A. Latar Belakang
Pasien kusta dapat dijumpai di seluruh dunia. Sebagian besar kasus terdapat di
daerah tropis dan subtropis. Penyakit kusta diduga berasal dari Afrika atau Asia Tengah
yang kemudian menyebar keseluruh dunia oleh adanya perpindahan penduduk yang
disebabkan karena perang, penjajahan, perdagangan antar benua dan antar pulau-
pulau. Pasien kusta di Indonesia hampir terdapat pada seluruh propinsi dengan pola
penyebaran yang tidak merata. Pada pertengahan tahun 2000 secara nasional sudah
mencapai eliminasi kusta namun pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 terjadi
peningkatan pasien kusta baru. Pada tahun 2010, tercatat 17.012 kasus kusta baru
dengan angka prevalensi 7,22 per 100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2011,
tercatat 19.371 kasus kusta baru dengan angka prevalensi 8,03 per 100.000 penduduk.
WHO menunjukkan prevalensi kasus kusta baru tahun 2013 sebesar 215.656 kasus dari
103 negara, sedangkan di Indonesia sebesar 16.856 orang, 14.062 orang (83,4%)
adalah pasien kusta MB. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa
dari tahun 2011 hingga 2013 pasien kusta yang tinggi pada 14 propinsi (42,4%),
sedangkan pasien kusta terendah terdapat pada 19 propinsi (57,6%) di Indonesia.
Hampir seluruh propinsi di bagian timur Indonesia merupakan daerah dengan pasien
kusta tertinggi. Adapun ke-14 propinsi tersebut ialah Aceh, Gorontalo, Sulawesi Utara,
Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Propinsi Sumatera Utara dengan 170 kasus kusta baru, angka prevalensi 1,3 per
100.000 penduduk
.
C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman program pengendalian penyakit kusta adalah lintas sektor dan
lintas program yang ada di UPTD Puskesmas Kecamatan Kalideres sesuai dengan
kewenangannya.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Program Pengendalian Penyakit Kusta yang dimaksud
meliputi pelayanan pengendalian penyakit kusta yaitu :
1. Penemuan penderita secara aktif dan pasif.
2. Pengawasan pengobatan,POD dan perawatan diri.
3. Melacak kasus mangkir.
4. Pelatihan santri di pondok pesantren.
5. Supervisi dan bimbingan tehnis.
6. Pertemuan tehnis progam kusta.
7. Pembinaan mantan dan penderita kusta.
8. Pengelolaan obat dan logistik.
9. Pencatatan dan pelaporan.
E. Definisi Operasional
1. Definisi Kusta
Kusta adalah penyakit menular, menahun disebabkan oleh Mycobacterium Kustae
yang bersifat intraseluler obligat. Penularan kemungkinan terjadi melalui saluran
pernapasan atas dan kontak kulit pasien lebih dari 1 bulan terus menerus. Masa
inkubasi rata-rata 2,5 tahun, namun dapat juga bertahun-tahun.
3. Adanya basil tahan asam (BTA) dalam kerokan jaringan kulit (slit skin smear)
Diagnosis Banding
a. Bercak eritema
1. Psoriasis
2. Tinea circinata
3. Dermatitis seboroik
b. Bercak putih
1. Vitiligo
2. Pitiriasis versikolor
3. Pitiriasis alba
c. Nodul
1. Neurofibromatosis
2. Sarkoma Kaposi
3. Veruka vulgaris
karena semua aktifitas dan layanan bagi masyarakat sangat dittentukan oleh
kualitas sumber daya manusia di UPTD Puskesmas Kecamatan Kalideres
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan tenaga Kusta di poli unit pelayanan di kooordinir
oleh penanggung jawab UKM sesuai dengan kesepakatan. Tenaga pengelola
program pengendalian penyakit kusta terdiri dari 1 orang Perawat sebagai
penanggung jawab program imunisasi dan sebagai penangung jawab logistic
Pengendalian Penyakit Kusta di UPTD Puskesmas UPTD Puskesmas Kecamatan
Kalideres
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit Kusta di Puskesmas UPTD
Puskesmas Kecamatan Kalideres
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi dan
Penyuluhan
Kusta di
Posyandu
2 Penemuan
Kasus Secara
Dini
sesuai dengan fungsi dalam menjalankan Puskesmas, harus tersedia data dan
informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk peningkatan
pelayanan Puskesmas. Pengelola program pengendalian penyakit kusta diharuskan
melakukan pencatatan dan pelaporan rutin serta pelaporan khusus kepada Dinas
Kesehatan Kota Jakarta Barat.
1. Pencatatan dalam program pengendalian penyakit kusta antara lain :
a. Buku Register
b. Buku Kohort
2. Pelaporan :
a. Laporan bulanan
b. Laporan pemakaian logistic
c. Laporan penemuan kasus dini
A. LingkupKegiatan
Lingkup kegiatan program pengendalian penyakit kusta meliputi pelayanan
penemuan kasus dini, pemeriksaan POD, pengobatan MDT.
B. Metode
Peningkatan mutu dari program pengendalian penyakit kusta dapat dilakukan
dengan cara melihat status Desa/Kelurahan UCI yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Kalideres
serta dengan melihat cakupan dari kegiatan pengendalian penyakit kusta yang
dilaksanakan. Dengan diketahuinya Desa/Kelurahan yang tidak UCI maka wilayah
kerja tersebut dapat lebih diperhatikan dan dicarikan pemecahan masalahnya.
C. Langkah Kegiatan
Kegiatan disesuaikan dengan matriks UPTD Puskesmas Kecamatan Kalideres
mengenai rehabilitasi berbasis masyarakat dimana kegiatan merupakan kebutuhan
yang dibutuhkan oleh masyarakat.
1. Kesehatan Rehabilitasi Medis
a. Memperbaiki sistem rujukan dan mengembangkan jejaring dengan layanan
rehabilitasi medis.
b. Meningkatkan kemampuan petugas.
c. Memfasilitasi akses kepada penyediaan alat bantu (alat bantu kaki)
d. Membentuk dan memfasilitasi kelompok perawatan diri (KPD)
2. Pendidikan
a. Melakukan sosialiasi di sekolah tentang kusta dan kecacatannya.
b. Melakukan penyuluhan tentang hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan
perlakuan yang sama disekolah.
3. Kehidupan Sosial Ekonomi dan Pemberdayaan
a. Membentuk kelompok mandiri (self help group)
b. Memfasilitasi klien untuk konseling dan mendapatkan bantuan dari program
pemberdayaan sosial ekonomi yang ada di masyarakat.