Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA”


Dibuat untuk memenuhi mata kuliah Perekonomian Indonesia

DOSEN PEMBIMBING
CUT ENDANG KURNIASIH, SE., M.Si.

DISUSUN OLEH :
DWI RISVI FADILLA 2102135509
NADILA PUTRI ATDIKA 2102111121
NATASHA WIDY PRATIWI 2102135528
ZAIYANI ARDAREKA 2102110406

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah ini kami
beri judul “Perkembangan Infrastruktur di Indonesia”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami
sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal penting nya memiliki pengetahuan
tentang bagaimana“Perkembangan Infrastruktur di Indonesia”, beserta jenis dan penerapannya.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada Ibu CUT ENDANG
KURNIASIH,SE.,M.Si. Selaku dosen pengampu Perekonomian Indonesia G. Tidak lupa bagi
rekan-rekan mahasiswa lain yang telah mendukung penyusunan makalah ini kami juga
mengucapkan terimakasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna. Maka
dariitu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar pada
tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami dan para pembaca.

Pekanbaru,15 November 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. II
DAFTAR ISI................................................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ IV
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. IV
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. IV
1.3 Tujuan Pembelajaran ........................................................................................................ IV
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 1
2.1 Pengertian Infrastruktur .................................................................................................... 1
2.2 Manfaat Infrastruktur ........................................................................................................ 2
2.3 Masalah Infrastruktur di Indonesia ................................................................................... 2
2.4 Peran Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat dalam Percepatan Infrastruktur ................... 3
2.5 Kegiataan Investasi di Indonesia ...................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 7

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberadaan infrastruktur pada sebuah negara termasuk Indonesia merupakan hal yang
mutlak diperlukan. Terlebih lagi di era globalisasi seperti sekarang ini, dengan adanya
infrastruktur yang memadai dapat membuat negara tersebut lebih maju atau sama dengan
negara lain. Namun, dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur pada sebuah negara
tidak lah mudah, ada banyak masalah yang dapat menghambat. Masalah ini akan selalu ada di
seluruh negara termasuk Indonesia, akan tetapi cara suatu negara untuk mengatasinya yang
akan membedakannya.

Keberadaan infrastruktur memang tidak terlepas dari peran beberapa pemilik kepentingan
(stakeholders) yang mayoritas menjadi tugas pemerintah dalam kaitannya dengan penyediaan
barang publik. Ini tentu saja menjadi hal yang perlu diperhatikan mengingat kebutuhan
infrastruktur yang terus meningkat namun tidak diiringi dengan ketersediaan infrastruktur
yang memadai. Kendala keterbatasan anggaran pemerintah dan pembebasan lahan menjadi isu
utama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Salah satu teori ekonomi pembangunan yang sampai sekarang masih digunakan adalah
teori Tabungan dan Investasi oleh Harrod Domar. Dalam teori ini mencapai kesimpulan bahwa
pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan
investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga akan rendah. Masalah
pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal, masalah
keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal. Kalau ada modal dan modal itu
diinvestasikan hasilnya adalah pembangunan ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja permasalahan structural infrastruktur?
2. Apa saja peran pemerintah dan swasta dalam percepatan infrastruktur?
3. Apa saja kegiatan investasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja permasalahan infrastruktur.
2. Untuk mengetahui apa peran pemerintah dan swasta dalam percepatan infrastruktur.
3. Untuk mengetahui apa saja kegiatan investasi di Indonesia.

IV
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Infrastruktur


Pengertian infrastruktur secara umum, adalah seluruh struktur dan juga fasilitas dasar, baik
itu fisik maupun sosial, misalnya saja bangunan, pasokan listrik, jalan, dan lainnya yang
dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat maupun perusahaan.

Adapun pendapat lain yang mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan segala jenis
fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat umum guna mendukung berbagai aktivitas
masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan arti lain, infrastruktur merupakan
semuafasilitas, entah itu fisik atau pun non fisik yang dibangun oleh pihak pemerintah atau
perorangan guna memenuhi keperluan dasar masyarakat dalam lingkup ekonomi dan sosial.

Pada dasarnya, infrastruktur merujuk pada pembangunan secara fisik untuk fasilitas umum,
misalnya jalan raya, pelabuhan, sekolah, rumah sakit, pengolahan limbah, air bersih, bandar
udara, dan masih banyak lagi. Selain itu, infrastruktur juga bisa merujuk pada hal-hal yang
teknis seperti mendukung kegiatan ekonomi dengan cara menyediakan modal transportasi,
distribusi barang dan juga jasa, dan lain sebagainya.

1. Jenis-Jenis Infrastruktur
Jika mengacu pada pengertian infrastruktur sebagai aset yang berupa fisik ataupun non-
fisik dan bisa menunjang kehidupan masyarakat secara umum dalam segi sosial dan juga
ekonomi. Perlu kamu pahami juga bahwa infrastruktur juga dibedakan menjadi beberapa jenis.
Berikut ini adalah beberapa jenis infrastruktur yang perlu kamu pahami:

• Infrastruktur Keras
Jenis infrastruktur keras merupakan infrastruktur yang bisa kita lihat dari segi fisiknya yang
berupa bentuk secara nyata. Bisanya jenis infrastruktur ini mencakup jalan raya, Pelabuhan
bandara, saluran irigasi, dan jenis fasilitas umum lain.
• Infrastruktur Keras Non Fisik
Jenis infrastruktur keras non fisik, hal itu mencakup berbagai upaya yang dilakukan untuk
mendukung sarana dan prasarana secara umum yang berguna untuk mendukung berbagai
kegiatan social serta ekonomi masyarakat umum. Misalnya saja terkait pengadaan air
bersih, jaringan telekomunikasi, dan penyediaan pasokan listrik, serta upaya yang
berhubungan dengan pengadaan sumber pasokan energi.
• Infrastruktur Lunak
Infrastruktur lunak merupakan jenis infrastruktur yang berhubungan dengan sistem, nilai,
norma / peraturan hingga pelayanan publik. Contoh infrastruktur lunak adalah etika kerja,
peraturan lalu lintas, pelayanan publik, hingga undang-undang yang mencakup segala
aktivitas vital masyarakat.

1
2.2 Manfaat Infrastruktur
Infrastruktur ternyata memiliki banyak manfaat bagi kita. Diantaranya yaitu manfaat di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Untuk manfaat di bidang sosial, infrastruktur berperan
sebagai sarana komunikasi. Apabila tidak adai nfrastruktur, maka sebuah daerah akan terisolasi
dan tidak bisa berkomunikasi atau bersosialisasi dengan daerah lainnya. Dimana daerah yang
terisolasi, jaringannya akan terputus dengan daerah luar. Sehingga kehidupan masyarakat di
daerah tersebut akan terganggu.

Tak hanya itu, infrastruktur juga berfungsi sebagai sarana penghubung dalam melakukan
distribusi produksi dan juga jasa. Apabila infrastruktur berjalan dengan lancar, maka semua
kegiatan ekonomi juga akan semakin lancar. Sehingga masyarakat bisa hidup dengan sejahtera
dan perekonomian masyarakat juga akan semakin meningkat.

Terakhir yaitu manfaat infrastruktur di bidang budaya yaitu bermanfaat menjadi salah satu
kebudayaan itu sendiri. Misalnya saja yaitu rumah-rumah adat. Dalam hal tersebut,
infrastruktur yang berupa rumah-rumah adat dibangun sesuai dengan kebudayaan yang ada di
tempat tersebut.

2.3 Masalah Infrastruktur Negara Indonesia


• Kurangnya koordinasi dalam membangun infrastruktur
Kurangnya koordinasi menjadi masalah utama yang sudah sejak lama dialami
Indonesia dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur. Pembangunan
infrastruktur sering kali berjalan lambat dari perencanaan karena bentuk keputusan
antar lembaga yang kurang terkoordinasi.
• Kurangnya dana
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,
total Rp 4.796 triliun diperlukan untuk memenuhi target pembangunan infrastruktur
(yang ditetapkan pemerintah) pada tahun 2019. Namun, pemerintah pusat dan daerah
hanya bisa memberikan kontribusi 41 persen untuk pembiayaan, sementara
perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) hanya dapat memberikan kontribusi
hingga 22 persen. Ini berarti bahwa 37 persen dari dana yang dibutuhkan (sekitar Rp
1.752 triliun) harus berasal dari sector swasta. Namun, masalahnya yaitu sector swasta
secara umum tidak terlalu antusias untuk mengambil komitmen pada proyek yang
berjangka panjang dan padat modal.
• Kendala kebebasan lahan
Proses pembebasan lahan itu adalah proses yang sangat rumit (makan waktu lama dan
membawa ongkos mahal) karena banyak pemilik tanah menolak untuk menjual tanah
mereka kepada pengembang proyek infrastruktur (misalnya banyak petani Indonesia
enggan menjual tanah mereka kepada pengembang pembangkit listrik atau jalan) atau
pemilik tanah ini minta harga yang sangat tinggi untuk tanah mereka. Karena kesusahan
pembebasan tanah banyak proyek infrastruktur di Indonesia ditunda bertahun-tahun
atau dibatalkan sama sekali.

2
2.4 Peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam percepatan infrastruktur
Penyediaan Infrastruktur untuk rakyat merupakan kewajiban utama Pemerintah. Namun
karena adanya keterbatasan dana yang dimiliki oleh Pemerintah, maka Pemerintah berupaya
untuk membuka peluang investasi penyediaan Infrastruktur kepada sector swasta melalui
skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha atau lazim disebut KPBU. Pemerintah sebagai
regulator juga berupaya untuk menjaga iklim investasi di Indonesia, diantaranya dengan
dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur sebagai landasan penyelenggaraan
KPBU.
Adanya kesenjangan pembiayaan (financing gap) yang cukup besar di mana Pemerintah
(termasuk BUMN) diperkirakan hanya mampu membiayai sekitar 63,48 % dari kebutuhan
pembiayaan infrastruktur. Untuk itu perlu dibuka peluang untuk sector swasta juga
berpartisipasi dalam penyediaan infrastruktur. Dalam meningkatkan iklim investasi,
Pemerintah memberikan kontribusi kepada swasta diantaranya Dukungan Pemerintah berupa
beberapa fasilitas diantaranya Dana Penyiapan Proyek (PDF (Project Development Fund,
Dana Dukungan Kelayakan (VGF (Viability Gap Funding) dan Penjaminan Pemerintah yang
timbul akibat terjadinya Risiko Politik.
Partisipasi masyarakat merupakan hal penting dalam perencanaan pembangunan, hal
tersebut sejalan dengan pendapat Conyers (1994:154-155) yang lebih lanjut mengemukakan
tiga alasan utama mengapa partisipasi masyarakat dalam perencanaan mempunyai sifat sangat
penting:
1. Masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi,
kebutuhan dan sikap masyarakat setempat.
2. Masyarakat akan lebih mempercayai program kegiatan pembangunan apabila
mereka dilibatkan dalam persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih
mengetahui seluk beluk program kegiatan tersebut dan akan mempunyai rasa
memiliki terhadap program kegiatan tersebut.
3. Mendorong partisipasi umum karena akan timbul anggapan bahwa merupakan
suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan.
Pembangunan infrastuktur di Indonesia membutuhkan peran swasta.
Peran swasta nasional dan asing sangat diperlukan terutama dengan sistem
Kerjasama (KPBU) yang saat ini sedang banyak dijalankan dan ditawarkan oleh
pemerintah. Hal ini mengemukakan dalam diskusi publikasi hukum global, Legal 500,
kantor hukum Dentons Rodyk dan Hanafiah Ponggawa & Partners (HPRP) di Jakarta,
Diskusi ini melibatkan general counsel dari belasan perusahan besar nasional dan
multinasional termasuk perbankan dan asuransi. Diungkap dalam diskusi tersebut, Dana
yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia sebesar 300 miliar dolar,
dimana APBN 2017-2018 hanya dapat memenuhi sekitar 50 persen dari kebutuhan
tersebut. Philip Jayaretnam, Managing Partner dari Dentons Rodyk menyatakan bahwa
Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN membutuhkan partisispasi dari banyak
perusahaan pengembangan infrastrukturnya. Termasuk infrastruktur yang menjadi bagian

3
dari prioritas nasional seperti jalan, listrik, pelabuhan dan air minum “Untuk menarik
investor terutama investor asing dalam proyek infrastruktur diperlukan mekanisme
kepastian hukum dan kemudahan dalam berusaha,“ kata Philip dalam siaran persnya
Praktisi hukum internasional yang sudah hampir 30 tahun berkecimpung Indonesia dan
Asia, John Dick menyatakan bahwa problem penjaminan yang sama juga dialami di
beberapa negara ASEAN yang sedang membangun infrastruktur seperti Philipina dan
Vietnam John mengatakan, penjaminan untuk proyek ini memerlukan stabilitas dan
keberlanjutan dari segi pemerintahan dan kebijakannya. “Saya rasa Indonesia sudah
memiliki hal-hal dasar yang diperlukan untuk suksesnya pembanguna
infrastruktur,“katanya.Partner HPRP, Andre Haradian mengungkapkan Indonesia sudah
memberikan berbagai macam bentuk penjaminan baik yang diberikan langsung melalui
Kementrian Keuangan maupun dalam bentuk viability guarantee yang diberikan melalui
PII atau SMI serta pengadaan tanah yang seringkali menjadi masalah pembangunan
infrastruktur di Indonesia.“Namun, belum semua pihak paham dan dapat memanfaatkan
jenis penjaminan yang ada dan diberikan oleh pemerintah, seperti melalui mekanisme
penerbitan Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang sangat mungkin dapat
melibatkan pihak-pihak yang saat ini belum terlibat langsung dalam proyek infrastruktur
seperti bank-bank asing dan perusahaan asuransi,“ katanya.

2.5 Kegiatan investasi di indonesia


• Investasi di Indonesia yang dimaksudkan PP No.1/2008 adalah penempatan sejumlah
dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan
Investasi Langsung untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat
lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum.
• Investasi di Indonesia sesuai PP No. 1/2008 ini dilaksanakan oleh Badan Investasi
Pemerintah dalam bentuk: a) investasi surat berharga, dan/atau, b) investasi langsung.
Badan ini merupakan unit pelaksana investasi atau badan hukum yang kegiatannya
melaksanakan investasi pemerintah berdasarkan keputusan Menteri Keuangan (Salah satu
implementasi investasi pemerintah adalah rencana pembentukan perusahaan patungan
(joint venture company) antara Indonesia dengan Qatar Investment Authority (QIA),
dimana fokus pembangunan yang diharapkan oleh Indonesia adalah dalam bidang
infrastruktur).
• Investasi langsung dimaksudkan utuk mendapatkan manfaat ekonomi, sosial, dan/atau
manfaat lainnya. Investasi langsung dilakukan dengan cara:
a. Public private partnership (PPP) yang dapat berupa Badan Usaha dan/atau BLU
b. Non public private partnership yang dapat berupa Badan Usaha, BLU, pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, BLUD, dan/atau badan hukum asing,
c. Investasi langsung meliputi bidang infrstruktur dan bidang lainnya yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan.

4
• Sedangkan investasi surat berharga dilakukan dengan cara pembelian saham dan/atau surat
utang melalui pasar modal, yakni melalui: Investasi dengan cara pembelian saham dapat
dilakukan atas saham yang diterbitkan perusahaan, dan Investasi dengan cara pembelian
surat utang dapat dilakukan atas surat utang yang diterbitkan perusahaan, pemerintah,
dan/atau negara lain (hanya dapat dilakukan apabila penerbit surat utang memberikan opsi
pembelian surat utang kembali).

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keberadaan infrastruktur pada sebuah negara termasuk Indonesia merupakan hal


yang mutlak diperlukan. Terlebih lagi di era globalisasi seperti sekarang ini, dengan
adanya infrastruktur yang memadai dapat membuat negara tersebut lebih maju atau
sama dengan negara lain. Namun, dalam membangun dan mengembangkan
infrastruktur pada sebuah negara tidak lah mudah, ada banyak masalah yang dapat
menghambat. Masalah ini akan selalu ada di seluruh negara termasuk Indonesia, akan
tetapi cara suatu negara untuk mengatasinya yang akan membedakannya dan dalam
pembangunannya pun diperlukan peran pemerintah,swasta,bahkan masyarakat
Infrastruktur ternyata memiliki banyak manfaat bagi kita. Diantaranya yaitu manfaat
di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Untukmanfaat di bidang sosial, infrastruktur
berperan sebagai sarana komunikasi. Apabila tidak ada infrastruktur, maka sebuah
daerah akan terisolasi dan tidak bisa berkomunikasi atau bersosialisasi dengan daerah
lainnya. Dimana daerah yang terisolasi, jaringannya akanterputus dengan daerah luar.
Sehingga kehidupan masyarakat di daerah tersebut akan terganggu.

3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai rakyat Indonesia yang bijaksana dan bertangung jawab
mampu pemerintah untuk membangun atau membantu pemerintah dalam
pembangunan infrastruktur dengan cara membayar pajak tepat waktu agar dalam
pembangunan tidak terjadi kendala atau kekurangan dana dalam proses
pembangunan yang menyebabkan keterlambatan ataupun terhenti ditengah jalan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://kppip.go.id/uncategorized/pembangunan-infrastruktur-di-indonesia-butuh-peran-swasta/
https://www.topbusiness.id/26203/peran-swasta-dalam-pembangunan-infrastruktur-
diperlukan.html
https://sda.pu.go.id/balai/bwssumatera1/article/kenapa-pembangunan-nasional-butuh-peran-
swasta-kata-jokowi
https://jurnalekonomi.lipi.go.id/JEP/article/view/225
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/d8343_Modul_3
Penyusunan_Program_Investasi_Infrastruktur.pdf

Anda mungkin juga menyukai