“HIPEREMESIS GRAVIDARUM”
OLEH:
LELAWATI, S. Kep
1. Definisi
lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
yang dimakan dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan akan
2010).
2. Klasifikasi
a. Tingkat I
sistolik menurun
b. Tingkat II
c. Tingkat III
2) Muntah berhenti
6) Tensi menurun
3. Etiologi
Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga
otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin
serta zat-zat lain akibat inanisi. Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa
Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016) riwayat gestasi juga dapat
(multigravida).
4. Manifestasi Klinis
hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa
badan. Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa
a. Sakit kepala
b. Konstipasi
e. Inkontinensia urine
f. Jantung berdebar
4-6 minggu dan mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu.
lebih ditakutkan keadaan mual muntah tersebut menjadi lebih buruk dan
5. Patofisiologi
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan
muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang
6. Pemeriksaan Penunjang
melokalisasi plasenta
a. Obat-obatan
1) Sedativa : Phenobarbital
atau khlorpromasine.
b. Isolasi
danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya
d. Cairan parenteral
e. Menghentikan kehamilan
kemunduran penglihatan.
3) Ganggguan faal ditandai dengan : hati dalam bentuk ikterus, ginjal
1. Pengertian
Kriteria mayor adalah tan da dan gejala yang ditemukan sekitar 80%-
100% untuk validasi diagnosa. Sedangkan kriteria mayor adalah tanda dan
Kondisi atau situasi yang berkaitan dengan suatu masalah yang dapat
Asam lambung
Hipertermia
Hiperemesis Gravidarum
(D.0130)
Suhu tubuh
Defisiensi Dehidrasi
Konstipasi
Nutrisi
(D.0049)
1) Definisi
ventilasi adekuat
2) Penyebab
b) Penurunan energi
c) Kecemasan
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(a) Dispnea
(2) Objektif
(1) Subjektif
(a) Ortopnea
(2) Objektif
1) Definisi
2) Penyebab
neoplasma)
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
menghindari nyeri)
(c) Gelisah
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(g) Diaforesis
4) Kondisi Klinis Terkait
Tidak ada
c. Hipovolemia (D.0023)
1) Definisi
dan/atau intraseluler.
2) Penyebab
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(1) Subjektif
a) Muntah
1) Definisi
metabolisme
2) Penyebab
(1) Objektif
c) han metabolisme
a) Data Mayor
(1) Subyektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
rentang ideal
b) Data Minor
(1) Subyektif
(2) Objektif
(e) Sariawan
(h) Diare
4) Kondisi Klinis Terkait
Tidak ada
1) Definisi
2) Penyebab
a) Perubahan sirkulasi
d) Penurunan mobilitas
e) Perubahan hormonal
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(a) Nyeri
(b) Perdarahan
(c) Kemerahan
(d) Hematoma
a) Imobilisasi
1) Definisi
2) Penyebab
a) Gejala penyakit
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
(a) Gelisah
b) Data Minor
(1) Subjektif
(2) Objektif
(e) Iritabilitas
a) Distress psikologis
b) Kehamilan
g. Konstipasi (D.0049)
1) Definisi
feses sulit dan tidak tuntas serta feses kering dan banyak.
2) Penyebab
a) Fisiologis
b) Psikologis
(1) Depresi
c) Situasional
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
(1) Subjektif
(2) Objektif
a) Ketidakseimbangan elektrolit
b) Kehamilan
h. Hipertermia (D.0130)
1) Definisi
2) Penyebab
a) Dehidrasi
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(b) Kejang
(c) Takikardi
(d) Takipnea
a) Dehidrasi
1) Definisi
2) Penyebab
b) Tirah baring
c) Kelemahan
d) Imobilitas
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
istirahat
b) Data Minor
(1) Subjektif
(2) Objektif
aktivitas
(d) Sianosis
a) Gangguan metabolik
C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
dalam praktik keperawatan, terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling
pada perawatan diri yang bertujuan untuk menurunkan tuntutan self care pada
tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care
Requisite, Health Deviation Self Care, Nursing System dan Nursing Agency
1. Pengkajian
care dan kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care
defisit, self care agency dan kebutuhan self care therapeutic maka
untuk orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang
kimia (kemoreseptor).
anak-anak.
g) Tidak ada respirasi : Apneu yang muncul pada bayi normal,
metabolic.
individu.
dalam mulut
(1) Status / tingkat perkembangan.
(8) Posisi tubuh yang terganggu pada saat makan dan minum
meningkat.
akibat gangguan.
tubuh, Ekstremitas.
2. Diagnosa Keperawatan
intake cairan
d. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,
(ketidakadekuatan toileting)
metabolisme
berkurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi self care sehingga dapat
Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) dengan kriteria
Tujuan :
membaik (L.01004)
Kriteria hasil :
6) Dispnea menurun
9) Ortopnea menurun
10) Pernapasan pursed-lip menurun
membaik Intervensi :
Observasi
ronkhi kering)
Terapeutik
efektif Kolaborasi
perlu
b. Nyeri akut
Tujuan :
menurun (L.08066)
Kriteria hasil :
2) Meringis menurun
4) Gelisah menurun
8) Diaforesis menurun
membaik Intervensi :
Observasi
intensitas nyeri
Terapeutik
Edukasi
nyeri Kolaborasi
Tujuan :
membaik (L.03028)
Kriteria hasil :
5) Ortopnea menurun
6) Dispnea menurun
membaik Intervensi :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
NaCl 0,4%)
d. Defisit Nutrisi
Tujuan :
membaik (L.03030)
Kriteria hasil :
meningkat
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
diprogramkan Kolaborasi
19) Kolabor asi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
Tujuan :
Kriteria hasil :
1) Elastisitas meningkat
2) Hidrasi meningkat
6) Nyeri menurun
7) Perdarahan menurun
8) Kemerahan menurun
9) Hematoma menurun
Observasi
Terapeutik
diare
sensitive
kering Edukasi
luar rumah
14) Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
f. Gangguan rasa
nyaman Tujuan :
Kriteria hasil :
8) Rileks meningkat
membaik Intervensi :
Observasi
intensitas nyeri
Terapeutik
Edukasi
nyeri Kolaborasi
Tujuan :
membaik (L.04033)
Kriteria hasil :
6) Urgency menurun
Intervensi :
Observasi
Edukasi
peristaltik usus
pembentukam gas
kontraindikasi
Kolaborasi
h. Hipertermi
Tujuan :
membaik (L.14134)
Kriteria hasil :
1) Menggigil menurun
4) Akrosianosis menurun
6) Piloereksi menurun
9) Pucat menurun
membaik Intervensi :
Observasi
Terapeutik
10) Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
Edukasi
baring Kolaborasi
i. Intoleransi aktivitas
Tujuan :
meningkat (L.05047)
Kriteria hasil :
Intervensi :
aktivitas Terapeutik
atau berjalan
Edukasi
kelelahan Kolaborasi
makanan
4. Implementasi Keperawatan
melakukan perawatan diri secara mandiri (self care) dengan penyakit yang
5. Evaluasi Keperawatan
asuhan keperawatan tercapai atau belum. Hal ini terkait dengan kemampuan
mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Pada ibu hamil
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI;
2014.
Muhlisin, A., & Irdawati. (2010). Teori Self Care Dari Orem Dan Pendekatan
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/viewFile/3800/2460
SDKI. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Retrieved
from http://sdki.bkkbn.go.id/files/buku/2017IDHS.pdf
Tim Pokja SDKI PPNI. (2017). Standar diagnosa keperawatan indonesia. Dewan
Pengurus Pusat. https://doi.org/10.1103/PhysRevLett.77.1889