indonesia

Michael Graves biografi, karya dan pengakuan / Budaya umum. (n.d.). Thpanorama -

Jadikan diri Anda lebih baik hari ini! Retrieved April 15, 2022, from

https://id.thpanorama.com/articles/cultura-general/michael-graves-biografa-obras-y-

reconocimientos.html

Postmodernisme Dalam Arsitektur: Bangunan AT&T Oleh Johnson / Burgee. (n.d.-a).

Furniture home wares. Retrieved April 15, 2022, from

https://id.furniturehomewares.com/2015-08-28-postmodernism-architecture-att-

building-sony-tower-philip-johnson-john-burgee-new-york

Postmodernisme Dalam Arsitektur: Piazza D’Italia Oleh Charles Moore. (n.d.-b). Furniture

home wares. Retrieved April 15, 2022, from https://id.furniturehomewares.com/2015-

08-21-postmodern-architecture-piazza-d-italia-charles-moore-new-orleans

Profil—Philip Cortelyou Johnson. (n.d.). Merdeka.Com. Retrieved April 14, 2022, from

https://m.merdeka.com/philip-cortelyou-johnson/profil/

Tentang Alvar Aalto, The Architect of Bent Plywood. (n.d.). Retrieved April 15, 2022, from

https://id.eferrit.com/biografi-alvar-aalto/

Anda mungkin juga menyukai