Anda di halaman 1dari 15

Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No.

1, Oktober 2022

Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani


Volume 7, Nomor 1 (Oktober 2022)
ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)
https://www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis
DOI: 10.30648/dun.v7i1.628

Submitted: 10 Juli 2022 Accepted: 9 September 2021 Published: 3 Juli 2022

Peranan Diakrisis di Dalam Kehidupan Spiritual Orang Percaya


Menurut Bapa-bapa Padang Gurun
Hendi*; Sarah Apriliana
Sekolah Tinggi Teologi Soteria Purwokerto
hendi@sttsoteria.ac.id*

Abstract
This article is an analysis of the words of the Desert Fathers regarding the important role of
diacrisis in the spiritual life of believers contained in the book entitled: The Book of the Elders:
“Sayings of Desert Fathers.” Diacrisis is a topic that is rarely discussed, even less studied by
the Church today, so the purpose of this research is to get interesting facts about diacrisis
experienced by people who have applied it in their spiritual life. The results of the analysis
show that diacrisis plays an important role in the spiritual life of believers to lead to the
perfection of living with God (Theosis).

Keywords: desert fathers; spiritual life; theosis; the discerner; patristic spirituality

Abstrak
Artikel ini adalah sebuah analisis perkataan para Bapa Padang Gurun mengenai pentingnya
peranan diakrisis di dalam kehidupan spiritual orang percaya yang terdapat dalam buku yang
berjudul: “The Book of the Elders: Sayings of Desert Fathers.” Diakrisis ini merupakan topik
yang cukup jarang dibahas bahkan kurang didalami oleh Gereja masa kini, sehingga tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendapatkan fakta menarik tentang diakrisis yang dialami oleh
orang-orang yang sudah menerapkannya di dalam kehidupan spiritual mereka. Hasil analisis
menunjukkan bahwa diakrisis sangatlah berperan penting dalam kehidupan spiritual orang
percaya untuk menuju pada kesempurnaan hidup bersama dengan Allah (Theosis).

Kata Kunci: diakrisis; Bapa Padang Gurun; kehidupan kerohanian; penyatuan dengan Allah;
pembeda-bedaan; spiritualitas patristik

139 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

PENDAHULUAN orang untuk menentukan nasib dirinya sen-


diri yang dapat dikembangkan ke segala
Diakrisis adalah karunia rohani yang
diberikan kepada setiap orang percaya un- arah.2 Berbeda dengan pandangan Abba

tuk memilah-milah atau menilai apa yang Antony, salah seorang Bapa Padang Gurun,

baik dan yang jahat.1 Secara teologis yang diakrisis bukan hanya dianggap sebagai ma-

dimaksud dengan diakrisis adalah suatu ke- salah moralitas melainkan masalah spiritual

mampuan khusus dari Roh Kudus untuk dalam kehidupan seseorang karena menu-

mengenali kehadiran dan karya Tuhan atau rutnya diakrisis adalah sarana untuk mende-

kebenaran, sekaligus mendeteksi perbeda- katkan setiap individu pada Allah. Abba

annya dengan karya Iblis atau roh jahat atau Antony menegaskan bahwa seseorang akan

kepalsuan (1 Kor. 12:10). Diakrisis begitu tetap jauh dari Allah meskipun mereka su-

penting dalam kehidupan seseorang karena dah memakai tubuh mereka untuk menjala-

dapat membantu mereka dalam memilih se- ni disiplin spiritual, jika mereka tidak me-

cara akurat dan menolak secara cermat. Da- miliki diakrisis.3 Hal ini memberikan arti

lam hal ini, diakrisis memberi arti terhadap bahwa diakrisis tidak hanya sebatas etika

eksistensi manusia baik secara lahiriah mau- melainkan lebih kepada pengalaman rohani

pun secara spiritual. Secara lahiriah diakri- secara personal.

sis memberi arah dan memberi arti bagi ek- Dalam kehidupan monastik, diakri-

sistensi manusia, sedangkan secara spiritual sis dipercaya sebagai satu kebajikan utama

diakrisis memiliki makna hidup dalam as- untuk mendukung kehidupan beraskesis pa-
pek kekekalan sehingga berbicara tentang ra Bapa Padang Gurun ketika mereka me-
diakrisis akan selalu berkaitan dengan ke- mutuskan untuk menyingkir dari keadaan
ilahian. dunia dengan hidup mengembara atau me-
Diakrisis bagi kebanyakan orang ada- nyendiri di tempat-tempat terpencil. Diakri-
lah sesuatu yang berhubungan dengan mo- sis menjadi bagian yang sangat esensial ba-
ralitas tiap individu yang dituangkan di da- gi perjalanan kehidupan spiritual mereka,
lam kehendak bebasnya untuk menentukan bahkan mereka menyebut diakrisis ini seba-
segala sesuatu. Martina menekankan bahwa gai ratu dari segala kebajikan. Untuk dapat
ini merupakan bagian dari kebebasan sese- membedakan kebenaran dari kepalsuan, ma-

1
James W. Goll, The Discerner: Hearing, Philosophy 2 (2019): 55–68, https://doi.org/10.
Confirming, and Acting on Prophetic Revelation 24193/diakrisis.2019.4.
3
(New Kensington: Whitaker House, 2017), 21. John Wortley, The Book of the Elders: Sayings of
2
Martina Galvani, “‘Moral Interiority’ and Self- the Desert Fathers (Collegeville: Liturgical Press,
Realization,” Diakrisis Yearbook of Theology and 2012), 143.

140 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

ka para Bapa Padang Gurun dan bahkan se- tiani. Hal ini dikarenakan kurangnya penga-
mua orang beriman memerlukan karunia jaran yang diberikan oleh gereja masa kini
pembeda-bedaan ini. Itulah sebabnya, dia- tentang apa pentingnya diakrisis bagi kehi-
krisis harus terus dilatih agar setiap orang dupan kekristenan. Selain dari pada itu, pas-
percaya dapat memutuskan segala sesuatu ca modernisasi sekarang ini juga membuat
sesuai dengan hukum roh yaitu yang berasal banyak orang hanya berorientasi pada sega-
dari ajaran Roh Kudus. la sesuatu yang bersifat rasional dan realis-
Di dalam hati atau jiwa manusia tis sesuai dengan tuntutan zaman. Hal ini
sendiri sesungguhnya tertanam dua hukum tentu akan mengakibatkan seseorang tidak
yang berbeda. Pertama, hukum roh yaitu memiliki kepekaan terhadap apa yang men-
yang berasal dari ajaran Roh Kudus. Tetapi, jadi kehendak Tuhan terutama bagi seba-
karena manusia telah jatuh ke dalam dosa gian orang Kristen yang kurang menghidupi
maka muncullah hukum yang kedua yaitu kekristenannya, sehingga tanpa berpikir pan-
hukum daging. Hukum daging ini sebenar- jang mereka dapat terseret pada hawa nafsu
nya adalah hal yang alami tetapi karena ada yang seringkali timbul dari logismoi jahat
dosa. Hal yang alami akhirnya disalahguna- dan akhirnya melakukan apa yang jahat.
kan menjadi hal yang bertentangan dengan Berdasarkan problematika di atas, maka pe-
Allah sehingga disebut dengan hukum dosa. nulis ingin mengulas secara mendalam to-
Hukum dosa inilah yang selalu bertenta- pik ini untuk mendukung kehidupan rohani
ngan dengan hukum Roh (Gal. 5; Rm. 7). Di setiap orang percaya di tengah kondisi du-
tengah-tengah kedua hukum ini ada hukum nia saat ini. Di dalam tulisan ini penulis ber-
ketiga yaitu, hukum akal budi. Dalam Roma argumen bahwa diakrisis menurut para Ba-
7 itu sering disebut dengan nous atau hu- pa Padang Gurun merupakan alat kerja jiwa
kum nous itu sendiri. Hukum nous inilah
yang memampukan seseorang untuk dapat
yang harus dilatih dengan diberi diakrisis
membedakan yang baik dari yang jahat se-
untuk bisa memilah mana yang merupakan
bab sejarah hidup manusia berada dalam ta-
pikiran jahat (logismoi jahat) dan mana pi-
rik ulur dan dalam perjuangan yang terus
kiran yang baik atau (logismoi baik). Hu-
menerus.
kum Roh ini seperti benih yang akan terus
METODE PENELITIAN
bekerja lalu akan bertumbuh menjadi suatu
perbuatan baik (buah Roh). Metode yang digunakan dalam pe-
Pada zaman sekarang, diakrisis cu- nelitian ini adalah studi pustaka dengan
kup terdengar asing bagi sebagian umat kris- pencarian data melalui perkataan-perkataan

141 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

(aphothegm; sayings) para Bapa Padang simpulan penulis akan memberikan bebera-
Gurun tentang diakrisis pada buku yang pa saran praktis kepada pembaca untuk me-
berjudul The Book of the Elders: Sayings of latih diakrisis yang sesungguhnya sudah
Desert Fathers, yang disusun oleh John Tuhan berikan bagi setiap orang sebagai
Wortley. Ada 194 perkataan para Bapa Pa- mata dari jiwa yang akan menuntun sese-
dang Gurun tentang diakrisis yang disusun orang pada jalan Theosis atau penyatuan de-
oleh Wortley (Wortley 2019, 167-188). Di ngan Allah.
sini penulis mendapatkan konsep peranan HASIL DAN PEMBAHASAN
diakrisis dalam kehidupan rohani orang per-
Diakrisis
caya, yaitu bahwa diakrisis atau roh pembe-
da-bedaan menjadi mata ketiga di dalam ba- Diakrisis merupakan kata yang cu-
tin seseorang yang berperan dalam mende- kup sulit untuk didefinisikan dalam kosaka-
katkan manusia dengan Tuhan, mengontrol ta biara meskipun jelas dikatakan bahwa di-
nous, mengalahkan logismoi jahat, dan akrisis itu mengagumkan, berguna, dan
menjadi penentu berhasil atau tidaknya se- penting dalam diri seseorang.4 Itulah alasan
seorang dalam menjalani sebuah latihan ro- mengapa kata ini tidak diterjemahkan. Na-
hani. Yang menjadi puncak dari semua as- mun terlepas dari itu, ada satu pepatah yang
kesis atau latihan rohani yang dilakukan bertahan, yang menjelaskan sedikit tentang
adalah keberhasilan dalam memutuskan se- masalah ini karena hal ini menimbulkan su-
gala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah atu pertanyaan: “Ada disiplin spiritual yang
melalui karya Roh Kudus.Di sini penulis ju- diintensifkan dari musuh dan banyak orang
ga akan mengkolaborasikannya dengan mempraktikkannya. Lalu bagaimana sese-
pandangan para Bapa Philokalia dan bebe- orang dapat membedakan disiplin yang sa-
rapa sumber sekunder lain yang juga meng- leh dari yang jahat, yaitu bagaimana sese-
anggap penting terhadap bahasan ini untuk orang menjalankan kebijaksanaan?”5 Dari
mempertajamnya. situlah kata diakrisis mulai muncul dalam
Langkah-langkah yang dilakukan per- arti yang ditunjukkan bahwa diakrisis meru-
tama, penulis akan membahas secara ring- pakan suatu ketajaman atau kebijaksanaan
kas tentang apa itu diakrisis. Kedua, penulis seseorang dalam membedakan apa yang baik
akan menunjukkan peranan diakrisis dalam dan yang jahat.
kehidupan rohani. Ketiga, pada bagian ke-

4 5
Wortley John, An Introduction to The Desert John, 70.
Fathers (New York: Cambridge University Press,
2019), 69.

142 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

Diakrisis dianggap sebagai kondisi nya untuk hidup di dalam kesederhanaan


di mana seseorang bisa membedakan mana dan keterbatasan. Apabila di antara mereka
yang berasal dari musuh atau pekerjaan tidak menggunakan diakrisis yang telah di-
Iblis dengan yang berasal dari Tuhan (ini anugerahkan oleh Tuhan ini, maka diri me-
merupakan penggunaan kata diakrisis yang reka akan sangat mudah terpengaruh oleh
paling umum). Namun pada hakikatnya, ke- segala godaan yang ditawarkan oleh dunia.
tika seseorang dapat mengalahkan logismoi Itulah sebabnya penting bagi para Bapa Pa-
atau pikiran jahat, keinginan daging dan se- dang Gurun, bahkan setiap orang percaya
gala nafsu jahat yang timbul dari dalam diri- masa kini, untuk menggunakan dan terus
nya sendiri juga merupakan peranan diakri- melatih diakrisis hingga memperoleh man-
sis.6 Jadi, diakrisis tidak hanya mengarah faat darinya.
pada hal-hal yang berasal dari pekerjaan Diakrisis adalah pelita tubuh. Ketika
Iblis saja melainkan juga pada keinginan- salah seorang biarawan bernama John Cassian
keinginan yang timbul dari dalam diri sen- menolak bahwa dengan menggunakan dia-
diri yang mengakibatkan seseorang jatuh krisis tidak akan menyimpang ke kanan atau
dalam dosa. ke kiri, Abba Moses justru menegaskan
Tanpa diakrisis segala sesuatu tidak bahwa yang menjadi pelita tubuh adalah di-
berguna.7 Dalam pepatah yang pertama kali akrisis sebagaimana yang ditulis dalam
ditemukan pada abad kesebelas dikatakan Matius 6:22-23.9 Jika diakrisis adalah pelita
bahwa, tanpa diakrisis segala pekerjaan tubuh, itu artinya diakrisis menjadi mata ke-
yang dilakukan pada hakikatnya tidak ber- tiga, dan inilah yang akan mengarahkan se-
guna. Palladius, seorang Bapa Padang Gu- seorang pada hal-hal yang baik untuk dila-
run menegaskan bahwa, segala kerja keras kukan. Itulah sebabnya di dalam ayat terse-
yang dikerjakan dalam menjalani hidup ke- but dikatakan, “Mata adalah pelita tubuh. Ji-
biaraan tidak akan bisa mencapai apatheia ka matamu baik, teranglah seluruh tubuh-
atau ketidakpedulian pada kondisi fisik jika mu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tu-
tidak memiliki diakrisis.8 Mengapa bisa de- buhmu.” Ketika seseorang dapat menggu-
mikian? Karena secara tidak langsung se- nakan diakrisisnya dengan baik, atau de-
sungguhnya diakrisis menolong para Bapa ngan kata lain mampu mengarahkan dirinya
Padang Gurun dalam memenuhi panggilan- pada hal-hal yang sorgawi, maka teranglah

6 8
Wortley, The Book of the Elders: Sayings of the John, 68-69.
9
Desert Fathers, 145. John, 73.
7
John, An Introduction to The Desert Fathers, 68.

143 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

seluruh tubuhnya. Sebaliknya, ketika sese- Selama pelayanan-Nya, Yesus juga terus-
orang justru lebih mengutamakan kehendak menerus menekankan diakrisis, bahkan ter-
dirinya tanpa menggunakan diakrisis untuk kadang memarahi para murid yang tidak
menimbang atau memutuskan sesuatu hal, memilikinya dan memuji mereka yang me-
maka ia akan selalu diarahkan pada hal-hal milikinya. Seperti halnya Yesus memarahi
yang jahat, yaitu hal-hal yang bersifat du- para murid karena tidak memahami atau
niawi sehingga gelaplah seluruh tubuhnya. membedakan inti dari pemberian makan
Di sini dapat dipahami bahwa baik buruk- yang ajaib kepada empat ribu orang (Mrk.
nya tindakan seseorang sangat dipengaruhi 8:17–21).
oleh berhasil atau tidaknya seseorang dalam Menggunakan diakrisis juga mem-
menggunakan diakrisis. buat seseorang mampu melawan logismoi
Menggunakan diakrisis dalam kehi- atau pikiran jahat. Wortley mengutip perka-
dupan sehari-hari mendatangkan manfaat taan 10.19,
tertentu. Beberapa orang bertanya kepada Did you say this?” and he said,
“Yes.” [Abba Abraham] said to
Abba Agathon untuk mengujinya apakah ia
him, “Imagine you come into your
akan menjadi marah dengan pertanyaan- cell and you find a woman on your
pertanyaan yang ada atau tidak dengan ber- mat; can you not notice that it is a
woman?” He said, “No, but I fight
kata, “Apakah Anda Agathon? Kami men- against the logismos in order not to
dengar bahwa Anda terbiasa dengan porneia touch her.” Abba Abraham said to
him, “So you see, the passion has
dan sombong; tetapi dia berkata, ‘Ya, me-
not died; it lives but is in check.
mang begitu.’” Mereka juga berkata kepa- [Imagine] again you are walking
danya, “Apakah Anda Agathon si pengadu along the way, and you see stones
and shards with a piece of gold
dan pemfitnah?” dan dia berkata, “ya sa- among them; is your mind capable
ya.”10 Dari sikap yang ditujukkan oleh Abba of reckoning both of equal value?”
“No,” he said, “but I fight against
Agathon kepada beberapa orang yang me- the logismos in order not to take
ngujinya menunjukkan bahwa manfaat di- [the gold].12
akrisis adalah menjadikannya rendah hati. Nafsu atau godaan itu akan terus menerus
Ini adalah tanda dari kedewasaan rohani. hidup. Godaan akan selalu muncul di depan
Orang yang bertumbuh dalam kebijaksana- mata dan apabila seseorang tidak memiliki
an tentu akan bertumbuh secara rohani.11 diakrisis dan kewaspadaan batin, maka de-

10 12
Wortley, The Book of the Elders: Sayings of the Wortley, The Book of the Elders: Sayings of the
Desert Fathers, 145. Desert Fathers, 147.
11
Tim Challies, The Discipline of Spiritual
Discernment (Wheaton: Crossway Books, 2007), 60.

144 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

ngan mudah ia akan terpengaruh olehnya. yang jahat. Hal ini sesuai dengan apa yang
Diakrisis di sini berfungsi sebagai alat kerja dikatakan dalam 1 Korintus 2:14 bahwa,
batin yang akan mendorong diri para biara- akibat yang mengerikan dari mengabaikan
wan agar tetap fokus pada hadirat Tuhan de- diakrisis ini adalah tidak bisa menerima hal-
ngan melawan serangan pikiran jahat yang hal yang berasal dari Roh Allah karena se-
terus berdatangan setiap saat. Mengenai logismoi mua itu adalah kebodohan baginya; dan ia
Abba Poemen juga berkata, logismoi itu sa- tidak akan bisa memahaminya karena hal
ma seperti peti yang berisi pakaian; jika di- itu hanya bisa dimengerti secara rohani.
tinggalkan maka semua itu akan membusuk Empat Peranan Diakrisis
13
pada waktunya. Untuk itu, agar seseorang
Diakrisis di dalam Latihan Rohani (Askesis)
dapat meninggalkan logismoi ia harus tetap
menjaga hatinya dengan pikiran Kristus.14 Kehidupan orang beriman ibarat se-
Ketika seseorang menjaga hatinya dengan orang atlet lari yang sedang berjuang dalam
pikiran Kristus, maka saat logismoi berusa- sebuah perlombaan. Dalam usaha menger-
ha mempengaruhi diri seseorang, diakrisis jakan keselamatan, orang Kristen terus ber-
yang ada pada orang tersebutlah yang akan lari hingga mencapai garis finis untuk men-
memotongnya. dapatkan hadiah, yaitu hidup baru di dalam
Kurangnya daya pengamatan atau Kristus.16 Agar seorang atlet berhasil dalam
diakrisis adalah tanda kematian rohani. Jika mencapai atau memenangkan suatu perlom-
seseorang dikatakan mati secara rohani ber- baan tentu ia harus memiliki rahasia keber-
arti ia tidak bisa membedakan yang berasal hasilan, yaitu kerja keras dan disiplin tinggi.
dari Allah dengan yang berasal dari si jahat Disiplin yang harus dimiliki disini adalah
ataupun dunia. Clement dari Aleksandria disiplin rohani. Disiplin rohani itu sendiri
mengatakan bahwa daging yang kuat adalah merupakan upaya atau sarana bagi sese-
milik mereka yang dewasa secara rohani, orang untuk menumbuhkembangkan sifat,
yang juga terus menerus melatih diakrisis karakter, serta pola perilaku yang berkaitan
atau inderanya.15 Jadi, jika seseorang tidak dengan kerohanian yang akan menolongnya
melatih inderanya, ia tidak bisa mengetahui bertumbuh menuju kepada kedewasaan ro-
dan membedakan mana yang baik dan mana hani.17 Itulah sebabnya, setiap orang perca-

13 16
Wortley, 157. Hendi, Inspirasi Batin (Yogyakarta: Lumela,
14
Hendi, Inspirasi Kalbu II (Yogyakarta: 2017), 60.
LeutikaPrio, 2018). 17
Alfius Areng Mutak, “Disiplin Rohani Sebagai
15
Lih. Clement, http://catenabible.com/heb/5. 31 Praktek Ibadah Pribadi,” SOLA GRATIA: Jurnal
Mei 2021 (19:04). Teologi Biblika Dan Praktika 4, no. 1 (February 7,

145 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

ya harus terus melatih dirinya melalui pe- dak akan bisa efektif dalam menjalani lati-
kerjaan-pekerjaan atau hal-hal rohani yang han rohani.19 Itulah sebabnya latihan rohani
dijalani seperti doa, puasa, pembacaan Al- yang dijalani perlu diberi diakrisis agar ke-
kitab dan lain sebagainya. Dalam hal ini Ba- tika pencobaan datang, diakrisis menjadi
pa-bapa Padang Gurun telah memberikan penolong bagi seseorang untuk memotong
contoh yang baik dalam hal membangun ke- segala godaan yang ada, baik itu dari ke-
rohanian. Wortley mengutip perkataan 10.168, inginan diri sendiri maupun dari dorongan
Another of the fathers said, “A per- si Iblis.
son must always have something to Dalam kehidupan beraskesis, Abba
work at within himself. If he is
occupying himself with the work of Poemen mengibaratkan diakrisis itu seperti
God, the enemy comes by from time kapak, yang jika terus menerus diasah maka
to time, but he finds nowhere to stay.
If, on the other hand, somebody is akan semakin tajam dan berguna. Ketika
found to be a prisoner of the enemy, John Colobos didakwa dengan praduga me-
the Spirit of God frequently visits
him; but if we accord him no place, nerima botol air dari seorang pendeta, dia
he goes away.”18
menjawab: “Saya menerimanya untuk men-
Dengan seseorang menyibukkan di-
dapatkan hadiah untuknya dan karena itu
ri melalui pekerjaan atau latihan rohani
dia tidak akan sedih karena tidak ada yang
yang dijalani akan membuat dirinya dipenu-
menerima darinya.” Banyak orang yang ke-
hi oleh hal-hal yang dari Roh Kudus. Hal ini
mudian tercerahkan oleh kebijaksanaan-
membuat musuh menjadi sulit untuk me-
nya.20 Abba Poemen menyatakan hal itu de-
nguasai hati dan pikiran seseorang. Namun,
ngan sangat ringkas,
tidak bisa dipungkiri bahwa manusia memi-
There is a person carrying an axe
liki keterbatasan dan titik di mana ia bisa le- who chops away the whole day long
ngah. Ketika seseorang mengerjakan lati- and does not succeed in getting the
tree down. There is another person,
han rohani mereka bisa saja mengalami ja- experienced in felling, who brings
tuh bangun, sebab setiap orang memiliki the tree down with a few cuts and he
used to say: “The axe is discre-
berbagai macam keinginan di dalam dirinya tion”21
dan jika seseorang lebih mementingkan tu- Kemudian ada seorang saudara ber-
buh jasmani daripada kerohanian maka ti- tanya kepada seorang penatua apakah sese-

2016): 1–24, https://doi.org/10.47596/SOLAGRATIA. Jiwa,” Jurnal Teologi Cultivation 4, no. 2 (2020):


V4I1.45. 111–31.
18 20
Wortley, The Book of the Elders: Sayings of the John, An Introduction to The Desert Fathers, 69.
21
Desert Fathers, 183. John.
19
Geralda Aprillia Salindeho, “Hesychia Menurut
Bapa-Bapa Padang Gurun Dan Delapan Kebajikan

146 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

orang memiliki keselamatan jika logismos apa yang menjadi kehendak Tuhan di dalam
ini dan itu datang kepadanya. Karena tidak dirinya.
memiliki pengalaman dalam kebijaksanaan, Menjalani latihan rohani dan mene-
[sesepuh] itu menjawab: “Dia telah kehila- rapkan diakrisis di dalam menjalani latihan
ngan jiwanya.”22 Di sini dapat dipahami tersebut merupakan kedua hal yang sama
bahwa ternyata tidak semua orang memiliki penting. Abba Isidorus menegaskan, “Jika
diakrisis. Orang yang tidak memiliki dia- kamu benar-benar merindukan keselama-
krisis bukan karena tidak dianugerahi dia- tan, praktikkan semua hal yang menuntun-
krisis oleh Tuhan, melainkan tidak memiliki mu ke sana.”24 Hal-hal tersebutlah yang se-
pengalaman dalam menggunakan dan mela- sungguhnya akan menuntun seseorang ke-
tihnya. pada jalan Theosis atau penyatuan dengan
Semakin seseorang melatih diakri- Allah. Jadi meskipun orang percaya telah
sisnya, maka ia akan semakin berpengala- menerima anugerah keselamatan secara cu-
man dalam menggunakannya. Hal ini tentu ma-cuma, mereka tetap harus mengambil

akan membuat seseorang semakin peka ter- bagian dalam usaha memurnikan jiwa. Ini-

hadap apa yang seharusnya ia katakan dan lah yang dinamakan dengan sinergi.

lakukan, baik dalam hal-hal yang besar ma- Diakrisis di dalam Pertumbuhan Rohani
upun dalam hal-hal yang sederhana. Menja-
Kehidupan spiritual setiap orang per-
lani latihan rohani untuk mencapai kekudu- caya dimulai ketika mereka menerima
san hidup memang bukanlah hal yang mu- Kristus di dalam hati melalui iman akan
dah sehingga perlu ada perjuangan, kerja Dia. Iman spiritual atau roh seseorang terhi-
23
keras dan dedikasi tinggi. Namun segala sap di dalam kematian dan kebangkitan
usaha dan perjuangan yang dilakukan akan Kristus melalui karya Roh Kudus sehingga
terasa sia-sia jika hanya mengandalkan diri roh yang dulunya mati karena dosa dihidup-
sendiri. Itulah sebabnya dalam beraskesis kan Allah menjadi roh yang baru.25 Dengan
seseorang harus benar-benar mengandalkan demikian, setiap orang bisa mengenakan
Roh Kudus dan terus menggunakan diakri- kemanusiaan baru yaitu kemanusiaan yang
sis yang telah dianugerahkan Tuhan agar telah dikenakan Kristus. Setelah seseorang
pada akhirnya seseorang bisa peka terhadap diselamatkan dan menjadi manusia baru, ia

22 24
John. Wortley, The Book of the Elders: Sayings of the
23
Anthony M Coniaris, Philokalia The Bible of Desert Fathers, 153.
25
Orthodox Spirituality (Minneapolis: Light and Life Hendi, Inspirasi Kalbu II, 107.
Publishing Company, 1998), 108.

147 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

wajib hidup seperti Kristus telah hidup (1 arti ia sedang melewati jalan yang sempit
Yoh. 2:6; 1 Ptr. 2:21). Mengapa setiap dan ketika ia berhasil melewatinya itu ber-
orang perlu mengikut teladan Kristus? Ka- arti tanda pertumbuhan rohani ada di dalam
rena dengan meneladani Kristus, seseorang dirinya.
bisa mengalami pertumbuhan rohani yang Dalam pertumbuhan rohani, setiap
pada akhirnya membuat ia semakin serupa orang juga perlu memiliki usaha untuk
dengan Kristus.26 membangun dirinya di dalam kasih (Ef.
Kedekatan relasi dengan Allah di- 4:6). Mengapa? Karena kasih adalah suatu
tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Re- perbuatan konkrit dari hasil kerja iman sese-
lasi yang intim merupakan karunia Roh Ku- orang kepada Kristus. Selain itu, kasih juga
orang percaya dan menyadarkan mereka merupakan perintah Yesus yang utama
tentang keadaan orang-orang yang ditebus (Mrk. 12:30-31) sehingga meneladani Kristus
oleh Kristus.27 Dalam pertumbuhan rohani, juga berarti melakukan apa yang telah
sesungguhnya orang percaya sedang ber- Yesus perintahkan, yaitu hidup di dalam ka-
tumbuh di dalam segala hal ke arah Kristus. sih. Hidup di dalam kasih tidak selalu ber-
Bertumbuh ke arah Kristus di sini memiliki hubungan dengan kesanggupan seseorang
arti bahwa seseorang akan terus menerus di- dalam memberikan sesuatu kepada sesame-
proses dan diperbaharui hingga mempero- nya. Wortley mengutip perkataan 10.40 bah-
leh pengetahuan yang benar menurut gam- wa seseorang yang mengasihi sesamanya
bar Khaliknya (Kol. 3:10). Di dalam par- adalah ia yang dapat menjaga hatinya agar
tumbuhan rohani itu sendiri seseorang harus tetap murni dalam menjalin relasi dengan
membersihan diri dari hawa nafsu dan dari sesamanya dan mampu menahan diri dari
watak serta sikap di masa lalu. Seorang pe- segala kejahatan,
natua ditanya, “Apa itu 'jalan yang lurus dan A brother asked Abba Joseph,
sempit'?” [Mat. 7:14]. Dia menjawab, “Ja- “What am I to do, for I can neither
endure distress nor work to provide
lan yang lurus dan sempit adalah ini: untuk
charity?” The elder said to him, “If
membatasi logismoi dan untuk mengurangi you can do neither of these things,
keinginan diri.”28 Ketika seseorang mampu keep your conscience clear with res-
pect to your neighbor and refrain
membatasi, dan bahkan membersihkan diri, from all evil; then you will be saved,
dari segala hawa nafsu dan logismoi itu ber- for God seeks the sinless soul.”29

26 28
Hendi, Inspirasi Batin, 65. Wortley, The Book of the Elders: Sayings of the
27
Hisikia Gulo and Hendi Hendi, “Spiritualitas Doa Desert Fathers, 173.
Puja Yesus Menurut Bapa-Bapa Philokalia,” Manna 29
Wortley, 152.
Rafflesia 7, no. 2 (April 30, 2021): 327–47, https://
doi.org/10.38091/MAN_RAF.V7I2.151.

148 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

Segala usaha manusia untuk terus Diakrisis di dalam Proses Pertobatan


mengalami pertumbuhan rohani tidak akan (Repentance)
berjalan dengan baik jika masih ada musuh St. Isaiah the Solitary, salah satu pe-
yang selalu mengintai jiwanya. Selain dari- nulis Philokalia, menjelaskan bahwa perto-
pada itu, selama tubuh memiliki keinginan, batan adalah, “Be attentive to yourself, so
jiwa seseorang juga sulit untuk bisa fokus that nothing destructive can separate you
kepada Tuhan karena segala keinginan yang from the love of God. Guard your heart, and
tidak terkendali mampu membutakan sega- do not grow listless and say: ‘How shall I
lanya. Wortley mengutip perkataan 10.131, guard it, since I am a sinner?’ For when a
Somebody asked an elder, “How is man abandons his sins and returns to God,
it that the demons are powerful
against us?” “Through our [own] his repentance regenerates him and renews
wills,” he said, and he added, “The him entirely.”30 Apa yang dijelaskan oleh
cedars of Lebanon said, ‘How big
and tall we are, yet a small [piece St. Isaiah the Solitary mengenai pertobatan
of] iron fells us.’ For people came, sama seperti perkataan Rasul Paulus di da-
got themselves wood, made them-
selves hafts for the axe, and felled lam Roma 8:38-39, “Sebab aku yakin, bah-
them. The trees (he said) are souls; wa baik maut, maupun hidup, baik malai-
the axe is the demons; the haft is our
wills. So we are felled through bad kat-malaikat, maupun pemerintah-pemerin-
wills. So let us not give to the de- tah, baik yang ada sekarang, maupun yang
mons of our own (meaning our
wills), and they will not bring us akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di
down. atas, maupun yang di bawah, ataupun sesua-
Itulah sebabnya penting bagi setiap orang tu makhluk lain, tidak akan dapat memisah-
untuk berperhatian pada jiwanya dengan te- kan kita dari kasih Allah, yang ada dalam
rus melatih diakrisis karena diakrisis inilah Kristus Yesus, Tuhan kita.” Jadi pertobatan
yang akan menyaring keinginan yang baik adalah suatu keadaan dimana seseorang
atau niat baik dengan keinginan jahat yaitu berkomitmen untuk meninggalkan dosa-do-
keinginan yang mengakibatkan seseorang sanya dan kembali kepada Allah. Melalui
jatuh dalam dosa. pertobatan, seseorang menjadi manusia ro-
hani (a spiritual man) yang terus bertumbuh
dalam Kristus.31 Meskipun demikian, ber-

30
Palmer G.E.H, Philip Sherrard, and Kallistoswaew 31
Hendi, “Pertobatan Di Dalam Philokalia: Artikel
Ware, Philokalia The Eastern Christian Spiritual Ulasan,” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan
Text, Vol. 4 (Woodstock: SkyLight Paths, 1392), 20. Pendidikan Kristiani 3, no. 1 (November 30, 2018):
52–73, https://doi.org/10.30648/DUN.V3I1.174.

149 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

tumbuh ke arah Kristus atau menjadi serupa Abba Poemen juga berkata, “Jika
Kristus merupakan peperangan rohani kare- seseorang berdosa dan tidak menyangkal-
na ada manusia duniawi yang masih hidup nya berkata, ‘Aku berdosa,’ jangan meng-
di dalam diri setiap orang.32 Maka dari itu, hukumnya, atau kamu akan memotong ke-
setiap orang tetap harus menggunakan dia- inginannya. Tetapi jika Anda berkata kepa-
krisisnya di dalam proses pertobatan. danya, ‘Jangan berkecil hati, saudara, dan
Diakrisis sangat beperan penting di jangan putus asa pada dirimu sendiri tetapi
dalam proses pertobatan, sebab ketika sese- jagalah dirimu di masa depan,’ kamu mem-
orang jatuh di dalam dosa, maka diakrisis bangunkan jiwanya untuk bertobat.” Jadi
yang terlatih akan membuat ia memiliki pe- diakrisis di dalam proses pertobatan tidak
nyesalan atas apa yang telah ia perbuat. Ke- hanya membuat seseorang mengalami pe-
tika seseorang memiliki penyesalan dan ke- nyesalan sehingga dapat membedakan per-
sedihan yang mendalam terhadap kesalahan buatan yang baik atau yang patut untuk di-
yang telah ia perbuat, sesungguhnya ini me- lakukan dengan yang jahat, tetapi juga pada
rupakan awal untuk ia pulih kembali ke setiap perkataan yang bermanfaat yaitu per-
kondisi sebelumnya.33 Orang yang memili- kataan yang mengandung kebenaran di da-
ki diakrisis juga akan tahu bagaimana ia ha- lamnya yang dapat membangun diri sese-
rus bertidak dan berkata-kata. Wortley me- orang di dalam semangat pertobatan.

ngutip perkataan 10.57, Diakrisis di dalam Proses Pemurnian Jiwa


A brother asked Abba Poemen, “I (Purifikasi)
have committed a serious sin, and I
want to repent for three years.” Said Selain di dalam latihan rohani, par-
Abba Poemen to him, “That is a tumbuhan rohani, dan pertobatan, diakrisis
long time.” “For a year, then?”
said the brother, and again the elder juga sangat berperan penting di dalam pro-
said, “It is still a long time.” They ses pemurnian jiwa. Apa itu pemurnian ji-
who were present began saying,
wa? Pemurnian jiwa adalah proses untuk
“How about forty days?” and again
the elder said, “It is a long time.” menjadi makhluk-makhluk surgawi sama
Then he said, “If a person repents seperti Kristus.35 Di dalam proses pemurni-
with his whole heart and does not go
on to commit the sin again, even in an jiwa itu sendiri, seseorang akan meng-
three days God will accept him.”34 alami banyak ujian apakah ia mampu mele-
watinya atau tidak. Js. Gregorius dari Nyssa

32 34
Hendi, Formasi Rohani: Fondasi, Purifikasi, & Wortley, The Book of the Elders: Sayings of the
Deifikasi (Yogyakarta: Leutikaprio, 2019), 193. Desert Fathers.
33 35
G.E.H, Sherrard, and Ware, Philokalia The Hendi, Formasi Rohani: Fondasi, Purifikasi, &
Eastern Christian Spiritual Text, 22. Deifikasi, 218.

150 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

mengatakan, “setiap hawa nafsu mengan- ga bukan berarti tidak dapat diselamatkan.
dung di dalamnya benih kematian karena itu Seorang penatua ditanyai oleh seorang pra-
menumpulkan roh pembeda-bedaan (dia- jurit apakah Tuhan menerima pertobatan.
krisis). Supaya pembeda-bedaan yang ber- Setelah dia menanyainya dengan banyak
daya guna terjadi, hati harus dipelihara di kata, orang yang lebih tua berkata kepada-
dalam suatu status yang dimurnikan melalui nya, “Katakan padaku, jika mantelmu robek,
36
pertobatan sehari-hari.” Namun tidak bisa apakah kamu membuangnya?” “Tidak,” ka-
dipungkiri, bahwa orang yang pernah mela- tanya. “Saya menjahitnya dan mengguna-
kukan dosa tertentu, hal yang menjadi dosa kannya lagi.” Penatua itu berkata kepada-
tersebut akan terus menerus menghantui se- nya, “Jika kamu menyisihkan pakaianmu
tiap pikirannya. Orang yang terus menerus sendiri, bukankah Tuhan akan lebih mung-
dihantui oleh pikiran-pikiran berdosa tadi, kin untuk mengampuni ciptaan-Nya sendi-
pada akhirnya membuat pikiran-pikiran ter- ri?” Jadi selama seseorang masih dianuge-
sebut semakin melekat di dalam diri sese- rahi hidup di dalam dunia oleh Tuhan, ia
orang. Pikiran-pikiran seperti itu tidak sela- masih memiliki kesempatan untuk meneri-
lu berasal dari si jahat, sebab ketika intelek ma belas kasihan dari-Nya. Belas kasihan
diaktifkan oleh manusia, maka intelek akan inilah yang akan menghidupkan kembali se-
memunculkan gambar-gambar peristiwa ma- seorang dari kematian rohani.
37
sa lalu. Namun jika dibiarkan, hal ini tentu St. Neilos, penulis Philokalia, juga
dapat mengakibatkan diakrisis yang ada di mengatakan bahwa selama seseorang terus
dalam diri orang tersebut tidak berfungsi la- menerima tayangan baru, inteleknya akan
gi, sebab peran diakrisis terhimpit oleh piki- sibuk dengan hal-hal tersebut sehingga ti-
ran-pikiran yang menyerang tadi. Dalam hal dak mungkin baginya untuk menghapus
ini, penting bagi setiap orang untuk me- yang sebelumnya. Akibatnya, perjuangan-
ngontrol pikiran agar tetap terjaga. nya untuk memberantas nafsu akan jauh le-
Hawa nafsu akan selalu ada di da- bih sulit karena nafsu itu menjadi semakin
lam diri seseorang bahkan setiap orang ber- kuat karena dibiarkan meningkat secara ber-
potensi untuk mengikuti hawa nafsunya. tahap sehingga pada akhirnya akan me-
Namun, orang yang mudah terseret oleh ha- nenggelamkan diakrisis yang ada di dalam
wa nafsu dan jatuh bangun di dalam dosa ju- jiwa seseorang.38

36 38
Philip Sherrard, Philokalia Bagi Kaum Awam 1, G.E.H, Sherrard, and Ware, Philokalia The
Vol. 1, 1998. Eastern Christian Spiritual Text, 97.
37
Philip Sherrard and Kallistos Ware, The
Philokalia : Volume I (London: Faber and Faber,
1979), 38.

151 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

Setiap orang percaya yang tidak ta- krisis, aktivitas diakrisis mesti diimplemen-
han uji akan dengan mudah terbawa oleh tasikan dalam bimbingan rohani. Bimbi-
hawa nafsu dan jika seseorang terus mene- ngan rohani adalah upaya selanjutnya yang
rus terbawa oleh hawa nafsunya, maka sulit perlu dilakukan untuk memastikan terlaksa-
bagi diakrisis untuk menjalankan perannya. nanya proses diakrisis secara benar, yaitu di
Itulah sebabnya penting bagi setiap orang bawah bimbingan seseorang yang lebih ber-
untuk menjaga jiwanya agar tetap murni pengalaman. Selain itu, untuk melatih dia-
dan di dalam proses pemmurnian jiwa itu ia krisis ini agar semakin terlatih dan berdaya
tetap harus berjaga-jaga dengan terus mela- guna di dalam kehidupan sehari-hari, seseo-

tih diakrisisnya sehingga ia akan terhindar rang juga perlu memperhatikan jiwanya de-

dari segala nafsu jahat. ngan selalu hidup tekun di dalam doa, pem-
bacaan Firman Tuhan, menghindar dari do-
KESIMPULAN
sa dengan menahan hawa nafsu, mengenda-
Diakrisis merupakan kemampuan se- likan diri dengan tidak emosi dan selalu ber-
seorang dalam mengenali cara berpikir aki- jaga-jaga.
bat banyaknya keinginan yang saling berto-
UCAPAN TERIMA KASIH
lak belakang. Diakrisis ada agar setiap
orang percaya selalu sadar akan kecenderu- Penulis mengucapkan terimakasih

ngan untuk menipu diri sendiri dengan me- kepada penulis kedua yang telah memberi-

ngikuti keinginan-keinginan sendiri sebagai kan bimbingan dan masukan dalam proses

ganti kehendak Allah. Melatih dan meng- penulisan sehingga artikel ini dapat selesai

gunakan diakrisis di dalam kehidupan shea- dan dipublikasikan.

ri-hari akan membuat seseorang menjadi DAFTAR PUSTAKA


pribadi yang semakin murni. Kemurnian ini
Challies, Tim. The Discipline of Spiritual
tentunya akan membawa ia pada semangat Discernment. Wheaton: Crossway
Books, 2007.
kekudusan dan penyerahan diri yang penuh
Coniaris, Anthony M. Philokalia The Bible
kepada Kristus. Kepekaan dalam menyadari of Orthodox Spirituality. Minneapolis:
diri dengan bimbingan Roh juga akan sema- Light and Life Publishing Company,
1998.
kin menolong seseorang untuk mengenali
G.E.H, Palmer, Philip Sherrard, and
Kristus secara pribadi, karena pengenalan Kallistoswaew Ware. Philokalia The
yang benar akan Kristus menjadi dasar bagi Eastern Christian Spiritual Text. Vol.
4. Woodstock: SkyLight Paths, 1392.
setiap orang percaya untuk dapat terus me-
Galvani, Martina. “‘Moral Interiority’ and
neladani-Nya. Di dalam usaha melatih dia- Self-Realization.” Diakrisis Yearbook

152 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 1, Oktober 2022

of Theology and Philosophy 2 (2019): John, Wortley. An Introduction to The


55–68. https://doi.org/10.24193/diakrisis. Desert Fathers. New York:
2019.4. Cambridge University Press, 2019.
Goll, James W. The Discerner: Hearing, Mutak, Alfius Areng. “Disiplin Rohani
Confirming, and Acting on Prophetic Sebagai Praktek Ibadah Pribadi.”
Revelation. New Kensington: Whitaker SOLA GRATIA: Jurnal Teologi
House, 2017. Biblika Dan Praktika 4, no. 1
(February 7, 2016): 1–24. https://doi.
Gulo, Hisikia, and Hendi Hendi.
org/10.47596/SOLAGRATIA.V4I1.4
“Spiritualitas Doa Puja Yesus Menurut
5.
Bapa-Bapa Philokalia.” Manna Rafflesia
7, no. 2 (April 30, 2021): 327–47. Salindeho, Geralda Aprillia. “Hesychia
https://doi.org/10.38091/MAN Menurut Bapa-Bapa Padang Gurun
_RAF.V7I2.151. Dan Delapan Kebajikan Jiwa.” Jurnal
Teologi Cultivation 4, no. 2 (2020):
Hendi. Formasi Rohani: Fondasi,
111–31.
Purifikasi, & Deifikasi. Yogyakarta:
Leutikaprio, 2019. Sherrard, Philip. Philokalia Bagi Kaum
Awam 1. Vol. 1., 1998.
———. Inspirasi Batin. Yogyakarta:
Lumela, 2017. Sherrard, Philip, and Kallistos Ware. The
Philokalia : Volume I. London: Faber
———. Inspirasi Kalbu II. Yogyakarta:
and Faber, 1979.
LeutikaPrio, 2018.
Wortley, John. The Book of the Elders:
———. “Pertobatan Di Dalam Philokalia:
Sayings of the Desert Fathers.
Artikel Ulasan.” DUNAMIS: Jurnal
Collegeville: Liturgical Press, 2012.
Teologi Dan Pendidikan Kristiani 3,
no. 1 (November 30, 2018): 52–73.
https://doi.org/10.30648/DUN.V3I1.1
74.

153 Copyright© 2022, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)

Anda mungkin juga menyukai