Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

OLEH

NAMA : NURMALA SARI


STAMBUK : 15020200144
KELAS : C7
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : ANIL ARIYANDI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Protein umum dijumpai pada produk hewan maupun produk


tumbuhan. Protein merupakan polimer dari kurang lebih 20 jenis
asam amino yang berbeda yang disambungkan dengan ikatan
peptida. Asam amino dengan ikatan peptida ini akan membentuk
struktur primer protein. Asam amino terbagi menjadi dua kelompok,
yaitu asam amino non-esensial dan asam amino esensial. Sebanyak
12 jenis asam amino non- esensial diproduksi oleh tubuh, sedangkan
8 asam amino merupakan jenis asam amino esensial yang harus
didapatkan melalui makanan. Asam amino non-esensial yang
diproduksi tubuh antara lain tirosin, sistein, serin, prolin, glisin, asam
glutamat, asam aspartat, arginin, alanin, histidin, glutamin, dan
asparagin. Asam amino esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh
antara lain triptofan, treonin, metionin, lisin, leusin,

Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti


yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh
seorang ahli kimia belanda, Gerardus Mulder (1802 - 1880), karena
ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme. Protein adalah bagian dari semua sel hidup
dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima
bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam
kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh.
Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat - zat gizi dan
darah, matriks interseluler dan sebagainya protein.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Asam amino adalah monomer protein yang mempunyai dua


gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus hidroksil. jumlah asam
amino yang terdapat di alam ada berates – ratus jumlahnya, namun
yang diketahui ikut membangun protein hanya sekitar 20 macam.
Sifat asam amino antara lain memiliki titik leleh di atas 200 derajat
celcius, larut dalam senyawa polar dan tidak larut dalam senyawa
nonpolar serta memiliki momen dipol yang besar.

Disamping itu asam amino yang membentuk protein


bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon,
asam nukleat, dan molekul - molekul yang esensial untuk
kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat
digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel
- sel dan jaringan tubuh.

Percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah larutan


contoh yang digunakan mengandung asam amino dan protein maka
akan dilakukan reaksi uji terhadap asam amino dan reaksi uji
terhadap protein serta reaksi spesifik asam amino dan protein
dengan menggunakan pereaksi yang sesuai. Adapun manfaat yang
dapat diambil dalam percobaan ini adalah kita dapat mengetahui
reaksi – reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi asam amino
dan protein dengan menggunakan pereaksi – pereaksi tertentu.

1.2. Maksud Praktikum Titrasi Langsung


Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengidentifikasi aktivitas
asam amino dan protein.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

1.3. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan pada percobaan ini adalah mahasiswa mampu


mengetahui dan memahami reaksi pada uji asam amino dan protein.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein
adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus
amino dan gugus karboksil. Pada asam amino, gugus amino terikat
pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus karboksil atau dapat
dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil dalam asam
amino terikat pada atom karbon yang sama. (Sultanry, 1985)
Terdapat empat buah struktur rangkaian asam amino yang
membentuk protein, yaitu : (Pine, 1988)
1. Struktur primer, struktur ini merupakan rantai pendek dari asam
amino dan dianggap lurus.
2. Struktur sekunder, struktur ini merupakan rangkaian lurus
(struktur primer) dari rantai asam amino, dimana masing –
masing gugus mengadakan ikatan hydrogen sehingga rantai
asam amino membentuk heliks, seperti per
3. Struktur tersier, struktur ini terbentuk jika rangkaian heliks
(struktur sekunder) menggulung karena adanya Tarik – menarik
antar bagian polipeptida sehingga membentuk satu sub unit
protein yang disebut struktur tersier.
4. Struktur kuartener, struktur ini terbentuk jika antar sub unit
protein (dari struktur tersier) mengadakan suatu interaksi
membentuk struktur kuartener.
Protein adlah polimer biologi yang tersusun dari molekul – molekul
kecil yang dinamakan asam amino. Rentang massa molekulnya dari
6000 sampai puluhan ribu, sehingga protein dapat merupakan molekul
sangat besar. Selain tersusun dari asam amino, banyak protein juga

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

mengandung komponen lain seperti ion logam (misalnya Fe, Zn, Cu,
dan Mg) atau mengandung molekul organic kompleks.
Rumus struktur dari asam amino secara umum adalah :

Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan


Sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian
protein merupakan penyusun tubuh (daging, kulit, rambut, dll), Sebagian
mempunyai fungsi katalis (enzim) yang menyebabkan reaksi – reaksi
tertentu dapat berlangsung baik pada kondisi tubuh. Protein disusun
oleh alfa asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut ikatan
peptide (Isnain, 2008)
Ada empat tingkat struktur dasar protein, yaitu struktur primer,
sekunder, tersier, dan kuartener. Struktur primer menunjukkan jumlah,
jenis dan urutan asam amino dalam molekul protein. Oleh karena ikatan
antara asam amino ialah ikatan peptide, maka struktur primer protein
juga menunjukkan ikatan peptide yang urutannya diketahui. Untuk
mengetahui jenis, jumlah dan urutan asam amino dalam protein
dilakukan analisis yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Penetuan jumlah rantai polipeptida yang berdiri sendiri
2. Pemecahan ikatan antara rantai polipeptida tersebut
3. Pemecahan masing – masing rantai polipeptida
4. Analisis urutan asam amino pada rantai polipeptida.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Asam amino yang pertama kali ditemukan adalah asparagin pada


tahun 1806. Yang paling akhir adlah treonin, yang belum teridentifikasi
sampai tahun 1928. Semua asam amino mempunyai nama atau nama
umum yang kadang – kadang diturunkan dari sumber pertama – tama
molekul ini diisolasi. Seperti dapat diduga asparagin pertama – tama
ditemukan pada asparagus, asam glutamate ditemukan dalam gluten
gandum, dan glisin (bahasa Yunani, glycos, manis) dinamakan karena
rasanya yang manis (Lehinger, 1997)

2.2 Uraian Bahan

1. Albumin (FI V :65)

Nama Resmi : Human Albumin Solution

Nama Lain : LARUTAN ALBUMIN


Pemerian
: Cairan jernih agak kental; tidak
berwarna; hingga berwarna
kekuningan tergantung kadar protein.

Penyimpanan : Simpan pada suhu 2o–25o terlindung


cahaya. Bila disimpan pada 2o– 8o
diharapkan memenuhi syarat selama 5
tahun sejak sediaan dipanaskan pada
suhu tidak lebih dari 25o diharapkan
memenuhi syarat selama 3 tahun sejak
sediaan dipanaskan pada suhu 60,0o
selama 10 jam.
2. AgNO3 ( FI III : 97 )

Nama resmi : ARGENTI NITRAS

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Nama lain : Perak Nitrat

Rumus molekul : AgNO3

Berat molekul : 169, 87 g/mol


Pemerian
: Hablur transparan atau hablu
berwarna putih, tidak berbau, menjadi
gelap jika kenal cahaya.

Kelarutan
: Sangat mudah larut dalam air, larut
dalam Etanol 95% P

Kegunaan : Sebagai larutan baku

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,


terlindungi dari cahaya

3. Amonium Sulfat (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Ammonium


Sulfat
: Amonium
Nama lain
Sulfat
Berat molekul : 152,13 gr/mol
Rumus molekul : (NH4)2SO4
: Hablur tidak berwarna
Pemerian
dan putih.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam
air, praktis tidak larut
dalam etanol 95% P
: Dalam wadah tertutup
baik.
Penyimpanan
4. Asam asetat (Ditjen POM, 1979 : hal. 793)
Nama resmi : ACIDUM ACETIKUM

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Nama lain : Asam Asetat

Berat molekul : 60,05

Rumus molekul : CH3COOH


Pemerian
: Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas
menusuk, rasa asam yang tajam

Kelarutan
: Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol dan gliserol

: Dalam wadah tertutup rapat


Penyimpanan

5. CuSO4 ( FI III : 731)

Nama resmi : CUPRI SULFAS

Nama lain : Tembaga (III) Sulfat

Rumus molekul : CuSO4

Berat molekul : 249,69 g/mol

Pemerian : Serbuk putih atau keabuan, bebas dari


sedikit warna biru. Penambahan sedikit
air, mengakibatkan perubahan warna
menjadi biru.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol 95% P

Kegunaan : Sebagai pereaksi


: Dalam wadah tertutup rapat
Penyimpanan

6. Etanol ( FI V : 399 )

Nama resmi : ETIL ALKOHOL

Nama lain : Etanol

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Rumus molekul : C2H6O

Berat molekul : 46,07 g/mol


Pemerian
: Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna; bau khas dan menyebabkan
rasa terbakar pada lidah. Mudah
menguap walaupun pada suhu 78◦,
mudah terbakar

Kelarutan
: Bercampur dengan air dan praktis
bercampur dengan semua pelarut
organik

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari


api.

7. HCl ( FI V : 156 )
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama lain : Asam Klorida

Rumus molekul : HCl

Rumus struktur : H-Cl

Berat molekul : 36,46 g/mol


Pemerian
: Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang. Jika diencerkan dengan 2
bagian air, asap hilang.

Kelarutan : Larut dalam air dan etanol

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

: Dalam wadah tertutup rapat


Penyimpanan

8. HNO3 ( FI III : 78 )

Nama resmi : ACIDUM NITRAS

Nama lain : Asam Nitrat

Rumus molekul : HNO3

Berat molekul : 63,00 g/mol

Pemerian : Cairan berasap, jernih, tidak berwarna

Kegunaan : Sebagai pemberi suasana asam

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


9. NaOH ( FI III : 142 )
Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM

Nama lain : Natrium Hidroksida

Rumus molekul : NaOH

Berat molekul : 40,00 g/mol


Pemerian
: Bentuk batang, butiran, massa hablur
atau keping, kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur; putih,
mudah meleleh basah. Sangat alkalis
dan korosif. Segera menyerap
karbondioksida.

Kelarutan
: Sangat mudah larut dalam air dan
etanol 95% P

Kegunaan : Sebagai zat tambahan


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

10. Ninhidrin ( FI III : 717 )

Nama resmi : NINHYDRIN


Nama lain : Ninhidrin

Rumus molekul : C9H4O3


Pemerian
: Serbuk hablur putih atau kuning
sangat pucat

Kelarutan : Larut pada suhu 60◦ dalam 20 bagian


air
Kegunaan : Sebagai pereaksi Asam Amino

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


11. Pb-asetat (Ditjen POM, 2013)
Nama resmi : PLUMBI ACETAS

Nama lain : Timbal Asetat

Berat molekul : 379,33 gr/mol

Rumus molekul : C4H6O4Pb3H2O


Pemerian
: Hablur prima monokli, kecil, putih,
transparan, atau massa hablur berat,
bau cuka.

Kelarutan
: Larut dalam 2 bagian air, umumnya
beropalesensi dalam 63 bagian etanol
(95%) P dan dalam 2 bagian gliserol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.


12. Raksa (II) klorida (Ditjen POM, 1979 : hal. 287)
Nama resmi : Hydragyri Bichloridum

Nama lain : Raksa (II) Klorida

Berat molekul : 271,52

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Rumus molekul : HgCl2

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur


putih, tidak berbau.
Kelarutan : Larut dalam 125 bagian air dan dalam
2 bagian air mendidih, dalam 3 bagian
etanol 95% P mendidih dalam 20
bagian eter P dan 15 bagian gliserol P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2021)


1. Uji Millon
Sebanyak 5 tetes pereaksi millon ditambahkan ke dalam 3 ml
larutan sampel, dipanskan. Hasil positif jika terbentuk warna merah
2. Uji Hopkins – Cole
Sebanyak 2 ml larutan sampel dicampur dengan perekasi
Hopkins-cole dalam tabung reaksi. Ditambahkan 3 ml H2SO4
pekat melalui dinding tabung sehingga membentuk lapisan dari
cairan. Didiamkan, setelah beberapa detikk akan terbentuk cincin
violet (ungu) pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif
mengandung triptofan.
3. Uji Nihindrin
Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke dalam 3 mL
larutan sampel. Dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan
warna yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna ungu-biru.
4. Uji Xanthoproteat
Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambahkan 1 mL HNO3 pekat,
dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua.
Didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

sampai larutan menjadi basa. Diamati perubahan yang terjadi. hasil


positif jika warna kuning berubah menjadi jingga.
5. Uji Biuret
Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah 1 mL NaOH 10% dan
dikocok. Ditambahkan 1- 3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati
timbulnya warna. Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau
merahungu atau biru-ungu.
6. Pengendapan protein oleh logam
Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diambil 3 ml sampel ditambahkan
5 tetes larutan HgCl2 2% pada tabung 1, larutan Pb-asetat 5% pada
tabung 2, dan AgNO3 5% pada tabung 3. Diamati perubahan yang
terjadi
7. Pengendapan dengan alcohol
Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Setiap tabung reaksi diisi dengan
sampel sebanyak 5 mL. Tabung reaksi I ditambahkan 1 ml HCl 0,1 M,
tabung reaksi II ditambahkan 1 ml NaOH 0,1 M dan tabung reaksi III
ditambahkan 1 ml larutan buffer pH 4,7. Setiap tabung reaksi lalu
ditambahkan etanol 95 % sebanyak 6 mL. Diamati perubahan yang
terjadi.
8. Denaturasi protein
Disiapkan 3 tabung reaksi, tabung reaksi pertama diisi 9 ml larutan
sampel dan 1ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan sampel
dan 1 ml NaOH 0,1 M dan kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan
hanya 1 ml buffer asetat pH 4,7. Panaskan dengan penangas air
selama 15 menit kemudian dinginkan tabung , tambahkan 5 ml buffer
asetat pada tabung pertama dan ke-dua. Diamati perubahan yang
terjadi.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi, gelas piala, pipet
tetes,kertas saring, corong, dan penangas air.

3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah sampel yang mengandung
protein misalnya albumin (putih telur dll), pereaksi Millon, pereaksi
Hopkins- Cole, pereaksi Biuret, pereaksi Ninhidrin, H2S04, NaOH,
HN03, cuS04, HgC12, AgN03, (NH4)2S04, HCI, Pb-asetat, etanol,
asam asetat, dan bufferasetat pH 4,7.

3.3 Cara Kerja


Larutan putih telur : 1 ml putih telur ditambahkan 9 ml akuades.
1. Uji Millon
• Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon
• Ditambahkan ke dalam 3 Ml larutan
• Sampel dipanaskan
• Hasil positif jika terbentuk warna merah
2. Uji Hopkins-cole ( kerjakan di lemari asam )
• Sebanyak 2 mL larutan sampel dicampur dengan pereaksi
Hopkins-Cole dalam tabung reaksi
• Ditambahkan 3 mL H2S04 pekat melalui dinding tabung
sehingga membentuk lapisan dari cairan
• Didiamkan
• Setelah beberapa detik akan terbentuk cincin violet (ungu)
pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif
mengandung triptofan.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

3. Uji ninhidrin
• Sebanyak 0.5 ml- larutan ninhidrin 0, 1%
• Ditambahkan ke dalam 3 ml- larutan sampel
• Dipanaskan selama 10 menit
• Diamati perubahan warna yang terjadi
• Hasil positif jika terbentuk warna ungu biru
4. Uji xantroproteat (kerjakan di lemari asam )
• Sebanyak 2 ml- larutan sampel ditambahkan 1 ml- HN03
pekat
• Dicampur, kemudian dipanaskan Diamati timbulnya warna
kuning tua
• Didinginkan
• Ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat sampai
larutan menjadi basa.
• Senyawa nitro yang terbentuk akan terionisasi dan warnanya
akan berubah menjadi jingga.
• Diamati perubahan yang terjadi
• hasil positif jika warna kuning berubah menjadi jingga.
5. Uji biuret
• Sebanyak 3 ml- larutan sampel ditambah 1 ml- NaOH 10%
• Dikocok
• Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuS04
• 0.1 %Diamati timbulnya warna
• Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau merah-ungu
ataubiru ungu
6. Pengendapan oleh logam
• Disiapkan 3 buah tabung reaksi
• Diambil 3 ml sampel

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

• Ditambahkan 5 tetes larutan HgC12 2% pada tabung 1


• larutan Pb-asetat 5% pada tabung 2
• AgN03 5% pada tabung 3
• Diamati perubahan yang terjadi
7. Pengendapan oleh alkohol
• Disiapkan 3 buah tabung reaksi
• Setiap tabung reaksi diisi dengan sampel sebanyak 5 ml
• Tabung reaksi I ditambahkan 1 ml HCI 0,1 M
• Tabung reaksi II ditambahkan 1 ml NaOH 0,1 M
• Tabung reaksi III ditambahkan 1 ml larutan buffer pH 4,7
• Setiap tabung reaksi lalu ditambahkan etanol 95 % sebanyak
6mL.
• Diamati perubahan yang terjadi.
8. Denaturasi protein
• Disiapkan 3 tabung reaksi
• Tabung reaksi pertama diisi 9 ml larutan sampel dan lml HCI
o,1M
• Tabung reaksi kedua 9 ml larutan sampel dan 1 ml NaOH
• 0,1 M Tabung reaksi ketiga ditambahkan hanya 1 ml buffer
asetat pH 4,7
• Panaskan dengan penangas air selama 15 menit
• Kemudian dinginkan tabung
• Tambahkan 5 ml buffer asetat pada tabung pertama dan ke-
dua
• Diamati perubahan yang terjadi

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
A. Pengumpulan data dan informasi
Uji Reaksi Bahan-bahan yang digunakan
Uji Milon 5 tetes pereaksi Milon dan 3 ml albumin.

Uji Hopkins-Cole. 2 mL albumin, pereaksi Hopkins-Cole, dan


3 ml H2SO4.
Uji Nindhidrin 0,5 ml larutan ninhydrin 0,1% dan 3 ml
albumin.
Uji Xanthoproteat. 2 ml albumin, 1 ml HNO3 pekat dan NaOH
pekat.
Uji biuret 3 ml albumin, 1 ml NaOH 10%, 1-3 tetes
CuSO4 0,1%.

Pengendapan protein oleh 3 ml albumin, 5 tetes HgCl2 2%, Pb-asetat


logam 5% dan AgNO3 5%.

Pengendapan dengan 5 ml albumin, 1 ml HCl 0,1 M, 1 ml NaOH


alcohol 0,1 M, 1 ml larutan buffer pH 4,7 dan
etanol 95%.
Denaturasi protein 9 ml albumin, 1 ml HCl 0,1 M, 1 ml NaOH
0,1 M dan larutan buffer asetat pH 4,7.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

B. Pencatatan dan Pelaporan


Perlakuan Hasil pengamatan Tujuan uji reaksi
(untuk
membuktikan atau
identifikasi apa)
Uji milon
Ditambahkan 5 tetes
pereaksi Milon Untuk menguji
kedalam 3 ml larutan adanya gugus fenol
sampel albumin Terjadi perubahan warna pada protein
yaitu terbentuk warna merah misalnya tirosin

Uji Hopkins-Cole.

Sebanyak 2 ml
larutan sampel
dicampur dengan
pereaksi Hopkins-
Cole dalam tabung Untuk menguji
reaksi. Terbentuk cincin ungu adanya asam amino
Ditambahkan 3 ml triptofan
H2SO4 pekat melalui
dinding tabung
sehingga membentuk
lapisan dari cairan
kemudian didiamkan
selama beberapa
detik
Uji Nindhidrin
Sebanyak 0,5 ml
larutan ninhydrin 0,1%
ditambahkan kedalam Terjadi perubahan warna Untuk menunjukkan
3 ml larutan sampel. yaitu terbentuk warna biru adanya asam amino
Setelah itu dipanaskan dalam zat yang diuji
dan didiamkan selama
10 menit
Uji Xanthoproteat.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Sebanyak 2 ml larutan
sampel ditambahkan 1
ml HNO3 pekat,
dicampur, kemudian Untuk menunjukkan
dipanaskan dan diamati Terbentuk endapan dan apakah protein
timbulnya warna kuning terjadi perubahan warna mengandung asam
tua. menjadi warna kuning amino tirosin,
Setelah itu didinginkan fenilaalanin dan
dan ditambahkan tetes triptofan
demi tetes larutan
NaOH pekat sampai
larutan menjadi basa
Uji biuret
Sebanyak 3 ml larutan
sampel ditambah 1 ml Untuk mengetahui
Terjadi perubahan warna adanya senyawa
menjadi warna ungu dengan ikatan
peptida

Pengendapan protein oleh logam


Disiapkan 3 buah
tabung reaksi dan
diambil 3 ml sampel HgCl2 membentuk gumpalan
kemudian ditambahkan dan terdenaturasi
5 tetes larutan HgCl2 2% Untuk mengetahui
pada tabung 1, larutan Pb-asetat membentuk pengaruh logam
Pb-asetat 5% pada gumpalan dan terdenaturasi terhadap kelarutan
tabung 2 dan AgNO3 5% protein
pada tabung 3 AgNO3 membentuk
gumpalan dan terdenaturasi

Pengendapan dengan alcohol


Disiapkan 3 buah
tabung reaksi dan diisi
sampel sebanyak 5 ml
pada masing-masing Tabung reaksi 1
tabung reaksi. HCl + etanol + sampel
Tabung reaksi 1 membentuk endapan kuning
ditambahkan 1 ml HCl

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

0,1 M, Tabung reaksi 2 Tabung reaksi 2 Untuk mengetahui


ditambahkan 1 ml NaOH NaOH + etanol + sampel pengaruh alkohol
0,1 M dan Tabung membentuk larutan putih dalam suasana
reaksi 3 ditambahkan 1 keruh (terdenaturasi) asam, basa dengan
ml larutan buffer pH 4,7. menggunakan buffer
Setiap tabung reaksi lalu Tabung reaksi 3 pH asam terhadap
ditambahkan etanol Buffer asetat pH 4,7 + etanol protein
95% sebanyak 6 ml. + sampel membentuk
endapan

Denaturasi protein
Disiapkan 3 tabung
reaksi. Tabung reaksi 1
diisi 9 ml larutan sampel
dan 1 ml HCl 0,1 M Tabung 1 Untuk mengetahui
Tabung reaksi 2 diisi 9 HCl membentuk larutan putih perubahan struktur
ml larutan sampel dan 1 dan endapan (terdenaturasi) protein
ml NaOH 0,1 M
Tabung reaksi 3 diisi 1 Tabung 2
ml buffer asetat pH 4,7 NaOH membentuk larutan
Panaskan air selama 15 putih keruh (terdenaturasi)
menit kemudian
dinginkan tabung Tabung 3
kemudian tambahkan 5 Buffer asetat pH 4,7
ml buffer asetat pada membentuk larutan putih dan
tabung 1 dan tabung 2 endapan (terdenaturasi)

4.2 Pembahasan
Uji Millon memiliki prinsip yaitu untuk mengidentifikasi asam amino yang
mengandung gugus fenol sebagai rantai sampingnya, yaitu tirosin. Pereksi
Millon sendiri terbuat dari campuran antara merkuri dan asam nitrat yang
akan membentuk warna merah karena membentuk garam merkuri sebagai

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

akibat dari ternitrasinya fenol pada tirosin. Dan pada hasil pengamatan
warna yang diperoleh adalah warna merah artinya adanya gugus fenol pada
protein misalnya tirosin.

Uji Hopkins-cole digunakan untuk menguji adanya asam amino


triptofan. Khususnya yang mengandung gugus indol, pereaksi yang dipakai
mengandung asam glikosilat yang akan memberikan reaksi positif
ditunjukkan dengan adanya cincin ungu yang terbentuk pada bidang atas.
Dan hasil pengamatan warna yang diperoleh itu membentuk cincin
kecoklatan yang berarti pengujian ini bersifat negative.

Uji Ninhidrin digunakan untuk menunjukan asam amino dalam zat yang
diuji. Uji ninhidrin memiliki prinsip akan memberikan hasil positif berwarna
biru/ungu apabila ada gugus asam amino yang berikatan dengan pereaksi
dari ninhidrin. Dan pada hasil pengamatan warna yang diperoleh adalah
warna ungu, dimana ini menandakan bahwa mengandung asam amino.

Uji Xanthoproteat memiliki prinsip mengidentifikasi adanya inti benzena


dalam suatu protein, seperti asam amino fenilalanin, tirosin dan triptofan.
Pereaksi uji xantoprotein sendiri mengandung asam nitrat pekat yang akan
menunjukkan hasil positif berwarna kuning karena adanya inti benzene yang
ternitrasi oleh asam nitrat membentuk nitrobenzene.
Prinsip dari uji Biuret yaitu sampel direaksikan dengan pereaksi biuret
yang akan berubah menjadi warna ungu jika larutan postif mengantung
senyawa peptide. Dan pada hasil pengamatan warna yang diperoleh adalah
warna ungu dimana hal ini menandakan bahwa terdapat ikatan peptida.
Pengendapan protein oleh logam mempunyai prinsip yaitu logam berat pada
protein akan membentuk endapan logam proteat.ikatan logam yang kuat

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

dapat memutus jembatan. Garam logam berat umumnya mengandung


Hg+2, Pb+2, Ag+1 da logam lainnya dengan berat atom yang besar. Reaksi
yang terjadi antara garam logam berat akan mengakibatkan terbentuknya
garam protein-logam yang tidak larut.

Prinsip uji pengendapan protein oleh alkohol adalah pembentukan


antara protein-air dengan alkohol air. Alkohol dapat mengendapkan protein
karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air sehingga
kelarutan protein dalam air berkurang. Dan pada hasil pengamatan
diperoleh hasil positif pada larutan albumin + HCl + Etanol 95% dan pada
larutan albumin + NaOH + Etanol 95%. Sedangkan hasil negative pada
sampel larutan albumin + bufferasetat pH 4,7 + Etanol 95%.

Prinsip uji denaturasi protein adalah proses terjadi karena adanya


kerusakan ikatan sekunder dan tersier protein. Pada uji ini Penambahan
asam atau basa kuat akan menyebabkan protein berada dalam kondisi/pH
yang ekstrem dimana hal tersebut dapat menyebabkan struktur protein
terdenaturasi dan aktivitas protein tersebut akan menurun. Protein yang
terdenaturasi akan mengendap karena gugus-gugus yang bermuatan positif
atau negative dalam jumlah yang sama atau netral.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Percobaan disimpulkan bahwa pada Uji Millon, Uji Ninhidrin, Uji
Xanthoproteat, Uji biuret warnanya menghasilkan hasil uji yang positif
terhadap percobaan sedangkan pada Uji Hopkins-cole dia menghasilkan
hasil uji yang negative. Dan pada Pengendapan protein oleh logam,
menghasilkan hasil yang positif dengan ditandai terbentuknya endapan,
sedangkan pada Pengendapan protein oleh alkohol yang tidak terbentuk
endapan berarti memberikan hasil negative terhadap percobaan, dan pada
uji denaturasi protein yang terdenaturasi akan mengendap karena gugus-
gugus yang bermuatan positif atau negative dalam jumlah yang sama atau
netral

5.2 Saran
Saran untuk percobaan kali ini adalah praktikan di wajibkan untuk lebih
fokus agar dapat membedakan berbagai jenis golongan asam amino dan
protein. Dapat melihat berbagai reaksi perubahan juga Praktikan diharapkan
dapat berhati-hati dalam melakukan percobaan agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM , 1995 , Farmakope Indonesia Edisi IV .Depkes RI :


Jakarta

Fessenden, Joan S. Fessenden. 1990. Kimia Organik 3rd Edition.


Jakarta: Penerbit Erlangga.
Maycek, M. J., 1991. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II. Jakarta:
Widya Medika.

Tan HuanTjai. 1991. Obat-ObatPenting. Jakarta: Departemen Kesehatan


RI.

NURMALA SARI ANIL ARIYANDI


15020200144

Anda mungkin juga menyukai