Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kendaraan bermotor adalah kendaraan roda dua dengan bentuk yang lebih
kecil dari mobil, sepeda motor lebih mudah bergerak di tengah kemacetan.
Terlepas dari manfaat ini, banyak orang memilih untuk mengendarai sepeda motor
di kota-kota besar karena mereka dapat mengantarkannya ke tujuan tepat waktu.
Selain manfaat tersebut, kendaraan bermotor juga lebih murah dalam hal
konsumsi bahan bakar dan perawatan. Karena perawatan kendaraan bermotor
bervariasi, seperti mengganti oli, mengganti suku cadang kendaraan, dan service
berkala, banyak pengusaha menggunakan kesempatan luar biasa ini untuk
memulai perusahaan bengkel. Usaha perbengkelan saat ini banyak diminati karena
banyaknya model, tipe, dan merek kendaraan yang tersedia (Meryuni dan Siddik,
2021).

Usaha ini sudah menjadi keperluan penunjang untuk dunia otomotif baik itu
berupa mobil ataupun sepeda motor. Bisnis bengkel pun bukan hanya bertumpu
pada kegiatan pelayanan perbaikan atau jasa perbaikan saja, namun ada faktor –
faktor tertentu yang memang mampu mendukung kegiatan bisnis ini, seperti
contohnya memiliki fasilitas tempat yang cukup nyaman, pelayanan kepada
pelanggan yang baik dan memuaskan, dan juga untuk mempertahankan
kelangsungan bisnis nya harus juga ditunjang dengan sistem, baik pembukuan
atau pencatatan ataupun dari bidang manajemen yang handal.

Salah satu perusahaan yang mengembangkan usahanya pada pelayanan jasa


perbaikan atau usaha bengkel adalah Bintang Vespa, yang merupakan sebuah
bengkel yang memberikan jasa service, menjual suku cadang, serta penggantian
oli sepeda motor. Bengkel Bintang Vespa menyediakan pelayanan jasa service
sepeda motor berbagai merk maupun suku cadangnya. Karena bengkel yang
cukup ramai, antrian service tidak terorganisir secara benar. Kendala lain adalah
pelanggan sering menanyakan kapan waktunya motor harus di service kembali.
Hal ini juga disebabkan karena dalam proses pelayanan service pada bengkel
Bintang Vespa yang masih dilakukan secara manual sehingga menimbulkan
antrian yang panjang.

Dengan permasalahan antrian yang terjadi menunjukan bahwa fasilitas


pelayanan tersebut belum berjalan dengan optimal. Sehingga perlu dilakukan
analisa untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut agar tidak
menyebabkan suatu permasalahan kembali. Permasalahan tersebut dapat diatasi
dengan membangun sebuah sistem informasi pendataan pelanggan pada bengkel
Bintang Vespa yang dapat memudahkan pelanggan untuk mendaftar serta
mendapat nomor antrian service motor serta memudahkan owner dan admin
dalam melakukan pendataan pelanggan yang akan melakukan service pada
bengkel tersebut dengan menggunakan salah satu metode pengembangan Agile,
yaitu metode Scrum.

Scrum merupakan framework yang digunakan untuk implementasi metode


pengembangan aplikasi agile. Agile ialah metodologi pengembangan aplikasi
yang memerlukan proses adaptasi cepat terhadap segala bentuk perubahan. Scrum
adalah sebuah kerangka kerja proses yang digunakan untuk mengelola
pengembangan sebuah produk kompleks, berguna untuk menjadikan produk
dengan nilai setinggi mungkin secara produktif dan kreatif. Karena scrum adalah
sebuah kerangka kerja, maka scrum bukanlah sebuah proses, teknik, ataupun
metodologi, namun scrum ini bisa mencangkup berbagai proses, teknik, ataupun
metodologi di dalamnya (Schwaber & Jeff, 2013) dalam (Prastio dan Ani, 2018)

Berdasarkan uraian diatas maka pada penelitian ini akan merancang dan
membangun prototipe sistem pengelolaan jadwal layanan service, pengelolaan
data transaksi dan data pelanggan secara efektif dan efisien sehingga
mempermudah proses pelayanan kegiatan service pada bengkel Bintang Vespa.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam penulisan proposal skripsi ini adalah
sebagai berikut:

1. Sistem ini hanya diimplemenatasikan pada bengkel Bintang Vespa.


2. Informasi data yang disajikan hanya berupa data service, data pelanggan,
dan data transaksi.
3. Sistem ini tidak membahas dan mencakup tentang stok atau persediaan
suku cadang.
4. Laporan yang dihasilkan hanya laporan data pelanggan, laporan data
service dan laporan data transaksi.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah ditulis peneliti maka rumusan permasalahan
sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sistem pengelolaan pelayanan service bengkel


Bintang Vespa dengan metode Scrum ?
2. Bagaimana mengelola jadwal service secara efisien dan efektif dimana
kedatangan pelanggan tidak direncanakan sebelumnya.
3. Bagaimana mengelola data transaksi service secara efisien dan efektif
sehingga mempermudah dalam pencarian data.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang ada maka tujuan dibuatnya proyek akhir
ini sebagai berikut:

1. Merancang sistem pengelolaan pelayanan service bengkel Bintang Vespa


dengan metode Scrum.
2. Mengelola jadwal service secara efisien dan efektif dimana kedatangan
pelanggan tidak direncanakan sebelumnya.
3. Mengelola data transaksi service secara efisien dan efektif sehingga
mempermudah dalam pencarian data

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di dapat dari pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti
a) Menambah wawasan mengenai ilmu yang tidak didapatkan selama
masa perkuliahan.
b) Dapat menerapkan ilmu yang di dapat dimasa perkuliahan.
2. Bagi Bengkel Bintang Vespa
a) Dengan adanya sistem informasi ini owner atau pemilik bengkel akan
lebih mudah dalam melakukan pendataan pelanggan dan pendataan
service yang ada didalam bengkel tersebut.
b) Meningkatkan kepercayaan konsumen.
3. Bagi Universitas
a) Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi Universitas Dian
Nuswantoro Semarang sebagai bahan informasi dan dapat digunakan
sebagai bahan referensi dan kerangka acuan dalam memahami masalah
yang sama. Dan sebagai sarana untuk mengukur sejauh mana
pemahaman dan penguasaan materi kuliah yang diberikan
4. Bagi Calon Pelanggan
a) Sistem informasi Service Motor ini akan memudahkan pelanggan
untuk melakukan service motor di bengkel Bintang Vespa.

1.6 Sistematika Penyusunan Proposal


Bab I : Pendahuluan

Pada Bab ini dapat di sampaikan secara singkat pembahasan


mengenai Latar Belakang, Batasan Masalah,Rumusan
Masalah,Tujuan penelitian, manfaat penelitian hingga Sistematika
Penyusunan Proposal.

Bab II : Landasan Teori

Memuat penjelasan tentang konsep dan prinsip dasar yang diperlukan


untuk memecahkan masalah Tugas Akhir dan untuk merumuskan
hipotesis apabila memang diperlukan dari berbagai referensi yang
dijadikan landasan pada kegiatan penelitian yang dilakukan.

Bab III : Metode Penelitian

Di dalam bab ini menjelaskan bagaimana mengenai metode peneletian


yang digunakan dalam metode perancangan dalam pembuatan website
ini.
Bab IV : Pembahasan

Pada bagian ini menjelaskan implementasi dari sistem yang telah


dibuat, serta menjelaskan tentang jalannya ujicoba dari sistem serta
analisa dari hasil yang telah dicapai dari sistem yang telah dibuat.

Bab V : Penutup

Pada bagian ini berisi Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan berasal dari
hasil analisi dan merupakan pernyataan singkat, jelas dan tepat
tentang apa yang diperoleh / dapat dibuktikan / dijabarkan dari
hipotesis. Saran memuat berbagai usulan/pendapat yang sebaiknya
diperkaitkan leh peneliti sejenis.
BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Definisi Sistem
Istilah “sistem” mengacu pada kumpulan hal, proses, komponen, atau
subsistem yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan
(Hasbiyalloh dan Jakariah, 2018). Sistem ini sebagian besar terdiri dari bagian-
bagian terkait yang berkolaborasi untuk menyelesaikan misi tertentu. Sistem terdiri
dari komponen-komponen yang berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Komponen-komponen tersebut adalah: Prosedur dan kegiatan yang disengaja untuk
mengoordinasikan komponen-komponen sistem, atau apa pun yang dapat dilihat,
didengar, atau dirasakan sistem; dengan tujuan akhir yang ingin dicapai dengan
gerakan yang terkoordinasi dari berbagai komponen Sistem merupakan komponen
kohesif yang berkolaborasi untuk menyelesaikan misi tertentu (Cahyono, 2022).
Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan
yang bekerja sama membentuk satu kesatuan yang utuh yang melakukan suatu
kegiatan untuk tujuan tertentu. Komponen sistem, batasan sistem, dunia luar sistem,
penghubung, pemroses atau proses, keluaran sistem, maksud dan tujuan Sistem terdiri
dari objek, elemen, atau komponen yang saling terkait dan terkait satu sama lain
sedemikian rupa bahwa unsur-unsur tersebut membentuk suatu unit pengolahan atau
pengolahan tertentu. (Yusuf, 2019)
Istilah sistem berasal dari kata Latin (systma) dan Yunani (sustema), dan
didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau
elemen-elemen yang dihubungkan bersama untuk memfasilitasi aliran informasi,
material, atau energi menuju suatu tujuan. Secara umum, sistem adalah kumpulan
objek, elemen, atau bagian dengan berbagai arti yang memiliki hubungan yang saling
bekerja sama, saling mempengaruhi, dan terikat pada rencana yang sama untuk
mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. (Prayoga, 2021).
Istilah “sistem” mengacu pada kumpulan hal, proses, komponen, atau
subsistem yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan
(Hasbiyalloh dan Jakariah, 2018). Sistem ini sebagian besar terdiri dari bagian-
bagian terkait yang berkolaborasi untuk menyelesaikan misi tertentu. Sistem terdiri
dari komponen-komponen yang berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Komponen-komponen tersebut adalah: Prosedur dan kegiatan yang disengaja untuk
mengoordinasikan komponen-komponen sistem, atau apa pun yang dapat dilihat,
didengar, atau dirasakan sistem; dengan tujuan akhir yang ingin dicapai dengan
gerakan yang terkoordinasi dari berbagai komponen Sistem merupakan komponen
kohesif yang berkolaborasi untuk menyelesaikan misi tertentu (Cahyono, 2022).
Menurut Yusuf (2019), Sistem adalah pengelompokan elemen, komponen, atau
subsistem yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Akibatnya, setiap sistem
memiliki subsistem yang terdiri dari komponen atau bagian. Definisi sistem ini juga
dibagi menjadi dua pendekatan:
1. Sistem diartikan sebagai suatu jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang
saling berinteraksi dan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan
lebih ditekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem tersebut.
2. Penekanannya pada elemen atau komponen sistem, yang didefinisikan sebagai
kumpulan elemen abstrak dan fisik yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Akibatnya, tergantung pada pendekatannya, kedua
definisi itu mungkin. Karena setiap komponen sistem saling berinteraksi satu sama
lain dan harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang juga
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu..
Sistem tersusun atas unsur-unsur yang saling berkolaborasi (mengintegrasikan)
untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Elemen-elemen sistem tidak dapat berdiri
sendiri karena semuanya membutuhkan dan saling berhubungan untuk mencapai
tujuan. (Fatonoli dan Dwi, 2016).
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Yusuf (2019), model Suatu sistem terdiri dari tiga bagian: input,
pemrosesan, dan output. Hal ini adalah konsep sistem yang sangat sederhana karena
sistem dapat memiliki banyak masukan dan keluaran. Suatu sistem juga memiliki
karakteristik atau sifat yang membedakannya sebagai suatu sistem. Ciri-ciri yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dan
berkolaborasi membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat
digabungkan untuk membentuk suatu subsistem. Setiap subsistem adalah sistem
yang melayani tujuan tertentu dan berdampak pada proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat memiliki sistem yang lebih besar, yang disebut
sebagai "sistem super".
2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem adalah area yang membatasi interaksi sistem dengan
sistem lain atau lingkungan eksternal. Suatu sistem dapat dipandang sebagai satu
kesatuan yang tidak terpisahkan karena keterbatasan sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Istilah "lingkungan eksternal" mengacu pada segala bentuk yang ada di luar
ruang lingkup atau batas sistem dan berdampak pada operasinya. Lingkungan
eksternal sistem ini mungkin berbahaya untuknya. Akibatnya, lingkungan luar
harus selalu dijaga dalam kondisi baik. Sangat penting untuk menghadapi
lingkungan eksternal yang keras. Jika tidak, kelangsungan hidup sistem akan
terancam.
4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem atau antarmuka adalah media yang menghubungkan


sistem ke subsistem lainnya. Koneksi ini memungkinkan sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Melalui penghubung, bentuk keluaran
dari satu subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lainnya. Akibatnya,
integrasi sistem dapat terjadi, menghasilkan satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang disuntikkan ke dalam sistem dikenal sebagai input sistem, dan
mungkin dalam bentuk pemeliharaan (maintenance input) atau sinyal (signal
input). “Program” mengacu pada input pemeliharaan yang digunakan untuk
menjalankan komputer dalam unit sistem komputer, sedangkan “data” mengacu
pada sinyal input yang akan diproses menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)

Energi diubah dan diklasifikasikan sebagai berguna. Subsistem lain, seperti


sistem informasi, menggunakan keluaran ini sebagai masukan. Hasil akhirnya
adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat keputusan atau
untuk dimasukkan ke dalam sistem lain..
7. Pengolahan Sistem (Proces)

Sistem akuntansi, misalnya, dapat memiliki proses yang mengubah masukan


menjadi keluaran. Sistem ini akan mengubah data transaksi menjadi laporan yang
dibutuhkan manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Tujuan dan sasaran sistem adalah pasti dan deterministik. Dengan tidak adanya
target, sistem operasi tidak berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil jika
mencapai tujuan atau sasarannya

2.1.3. Pengolahan Data

Pengolahan diartikan sebagai “suatu proses atau cara perbuatan atau tata cara
melakukan perbuatan tertentu dengan mengerahkan tenaga orang lain” dalam kamus
bahasa Indonesia. Proses yang membantu pembentukan kebijakan dan tujuan
organisasi, serta proses yang mengawasi semua bidang pelaksanaan kebijakan dan
pencapaian tujuan. Proses menugaskan dan mengatur sumber daya yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan atau memenuhi tugas-tugas tertentu dikenal sebagai
pengolahan.Pengolahan data menjadi bentuk yang lebih bermakna berupa informasi
dikenal dengan pengolahan data, sedangkan informasi adalah hasil dari kegiatan
pengolahan data yang memberikan bentuk kegiatan atau kejadian yang lebih
bermakna. Pengolahan data adalah waktu yang diperlukan untuk menguraikan bentuk
data menjadi informasi yang dapat digunakan (Magfirah, 2018).

Dalam pengolahan data secara komputerisasi disebut juga dengan pengolahan


data. Pemrosesan data adalah transformasi data menjadi bentuk yang lebih berguna
dan mudah dipahami, seperti informasi. Pengolahan data adalah kumpulan operasi
pada informasi yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Siklus pemrosesan
data terdiri dari tiga tahap dasar dalam proses pemrosesan data: input, pemrosesan,
dan output. Pengolahan data adalah proses yang biasanya terdiri dari beberapa tahap
dengan tujuan mengubah data menjadi informasi yang berguna yang dapat digunakan
oleh penerima (Ipantri, 2017).
Pengolahan data mengacu pada semua jenis manajemen data atau kombinasi
metode manajemen data yang digunakan untuk membuat data berguna sehingga hasil
yang diinginkan dapat segera diperoleh. Pengolahan data sebagai “proses mengubah
data menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami.” Akibatnya, “Pemrosesan Data”
dapat didefinisikan sebagai “aktivitas yang menerima data sebagai input dan
menghasilkan informasi yang berguna untuk tujuan yang dimaksudkan.”
(Hidayatulloh et al, 2020).

Hasibuan et al (2022) mengatakan bahwa Beberapa sifat pengolahan data yang


membedakannya dengan area aplikasi yan 3/8 data menjalankan tugas yang lain yaitu:

a. Pengolahan data menjalankan tugas yang penting.


b. Mengikuti prosedur standar secara relative.
c. Kebijakan dan prosedur yang diterima menggambarkan atau menjelaskan
bagaimana data akan diproses.
d. Mengumpulkan data yang komprehensif atau rinci karena catatan pengolahan data
merinci aktivitas perusahaan dan dapat digunakan untuk merekonstruksi
tindakan/transaksi tersebut secara berurutan jika catatan diperlukan.
e. Penekanan kuat pada sejarah ditempatkan.
f. Berikan petunjuk pemecahan masalah yang ringkas.
2.1.4. Basis Data

Basis data sangat penting dalam pengumpulan data karena dapat menyimpan
dan mengelola data dan informasi dengan aman. Basis data juga mempermudah
pencarian dan pelaporan data bagi pengguna. Basis data sangat penting untuk
pemeliharaan sistem, dan sistem menggunakan data secara ekstensif. Basis data telah
menjadi basis penting di banyak bisnis dan organisasi, dan pengumpulan data
perusahaan bagi mereka yang memiliki basis data kuat diterima dengan baik oleh
banyak pelanggan (Hardiansyah dan Dewi, 2020).

Database adalah kumpulan file tertaut yang berinteraksi satu sama lain seperti
yang ditunjukkan oleh kunci yang ditetapkan untuk setiap file. Database adalah
kumpulan informasi yang digunakan oleh bisnis atau pemerintah. Pengolahan basis
data adalah suatu cara menyimpan, menyortir, dan mengambil kembali berkas-berkas
pada suatu instansi setiap saat dan menampilkannya dalam bentuk laporan sehingga
berkas-berkas yang berisi informasi tersebut dapat diolah dengan rapi (Asmara dan
Kim, 2017).

Basis data adalah kumpulan terorganisir dari data terkait yang memudahkan
aktivitas untuk mendapatkan informasi. Basis data dimaksudkan untuk memecahkan
masalah dalam sistem yang menggunakan pendekatan berbasis file. Basis data adalah
kumpulan data yang telah dihubungkan bersama dan diatur dalam skema atau struktur
tertentu dan disimpan dalam perangkat keras komputer. Sistem basis data adalah suatu
sistem untuk menyimpan, merekam, dan memelihara semua data operasional suatu
organisasi/perusahaan agar dapat memberikan informasi sebaik mungkin (Ipantri,
2017).

Orang-orang yang menggunakan basis data, perancang dan administrator basis


data, dan metode untuk menghasilkan dan mengelola basis data berbantuan komputer
adalah semua komponen basis data. Basis data adalah metode mengumpulkan dan
melestarikan catatan yang menggunakan penggunaan komputer untuk menyimpan
atau merekam semua data operasional perusahaan untuk menawarkan informasi dan
pengetahuan terbaru kepada pengguna. Basis data adalah kumpulan data yang telah
terstruktur untuk memenuhi kebutuhan pengguna perusahaan. Berdasarkan penjelasan
di atas, bahwa database adalah data yang dapat dibuat dan diintegrasikan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna dalam bisnis atau organisasi (Hardiansyah dan Dewi,
2020).

Menurut Nurismayani (2018) Database adalah sekelompok data terkait yang


disimpan dalam penyimpanan terpisah dari komputer dan dimanipulasi oleh perangkat
lunak. Database memiliki 4 proses dasar, yaitu:

a. Pembuatan data-data baru


b. Penambahan data
c. Mengubah data
d. Menghapus data
2.1.5. MsQYL

Menurut Agusvianto (2017) MySQL adalah implementasi sistem manajemen


gratis berdasarkan sistem manajemen basis data relasional (RDBMS). Mysql bebas
digunakan untuk siapa saja, kecuali untuk membuat produk turunan komersial.
MySQL adalah cabang dari SQL, salah satu prinsip terpenting dalam database dan
database yang sudah ada sebelumnya. SQL adalah gagasan mendasar dalam operasi
basis data, terutama untuk memilih atau memilih dan memasukkan data, dan
memungkinkan proses data otomatis dan sederhana.

MySQL adalah server basis data yang terkenal dan banyak digunakan untuk
mengembangkan aplikasi web yang menggunakan basis data untuk menyimpan dan
mengelola data. Popularitas MySQL sebagian berasal dari fakta bahwa ia
menggunakan SQL (Structured Query Language) sebagai bahasa utama untuk
mengakses database-nya, membuatnya mudah digunakan, dengan kinerja kueri yang
cepat, dan mampu memenuhi kebutuhan database skala kecil dan menengah. Bisnis.
Selain itu, MySQL bersifat open source dan gratis (tidak ada biaya yang terkait
dengan penggunaannya) di berbagai platform (Ipantri, 2017).

MySQL adalah aplikasi server database atau perangkat lunak. Sedangkan SQL
adalah bahasa pemrograman, MySQL berisi bahasa query server database. SQL juga
digunakan oleh aplikasi database server lainnya antara lain Oracle, PostgreSQL, SQL
Server, dan lain-lain. MySQL adalah alat pembuatan database yang bersifat open
source dan gratis. Perspektif yang disebutkan di atas membuatnya sangat jelas bahwa
MySQL adalah bagian dari program perangkat lunak untuk membuat database open
source (Nurismayani, 2018).

2.1.6. PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa komputer yang berjalan pada


web server dan berfungsi sebagai pengolah data server. Data dari klien pengguna
diproses dan disimpan dalam database server web, di mana data tersebut dapat diakses
dan ditampilkan kembali. File harus diunggah ke server agar kode program PHP dapat
diakass. Proses pengiriman data atau file dari komputer klien ke server web dikenal
sebagai mengunggah. Untuk membuat website dinamis yang dapat dengan mudah
diperbarui dari browser setiap saat, mereka membutuhkan sebuah program yang dapat
memproses data dari komputer klien atau server dan menyajikannya dengan cara yang
mudah dan menyenangkan di browser (Mubarak, 2019).
PHP adalah bahasa scripting server yang bila digabungkan dengan HTML,
menciptakan halaman web yang dinamis. Tujuan dari skrip sisi server adalah agar
sintaks dan perintah yang disediakan dapat dieksekusi sepenuhnya di server sambil
disertakan dalam dokumen HTML. Website ini dibangun dengan PHP sebagai bahasa
pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. PHP adalah bahasa
pemrograman skrip sisi server yang digunakan dalam pengembangan web (Ipantri,
2017).

PHP adalah bahasa pemrograman scripting server yang digunakan dalam


pengembangan web. PHP juga merupakan bahasa pemrograman untuk keperluan
umum. Rasmus Lerdorf membuat PHP pada tahun 1995, dan saat ini dikendalikan
oleh The PHP Group. PHP dikenal sebagai bahasa pemrograman sisi server karena
dijalankan di komputer server. Situs resmi PHP adalah http://www.php.net.
Sebaliknya, bahasa pemrograman sisi klien, seperti JavaScript, dijalankan di browser
web (Agusvianto, 2017).

PHP adalah aplikasi berkemampuan server dan sangat andal. Sesuai


permintaan, PHP menghasilkan konten halaman web dalam bentuk dokumen HTML
(Hypertext Markup Language). Daripada memiliki kumpulan halaman statis yang
jarang diupdate, kita bisa memanfaatkan PHP untuk mengubah website kita menjadi
aplikasi berbasis web (Mubarak, 2019).

2.1.7. HTML

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa dasar untuk


pemrograman web client, yang memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam
bentuk teks, gambar, dan multimedia, serta koneksi tampilan halaman web melalui
Hyperlink. Untuk menggunakan kode perintah HTML, kita tidak memerlukan
program editor khusus; kita bisa menggunakan Notepad, Edit Plus, atau editor
berbasis GUI (Graphical User Interface) lainnya seperti Microsoft Front Page,
Dreamweaver CS3, Adobe Golive, dan sebagainya, namun kita tidak perlu
mengetikkan kode HTML karena semua perintah diwujudkan dalam Basis Ikon.
Pengembang aplikasi web harus dapat menulis kode HTML. Hasilnya, kami sekarang
dapat menguasai program pengeditan lainnya (Ipantri, 2017).
HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa markup terkenal yang
digunakan untuk membuat halaman web. HTML adalah bahasa markup, bukan bahasa
pemrograman. HTML adalah bahasa markup atau penandaan dokumen teks, seperti
namanya. Simbol-simbol ini mewakili format atau gaya teks yang akan dipindai. Tim
Berners-Lee menemukan HTML saat bekerja di CERN, yang dipopulerkan oleh
browser Mosaic. HTML mengalami ekspansi pesat di awal 1990-an. Setiap versi
HTML hampir pasti akan lebih baik dari yang sebelumnya dalam hal kemampuan dan
fitur (Merayuni dan Siddik, 2020).

2.1.8. Scrum

Menurut Prastio dan Ani (2018) Scrum adalah kerangka kerja untuk
mempraktikkan cita-cita pengembangan aplikasi yang gesit. Scrum adalah teknik
pengembangan yang membutuhkan respons cepat terhadap semua jenis perubahan.
Scrum adalah kerangka proses yang dapat digunakan untuk menciptakan barang
bernilai tinggi secara produktif dan kreatif. Scrum bukanlah proses, teknik, atau
metodologi itu sendiri, tetapi scrum dapat mengandung satu atau lebih dari unsur-
unsur ini. Scrum menjadi populer di awal 1990-an. Scrum banyak digunakan dalam
pengembangan dan manajemen produk di seluruh dunia karena berbagai alasan,
termasuk:

a. Untuk meneliti dan menggali potensi pasar, teknologi, dan kemampuan produk
b. Untuk mengembangkan produk dan peningkatan-peningkatannya
c. Untuk merilis produk dan peningkatan-peningkatannya, sesering mungkin di
setiap hari
d. Untuk mengembangkan dan memelihara operasional sistem komputasi awan
(daring. Keamanan, sesuai permintaan) dan lingkungan operasional lain untuk
penggunaan produk
e. Untuk mengelola dan memperbarui sebuah produk

Scrum adalah metodologi atau kerangka kerja pengembangan produk. Scrum


mengambil pendekatan selangkah demi selangkah dan berkelanjutan untuk
prediktabilitas dan manajemen risiko. Transparansi, inspeksi, dan adaptasi adalah tiga
pilar yang mendukung pelaksanaan proses kontrol empiris.Scrum meningkatkan
transparansi komunikasi dan memupuk budaya akuntabilitas bersama untuk
pengembangan berkelanjutan (Warkim et al, 2020).

Scrum hanya terdiri dari tiga peran: Pemilik Produk, Tim Pengembangan, dan
Scrum Max. Tim Scrum bersifat mengatur diri sendiri dan lintas fungsi. Alih-alih
diarahkan oleh seseorang di luar tim, manajemen diri terdiri dari tim yang memilih
cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sementara lintas fungsional
menyiratkan bahwa anggota tim memiliki semua keterampilan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas mereka tanpa bantuan siapa pun di luar tim. Yang terbaik adalah
memecah proses pengembangan menjadi sprint saat menggunakan kerangka kerja
Scrum. Proses sprint biasanya berlangsung antara satu dan empat minggu. Tim Scrum
mengatur fitur atau produk selama sprint (Prastio dan Ani, 2018).

2.2. Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Hasil


Rozy et al. 2017. Aplikasi Pelayanan Dan Hasil yang diperoleh dari
Pengelolaan Data Bengkel pengembangan sistem ini
Secara Elektronik Berbasis adalah dengan melakukan
Web tahapan analisa sistem,
analisa-analisa
perancangan sistem dan
perancangan basis data
sehingga mempermudah
kegiatan perusahaan,
mengolah data, membuat
laporan menjadi lebih
mudah dan efisien,
penyajian informasi yang
akurat, relevan dan tepat
waktu membuat pihak
manajemen dalam
mengambil keputusan.
Waluyo et al. 2022 Rancang Bangun Aplikasi Hasil yang di dapat dari
Pengolahan Data penelitian ini, aplikasi
Transaksi Bengkel Citras Jaya Service yang
Berbasis Desktop berbasis desktop ini dapat
mempermudah pengguna
untuk mengelola data dan
melakukan proses
transaksi melalui aplikasi.
Hasibuan et al. 2022? Perancangan Sistem Sistem informasi akuntansi
Informasi Akuntansi pengolahan data transaksi
Pengelolaan Data di bengkel Sibolga Motor
Transaksi Pada Bengkel dapat membantu
Sibolga Motor Medan meningkatkan pelayanan
dengan lebih efisien.
Sistem sebagai transaksi
penjualan suku cadang
dapat meminimalisir
kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam mengolah
data yang dibutuhkan. Hal
ini juga memudahkan
untuk mengecek stok
persediaan suku cadang.
Merayuni dan Siddik. Perancangan Sistem Berdasarkan hasil
2020 Antrian Booking Servis penelitian dapat Enqulkan
Menggunakan Multiple jam sibuk pengunjung
Channel Model Berbasis adalah hari Sabtu dengan
WEB tingkat kesibukan ber
74%. Dengan sistem
pemesanan layanan
bertuses web ini
memberikan dan bagi
pelanggan dalam
melakukan pemesanan dan
tidak perlu ann terlalu
lama, sehingga pelayanan
lebih efisien.
Prastio dan Ani. 2018. Aplikasi Self Service Hasil analisis dan
Menu Menggunakan pembuatan aplikasi self
Metode Scrum Berbasis service menu ini
Android (Case Study: diharapkan dapat
Warkobar Café Cikarang) membantu Warkobar Café
Cikarang dalam
memberikan pelayanan
yang memuaskan bagi
pelanggan serta
mempermudah dan
mempercepat Warkobar
Café dalam memberikan
pelayanan kepada
pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA
Agusvianto, Hendra. 2017. Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol
Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus : PT. Alaisys Sidoarjo. Journal
Information Engineering and Educational Technology. Vol 1 No 1.
Asmara, R., Kom, S., & Kom, M. (2017). Sistem informasi pengolahan data
penanggulangan bencana pada kantor badan penanggulangan bencana daerah
(bpbd) kabupaten padang pariaman. J-Clik: Jurnal Sistem Informasi dan
Manajemen Informatika, 3(2).
Cahyono, D,. A. 2022. The Creating Application of The Cash Sales Information
System by Computerize Basis in Toko cat Anugerah Abadi. Dinus 1-12
Hasbiyalloh, M,. Dan Jakariah, D,. A. 2018. Aplikasi Penjualan Barang Perlengkapan
Hand Phone Di Zildan Cell Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Jumantaka.
61-70.
Hidayatulloh, K., MZ, M. K., & Sutanti, A. (2020). Perancangan aplikasi pengolahan
data dana sehat pada rumah sakit umum Muhammadiyah Metro. Jurnal
Mahasiswa Ilmu Komputer, 1(1), 18-22.
Hasibuan, N. R., Hutapea, M. I., & Lumbantoruan, G. (2022). Perancangan Sistem
Informasi Akuntansi Pengelolaan Data Transaksi Pada Bengkel Sibolga Motor
Medan. Tamika: Jurnal Tugas Akhir Manajemen Informatika & Komputerisasi
Akuntansi, 2(1), 1-8.
Ipantri, Pypo. (2017). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan
Barang Berbasis Web Pada Pt. Forpharm Medica Perkasa. Sistem Informasi.
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK) Gici.
Batam.
Magfirah, S. (2018). Rancang Bangun Sistem pengelolaan data servis mobil berbasis
web pada PT. Toyota Hadji Kalla Alaudddin (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).
Meryuni, M., & Siddik, M. (2021). Perancangan Sistem Antrian Booking Service
Menggunakan Multiple Channel Model Berbasis WEB. Jurnal Mahasiswa
Aplikasi Teknologi Komputer dan Informasi (JMApTeKsi), 2(3), 134-138.
Mubarak, A. 2019. Rancang Bangun Aplikasi Web Sekolah Menggunakan Uml
(Unified Modeling Language) Dan Bahasa Pemrograman Php (Php Hypertext
Preprocessor) Berorientasi Objek. KO (Jurnal Informatika dan Komputer)
Ternate. 19-25.
Nurismayani, A,. D. 2018. “Skripsi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru
Terbaik Berdasarkan Penilaian Kinerja Di Ra At-Taqwa Nongsa
Menggunakan Metode Saw (Simple Additive Weighting)”. Sistem Informasi.
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (Stmik) Gici. Batam.
Prastio, C. E. (2018). Aplikasi Self-Service Menu Menggunakan Metode Scrum
Berbasis Android. PETIR, 11(2), 203-220.
Prayoga, L,. T. (2021). Sistem Monitoring Pengaman Pintu Rumah Menggunakan
Fingerprint Scanner Berbasis Website. Teknik Komputer. Politeknik Harapan
Bersama Tegal.Tegal
 Sitinjak. 2020. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi
Kursus Bahasa Inggris Pada Intensive English Course Di Ciledug Tangerang.
Jurnal Ipsikom. 1-19.
Warkim, W., Muslim, M. H., Harvianto, F., & Utama, S. (2020). Penerapan Metode
SCRUM dalam Pengembangan Sistem Informasi Layanan Kawasan. Jurnal
Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 6(2).
Yusuf, M,. R. (2019). Rancang Bangun Monitoring Dan Kontroling Pintu Rumah
Menggunakan Mikrokontroler Berbasis Internet Of Things. Teknologi
Informasi. Teknologi Informasi Dan Komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai