Anda di halaman 1dari 4

Universitas Indonesia Maju

Ujian Tengah Semester (UTS)

MATA KULIAH : LOGISTIK RUMAH SAKIT


MATERI : PERTEMUAN 1 SD 7
KODE MATAKULIAH : ARS21KN40008
TANGGAL : 16 NOPEMBER 2022
DOSEN : PARGIONO, S.IP, M.KES

UTS dilaksanakan take home, selambatnya 7 hari setelah uts, jawaban soal
diserahkan kepada dosen ybs.

1. Sebutkan faktor faktor tertib administrasi pengelolaan barang dirumah sakit,


Kaitkan dengan varabel sumber daya manusia, sarana dan prasarana, peraturan
Pengelolaan barang di gudang.
2 Dalam siklus manajemen logistik rumah sakit terdapat siklus perencanaan, pengadaa
barang, penerimaan barang, pengelolaan barang digudang dan pendistribusian.
Pertanyaan :
1. bagaimana cara rumah sakit mengadakan perencanaan pengadaan barang,
kaitkan dengan bagian yang ada di Rumah Sakit. (lihat struktur organisasi
RS)
2. Bagian mana yang terlibat perencanaan pengadaan barang RS
3 Bagian mana yang terlibat pada pelaksanaan pembentukan panitia
pengadaan barang
3. Jelaskan Hubungan bagian rumah tangga, bagian keuangan RS dengan
pengadaan barang logistik
4. sebutkan tugas urusan gudang pada runah sakit yang dikaitkan pada instalasi
farmasi.

jawaban diketik pada komputer dengan font times new Roman, selamat dan sukses
selalu.
----------------- par 1112 -----------------------

JAWAB :

1. Identifikasi sumber daya merupakan hal penting dalam pengorganisasian logistik


Hospital Disaster Plan, beberapa hal yang segera harus diidentifikasi di antaranya
adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit. Proses
identifikasi sumber daya dilakukan guna mengetahui kemampuan bagian logistik
sebuah rumah sakit dalam mendukung setiap upaya/kegiatan operasional rumah sakit
dalam penanggulangan bencana. Proses identifikasi sumber daya manusia mulai
dilakukan pada masa pra – bencana. Penanggung jawab bagian logistik harus mampu
membuat jadwal piket setiap personel, baik saat terjadi bencana maupun tidak dan
diharapkan pada setiap jadwal ditempatkan tenaga – tenaga dengan kapasitasnya
masing – masing yang akan mewakili setiap bidang keahlian yang berbeda (misal :
teknisi kelistrikan, staf pergudangan makanan, obat – obatan, dsb). Selain dilakukan
proses identifikasi pada sarana dan prasarana yang mendukung semua kegiatan bidang
logistik, juga sebaiknya dilakukan pengecekan uji fungsi pada semua alat – alat baik
medis maupun non – medis secara berkala sesuai SOP untuk memastikan semua
sarana dan prasarana yang ada siap digunakan kapan pun dibutuhkan.

2.

a. Sturktur organisasi rumah sakit pada Unsur administrasi umum dan keuangan
salah satunya melakukan perencanaan. Perencanaan kebutuhan merupakan
kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan persediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan hasil kegaitan
pemilihan untuk mencapai terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat
waktu dan efisien. Perencanaan obat dilakukan untuk menghindari kekosongan
dengan menggunakan metode dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan
antara lain konsumsi, epidemiologi/morbiditas, kombinasi metode konsumsi dan
epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran.Perencanaan biasanya dilakukan
bulanan atau mingguan untuk mengendalikan persediaan dan tempat distribusi.

b. Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah


direncanakan. Proses pengadaan yang baik adalah: a. Mendapatkan obat dengan
benar dengan jumlah yang benar b. Harga pembelian yang serendah mungkin c.
Kualitas sesuai standar yang dipersyaratkan d. Pelayanan dan kualitas supplier
dapat dipercaya e. Pengaturan waktu pengiriman (mencegah kekosongan stok).

c. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang dan/ Jasa melaksanakan


pemeriksaan atas hasil pelaksanaan barang dan/atau jasa oleh penyedia barang
dan/atau jasa serta membuat berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan..

3. Bagian rumah tangga dan bagian keuangan RS merupakan bagian Logistik non medik
yang merupakan salah satu material yang menjadi alat penggerak rumah sakit dalam
memberikan pelayanan kepada pasien dimana pihak manajemen harus memperhatikan
kualitas dan kuantitas barang yang sesuai dengan permintaan dari satuan kerja serta
total biaya yang dikeluarkan. Dimana hal tersebut bisa dijadikan indikator
keberhasilan atau prestasi yang dicapai rumah sakit. Kebutuhan logistik non medik
terbagi 2 yaitu belanja modal dan belanja barang. Belanja modal seperti barang
inventaris dan belanja barang biasanya antara lain Alat Tulis Kantor (ATK), Alat
Rumah Tangga (ART), Alat Kebersihan, Barang Cetakan Administrasi dan Cetakan
Medis, bahan bakar, serta linen. Banyak atau tidaknya kebutuhan logistik non medik
dipengaruhi oleh tipe rumah sakit, jenis pelayanan yang diberikan dan kecenderungan
pola penyakit yang terjadi di masyarakat. Semakin besar tipe rumah sakit, jenis
pelayanan yang diberikan, dan kecenderungan pola penyakit yang sedang berkembang
maka kebutuhan logistik non medik semakin besar. Oleh karena itu ketersediaan
logistik non medik di rumah sakit harus mendapat perhatian yang lebih dengan
membuat perencanaan logistik non medik yang sesuai dengan permintaan dari satuan
kerja yang membutuhkan. Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas dalam urusan
perlengkapan, urusan inventaris, keamanan dan perparkiran dan kendaraan dinas. Dari
struktur organisasi tersebut Sub Bagian Rumah Tangga memiliki peranan penting
dalam kegiatan pelayanan di rumah sakit. Sedangkan pengadaan barang logisitk/
Manajemen logistik rumah sakit memiliki fungsi yang terangkum dalam siklus
logistik yang meliputi perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, pemanfaatan, dan pengendalian. Semua dari fungsi tersebut saling
berkaitan satu sama lain demi memberikan kelancaran pelayanan logistik ke seluruh
satuan kerja yang membutuhkan. Walaupun di rumah sakit logistik medik seperti
obat-obatan dan alat-alat medis merupakan kebutuhan vital dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien, namun logistik non medik juga harus
diperhatikan kebutuhannya. Logistik non medik itu sendiri merupakan perlengkapan
penunjang dalam menyempurnakan dan melengkapi pelayanan medis di rumah sakit
yaitu berkaitan dengan pelayanan administrasi dan kegiatan operasional baik untuk
kepentingan pasien dan pegawai rumah sakit dalam menjalankan aktivitasnya.

4. Tugas Instalasi Farmasi bukan hanya melayani permintaan obat melalui resep dokter
bagi pasien rawat jalan, IGD maupun rawat inap, tetapi pelayanan farmasi mencakup
proses pemilihan, perencanaan, pengadaan, produksi, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian mutu dan farmasi klinis. Gudang farmasi merupakan
tempat penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pemeliharaan barang
persediaan berupa obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya. Gudang
Farmasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
dalam bidang pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian perbekalan
farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan di gudang farmasi untuk mengelola barang persediaan
farmasi yang dilakukan sedemikian rupa agar kualitas tetap terjaga, barang terhindar
dari kerusakan fisik, pencarian lebih mudah dan cepat, dan aman dari pencuri dan
mempermudah pengawasan ketersediaan obat dan alat kesehatan lainnya. Apotek
rawat jalan melayani pelayanan resep rawat jalan dan IGD sedangkan apotek rawat
inap yang berada didalam rumah sakit melayani pelayanan resep rawat inap.
Pelayanan Instalasi Farmasi mencakup penyelenggaraan pengelolaan sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, pelayanan farmasi klinik dan manajemen
mutu, dan bersifat dinamis dapat direvisi sesuai kebutuhan dengan tetap menjaga
mutu.

Anda mungkin juga menyukai