Anda di halaman 1dari 13

Nama : Suyati Dwi Ariyani

NIM : 2013-12-161

SIKLUS PENDAPATAN
Siklus Pendapatan adalah Serangkaian kegiatan bisnis yang terjadi secara berulang dan
kegiatan pengolahan informasi , yang berhubumgan dengan penyerahan barang dan jasa
kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa
tersebut. Siklus ini mencatat 4 aktifitas/kejadian ekonomi, yaitu :
1. Penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan –dicatat dengan menggunakan
sistem aplikasi pengolahan pesanan.
2. Pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan –dicatat dengan menggunakan sistem
aplikasi pengiriman.
3. Penagihan kepada pelanggan-dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi penagihan.
4. Penerimaan kas pada pembeli-dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi
penerimaan

Gbr. Siklus Pendapatan

Keterangan:
 BL = Bill Of Lading

 BTUD = Barang yang tersedia untuk dijual

DOKUMEN, CATATAN DAN LAPORAN


Dokumen
Jenis transaksi yang terjadi dalam siklus pendapatan, dan dokumen yang digunakan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Jenis Transaksi Dokumen Yang Terkait
Penjualan Kredit Order Penjualan (sales order)
Nota Pengiriman(shipping notice)
Faktur Penjualan(sales invoice)
Penjualan Tunai Nota Penjualan(sales ticket)
Penerimaan Kas Bukti Kas Masuk( remittance advice)
Retur Penjualan Memo Kredit(credit memeo)
Potongan Penjualan Memo kredit( credit memo)
Penghapusan Piutang Memo,Analisis Piutang, Jurnal Voucher

Laporan yang Dihasilkan


Ada 3 jenis laporan :
1. Laporan Kontrol
Laporan ini berisi informasi tentang: (1) transaksi yang telah diposting, atau (2)
jumlah angka atau nomor transaksi, atau (3) daftar perubahan yang dibuat selama
pemeliharaan file.
2. Register
Berisi seluruh faktur penjualan dan memo kredit yang dibuat pada hari itu.
3. Laporan Khusus
Jenis laporan khusus ini antara lain:
1) Laporan bulanan (Customer/monthly statements)
Berisi daftar transaksi dalam rekening pelanggan tertentu selama satu
periode (biasanya 1 bulan).
2) Daftar umur piutang (Aged account receivable trial balance)
Berisi rincian piutang kepada setiap pelanggan yang dikelompokkan
berdasarkan umurnya dan dokumen transaksinya.
3) Daftar penerimaan kas (Remittance list)
Berisi rincian uang tunai dan check yang diterima selama satu hari.
4) Laporan analisis penjualan (Sales analysis report)
Berisi ringkasan penjualan, biaya, dan marjin laba untuk setiap pelanggan,
produk, petugas penjualan, atau wilayah penjualan.
Catatan akuntansi
 Buku jurnal, yang mencakup :
a. Jurnal penjualan, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan secara kredit.
b. Jurnal memo kredit, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pengembalian barang yang dijual atau pembelian potongan penjualan.
c. Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi penerimaan kas, baik yang berasal dari penjualan tunai maupun
pelunasan piutang.
 Rekening pembantu piutang dagang, yaitu rekening yang digunakan untuk
mencatat piutang kepada setiap pelanggan.
 Rekening buku besar, yaitu:
a. Piutang dagang, yaitu rekening yang dgunakan untuk mancatat
bertambahnya piutang karena penjualan kredit, dan berkurangnya piutang
dagang karena pelunasan atau adanya retur dan potongan penjualan.
b. Kas, yaitu rekening yang digunakan untuk mencatat bertambahnya kas
karena adanya penjualan tunai atau pelunasan piutang dagang.
Catatan akuntansi yang diselenggarakan tidak lagi berupa kertas (hardcopy), namun
berupa file-file computer (softcopy). File-file yang digunakan dalam pemrosesan
transaksi dalam siklus pendapatan:
 File induk (master induk):
a. File induk pelanggan (customer master file), digunakan untuk menyimpan
data piutang kepada setiap pelanggan berikut perubahan – perubahan yang
terjadi terhadap piutang pelanggan.
b. File induk persediaan (inventory master file), digunakan untuk
menyimpan data tentang setiap jenis persediaan.
 File transaksi (transaction files), digunakan untuk menampung secara sementara.
Jenis –jenis file transaksi yang diselenggarakan mencakup:
a. Invoice detail, yaitu file yang digunakan untuk menampung data tentang
faktur penjualan.
b. Sales order detail, yaitu file yang digunakan untuk menampung data
tentang order penjualan yang sedang diproses.
c. Cash receipt detail, yaitu file yang digunakan untuk menampung data
tentang transaksi penerimaan kas dari pelanggan.
 Account receivable change log file, merupakan file tambahan yang berisi sebuah
record untuk sebuah perubahan terhadap saldo sejak tanggal dibuatnya laporan
bulanan tertentu.

PENGOLAHAN TRANSAKSI
Pengolahan transaksi ada 2 versi :
1. Sistem manual, mencakup prosedur – prosedur:
a. Prosedur penjualan kredit
Bagian penjualan
1. Menerima surat pesanan pembelian dari pembeli
2. Atas dasar surat pesanan tersebut, membuat Surat Order Penjualan
sebanyak 6 lembar dan didistribusikan sebagai berikut:
 Lembar ke-1 dan Order Pelanggan, diserahkan ke Bagian Penagihan
untuk diarsipkan sementara.
 Lembar ke-2 diserahkan ke Bagian Pengiriman
 Lembar ke-3 dan ke-4 dimintakan persetujuan ke Bagian Kredit
 Lembar ke-5 dikirimkan ke pelanggan
 Lembar ke-6 diarsipkan urut nomor
Bagian kredit
3. Atas dasar Surat Order Penjualan lembar ke-3 dan ke-4 yang diterima dari
Bagian Penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan, yang
mencakup sejarah kredit dan batas kredit pelanggan tersebut. Selanjutnya
bagian ini memberikan persetujuan (tanda tangan) terhadap Surat Order
Penjualan tersebut dan memeriksanya ke Bagian Gudang.
Bagian gudang
4. Atas dasar Surat Order Penjualan lembar ke-3 dan ke-4 yang telah
diotorisasi, bagian gudang mempersiapkan barang yang akan dikirim.
Selanjutnya bagian ini mendistribusikan Surat Order Penjualan sebagai
berikut:
 Lembar ke-3 bersama dengan barangnya diserahkan ke Bagian
Pengiriman.
 Lembar ke-4 diarsipkan urut nomor.
Bagian pengiriman
5. Setelah menerima Surat Order Penjualan (yang telah diotorisasi) dan
barang dari Bagian Gudang, bagian ini mengeluarkan Surat Order
Penjualan lembar ke-2 dari arsipnya.
6. Atas dasar kedua dokumen tersebut, bagian ini membuat noda pengiriman
sebanyak 3 lembar, dan didistribusikan sebagai berikut:
 Lembar ke-1 bersama – sama dengan Surat Order Penjualan yang telah
diotorisasi, diserahkan ke Bagian Penagihan.
 Lembar ke-2 bersama – sama dengan Surat Order Penjualan lembar
ke-2 diarsipkan urut tanggal.
 Lembar ke-3 bersama – sama dengan barangnya, dikirimkan kepada
pelanggan.
Bagian penagihan
7. setelah menerima Surat Order Penjualan (yang telah diotorisasi) dan nota
pengiriman lembar ke-1 dari Bagian Pengiriman, bagian ini mengeluarkan
Surat Order Penjualan lembar ke-1 dan Surat Pesanan Pembelian
Pelanggan dari arsipnya.
8. Atas dasar keempat dokumen ini, bagian penagihan membuat Faktur
Penjualan sebanyak 3 lembar, dan didistribusikan sebagai berikut:
 Lembar ke-1, dikirimkan kepada pelanggan.
 Lembar ke-2, diserahkan ke Bagian Piutang.
 Lembar ke-3, diarsipkan urut nomor bersama – sama dengan Surat
Order Penjualan lembar ke-3 yang telah diotorisasi, nota pengiriman
lembar ke-1, Surat Pesanan Pembelian Pelanggan, dan Surat Order
Penjualan lembar ke-1, setelah sebelumnya digunakan sebagai dasar
untuk mencatat ke Jurnal Penjualan.
Bagian piutang
9. Setelah menerima Faktur Penjualan lembar ke-1 dari Bagian Penagihan,
bagian ini memeriksa nomor seri faktur. Selanjutnya bagian ini akan
memposting transaksi tersebut ke rekening pelanggan yang bersangkutan,
dan mengarsipkan faktur penjualan tersebut urut tanggal.
b. Prosedur penerimaan kas dari pelunasan piutang
Bagian penanganan surat masuk
1. Mula – mula bagian ini menerima amplop surat pelunasan piutang,
kemudian mengeluarkan cek dan bukti kas masuk dari amplop tersebut.
2. Selanjutnya bagian ini akan memeriksa secara visual, kemudian
mengesahkan cek (menandatangani di ruang yang tersedia di balik lembar
cek).
3. Setiap sore hari, bagian ini membuat daftar penerimaan kas sebanyak 4
lembar, dan mendistribusikannya sbegai berikut:
 Lembar ke-1 bersama dengan cek dan bukti kas masuk diserahkan ke
kasir.
 Lembar ke-2 diserahkan ke pemegang buku jurnal.
 Lembar ke-3 diserahkan ke bagian piutang.
 Lembar ke-4 diserahkan ke bagian audit.
Kasir
4. Setelah menerima daftar penerimaan kas, bukti kas masuk, dan kas/cek
kasir membuat bukti setor bank sebanyak 2 lembar dan menyetorkan kas
tersebut ke bank.
5. Kasir mengarsipkan daftar penerimaan kas dan bukti kas masuk urut
tanggal.
Pemegang buku jurnal
6. Setelah menerima tembusan daftar penerimaan kas, bagian ini mencatat
penerimaan kas ini ke dalam jurnal penerimaan kas.
7. Secara periodic, bagian ini membuat rekapitulasi jurnal dan menyerahkan
rekapitulasi jurnal penerimaan kas ke bagian buku besar untuk diproses.
Bagian piutang
8. Setelah menerima bukti kas masuk dari kasir, bagian ini membandingkan
bukti kas masuk dengan daftar penerimaan kas yang sebelumnya diterima
dari bagian penanganan surat masuk. Setelah cocok, lalu memposting
pelunasan piutang tersebut ke rekening buku pembantu piutang yang
bersangkutan.
9. Mengarsipkan kedua dokumen (bukti kas masuk dan daftar penerimaan
kas) tersebut urut tanggal.
Bagian buku besar
10. Secara periodic bagian ini menerima jurnal penerimaan kas dari pemegang
buku jurnal dan melakukan proses posting dari jurnal tersebut ke rekening
– rekening buku besar yang bersangkutan.
Bagian audit
11. Atas dasar tembusan daftar penerimaan kas yang diterima dari bagian
penanganan surat masuk, bagian ini memeriksa nomor urut dokumen.
12. Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank bulanan beserta
tembusan bukti setor bank dari bank, kemudian membandingkan daftar
penerimaan kas dan bukti setor bank, kemudian membuat rekonsiliasi
bank.
13. Mengarsipkan dokumen – dokumen tersebut secara terpisah.
c. Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai
Petugas penjualan
1. Mula – mula petugas penjualan menerima permintaan penjualan dari
konsumen. Setelah terjadi kesepakatan transaksi membuat tiket atau nota
penjualan sebanyak 2 lembar dan menyerahkan nota tersebut kepada
pembeli untuk pembayaran ke kasir.
Kasir
2. Menerima kas dan 3 lembar nota penjualan dari pembeli. Selanjutnya nota
penjualan didistribusikan sebagai berikut:
 Lembar ke-1 diserahkan ke pelanggan (untuk pengambilan barang).
 Lembar ke-2 diteruskan ke bagian audit.
 Lembar ke-3 diserahkan ke pemegang buku jurnal.
3. Selanjutnya, kasir membuat bukti setor bank sebanyak 2 lembar,
kemudian menyetorkan kas tersebut ke bank.
Pemegang buku jurnal
4. Setelah lembar ke-3 nota penjualan, bagian ini mencatat penerimaan kas
ke dalam jurnal penerimaan kas.
5. Secara periodic, bagian ini membuat rekapitulasi jurnal penerimaan kas ke
bagian buku besar untuk diproses.
Bagian buku besar
6. Secara periodic bagian ini menerima rekapitulasi jurnal penerimaan kas
dari pemegang buku jurnal, kemudian melakukan proses posting dari
jurnal tersebut ke rekening – rekening buku besar yang bersangkutan.
Bagian audit
7. Atas dasar tembusan tiket penjualan yang diterima dari petugas penjualan,
bagian ini memeriksa nomor urut dokumen.
8. Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank bulanan beserta
tembusan bukti setor bank dari bank.
9. Setelah seluruh dokumen diterima secara lengkap, bagian ini
membandingkan tiket penjualan dan bukti setor bank, kemudian membuat
rekonsiliasi bank setiap bulan.
2. Sistem berbasis computer, mencakup prosedur – prosedur:
a. Prosedur pemesanan penjualan (sales order entity)
b. Prosedur pengiriman barang (shipping)
c. Prosedur penerimaan kas (cash collections)

AKTIFITAS BISNIS DALAM SIKLUS PENDAPATAN BERBASIS KOMPUTER


Prosedur Pemrosesan Pesanan
Petugas penjualan
1. Menerima pesanan dari pembeli, kemudian menuliskan order dalam formulir
order. Formulir ini dikirimkan melalui fax ke departemen order penjualan setiap
malam.
Departemen order penjualan
2. Menerima order pembeli dari petugas penjualan dan mengumpulkannya ke dalam
satu kelompok (batch) yang berisi 50 transaksi.
3. Sebelum melakukan entity data, membuat jumlah kelompok (total batch) untuk 50
transaksi ke dalam secarik kertas secara manual.
4. Memasukkan data pesanan pembeli ke dalam computer, mencakup elemen data
sebagai berikut: nomor rekening pelanggan, nomor petugas pelanggan, kode
produk, kuantitas produk, dan tanggal pengiriman yang diminta.
Departemen pengolahan data
5. Setelah computer menerima input data pesanan pembeli, bagian ini menjalankan
program edit, dengan menggunakan file induk pelanggan dan file induk
persediaan.
6. Menjalankan program penggabungan kelompok untuk kelompok transaksi yang
telah valid.
7. Menjalankan program pemrosesan order penjualan dengan menggunakan file
induk pelanggan dan file induk persediaan.

Departemen order penjualan


8. Menerima hasil perhitungan jumlah kelompok, kemudian membandingkannya
dengan hasil perhitungan jumlah kelompok yang dibuat secara manual. Jika
terdapat perbedaan, dilakukan pembetulan. Selanjutnya, kedua dokumen tersebut
diarsipkan urut tanggal.
9. Menerima order penjualan, kemudian didistribusikan sebagai berikut:
 Lembar ke-1 diteruskan ke departemen penagihan.
 Lembar ke-2 dikirimkan ke pembeli sebagai pemberitahuan bahwa
pesanannya sedang diproses.
 Lembar ke-3 diteruskan ke departemen pengiriman dan berfungsi sebagai slip
pengiriman (packing slip).
 Lembar ke-4 diarsipkan urut abjad nama pelanggan.
Prosedur Pengiriman Barang (Shipping)
Departemen pengiriman
1. Departemen ini mula – mula menerima tembusan order penjualan, kemudian
diarsipkan urut nomor. Selanjutnya departemen ini menerima tiket pengambilan
barang bersama – sama dengan barangnya dari gudang.
2. Selanjutnya, departemen ini akan menghitung barang dan membandingkan hasil
perhitungan fisik dengan kuantitas yang tertulis dalam tiket pengambilan barang
dan kuantitas yang ditunjukkan pada slip pengepakan (lembar ke-3 dari order
penjualan) yang telah diterima sebelumnya.
3. Setelah petugas pengiriman menghitung barang yang diterima dari bagian gudang,
data tentang nomor order penjualan, kode barang, dan kuantitas barang dimasukkan
ke dalam computer dengan menggunakan terminal on-line. Pada tahap ini juga
dilakukan pengecekan edit sebagaimana pada aktivitas input data sebelumnya,
untuk menjamin bahwa data pengirimnya valid, akurat, dan lengkap.
Departemen pengolahan data
4. Setelah computer menerima input data pengiriman, departemen ini menjalankan
program edit data dan pencetakan dokumen pengiriman, dengan menggunakan file
induk persediaan dan file pengiriman.

Departemen pengiriman
5. Setelah menerima surat muat, departemen ini akan mendistribusikannya sebagai
berikut:
 Lembar ke-1 diteruskan ke departemen penagihan untuk memberitahu
departemen penagihan agar mulai menyiapkan faktur penjualan.
 Lembar ke-2 diserahkan ke perusahaan pengiriman.
 Lembar ke-3 beserta barang dan slip pengepakan dikirimkan ke pembeli.
 Lembar ke-4 bersama dengan tiket pengambilan barang, diarsipkan urut nomor
untuk memantau pengiriman barang.
Prosedur Penagihan/Pembuatan Faktur Penjualan
Departemen penagihan
1. Departemen ini mula – mula menerima tembusan order penjualan, lalu
mengarsipkannya urut nomor. Selanjutnya, departemen ini juga menerima
tembusan surat muat dari departemen pengiriman.
2. Atas dasar kedua dokumen tersebut, departemen ini akan mencocokkan dan
membandingkan kedua dokumen tersebut, kemudian mengarsipkannya urut nomor,
membuat jumlah kelompok secara manual, dan memasukkan data penagihan ke
computer.
Departemen pengolahan data
3. Setelah computer menerima data penagihan, departemen ini menjalankan program
pembuatan faktur penjualan, dengan menggunakan file open sales order, file induk
persediaan, dan file induk pelanggan.
Departemen penagihan
4. Departemen ini mula – mula menerima hasil perhitungan jumlah kelompok,
kemudian membandingkannya dengan hasil perhitungan manual. Jika terdapat
perbedaan, dilakukan pembetulan. Selanjutnya kedua dokumen tersebut diarsipkan
urut tanggal.
5. Selanjutnya departemen ini menerima faktur penjualan dari departemen pengolahan
data, kemudian mendistribusikannya sebagai berikut:
 Lembar ke-1 dan ke-2 dikirimkan ke pembeli.
 Lembar ke-3 bersama – sama dengan tembusan order penjualan dan surat muat,
diarsipkan urut abjad nama pembeli.
Prosedur Penerimaan Kas
Petugas penanganan surat masuk
1. Departemen ini mula – mula menerima amplop pelunasan dari pelanggan,
kemudian dua orang petugas membuka dan mengeluarkan cek beserta bukti kas
masuk.
2. Setelah dilakukan pemeriksaan visual, departemen ini akan mengesahkan cek
dengan cara membubuhkan tanda tangan di ruang khusus di balik lembar cek, dan
membuat daftar penerimaan kas sebanyak 3 lembar.
3. Selanjutnya, departemen ini akan mendistribusikan daftar penerimaan kas sebagai
berikut:
 Lembar ke-1 bersama – sama dengan ceknya diserahkan ke bagian kasir, yang
akan digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan setoran ke bank.
 Lembar ke-2 diserahkan ke bagian internal audit, yang akan digunakan sebagai
dasar untuk membuat rekonsiliasi bank setiap bulan.
 Lembar ke-3 bersama – sama dengan bukti kas masuk diteruskan ke bagian
piutang untuk digunakan sebagai dasar memutakhirkan catatan piutang.
Bagian piutang
4. Bagian ini mula – mula menerima daftar penerimaan kas dan bukti kas masuk,
kemudian memasukkan data penerimaan kas ke computer dan mengarsipkan kedua
dokumen tersebut urut tanggal.
Departemen pengolahan data
5. Setelah computer menerima data penerimaan kas, departemen ini akan menjalankan
program edit untuk menverifikasi akurasi entity data, sebagai berikut:
 Cek validitas terhadap nomor pelanggan dan nomor faktur.
 Closed-loop verification untuk menjamin bahwa rekening yang dikredit tepat.
Setelah petugas memasukkan nomor rekening pelanggan, system menayangkan
nama pelanggan yang berhubungan dengan nomor tersebut dan menanyakan
untuk konfirmasi bahwa nama yang ditayangkan telah benar.
 Cek field data untuk menjamin bahwa hanya nilai numeric yang dimasukkan
untuk field nilai pembayaran.
 Penjumlahan seluruh nilai yang dimasukkan dan pembandingan total tersebut
dengan total batch yang telah dimasukkan sebelumnya oleh petugas. Jika kedua
angka tersebut cocok, maka batch diterima dan file – file yang berhubungan
dimutakhirkan.
6. Selanjutnya departemen ini akan menjalankan program pembaruan catatan piutang,
untuk mengkredit file induk pelanggan sebesar nilai pelunasan, mencap lunas faktur
mencatatnya ke file sales history, dan mencatat seluruh kas yang diterima file
penerimaan kas. Selanjutnya, computer akan mencetak bukti setor bank sebanyak 2
lembar dan diserahkan ke kasir.
Kasir
7. Bagian ini mula – mula menerima daftar penerimaan kas dan cek dari petugas
penanganan surat masuk. Selanjutnya bagian ini menerima 2 lembar bukti setor
bank dan membandingkannya bukti setor bank dengan cek dan daftar penerimaan
kas, setelah menverifikasi dokumen – dokumen tersebut.
8. Selanjutnya, kasir menyetorkan kas dan bukti setor bank ke bank dan mengarsipkan
daftar penerimaan kas urut tanggal (catatan: salah satu lembar bukti setor bank, oleh
bank akan dikirimkan langsung ke bagian internal audit yang akan membuat
rekonsiliasi bank setiap bulan).
Bagian piutang
9. Setiap bulan, bagian ini akan membuat dan mencetak laporan pelanggan bulanan
dan mengirimkannya kepada setiap pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai