Anda di halaman 1dari 6

Redaksi Khutbah Jumat Masjid An-Nubuwwah Saigon (5 Nov 2021)

By. Andi Sulaimana

Khutbah - 1

,‫ور أَ ْنفُ َسنَا‬


َ ‫ش ُر‬ ُ ‫اّلِل َم ْن‬ َ َّ ‫ َونَعُوذُ َب‬,ُ‫ َونَ ْست َ ْغ َف ُره‬,ُ‫ َونَ ْست َ َعينُه‬,ُ‫ ن َْح َمدُه‬,‫ّلِل‬ َ َّ َ َ‫إن ْال َح ْمد‬َّ
,ُ‫َي لَه‬ َ ‫ض َل ْل فَالَ هَاد‬ ْ ُ‫ َو َم ْن ي‬,ُ‫ض َّل لَه‬ َّ ‫ت أ َ ْع َما َلنَا َم ْن يَ ْه َد َه‬
َ ‫َّللاُ فَالَ ُم‬ َ ‫س َيئَا‬
َ ‫َو‬
ُ‫أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ اَلَهَ اَالَّ هللاُ َو ْحدَهُ َالش ََري َْك لَه‬
ُ‫س ْولُه‬
ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬ َ ‫س َيدَنَا م َح َّمدًا‬َ ‫َوأ َ ْش َهدُ أَ َّن‬
‫علَى ُم َح َّمد‬ َ ‫س َل ْم‬
َ ‫ص َل َو‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
،َ‫ص ْينَ ْي نَ ْف َس ْي َو َإيَّا ُك ْم بَتَ ْق َوى هللا‬
َ ‫ ا ُ ْو‬،ُ‫اض ُر ْونَ َر َح َم ُك ُم هللا‬ َ ‫ فَيَا أَيُّ َها ْال َح‬،ُ‫أ َ َّما بَ ْعد‬
َ‫فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْون‬
Jamaah Jumat yang di Muliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Segala puji dan syukur, marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu wa Ta’ala, pada siang ini, kita semua dapat melaksanakan Shalat
Jumat secara berjamaah, insyaAllah. Maka, sebagai bentuk syukur itu, marilah
senantiasa kita melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua
larangan-Nya.

Pada khutbah yang singkat ini, khatib mengingatkan kepada diri, keluarga dan
para jamaah semuanya untuk senantiasa memelihara serta meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan taqwa yang sesungguh-
sungguhnya. Taqwa seperti yang diucapkan dalam khutbah Kholifah Abu Bakar
Ash-Shiddieq dimana Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddieq mewasiatkan taqwa yang
memadukan antara rasa takut dan harap kepada Allah, sebagaimana pula Allah
memuji taqwanya Nabi Zakaria dan keluarganya dalam al Qur’an Surah Al-
Anbiyaa ayat 90,
“sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu besegera dalam
mengerjakan perbuatan baik dan mereka bedoa kepada kami dengan penuh harap
dan cemas, Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami (AL
Anbiyaa :90)”.

Imam Al-Ghazali berkata: kata taqwa di dalam Al-Quran memiliki tiga


makna, pertama, mempunyai arti rasa takut (haibah), kedua, mempunyai
arti ketaatan dan ibadah, ketiga, mempunyai arti membersihkan hati dari
dosa-dosa.

Taqwa menjadi wasiat wajib dan utama yang senantiasa disampaikan khotib pada
mimbar-mimbar jumat. Taqwa juga seringkali di artikan sederhana dengan
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Sejatinya makna
tersebut secara substansinya teramat luas, karena berarti taqwa itu adalah proses
ber-Islam itu sendiri. Al-Islam sebagai jalan hidup yang menuntun hamba dalam
amal menuju Mardhotillah / ridho Allah, ketaatan pada perintah Allah, dan
menjauhi larangan Allah. Dalam konteks ini maka Definisi Taqwa begitu luas dan
berproses panjang, dimana dalam implementasinya tentu menjadi jalan yang
senantiasa di lalui selama hidup di dunia dan akan selalu ditemukan rintangan
dan hambatan sebagai ujian untuk menguji kualitas proses tersebut.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

Pada kesempatan ini mari kita renungkan firman Allah dalam Al-Qur’an Surah AL
Mulk ayat 1-2 :

ُ ُ‫يز ْالغَف‬
‫ور‬ ُ ‫ع َم ًال َو ُه َو ْالعَ َز‬ َ ‫ت َو ْال َحيَاة َ َليَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أ َ ْح‬
َ ‫س ُن‬ َ ‫الَّذَي َخلَقَ ْال َم ْو‬

Dialah Allah yang menjadikan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa yang
terbaik amalnya. Dan dia Mahaperkasa, lagi Maha Pengampun. (Q.S. al-Mulk [67]:
2).
Berkenaan dengan ayat di atas, Ibn Katsir menafsirkan kalimah “‘amalan” sebagai
amalan yang baik (ahsan) dan sebaik-baik amal serta bukan sekedar banyaknya
amal. Artinya, amal yang berkualitas lebih diutamakan ketimbang kuantitas atau
banyaknya amalan.

Imam al-Qurthuby dalam tafsirnya menjelaskan makna penggalan


ayat liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalan adalah yang paling banyak
mengingat kematian, paling baik persiapannya, dan paling takut serta waspada
terhadapnya. Lalu Imam al-Qurthuby menambahkan pendapat Ibnu Umar bahwa
Rasulullah saw. ketika membaca ayat pertama surah al-Mulk sampai pada
redaksi liyabluwakum, lantas bersabda: “Yang paling menjaga diri dari perkara
yang diharamkan oleh Allah swt dan yang paling bersegera dalam melakukan
ketaatan kepada Allah SWT.”

Sedangkan Imam al-Tustari dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim memaknai


redaksi liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalan sebagai amal yang terjaga
dari hal-hal yang sifatnya syubhat (tidak jelas) apalagi haram dan amal yang
ikhlas.

Selanjutnya al-Alusi dalam Kitab Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-Adzim


wa al-Sab’i al-Matsani, memaparkan kata liyabluwakum bermakna bahwa Allah
akan melakukan sesuatu untuk menguji kalian sehingga tercapai tujuan untuk
mengetahui ayyukum ahsanu ‘amalan. Makna ‘amalan di sini ialah perkara
yang mencakup amal hati dan anggota badan

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala


Dari penjelasan para ulama terhadap ayat kedua surah al mulk tersebut, maka
dapatlah dipahami korelasi / hubungan taqwa dan ahsanu amala, bahwa taqwa
sebagai proses yang dijalani selama hidup di dunia, dengan berbagai cobaan dan
rintangannya, sedangkan Ahsanu Amala adalah konsekuensi riil dari proses
taqwa, yang artinya juga bahwa taqwa yang prioritas adalah taqwa yang
memperhatikan nilai kualitas amal. Amal berkualitas adalah amal yang didasari
ilmu yang benar dan hati yang ikhlas.

Disebutkan dalam kitab “al-Zuhd” (1/97) karya Imam Ahmad bin Hanbal: Khalifah
Umar bin Khattab biasa berdo`a :

Allahummaj-`al `amalina kulluhuu shālihan waj`alhu liwajhika khālishan


wala taj`al li ahadin fīhi syaian (Ya Allah jadikan shalih semua amalku, serta
ikhlas hanya untuk-Mu, dan jangan jadikan padanya –bagian- bagi seorang pun).

Umar bin Khoththob yang adalah Seorang sahabat mulia Rosulullah dan kholifah
kedua bahkan masih berdo’a agar Allah menjadikan tiap amalannya sholih dan
ikhlas dan tentunya berkualitas.

Pada kisah yang lain, Ketika masa Rosulullah SAW, para sahabat sering membawa
buah kurma yang baru mereka petik untuk dibawah ke masjid supaya dimakan
oleh fakir miskin. Pada suatu hari, salah seorang dari mereka membawa buah
kurma dengan kualitas yang rendah ke masjid. Pemberian yang tidak berkualitas
ini ditegur oleh Allah melalui firman-Nya dalam Surah al-Baqarah ayat 267,
“Wahai mereka yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. Janganlah kamu memilih yang buruk-buruk, lalu kamu nafkahkan
sedangkan kamu sendiri enggan mengambilnya kecuali dengan memejamkan
mata terhadapnya…” Kisah ini diriwayatkan oleh Imam al-Hakim.

Dari kisah tersebut jelaslah bahwa taqwa dalam konteks melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi laranganNya semestinya tetap menjaga nilai kualitas amal,
ahsanu amala adalah proses lanjut dari komitmen taqwa. Semoga kita semua
termasuk golongan Hamba Allah yang ahsanu ‘amalan.

Aamiin ya Rabbal Alamiin.

َ‫ َونَفَعَنَي َو َإيَّا ُك ْم َب َمافَ ْي َه َمن‬،‫آن اْلعَ َظي َْم‬


َ ‫ار َك هللا َلي َولَ ُك ْم فَى اْلقُ ْر‬
َ َ‫ب‬
َّ ‫ت َوال َذ ْك َر ْال َح َك َيم َوتَقَبَّ َل هللاُ َمنَّا َو َم ْن ُك ْم َتالَ َوتَهُ َو َإنَّهُ ُه َو ال‬
‫س َم ْي ُع‬ َ ‫ْاْليَا‬
‫الر َحيْم‬ َّ ‫ َوأَقُ ْو ُل قَ ْو َلي َهذَا فَأ ْست َ ْغ َف ُر هللاَ العَ َظي َْم َإنَّهُ ُه َو الغَفُ ْو ُر‬،‫العَ َل ْي ُم‬
‫ت اَالَ ْحيآء َم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا َ‬
‫ت‬ ‫اَلل ُه َّم ا ْغ َف ْر َل ْل ُمؤْ َمنَيْنَ َواْل ُمؤْ َمنَا َ‬
‫ت َواْل ُم ْس َل َميْنَ َواْل ُم ْس َل َما َ‬

‫الل ُه َّم أ َ َع َّز اْ َإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس َل َميْنَ َوأ َ َذ َّل الش َْر َك َواْل ُم ْش َر َكيْنَ َوا ْن ُ‬
‫ص ْر َع َبادَ َك اْل ُم َو َح َديَّةَ‬

‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس َل َميْنَ َو دَ َم ْر أ َ ْعدَا َء َ‬


‫الدي َْن َوا ْع َل‬ ‫الديْنَ َو ْ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫ص ْر َم ْن نَ َ‬
‫ص َر َ‬

‫الزالَ َز َل َواْ َلم َحنَ َو ُ‬


‫س ْو َء‬ ‫عنَّا اْل َبالَ َء َواْ َلو َبا َء َو َّ‬ ‫َك َل َماتَ َك َإلَى َي ْو َم َ‬
‫الدي َْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬

‫سائَ َر اْلبُ ْلدَ َ‬


‫ان‬ ‫صةً َو َ‬
‫ع ْن بَلَ َدنَا اَ ْندُونَ ْي َسيَّا خآ َّ‬ ‫اْل َفتْنَ َة َواْ َلم َحنَ َما َ‬
‫ظ َه َر َم ْن َها َو َما َب َ‬
‫طنَ َ‬

‫سنَةً َوقَنَا‬ ‫سنَةً َوفَى اْ َ‬


‫ْلخ َر َة َح َ‬ ‫اْل ُم ْس َل َميْنَ عآ َّمةً َيا َر َّ‬
‫ب اْل َعالَ َميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتَنا َ فَى الدُّ ْن َيا َح َ‬

‫اإن لَ ْم ت َ ْغ َف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن َمنَ اْلخَا َس َريْنَ ‪.‬‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬
‫سنَا َو ْ‬ ‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫عذ َ َ‬
‫اب النَّ َ‬ ‫َ‬

‫‪Aqiimussholaah……….‬‬

Anda mungkin juga menyukai