Anda di halaman 1dari 3

Fonta Ryfaditia Madjid

19110002

UTS Beton 1

Jawab

1. A. beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari


kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton
semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral
(biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

B. Sifat mekanik beton


Kuat tekan beton didefinisikan sebagai besarnya beban per satuan luas yang mampu dipikul
oleh beton sesaat sebelum mengalami kehancuran. Karena kekuatan yang diandalkan
dari beton adalah kuat tekannya, maka kuat tekan digunakan untuk menyatakan mutunya.

Kuat tarik beton yang tepat sulit untuk diukur. Selama bertahun-tahun, sifat tarik beton diukur
dengan memakai modulus keruntuhan (modulus of rupture). Baru-baru ini, hasil dari
percobaan split silinder beton, umumnya memberikan hasil yang lebih baik dan mencerminkan
kuat tarik sebenarnya. Nilai pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujian berulang kali
mencapai kekuatan 0,50 √fc’ – 0,60 √fc’, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57 √fc’.

Kuat tarik lentur adalah kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan untuk
menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji, yang diberikan padanya, sampai benda
uji patah yang dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas (SNI 03-4431-1997).

Susut secara umum didefinisikan sebagai perubahan volume beton yang tidak berhubungan
dengan beban. Pada dasarnya ada dua jenis susut, yaitu susut plastis dan susut pengeringan.
Susut plastis terjadi beberapa jam setelah beton segar dicor ke dalam cetakan (bekisting).
Sedangkan susut pengeringan terjadi setelah beton mencapai bentuk akhirnya, dan proses
hidrasi pasta semen telah selesai. Laju perubahannya berkurang terhadap waktu, karena beton
semakin berumur akan semakin tahan tegangan dan semakin sedikit mengalami susut.

Rangkak (creep) adalah sifat di mana beton mengalami perubahan bentuk (deformasi)
permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya. Rangkak timbul dengan intesitas yang
semakin berkurang untuk selang waktu tertentu dan akan berakhir setelah beberapa tahun
berjalan. Besarnya deformasi rangkak sebanding dengan besarnya beban yang ditahan dan juga
jangka waktu pembebanan. Pada umumnya rangkak tidak mengakibatkan dampak langsung
terhadap kekuatan struktur, tetapi akan mengakibatkan timbulnya redistribusi tegangan pada
beban kerja dan kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan lendutan (defleksi).
C. tulangan pada konstruksi beton sangat diperlukan untuk menahan gaya tarik yang terjadi,
maka dari itu diperlukan luasan tulangan minimum pada penampang beton bruto. Dengan
mengetahui φ tulangan minimum yang harus terpasang, maka konstruksi relatif aman untuk
dilaksanakan. bahwa pada beton bertulang, tulangan-tulangan baja tersebut tidak mencegah
retakan-retakan pada daerah beton bertulang yang menerima tarikan tetapi hanya
mencegahnya dari retakan-retakan yang lebih besar (yang dapat terlihat jelas dengan kaca
pembesar atau microscope) sehingga mencegah
elemen beton dari kehancuran.

D. beton bertulang adalah sebuah material yang menggabungkan dua bahan, beton dan
tulangan baja, di mana beton yang memiliki kekuatan dan elastisitas rendah dan tulangannya
yang memiliki kekuatan dan elastisitas tinggi sehingga beton menjadi lebih kuat dan lebih
elastis. Biasanya tulangan terbuat dari baja dan ditanam di dalam beton sebelum beton tersebut
dipasang. Hal ini umumnya dilakukan untuk menahan tegangan pada daerah tertentu yang
dapat menyebabkan keretakan atau kegagalan struktural.

E. Pembasahan
Perawatan ini dilakukan dengan menaruh beton didalam ruangan yang lembab saat melakukan
uji beton. Cara lainnya ialah menyirami permukaan beton dengan air secara teratur atau
menyelimuti bagian permukaannya dengan air atau karung basah.

Curing Dengan Membran


Ada pula yang melakukan perawatan dengan membrane atau lapisan seperti cat pada
permukaan beton tersebut. Membrane ini juga kedap air yang terdiri dari dua macam yakni
cairan bening dan cairan putih. Tak lupa untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dari beton
tersebut berada pada 23-28 derajat celcius. Penyimpanan yang semakin lama akan membuat
kualitas beton yang dihasilkan juga semakin baik.

Pelapisan Memakai Kalsium Klorida


Selanjutnya ada pula yang menggunakan kalsium klorida sebagai pelapis permukaan beton. Hal
ini dilakukan sebagai tindakan pengawetan karena kalsium klorida lambat laun akan berubah
menjadi garam. Garam mampu menyerap kelembapan dan menjaga permukaan beton tidak
retak. Hal ini menjaga kelembapan beton terjaga dan meningkatkan hidrasi. Selain
menggunakan kalsium klorida ada pula yang menggunakan perawatan dengan pemanasan atau
steam. Perawatan ini lumayan rumit sehingga dan harus konsisten dalam mempertahankan
suhu
F. Kelebihan

 Bahan mudah didapat


 Harganya relatif lebih ekonomis dan tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang
tinggi
 Mudah dibentuk
 Memiliki kekuatan tekan tinggi
 Strukturnya memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap api dan air
 Bisa dicetak menjadi bentuk yang beragam, mulai dari pelat, balok, kolom beton
bertulang yang sederhana sampai atap kubah dan cangkang besar

Kekurangan

 Memerlukan bekisting untuk menahan beton sampai beton tersebut mengeras


 Memiliki kekuatan per satuan berat yang rendah, sehingga berat beton bertulang
menjadi besar
 Membutuhkan acuan (cetakan) dan perancah (tiang acuan) selama pengerjaan adonan
 Memiliki kekuatan per satuan volume yang rendah sehingga membuat ukurannya relatif
besar.
 Sifat-sifat yang dihasilkan sangat bervariasi karena bervariasinya proporsi campuran dan
pengadukannya
 Proses pembuatan adonan, penuangan, dan perawatan beton bertulang tidak bisa
ditangani dengan teliti seperti yang dilakukan pada proses produksi baja dan kayu lapis

Anda mungkin juga menyukai