Handbook Text Pengembangan SDM (Pelatihan SDM) IND
Handbook Text Pengembangan SDM (Pelatihan SDM) IND
Development
Program
Seperti yang juga tertulis dalam 5 peran yang dimiliki oleh setiap manajer oleh Peter Drucker,
Pelatihan sumber daya manusia adalah tanggung jawab dasar dari semua manaje, dan
setiap manajer bertanggungjawab dalam melatih anak buah dalam organisasi.
Bila tidak meningkatkan kemampuan HR dan Organisasi, dan tetap mengikuti cara kerja
dengan tahun lalu:
-biaya tenaga kerja, biaya produksi, biaya penjualan akan naik, tetapi keuntungan
perusahaan tertekan. Menghasilkan hasil yang mudah tertebak:
->prestasi kerja memburuk, dan dengan terhambatnnya pengelolaan, terpaksa harus
melakukan restrukturisasi.
->Kehilangannya reputasi perusahaan lokal karena terambil oleh negara sekitar dengan
biaya tenaga kerja yang lebih rendah.
Perusahaan tidak boleh berhenti menang bersaing dengan perusahaan lain dan negara lain,
dengan sehari-hari mengingkatkan kualitas organisasi, tenaga kerja.
Selain itu, bagi manajer itu sendiri, pengingakatan kemampuan tenaga kerja dan organisasi,
akan bersangkutan dengan nilai nilai plus yang akan dapat dinikmati:
[Meningkatkan hasil organisasi]
[Meningkatkan nilai prestasi diri]
Jadi, perihal apa yang harus dilakukan oleh Manajer dalam pelatihan tenaga kerja?
Jadi, untuk mempromosikan kemajuan anak buah melalui pengalaman ini, perihal yang wajib
dilakukan manajer ada dua bagian besar.
Yang pertama adalah mengatur [apa yang akan dialami]
Yang kedua adalah mengatur [bagaiamana cara mengalami]
Dalam keadaan dimana sulit untuk mengontrol dengan tujuan untuk melatih anak buah dengan
memberi pengalaman, pentinglah agar pelatihan di genggam kembali dengan mengarahkan
kepada penyadaran terutama ke [bagaimana cara mengalami].
Jadi, apakah dengan memberi pengalaman kerja, anak buah akan bertumbuh dengan efisien?
(keburukan dari penekanan pada pengalaman)
Pengalaman kerja yang sama pun, pertumbuhan akan sangat berbeda sesuai dengan kemauan
untuk bekerja, cara pendekatan ke kerja, keterlibatan dengan lingkungan sekitar.
Contohnya, dalam tugas sehari hari seperti [membuat minutes of meeting], anak buah A yang
tidak berpikir dalam berkerja, tentunya akan berbeda bila dibandingkan dengan anak buah B
yang mengerti alur pertemuan, bisa mengerti perasaan si pembaca, dan mengecek lagi dengan
orang yang berbicara dalam meeting apakah ada perbedaan pengertian dengan diri sendiri.
Melalui pekerjaan membuat minutes of meeting ini, anak buah B akan mengembangkan ilmu
menulis dan berpikir logis, sedangkan anak buah A, selama dia tidak mendapat feedback dari
sekitar mengenai titik permasalahan, maka dia tidak akan berkembang.
Dalam banyaknya jenis kerja sehari-hari, pentinglah agar manajer meningkatkan hasil
pembelajaran dengan memberikan pengalaman untuk kerja penting ke anak buah.
Kesimpulan
Bagi manajer pelatihan tenaga kerja adalah, bukan membuat kesempatan khusus belajar
berkelompok di lapangan, tapi [mempromosikan pembelajaran dengan pengalaman
bekerja][meningkatkan hasil dari pertumbuhan dengan pengalaman bekerja]
Pendekatan untuk menetapkan tantangan pelatihan, bisa dimengerti melalui dua bagian.
7-Bridge adalah 7 pendekatan yang dilakukan untuk mengerti pertumbuhan anak buah
melalui “pengalaman”.
Dalam topik berikutnya, pendekatan yang bisa meningkatkan efektifitas pengalaman anak
buah dengan 7 sudut pandang ini akan dibahas.
Pemberian tugas bertujuan pelatihan tidak bisa direalisasikan, tetapi melihat keadaan setiap
anak buah, dan memberikan tugas dengan kadar 5-20% dari kerja total untuk pelatihan,
menggontrol [siapa]dan[apa yang dibuat jadi pengalaman] sangatlah diperlukan.
Dalam memberikan kerja, sangatlah efektif bila menentukannya dengan sudut pandang pola
A [Memberikan tugas dengan tema pelatihan] dan pola B [Menetapkan tema pelatihan
berdasarkan tugas yang diberikan].
Dalam jawaban 4 orang ini, siapa yang paling bersemangat dan ingin bekerja? Sama halnya
dengan di lapangan. Misalkan di departemen ada tugas menjenuhkan [mengumpulkan
angka]. Walaupun sudah menentukan kalau setiap hari laporan dengan email, email tidak
akan dikirim-kirim. Si pengumpul data harus menghubungi satu satu anggota untuk cek
bagaimana hasil hari ini, apakah ada kemajuan, untuk mengumpulkan data. Anak buah yang
melakukan mempunyai semangat rendah, sikap pasif, email yang dikirim bila tidak dibalas,
data tidak dikirim, sebagian data hilang, hanya melakukan saat ditegur manajer,dll. Kualitas
kerja jadi rendah.
Ada juga anggota yang mengerti tujuan [membagi informasi ke lain secara rutin], [Memberi
masukan berharga yang kebenarannya tercek mengenai suatu projek secara tepat waktu].
Dan lebihnya, dengan berkomunikasi dengan seluruh anggota setiap hari, akan lebih mudah
untuk mengerti apa yang efektif meningkatkan produktivitas seperti apa yang diinginkan
pasar saat ini, kekuatan perusahaan ini, barang apa yang bisa diterima pelanggan, dll.
Pegawai seperti ini akan bergerak sendiri, bertanya sendiri dan menyerap berbagai informasi.
Jadi Dengan sudut pandang kongkrit seperti apa, Pemberian makna/arti itu perlu?
(Sumbu Kinerja)
●Sumbu Vertikal Organisasi
Memberi arti dengan sudut pandang: Pekerjaan anak buah akan berefek seperti apa ke
manajemen atas dan seluruh perusahaan?
• Menyampaikan arti dan akibat dari sudut pandang atasan, apa yang terjadi bila data diisi
kurang teliti dan dilaporkan pada rapat, data bagaimana digunakan oleh manajer untuk
mengambil keputusan?,dll.
• Menyadarkan seorang penerjemah special untuk Presiden perusahaan, bagaimana dengan
satu kata yang berbeda, apakah arti yang diterima organisasi akan sama kualitas nya?dll.
(Sumbu pertumbuhan)
Pengertian Menyusun situasi sekarang
• Melalui pembuatan berita acara, memberi kesempatan untuk memperbaiki kekurangan
cara berpikir logis saat ini.
Secara Kongkrit
Menyampaikan tujuan dan makna dengan contoh kongkrit
Membuat anak buah merasakan efek dari kualitas kerja ke departemen lain, pelanggan,dll.
Menanyakan tujuan dan makna terhadap suatu pekerjaan yang dijalankan anak buah.
Anak buah yang mempunyai standar tinggi akan merasakan adanya masalah, dan berpikir
sendiri untuk menanggulangi, sedangkan anak buah dengan standar rendah akan tidak
menyadari adanya masalah dan bekerja seadanya.
Jadi Standar punya berapa versi? Pembuatan Standar bisa dibagi secara besar menjadi 2.
Standar [Sikap Pelaksanaan] sehari-hari, dan standar [produksi]
Sikap Pelaksanaan→Standar sikap melakukan:kecepatan, sikap mengejar hasil/target,dll
-Kecepatan:Dalam sebulan, menempuh apa yang ditempuh dalam setahun oleh
perusahaan lain
-Menuju hasil target:target adalah penting, merunjuk sampai detil hasil setiap pegawai.
-Standar:Menyiapkan rapat sampai 120%
Hasil→Standar hasil:Quality:Standar kualitas barang、Cost:Standar biaya produktivitas、
Delivery:Standar batas waktu pengiriman
• Kualitas:Bagaimana kualitas barang, produkm servis, dokumen?
-Standar terhadap dokumen:Dokumen internak di rangkum di satu halaman A3.
• Biaya:Produktivitas dalam satu jam yang tidak bermasalah adalah?
-Dalam satu minggu dapat 3 pemesanan atau 12 pemesanan dalam sebulan
• Batas waktu:Seberapa disiplin harus mengikuti batas waktu?
-Memberi jedah satu hari agar bisa mengatasi masalah yang tidak terduga
2. Menjadi teladan
Mengikuti standar yang dibuat sendiri akan memperdalam pengertian dan kesadaran anak
buah, sehingga mereka pun mengerti apa yang diharapkan dari mereka.
1. Tingkatkan kesadaran
Dengan mengulang terus [penyampaian pentingnya sesuatu, bertanya dan cek keadaan],
maka anak buah akan terus sadar akan perihal tersebut.
Feedback dan saran tidak bercampur. Bila tiba-tiba menyarankan 「Seharusnya begini」dalam
penyelesaian masalah, maka ini adalah nasehat. Nasehat, bila diterima seadanya tanpa menyadari
posisi saat ini, akan dianggap satu arah. Untuk mendukung kemajuan anak buah, penting untuk
mendukung kesadaran akan posisi saat ini secara benar, memperjelas apa yang harus dikuatkan, apa
yang yang harus diperbaiki.
Definisi Feedback
Arti Feedback adalah [Mengembalikan masukan dari pengeluaran], mempunyai arti「Memperlihatkan
cara pandang dari luar mengenai cara kerja dan perkataan anak buah]
Catatan Feedback
Tidak harus terhadap satu anak buah, melakukan semua pendekatan. Pentinglah
untuk memfokuskan pendekatan tertentu berdasar ke setiap anak buah di lapangan.
• Pemberian tugas/kerja
Memberi kesempatan berguna kepada anak buah untuk bekerja beda dengan tugas sehari
hari agar anak buah memenuhi agenda menuju target, terutama dalam pola menghitung
mundur.
• Pemberian makna/arti
Menjelaskan arti/ makna kepada anak buah yang tidak berpikir, hanya menyelesaikan apa
yang diperintah, tidak menerima perbaikan.
• Pembuatan Standar
Memberi standar bagi anak buah dengan standar rendah, kesadaran akan masalah rendah,
gampang puas, tidak menyadari suatu peristiwa adalah masalah.
• Pemberian pandangan
Memberikan pandangan kepada anak buah yang berpandangan sempit, tidak belajar secara
kongkrit dari pengalaman kerja di lapangan.]
• Feedback
Memberi feedback kepada anak buah yang tidak sadar posisi mereka saat ini, salah
pengertian akan posisi saat ini.
• Nasehat
Memberikan nasehat kepada anak buah dengan pengalaman sedikit, kurang How, tidak bisa
berpikir cara baru karena terpatok masa lalu.
• Sebagai Pengetahuan
Membuat sebagai pengetahuan bagi anak buah yang sering jatuh ke lubang yang sama,
tidak bisa memanfaatkan pengalaman kegagalan dan keberhasilan.