Anda di halaman 1dari 67
Gg Angkasa Pura | airports PT. ANGKASA PURA I (Persero) PEKERJAAN JASA KONSULTAN STUDI EVALUAS! KONDISI PERKERASAN RUNWAY DAN — PERENCANAAN KONSTRUKSI! PERBAIKANNYA DI BANDAR UDARA ELTARI - KUPANG, BANDAR UDARA SAM RATULANG! - MANADO DAN BANDAR UDARA PATTIMURA - AMBON Rencana Kerja & Syarat-syarat ERJAAN OVERLAY RUNWAY 07 — 25 DAN TAXIWAY DI BANDAR UDARA EL TART KUPANG TAHUN 2017 PT. PT. GEO. SARANA GUNA ‘MAPPING & ENGINEERING SURVEY - DESIGN & SUPERVISION Sy RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | aieorrs Oar Udo BT apars KATA PENGANTAR Sesuai dengan kegiaian Pekerjaan “Jasa Konsultan Studi Evaluasi Perkerasan Runway dan Perencanaan Perbaikannya di Bandar Udara El Tari Kupang, Bandar Udara Sam Ratulangi Manado dan Bandar Udara Pattimura Ambon”, yang merupakan kerjasama antara PT Angkasa Pura 1 (Persero) dengan PT. Geo Sarana Guna, maka Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini menjadi salah satu syarat dalam perjanjian kerjasama tersebut. Laporan Reneana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, disusun sebagai ketentuan yang di tuangkan dalam KAK serta Dokumen Kontrak Kerjasama antara Penyusun dan Pihak pemberi Pekerjaan, dimana isi dari Laporan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini adalah persyaratan umum, spesifikasi bahan yang igunakan dan metode Kerja setiap tahapan pekerjaan, Kepada semua pihak yang telah mencurahkan waktu dan perhatian, memberikan partisipasi dan dukungan data, khususnya kepada pihak PT Angkasa Pura I, serta pihak-pihak lain yang mendukung sclesainya Laporan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, kami mengucapkan terima kasih. Semarang, Desember 2016 SF ENCANA KEUA a S¥ARAT SARA AngkasaPura | a\ee0s ‘hn Ray PEKERJAAN : JASA KONSULTAN STUDI EVALUASI PERKERASAN RUNWAY DAN PERENCANAAN PERBAIKAN KONSTRUKSINYA DI BANDAR UDARA EL TARI-KUPANG, BANDAR UDARA SAM RATULANGI-MANADO DAN BANDAR UDARA PATTIMURA-AMBON LEMBAR PENGESAHAN: RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT Diperiksa dan disetujui oleh : Disusun oleh : PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) Diketahui oleh : PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) Direktur Teknik ff RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | aixporrs aie apn te DAFTAR IS! DAFTAR ISL itt DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii PASAL 1.PERSYARATAN UMUM 1 1, 1. PERSIAPAN.. LL. Direksi Keet. 1.1.2. Laboratorium. 1.1.3, Pemasangan Patok dan Pengukuran 1.1.4. Papan Nama Proyek .. 1, 2. PENGUIIAN LAPANGAN, 12.1. Umum 1.2.2, Pemenuhan Terhadap Spesifikasi.. 1.2.3. Pongukuran dan Pombayaran.... 1.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN. 13.1. Umum 1.3.2. Pengendalian Mutu Bahan dan Keterampilan Kerja .. 1.3.3, Pengelola Lapangan dari Penyedia Barang dan Jas 1.3.4. Pengendalian Lingkungan, Pengendalian Kebersihan Lingkungan, Kebersihan Peralatan, dan Keselamatan Kerja. 1.3.5. Pengaturan Pekerjaan di Lapangan . 1, 4. STANDAR RUJUKAN, 14.1. Umum, 1.4.2. Jaminan Kualitas 1. 5. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN es. 1.5.1. Umum... Lf RENCANA KERIA & SYARAT-SYARAT ‘ely ey eon Ti AngkasaPura | ainrorrs ‘Bandar Udara Bt Tart- Kupong 1.5.2, Sumber bahan-bahan 14 1.5.3. Pengangkutan... 15 1.5.4. Penyimpanan Bahan. 16 1.5.5. Pengukuran dan Pembayaran 18 1. 6. DOKUMEN REKAMAN PROYEK.. 18 1.6.1. Umum... 18 1.62. Dokumen Rekaman Proyek 1.63. Penyimpanan on 1.64, Bahan Rekaman Proyek.... 1.6.5. Pemeliharaan Dokumen Pelaksanaan Proyek PASAL 2. KONSTRUKSIPERKERASAN 21 2.1. ASPAL TACK COAT sss 2.1.1. Lingkup Pekerj@an..ncsoee 2.1.2, Bahan. 2.1.3. Peralatan/Perlengkapan.... 2.1.4, Ponggunaan Bahan Aspal . 2.1.5. Tanggung Jawab Penyedia Barang dan Jasa Mengenai Bahan Aspal. 2.1.6. Pengukuran .. 2.1.7. Pembayaran.. 2.2, ASPAL HOTMIX.. 2.2.1. Lingkup Pekerjaan.. 2.2.2, Baban. 2.2.1. Job mix Formula/ Syarat Campuran 2.2.2, Marshall Method Mixture.. 2.2.3, Trial compaction 2.2.4, Pembatasan Berkenaan dengan Cuaca.. iv Ss ENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | ieporrs ‘nar Ub Bar Ragan 2.2.5. Bituminous Batch Mixing plant 34 2.2.6. Bituminous Pavers / Asphalt Finisher .. 39 2.2.7. Rollers. 2.28, Persiapan Bahan Agregat....... 2.2.9. Persiapan Bituminous Mixture. 2.2.10. Pengangkutan Dan Penyimpanan / Delivery Aspal Hotmix. 2.2.11. Penghamparan Dan Pelaksanaannya 2.2.12, Pemadatan. 2.2.13. Joint. 2.2.14, Membuat Pinggiran / Shaping Edges... 2.2.15. Surface Test 2.2.16, Sampling Pavement. pees) 2.2.17. Tanggung Jawab Penyedia Barang dan Jasa atas Bahan Aspal dan Agregat........47 2.2.18, Sampling dan Testing. eens AB, 2.2.19. Pengendalian Mutu.. 1 AB 2.2.20, Pengukuran 2.2.21, Pembayarat rns 2.3, PERBAIKAN WEAKSPOT ssn 2.3.1. Pembongkaran....cn0 2.3.2. Kebersihan Lubang Weak Spot... 233. e 23.4, erent 5) 23.5. concert . 56 2.3.6. Pembongkaran Overlay Sementara (Tapering)... . 56 2.4. METODE KERJA 1... sine ot 2.4.1. Mobilisasi dan Demobilisas 57 v 7 RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT ‘ney Rev con Ty AngkasaPura | airports indo Cora Tart Kapon 2.4.2. Pekerjaan Galian 2.4.3. Pekerjaan Aspal. 2.4.4. Tahapan Overlay dan Tapering, 2.4.5, Estimasi Kebutuhan Jumlah Alat Berat.. PASAL 3.MARKA crosses 3.1. Lingkup Pekerjaan. 3.2. Dimensi Marka Landasan 3.2.1. Marka Runway Designation. 3.2.2. Marka Runway Centerline 3.2.3, Marka Runway Threshold. 3.2.4. Marka Aiming Poin 3.2.5. Marka Touchdown Zone. 3.3. Material-Material 3.3.1, Penerimaan Material... 3.3.2. Bahan Cat.. 3.4. Pembatasan Cuaca. 3.5. Peralatan.. 3.6, Pelaksanaan reseed OF: 3.7. Perlindungan. 3.8. Kegagalan Pelaksanaan Disebabkan Oleh Material dan Pelaksanaannya.. 3.9. Pengukuran, 3.10, Pembayaran. PASAL 4.PENINGGIAN RUNWAY EDGE LIGHT. 4.1, Lingkup Pekerjaan...oneneennmn Ree eee et 70 4.2. Peraturan Teknis Pekerjaan.. 1 4.3, Pekerjaan Utama.. a vi 7 rY ENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Sx aya AngkasaPura | ainpors po tec ca tramet DAFTAR TABEL ‘Tabel 2.1 - Material Aspal untuk Tack coat ‘Tabel 2.2 - Persyaratan Aspal Keras Pen 60. ‘Tabel 2.3 - Material Aspal Alternatif.. ‘Tabel 2.4 - Ketentuan Agregat Kasar.. Tabel 2.5 - Ketentuan Agregat Halus.. ‘abel 2.6 - Gradasi Campuran Beraspal. ‘Tabel 2.7 - Persyaratan Hasil Uji Marshall Tabel 2.8 - Job mix Tolerance... ‘Tabel 2.9 - Batas Temperatur Campuran. ‘abel 2.10 -Ketentuan Kepadatan. Tabel 2.11 Pengendalian Mutu Tabel 3.1 - Jumlah Garis Threshold dan Lebar Landasan. Tabel 3.2 - Standar Aiming Point... ‘Tabel 3.3 - Syarat Touchdown Zone Markings. Tabel 3.4 - Spesifikasi Cat Marka Bandar Udara .. Tabel 3.5 - Spesifikasi Initial dan Intervention Level .. Lf TUNCANA KERA SyaRATSeaRAT AngkasaPura | airports pode tame ha. Be DAFTAR GAMBAR Gambar 2.2 - Grafik Gradasi Campuran Beraspal Wearing Course. Gambar3.1 - Marka Runway Designation, Centerline, dan Threshold. Gambar 3.2 - Standar Dimensi untuk Angka dan Huruf... Gambar 3. 3 - Marka Aiming Point dan Touchdown Zone si.eimoseose viii F ENCANA KERIA# syanarsvanat AngkasaPura | airrorrs Overlay Ruway dan Taxiwoy Ban Ua art = apa PEKERJAAN OVERLAY PASAL1. PERSYARATAN UMUM. A, Isls Te PERSIAPAN Direksi Keet Penyedia Barang dan Jasa diwajibkan membuat Direksi Keet luas sekitar 54 m? dan ‘gudang-gudang bahan. Lokasi Direksi Keet harus disetujui oleh Direksi Teknis di Lapangan. Spesifikasi mengenai pembuatan direksi keet tersebut harus disesuaikan dengan gambar rencana dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis di lapangan. Direksi keet terdiri dari pondasi batako, dinding triplek, rangka kayu borneo, atap seng ‘gelombang dan lantai di-floor/diplester. Perlengkapan pada Direksi keet terdiri dari beberapa set meja, kursi tamu, papan tulis/white board, file kabinet, gambar rencana, time schedule, grafik cuaca, buku tamu dan buku harian mingguan standar. Laboratorium, Laboratorium digunakan sebagai pengendalian mutu dalam pelaksanaan proyek atau uji kualitas. Uji kualitas ini bertujuan untuk membuktikan kesesuaian batas minimal nilai ‘ukur (parameter) dari bahan yang akan dan telab/sedang dilaksanakan termasuk bahan ‘maupun campuran bahan yang telah terpasang, yang dituangkan melalui dokumen spesifikasi teknis pekerjaan. Laboratorium pengujian bahan, meliputi uji kualitas material di bidang aspal, beton dan tanah, Pelsksana harus membangun laboratorium dan menyiapkan staf, tenaga Jaboratorium dan peralatan pengujian Iaboratorium disesuaikan dengan pekerjaan yang ada di kontrak. Bangunan Laboratorium disesuaikan dengan kondisidilapangan dengan ‘mempertimbangkan semua material yang akan dites. Semua biaya yang dikeluarkan dalam penyediaan laboratorium/tes Laboratorium sudah termasuk dalam biaya proyek. I ENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | airorrs Overy vay don Tie ‘ar Cer ert span 1.1.3. Pemasangan Patok dan Pengukuran A. ersyaratan umum untuk Pengukuran dan Persiapan Kerja. 1) Perlindungan terhadap titik acuan (reference pointy marka yang diperlukan. 2) Melakukan semua pekerjaan dengan hati-hati dalam rangka melindungi/ mempertahankan semua benchmarks, monumen dan titik acuan lain, 3) Apabila temyata ada “reference marks or point” tergeser atau terganggu maka Penyedia Barang dan Jasa harus melaporkan ke Konsultan Pengawas serta Direksi Teknis dan secara hati-hati memasang kembali sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Persyaratan Umum 1) Yang menjadi lingkup pekerjaan pengukuran meliputi “Traverse Survey, Center line Survey, Profile leveling cross section survey and existing services swevey” pada lokasi yang menjadi lingkup pekerjaan di bawah kontrak untuk ppersiapan pelaksanaan pekerjaan lebih Janjut. Semua hasil pengukuran dan informasi ketinggian harus di transfer dalam bentuk gambar dan disampaikan ke Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis untuk mendapatkan persetujuan, Apabila hasil pengukuran dan gambar sudah betul / akurat dan memuaskan maka Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis serta Penyedia Barang dan Jasa akan menanda tangani gambar tersebut, dimana gambar tersebut herus ‘menjadi acuan pelaksanaan konstruksi. 2) Pelaksanaan pengukuran harus dilaksanakan oleh personil yang mendapat Kendali tangsung oleh tenaga ahli pengukuran (Geodetic Engineer) dan ‘mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Bench Marks Existing 1) System koordinat X dan Y sesuai dengan gambar rencana, 2) Terdapat beberapa Bench Marks di lokasi proyek seperti yang terdapat pada ‘gambar rencana yang dapat dipakai sebagai scuan. Metoda Pengukuran Penyedia Barang dan Jasa harus menyampaikan proposal metoda pelaksanaan pengukuran dimana metoda tersebut harus dilaksanakan mengikuti standar intemnasional. Pelaksanaan pengukuran belum dapat dimulai sebelum proposal 2 47 es RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | airPoxrs nar Car ata metoda pelaksanaan tersebut disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi ‘Teknis. Penyedia Barang dan Jasa harus memperhatikan hal-hal di bawah ini selama melakukan pelaksanaan pengukuran. 1) Tranverse Survey a) Semua ukuran harus dimulai dan berakhir pada bench mark yang pertama, - “Triangle survey adopting a traverse method” harus digunakan untuk menentukan titik awal untuk setiap pengukuran area, + Sudut horizontal harus diukur tiga kali untuk kedua arah jarum jam dan berlawanan jalur jam dan sudut yang dipakai adalah rata-rata dari enam pembacaan, b) Pengukuran jarak harus dilakukan dua kali. Rata-rata dari dua pengukuran yang diambil sebagai ukuran jarak. Hal ini apabila dua ukuran tersebut tidak berbeda melebihi dari toleransi standard. c) Kesalahan “angular and linier” akhir tidak boleh melebihi ketentuan- ketentuan standar. 2) Levelling Survey a) “Levelling survey” harus dimulai dan berakhir pada bench mark yang permanen. b) Toleransi kesalahan akhir tidak boleh melebihi dari 10 VD dalam satuan mm, dimana D adalah jarak loop (Joop distance) dalam km. ©) Akurasi peralatan harus dalam batas-batas toleransi spesifikasi produsen / pabrik peralatan. 3) Cross section a) Dilaksanakan tegak lurus terhadap arah "center line” yang telah ditentukan untu setiap pengukuran kawasan pada setiap interval tiga ‘moter sepanjang "center line”. b) Sepanjang arah tegak Iurus “center line”, elevasi/evel diukur setiap perubahan titik/point, tepi perkerasan, struktur lain seperti drainase, pagar dan lain-lain. ©) Dilaksanakan dengan penandsan titik yang dicat warna putih untuk ‘memudahkan pelaksanaan di lapangan. gs [RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Angkasa Pura | aieeorrs ata ar pene 4) Long Section a) Dilaksanakan setiap interval lima meter sepanjang "center line”. b) Semua elevasi dari titi ik ini yang mengalami perubahan elevasi, tepi perkerasan dan bangunan sepanjang cross section harus tercatat. ©) Dilaksanakan dengan penandasn tik yang dicat wama putih untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan. 5) Penyusunan Data dan Pembuatan Peta (Compiling and Mapping) a) Data pengukuran lapangan harus disusun dan diproses dengan cara yang akan dijelaskan berikut ini. b) Data pengukuran selanjutnya diketik dan ditanda tangani oleh pengawas lapangan (Field supervisor) yang harus berisi item-item di bawah ini - Nama dan koordinat dari benchmark yang digunakan sebagai titik acuan (referensi acuan) untuk pertalian dan titik utama (linkage and principal points), ~ Perhitungan Ketidakeocokan evaluasi antara elevasi point utama awal dan elevasi point utama akhir. ~ Nama dan type peratatan yang dipakai. ~ Ukuran panjang poligon. ~ Metoda perhitungan sudut dan koreksi poligon. ~ Lokasi peta dan uraian benchmark harus disampaikan dalam gambar. ~ Semwa sketsa tapangan dan hasil perhitungan. - Koordinat dan elevasi dari titik kritis/utama dan kemiringan elevasi pada titik pertemuan selama pelaksanaan survey lapangan, termasuk titik awal dan ttik akhir pada area survey. ~ Hasil pengukuran harus diproses untuk menunjukan semua level, kontur setiap 25 cm interval dan data lapangan dan diplot pada gambar dengan ukuran Al dengan skala sebagai berikut: © Layout Plan Skala | : 1000. © Profil Skala Vertikal 1 : 100, Horizontal 1 : 1000. © Potongan Melintang Skala | : 100 untuk vertikal dan horizontal. Sf RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | jeporrs Onra Ravay don Ts ‘Bandar Uae Tr - apa E. Bench Marks Sementara Setiap interval $00 m harus dibuatkan bench marks sementara. Lokasi dan kkonstruksi bench marks sementara harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Titik bantu ketinggian adalah BM 1 yang terletak di depan gedung PKP PK sisi barat dengan elevasi + 112 meter. F._ Persyaratan Gambar Topografi 1) Selama satu minggu sesudah pelaksanaan pengukuran selesai Penyedia Barang dan Jasa harus sudah menyampaikan gambar blue print tiga set ke Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis untuk pengecekan dan persetujuan/anproval. 2) Setelah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, Penyedia Barang dan Jasa harus menyampaikan gambar topografi hasil pengukuran ke Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis sebanyak 5 lima) set Blue print dan 1 (satu) set asli kalkir. 3) Lima set blue print gambar topografi harus dijilid dengan rapi dengan cover ‘yang mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. G. Penyedia Barang dan Jasa harus menyediakan patok dari kayu kaso ukuran 4/6 cm, tinggi 200 cm atau sesuai kebutuhan, dicat warna putih dan hitam, tiap satu km dibutuhkan 80 buah patok. H. Pengukuran dilakukan Penyedia Barang dan Jasa bersama Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, dari mulai STA awal sampai STA akhir. 1. Hasil pengukuran merupakan salah satu dasar awal pckerjaan (MCO), bagian dasar perhitungan pembayaran dan dasar peritungan akhir pekerjaan (Final Quantity) . Papan Nama Proyek Penyedia Barang dan Jasa harus menyediakan papan nama proyek berukulan 120 x 80 cm yang terbuat dari triplek, diberi rangka kayu kaso ukuran 4/6 cm, dan tiang dengan ukuran 5/7 cm dicat dengan warna yang sesuai dengan gambar rencana dan diberi penaman sesuai informasi dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Gf RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | aireorrs vera Rwy don Taine anc ara Tr - Kirpan 12 12 1.2.2. 1.23. PENGUSIAN LAPANGAN Umum A. Penyedia Barang dan Jasa harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan keterampilan untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. B. Pengujian untuk persetujuan material dan komposisi campuran akan dilaksanakan oleh laboratorium independen yang sesuai dengan pengaturan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Pengujian khusus di laboratorium pusat harus juga dilaksanakan bila diminta demikian oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. C. Penyedia Barang dan Jasa harus menyediakan laboratorium lapangan untuk ‘kebutuban pengujian lapangan. Pemenuhan Terhadap Spesifikasi Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam spesifikasi. Apabila hhasil pengujian tidak memuaskan, Penyedia Barang dan Jasa harus melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan peningkatannya jika diperlukan oleh Direksi Teknis atau Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, dan harus melengkapi pengujian- pengujian untuk menunjukkan terpenuhinya spesifikasi Pengukuran dan Pembayaran Penyedia Barang dan Jasa harus bertanggungjawab membayar biaya-biaya semua pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya pengujian yang ditentukan dalam bab ini harus dimasukan dalam item pembayaran, dan tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk pengujian. Alat-alat yang harus disediakan oleh Penyedia Barang dan Jasa adalah sebagai berikut : A. Dua set A.S.T-M. Sieves berkisar dari 3” sampai No. 200. B. Centrefuge extractor untuk bitumen dari bituminouspaving mixture. CC. Alat-alat untuk menentukan besarnya berat jenis dan void ratio dalam campuran bituminous, terdiri dari analytical balance sensitive 0,1 gr dan dilengkapi dengan ‘panstraddle atau stationery support yang lain, picnometer dengan isi 500 atau 750 mi. ‘D. Alat Marshall lengkap untuk penentuan dari resistance to plastic flow menurut AS.TM. D-1559-65. LF ENCANA KER SYARAT SARA AngkasaPura | ainrorrs nade liteo ton. Rapes E. 2 (Dua) 4” diamond crown drills dengan portable core drilling machine watuk drilling cilinder daxi perkerasan bituminous. 1.3, PELAKSANAAN PEKERJAAN 13.1, Umum A. Uraian ‘Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan penampilan pekerjaan yang benar, Penyedia Barang dan Jasa harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan memuaskan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, Staf teknik tersebut jika dan bilamana diminta herus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan keterampilan kerja. ‘Mengendalikan dan mengorganisir tenaga kerja Penyedia Barang dan Jasa dan memelihara catatan-catatan serta dokumentasi proyek. B. Pemeriksaan Lapangan Sebelum pengaturan lapangan dan pengukuran, Penyedia Barang dan Jasa_harus mempelgjari gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis mengadakan pemeriksaan daerah proyek, dan rekontruksi drainase tepi ‘ariway serta melakukan pemeriksaan yang terinei semua pekerjaan yang diusullkan, 1) Patok-patok stasiun harus diperiksa 2) Pada lokasi dimana pelebaran harus dilaksanakan, potongan melintang asli harus direkam dan diperlihatkan, 3) Pada daerah-daerah perkerasan dimana satu pekerjaan per permukaan harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu taxiway, sebagian runway harus diukur, seria penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan kelandaian dan kemiringan melintang, dan untuk menentukan pengukuran ketebalan serta lebarya konstruksi baru. an dan/atan lapis, 1.3.2. Pengendalian Mutu Bahan dan Keterampilan Kerja ‘A. Somua Bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui olch Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Sertifikat ujian pabrik pembuat - Sf ENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | aizporrs Overay Runway dan Tay ‘Bandar ara B Tart Kagan G harus diserahkan untuk semua item-item yang dibuat pabrik termasuk aspal, semen, kapur, alat konstruksi dan kayu. Penyedia Barang dan Jasa harus menyediakan contoh-contoh semua bahan-bahan yang diperlukan untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan sebclum digunakan dilapangan dan bilamana Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis meminta demikian, sertifikasi selanjutnya harus dilakukan atau pengujian-pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas. Semua ketrampilan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Bahan harus diuyji di lapangan atau di laboratorium atas permintaan Konsultan Pengawas dan Dircksi Teknis dan Penyedia Barang dan Jasa harus membantu dan ‘menyediakan peralatan dan tenaga untuk pemeriksaan, pengujian dan pengukuran. Desain campuran untuk aspal, asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) harus disiapkan dan diuji sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada campuran boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan terkecuali campuran tersebut_memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Hlasil scmua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan dilapangan dan disain campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. 1.3.3. Pengelola Lapangan dari Penyedia Barang dan Jasa A. Penyedia Barang dan Jasa_harus menunjukan scorang pimpinan lapangan untuk ‘memberikan nasihat dan mengatur pekerjaan kontrak, termasuk pengorganisasian ‘tenaga dan peralatan Penyedia Barang dan Jasa dan bertanggung jawab bagi pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan persyaratan kontrak. Pimpinan lepangan harus memiliki pengalaman paling sedikit selame sepuluh tahun pada pekerjaan proyek dan harus tenaga abli di bidang sipil yang mampu. Untuk perbaikan-perbeikan keeil dan pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini dapat tidak harus dan tergantung kepada konfirmasi tertulis dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. SS RENCANA KERIA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | airporrs na Renan Tey B. Penyedia Barang dan Jasa harus menyediakan layanan pelaksana lapangan dan quality control yang mampu dan berpengalaman untuk mengendalikan pekerjaan Japangan dalam kontrak, termasuk pengawas lapangan, kualitas dan keterampilan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak. 1.3.4, Pengendalian Lingkungan, Pengendalian Kebersihan Lingkungan, Kebersihan Peralatan, dan Keselamatan Kerja. ‘A. Penyedia Barang dan Jasa harus, menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang penuh terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua penyediaan disain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air disekitarnya akan ditsati. B. Penyedia Barang dan Jasa tidak boleh menggunakan kendaraan-kendaraan yang ‘memancarkan suara sangat keras (gaduh), dan di dalam daerah pemukiman suatu sarigan kegaduban harus dipasang serta dipetihara selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan motor, di bawah pengendalian Penyedia Barang dan Jasa. C. Penyedia Barang dan Jasa harus juga menghindari ponggunaan poralatan borat yang berisik dalam daerah-daerah tertentu sampai larut malam atau dalam daerah- daerah rawan seperti dekat Pemukiman, Perkantoran dan lain-lain. D. Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, Penyedia Barang dan Jasa hharus melakukan penyiraman secara teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan Kerilkil dan harus menutupi truk angkutan dengan terpal. 1.3.5. Pengaturan Pekerjaan di Lapangan ‘A. Alinyemen runway,beserta patok stasiun yang dipasang secara benar akan diambil sebagai acuan untuk pengaturan lapangan pekerjaan-pekerjaan proyek. Bilamana tidak ada patok stasiun yang ditemukan, patok-patok marka atau patok-patok referensi akan didirikan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis sebelum imulainya pekerjaan-pekerjaan kontrak. B. Jika dianggap perlu olch Konsultan Pengawas dan Dircksi Tcknis, Ponycdia Barang dan Jasa harus mengadakan survai secara cermat dan memasang patok beton (Bench Marks) pada lokasi yang tetap, sepanjang proyek untuk SF RENCANA KERIA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | aieeorrs Grey ey on Tay ‘Bonar CB Tar apa ‘memungkinkan disain, survai perkerasan, atau pengaturan dilapangan pekerjaan ‘yang harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi dimasa depan. Penyedia Barang dan Jasa harus memasang tonggak-tonggak konstruksi untuk membuat garis dan kelandaian bagi pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu runway, ketinggian perkerasan, drainase samping dan gorong-gorong, sesuai dengan gambar-gambar proyek menurut perintah Konsultan Pengawas dan Direksi ‘Teknis. Persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis atas garis dan kketinggian tersebut akan diperolch sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi berikut sebagai modifikasi (perubahan) yang mungkin diperlukan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis yang harus dilaksanakan tanpa penundaan. Untuk pokerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelebaran dan pembangunan baru, penampang melintang harus diambil pada setiap jarak 5 meter, atau satu jarak Jain yang dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, digunakan sebagai satu dasar untuk penghitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan, Penampang melintang tersebut harus digambar pada profil dengan skala dan ukuran-ukuran ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, serta sgaris-garis dan permuksan penyelesaian yang diusulkan harus kepada Konsultsn Pengawas dan Direksi Teknis untuk mendapatkan persetujuan dan tandatangan, serta untuk suatu pengesahan yang diperlukan. Yang asli dan satu copy akan ditahan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis dan dua copy yang sudah ditanda tangani dikembalikan kepada Penyedia Barang dan Jasa. Pekerjaan-pekerjaan ini harus ditata di lapangan di bawah pengendalian dan pengaturan penuh oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, serta dalam satu kesesuaian yang tinggi tethadap gambar-gambar dan spesifikasi. Setiap koreksi ‘atau perubahan dalam alinyemen atau ketinggian harus atas dasar penyelidikan serta pengujian lapangan lebih lanjut dan harus dilaksanakan sebagaimana yang 135 ‘Pengiriman ke penghampar (Asphalt Finisher). 130-150 Penggilasan awal (breakdown rolling), Tandem roller. 125-145 Penggilasan sekunder (intermediate rong), PTR 100-125 Penggilasan air (nishing rolling), Tandem roller. 395 ‘Sumber: Bina Marga Spesifikasi umum Tahun 2010 rev. 3 111. Penghamparan Dan Pelaksanaannya A. Persiapan dan Pelaksanaan ‘Sebelum campuran aspal hotmix dihamparkan, maka permukaan lapisan yang ada harus dibersihkan dari material yang terlepas dengan sweeper yang dilengkapi blower atau sapu lidi sesuai petunjuk Direksi dan Pengawas Pekerjaan. Hanya dijjinkan menghampar campuran aspal hotmix di atas lapisan yang kering, yang dalam keadaan baik dan hanya pada waktu cuaca baik. Tidak diijinkan menghampar campuran aspal hofmix bila temperatur tidak memenubi syarat. Grade control antara pinggiran runway, taxiway atau shoulders harus dengan tongkat - tongkat grade atau paku - paku baja yang dipasang pada garis scjajar dengan center line, dan jarak tiap tongkat atau paku tersebut cukup dekat untuk ‘merentangkan tali, Penghamparan harus dimulai pada tempat terjauh dari mixing plant dan terus menuju kearah mixing plant, kecuali bila diperintahkan lain oleh Direksi dan Pengawas Pekerjsan. 42 FT pancANa RERUCR SranAT-svARAT AngkasaPura | aineorrs ‘md oe aap Tidak diperkenankan melewati material yang sudah dihamparkan, sampai ‘material dipadatkan dengan cara yang telah ditetapkan dan sudah mendingin sama dengan temperatur sekitarnya. B. Machine Spreading Setelah sampai ditempat pelaksanaan hormix dimasukan / dituang kedalam Bituminous paver dan segera dihamparkan selebar yang telah ditetapkan, Solanjutnya digilas dengan tinggi lapisan yang merata schingga bila pekerjaan selesai akan memenuhi tebal yang ditetapkan dan sesuai dengan grade dan surfacecontour yang ditetapkan, Kecepatan paver harus diatur agar campuran aspal hormix tidak melesak dan terkoyak (pulling dan tearing). Campuran aspal hotmix harus dihamparkan memanjang dengan minimum lebar 3 m, Penghamparan dimulai dari sepanjang sumbu runway atau taxiway pada bagian yang tertinggi dengan slope searah, untuk menjamin drainage yang baik, strip selebar 15 cm, didekat tempat dimana material nantinya dihamparkan tapi tidak boleh dibiarkan tanpa digilas 2 jam sesudah dihampar. Setelah jalur pertama dipadatkan, diikuti yang kedua kemudian dipadatkan seperti jalur hamparan yang pertama, kecuali jika penggilasan diperlebar sampai meliputi 15 cm dari jalur terdahulu sebelum dipadatkan. Sekiranya jalur hamparan disampingnya atau yang kedua tidak dapat dihamparkan dalam waktu 2 jam, 15 om dari jalur hamparannya yang pertama tadi harus digilas. Sesudsh jalur hamparan kedua dihamparkan dan digilas harus dipasang Satu penggaris lurus yang, panjangnya paling sedikit 3 m. Melintang sambungan memanjang / longitudinal joint untuk memeriksa kemiringan dan contour dari permukaan tersebut. Bidang tepi lurus dari jalur hamparan permukaan harus bersih dari debu atau kotoran lainnya sebelum ada campuran aspal hotmix yang dihamparkan disebelahnya. Jika bidang permukaan sambungan telah Kering dan berdebu, maka bidang permukaan tersebut harus disikat aspal. Selain dengan menyikat aspal persetujuan Pemimpin Proyek. Jika selagi pekerjaan spreading machine perlu dialihkan dari Jjajaran yang berdekatan, maka tempat yang tidak terisi harus diisi dengan campuran aspal hotmix yang baru diambil dari hopper pada spreading machine 43 J RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | aizeoers ‘on Ur arta atau dari truk. Tidak diperkenankan mengambil campuran aspal hotmix yang sudah dihamparkan untuk mengisi jalur tersebut, ditempat - tempat yang ada obstacle nya yang tidak dapat dihindarkan atau sulit mempergunakan mesin untuk penghamparan dan penyelesaiannya penghamparan dapat dilakukan dengan angen. Jika diperkenankan menghampar dengan campuran aspal hotmix ditimbun 4iatas dump sheets diluar tempat yang dihampiri dan dihamparkan merata dengan sekop panas. Menghamparkan dalam lapisan yang tipis dan rata sampai dipenuhi Jebar dan tinggi yang ditentukan dengan menggunakan garu yang panas, hingga pada saat pekerjaan selesai akan diperoleh tebal yang ditentukan dan menurut grade serta surfacecontour yang tertera pada rencana. 2.2.12. Pemadatan Sesudah penghamparan yang telah mendapatkan persetujuan dari Direksi dan Pengawas Pekerjaan hot mix harus dipadatkan scluruhnya dan merata dengan mesin gilas. Penggilasan dimulai segera setelah penghamparan, hingga tidak menyebabkan displacement atau retak rambut. Pada jalur hamparan pertama penggilasan dimulai pada kedua tepinya dan diteruskan kearah tengah jalur. Pada jalur yang dihamparkan berikutnya, penggilasan dimulai dari sisi sebelah Iuar menuju ke arah jalur yang telah selesai dipadatkan, Sclanjutnya sisi lainnya digilas dan ditcruskan menuju ketengah jalur torscbut. Pemadatan pertama / initial rolling harus dilaksanakan memanjang, dengan steel wheel rollers berat total 8-10 ton, tidak boleh lebih dari 10 ton, roller harus ‘memadatkan dengan fintasan berulang - lang / panjang lintasan bolak - balik dari rollers senantiasa harus cukup lambat untuk menghindarkan terjadinya displacement dari hotmix dengan kecepatan max 2,5 km/jam. Sctiap terjadi displacement akibat mcmbaliknya arah rollers atau scbab Iain, harus dikembatikan dengan menggunakan garu, dan bila perlu dengan campuran aspal ‘hotmix yang baru, Bila diperlukan penggilasan arah diagonal dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi dan Pengawas Pekerjaan. Harus cukup tersedia rollers untuk mengimbangi hormixplant. Penggilasan haruskontinyu sampai semua bekas penggilasan hilang, sampaifexture permuksannya sama dengan grade penampungannya tetap serta mencapai density yang disyaratkan.Harus dilakukan Field 44 Lf .RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | aierors ‘nan ln art Ragone density test paling sedikit 2 kali sehari dan Fielddensity ditetapkan menurut A.S.T.M. Mencegah melekatnya aspal pada rollers maka roda-rodanya harus dibasahi dengan teratur namun kebanyakan air maupun oli juga tidak diperbolehkan, Rollers harus dirawat dengan baik dan dijalankan oleh pengemudi yang cakap dan berpengalaman. Rollers harus dijalankan terus sedapat mungkin sehingga semua bagian pavement mendapat cukup tanpa menunjukan perpindahan secepat mungkin dimana temperatur campuran aspalHhotmix masih panas, Intermediate rolling diikuti alat pneumatic rollers dengan operating weight tiap ban sebesar 300 psi sampai 450 psi dan berat total minimum 10 ton, dengan gilasan paling sedikit 10 gilasan, Final rollingdikerjakan dengan two wheel tandem atau three axle tandem sewaktu asphalt concrete masih cukup panas untuk menghilangkan jejak dari rollers. Berat steel wheel rollers minimum 12 ton dan digilas sampai permukaan menunjukkan Jexture yang, uniform, rapat dan licin. Pada tempat - tempat yang tak dapat dilalui rollers, campuran aspal hotmix harus dipadatkan sepenuhnya dengan hand stampers. Jumlah pemadatan yang dilakukan terhadap aspal yang telah dihamparkan adalah ‘ergantung hasil trial seperti yang telah dijelaskan pada subbab 2.2.5 mengenai srial compaction. 2.2.13. Joint A. Umum Campuran pada joint harus sesuai dengan persyaratan surface dan mempunyai tekstur, kepadatan, kelicinan sama dengan hagian - bagian lain yang ada.Dalam pelaksanaan semua joint, harus diusahakan untuk menyatukan dengan jalur yang berdekatan setinggi yang telah ditetapkan dari jalur itu. Pelaksanaan penyambungan / joint harus dilaksanakan dengan cara memotong kembali dari pada hasil pelaksanaan scbolumnya, schingga menunjukan tebal lapisan penuh dan bidang pemotongan tersebut harus disikat aspal secukupnya bila dipandang perlu. Campuran yang baru pada joint tersebut harus digaru, dipadatkan dengan penggilasan. 45 I RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | a\eporrs Onn Raway don Tay ‘ar ore T= Kapa 2.2.14. 2.2.15. B. Transerve Joint Pelaksanaan jalur sedapat mungkin continue, Rollers hanya akan melewati bagian yang tidak tertutup dan sranversejoint jika penghamparan jalur terputus. Pada sambungan melintang dipadatkan 2 arah (melintang dan memanjang) supaya tidak terjadi gelombang. C. Longitudinal Joint Joint - joint pada longitudinaljoint type hotjoint, maka untuk maksud ini pemadatan setiap jalur haus disiapkan selebar 30 cm, pada tepinya sepanjang Jalur yang akan dihubungkan dengan jalur lainnya yang berdekatan, pada daerah ini pemadatan dilaksanakan bersama-sama jalur berikutnya yang berdekatan, Membuat Pinggiran / Shaping Edges Selama permukaan dipadatkan dan diratakan, Penyedia Barang dan Jasa harus ‘melaksanakan sctcliti mungkin, bagian luar dari pinggiran pavement scsuai persyaratan, Pinggiran tersebut harus dibentuk sama tinggi waktu campuran aspal hotmix masih panas dengan garu atau besi yang rata dan dipadatkan dengan taper / penumbuk atau dengan lain metode yang memenuhi syarat. Pada Bandar udara yang sedang beroperasi semua penghentian penghamparan / overlay baik memanjang maupun melintang harus diadakan tapering. Slopetapering memanjang 1% dan slope ‘apering melintang 2% selisih tinggi perkerasan dengan shoulder tidak boleh lebih dari 3 cm. Tapering memanjang harus dibongkar pada saat dimulai kembali pekerjaan atau berdasarkan petunjuk Direksi dan Pengawas Pekerjaan terdapat metode lain Surface Test Test untuk memenuhi kemiringan yong ditetapkan harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang dan Jasa segera setelah dimulainya pemadatan dan perbedasnnya harus diperbaiki dengan menyingkirkan atau menambsh material dan melanjutkan menggilas. 46 Sf RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | airports Snr ae Tey Permukaan yang sudah selesai tidak diperkenankan berbeda lebih dari 3 mm, untuk campuran aspal hotmix sebagai konstrusi surface course jika ditest dengan tongkat lurus / straight edge yang, sejajar atau tegak lurus pada center line sepanjang 3 m, setelah penggilasan terakhir selesai, kehalusan jalur harus dites lagi. Gundukan atau Iekukan yang melebihi toleransi atau air yang menggenang dipermukaan harus segera diperbaiki dengan membongkar dan mengganti dengan hot mix sesuai dengan petunjuk lan Pengawas Pekerjaan dan pembiayaannya dibebankan Penyedia Barang dan Jasa . 22.16. Sampling Pavement Komposisi kepadatan dan kerapatan / pavement density ditentukan oleh Direksi dan Pengawas Pekerjaan, Penyedia Barang dan Jasa harus mengambil sampel yang cukup ari pavement yang sudah selesai dengan menggunakan coredrill. Setiap hari harus mengambil sampel, Penyedia Barang dan Jasa harus mengganti bagian pavement yang diambil sampelnya dan perbaikannya dilaksanakan oleh Penyedia Barang dan Jasa tanpa memungut biaya. Jika komposisi dan kepadatan tidak memenuhi batas-batas toleransi yang ditentukan, harus diadakan perbaikan sedemikian supa sehingga persyaratan terpenuhi. 2.2.17. Tanggung Jawa Penyedia Barang dan Jasa atas Bahan Aspal dan Agregat Sampel dari bahan aspalt dan agregat yang akan dipergunakan oleh Penyedia Barang dan Jasa, serta keterangan tentang sumbernya dan sifsinya harus diserahkan dan ‘mendapatkan persetujuan sebelum mulai dipergunakan. Penycdia Barang dan Jasa harus mempunyai data-data tcknis mengenai bahan aspal dan agregat dari pabrik / perusahaan / leveransir sesuai ketentuan yang tercantum dalam RKS. Hanya material yang sudah terbukti ditest memuaskan untuk keperluan tersebut dapat diterima. ‘Untuk memeriksa bahwa cukup tersedia peralatan yang dipergunakan, keadaan dan bekerjanya plant, pengawasan berat atau perbandingan, jenis material, dan atau ‘menentukan, meneliti temperatur pada waktu mempersiapkan campuran aspal hotméx, Direksi dan Pengawas Pekerjaan / Petugas yang ditunjuk setiap saat dapat memasuki ke semua bagian paving plant. a7 Ff TENCANA ERA SYAUATS¥ARAT AngkasaPura | «\2°0%rs i rs Taipan 2.2.18. Sampling dan Testing Penyedia Barang dan Jasa diharuskan melakukan semua sampling dan testing yang ianggap perlu guna menjamin tercapainya pengawasan yang teliti dari material dan ‘campuran aspal hotmix. Bilamana Penyedia Barang dan Jasa mengambil sampel untuk testing, dia diharuskan mengambil duplikasi sampel itu bila diperintahkan dan ‘menyerahkannya kepada Direksi dan Pengawas Pekerjaan. Sampel tersebut dipak dengan baik dan ditandai dengan terang agar mudah dibandingkan dengan sampel yang disimpan Penyedia Barang dan Jasa. Melakukan sampling dan testing tiap material dan campuran aspal hotméx harus menurut A.S.T.M test dengan cara yang telah ditetapkan. Untuk tiap pengiriman aspal harus didapat surat pemyataan suppliernya, Setiap lebih kurang 4 (empat) jam dalam mixing periodes, suatu sampel dari agregat diambil dari tiap hot bin dan gradingnya ditentukan bersama combined grading. Combined grading ini diperiksa menurut grading "Job mix" yang ditetapkan. ‘Tambahan sampel dari bahan adukan mixed material diambil ditempat mixing setiap paling sedikit 4 (empat) jam dan sekurang-kurangnya 2 kali sehari untuk percobaan Marshall Speciment. Grading analysis dari agregat dan bitument content determination (penentuan kadar bitumen) dilaksanakan pada material yang diambil dari sampel yang sama. Hasil setiap analisa harus diberikan kepada Direksi dan Pengawas Pekerjaan dalam 4 (empat) jam sampling dalam setiap penyesuaian yang temyata diperlukan harus dilaksanakan segera atas persetujuan Direksi dan Pengawas Pekerjaan. Diijinkan untuk melanjutkan, membawa mixed materials dati plant setelah adanya adjustment dan pernyataan hasilnya diterima oleh Direksi dan Pengawas Pekerjaan. 19. Pengendalian Mutu A. Umum Penycdia Barang dan Jasa harus mengembangkan Program Pengendalian Mutu. Program tersebut meliputi elemen-elemen yang berpengaruh terhadap mutu perkerasan yang diantaranya adalah: rancangan campuran, gradasi agregat, kualitas material, mangjemen material, proporsi pencampuran dan transportasi, 48 Lf RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | airports Overlay Rae dan Tasvey ‘nr ra art = Kapag Penghamparan dan penyelesaian, sambungan, kompaksi, keratann permukaan, tenaga kerja, dan rencana penghamparan. Penyedia Barang dan Jasa melaksanakan pengendalian mutu pada sampling, pengujian, dan inspeksi selama tahap pekerjean dan harus menunjukkan hasil yang sesuai dengan persyaratan kontrak, dengan jumlah pengetesan minimum. Penyedia Barang dan Jasa harus menunjukkan kepada Konsultan Pengawas bahwa semua peralatan yang digunakan sudah dikalibrasi dan akan memenuhi prosedur yang ditentukan dalam spesifikasi pengujian. B. Pengujian Permukaan Perkerasan ) 2) Permukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistar Iurus sepanjang 3 meter, yang disediakan oleh Penyedia Barang dan Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus dan sejajar dengan sumbu jalan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas untuk memeriksa seluruh permukaan perkerasan. Pengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yang disyaratkan harus dilaksanakan segera setelah pemadatan awal, penyimpangan yang terjadi hharus diperbaiki dengan membuang atau menambah bahan sebagaimana iperlukan, Selanjutnya pemadatan dilanjutkan seperti yang dibutuhkan. Setelah penggilasan akhir, keratsan lapisan ini harus diperiksa kembali dan setiap Ketidakrataan permukaan yang melampaui batas-batas yang disyaratkan dan setiap lokasi yang cacat dalam tekstur, pemadatan atau omposisi harus diperbaiki sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas. CC. Ketentuan Kepadatan y 2» Kepadatan semua jenis campuran aspal yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan dalam AASHTO T 166, tidak boleh kurang dari 98% untuk semua campuran aspal lainnya. Cara pengambilan benda uji campuran aspal dan pemadatan benda uji di Jaboratorium masing-masing harus sesuai dengan AASHTO T 168 dan SNI- 06-2489-1991 untuk ukuran butir maksimum 25 mm atau ASTM D581 untuk ukuran maksimum 50 mm, 49 Ff RENCANA KERIA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | airports ny aay an Tay 3) Penyedia Barang dan Jasa dianggap telah memenuhi kewajibannya dalam memadatkan campuran aspal bilamana kepadatan lapisan yang telah dipadatkan sama atau lebih besar dari nilai-nilai yang diberikan. Bilamana rasio kepadatan maksimum dan minimum yang ditentukan dalam serangkaian benda uji inti pertama yang mewakili setiap fokasi yang diukur untuk pembayaran, lebih besar dari 1,08 maka benda uji inti tersebut harus 4dibuang dan serangkaian benda uji inti baru harus diambil. ‘Tabel 2.10 -Ketentuan Kepadatan ‘Test Propertiy aes min Max ‘Number of blows 15 Stability, minimum, pounds | 2.200 : Flow 0,01 inch A 4 Air Void Total Mix % 2 3 Surface Course Mat Density, % | _ 96,3 101,3 Base Course Mat Density, % | 95,5 101,3 Joint density, % 93,3 - ‘Sumber : SE 7 tahun 2014 Kriteria dalam tabel 2.10 didasarkan pada proses produksi yang memiliki variabilitas dengan deviasi standar sebagai berikut: ‘© Surface Course Material Density, 1,30.% © Base Course Mat Density, 1,55 % © Joint density, 2,1 % D. Jumlah Pengambilan Benda Uji Campuran Aspal 1) Pengambilan Benda Uji Campuran Aspal Pengambilan benda uji umumnya dilakukan di instalasi pencampuran aspal AMP, tetapi Pejabat Pembuat Komitmen dapat memerintahkan pengambilan benda yji di lokasi penghamparan bilamana terjadi segregasi yang berlebihan selama pengangkutan dan penghamparan campuran aspal. 50 Lf RENCAWA KERIA & SYARAT-SYARAT AngkasaPura | airrorrs ney aay dn Tay 2 Pengendalian Proses Frekuensi minimum pengujian yang diperlukan dari Penyedia Barang dan Jasa untuk maksud pengendalian proses harus seperti yang ditunjukkan dalam Tabel di bawah ini atau sampai dapat diterima oleh Direksi dan Pengawas Pekerjaan, Contoh yang diambil dari penghamparan campuran aspal setiap hari harus dengan cara yang diuraikan di atas. Enam cetakan Marshall harus dibuat dari setiap contoh. Benda uji harus dipadatkan pada temperatur yang disyaratkan dan dalam jumlah tumbukan yang disyaratkan. Kepadatan benda uji rata-rata dari semua cetakan Marshall yang dibuat setiap hari akan menjadi Kepadatan Marshall Harian, Konsultan Pengawas harus memerintahkan Penyedia Barang dan Jasa untuk ‘mengulangi proses campuran rancangan dengan biaya Penyedia Barang dan Jasa sendiri bilamana Kepadatan Marshall Harian rata-rata dari setiap produksi selama empat hari berturut-turut berbeda lebih 1% dari Kepadatan Standar Kerja (JSD). Untuk mengurangi kuantitas bahan terhadap resiko dari setiap rangksisn pengujian, Penyedia Barang dan Jasa dapat memilih untuk ‘mengambil contoh di atas ruas yang lebih panjang (yaitu, pada suatu frekuensi yang lebih besar) dari yang diperlukan, ‘Tabel 2.11 Pengendalian Mutu Pengujian Frekwensi pengujian ‘Aspal: Aspal berbentuk drum Dari jumlah dram ‘spall curah ‘Setiap tangki aspal Tenis Pengujian espal drum dan curah ‘mencakup : Penetrasi dan Titik Lembek ‘Agregat : = Abrasi dengan mesin Los Angeles 5000 = Site Material Gradasi Agregat 500m im agregat dari penampung panas | 59, (min. 2 pengujian per hari) ~Nilai setara pasir (sand equivalent) 250m ‘Campuran : Suhu di AMP dan subu saat sampai di] <5, a5 Setigp batch dan pengiriman 51

Anda mungkin juga menyukai