Anda di halaman 1dari 1

Modul 1 Hakikat Perkembangan Moralitas AUD Kegiatan Belajar 1 Hakikat Moral, Moralitas, Etika, dan

Tahapan Perkembangan Moral AUD Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), moral memiliki
makna akhlak dan tingkah laku yang susila, sedangkan moralitas dimaknai dengan kesusilaan. Etika
diartikan dengan tata susila atau suatu cabang filsafat yang membahas atau menyelidiki nilai-nilai dalam
tindakan atau perilaku (akhlak) manusia. Ketiga istilah tersebut memberikan gambaran bahwa yang
menjadi pembahasannya adalah masalah aturan berperilaku manusia dalam kehidupannya. Kegiatan
Belajar 2 Disonansi Moral Istilah disonansi dipakai dalam dunia pendidikan, khususnya yang terkait
dengan pendidikan nilai, norma, dan moral. Ada empat faktor utama yang menyebabkan munculnya
disonansi pada diri seorang manusia. Keempat faktor tersebut adalah disonansi kognitif, disonansi
personal, disonansi sosio politis, serta disonansi bawaan ilmu pengetahuan dan pola modernisasi. Upaya
penanggulangan dan pencegahan yang mungkin dapat Anda lakukan untuk menjaga anak usia dini dapat
dilihat berikut ini. 1) Hindari atau meminimalisasi anak untuk mengetahui perbuatan keji dan buruk
secara langsung. 2) Biasakan anak melakukan aktivitas terprogram untuk memenuhi seluruh aspek
perkembangan dirinya. 3) Dekatkan anak dengan aktivitas positif yang dilakukan orang dewasa, seperti
mencuci tangan sebelum makan, gosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur, berkunjung ke rumah
nenek, dan sebagainya. 4) Kenalkan anak dengan aturan hidup bernuansa moral dan nilai-nilai agama,
seperti anjuran berbuat baik, menolong sesama manusia, aturan membuang sampah pada tempatnya,
kewajiban melaksanakan sembahyang, berbakti kepada kedua orang tua, dan sebagainya. Bentuk-
bentuk disonansi moral mungkin terjadi di kalangan anak usia dini seperti berikut ini. 1) Terjadinya
perubahan keinginan yang tidak sesuai dengan keinginan awal. 2) Fluktuasinya (naik-turun) semangat
dalam mengikuti kegiatan rutin. 3) Gampang terpengaruh dengan sikap dan perilaku atau hasutan
teman sebayanya. 4) Mudah meniru perkataan, perbuatan, atau kemauan yang dimunculkan oleh
teman sebayanya. 5) Belum dapat diharapkan mampu konsisten dalam bersikap atau berbagai kegiatan.
Kegiatan Belajar 3 Pola Orientasi Moral pada Anak Usia Dini Orientasi moral, menurut Peter (1979),
disamakan dengan moral position atau ketetapan hati. Lebih lanjut, Peter menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan moral position itu dimiliki seseorang terhadap suatu nilai moral yang didasari oleh dua
landasan perhitungan/penilaian, yaitu cognitive motivation aspects dan affective motivation aspects.
Pembentukan karakter pada anak akan memberikan dampak yang sangat besar dalam pembentukan
dirinya sendiri. Oleh sebab itu, anak yang diajari dengan iklim kerja keras dan tanggung jawab akan
cenderung menunjukkan prestasi yang tinggi. Kebiasaan semacam ini hendaknya telah berakar sebelum
anak masuk sekolah. Karakter ini akan tertata dalam pikiran dan hati anak usia dini melalui standar yang
tertata dari orang tuanya, harapan yang mapan, dan contoh yang konsisten.

Anda mungkin juga menyukai