Anda di halaman 1dari 4

1.

Bandul

Sistem ayunan atau bandul merupakan salah satu bentuk sistem osilasi dimana bandul
mengalami gerak rotasi bolak-balik, dengan torsi pemulih berasal dari komponen gaya berat.
2. Macam-macam Bandul
a. Bandul Matematis
Bandul tersebut terdiri dari seutas tali yang dianggap tidak memiliki massa
dan sebuah beban diikat di ujung bawah tali. Ujung atas tali dikaitkan pada
posisi tetap (seperti paku). Beban bergantung bebas dan bergerak bolak-balik
akibat pengaruh gaya gravitasi bumi. Sifat bandul matematis sederhana
adalah simpangan tidak boleh terlalu besar. Jika simpangan sangat besar
maka gaya yang bekerja pada benda tidak lagi berbanding lurus dengan
simpangan. Gaya berbanding lurus simpangan hanya untuk simpangan kecil.

Berikut persamaan-persamaan yang terbentuk:


Gaya penarik benda ke posisi setimbang adalah:

F = −W sinθ

b. Bandul Fisis
Ketika membahas bandul matematis, kita menganggap tali tidak bermassa. Berbeda dengan bandul
matematis, pada bandul fisis bentuk, ukuran, dan massa benda pada benda bandul fisis tidak bisa
diabaikan.

Jika sebuah benda digantungkan pada suatu poros O, kemudian diberi simpangan θ
dan dilepaskan, maka benda itu akan berosilasi karena adanya torsi pemulih/momen gaya
pemulih (suatu momen gaya yang selalu mengembalikan bandul pada kedudukan
kesetimbangannya) sebesar: -m g l sinθ

3. Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik kesetimbangan
tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Contoh gerak
harmonik antara lain adalah gerakan benda yang tergantung pada sebuah pegas, dan gerakan
sebuah bandul.

Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bidang, adalah :


 Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi cairan raksa / cairan dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan
lain-lain.
 Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi
ayunan torsi, dan lain-lain.

Contoh gerak harmonik sederhana :

1. Gerak Harmonik pada Bandul

Saat beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda
akan dian di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan diloloskan,
maka beban akan melakukan usaha ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan
beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada
ayunan di atas menerapkan gerak harmonik sederhana.

2. Gerak Harmonik pada Pegas

Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar. Saat sebuah benda
dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh y.
Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang).
Persamaan, Kecepatan, dan Percepatan Gerak Harmonik Sederhana
 Persamaan

 Kecepatan

 Percepatan

Gerak Periodik pada Pegas

Anggap mula-mula benda berada


pada posisi X = 0 sehingga pegas
tidak tertekan atau teregang. Posisi
seperti ini dinamakan posisi
keseimbangan. Jika benda ditarik ke
kanan kemudian dilepaskan, maka
pegas akan menarik benda kembali
ke arah posisi keseimbangan (X = +).
Sebaliknya, ketika benda ditekan ke
kiri (X = –) kemudian dilepaskan, maka pegas akan mendorong benda ke kanan, menuju posisi
keseimbangan. Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada posisi keseimbangan
disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih menurut Robert Hooke dirumuskan sebagai berikut.
Fp = -kX
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang berlawanan dengan
simpangannya.

3. Gerak Melingkar Berseragam

Gerak Melingkar Memakai aturan dapat dipandang sebagai gabungan dua gerak harmonik
sederhana yang saling tegak lurus, memiliki Amplitudo (A) dan frekuensi yang sama namun memiliki
lain fase relatif Ꝋ/2  atau kita dapat memandang Gerak Harmonik Sederhana sebagai suatu
komponen Gerak Melingkar Memakai aturan.

Dari gambar diatas menunjukkan partikel P bergerak masuk dengan melakukan gerak melingkar
beraturan dengan kecepatan sudut konstan dalam lingkaran acuan. jari-jari Xm lingkaran adalah
besar vektor posisi partikel. Adapun waktu t merupakan posisi sudut partikel, di mana posisi
sudutnya pada t=0.

Jika partikel P bergerak dalam gerakan melingkar beraturan, partikel proyeksinya P bergerak secara
sederhana gerak harmonik sepanjang diameter lingkaran. Gambar dibawah menunjukkan kecepatan
partikel.

4.
5.
6.
7.

Sedangkan untuk kecepatannya, bisa dilihat pada gambar dibawah

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Anda mungkin juga menyukai