Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Hidayah

NIM : H061201001
Mata Kuliah : Perpetaan
TUGAS 2
PERPETAAN
Buat rancangan (langkah-langkah) survei untuk pembuatan peta situasi !

Jawab :

Peta situasi adalah peta topografi skala besar yang merupakan penyajian dari gambaran


permukaan bumi baik detil alam maupun buatan manusia yang digambar pada bidang datar
(kertas) dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Peta situasi biasanya dipakai untuk pekerjaan
teknik sipil seperti, pembuatan waduk,  perencanaan trace jalan, proyek pengaliran, dan
sebagainya. Adapun survei (langkah langkah) dalam pengukuran peta situasi ini adalah sebagai
berikut

1. Pengukuran di lapangan termasuk pembuatan titik sebagai kerangka peta


Pada permukaan bumi diukur titik pasti yaitu titik yang diketahui koordinatnya dan
tingginya. Kemudian dari titik-titik pasti tersebut dipetakan yang selanjutnya disebut
sebagai kerangka peta. Untuk keperluan ini dibutuhkan beberapa titik pasti sebagai dasar
pemetaan. Titik pasti dapat ditentukan dengan beberapa cara, antara lain:
a. Cara Astronomi
Pertama yaitu penentuan titik pasti dengan cara astronomi pada prinsipnya
menentukan posisi tempat di permukaan bumi dengan menggunakan pertolongan
bintang di langit. Pengukuran ini untuk wilayah luas dan pandangan tidak bebas.
Misal : A adalah titik  yang diketahui posisinya di bumi dan disebut titik astronomi,
BT adalah bintang yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan kedudukan
titik A. Dari posisi  pesawat diarahkan ke BT, sehingga sebagai titik astronomi
mempunyai unsur-unsur  Azimuth (A), garis lintang (ϕ) dan garis bujur (cx). Oleh
karena pengukuran astronomi menggunakan pertolongan bintang, maka pengukuran
hanya dapat dilakukan pada malam hari.
2. Pekerjaan perhitungan dan Pemberian koreksi pada hasil perhitungan
Di dalam perhitungan, kita menggunakan alat-alat sebagai berikut :
a. T0
Digunakan untuk menembak titik-titik azimuth pada sudut-sudut istimewa dan titik 
kritis. Tujuannya yaitu untuk menggambar kondisi kontur di lokasi tersebut. Pada saat
menembak suatu titik, kita membaca benang tengah (BT), benang atas (BA), dan
benang bawah (BB) dengan 2BT = BA + BB.
b. Digital Theodolit (DT)
Dengan alat ini tentunya kita menghitung sudut dalam (β) suatu poligon serta jarak
dari suatu  patok ke patok lain.
c. Waterpass
Waterpass digunakan untuk mengukur jarak dan beda tinggi antara patok dengan cara
menempatkan pesawat waterpass di tengah-tengah antar dua patok kemudian
menembak ke arah muka dan belakang. Pembacaan alat yaitu berupa benang atas
(BA), benang tengah (BT), dan benang bawah (BB). Untuk pengukuran melintang,
waterpass terbatas pada azimuth untuk  β/2 dan azimuth (β/2 + 180° ) yang diukur 
adalah jarak terhadap alat dan ketinggian di atas tanah.

3. Proses penggambaran
Dalam penggambaran yang harus kita lakukan antara lain :
a. Langkah pertama yaitu kita menggambar grid pada kertas kalkir, dimana harus
melakukannya dengan benar.
b. Kedua, kita menentukan letak patok atau koordinat polygon pada grid.
c. Ketiga, kita menghitung polygon
d. Keempat, kita menentukan koordinat titik detail pojok bangunan
e. Kelima,kita membuat garis kontur dengan data hasil perhitungan memancar
f. Terakhir, kita mencocokkan hasil gambar dengan data-data hasil perhitungan
pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai