Anda di halaman 1dari 36

1

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


RS. JIWA DAERAH MENUR SURABAYA
RUANGAN RAWAT Gelatik / 1 TANGGAL DIRAWAT 15 – 06 - 2022
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. M ( L/ P Tanggal Pengkajian: 04 Juli 2022
Umur : 64 th RM No. : 06 . XX . XX
Informan : Pasien dan Data RM
(medify)

II. ALASAN MASUK


Pasien dibawa masuk ke RSJ Tulungagung oleh petugas dan dimasukan ke LIPONSOS.
Saat pengkajian terkadang pasien tampak gelisah dengan nada bicara tinggi dan tangan
mengepal, pasien mengatakan salah saya apa kok saya di bawa di rumah sakit jiwa, sambal
marah - marah

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?  Ya Ö Tidak
2. Pengobatan sebelumnya  Berhasil  Kurang berhasil  Tidak berhasil
3. Pengalaman Pelaku Usia Korban Usia Saksi Usia
Aniaya fisik   
Aniaya seksual   
Penolakan   
Kekerasan dalam keluarga   
Tindakan kriminal   
Jelaskan no 1,2,3
Masalah Keperawatan : distress masa lalu….

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa  Ya Ö Tidak


Hupakngan Keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
________________ ________________ ______________________________
_________________ _______________ ______________________________
_________________ _________________ _______________________________
2

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa diambil dan diajak oleh petugas ke suatu
tempat yang katanya menyenangkan dan ternyata pasien di bawa ke rumah sakit jiwa
Tulung Agung dan pasien mengatakan dirinya diikat tangan dan kakinya sehingga
sakit karena memberontak, dan pasien mengatakan kakinya ditendangi sehingga tidak
bisa berjalan
Masalah Keperawatan : Sindrom pasca trauma (D.0104)
IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 110/72 mmHg N:76 X/menit S: 36,70C P: 20 X/menit
2. Ukur : TB: 160 Cm_ BB: 58 Kg
3. Keluhan fisik; Ö Ya  Tidak
Jelaskan : kaki kanan pasien sakit, bahu kanan kiri pasien sakit
(kekuatan otot tangan lemah)
Masalah Keperawatan : gangguan mobilitas fisik (D.0054)
3

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:

: Perempuan meninggal

: laki-laki meninggal

: laki-laki

: Perempuan
: Tinggal serumah
: Pasien

Jelaskan : Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah anak ke 5


dari 6 bersaudara. pasien tinggal sendiri sejak
ditinggal istrinya meninggal
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Pasien mengatakan bahwa pasien menyukai seluruh
anggota tubuhnya
4

b Identitas : Pasien adalah seorang laki – laki


.
c. Peran : Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah anak kelima
dari 6 bersaudara. Saudaranya adalah 4 perempuan, 2
laki-laki (termasuk pasien)
d Ideal diri : Pasien berharap untuk dapat segera pulang dan
. berkumpul dengan keluarganya. Pasien sudah merasa
tidak nyaman tinggal di RSJ. Pasien kangen sama
anaknya dan cucunya
e. Harga diri : Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa malu di rawat
di RSJ, dan pasien merasa ridak berguna dalam
hidupnya.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah

3. Hupakngan sosial:
a. Orang yang berarti : Pasien mengatakan bahwa orang yang paling disayangi
anak dan cucunya dan pasien sangat kangen sekali pada
cucunya (selalu ingat saat bergurau sama cucnya)
b Peran serta dalam : Pasien mengatakan bahwa selama dirumah pasien
. kegiatan berkelompok masih aktif dalam kegiatan berkelompok dan
atau masyarakat bermasyarakat.
Contoh jaga pos kamling, kerja bakti.
c. Hambatan dalam : Pasien mengatakan bahwa tidak ada hambatan yang
berhupakngan dengan berarti dalam berhubungan dengan orang lain
orang lain
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

4. Spiritual:
a. Nilai dari keyakinan:
Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dia derita selama ini tidak ada
hubungannya dengan agama yang dia anut
b. Kegiatan ibadah:
5

Pasien mengatakan bahwa sebelum MRS dia masih aktif dalam kegiatan
beribadah, namun setelah MRS pasien mengaku kesulitan untuk melaksanakan
ibadah dengan alasan kurangnya alat-alat sholat, dan kondisi badanya yang sakit.
Masalah Keperawatan : Perubahan pola ibadah

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan :
 Tidak rapi  Penggunaan pakaian Ö Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Saat pengkajian pasien tampak terlihat kurang rapi, rambut
kusam, kuku tangan panjang dan kotor, kulit berdaki.
Masalah Keperawatan : Deficit Perawatan Diri
2. Pembicaraan:
 Cepat  Keras  Gagap  Inkoheren
 Apatis  Lambat  Membisu  Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : Saat pengkajian pasien terkadang nada bicara pasien
masih tinggi
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Aktivitas motorik
 Lesu  Tegang Ö Gelisah  Agitasi
 Tik  Grimasing  Tremor  Kompulsif
Jelaskan : Saat dilaksanakan pengkajian pasien sering terlihat
gelisah, pasien mengatakan bahu kanan dan kirinya
terasa sakit, lutut kanan sakit saat bangun tidur dan
berjalan, pasien ingin segera kembali ke tempat
ruanganya’
Masalah Keperawatan
: Gangguan mobilitas fisik (D.0054)

4. Alam perasaan

 Sedih  Ketakutan  Putus asa Ö Khawatir  Gembira berlebihan


6

Jelaskan : Saat pengkajian pasien mengungkapkan rasa


khawatirnya terhadap sakit dan posisi pasien yang tidak
diketahui oleh keberadaanya terhadap keluarga, Serta
Pasien khawatir jika tidak bisa sempakh dari sakit yang
dia derita.
Masalah : perubahan pola perasaan
Keperawatan
5. Afek
 Datar Tumpul Ö Labil  Tidak sesuai
Jelaskan : Saat pengkajian terlihat afek pasien masih labil. Pasien
tampak tenang dan bila mendengar music pasien suka
joget.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan  Tidak kooperatif  Mudah tersinggung
Ö Kontak mata kurang  Defensif  Curiga
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien tampak minder karena ada bau
badan yang tidak sedap, serta mata pasien saat melihat
kadang Nampak obyek, kadang tidak Nampak obyek
penurunan penglihatan kabur
Masalah Keperawatan : Gangguan mobilitas fisik: penglihatan (D.0085)
Defisit perawatan diri
7. Persepsi halusinasi
 Pendengaran  Penglihatan  Perabaan
 Pengecapan  Pembauan
Jelaskan : Saat pengkajian pasien mengatakan tidak pernah
mengalami gangguan persepsi halusinasi apapun dan
tidak pernah mengalami bisikan, bayangan, perasaan
yanga aneh-aneh.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

8. Proses pikir
 Sirkumstansial  Tangensial  Kehilangan asosiasi
7

 Flight of ideas  Blocking  Pengulangan


pembicaraan /
perseverasi
Jelaskan : Saat pengkajian, pembicaraan pasien lebih sering
diulang berkali-kali masalah masa lalunya, dan selalu
menanyakan ”kenapa kok saya di bawa di RSJ”
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Isi pikir
 Obsesi  Fobia  Hipokodria
 Depersonalisasi  Ide yang terkait  Pikiran magis
Waham
 Agama  Somatik  Kebesaran  Curiga
 Nihilistik  Sisip pikir  Siap pikir  Kontrol pikir
Jelaskan : Saat pengkajian, didapatkan bahwa pasien tidak
mengalami waham.
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
Keperawatan

10. Tingkat kesadaran


 Bingung  Sedasi  Stupor
Disorientasi
 Waktu  Tempat  Orang
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien terlihat tenang dan tidak ada
disorientasi waktu, tempat ataupun orang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang  Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat  Konfapaklasi
Jelaskan : Saat pengkajian pasien, tidak terdapat adanya gangguan
memori.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah Beralih  Tidak mampu  Tidak mampu berhitung
berkonsentrasi sederhana
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien mengatakan mampu mengulangi
pembicaraan dari mahasiswa/perawat. Dan pasien mampu
berhitung dari 1 sampai 100, bahkan pasien mampu berhitung
mundur.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan  Gangguan bermakna
Jelaskan : Saat pengkajian, terlihat pasien mampu mengambil
keputusan sendiri tanpa arahan dari perawat seperti
contoh saat Makan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik diri


Ö Mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa sebenarnya
dia tidak sakit jiwa. Dan dia heran kenapa dia masuk
rumah sakit jiwa.
Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir

VII.KEPATUHAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kepaktuhan :
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Makanan  Ö Pakaian  Ö Uang  Ö
Keamanan  Ö Transportasi  Ö
Perawatan  Ö Tempat  Ö
Kesehatan tinggal
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa dia tidak
mampu memenuhi kepaktuhan makanan, keamanan,
perawatan kesehatan, pakaian, transportasi, tempat
tinggal dan uang karena berhupakngan dengan
9

keterbatasanya masalah penglihatan.


Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri

2. Kegiatan hidup sehari-hari


a. Perawatan diri
Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan
minimal total minimal total
Mandi  Ö BAK / BAB  Ö
Kebersihan  Ö Ganti pakaian  Ö
Makan  Ö
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien terlihat tidak mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri aktifitas pasien di bantu
oleh temanya diruangan, petugas ataupun mahasiswa
perawat.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri (D.0109)
b. Nutrisi
Ya Tidak
 Apakah anda puas dengan pola makan anda ? Ö 
 Apakah anda makan dengan memisahkan diri ?  Ö
Jika ya jelaskan alasannya
Frekuensi makan sehari : 3 kali
Frekuensi udapan sehari : 1 kali
Meningkat Menurun Berlebih Sedikit - sedikit
 Nafsu makan Ö   
 Berat badan Ö  BB tertinggi 58 BB terendah 55
kg kg
Diet khusus : pasien makan menggunakan bubur dan gula cair
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien makan 3 x sehari 1 porsi habis, pasien
makan berkelompok dan tidak memisahkan diri dari yang lain.
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
Keperawatan
10

c. Tidur
Ya Tidak
 Apakah ada masalah ? Ö 
 Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ?  Ö
 Apakah anda terbiasa tidur siang ? Ö 
Lamanya 6
jam
 Apakah yang menolong anda untuk tidur? Lingkungan yang tenang
 Waktu tidur malam: Jam 20.00 Waktu bangun jam 02.00
 Beri tanda √ sesuai dengan keadaan klien
 Sulit untuk tidur   Terbangun saat tidur 
 Bangun terlalu pagi Ö  Gelisah saat tidur Ö
 Semnabolisme   Berbicara dalam tidur 
Jelaskan : Pasien mengatakan bahwa dia tidur jam 20.00 setelah
minum obat. Pasien mengatakan kadang gelisan saat
tidur karena bahunya yang sakit untuk miring kanan
dan kiri
Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur (0055)

3. Kemampuan klien dalam


Ya Tidak
 Mengantisi pasi kepatuhan sendiri  Ö
 Mempakat keputusan berdasarkan keinginan  Ö
sendiri
 Mengatur penggunaan obat  Ö
 Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)  Ö
Jelaskan : Saat pengkajian pasien tampak ADL dibantu sam perawat
dan temanya diruangan, mampu mempakat keputusan
sendiri, mengatur penggunaan obat, namunum pasien tidak
mampu berjalan mengontrolkan dirinya pergi berobat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

4. Klien memiliki sistem pendukung


11

Ya Tidak Ya Tidak
Keluarga Ö  Teman sejawat Ö 
Profesional / terapis Ö  Kelompok sosial Ö 
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa tidak ada
dukungan dari keluarga pasien, profesional/terapis, teman
sejawat dan kelompok sosial untuk kesehatan pasien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Ya Tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja kegiatan atau hobi Ö 
Jelaskan : Pasien mengatakan pekerjaanya dulu sebagai buruh srabutan
/ tukang narik becak, dan pasien mengatakan sangat senang
memelira ayam dirumah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Ö Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
Ö Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat / berlebih
Ö Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
Ö Aktifitas konstruktif  Menghindar
Ö Olahraga  Mencederai diri
 Lainnya  Lainnya ….
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperwatan

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik: Saat pengkajian, pasien
mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan kelompok tertentu disekitarnya.
2) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: Saat pengkajian, pasien
mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan lingkungan.
3) Masalah dengan pendidikan, spesifik: Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa
dulunya pasien sempat sekolah ST pertukangan.
12

4) Masalah dengan pekerjaan, spesifik: Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa


sebelum masuk Rumah sakit pasien sorang penarik becak dikampung.
5) Masalah dengan perumahan, spesifik: Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak
ada masalah dengan rumah tempat tinggal. Selama ini pasien tinggal dirumah
sendiri.
6) Masalah ekonomi, spesifik: Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa untuk
ekonominya pendapatanya tidak menentu.
7) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: Saat pengkajian pasien
mengatakan bahwa selama ini dirinya tidak mengalami kesulitan dengan pelayanan
kesehatan. Pasien menggunakan fasilitas BPJS PIB untuk berobat.
8) Masalah lainnya, spesifik: Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa tidak ada
masalah lain untuk saat ini, pasien ingin dipulangkan kerumahnya tempat asal.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Ö Penyakit jiwa  Sistem pendukung
 Faktor presipitasi  Penyakit fisik
Ö Koping Ö Obat-obatan
Masalah keperawatan : Defisit pengetahuan

XI. DATA LAIN-LAIN


1. Hasil pemeriksaan laboratorium (terlampir di RM)
2. Hasil swab (terlampir di RM)
3. Hasil pemeriksaan radiologi (terlampir di RM)

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Undifferentiated Schizophrenia
Risperidone 1mg 2 X 1/2 Anti psikotik
(Oral)
Curcuma 200mg 3X1 Vitamin
(Oral)
Terapi medik:
13

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1) Ketidakpatuhan (D.0114)
2) Resiko Perilaku Kekerasan (D.0146)
3) Sindrom pasca trauma (D.0104)
4) Gangguan mobilitas fisik (D.0054)
5) Perubahan pola ibadah
6) Gangguan komunikasi verbal (D.0119)
7) perubahan pola perasaan
8) Gangguan mobilitas fisik
9) Resiko perubahan proses pikir
10) Gangguan proses pikir
11) Defisit perawatan diri (D.0109)
12) Gangguan pola tidur (0055)
13) Ketidakmampuan koping keluarga (D.0093)

XIV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Defisit Perawatan Diri (D.0109)
14

ANALISA DATA SINTESA

NAMA : Tn. M NIR : 06.XX.XX RUANGAN : Gelatik / 1


M

TG DX KEP ETIOLOGI EVALUASI T.T.


L
04/0 DS: DEfisit Perawatan Diri
Pemeliharaan Kesehatan Tidak (D.0109)
7 Pasien
2022 mengatakan tidak Efektif

tahu cara (efek)

melakukan
perawatan diri
karena matanya
kadang kelihatan DEfisit Perawatan Diri
(core problem)
kadang tidak
kelihatan.

DO:
Gangguan mobilitas fisik
1. Kuku tangan (causa)
pasien tampak
panjang-
panjang
2. Pasien tampak
diam dan
kusam
3. Mulut pasien
tampak kotor .
4. Nada bicara
pasien melas
dan mengeluh.
15

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

: Tn. M NIR : 06.XX.XX RUANGAN : Gelatik / 1


NAMA
M

TGL DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI T.T.


04/0 DEfisit Sp1 Pasien S:
Perawatan Diri
7 1. Menjalin hupakngan saling 1. Pasien mengatakan
2022 percaya sama pasien mandi bila ingat aja dan
2. Menjelaskan pentingnya jarang gosok gigi,
kebersihan diri. malas pernah keramas
3. Menjelasksn cara menjaga 2. Pasien mengatakan
kebersihan diri mau mandi bila ada
4. Melatih pasien cara menjaga yang menyuruh dan
kebersihan diri dibantu
5. Membimbing pasien memasukan 3. Pasien mengatakan
dalam jadwal kegiatan harian. belum tahu cara
menjaga kesehatan.
O:
1. Saat pengkajian
penampilan klien tidak
rapi.
2. Wajah klien tampak
kusam
3. Saat pengkajian, pasien
tercium bau badan
4. Pasien terlihat tenang.
A:
SP1P poin 1,2,3,4 teratasi
16

P:
1. Evaluasi SP1P.
2. Ajarkan SP2P
3.
05/0 DEfisit Sp2 Pasien S:
7 Perawatan Diri
2022 1. Mengevalusi jadwal kegiatan 1. Pasien mengatakan
harian mulai bisa
2. Menjelaskan cara makan yang baik melaksanakan
3. Membantu pasien mempraktekkan kebersihan secara
cara makan yang baik bertahap walaupun
4. Menganjurkan pasien dibantu oleh perawat
memasukkan dalam kegiatan dan temanya
kegiatan harian 2. Pasien mengatakan
5. makan dengan cara
apapun yang penting
kenyang.
3. Pasien mengatakan jika
pasien sangat ingin
dibimbing latihan
selanjutnya
4.
O:

1. Saat pengkajian pasien


terlihat kooperatif.
2. Saat pengkajian pasien
tampak lebih bisa
memperagakan cara
membersihkan badan.
3. Saat pengkajian, pasien
mengikuti perintah cara
makan yang baik.
4. Saat pengkajian, pasien
17

meperagakan teknik
makan dan minum
menggunakan piring
sendok dan gelas
5. Pasien terlihat berubah
perilakunya.
6.
A:

1. Evaluasi SP1P poin


1,2,3,4 teratasi.
2. SP2P teratasi
3.
P:

1. Evaluasi SP1P dan


SP2P.
2. Ajarkan SP3P.

06/0 DEfisit Sp3 Pasien S:


7 Perawatan Diri
2022 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Pasien mengatakan
harian Sp1p dan Sp2p pasien bahwa dia sudah bisa
2. Menjelaskan cara eliminasi yang bermelaksanakan
baik pembersihan diri,
3. Membantu pasien mempraktekkan makan menggunakan
cara eliminasi yang baik dan alat makan.
memasukkan dalam jadual 2. Pasien mengatakan
4. Menganjurkan pasien tidak bisa
memasukkan dalam jadwal menggunakan kloset
kegiatan harian duduk.
5. 3. Pasien mengatakan jika
Sp4 Pasien BAB sulit menahan dan
pasien terkendala
18

menuju kloset karena


1. Mengevaluasi jadwal kegiatan ketidakmampuan
harian pasien
berjalan dan melihat
2. Menjelaskan cara berdandan
membantu pasien mempraktekkan dengan jelas
cara berdanda 4. Pasien mengatakan jika
3. Membantu pasien mempraktekkan
cara berdandan pasien sangat ingin
4. Menganjurkan pasien dibimbing latihan
memasukkan dalam jadwal
menggunakan kloset
kegiatan harian
5. duduk.
5.
O:

1. Saat pengkajian pasien


terlihat kooperatif.
2. Saat pengkajian pasien
lebih antusias.
3. Saat pengkajian, pasien
sudah terlihat santai.
4. Saat pengkajian, pasien
terkadang gelisah saat
diminta mengingat
jenis obat yang
diminum.
5. Pasien terlihat tenang.
6.
A:

1. Evaluasi SP1P sampai


SP4 P teratasi.
2.
P:
Evaluasi SP1P, SP2P, SP\
3P, SP4P di lanjutkan.
19

RENCANA KEPERAWATAN JIWA

: Tn. M Nama mahasiswa : Yudhi Irianto


Nama Pasien
NIRM : 06.XX.XX NIM : 2021026
Bangsal / tempat : Ruang Gelatik 1 Institusi : STIKES Hang Tuah SBY

PERENCANAAN
DIAGNOSA
No Tgl TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI
KEPERAWATAN
1 04/07 DEfisit Perawatan Kognitif: Setelah 3x intervensi,pasien SP 1: pasien 1. Meningkatkan pengetahuan
2022 Diri 1. Klien dapat melakukan menunjukkan tanda-tanda kebersiahan diri mandi kliententang tanda-tanda
mandi
kebersihan diri secara percaya kepada perawat: 1. Jelaskan pentingnya perawatan diri yang baik
mandiri. 1. Klien mampu kebersihan diri 2. Klien dapat menjaga
2. Klien dapat melakukan menyepaktkan a. penyebab 2. Jelaskan cara menjaga kebersihan dirinya secara
berdandan/berhias tidak merawat diri kebersihan diri. mandiri.
b.Manfaat menjaga 3. Bantu pasien 3. Membantu klien
Psikomotorik: perawatan diri memperaktekkan cara meningkatkan harga
1. melaksanakan kebersihan a. Tanda-tanda bersih dan menjaga kebersihan diri. dirinya.
diri mandi, keramas, rapi 4. Anjurkan klien 4. Menghindari adanya
membersihkan mulut b. Gangguan yang dialami memasukkan dalam perubahan peran akibat
2. Pasien bisa makan yang jika perawatan diri tidak
20

baik. diperhatikan jadwal kegiatan harian perasaan.


3. Memenuhi kepaktuhan 2. Klien dapat melaksanakan
makan dengan baik. perawatan diri secara
Mandi dalam hal: a.
Afektif: Kebersihan diri b.
1. Pasien merasa nyaman Berdandan
dengan perawatan diri.
2. Pasien mampu merasakan
manfaat dari sesi latihan
yang dilakukan.
3. Pasien mampu
melaksanakan perawatan
diri.
2 05/07 DEfisit Perawatan Kognitif: Setelah 3x intervensi SP2 pasien 1. Untuk mengetahuai
2022 Diri 1. Pasien mampu membina Klien menceritakan cara melatih cara makan dan apakah kegiatan
Makan dan minum
hubungan saling percaya makan minum dan minum dan baik kebersihan yang diajarkan
dengan mahasiswa dilakukannya: 1. Evaluasi kegiatan dilaksanakan dengan baik
perawat. 1. Menceritakan cara kebersihan diri dan dan benar
2. Pasien mampu mengguanakan alat makan berdandan. Beri pujian 2. Untuk menambah
menceritakan makan yang dan minum yang baik 2. Jelaskan cara dan alat pengetahuan cara
baik. 2. Pasien mampu makan dan minum mengguanakan alat makan
Psikomotorik: mendemonstrasikan 3. Latih cara makan dan yang baik.
21

Pasien mampu pemakaian alat makan dan minum yang baik 3. Untuk membuasakan agar
mempraktikkan cara latihan minum yang benar. 4. Masukan pada jadwal berpola makan yang baik.
cara makan dengan alat kegiatan untuk latihan
sendok dan piring dengan kebersihan diri,
baik. berdandan dan
Afektif: makan/minum yang baik
1. Pasien kooperatif.
2. Pasien merasa nyaman
menggunakan alat makan
yang bersih.

3 06/07 DEfisit Perawatan Kognitif: Setelah 3x intervensi Sp3 Pasien 1. Menilai kemampuan yang
2022 Diri 1. Pasien mampu membina Klien klien mampu melatih BAB dan BAK diajarkan pasien pada hari
Toileting
hupakngan saling percaya melakukannya: yang baik 1 dan 2
BAB/BAK
dengan mahasiswa 1. Klien mampu BAB/BAK 1. Evaluasi kegiatan 2. Memnambah kemampuan
perawat. secara mandiri di kamar kebersihan diri, pengetahuan cara
2. Pasien mampu mandi berdandan, makan/minum. BAK/BAB yang benar
melaksanakan BAB/BAK 2. Pasien mampu menyiram Beri pujian 3. Membantu klien
di closet dan kamar kotoranya setelah 2. Jelaskan cara BAB/BAK mempraktikan cara yang
mandi BAK/BAB yang baik baik
Psikomotor: 3. Latih cara BAB/BAK 4. Untuk menganjurkan
1. Pasien mampu yang baik. supaya klien berperilaku
22

mempraktikkan 4. Masukan pada jadwal bersih.


BAK/BAB dengan baik kegiatan untuk kebersihan
di kamar mandi diri, berdandan,
Afektif: makan/minum, BAB/BAK
1. Pasien kooperatif.
2. Pasien merasa senang
bisa melakukannya
sendiri

Kognitif:
4. 07/07 1. Pasien mampu membina Setelah 4x intervensi Sp4 Keluarga 1. Menilai cara pasien
2022 DEfisit Perawatan hubungan saling percaya Klien klien mampu melatih cara berdandan tentang bagaimana
Diri dengan mahasiswa melakukannya: setelah kebersihan diri : mempraktikan SP1, 2, 3, 4
Berdandan dan
berhias perawat. 1. Klien mampu melakukanya sisian, rias muka untuk 2. Memberikan edukasi
2. Pasien mampu berdandan dan menyisir perempuan , cukuran tentang cara melakukan
melaksanakan merias diri, rambutnya sendirian untuk pria perawatan diri
bersisir rambut 1. Evaluasi kegiatan Diharapkan klien bisa
kebersihan diri. Beri melakukanya secra
Psikomotor: pujian mandiri.
1. Pasien mampu 2. Jelaskan cara dan alat Untuk membiasakan klien
mempraktikkan untuk berdandan setelah pembersihan diri
menghias diri, menyisir 3. Latih cara berdandan melakkukan perawatan
23

rambut setelah kebersihan diri : diri.


sisiran, cukuran untuk
Afektif: pria
1. Pasien kooperatif. 4. Masukan pada jadwal
2. Pasien merasa senang bisa kegiatan untuk
melakukannya sendiri kebersihan diri dan
berdandan.
24

Strategi Tindakan Keperawatan I


Dengan Masalah Utama Defisit Perawatan Diri

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
a. DS
1) Pasien merasa lemah malas untuk beraktifitas dan erasa tak berdaya
b. DO
1) Rampakt kotor
2) Badan berbau, mulut berbau
3) Kulit kusam.
2. Diagnosa Keperawatan
Deficit keperawatan diri mandi
3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Pasien dapat menjelaskan, pentingnya kebersihan diri.
c. Pasien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d. Pasien dapat melaksanakan keperaawatan diri dengan bantuan perawat.
e. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri .
4. Tindakan Keperawatan
a. Membiuna hubungan saling percaya.
b. Jelaskan pentingnya perwatan diri yang baik
c. Ajarkan klien mempraktekan perawatan diri; mandi, gosok gigi, dan cuci
rampakt
d. Bantu klien memprakteksn perawatan diri
e. Ajarkan klien memasukan kegiatan perawatan diri secara mandiri didalam
jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
 Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, perkenalkan nama saya yudhi mahasiswa perawat yang
praktek disini. Bapak namanya siapa? Bapak senangnya dipanggil siapa?”
2. Evaluasi / Validasi
25

“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah hari ini bapak sudah mandi
dan gosok gigi…?
3. Kontrak
a. Topik : Bagaimana kalau kita berdiskusi sebentar tentang
kebersihan diri?
b. Waktu : “Kira-kira kita akan membutuhkan waktu sebanyak ±15
menit saja, apakah bapak bersedia?”
c. Tempat : “Bapak ingin kita berdiskusi dimana? Bagaimana kalua
di ruang tamu.”
 Fase Kerja
 “Nah pak, berapa kali bapak mandi dalam sehari?”
 Menurut bapak , apa sih kegunaan mandi…?
 Apa alasan bapak tidak mau mandi…?
 Menurut bapak apa manfaatnya kalua kita menjaga kebersihan diri kita…?
 Kira kira orang yang merawat diri dengan baik, seperti apa…?
 Kalua kita tidak bisa merawat kebersihan diri, masalah apamenurur bapak yang
bisa timpakl…?
 Sekarang coba sepaktkan ala tapa yang digunakan untyuk menjaga kebersihan
diri, seperti kalua kita mandi, cuci rampakt gosok gigi…apa saja yang
disiapkan?
 Bener sekali…!! Bapak perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sapakn, sikat
gigi, sampo dan odol serta sisir
 Wahhh… bagus sekali…!! bapak bisa menyepaktkan dengan benar
 Fase Terminasi
1. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dan belajar
membersihkan diri?”
2. Evaluasi obyektif
“Baiklah apakah bapak masih ingat kita tadi bicara apa saja?”
“bagus pak bapak masih ingat semua. Sekarang coba sepaktkan, cara
perawatan diri yang telah kita pelajari dan latih tadi..? Bagus sekali..!!

“Bagus pak ternyata bapak masih mengingatnya dan bisa mempraktekkan


teknik nafas dalam”
26

3. Rencana tindak lanjut


“ Baiklah pak, tadi bapak sudah menyepaktkan manfaat bagi kita jika kita
menjaga kebersihan diri, dan kita juga sudah melakukan latihan, cara Merawat
diri, masukan kedalam jadwal yaa..! Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan
sesuai jadwal ya pak..! mandi 2 X Sehari, gosok gigi 2 X sehari juga, keramas
2 X Seminggu. Bagaimana pak..? Bisa dilakukan..? Baguss sekali, bapak mau
mencoba melakukannya..!”

4. Kontrak yang akan datang


Topik :

“..Baiklah bapak, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan
membicarakan tentang kepaktuhan dan latihan cara makan dan minum yang
baik dan benar, apakah bapak bersedia..?..”

Waktu :

“bapak mau jam berapa dan berapa lama..? bagaimana kalau jam 11,,? Baik
pak kita akan berbincang selama 15 menit”

Tempat :

“..bapak maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di ruang


makan..? baiklah pak, besok saya akan kesini jam 11 ya..! Sampai Jumpa
besok ya pak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.
27

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan II


Dengan Masalah Utama Resiko Perilaku Kekerasan

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
a. DS
1) Pasien merasa lemas dan tidak bisa melihat dengan jelas.
b. DO
1) Pasien terlihat lebih tenang.
2) kulit bersih dan mulut bersih tapi klien masih terlihat lemah,
3) klien terlihat mengacuhkan makanan nya.
2. Diagnosa keperawatan
Defisit Keperawatan Diri : Makan dan minum

3. Tujuan
a) Klien dapat membina hupakngan saling percaya.
b) Klien dapat menjelaskan, pentingnya manfaat makan dan minum.
c) Klien dapat menjelaskan cara makan dan minum yang baik.
d) Klien dapat melakukan pemenuhan makan dan minum dengan bantuan
perawat.
e) Klien dapat melakukan pemenuhan makan dan minum dengan bantuan
perawat.
4. Tindakan keperawatan
SP 2 pasien
a) Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b) Evaluasi pengetahuan klien tentang manfaat makan dan minum
c) Ajarkan klien mempraktekan tata cara makan dan minum yang baik
d) Bantu klien mempraktekan tata cara makan dan minum yang baik
e) Anjurkan klien memasukan kegiatan makan dan minum secara mandiri di
dalan jadwal kegiatan harian.

B. Srategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam teraupetik
28

“Assalamu’alaikum pak, masih ingat saya pak? Coba siapa nama saya? Iya
benar pak”
b. Evaluasi / Validasi
Apakah bapak sudah mandi & gosok gigi sendiri? bagaimana perasaan bapak
setelah mandi dan menggosok gigi?

c. Kontrak dan Tujuan


- Topik :
“Baiklah pak.. sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 09.00 kita berjumpa
lagi dan akan membicarakan tentang manfaat dan tata cara makan dan
minum yang baik”
- Waktu :
“ sesuai janji kita kemarin , kita akan mengobrol selama 15 menit ya pak,
bagaimana bapak setuju?
- Tempat :
“ Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?”

2. Fase Kerja
- “..Berapa kali bapak makan sehari..?
- Iya baguss..!! bapak makan 3 X Sehari..!
- Kalau minum, sehari berapa gelas pak..??
- Betul, Minum 10 Gelas sehari..?
- Apa saja yang disiapkan untuk makan,,?
- Dimana bapak makan..?
- Bagaimana cara makan yanag baik menurut bapak..?
- Apa yang dilakukan sebelum makan..?
- Apa pula yang dilakukan setelah makan..?”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Nah, bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara Makan dan minum
kedua ini?”
b. Evaluasi Obyektif
“Baiklah pak, bapak sudah bisa menyepaktkan manfaat makan dan minum
dengan baik?”
29

c. Rencana tindak lanjut


- “ Baiklah pak, tadi bapak sudah menyepaktkan manfaat bagi kita jika kita
menjaga kebersihan diri, dan kita juga sudah melakukan latihan,
Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal ya pak..! makan 3
X sehari, dan minum 8 – 10 gelas sehari..
d. Kontrak yang akan datang.

- Topik :
“..Baiklah bapak, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan
membicarakan tentang kepaktuhan dan latihan cara Toileting yang baik dan
benar (BAB dan BAK) besok..”
- Waktu
“.. bapak mau jam berapa..? bagaimana kalau jam 09.00,,?..”
- Tempat :
- “..bapak maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di ruang
makan..? baiklah pak, besok saya akan kesini jam 11 ya..! Sampai Jumpa
besok ya pak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.
30

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan III


Dengan Masalah Utama Resiko Perilaku Tindakan Kekerasan

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
a. DS
Pasien merasa lemas untuk jalan dan tidak mata tidak terlalu tajam melihat
b. DO
1) Kulit Pasien tampak kotor
2) Celana Pasien tampak berau pesing
2. Diagnosa keperawatan
Defisit Keperawatan Diri : Toileting (BAB dan BAK)

3. Tujuan Tindakan keperawatan


a) Klien dapat membina hupakngan saling percaya..
b) Klien dapat menjelaskan cara BAK dan BAB dengan benar.
c) Klien dapat melakukan pemenuhan kepaktuhan BAK dan BAB dengan benar
dengan bantuan perawat
d) Klien dapat melakukan pemenuhan makan dan minum secara mandiri
e) Klien dapat memasukan kegiatan BAK dan BAB dengan benar ke dalam jadwal
harian

4. Tindakan keperawatan
a) Bina hupakngan saling percaya..
b) Jelaskan cara BAK dan BAB dengan benar.
c) Bantu Klien dalam melakukan pemenuhan kepaktuhan BAK dan BAB dengan
benar
d) Anjurkan klien melakukan pemenuhan makan dan minum secara mandiri
e) Anjurkan klien untuk memasukan kegiatan BAK dan BAB dengan benar ke
dalam jadwal harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam teraupetik
31

“Assalamu’alaikum pak. Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita bertemu lagi
ya pak. Masih ingat nama saya? Coba siapa? Yup betul sekali bapak.”
b. Evaluasi / Validasi
“Apakah bapak sudah mandi & gosok gigi sendiri? Bagaiman perasaan bapak
setelah mandi dan menggosok gigi? Sudah makan pagi ini..?”

c. Kontrak
- Topik :
“Baiklah pak.. sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 09.00 kita berjumpa
lagi dan akan membicarakan tentang tata cara BAK dan BAB yang baik”
- Waktu :
“ sesuai janji kita kemarin , kita akan mengobsrol selama 15 menit ya pak,
bagaimana bapak setuju?”
- Tempat :
“ Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?”

2. Fase Kerja
- “..Berapa kali bapak BAB sehari..?
- Kalau BAK berapa kali sehari..?,
- kalau bapak BAB dan BAK di mana biasanya..?
- Setelah BAK dan BAB biasanya apa yang bapak lakukan..?
- Menurut bapak apa manfaatnya jika menjaga kebersihan setelah BAB dan
BAK..?”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“..Bagaimana perasaan bapak setelah kita membicarakan tentang cara BAB
dan BAK yang baik..? Bagaimana perasaan bapak setelah membersihkan diri
setelah BAB dan BAK..?
b. Evaluasi Obyektif
Bagus sekali pak, bapak sudah bisa menyepaktkan dengan baik cara BAK dan
BAB yang benar..!”
c. Rencana Tindak Lanjut
“ Baiklah pak, tadi bapak sudah menyepaktkan manfaat bagi kita jika kita
menjaga kebersihan diri setelah BAB dan BAK. Sekarang, coba bapak
32

masukan kedalam Jadwal Kegiatan Harian bapak, sesuai ceklis, BAB 1x di


toilet, BAK 1x di toilet”

d. Kontrak Yang Akan Datang


- Topik :
“..Baiklah bapak, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan
membicarakan tentang kepaktuhan dan latihan cara berhias diri
(berpakaian dan berdandan)..!”
- Waktu
“.. Bapak mau jam berapa..? bagaimana kalau jam 09.00,,?..”
- Tempat
“..Bapak maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di ruang
makan..? baiklah pak, besok saya akan kesini jam 09.00 ya..! Sampai
Jumpa besok ya pak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.
33

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PASIEN

DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : BERHIAS

(Pengkajian dan melatih cara berhias : Berpakaian dan Berdandan)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Data Subjektif :
Pasien merasa lemas dan tidak berdaya.

Data Objektif :
Baju kotor dan berantakan, rampakt acak2an, muka kusam.

2. Diagnosa Keperawatan

Defisit Keperawatan Diri : Berhias (berpakaian dan berdandan)

3. Tujuan Tindakan keperawatan

a. Klien dapat membina hupakngan saling percaya.

b. Klien dapat menjelaskan cara berhias dengan benar.

c. Klien dapat melakukan pemenuhan kepaktuhan berhias dengan benar


dengan bantuan perawat.

d. Klien dapat melakukan pemenuhan berhias secara mandiri.

e. Klien dapat memasukan kegiatan berhias dengan benar ke dalam jadwal


harian.

4. Tindakan Keperawatan

a. Bina hupakngan saling percaya.

b. Jelaskan caraberhias (berpakaian dan berdandan) dengan benar.

c. Bantu Klien dalam melakukan pemenuhan kepaktuhan berdandan dengan


benar.

d. Anjurkan klien melakukan pemenuhan berdandan secara mandiri.


34

e. Anjurkan klien untuk memasukan kegiatan berdandan dengan benar ke dalam


jadwal harian

B. Strategi Komunikasi.

1. Fase Orientasi

a. Salam Teurapeutik

“Assalamualaikum..!! Selamat Pagi Pak , apa kabar pagi ini??

b. Evaluasi / Validasi

“Apakah bapak sudah mandi & gosok gigi sendiri? Bagaiman perasaan
bapakk setelah mandi dan menggosok gigi? Sudah makan pagi ini..? sudah BAB
/ BAK pagi ini? Dimana bapakk BAB dan BAK pagi ini? Apa yang bapakk
lakukan setelah BAB / BAK..?”

c. Kontrak

- Topik :
“Baiklah pak.. sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11 kita berjumpa lagi
dan akan membicarakan tentang berhias (berpakaian dan berdandan)..?
- Waktu :
“ Sesuai janji kita kemarin , kita akan berbincang bincang selama 15 menit
ya pak, bagaimana pak setuju?”
- Tempat :
“ Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?”

B. Fase Kerja

- “..Menurut bapak apa itu berhias..?


- Apa manfaat berpakaian dan berdandan untuk bapakk..?
- Bagus sekali bapakk bisa menyepaktkan manfaat berhias dan berpakaian..!
- Sekarang coba bapakk tunjukan cara berpakaian dan berdandan yang baik..?
- Bagus sekali bapakk sudah dapat menunjukan cara berhias dan berpakaian
yang baik!
35

- Mulai besok coba bapakk masukan Berhias dan Berpakaian kedalam


kegiatan harian..!”

C. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif

“..Bagaimana perasaan bapak setelah kita membicarakan tentang manfaat dan


tata cara berhias dan berpakaian yang baik..?

b. Evaluasi Objektif :

Bagus sekali pak, bapak sudah bisa menyepaktkan dengan baik tentang
manfaat dan cara berhias dan berpakaian yang baik, “

c. RTL

“ Baiklah pak, tadi bapakk sudah menyepaktkan manfaat bagi bapak tentang
cara berhias dan berpakaian yang baik dan benar, mulai besok coba bapak
masukan ke jadwal kegiatan harian bapak”

d. Kontrak yang akan datang.

 Topik :

“..Baiklah bapak, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan
mengevaluasi tentang kepaktuhan dan latihan cara berhias diri (berpakaian
dan berdandan)..!”

 Waktu :

“.. Bapak mau jam berapa..? bagaimana kalau jam 09.00,,?..”

 Tempat :

“..Bapak maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di ruang


makan..? baiklah pak, besok saya akan kesini jam 09.00 ya..! Sampai
Jumpa besok ya pak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.
36

POHON MASALAH

Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif


(EFEK)

Defisit Perawatan Diri


(Core Problem)

Gangguan mobilitas fisik

(CAUSA)

Anda mungkin juga menyukai