Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR MIKROTEKNIK
PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT

Nama : Eka Saputri


NIM : 4401420026
Rombel : Pendidikan Biologi 2020

JURUSAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
I. Tujuan
1. Membuat preparat supravital epitelium mukosa mulut dengan zat warna Methylen blue
2. Menganalisis hasil pembuatan preparat supravital epitelium mukosa mulut
II. Landasan Teori
Jaringan Epitel Jaringan tubuh manusia terdiri dari jaringan epithelium, jaringan
pengikat, jaringan pengangkut, dan jaringan saraf. Jaringan epitel adalah jaringan yang
terdiri dari sel-sel yang sangat rapat tanpa adanya pembuluh darah, namun semua epitel
tumbuh pada jaringan ikat yang mempunyai pembuluh darah. Epitel dipisahkan dengan
jaringan ikat melalui membrane basalis (Miftahul 2021).
Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut dari yang
paling dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis, lapisan spinosum, lapisan
granulosum dan lapisan corneum. Stratum basalis terdiri dari selapis sel berbentuk kubus
yang berbatasan dengan lamina propia dan mengandung sel-sel induk yang secara kontinyu
bermitosis dan anak selnya dikirimkan ke lapisan yang lebih superfisial. Stratum spinosum
terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bulat atau oval dan mempunyai karakteristik sel
yang mulai matang. Stratum granulosum terdiri dari beberapa lapis sel yang lebih gepeng
dan lebih matang dari stratum spinosum dan mengandung banyak granula keratohyalin
yang merupakan bakal sel keratin.Mukosa mulut mengandung dua lapisan yaitu epitel dan
jaringan pengikat (lamina propria) (Nuraeny et.al. 2019).
Epitel mulut merupakan lapisan terluar dari mukosa, lamina propria merupakan
lapisan serat-serat yang saling terikat dan berfungsi memberikan kekuatan pada epitel.
Selsel epitel sebagian besar merupakan sel keratosit, yang apabila mengalami proses
pematangan, maka sel tersebut akan terdorong ke permukaan atas. Proses ini berasal dari
mitosis yang terjadi pada sel epitel mukosa.( Fawcett , 2012). Sel-sel epitel yang terdorong
ke lapisan paing atas tidak mempunyai inti dan selnya semakin tipis.10 Epitel mukosa
mulut merupakan susunan lapisan sel yang berbeda karena mengalami proses mitosis sel
yang terus menerus. Setiap sel dalam tubuh mempunyai pola pematangan tertentu,
demikian pula mukosa mulut mempunyai waktu pergantian yang khusus. Waktu
pergantian jaringan epitel mukosa mulut antara 14 sampai 24 hari (Wahyuni et.al. 2021).
Metode supravital adalah suatu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau
jaringan yang hidup. Sel-sel yang hidup juga dapat menyerap warna. Zat warna yang biasa
dipakai untuk pewarnaan supravital adalah janus green, neutral red, atau methylene blue
dengan kosentrasi tertentu. Preparat supravital merupakan preparat yang bersifat sementara
sehingga harus segera diamati setelah pembuatan. Pengamatan terhadap epithelium ini
akan nampak inti dari sel-sel yang teramati (Rudyatmi, 2014)
Pada kegiatan praktikum ini, preparat yang akan dihasilkan merupakan jenis
sementara. Preparat sementara adalah preparat yang keawetannya hanya preparat
sementara/beberapa jam saja, tidak lebih dari 24 jam. Preparat ini tidak dawetkan dengan
proses apapun. Tujuan pembuatan preparat sementara adalah untuk mempelajari sesuatu
obyek (bagian dari sel, sel, jaringan, organ maupun tubuh makhluk hidup) dalam keadaan
segar (Daningsih 2021)
Prosedur pembuatan preparat sementara sangat sederhana. Obyek yang akan
diamati diletakan di atas gelas benda yang telah ditetesi dengan medium pengamatan.
Medium pengamatan untuk preparat sementara biasanya digunakar aquades, walaupun
untuk maksud-maksud tertentu digunakan ghiserm. Kemudian ditutup dengan gelas
penutup untuk mengurangi laju penguapan, sehingga preparat dapat dipertahankan
strukturnya selama proses pengamatan berlangsung Penutupan tersebut juga bertujuan
untuk keamanan lensa obyektif dari sentuhan langsung dengan medium pengamatan
(Daningsih 2021)
III. Langkah Kerja
Tahap pertama membersihkan mulut dengan cara berkumur dengan air, sebelum
melakukan proses pengambilan jaringan epitelium mukosa pada mulut bagian pipi dalam
sebelah kanan atau kiri dengan menggunakan spatula. Menyiapkan gelas benda bersih dan
bebas lemak yang telah disterilkan dengan alkohol 70%. Gelas benda ditetesi 1 tetes
dengan zat warna supravital methylene blue 0,25% dalam larutan garam fisiologis (NaCl
0,9%) menggunakan pipet dengan jarak 1.5 cm. Proses selanjutnya, mengambil epitelium
mukosa mulut dengan menggunakan spatula steril dan diratakan diatas gelas benda yang
telah diberi zat warna. Kemudian dilanjutkan dengan proses mounting menggunakan gelas
penutup dengan bantuan jarum untuk membantu proses penutupan dengan jarak 1 cm dari
sisi kiri gelas benda. Jika masih ada gelembung, buka kembali deck glass dan ulangi
menutup dengan perlahan. Kemudian dilakukan pengamatan preparat menggunakan
mikroskop dengan perbesaran kuat, mengambil foto, dan menganalisis hasilnya.
IV. Hasil
Gambar Keterangan

1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel
4. Sel epitel mukosa mulut
5. Kotoran
Preparat supravital epitelium mukosa mulut
Pewarnaan : Methylene blue
Perbesaran : 40 x 10
Sel epitelium terwarnai cukup baik, meskipun warna tidak terlihat kontras mungkin
disebabkan karena kurangnya penambahan zat warna methylene blue. Tetapi jika
dibandingkan dengan sitoplasma, warna inti lebih terwarnai kuat, masih terdapat kotoran
yang ikut teramati pada preparat epitelium, sehingga sedikit mengganggu pengamatan.
V. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop, epitelium mukosa mulut
merupakan epitelium pipih dengan bentuk bulat agak bulat. Dalam pengamatan preparat
mukosa mulut dengan metode supravital dan menggunakan pewarnaan methylene blue
0,25% dalam larutan NaCl fisiologis )09,%) dapat diketahui bahwa preparat epitel mukosa
dapat diamati dengan baik pada perbesaran 40x10, meskipun pada beberapa tempat ada
penumpukan sel dan kotoran yang masih terlihat.
Pengamatan dibawah mikroskop sel-sel epitel terwarna biru agak keunguan.
Nukleus sel epitel terwarna lebih kuat menjadi lebih biru karena nukleus bersifat asam akan
terwarna oleh pewarna basa yaitu methylene blue. Saat pengamatan sel masih dalam bentuk
asalnya, tidak terjadi plasmolisis atau krenasi karena menggunakan zat warna netral yaitu
pada kosentrasi setara dengan kosentrasi cairan tubuh 0,9% larutan. Didalam preparat
masih terdapat kotoran hal ini diduga berasal dari kotoran yang ada di dalam mulut atau
dari penggunaan tissue yang digunakan untuk membersihkan gelas benda.
Sel epitel merupakan epitelium pipih berlapis tetapi pada pembuatan preparat ini
yang di ambil hanya lapisan teratas, sehingga pada saat pengamatan sel terlihat berbentuk
pipih saja sedangkan lapisan-lapisan selnya tidak terlihat. Sehingga dapat dikatakan hasil
pengamatan preparat ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa sel epitel
merupakan epitelium pipih berlapis.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Preparat epitelium mukosa mulut merupakan preparat sementara yang dibuat dengan
metode supravital, pewarnaan methylene blue 0,25% dalam larutan NaCl 0,9%
2. Pewarnaan dengan zat warna methylene blue dapat mewarnai sel epitelium mukosa
mulut dengan kontras, sehingga dapat dibedakan antara inti sel dengan bagian lain
seperti sitoplasma.

VII. Daftar Pustaka


Daningsih, E., & Mardiyyaningsih, A. N. (2021). PENINGKATAN KOMPETENSI
MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI MELALUI PEMBIMBINGAN
PEMBUATAN PREPARAT AWETAN. Pena Kreatif: Jurnal Pendidikan, 10(2), 52-59.
MIFTAHUL, J. A. S. (2021). MODUL PEMBELAJARAN ANATOMI FISIOLOGI TUBUH
MANUSIA DAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN
BIOLOGI (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Nuraeny, N., Hakim, D. D., Susilaningsih, F. S., Herawati, D. M., & Gurnida, D. A. (2019).
Metilasi DNA dan Mukosa Mulut. Sriwijaya Journal of Medicine, 2(2), 99-105.
Rudyatmi E. 2014. Diktat Mikriteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Wahyuni, I. S., Zakiawati, D., & Hidayat, W. (2021). Pigmentasi Mukosa Mulut (Vol. 1). Penerbit
NEM.

Anda mungkin juga menyukai