Anda di halaman 1dari 17

Mater pertemuan ke 6

Teori keperawatan :
a. Tingkatan teori
keperawatan
b. Macam - macam teori
keperawatan

A、Tingkatan Teori Keperawatan

1. Meta theory

Meta theory adalah teori yang masih sangat luas dan belum dapat
diaplikasikan, sangat abstrak dan global.  Fokus pada pertanyaan –
pertanyaan berhubungan dengan filosofis dan metodologis untuk
pengembangan teori dasar keperawatan. Contoh : paradigma
keperawatan dengan 4 konsepnya yaitu manusia, lingkungan, kesehatan
dan keperawatan.

1. Konsep abstrak adalah konsep yang benar – benar tidak tergantung


terhadap waktu, tempat maupun suhu.
2. Konsep konkrit adalah konsep yang sangat khusus ( spesifik ) untuk
waktu dan tempat seperti : suhu tubuh individu pada waktu tertentu. 

Teori ini mewakili  banyak sudut pandang tentang teori keperawatan.

 analisa tentang tujuan dan macam teori yang dibutuhkan dalam


keperawatan
 mengusulkan dan mengkritisi sumber-sumber dan metode
perkembangan teori
 mengusulkan kriteria yang paling cocok untuk evaluasi teori.
2. Grand theory

            Grand  theory  yang cakupannya luas dan kompleks. Grand


nursing theory menunjukkan tidak ada atau lemahnya hubungan antara
terminologi dalam teori dengan indikator observasi.  Dalam banyak kasus,
grand theory memerlukan spesifikasi lebih lanjut dan pemisahan
pernyataan – pernyataan teoritisnya agar dapat diuji dan dibuktikan
secara teoritis. Para ahli mengatakan grand theory  merupakan rumusan
teoritis mereka pada tingkat abstraksi yang sangat umum, dan sering
dijumpai kesulitan dalam mengaitkan rumusan tersebut dengan  realita. 

  Grand theory memuat konsep yang menggabungkan teori – teori


dengan cakupan lebih kecil. Grand theory merupakan kerangka kerja
konseptual umum yang menetapkan pandangan (perspektif) luas untuk
praktek dan cara memandang fenomena keperawatan (model
konseptual). Sebab level ini sangat abstrak,  karenanya  sulit dibedakan
antara grand theory, filosofi dan kerangka konsep. Sebagai contoh teori
keperawatan termasuk grand theory termasuk : Leininger’s Theory of
Culture Care Diversity and Universality, Newman’s Theory of Health as
Expanding Consciousness, Parse’s Theory of Human Becoming and King’s
Theory of Goal Attainment. Parker ( 2001 ) juga mengidentifikasi Orem’s
Self Care Deficit, Roger’s Science of Human Beings. And Roy’s Adaptation
model as theories.  

Grand nursing theory adalah konsep yang lebih abstrak dibanding dua
teori yang lain ( Liehr & Smith, 1999 ). Grand theory membedakan
disiplin ilmu keperawatan dengan ilmu medis. . Mc Kenna ( 1997 )
mengemukakan ada tiga manfaat grand theory : 

1. petunjuk praktis sebagai alternative bagi praktisi dari satu – satunya


intuisi :
• kerangka konsep untuk pendidikan melalui saran fokus dan struktur pada
kurikulum

• Dan bantuan kepada profesi keperawatan melalui penyediaan dasar


praktek. 

3. Middle range theory 

Middle range theory adalah teori cakupan menengah. Dalam perkembangan


teori . Middle range theory  relative baru dalam ilmu keperawatan Teori ini
berguna untuk paktek dan penelitian keperawatan. Oleh karena itu middle
range teori mungkin diuji secara empiris. Konsep atau  fenomena lebih
memperhatikan kepada “ coded objective” dengan menggunakan metode
kualitatif dan kuantitatif ). Peran utama middle range teory adalah
mendefinisikan atau menghaluskan substansi ilmu dan praktek keperawatan.
Hal ini sangat  penting bagi perawat praktisioner dan perawat pendidik yang 
secara terus menerus membangun pengetahuan untuk disiplin keperawatan.

  Middle range theory berfokus lebih sempit dibanding grand theory dan
sedikit lebih luas dibanding mikro theory atau  practice theory. Cakupannya
tidak terlalu luas sehingga relatif tidak bermanfaat bagi konsep – konsep
sumatif dan tidak terlalu sempit sehingga tidak dapat digunakan untuk
menjelaskan situasi – situasi kehidupan yang kompleks. Teori ini lebih spesifik
tetapi kurang formal. Contohnya filosofi dan asumsinya lebih implisit daripada
eksplisit. Hal ini diindikasikan dengan nama, beberapa penjelasan tentang
middle range teory membutuhkan diskusi, Apa itu dan apa yang datang
sebelum dan sesudahnya. Suppe adalah  orang pertama yang mengklarifikasi
dan mendefinisikan tentang middle range theory dalam ilmu keperawatan. 

  Middle range theory digunakan dalam praktek dan riset. Teori ini dapat
membedakan stimulasi dan rasional bagi pelajar untuk menyeleksi pertanyaan
penelitian dan variabelnya ( Lenz,1998 ). Dibanding grand theory, midlle
range theory kurang abstrak. Merton ( 1968 ), menjelaskan middle range
theory dalam perbandingannya dengan grand theory  adalah  

1.  paling sempit dalam bidangnya


2.  perhatian dengan sedikit abstrak, fenomena lebih spesifik
3.  terdiri dari  sedikit konsep dan dalil
4.  mewakili batas atau sebagian pandangan realitas keperawatan
5.  lebih  cocok untuk uji empiris
6.  lebih dapat digunakan secara langsung untuk penjelasan dan
pelaksanaan.

 Contoh  middle range theory 

No Tipe Teori
1 Fisiologis Nyeri akut, intervensi Chronotherapeutic nyeri setelah
pembedahan, dyspnea, proses perimonopause,
unpleasant simptoms
2 Kognitif Helath bilief, social learning theory
3 Emosional Sedih kronis, empati, grief, hope, depresi postpartum
4 Sosial Home care, informed caring, maternal role attainment,
negotiating partnership, quality of family caregiving
5 Integrative
Health promotion, illness constellation, interaction
model of client behavior

4.  Practice theory/ micro range theory

Practice theory adalah teori  yang sudah dapat diaplikasikan langsung


atau dipraktekkan dengan pasien atau dapat diuji secara empiris. Mikro
range theory  sedikit lebih formal dan lebih bersifat sementara dalam
tingkat teori. Ini juga lebih bersifat membatasi  dalam waktu dan lingkup
atau penerapannya. Bagaimanapun, pendekatan micro range theory tidak
dapat dinilai untuk peneliti dan praktisioner sebagaiman mereka bekerja
menggambarkan, mengorganisasi, dan menguji ide – ide
mereka. Dickkhoff & James ( 1968 ) menyatakan praktis teori diperlukan
dalam keperawatan karena keperawatan adalah suatu profesi dimana
selalu beorientasi kepada tindakan untuk mencapai tujuan. Menurut
mereka teori ini berorientasi pada tujuan dan mempunyai elemen penting
:

1. isi tujuan dispesifikkan sebagai arahan  untuk aktivitas


2.  menjelaskan bahwa aktivitas dilakukan untuk merealisasikan isi tujuan

Im & Mellis ( 1999 ) menyatakan ada beberapa hal yang membedakan


antara teori praktis  dengan grand theory atau middle range theory :

1. abstraksi level yang paling bawah


2. refleksi fenomena keperawatan secara spesifik
3. konteks
4. kesiapan dalam praktek dan penelitian keperawatan
5. refleksi perbedaan dalam fenomena keperawatan
6. batasan umum

Landasan perbedaan dan persamaam antara satu teori dengan teori lainnya.

1. Persamaan : 
 semua teori berdasarkan pada falsafah dan konsep sentral yang
sama / paradigma keperawatan ( manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan ) 
 sistem terbuka : dipengaruhi atau mempengaruhi lingkungan
 proses pengembangan teori sama yaitu : asumsi terhadap konsep,
statmen atau pernyataan, prinsip atau preposisi dan teori
 berdasarkan uji coba dan ilmu

2. Perbedaan :

 penekanan pada konsep / fenomena yang terjadi pada saat itu


 seni dan ilmu keperawatan humanistik ( Nightingale,
VirginaHanderson, Abdellah, Orem, Adam, Watson dan Jenifer )           
perawatan humanistic            sebagai seni dan ilmu
 hubungan antar personal ( Peplau, Travelbee, Orlando, Wiedenbach,
King, Riedhl, Sisca, Erikcson, Tomlir & Swaim, Bernard )         hubungan
interpersonal         antar manusia dan lingkungan
 sistem ( Jhonson, Roy dan Newman ). 6 subsistem dari sistem prilaku :

1. kasih sayang
2. prestasi
3. seksual
4. ingesti eliminasi
5. agresif
6. ketergantungan

 bidang – bidang energi ( energy fields ) ( Newman & Parse )       


diilhami oleh Roger. Perawat adalah pengguna prinsip – prinsip konservasi :
energi,             integritas struktural, integritas personal, integritas sosial
untuk mempertahankan kesehatan keseluruhan keseimbangan individual.

1. Identifikasi komponen bangunan suatu teori 


Komponen suatu bangunan teori terdiri dari asumsi, konsep, prinsip dan
preposisi.

1.  asumsi adalah pernyataan mengenai fenomena sentral suatu disiplin


yang mewakili keyakinan pakar teori
2.  konsep adalah ide abstrak tertulis pada tingkat teoritis yang
merupakan fundasi  bangunan suatu teori
3. prinsip adalah pernyataan yang menghubungkan lebih dari dua konsep
tertulis pada tingkat teoritis
4. preposisi  adalah  pernyataan yang menghubungkan lebih dari dua
konsep      dari prinsip sehingga dapat menjadi pedoman untuk riset dan
praktek. Pernyataan – pernyataan yang diambil dari aksioma.   

        Komponen teori dan konstribusinya terhadap teori 

Komponen teori Konstribusi


Konsep menjelaskan dan
mengklasifikasikan
Pernyataan teoritis analisis
Defenisi : pengartian / arti

teoritis pengukuran

operasional

Hubungan : pengartian

teori pengujian

operasional

Memasukan konsep dan definisi Menghilangkan overlap


kedalam primitive dan
terminologi
Pernyataan dan hubungan ke Menghilangkan inkonsistensi
dalam penyamaan pendapat dan
penyamaan tingkat teori

Tomey A. M. (1998)

Untuk mengembangkan sebuah teori maka harus menggabungkan antara


3 elemen dan 3 pendekatan. 3 elemen terdiri dari konsep, statemen dan teori
sedangkan 3 pendekatan adalah pendekatan analisis, sintesis dan derivasi.

Konsep Statment Teori


Analisis Dibedakan antara Menentukan Menentukan
defenisi bagaimana kekuatan dan
manfaat, kelemahan teori
informatif dan dengan
pernyataan logis menggunakan
melalui pengujian kerangka kerja
analitik
Sintesis Ide – ide baru Mengembangkan Membangun
umum dengan pernyataan teori dari data
menguji data tentang empris
untuk hubungan melalui
memperoleh observasi
pengetahuan fenomena
baru yang lebih
mendalam
Derivasi Pemikiran cara Rumusan Menjelaskan dan
baru tentang pernyataan meramalkan
fenomena dengan tentang fenomena yang
mengembangkan fenomena yang sulit untuk
kata – kata baru sulit dipahami dipahami atau
didasari pada pemahaman dia tidak punya
hubungan dengan metoda atau 
fenomena teori
melakukan
klarifikasi
hubungan antara
fenomena

Macam macam teori keperawatan

Florence Nightingale
 Pencetus perkembangan dunia keperawatan moderen dan penemu teori
lingkungan “Environmental Theory“.
 Mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan memanfaatkan lingkungan
pasien untuk membantunya dalam pemulihan.
 Keperawatan harus memperhatikan lingkungan perawatan pasien seperti udara
segar, cahaya, suhu, kebersihan, dan ketenangan untuk meningkatkan pemulihan
 Mengidentifikasi bahwa ada 5 faktor lingkungan: udara segar, air bersih,
drainase yang efisien, kebersihan atau sanitasi, dan cahaya atau sinar matahari
langsung.

Hildegard E. Peplau
 Penemu teori hubungan interpersonal (Theory of Interpersonal Relations)
 Teori ini menekankan pada hubungan perawat-klien sebagai dasar praktik
keperawatan.
 Mendefinisikan keperawatan sebagai “proses interpersonal dari interaksi
terapeutik antara individu yang sakit atau membutuhkan layanan kesehatan dan
perawat dididik untuk mengenali dan merespon kebutuhan bantuan kepada individu”
 Membantu perawat dan pelayanan kesehatan untuk mengembangkan lebih
banyak intervensi terapeutik dalam menajamen klinis

Virginia Henderson
 Mengembangkan teori keperawatan kebutuhan dasar
 Peran perawat untuk membantu individu yang sakit atau sehat dalam
memperoleh kemandirian dalam memenuhi 14 kebutuhan dasar.
 Berfokus pada pentingnya meningkatkan kemandirian pasien untuk
mempercepat proses penyembuhan di rumah sakit’
 Menekankan kebutuhan dasar manusia dan bagaimana perawat dapat
membantu memenuhi kebutuhan tersebut.
 “Perawat diharapkan melaksanakan rencana terapeutik medis, namun tindakan
keperawatan mandiri adalah hasil kreativitas perawat dalam merencanakan
perawatan”

Faye Gelnn Abdellah


 Mengembangkan teori 21 masalah keperawatan (Typology of 21 Nursing
Problems)
 Mengubah fokus keperawatan dari berpusat pada penyakit (disease-centered)
menjadi berpusat pada pasien (patient-centered), serta memasukan keluarga dan lansia
dalam asuhan keperawatan.
 “Keperawatan didasarkan pada seni (art) dan science (sains) yang membentuk
sikap, kompetensi, dan keterampilan dari masing-masing perawat untuk membantu
individu yang sakit atau sehat dan mengatasi masalah kesehatan mereka.
Ida Jean Orlando
 Mengembangkan teori proses keperawatan (Nursing Process Theory)
 Teori ini memungkinkan perawat untuk merumuskan rencana asuhan
keperawatan yang efektif, dengan mudah dapat diterapkan kepada pasien.
 Menurut Orlando, seorang menjadi pasien ketika ia tidak dapat memenuhi
kebutuhannya secara mandiri karena keterbatasan fisik, reaksi negatif terhadap
lingkungan, atau memiliki pengalaman yang menghalangi merekan untuk
mengomunikasikan kebutuhannya.
 Peran seorang perawat adalah untuk mencari tahu dan memenuhi kebutuhan
mendesak / dasar yang mengalami gangguan.
 “Pasien memiliki interpretasi mereka sendiri atas situasi dan seorang perawat
harus memvalidasi dan menganalisis sebelum menarik kesimpulan.”

Dorothy E. Johnson
 Menemukan Model Sistem Perilaku (Behavioral System Model).
 Teori ini mendefinisikan keperawatan sebagai regulasi eksternal yang
bertindak untuk menjaga integrasi perilaku pasien pada tingkat yang optimal dalam
kondisi di mana perlaku tersebut merupakan ancaman terhadap kesehatan fisik atau
sosial.
 Menganjurkan pembinaan fungsi perilaku yang efisien dan efektif pada pasien
untuk mencegah penyakit dan menekankan pentingnya pengetahuan berbasis
penelitian tentang pengaruh asuhan keperawatan pada pasien.
 Menjelaskan seseorang sebagai sistem perilaku dengan tujuh subsistem:
pencapaian (achievement), afiliasi (attachment-affiliative), perlindungan agresif
(aggressive-protective), ketergantungan (dependency), makanan (ingestive), eliminasi
(eliminative) dan subsistem seksual (sexual subsystem)
Martha Rogers
 Dalam teorinya Theory of Human Beings didefinisikan keperawatan sebagai
seni dan sains yang humanistik dan kemanusiaan (humanistic and humanitarian)
 Seorang pasien tidak dapat dipisahkan dari lingkungan kesehatan dan
pengobatan.

Dorothea E. Orem
 Self-Care Theory, Rogers menejelaskan bahwa keperawatan sebagai tindakan
membantu orang lain dalam penyediaan dan pengelolaan perawatan diri untuk
mempertahankan.
 Berfokus pada kemampuan setiap individu untuk melakukan perawatan diri
(self-care).
 Dalam teorinya terdiri dari tiga teori yang saling terkait yakni teori perawatan
diri (self-care theory), defisit perawat diri (self-care deficit theory), dan teori sistem
keperawatan (theory of nursing systems).

Imogene King’s
 Conceptual system and middle-range theory of goal attainment.
 Keperawatan adalah tindakan reaksi dan interaksi di mana perawat dan klien
saling berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan.
 Berfokus pada proses hubungan perawat-pasien untuk mencapai tujuan
menuju kesehatan yang baik.
 Perawat dan pasien harus bekerja sama dalam mengomunikasikan informasi,
menetapkan tujuan bersama, dan kemudian mengambil tindakan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Betty Neuman
 Neuman’s System Modelmendefinisikan keperawatan sebagai profesi unik
yang berkaitan dengan semua variabel yang mempengaruhi respons individu terhadap
stres.
 Pengurangan stres adalah tujuan dari model sistem praktik keperawatan.
 Fokus teori in adalah klien sebagai sebuah sistem (individu, keluarga,
kelompok, atau komunitas) merespon terhadap stressor (penyebab stres).
 Klien meliputi lima variabel yakni fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual.

Sister Callista Roy

 Dalam Model Adaptasi, Roy mendefinisikan keperawatan sebagai profesi kesehatan

yang berfokus pada proses dan pola kehidupan manusia dan menekankan promosi kesehatan

untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan.


 Ia memandang bahwa individu sebagai seperangkat sistem yang saling terkait yang

berusaha untuk menjaga keseimbangan antara berbagai rangsangan.

Jean Watson
 Pelopor lahirnya Philosophy and Theory of Transpersonal Caring / Theory of

Human Caring
 Caring adalah inti dari praktik keperawatan dan meningkatkan kesehatan lebih baik

daripada pengobatan medis sederhana.


 Berfokus pada promosi kesehatan, serta pengobatan terhadap penyakit.
 Bagaimana perawat merawat pasien mereka, dan bagaimana caring tersebut dapat

berkembang menjadi rencana yang lebih baik untuk meningkatkan kesehatan, mencegah

penyakit dan memulihkan kesehatan.


Katharine Kolcaba
 Theory of Comfort
 Kenyamanan pasien terdapat dalam tiga bentuk: kelegaan, kemudahan, dan

transedensi. Kenyamanan dapat terjadi dalam empat konteks yakni fisik, psikospiritual,

lingkungan dan sosial budaya.


 Kenyamanan adalah penangkal stres yang melekat dalam situasi perawatan

kesehatan. Perwat akan merasa lebih puas dengan perawatan yang diberikan.

Lydia E. Hall
 Mengembangkan Care, Cure, Core Theory yang juga dikenal sebagai “Three Cs of

Lydia Hall”
 Hall mendefinisikan keperawatan sebagai partisipasi dalam care (perawatan), core

(inti), dan cure (penyembuhan) dari proses perawatan pasien, di mana CARE adalah satu-

satunya fungsi perawat, sedangkan CORE dan CURE dilakukan anggota tim kesehatan

lainnya.
 CARE mendefinisikan peran utama perawat profesional, CORE adalah pasien yang

menerima asuhan keperawatan, CURE adalah aspek keperawatan yang melibatkan

pemberian obat-obatan.

Joyce Travelbee
 Teorinya Human-to-Human Relationship menyatakan bahwa tujuan
keperawatan adalah untuk membantu dan mendukung individu, keluarga atau
komunitas untuk mencegah atau mengatasi penyakit dan penderitaan pasien.
 Keperawatan dicapai melalui hubungan human-to-human.
 Teorinya memperluas teori hubungan interpersonal dari Peplau dan Orlando.
Kathryn E. Barnard
 Mengembangkan the Child Health Assessment Model (model penilaian
kesehatan anak)
 Fokus untuk meningkatkan kesehatan bayi dan keluarganya.
 Ia menemukan tentang interaksi parent-child (orang tua-anak) sebagai
prediktor penting perkembangan kognitif.

Marilyn Anne Ray


 Mengembangkan the Theory of Bureaucratic Caring
 “Peningkatan keselamatan pasien, pengendalian infeksi, pengurangan
kesalahan pemberian obat, dan kualitas keperawatan secara keseluruhan, tidak akan
terjadi tanpa pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi yang kompleks seperti
politik dan ekonomi.
 Menyajikan pandangan berbeda tentang bagaimana organisasi kesehatan dan
fenomena keperawatan saling terkait sebagai keseluruhan dan bagian dalam sistem.

Patricia Benner
 Caring, Clinical Wisdom, dan Ethics in Nursing Practice
 Caring ditanamkan dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai
kebutuhan manusia

Anne Boykin and Savina O. Schoenhofer


 The Theory of Nursing Caring: A Model for Transforming Practice
 Caring in Nursing adalah ekspresi cinta yang altruistik dan aktif, merupakan
pengakuan nilai dan keterhubungan yang disengaja dan diwujudkan.
Madeleine M. Leininger
 Trascultural Nursing Theory
 Trancultural nursing sebagai bidang studi dan praktik substantif yang berfokus
pada nilai-nilai, keyakinan, dan praktik perawatan budaya komparatif dari individu
atau kelompok budaya yang sama atau berbeda dengan tujuan menyediakan praktik
asuhan keperawatan yang spesifik budaya dan universal dalam mempromosikan
kesehatan untuk membantu manusia yang mengalami masalah kesehatan dengan
pendekatan secara budaya.
 Berfokus pada fakta bawa berbagai budaya memiliki perilaku perawatan yang
berbeda dan unik, serta memiliki nilai, keyakinan, dan pola perilaku kesehatan dan
lingkungan yang berbeda.

Phil Barker
 Barker’s Tidal Model of Mental Health Revovery digunakan dalam
perawatan kesehatan mental.
 Berfokus pada proses asuhan keperawatan dasar, dapat diterapkan secara
universal, dan merupakan panduan praktis untuk psikiatri dan keperawatan kesehatan
mental.

Cheryl Tatano Beck


 Postpartum Depression Theory
 “The birth of a baby is an occasion for joy-or so the saying goes ….., but for
some women, joy is not an option”
 Memberikan bukti untuk memahami dan mencegah depresei pascapartum
Kristen M. Swanson
 Theory of Caring
 Caring adalah cara memelihara hubungan dengan orang lain
 Mendefinisikan bahwa keperawatan adalah caring untuk kesejahteraan orang
lain.

Cornelia M. Ruland and Shirley M. Moore


 Peaceful End-of-Life Theory
 Fokus bukan pada kematian itu sendiri, namun pada bagaimana memberikan
kehidupan yang dalai dan bermakna di waktu yang tersisa untuk pasien dan orang-
orang terdekat mereka.

Georgene Gaskill Eakes, Mary Lermann Burke, dan Margaret A. Hainsworth


 Theory of Chronic Sorrow
 Duka kronis adalah perasaan kesedihan yang dirasakan sepanjang hidup
individu yang dapat mempengaruhi kesehatan

SUMBER
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/teori-keperawatan/

https://gustinerz.com/ringkasan-25-teori-keperawatan-dunia/#:~:text=Dalam%20teorinya

%20terdiri%20dari%20tiga,(theory%20of%20nursing%20systems).

Anda mungkin juga menyukai