Anda di halaman 1dari 3

Tugas Etika Profesi

Dosen Pengajar:
Oktavia Ayu Permata, S.T., M.T.

Nama:
Wiranti Maharani
1202190030

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
2022
Beri penjelasan mengenai istilah berikut:
1. Fair use doctrine
Fair use doctrine diatur pada Pasal 43 sampai dengan Pasal 49 Undang Undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Mendasarkan ketentuan tersebut bahwa
perbuatan yang tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta dengan syarat: bersifat tidak
komersial, dan ada izin dari pencipta. Dalam hal Penggunaan, Pengambilan, Penggandaan,
dan/atau pengubahan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait secara seluruh atau
sebagian yang substansial tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta jika sumbernya
disebutkan atau dicantumkan secara lengkap dengan tidak merugikan. Dalam artian lain
adalah konsep yang mewajibkan mewajibkan sumber asal ciptaan yang digunakan. Prinsip
ini yang menjadikan tidndakan plagiasi diperlukan secara kategoris sebagai pelanggaran
hukum
2. Software copyright protection
Bagian dari HKI yang digunakan untuk melindungi Software dari banyaknya inteprestasi
yang sangat rumit. sebagai contoh seorang pembuat software mengamati competitor yang
memiliki hak cipta dan kemudan membuat software tersebut yanng memberikan hasil dan
kinerja yang sama dengan cara yang sama
3. The prioritizing resource and organization for intellectual, property (PRO-IP) Act of 2008
merupakan undang-undang Amerika Serikat yang meningkatkan baik hukum perdata
maupun pidana untuk pelanggaran merek dagang, paten dan hak cipta.
4. General agreement on tarrifs and trade (GATT)
General Agreement on Tariffs merupakan perjanjian perdagangan multilateral dengan
tujuan menciptakan perdagangan bebas, adil, dan membantu menciptakan pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan umat manusia. Hingga saat
ini Persetujuan tersebut telah diikuti oleh lebih dari 125 negara. Tujuan GATT sebagai upaya
untuk memperjuangkan terciptanya perdagangan bebas, adil dan menstabilkan sistem
perdagangan internasional, dan memperjuangkan penurunan tarif bea masuk serta
meniadakan hambatan-hambatan perdagangan lainnya.
5. THE WTO and the WTO TRIPS Agreement (1994)
World Trade Organization (WTO) terbentuk pada tahun 1995. WTO adalah organisasi
antar pemerintah dengan tujuan untuk membuat perdagangan antar negara semakin
terbuka dengan penurunan bahkan peniadaan hambatan tarif maupun non tarif. Perjanjian
TRIPS menetaokan standar minimal untuk regulasi kekayaan intelektual di negara anggota
WTO. Perjanjian ini memperkenalkan hukum kekayaan intelektual ke dalam sistem
perdagangan internasional
6. The world intellectual property organization (WIPO) copyright treaty (1996)
World Intellectual Property Organisation (WIPO) merupakan badan administratif khusus
di bawah PBB yang menangani masalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI)anggota PBB.
WIPO Copyright Treaty (WCT) adalah instrumen hukum pelengkap the berne converntion
for the proctetion of literary and artistic works 1886 atau yang dikenal sebagai konvensi
berne. Dalam perjanjian ini terdapat ketentuan-ketentuan tambahan yang mengakomodasi
hak-hak para pencipta yang tidak terdapat dalam konvensi berne
7. The digital millennium copyright act (1998)
Digital Millennium Copyright Act (DMCA) adalah hukum hak cipta Amerika Serikat yang
memberlakukan dua perjanjian World Intellectual Property Organization (WIPO) tahun
1996. DMCA mengkriminalisasi pembuatan dan diseminasi teknologi, perangkat, atau
layanan yang bertujuan membatasi prosedur (biasa disebut pengelolaan hak digital atau
DRM) yang mengendalikan akses ke karya-karya berhak cipta. DMCA juga
mengkriminalisasi tindakan pembatasan kendali akses, meski tidak ada pelanggaran hak
cipta. Selain itu, DMCA meningkatkan hukuman pelanggaran hak cipta di Internet

Anda mungkin juga menyukai