Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH MANAJEMEN KEPRIBADIAN

“MULTIPLE INTELEGENCY (KECERDASAN MAJEMUK)”

NAMA: SISKA AYU FAREKHA


KELAS: 1/B
DOSEN PENGAMPU: Drs. Darwiyanto. Med
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.Kemudian kami ucapkan
terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada dosen pengampu bapak Drs. Darwiyanto. Med,
yang memberikan tugas mata kuliah Manajemen Kepribadian, sehingga menambah wawasan
kami tentang inovasi dalam dunia pendidikan.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang
bersifat membangun . Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita semua, aamiin.
Kami ucapkan terimakasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR …………………………………….………………………………………………
………....i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………
………. ...ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang …………………………………………………………………………………………
…………....3
Maksud Dan
Tujuan ……………………………………………………………………………………………....
4
BAB II PEMBAHASAN
Macam- macam multiple
intelegency………………………………………………………………..…5-8
BAB III PENUTUP.
Kesimpulan………………………………………………………………………………………
………………...…9

Rekomendasi………………………………………………………………………………………
……………..…..9
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………………………
…..……..10
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kecerdasan majemuk adalah teori yang dicetuskan oleh Howard Gardner untuk menunjukkan
bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki bermacam-macam kecerdasan. Pandangan Howard
Gardner dituangkan dalam buku Frames of Mind: The theory of multiple intelligences (1993).
Dalam buku tersebut Gardner membahas teori kecerdasan majemuk yang mengemukakan tujuh
kecerdasan dasar. Lebih lanjut, untuk mendukung argumentasinya itu Gardner mengemukan
bahwa kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur yaitu: (1) kecerdasan verbal, (2) kecerdasan
logika, (3) kecerdasan spasial, (4) kecerdasan kinestetik, (5) kecerdasan musikal, (6) kecerdasan
interpersonal, dan (7) kecerdasan intrapersonal. Namun demikian pada tahun 1999, Howard
Gardner mengembangkan teorinya dan menambahkan satu kecerdasan lagi yaitu kecerdasan
natural yang belum disebutkan sebelumnya, sehingga teori kecerdasan majemuk menjadi delapan
jenis kecerdasan. Dalam teori kecerdasan majemuk, kunci utamanya ialah setiap orang memiliki
semua delapan kecerdasan. Namun, teori kecerdasan majemuk bukanlah sebuah “teori tipe”
untuk menentukan satu kecerdasan yang paling sesuai. Kecerdasan majemuk adalah teori fungsi
kognitif, dan menyatakan bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas dalam delapan
jenis kecerdasan. Tentu saja, delapan kecerdasan tersebut berfungsi bersama-sama dengan cara
yang unik bagi setiap orang (Armstrong, 2003). Gardner menyatakan bahwa hampir semua orang
memiliki kapasitas untuk mengembangkan semua delapan jenis kecerdasan ke tingkat kinerja
yang cukup tinggi jika diberi dorongan, pengayaan, dan pengajaran yang sesuai. Sehingga, teori
kecerdasan majemuk memberikan kontribusi terbesar terhadap pendidikan dengan menyarankan
bahwa pendidik/guru perlu mengembangkan berbagai kecerdasan yang ada pada dirinya, untuk
memudahkan dirinya selama proses belajar mengajar. Teori kecerdasan majemuk menunjukkan
bahwa tidak ada satu ketentuan strategi pembelajaran tertentu yang dapat bekerja paling baik bagi
semua siswa setiap saat, karena semua anak memiliki kecenderungan yang berbeda dalam
kedelapan jenis kecerdasan (Armstrong, 2003). Karena terdapat perbedaan individual diantara
para peserta didik, teori kecerdasan majemuk menyarankan guru untuk lebih arif dan mampu
menghargai serta memfasilitasi perkembangan peserta didik. Salah satunya adalah dalam
pemilihan bahan ajar yang tepat dapat menjadi salah satu strategi untuk menyajikan proses
pembelajaran yang menarik, bermakna, dan mampu memperhatikan perbedaan individual peserta
didik. Saat ini penggunaan bahan ajar yang tepat menjadi kebutuhan yang sangat mendesak,
karena dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas,
dan dengan hasil (output) yang jelas. Salah satu bahan ajar yang sering digunakan dalam
pembelajaran di kelas adalah buku teks. Sehingga, untuk mengatasi perbedaan kecerdasan yang
dimiliki peserta didik, maka dibutuhkan ketelitian dalam pemilihan buku sebagai bahan ajar.
Guru harus menggunakan buku yang mengakomodasi semua tipe kecerdasan majemuk agar dapat
memfasilitasi kebutuhan belajar siswa yang beragam. Selain itu, proses pembelajaran di kelas pun
dapat terjadi dalam berbagai cara yang dirancang untuk menstimulasi kedelapan jenis kecerdasan.
Seperti dikutip oleh Masnur Muslich (2010: 51), menurut Chambliss dan Calfee (1998) buku teks
adalah alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk
memahami dunia (di luar dirinya). Buku teks memiliki kekuatan yang luar biasa besar terhadap
perubahan otak siswa dan dapat mempengaruhi pengetahuan serta nilai-nilai tertentu pada anak.
Pusat Perbukuan menyimpulkan bahwa buku teks adalah buku yang dijadikan pegangan siswa
pada jenjang tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang studi
tertentu. Dalam hal ini, maka dapat dikatakan bahwa buku teks Fisika memiliki peranan penting
dalam proses pembelajaran Fisika. Penggunaan buku teks Fisika dapat mengondisikan kegiatan
pembelajaran Fisika lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil yang jelas,
sehingga dapat membantu sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.

B. Maksud & Tujuan


.maksud
mencoba untuk mengubah pandangan bahwa kecerdasan seseorang hanya terdiri dari
kemampuan Logika (matematika)dan bahasa

.tujuan
a.Peserta didik mampu mengetahui arti dari kecerdasan majemuk
b.Peserta didik dapat megetahui dan memahami karakteristik kecerdasan-kecerdasan yang
termasuk dalam kecerdasan majemuk
c.Peserta didik mampu mempelajari dan mengamalkan cara menguasai semua kecerdasan
majemuk, sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam belajar
d.Peserta didik mampu memahami ciri-ciri gejala kesulitan belajar sehingga peserta didik mampu
menilai apakah dirinya mengalami kesulitan belajar dan segera mencari solusi.
BAB II
C. Macam-macam multiple intelegency
1. Kecerdasan verbal-linguistik
kecerdasan verbal-linguistik merupakan kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik
lisan maupun tulisan, termasuk kemampuan untuk memanipulasi sintaks atau struktur bahasa,
fonologi atau bunyi dalam bahasa, semantik atau pemaknaan bahasa, dan dimensi pragmatik atau
penggunaan bahasa secara praktis.

Contohnya
Menulis,bicara,dan membaca

2. Kecerdasan logika matematik


Yaitu kemampuan untuk menghitung, mengukur dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis,
serta menyelesaikan operasi-operasi matematis

Contohnya
Ilmuwan,ahli matematik,guru ipa,akuntan,insinyur,ahli statistik,juru taksir,dan pemrogram
komputer

3. Kecerdasan Spasial
Yaitu kemampuan berpikir tiga dimensi sehingga memungkinkan orang dapat merasakan
bayangan internal dan eksternal, melakukan Kembali, memodifikasi bayangan mengemudikan
diri sendiri dan obyek melalui ruangan serta menghasilkan atau menguraikan informasi grafik

Contohnya
Atlet,penari,ahli bedah,guru olahraga,seniman
4. kecerdasan kinestetik-tubuh
Kemampuan yg memungkinkan seseorang untuk menggerakan obyek dan keterampilan yang
halus

Contohnya
Arsitek,desainer interior,pelukis,pelaut dan pilot

5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang, untuk
mengingat irama itu dan secara emosional terpengaruh oleh musik

Contohnya
Bernyanyi,memainkan alat music,merekam,berimprovisasi,mengubah lagu,Menyusun aransemen

6. Kecerdasan interpersonal-sosial
Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif

Contohnya
Guru,kepala sekolah,direktur,pekerja social,artis dan politikus

7. Kecerdasan intrapersonal-pribadi
Kemampuan untuk membuat presepsi yang akurat tentang diri sendiri serta merencanakan dan
mengarahkan kehidupan seseorang

Contohnya
Agamawan,filosof,psikolog,guru psikologi, dan terapis

8. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan
dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif

Contohnya
eksibel, mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi, kemampuan menghadapi penderitaan,
kemampuan menghadapi rasa takut

9. Kecerdasan Natural
salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak dalam mengenali, memahami, melihat
perbedaan, menggolongkan, dan mengkategorikan apa yang ia lihat atau jumpai di alam atau
lingkungan sekitarnya

contohnya
menanam biji hingga tumbuh, memelihara tanaman dalam pot, memelihara binatang, berkebun,
wisata di hutan,gunung, sungai, pantai, mengamati langit,awan, bulan,bintang

10. Kecerdasan Rohaniah


kemampuan seseorang untuk mendengarkan hati nuraninya atau bisikan kebenaran yang meng-
Ilahi dalam cara dirinya yang mengambil keputusan atau melakukan pilihan-pilihan, berempati,
dan beradaptasi.

Contohnya
Kemampuan berpikir secara logis dan rasional tidak menyumbang kepada kepintaran menyeluruh

11. Kecerdasan Adversity


kemampuan individu dalam mengamati kesulitan dan mengolah kesulitan dengan kecerdasan
yang dimiliki sehingga menjadi sebuah tantangan untuk menyelesaikannya

contohnya
individu dapat mengubah hambatan menjadi peluang karena kecerdasan inipenentu seberapa jauh
individu mampu bertahan dalam mengatasi kesulitan
12. Kecerdasan Digital
DQ Institute mendefinisikan kecerdasan digital sebagai jumlah keterampilan sosial, emosional,
dan kognitif yang memungkinkan orang untuk memenuhi tantangan dan tuntutan kehidupan
digital

Contohnya
Bisa memakai social media dan berbelanja online
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Kecerdasan linguistik memiliki korelasi dengan kemampuan menulis deskripsi, ketika seorang
siswa memiliki kecerdasan linguistik dengan skor tinggi, maka kemampuan menulis deskripsi
juga sama.
2. Perkembangan kebahasaan anak setidaknya dipengaruhi pula oleh kecerdasan dominan yang
dimiliki berdasarkan pembagian kecerdasan menurut teori kecerdasan majemuk

REKOMENDASI
Disarankan kepada tenaga pengajar agar benar-benar memperhatikan perkembangan kecerdasan
siswa yang disesuaikan dengan kecerdasan apa yang dimiliki olah siswa tersebut, dengan
demikian memudahkan kita dalam mengembangkan kemampuan atau potensi siswa sesuai
dengan kecerdasan yang dimilikinya. Misalnya saja, seorang siswa yang ternyata diketahui
memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi, maka akan lebih baik jika pengajar memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi murid tersebut untuk mengembangkan potensi sesuai dengan
kecerdasan yang dimilikinya
DAFTAR PUSTAKA
11. BAB V.pdf
http://repository.uinsu.ac.id/1114/9/BAB%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai