1. Jelaskan Ciri khas sistem Ekonomi Indonesia yang cukup menonjol.
2. Tantangan apa yang dihadapi sistem tersebut? Apakah Indonesia akan bisa menghadapainya? Jawab : 1. Perekonomian bagi suatu negara merupakan hal yang memiliki ciri khas tersendiri. Beberapa negara memiliki ciri khas perekonomiannya masing- masing, termasuk juga Indonesia. Indonesia memiliki ciri- ciri perekonomian yang mungkin berbeda degan negara lainnya. Ciri khas yang paling menonjol dari perekonomian Indonesia adalah sistemnya yang menganut norma- norma Pancasila, yakni ekonomi kerakyatan. Sementara itu, lembaga perekonomian yang asli menganut sistem perekonomian Indonesia yaitu Koperasi yang menganut asas kekeluargaan. Sistem ekonomi Pancasila dipilih untuk diterapkan di negara kita karena di dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi. Perlu diketahui bahwa dalam proses pembangunan sistem ekonomi di suatu negara dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, di antaranya adalah kondisi fisik, lokasi geografi, jumlah, serta kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor eksternal di antaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global. 2. Tantangan terbesar dalam implementasi Ekonomi Pancasila adalah masih tingginya ketimpangan. Ketimpangan itu nyata, akan tetapi dengan semangat Ekonomi Pancasila, kita semua bisa menuju sistem ekonomi yang berkeadilan. Untuk mewujudkan sistem ekonomi ini, dibutuhkan lima pilar penting. Lima pilar ini antara lain pembangunan ekonomi yang berorientasi keadilan, kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara, pemerataan pembangunan, persatuan bangsa dan pemenuhan hak sosial rakyat. Implementasi perekonomian Indonesia yang dinilai masih condong pada konsep ekonomi pasar liberal (Liberal Market Economy) dan monopoli juga menjadi tantangan besar bila ingin mengubah arah ekonomi Indonesia jadi lebih membumi. Masih banyaknya praktik ekonomi yang cenderung memonopoli sumber daya,membuat presiden menciptakan Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP PIP) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dinilai sudah sesuai dengan koridor merancang Ekonomi Pancasila. Dengan demikian, pemerataan kesejahteraan dan kesempatan kerja menjadi minim. Pemerintah dan masyarakat seharusnya lebih perhatian terhadap kegiatan monopoli oleh perusahaan. Tak lupa, pemerintah juga harus bisa merancang kebijakan yang bisa menyejahterakan rakyat dengan cara digalakkannya program badan usaha koperasi. Barang-barang yang dianggap sangat penting bagi eksistensi negara dan dibutuhkan banyak orang tidak boleh diserahkan pada pihak swasta. Negara dapat membuat kebijakan, mengurus, mengatur, mengelola, dan mengawasi produksi strategis tersebut. Jika kekayaan tersebut dibiarkan begitu saja jatuh pada pihak yang salah maka kemakmuran masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan tersebut sulit terwujud. Walau begitu, sistem ekonomi pancasila mengedepankan peran bersama dari pihak pemerintah maupun swasta dalam mengelola perekonomian. Hal tersebut diwujudkan dalam pembagian peran yang jelas antara badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Swasta. Pemerintah mengelola barang-barang yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, sedangkan selebihnya diperkenankan dikelola swasta dengan pengawasan dari pemerintah. Artinya jangan sampai terjadi eksploitasi yang berlebihan, agar generasi berikutnya dapat memanfaatkan pula kekayaan alam yang ada dan juga tetap menjaga lingkungan.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro