Anda di halaman 1dari 2

ONE DAY ONE HADITH

Sabtu, 22 September 2018 M / 12 Muharram 1440 H

ِ ْ‫ِبسْ ِـم هّللا ِ الرَّ ح‬


‫من الرَّ ِحي ِْم‬
ُ‫اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة هّللا ِ َو َب َر َكاته‬

BANGKRUT

َ ِّ‫َعنْ َأ ِبي ه َُري َْر َة َعنْ ال َّن ِبي‬


‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل‬
‫صاَل ٍة‬ ‫ْأ‬
َ ‫اع َقا َل ْال ُم ْفلِسُ مِنْ ُأ َّمتِي َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة َمنْ َي تِي ِب‬ َ ‫ار َواَل َم َت‬ َ ‫ُون َمنْ ْال ُم ْفلِسُ َقالُوا ْال ُم ْفلِسُ فِي َنا َيا َرسُو َل هَّللا ِ َمنْ اَل لَ ُه دِرْ َه َم َواَل دِي َن‬ َ ‫أ َت ْدر‬
‫ت‬ ْ ‫ب َه َذا َف ُي ْق َع ُد َف َي ْق َتصُّ َه َذا مِنْ َح َس َنا ِت ِه َو َه َذا مِنْ َح َس َنا ِت ِه َفِإنْ َف ِن َي‬َ ‫ض َر‬َ ‫ف َه َذا َوَأ َك َل َما َل َه َذا َو‬ َ ْ‫َوصِ َي ٍام َو َز َكا ٍة َو َيْأتِي َق ْد َش َت َم عِ ر‬
َ ‫ض َه َذا َو َق َذ‬
ُ ُ ُ ‫ُأ‬ َ ‫َح َس َنا ُت ُه َق ْب َل َأنْ ُي ْق‬
‫ار‬ِ ‫ضى َما َعلَ ْي ِه ِخ َذ مِنْ َخ َطا َيا ُه ْم َفط ِر َح َعلَ ْي ِه ث َّم ط ِر َح فِي ال َّن‬

Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, baginda bersabda: "Tahukah kalian siapakah yang disebut
dengan orang yang bangkrut?" Para sahabat menjawab; "Orang yang bangkrut menurut kami wahai
Rasulullah, adalah orang yang tidak punya dirham dan dinar serta harta benda." Baginda bersabda:
“Seorang yang bangkrut daripada kalangan umatku ialah seorang yang datang pada hari Kiamat
dengan pahala shalat, puasa dan zakat, namun pada waktu bersamaan juga membawa dosa
mencela orang ini, menuduh orang itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang itu
dan memukul orang ini (dan seumpamanya), lalu diberikan kepada orang ini sebahagian daripada
pahala-pahala kebaikannya dan diberikan kepada orang itu pula sebahagian pahalanya, hingga
akhirnya habis lah pahalanya namun belum terbayar dosa-dosa yang tertanggung atasnya, lalu
diambil dosa-dosa mereka tadi dan ditimpakan ke pundaknya hingga akhirnya dia diseret ke neraka
karena berat timbangan dosa.”

(HR Ahmad No: 8062)

Kandungan hadits

1. Orang yang bangkrut yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah bukan karena tidak memiliki
harta, tetapi nilai kebaikannya hangus karena melakukan perbuatan buruk.

2. Orang yang bangkrut di hari kiamat nanti, dia datang dengan pahala hasil amal ibadah sewaktu
di dunia, namun pahalanya terpaksa diberikan pada orang yang di dzaliminya.

3. Menjadi seorang yang bangkrut karena pahala yang ada terpaksa membayar dosa di dunia
disebabkan mencela, menuduh dan memfitnah orang.

4. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda

َ‫اك ِب َما َي ْك َرهُ قِي َل َأ َف َرَأيْت‬ َ ‫ُك َأ َخ‬ َ ‫ُون َما ْالغِي َب ُة َقالُوا هَّللا ُ َو َرسُولُ ُه َأعْ لَ ُم َقا َل ذ ِْكر‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل َأ َت ْدر‬
َ ِ ‫َعنْ َأ ِبي ه َُري َْر َة َأنَّ َرسُو َل هَّللا‬
‫اغ َت ْب َت ُه َوِإنْ لَ ْم َي ُكنْ فِي ِه َف َق ْد َب َه َّت ُه‬
ْ ‫ان فِي ِه َما َتقُو ُل َف َق ْد‬ ‫َأ‬
َ ‫ان فِي خِي َما قُو ُل َقا َل ِإنْ َك‬ ‫َأ‬ َ ‫ِإنْ َك‬

Daripada Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya: "Tahukah kamu, apakah ghibah
(mengumpat) itu?" Para sahabat menjawab; Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Kemudian Rasulullah
SAW bersabda: "Engkau menyebut tentang hal saudara kamu yang ia tidak sukai." Baginda ditanya
lagi, "Bagaimana jika apa yang ada pada saudaraku sesuai dengan yang aku bicarakan?" Baginda
menjawab: "Jika apa yang engkau katakan itu memang benar-benar ada maka engkau telah berbuat
ghibah (mengumpat), namun jika tidak benar, maka engkau telah berbuat fitnah." (HR Muslim No:
4690)
5. Bangkrut juga disebabkan pahala yang ada terpaksa membayar hutang orang lain karena ketika di
dunia memakan harta orang dengan jalan yang tidak halal.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berikut mengabarkan tentang orang yang merasa telah
melakukan kebaikan yang banyak dan merasa akan mendapatkan pahala yang berlipat, tetapi yang
diterima ternyata sebaliknya. Ayat tersebut adalah

ُ ‫ض َّل َسعْ ُي ُه ْم فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْن َيا َو ُه ْم َيحْ َسب ُْو َن اَ َّن ُه ْم يُحْ سِ ُن ْو َن‬
‫ص ْنعًا‬ َ ‫اَ لَّ ِذي َْن‬
allaziina dholla sa'yuhum fil-hayaatid-dun-yaa wa hum yahsabuuna annahum yuhsinuuna shun'aa

"(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah
berbuat sebaik-baiknya."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 104)

ٰۤ ُ
‫ت اَعْ َمالُ ُه ْم َفاَل ُنقِ ْي ُم لَ ُه ْم َي ْو َم ْالق ِٰي َم ِة َو ْز ًنـا‬ ِ ‫ِئك الَّ ِذي َْن َك َفر ُْوا ِب ٰا ٰي‬
ْ ‫ت َرب ِِّه ْم َولِ َقٓاِئهٖ َف َح ِب َط‬ َ ‫ول‬ ‫ا‬
ulaaa`ikallaziina kafaruu bi`aayaati robbihim wa liqooo`ihii fa habithot a'maaluhum fa laa nuqiimu
lahum yaumal-qiyaamati waznaa

"Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap
pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan
terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 105)

Anda mungkin juga menyukai