Handbook Text Konservasi SDM IND
Handbook Text Konservasi SDM IND
Development
Program
Manajemen
Konservasi SDM
MDP_Konservasi SDM_P.1
Bila kepercayaan dengan anak buah tidak dibangun, maka perintah dan petunjuk manajer
tidak akan diterima secara sempurna dan pelaksanaan bisa diabaikan anak buah. Lebih dari
itu, ketika semangat anak buah rendah, tanggung jawab dan tantangan yang diberikan
manajer akan dirasa seperti beban dan diterima secara negatif.
Bisa dikatakan dalam keadaan di mana konservasi SDM tidak dilaksanakan secara efektif,
maka pendekatan manajemen apapun tidak akan berfungsi efektif.
Kepercayaan diri anak buah berpengaruh seperti apa dalam manajemen dan
produktifitas anak buah?
Kepercayaan diri yang dimaksud adalah rasa penghargaan terhadap diri sendiri.
Jika kepercayaan diri berkurang, anak buah akan defensive untuk melindungi diri sendiri,
menganggap harapan dari sekitar dan tantangan sebagai beban, dan tidak menerima arahan
dari atasan secara baik. Sebaliknya, bila percaya diri tinggi, anak buah akan semangat
bekerja, tidak defensive terhadap ekspektasi dari lingkungan, dan lebih efektif dalam
bekerjasama.
Orang yang sama pun, dengan perbedaan percaya diri atau tidak, dikatakan bisa
menciptakan perbedaan produksi -400% ~+400%. Pentinglah bagi manajer untuk menjaga
kesehatan dan memperhatikan kepercayaan diri dari anak buah.
Mari kitra lihat efek bila kepercayaan diri rendah, lebih lanjut.
Bila kepercayaan diri rendah, orang akan bertindak defensif. Tindakan defensif ini untuk
melindungi kepentingan keberadaan diri dan kompetensi diri.
Reaksi defensif manajer adalah penyebab rendahnya kepercayaan diri anak buah
[Contoh reaksi manajer yang berlebihan merendahkan kepercayaan diri anak buah]
Dalam rapat stretegi、Anak buah senior A tidak setuju dengan pendapat manajer.
→Manajer menekankan kebagusan proposal diri dan menyerang anak buah dengan alasan
anak buah tidak mengerti isi dari proposal.
→Anak buah A merasa kompetensi diri dilukai, dan tidak berkomentar dalam sisa rapat.
→Pentinglah bagi manajer untuk menekan reaksi defensif, dan menjada agar tidak
merendahkan kepercayaan diri anak buah.
Sadar akan tanda rendahnya kepercayaan diri anak buah saat mereka bereaksi
defensif.
Ketika merasa anak buah bereaksi defensif, penting bagi manajer untuk memperbaiki cara
keterlibatan anak buah.
Jadi bagaimana cara pendekaarn yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri
anak buah?
Dengan Mengakui keberadaan「pendekatan mengakui keberadaan, tindakan, hasil dari
lawan」
◽Pengakuan keberadaan yang meningkatkan rasa kepentingan akan diri anak buah
Pendekatan dengan mendukung anak buah merasakan [kepedulian dari sekitar]
・Pendekatan menyampaikan [sadar akan keberadaan] dengan sering menyapa
・Menyadari perubahan pada anak buah(sebelumnya,…sekarang,…wah, jadi ,…sekarang
yah~)
Point! Sampaikan dengan kata-kata saat anak buah secara tidak sadar bekerja keras
・Tidak cuek terhadap email dan telepon dari anak buah; jawablah langsung
・Mengingat prestasi anak buah
・Mendengarkan dengan sungguh pembicaraan, menunjukan kepedulian(Mendengarkan)
Anda, dalama meningkatkan kepercayaan diri anak buah, melakukan pendekatan seperti
apa?
Banyak manajer yang [ingin mendengarkan] pembicaraan anak buah. Tetapi, kebanyakan
selesai dengan bisa atau tidaknya melaksanakan bagian penting [anak buah merasa
pembicaraannya didengarkan]
Manajer ingin mendengarkan, tetapi anak buah merasa tidak didengarkan, maka bisa
dikatakan gagal mendengar.
Mari kita coba cek apakah anda berhasil dalam mendengarkan anak buah.
Cara mendengarkan(reaksi)
①Mengangguk
Menunjukan pesan bahwa saya mendengarkan. Dan lebih efektif bila di tambah dengan
kata-kata yang mengangkat perasaan lawan bicara [oh begitu yah, memang benar]
②Mengulang
Mengulang kata kata anak buah. Dengan mengulang kata kata anak buah, lawan bicara
merasa dimengerti. Terutama bagian yang penuh perasaan, bila diulang, akan menampakan
pesan telah diterima. [Akhir-akhir ini, pekerjaan terlalu sibuk, jadi malam sering terlalu
letih], terhadap ini, tidak mengulang semua kata, tapi ulang bagian [perasaan]yaitu [letih],
jadi lebih efektif bila melakukan pengulangan [Wah, letih yah].
③Mengsinkron jedah
Menyesuaikan dengan intonasi dan kecepatan bicara lawan. Terhadap lawan bicara yang
berbicara dengan pelan dan lembut, maka bicaralah dengan pelan. Terhadap lawan yang
berbicara cepat dan penuh semangat, tunjukan kalau kita mendengarkan dengan
sepenuhnya. Mengubah jedah tergantung lawan bicara adalah penting. Bila berbicara cepat
dengan lawan yang berbicara lembut, akan membuat [tekanan]. Bila berbicara lambat
dengan lawan yang berbicara cepat, akan menciptakan [stress]. Sehingga tidak bisa
membuat keadaan penuh untuk mendengarkan pembicaraan anak buah.
④Pencerminan
Orang lebih merasa aman dan nyaman dengan orang yang berlaku mirip dengan diri. Bila
anak buah melipat tangan, ikutlah melipat tangan, dll. Tetapi, bila terlalu banyak dilakukan,
anak buah merasa sedang ditiru dan tidak akan efektif. Paling penting adalah melakukan
pencerminan secara alami dan tidak disadari.
(MEMO)
(MEMO)