Anda di halaman 1dari 10

KEWARGANEGARAAN

(INTEGRASI NASIONAL DALAM KERANGKA NKRI)

OLEH;

DWI KISWANTI

PBD19.001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA IBU

PROGRAM S1 KEBIDANAN

KENDARI

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini dilatarbelakangi dari tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu Bapak I Putu Ari Astawa selain itu menjadi langkah
awal untuk mengasah kemampuan kami dalam membuat makalah sekaligus menambah
wawasan mengenai Integrasi Nasional. Makalah ini juga berisikan tentang betapa pentingnya
Integrasi Nasional dalam keterkaitannya dengan pluralitas.

Pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda


zaman sekarang lebih megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh
kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai proses kebudayaan
yang ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga
negara menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun negara.
Masing-masing individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli
terhadap sesamanya.

Sifat masyarakat Indonesia yang indiviualisme menjadi salah satu faktor penyebab
runtuhnya jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu diperlukan pendidikan
kewarganegaraan sejak dini untuk menumbuhkan semangat jiwa berbangsa dan patriotisme.
Semangat jiwa berbangsa dan patriotisme diperlukan untuk tetap menjaga kebhinekaan
bangsa, sebab dengan menjaga kebhinekaan akan tercipta kehidupan yang aman dan tentram
di setiap lapisan masyarakat. Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita memiliki rasa
tanggung jawab terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa. Tidak hanya sebagai generasi
penerus bangsa, tetapi kita adalah generasi pelurus bangsa dimana menjunjung tinggi sikap
keadilan adalah suatu keharusan demi terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita memiliki rasa Integrasi Nasional.
Yaitu suatu sikap kepedulian terhadap sesame, serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik
terhadap bangsa, negara, agama, social, budaya, maupun keluarga. Tidak ada kata terlambat
untuk memulai terciptanya kehidupan yang berlandaskan Pancasia, berpegang teguh pada
semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” dan bersandar hukum pada UUD. Integrasi suatu
bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur, seperti suku bangsa, tradisi,
kepercayaan atau agama, sosial budaya, dan budaya ekonomi sehingga terwujud satu
kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang membentuk jati diri suatu
bangsa. Menurut Liddle, suatu integrasi nasional yang tangguh hanya bisa berkembang
apabila.

1. Sebagian besar anggota suatu masyarakat bersepakat tentang batas-batas


teritorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka menjadi
warganya.
2. Apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut bersepakat mengenai
struktur pemerintahan dan aturan-aturan daripada proses-proses politik yang
berlaku bagi seluruh masyarakat diatas wilayah negara tersebut.
Suatu konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama sebagai
bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan, melalui suatu konsensus nasional mengenai
“sistem nilai” yang akan mendasari hubungan-hubungan sosial di antara anggota suatu
masyarakat negara.

Dalam konteks Indonesia, maka proses integrasi nasional haruslah berjalan alamiah,
sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni dan dominasi
peran politik etnik tertentu. Suatu integrasi nasional yang tangguh hanya akan berkembang di
atas konsensus nasional mengenai batas-batas suatu masyarakat politik dan sistem politik
yang berlaku bagi seluruh masyarakat tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian dari Integrasi Nasional ?


2. Bagaimana sumber historis,sosiologis,politis tentang integrasi nasional ?
3. Apa faktor-faktor pembentuk integrasi nasional ?
4. Apa faktor penghambat dari integrasi nasional ?
5. Bagaimana dinamika integrasi nasional ?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi ini
berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan, mempersatukan
atau menggabungkan.

a. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Integrasi memiliki arti pembauran
sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
b. Secara Politis. Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional.
c. Secara Antropologi Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses
penyesuaian diantara unsurunsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu
kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat.

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita
bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya
yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan,
hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan
budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda
pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

2. SumberHistoris,Sosiologis, Politik tentang Intregitas Nasional

      Mengintegrasikan bangsa umumnya menjadi tugas pertama bagi negara yang baru


merdeka. Hal ini dikarenakan negara baru tersebut tetap menginginkan agar semua warga
yang ada di dalam wilayah negara bersatu untuk negara yang bersangkutan.

1. Perkembangan sejarah integrasi di Indonesia


Menurut Suroyo (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah mengalami
pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang merdeka. Menurutnya, ada tiga
model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia, yakni 1) model integrasi
imperium Majapahit, 2) model integrasi kolonial, dan 3) model integrasi nasional Indonesia.

a. Model integrasi imperium Majapahit


Model integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan (imperium) Majapahit.

b. Model integrasi kolonial


Model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dengan integrasi atas wilayah Hindia
Belanda baru sepenuhnya dicapai pada awal abad XX dengan wilayah yang terentang dari
Sabang sampai Merauke.
c. Model integrasi nasional Indonesia
Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesia sejak
bernegara merdeka tahun 1945.Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk membentuk
kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia yang merdeka, memiliki semangat
kebangsaan (nasionalisme) yang baru atau kesadaran kebangsaan yang baru.

Dalam sejarahnya, penumbuhan kesadaran berbangsa tersebut dilalui dengan tahapan-tahapan


sebagai berikut:

1) Masa Perintis
Masa perintis adalah masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui

pembentukan organisasi-organisasi pergerakan.


2) Masa Penegas
Masa penegas adalah masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa
Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3) Masa Percobaan
Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta kemerdekaan dari
Belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI (Gabungan Politik
Indonesia) tahun 1938 mengusulkan Indonesia Berparlemen. Namun, perjuangan
menuntut Indonesia merdeka tersebut tidak berhasil.
4) Masa Pendobrak
Pada masa tersebut semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah berhasil mendobrak
belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan.

2. Pengembangan integrasi di Indonesia


Bagaimana mengembangkan integrasi nasional sebuah bangsa?
Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995) menyebut
ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik
mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan yang selanjutnya
kita sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara adalah:

Adanya ancaman dari luar


Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat. Masyarakat akan bersatu,
meskipun berbeda suku, agama dan ras ketika menghadapi musuh bersama. Contoh, ketika
penjajah Belanda ingin kembali ke Indonesia, masyarakat Indonesia bersatu padu
melawannya.
b. Gaya politik kepemimpinan
Gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau mengintegrasikan masyarakat
bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik, dicintai rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar
umumnya mampu menyatukan bangsanya yang sebelumya tercerai berai. Misal
Nelson Mandela dari Afrika Selatan. Gaya politik sebuah kepemimpinan bisa dipakai untuk
mengembangkan integrasi bangsanya.
c. Kekuatan lembaga- lembaga politik
Lembaga politik, misalnya birokrasi, juga dapat menjadi sarana pemersatu masyarakat
bangsa. Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan
sistem pelayanan yang sama, baik, dan diterima oleh masyarakat yang beragam. Pada
akhirnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan.
d. Ideologi Nasional
Ideologi merupakan seperangkat nilai-nilai yang diterima dan disepakati. Ideologi juga
memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju visi atau tujuan itu. Jika
suatu masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satu ideologi yang sama maka
memungkinkan masyarakat tersebut bersatu.
e. Kesempatan pembangunan ekonomi
Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka masyarakat bangsa
tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun jika ekonomi menghasilkan
ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau ketimpangan.

3. Faktor pembentuk integrasi nasional diantaranya ialah sebagai berikut ini :

1. Adanya rasa senasip dan seperjuangan yang dimana hal ini diakibatkan oleh faktor
sejarah
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila
dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
3. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti
yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia
5. Penggunaan bahasa Indonesia
6. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia
7. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila
8. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang
kuat
9. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan
10. Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri

4. Faktor Penghambat Integrasi Nasional


Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk melakukan tindakan
secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat terwujudnya integrasi
nasional diantaranya:

a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan Indonesia adalah negara yang


memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia. Namun sayangnya, ada
beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang keberagaman ini. Ada
beberapa kemajemukan yang terdapat di dalam masyarakat yang kurang diperhatikan
oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan kebudayaan setempat. Kurangnya
penghargaan terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun
masyarakat Indonesia sendiri membuat kemajemukan itu terkikis secara perlahan-
lahan.
b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan. Kurangnya toleransi terhadap
keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyakat menjadi salah satu penyebab
konflik sosial. Dampak akibat konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat
terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan
dan kesatuan bangsa. Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang terjadi
secara terus-menerus akan membuat sebuah bangsa hancur akan sendirinya sehingga
integrasi nasional tidak akan pernah terwujud.
c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia Kurangnya
kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan juga
menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya integrasi nasional. Di era
globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak
memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya. Jika tidak dicegah, rasa
kesadaran diri yang berkurang sebagai dampak globalisasi akan makin mempersulit
terwujudnya integrasi nasional. Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk
membangun karakter bangsa di era globalisasi untuk meningkatkan kesadaran diri
masyarakat untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan demi terwujudnya
integrasi nasional bangsa.
d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka sebagian wewenang
dan tanggungjawab pemerintah pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah.
Dengan begitu akan semakin nampak ketimpangan baik sosial maupun ekonomi antar
daerah. Untuk menyeimbangkan ketimpangan tersebut diperlukan kesadaran diri akan
rasa keadilan sosial yang merata di berbagai daerah di Indonesia.

5. Dinamika Integrasi Nasional

Dinamika integrasi nasional di Indonesia Terdapat banyak perkembangan dan dinamika dari
integrasi yang terjadi di Indonesia. Dinamika itu bisa kita contohkan peristiswa integrasi
berdasar 5 (lima) jenis integrasi sebagai berikut:

a. Integrasi bangsa
Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of Understanding) di
Vantaa, Helsinki, Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil secara damai mengajak
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setia memegang teguh
kedaulatan bersama Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Proses ini telah berhasil menyelesaikan kasus disintegrasi yang
terjadi di Aceh sejak tahun 1975 sampai 2005.
b. Integrasi wilayah
Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah Indonesia
mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil
diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau
Negara Indonesia. Dengan deklarasi ini maka terjadi integrasi wilayah teritorial
Indonesia.
c. Integrasi nilai
Nilai apa yang bagi bangsa Indonesia merupakan nilai integratif? Jawabnya adalah
Pancasila. Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integratif terus-
menerus dilakukan, misalnya, melalui kegiatan pendidikan Pancasila baik dengan
mata kuliah di perguruan tinggi dan mata pelajaran di sekolah.
d. Integrasi elit-massa
Dinamika integrasi elit–massa ditandai dengan seringnya pemimpin mendekati
rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke daerah, temu kader
PKK, dan kotak pos presiden. Kegiatan yang sifatnya mendekatkan elit dan massa
akan menguatkan dimensi vertikal integrasi
nasional.
e. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif).
Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan pembentukan lembagalembaga
politik dan pemerintahan termasuk birokrasi. Dengan lembaga dan birokrasi yang
terbentuk maka orang-orang dapat bekerja secara terintegratif dalam suatu aturan dan
pola kerja yang teratur, sistematis, dan bertujuan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya
budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.

B.Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi
nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak
adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun indonesia
ini berbedabeda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap indonesia adalah negara yang satu
yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia. Bagi pembaca
diharapkan agar mengetahui apakah Integrasi Nasional serta berbagai faktor yang
mempengaruhi dan pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia. Dengan
mengetahui pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia., diharapkan kita bisa
menjadi warga negara yang baik dan mampu melaksanakan proses pemersatuan perbedaan
perbedaan yang ada pada negara kita sehingga terciptanya keserasian dan tidak adanya
konflik dalam negara

Anda mungkin juga menyukai