Anda di halaman 1dari 59

1KURIKULUM OPERASIONAL

SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PROGRAM KEAHLIAN:
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN OTOMOTIF

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SMK NEGERI 1 NANGA TAYAP
Jalan Lintas Provinsi Desa Kayong Hulu
E-mail: smkn1nangatayap@gmail.com
NANGA TAYAP-7887

1
PROFIL SEKOLAH

A. DATA IDENTITAS SEKOLAH


1. N S S : 3 4 1 1 3 0 6 0 8 0 0 1

2. NPSN : 6 9 7 6 2 7 7 1
6
3. Nama Sekolah : SMKN 1 NANGA TAYAP

4. Status Sekolah Negeri

5. Jenjang Sekolah : SMK

6. Alamat Sekolah : Jl Lintas Provinsi

Desa/Kelurahan : Kayong Hulu

Kecamatan : Nanga Tayap

Kabupaten/Kota*) : Ketapang

Kode POS : 78873

Telphon : 081320349090

Email : smkn1nangatayap@gmail.com

Website :-

7. Waktu Penyelenggaraan : a. Pagi


b. Siang
c. Pagi/Siang

8. Nama Kepala Sekolah : Nanay Aling Rohayati, S.Pd

9. NIP Kepala Sekolah : 19810706 200604 2 014

10. NUPTK Kepala Sekolah : 5038759660300003

11. Kepemilikan Sekolah : Pemerintah Pusat


Pemerintah Daerah
Yayasan
Lain-lain

2
12. Tahun Pendirian : 2 0 1 3

13. Luas Lahan/Tanah : 80.000 Meter2

14. Luas Bangunan : 2.468 Meter2

15. SK Pendirian : 422/13/Dikmen/2013

16. Tahun Pendirian : 2 0 1 3

B. PROFIL DATA SEKOLAH

1. Akreditasi Sekolah : B √

2. SK. Akreditasi Sekolah : 504/BAP-SM/KB/KEP/XI/2017


Tanggal Akreditasi 1 8 - 11 - 2 0 1 7

3. Sertifikasi ISO : -

4. Jumlah Rombel : 9 Rombel

5. Status Internet : Ada Internet

6. Tahun Pelajaran : 2021 / 2022

7. Kurikulum yang Digunakan : Kurikulum SMK PK


Kurikulum 2013 revisi 2018

8. Peserta didik : Jumlah Peserta Didik 222

9. Program Keahlian : 1. Agribisnis Tanaman Perkebunan


2. Akuntansi dan Keuangan Lembaga
3. Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif

10. Lembaga Sertifikasi : Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama


terlisensi BNSP (LSP P1)

3
LEMBAR PENETAPAN

Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Nanga Tayap Provinsi Kalimantan Barat telah
mendapat pertimbangan dari Komite Pembelajaran dan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat serta telah diverifikasi oleh IDUKA mitra dan pengawas
pembina, dinyatakan berlaku mulai Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ditetapkan di Nanga Tayap


Pada Tanggal 19 Juli 2021
Kepala SMKN 1 Nanga Tayap,

Nanay Aling Rohayati, S.Pd.


NIP. 19810706 200604 2 014

4
KATA PENGANTAR

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali pengaruhnya dalam
peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di institusi pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut, SMK Negeri 1 Nanga Tayap berupaya semaksimal mungkin untuk
mengikuti perkembangan yang ada dan berupaya pula melakukan inovasi dan kreativitas dalam
pelaksanaannya.

SMK Negeri 1 Nanga Tayap dalam mengembangkan kurikulum berupaya menggunakan


pendekatan desentralistik sesuai dengan fleksibilitas yang diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan dan
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021
tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan.
Pengembangan kurikulum yang dilakukan di SMK Negeri 1 Nanga Tayap memperhatikan kebutuhan
dan situasi sosial- budaya lokal di daerah Nanga Tayap, sesuai dengan kondisi lingkungan, sumber
daya pendidikan, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, serta peserta didik.

SMK Negeri 1 Nanga Tayap bersama-sama dengan Komite Sekolah, Dunia Kerja serta Industri
yang ada menganggap pentingnya melakukan revisi untuk pengembangan Kurikulum
Operasional Sekolah (KOS) yang berpedoman pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) dan kebutuhan IDUKA

KOS ini diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan Proses Belajar-Mengajar baik di sekolah
maupun di dunia kerja dan dunia industri bagi peserta didik SMK Negeri 1 Nanga Tayap.

Nanga Tayap, 19 Juli 2021


Kepala SMKN 1 Nanga Tayap,

Nanay Aling Rohayati, S.Pd.


NIP. 19810706 200604 2 014

5
BAB I
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

A. Karakteristik SMKN 1 Nanga Tayap


SMK Negeri 1 Nanga Tayap didirikan pada tanggal 16 Juli 2013 dengan SK Menteri
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI No. 422/13/Dikmen/2013. Berdirinya SMK
Negeri diprakarsai oleh Kepala SMEP Negeri Nanga Tayap beserta beberapa tokoh
masyarakat dan orang tua murid. Selain itu, sambutan masyarakat Nanga Tayap dan
sekitarnya terhadap didirikannya SMK di Nanga Tayap cukup besar. Hal itu dapat dimengerti
mengingat bahwa masyarakat Nanga Tayap dan sekitarnya mempunyai tata hidup ekonomi
yang banyak diwarnai oleh kegiatan-kegiatan perdagangan dan industri perkebunan
terutama masyarakat sekitar Kecamatan Nanga Tayap.

SMKN 1 Nanga Tayap secara geografis administratif berada di Kecamatan Nanga Tayap.
Perekonomian di Kecamatan Nanga Tayap terus berkembang, Perkebunan, Perbengkelan,
Perbankan dan Koperasi sekitar

Kondisi kecamatan Nanga Tayap sebagaimana digambarkan tersebut menjadi salah satu
dasar pertimbangan pengembangan SMKN 1 Nanga Tayap. Program pengembangan SMKN 1
Nanga Tayap salah satunya difokuskan untuk membantu pengembangan ekonomi
masyarakat sekitar. Hal tersebut diimplementasikan salah satunya dalam pembukaan
program keahlian di SMKN 1 Nanga Tayap berikut kurikulumnya.

SMK Negeri 1 Nanga Tayap memiliki tiga program keahlian, yakni Akuntansi dan Keuangan
Lembaga, Teknik Kendaraan Ringan dan Agribisnis Tanaman.

Tiga program keahlian tersebut sangat relevan dengan potensi ekonomi masyarakat, SMKN 1
Nanga Tayap merupakan SMK pertama di Kota Nanga Tayap terutama untuk rumpun
Agribisnis Tanaman. Kondisi tersebut tentunya memberi dampak positif, salah satunya
adalah terbentuknya branding image positif di masyarakat sebagai pencetak lulusan yang
banyak diserap dunia usaha dan industri. Hal itu membuat industri tidak berpikir panjang untuk
membangun kemitraan dengan SMKN 1 Nanga Tayap. Kemitraan tersebut dibangun dalam
berbagai kegiatan diantaranya dalam kegiatan sinkornissasi kurikulum, magang guru dan
siswa, uji sertifikasi kompetensi, penyerapan lulusan, pembentukan kelas industri dan
sebagainya. Berikut ini beberapa industri yang sudah membangunan kemitraan dengan SMKN
1 Nanga Tayap sampai dengan tahun 2021.

6
PROGRAM KEAHLIAN NAMA PERUSAHAAN
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN PT. Agro Lestari Mandiri
PT. Bumitama Gunajaya Agro
PT. Sepanjang Inti Surya Mulya
PT. Suka Jaya Makmur
PT. Sandai Makmur Sawit
PT. Permata Sawit Mandiri
PT. Simas Sawit Kalimantan
CV. Lintas Batas Sejahtera
AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA Indomaret, CU Lantang Tipo, CU Canaga
Antunt, CU Pancur Solidaritas, Kantor POS,
Kantor Desa se Kecamatan Nanga Tayap,
KORWILCAM
PT. Bumitama Gunajaya Agro
PT. Sepanjang Inti Surya Mulya
PT. Permata Sawit Mandiri
CV. Lintas Batas Sejahtera
TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN PT. Bumitama Gunajaya Agro
OTOMOTIF
PT. Sepanjang Inti Surya Mulya
PT. Satrindojaya Agropalma
PT. Suka Jaya Makmur
Bengkel Ahas
Bengkel Lumbai Bececat Motor
Bengkel Jesica Motor
Bengkel SKY Motor
Bengkel Sahabat Motor
Bengkel Achoi Motor
Bengkel
CV. Lintas Batas Sejahtera

Bagaimana dengan kurikulum operasional SMKN 1 Nanga Tayap? Kurikulum Operasional


SMKN 1 Nanga Tayap dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik,
lingkungan, dan IDUKA. Kurikulum Akuntansi dan Keuangan Lembaga saat ini berlandaskan
kepada:
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasa SMK dan MAK
3. Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021
tentang Program SMK Pusat Keunggulan
4. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor
029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat
Keunggulan

Kurikulum Operasional SMKN 1 Nanga Tayap memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan

7
konteks dan kebutuhan peserta didik, guru dan industri. Kurikulum ini juga menganut: (1)
pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik,
dan seluruhnya berbasis teaching factory agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam
menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu pengalaman belajar
langsung di Industri untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran
langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan
kemampuan awal peserta didik.

Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat
dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana
yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat terhadap
program yang ditawarkan SMKN 1 Nanga Tayap ikut mempengaruhi pengembangan
kurikulum operasional sekolah. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah
26 orang (Guru 25 orang dan Tenaga Kependidikan 1 orang), dan sebagian besar memiliki
latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal.
Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMKN 1 Nanga Tayap cukup lengkap.
meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang
memadai, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru,
Ruang TU, Ruang BP/BK, Perpustakaan, dan Lapangan Olah Raga, Ruang OSIS dan lain-
lain.
SMKN 1 Nanga Tayap termasuk salah satu sekolah kecil dengan jumlah peserta didik 222
orang. Pada Tahun pelajaran 2021/2022 jumlah peserta didik SMKN 1 Nanga Tayap
mencapai 222 orang yang tersebar ke dalam 3 program keahlian. Dalam pengembangan
peserta didik, SMKN 1 Nanga Tayap membangun nilai-nilai karakter sebagai upaya
perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Mandiri, Kreatif, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Bergotong
Royong. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan dan pembelajaran,
seperti kegiatan apel pagi siswa, dan sebagainya.

Untuk mendukukung karir peserta didik di masa yang akan datang, SMKN 1 Nanga Tayap
memetakan karir peserta didik sejak peserta didik duduk di kelas X semester 1. Pemetaan
tersebut didasar pada konsep WBM, yaitu Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan.
Pemetaan dilakukan melalui survei kepada peserta didik beserta orang tuanya. Hasil pemetaan
dijadikan landasan dalam pembentukan rombongan belajar atau kelas. Dengan demikian
rombongan belajar pada setiap program keahlian dapat diklasifikasikan menjadi kela s

8
wirausaha, kelas bekerja dan kelas melanjutkan. Peserta didik pada ketiga kelompok tersebut
mendapatkan pola pembelajaran yang berbeda terutama terkait kedalaman materi
pembelajaran.

Kemudian apa saja yang menjadi keunggulan SMKN 1 Nanga Tayap? Sesuai dengan visi
SMKN 1 Nanga Tayap sebagai sekolah pelopor dan unggul, SMKN 1 Nanga Tayap memiliki
beberapa keunggulan diantaranya:
1. Memiliki desain kurikulum yang disesuai dengan kebutuhan industri serta
diimplementasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan prinsip Gerakan Sekolah
Menyenangkan.
2. Memiliki kemitraan yang kuat dengan IDUKA yang dibutktikan dengan terbentuknya kelas
industri di program keahlian Agribisnis Tanaman.
3. Pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh pengampu mata pelajaran
tersebut.

B. Visi, Misi dan Tujuan SMKN 1 Nanga Tayap


1. Visi dan Misi SMKN 1 Nanga Tayap

Visi SMK Negeri 1 Nanga Tayap yaitu :

Menghasilkan Lulusan Yang Bertakwa, Berkarakter, Berjiwa Wirausaha,


Dan Berdaya Saing Global

Untuk menunjang visi tersebut, SMKN 1 Nanga Tayap menerapkan misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan kegiatan pendampingan keagamaan dalam rangka peningkatan ketaqwaan.


2. Menghasilkan siswa yang cerdas, terampil, kompetitif, inovatif, kreatif, dan mandiri serta memiliki jiwa
kewirausahaan.
3. Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja tangguh yang mampu bersaing di tingkat regional maupun
global.
4. Membina jaringan kerja sama dengan dunia usaha dan industry
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi kualifikasi
profesional, sertifikasi kompetensi, kreatif, inovatif, berkarakter dan berbudaya

2. Tujuan SMKN 1 Nanga Tayap


Adapun yang menjadi tujuan SMKN 1 Nanga Tayap yaitu terwujudnya :
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berbudaya, berbudi pekerti luhur berakhlak mulya dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mampu berpartisipasi dan berprestasi di lingkungan
sekitar

9
2. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi keahlian yang dipilih dan mempunyai jiwa wirausaha
3. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian
yang diminatinya;
4. Terwujudnya penyerapan lulusan kedunia usaha dan dunia kerja
5. Menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten dan propesional

Berdasarkan tujuan tersebut, SMKN 1 Nanga Tayap menetapkan sasaran dan program untuk
ketercapaian visi dan misi serta tujuan seperti yang tergambar dalam tabel pada halaman
berikut.

10
Tujuan, Sasaran dan Program SMKN 1 Nanga Tayap

No Misi Tujuan Sasaran Program

1. Menerapkan Sistem 1.1 Manajemen Sekolah 1.1.1 Terlaksananya sistem  Penyusunan dokumen mutu SMKN 1
Penjaminan Mutu Internal dan dapat dikelola secara manajemen mutu Nanga Tayap secara menyeluruh dan
Eksternal (SPMI) dalam profesional dan yang berstandar dan terpadu.
manajemen mutu berbasis terstandar dengan konsisten  Implementasi audit mutu baik secara
sekolah untuk meningkatkan prosedur yang dapat internal maupun eksternal
mutu pelayanan publik dipertanggungjawab 1.1.2 Meningkatnya
kan dan dilaksanakan kualitas, kinerja, tata
secara konsisten kelola sekolah yang
baik dalam raport
mutu sekolah.

1.2 Keterlibatan pihak 1.2.1 Meningkatnya  Peningkatan pelayanan kepada


sekolah, orang tua, pelayanan kepada masyarakat berbasis ICT melalui
dan steakholder siswa program smartschool
dalam meningkatkan 1.2.2 Meningkatnya  Survei kepuasaan pelanggan
mutu pelayanan pelayanan kepada
sekolah. orang tua
1.2.3 Meningkatnya
pelayanan kepada
Stakeholder
2. Mengembangkan Kurikulum 2.1 Terwujudnya 2.1.1 Tersusunnya  Re-design Kurikulum SMKN 1
yang mengacu pada kurikulum versi dokumen kurikulum Nanga Tayap
pemenuhan seluruh Standar SMKN 1 Nanga yang selaraskan  Penerapan collaborative teaching
Tayap dengan dokumen antara mapel kelompok A/B dengan
kelompok peminatan kejuruan
18
No Misi Tujuan Sasaran Program

Nasional Pendidikan, diperkaya SKKNI dan kebutuhan


dengan standar internasional industry.
2.1.2 Tersusunnya
dokumen bahan ajar
sesuai kebutuhan
industry
2.1.3 Tersusunnya
Dokumen asesmen
Kompetensi
2.1.4 Terlaksananya pola
pengaturan jadwal
dengan sistem blok

2.2 Mempersiapkan 2.2.1 Tersusunnya  Optimalisasi PPDB dan MPLS


peserta didik sebagai kurikulum pendidikan  Re-design kurikulum PAI dan PPKn versi
tenaga kerja tingkat karakter versi SMKN 1 SMKN 1 Nanga Tayap
menengah yang Nanga Tayap  Implementasi gerakan sekolah
profesional beriman 2.2.2 Terlaksananya menyenangkan
dan bertakwa, gerakan sekolah  Pemetaan peserta didik ke dalam
produktif, kreatif, menyenangkan kelas wirausaha, bekerja dan
kompetitif serta 2.2.3 Tersusunnya melanjutkan kejenjang yang lebih
berjiwa wirausaha komposisi kelas tinggi.
untuk mengisi berdasarkan minat  Pengadaan buku-buku referensi dan
kebutuhan dunia karir siswa perpustakaan digital
usaha dan industri. 2.2.4 tersedianya literasi
peserta didik

19
No Misi Tujuan Sasaran Program

2.2.5 Terlibatnya IDUKA  Pengembangan laboratorium


dalam proses wirausaha di daerah asal peserta didik
pembelajaran kelas wirausaha
 Pembelajaran di IDUKA
 Mendatangkan guru tamu sesuai
dengan minat karir peserta didik

3. Mengembangkan tenaga 1.1 Membekali guru 1.1.1 Guru memiliki  Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis
pendidik dan kependidikan dengan berbagai sertifikat teknis yang bagi guru produktif sesuai dengan
yang profesional, memiliki keterampilan teknis mendukung kompetensi keahliannya
kompetensi teknis di berbagai yang menunjang kinerjanya  Diklat dan sertifikasi teknis bagi guru
bidang tugas profesinya. kelompok A dan B
 Program Magang dan sertifikasi industri

1.2 Membekali tenaga 1.2.1 Tenaga kependidikan  Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis
kependidikan dengan memiliki keterampilan bagi tenaga kependidikan
berbagai teknis
keterampilan teknis
yang menunjang
tugas profesinya

4. Mengembangkan sarana 1.1 Merevitalisasi 1.1.1 Dimilikinya ruangan  Pembangunan infrastruktur


prasarana berdasarkan standar infrastruktur fisik sesuai teori atau praktik
sarana prasarana pendidikan dengan kebutuhan sesuai dengan standar
yang sesuai dengan tuntutan industry industry
perkembangan Dunia Usaha
dan Industri 1.2 Merevitalisasi peralatan 1.2.1 Dimilikinya peralatan Revitalisasi peralatan praktik siswa
pendidikan sesuai praktik sesuai dengan
dengan standar IDUKA standar IDUKA
20
No Misi Tujuan Sasaran Program

5 Mengembangkan kerjasama 1.1 Meningkatnya 1.1.1 Meningkatkan  Pengembangan kerjasama dengan


dengan sekolah jejaring dan kerjasama dengan kualifikasi akreditasi sekolah aliansi
Industri untuk menghasilkan sekolah jejaring/ 1.1.2 Meningkatkan mutu
lulusan yang cerdas spiritual, sekolah aliansi. lulusan dan
emosional dan intelektual meningkatkan
sehingga mampu bersaing di kerjasama
era global pelaksanaan
sertifikasi kompetensi
siswa

1.2 Meningkatnya 1.2.1 Memperbanyak MOU  Perluasan kemitraan dengan IDUKA


kerjasama sekolah untuk peningkatan  Implementasi PRAKERIN
dengan institusi Mutu praktek kerja berbasis skema sertifikasi
pasangannya baik lapangan  Uji sertifikasi siswa oleh industry
dalam negeri maupun 1.2.2 Meningkatnya  Optimalisasi peran BKK SMKN 1
luar negeri kompetensi siswa Nanga Tayap
dengan membentuk
kelas industri
1.2.3 Meningkatnya jumlah
lulusan yang terserap
di dunia kerja baik di
dalam maupun luar
Negeri

21
C. Analisis Lingkungan dan Strateginya
Analisis ini diidentifikasikan sebagai gambaran kondisi faktual internal SMKN 1 Nanga Tayap
dan kondisi di luar sekolah, sebagai dasar pertimbangan bagi sekolah untuk melakukan studi
kelayakan pengembangan sekolah.
1. Analisis Lingkungan Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
1) Program Keahlian yang dibuka di SMK Negeri Nanga Tayap ini memiliki keunggulan
dibandingkan dengan di sekolah lain di wilayah setempat.
2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah
yang relevan dengan program keahlian yang dibuka di SMKN 1 Nanga Tayap.
3) Tersedianya Bursa Kerja Khusus di SMKN 1 Nanga Tayap yang telah dikenal industri
dan perusahaan.
4) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan
mutu sekolah, terutama dalam pengembangan program keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga, Agribisnis Tanaman Perkebunan dan Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif.
5) Hubungan baik dengan instansi yang terkait.
6) Perkembangan bisnis di Kecamatan Nanga Tayap begitu pesat.

b. Tantangan (Threats)
1) Kompetisi bursa kerja yang relatif selektif
2) Dengan adanya otonomi daerah dana bantuan operasional sekolah terbatas
3) Komputerisasi mutlak diperlukan untuk mengakses data/informasi dengan cepat
4) Pemberian sertifikasi dari industri yang belum seragam

2. Analisis Lingkungan Internal


a. Kekuatan (Strengths)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Nanga Tayap memiliki beberapa kekuatan,
yaitu:
1) SMK Negeri 1 Nanga Tayap merupakan sekolah kejuruan yang memiliki branding
image positif di masyarakat sebagai pencetak lulusan yang banyak diserap dunia usaha
dan industri.
2) SMKN 1 Nanga Tayap menjadi satu-satunya SMK dalam bidang pekerja migran dan
lainnya yang ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan.
3) Sekolah secara geografis berada di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan
Tengah sehingga mudah diakses kendaraan umum.

22
4) Memiliki sumber daya tenaga pendidik yang memadai untuk pengembangan sekolah
dengan strata pendidikan minimal sarjana, dan memiliki sertifikat profesi pendidik dengan
indikator sebagai berikut:
a. Sebagian besar guru kejuruan pernah mengikuti diklat di tingkat nasional dan
memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Industri melalui LSP
5) Seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh guru
SMKN 1 Nanga Tayap
6) Kemampuan staf administrasi relatif baik
7) Fasilitas pembelajaran memadai dengan lingkungan sekolah cukup nyaman,
8) Kerjasama telah terjalin baik dengan beberapa Instansi Pemerintah, Lembaga pendidikan
maupun dengan industri lainnya
9) Keterserapan lulusan cukup tinggi dan menempati pekerjaan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang didapatkannya.

b. Kelemahan (Weaknesses)
1) Pengembangan budaya kerja pada peserta didik belum maksimal
2) Belum lengkapnya dokumen kurikulum dan portofolio pendukung penyelenggaraan
program keahlian di tingkat teknis.

3) Kompetensi dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan relative beragam.

4) Alokasi dana operasional pendidikan terbatas.

3. Strategi SMKN 1 Nanga Tayap


Menyikapi hasil analisis tersebut, SMKN 1 Nanga Tayap merancang beberapa strategi
diantaranya:
a. Menerapkan prinsip Gerakan sekolah menyenangkan untuk memperkuat pengembangan
karakter siswa termasuk didalamnya pengembangan budaya kerja.

b. Pada awal tahun pelajaran mengadakan workshop penyusunan dokumen kurikulum yang
diikuti seluruh guru serta melibatkan industri mitra.

c. Menetapkan program penguatan bahasa inggris untuk guru dan siswa.


d. Optimalisasi peran MGMP satuan pendidikan sebagai wahana pengembangan diri guru.
e. Melakukan pemetaan kompetensi teknis guru dan tenaga kependidikan sebagai dasar
penyelenggaraan wokshop atau pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan.
f. Menjadikan sekolah sebagai pusat bisnis melalui pengembangan teaching factory.

23
BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan


1. Karakteristik Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
Program keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan merupakan salah satu program keahlian
SMKN 1 Nanga Tayap yang mulai dibuka pada tahun 2013. Agribisnis Tanaman Perkebunan
merupakan program keahlian yang memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
Sikap yang dimaksud adalah jujur, rapi, dan kerja sama dalam menyelesaikan setiap siklus
Agribisnis Tanaman Perkebunan sehingga bekerja sesuai dengan prosedur dan mandiri.

Kurikulum Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) mengadopsi unit-unit


kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi
KeahlianAkuntansi dan Keuangan Lembaga. Penyusunan kurikulum Agribisnis Tanaman
Perkebunan juga melibatkan IDUKA. SMK Negeri 1 Nanga Tayap melibatkan beberapa
Perusahaan di lingkungan Kecamatan Nanga Tayap (PT. BGA, Sinarmas, SISM, CU) dalam
penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman
atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri.

Guru Produktif Agribisnis Tanaman Perkebunan berjumlah 4 orang dimana dua diantaranya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan.

Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti ruang praktik siswa,
sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan menjadi insan profesional dalam
bidang Agribisnis Tanaman Perkebunan baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki
kepribadian, dan karakter industri. Sarana dan prasasarana yang dimiliki oleh program keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan mendukung program keahlian tersebut untuk dijadikan
sebagai Tempat Uji Komptensi (TUK) SMKN 1 Nanga Tayap.

Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha.

24
Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai) dengan kompetensi yang tertuang di
dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain:

Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah sebuah program keahlian yang mempelajari dasar -
dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang tenaga perkebunan.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti pembibitan kelapa sawit
dan tanaman holtikutura sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan
menjadi insan profesional dalam bidang perkebunan baik di dalam maupun di luar negeri,
memiliki kepribadian, dan karakter industri.

Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja lapangan dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha. Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai)
dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara
lain:
DUNIA USAHA LINGKUP PEKERJAAN
1. Pembibitan
2. Perawatan
Perusahaan Kelapa Sawit 3. Sensus
4. Panen
5. Pemupukan
PT BGA 6. Land clearing
7. Kerani
PT SISM 8. Pemetaan Lahan
9. dan lain-lain yang
berhubungan dengan
PT Sinar Mas perkebunan

Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan
Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan juga dimungkinkan mengelola
perkebunan untuk usaha mandiri atau wirausaha. Selain itu juga, lulusan program keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan
lingkup keilmuan di berbagai jurusan seperti perkebunan, pertanian, dan sebagainya.

25
2. Tujuan Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
Secara umum tujuan program keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah menghasilkan
lulusan yang berjiwa pelopor dan unggul kompetensinya terutama dalam bidang Agribisnis
Tanaman Perkebunan. Secara khusus, tujuan program keahlian Agribisnis Tanaman
Perkebunan yaitu:
1. Memikili budi pekerti dalam sikap perilaku, dan berkarakter yang baik.
2. Menghasilkan lulusan perkebunan menjadi tenaga perkebuna yang terampil, disiplin,
mandiri, dan profesional.
3. Menghasilkan lulusan yang mandiri agar dapat bekerja di IDUKA, berwirausaha, maupun
melanjutkan pendidikan.

3. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Keahlian
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam
Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena
itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu
setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut,
struktur kurikulum program keahlian Pemasaran menggunakan mekanisme blok per fase yang
meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini
berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan kelompok kejuruan. Sedangkan
kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok tahunan.

Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Nanga Tayap memfokuskan pada penguatan
pengolahan kopi dan kompetensi kejuruan lintas minat untuk semua program keahlian. Mata
pelajaran pilihan pengolahan kopi wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian
perkebunan. Pengolahan Kopi yang ditawarakan adalah Pengolahan Biji kopi, Bartender,
produk-produk kopi. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun kejuruan yang
ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta didukung oleh SDM
yang ada di SMKN 1 Nanga Tayap. Mata pelajaran rumpun kejuruan ini diperuntukkan untuk
peserta didik di luar program keahlian perkebunan.

Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara
fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal.

26
Adapun struktur kurikulum program keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah sebagai
berikut:
1) Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi
2) Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
3) Konsentrasi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
-
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan - - 3 3 3 -
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan - - 15 15 17 -
a. Dasar-dasar Perkebunan 6 6 - - - -
b. Pemetaan Lahan - - 4 4
c. Persiapan lahan dan penanaman tanaman perkebunan - - 7 7 - -
d. Pembibitan Tanaman perkebunan - - 4 4 - -
e. Pemeliharaan dan Pengelolaan Tanaman perkebunan - - - - 8 -
f. Panen dan pasca Panen Tanaman perkebunan - - - - 7 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - - - -
Pestisida Organik - - 4 4 - -
9. Mulok (Pupuk Organik) 2 2 - - - -

27
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
8 8 4 4 4 -
Pancasila

b. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Pemasaran dapat diklasifikasikan
menjadi empat yaitu:
1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan
pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan

Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB,
Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak.
2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi:
a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian perkebunan dan
Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan
Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran
Pada SMK Pusat Keunggulan
b) Capaian pembelajaran mata pelajaran Pemetaan Lahan, Persiapan lahan dan
penanaman tanaman perkebunan, Pembibitan Tanaman perkebunan, Pemeliharaan dan
Pengelolaan Tanaman perkebunan, Panen dan pasca Panen Tanaman perkebunan,
disusun oleh guru-guru kelompok kejuruan bersama dunia kerja dengan mengacu
kepada KKNI Level 2.
3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran tersebut.
4) Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan
Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat
berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment.

c. Praktik Kerja Lapangan


Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah
salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

28
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1) Meluaskan wawasan dan Pandangan peserta didik terhadap jenis-jenis pekerjaan pada
tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL
2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha
3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri
4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya

Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Nanga Tayap pada Program Keahlian Agribisnis Tanaman sebagai
berikut.

1) Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan
sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni:
Nama Perusahaan Lingkup Kerjasama
PT. BGA  Sinskronisasi kurikulum
PT. SISM  Pengembangan kegiatan
PT. SINAR MAS Pendidikan
 Pengembangan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan
 Pemasaran lulusan SMKN 1
Nanga Tayap

2) Program PKL
Program PKL dilaksanakan selama enam bulan di semester genap pada kelas XII. PKL
dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta
didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk
menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten dan
lulus pada mata pelajaran kejuruan.

3) Pembekalan Program PKL


Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan
pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X
dan kelas XI dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun.
Kegiatan pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta
Job Shadow di industri. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja, pembangunan
mental, dan serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh
29
industri.
4) Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan
komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa
selama kegiatan PKL berlangsung.

5) Mekanisme pengujian
Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri
mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama
6 bulan.

6. Kokurikuler/ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja


Program kokurikuler pada program keahlian perkebunan dilakukan melalui kegiatan Projek
Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1)
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3)
Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk
softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam
pembelajaran.
Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut:

No Profil Pelajar Pancasila Indikator perilaku belajar peserta didik


1 Beriman, Bertakwa  Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun
kepada Tuhan YME, (Grooming)
dan Berakhlak Mulia  Menghormati kepercayaan dan keagamaan masing-
masing
2 Berkebhinekaan global  Belajar bahasa asing
 Mempelajari budaya Negara lain agar dapat
menghargai dan mengerti kebutuhan tamu
 Mendalami budaya dalam Negeri agar tercermin
kearifan lokal dalam diri
3 Gotong royong  Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan
operasional
4 Mandiri  Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masing-
masing
5 Bernalar kritis  Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail
pada saat pandemi
30
 Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan
perencanaan yang disusun oleh TIM dalam
menghadapi suatu masalah
6 Kreatif  Mencari ide-ide kreatif ketika industri retail
mengalami masalah-masalah tertentu.
 Menciptakan ide kreatif dalam system penjualan
barang

Pada tahun pelajaran 2021/2022, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih
meliputi dua tema wajib (kebekerjaan dan budaya kerja) dan satu tema pilihan
(Kewirausahaan).

Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X
dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok mingguan seperti tergambar pada tabel
berikut:
Pelaksanaan/Alokasi Waktu
Tema
Semester Bulan Jumlah JP
Kewirausahaan 1 Agustus - November 144
2021

Kebekerjaan 2 Januari – Februari 2022 64

Budaya kerja 2 Maret dan Mei 2022 80

7. Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan
ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan

31
kelompok ilmiah remaja.

Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran.

Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Nanga Tayap meliputi kegiatan :


a. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat
individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier
dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi
keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing.
b. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan
pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya :
1) OSIS/MPK
2) Pramuka
3) Palang Merah Remaja ( PMR )
4) Paskibra
5) PKS (Patroli Keamanan Sekolah)
6) Seni (Teater, Tari, Karawitan dan Paduan Suara)

8. Rencana Pembelajaran
Bobot pembelajaran pada program keahlian Pemasaran yakni 70% praktik dan 30% teori.
Pembelajaran yang dikembangkan pada program keahlian pemasaran berlandasakan pada
pendekatan Production Based Educational Training (PBET) dan Competency Based Training
(CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan
kebutuhan industri perkebunan saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah
di Industri perkebunan.

PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan


pembelajaran siswa (learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching
Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk
Projek. Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “Dual System ”, dimana workplace
menyatu ke dalam nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses
asesmen yang terukur, berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga
implementasi pembelajarannya mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan
softskill yang masing-masing dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan
pendampingan serta pengukuran dan pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran

32
berbasis CBT dan PBET adalah:
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK.
Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian
hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang
dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan
pembelajaran terlampir.
b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode
dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik,
pendampingan proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran
keterserapan materi pembelajaran.
c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang
pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan
prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible.

B. Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga


1. Karakteristik Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Akuntansi dan Keuangan Lembaga merupakan salah satu program keahlian yang dimiliki SMK
Negeri 1 Nanga Tayap. Program Keahlian ini termasuk dalam bidang Bisnis dan Manajemen
yang telah berdiri tahun 2014 di SMK Negeri 1 Nanga Tayap. Akuntansi dan Keuangan
Lembaga merupakan program keahlian yang memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan,
dan sikap. Sikap yang dimaksud adalah jujur, rapi, dan kerjasama dalam menyelesaikan setiap
siklus akuntansi sehingga bekerja sesuai dengan prosedur dan mandiri.

Kurikulum Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) mengadopsi unit-unit
kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian

Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Penyusunan kurikulum Akuntansi dan Keuangan Lembaga
juga melibatkan IDUKA. SMK Negeri 1 Nanga Tayap melibatkan beberapa Perusahaan di
lingkungan Kecamatan Nanga Tayap (PT. BGA, Sinarmas, SISM, CU) dalam penyusunan
kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran,
masukan, dan kebutuhaan industri.
Guru Produktif Akuntansi dan Keuangan Lembaga berjumlah 2 orang dimana 1 diantaranya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan. Sarana praktik dan belajar dirancang
dengan standar industri seperti ruang praktik manual akuntansi dan komputer akuntansi,
sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan menjadi insan profesional dalam
bidang akuntansi baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter

33
industri. Sarana dan prasasarana yang dimiliki oleh program keahlian akuntansi dan keuangan
Lembaga mendukung program keahlian tersebut untuk dijadikan sebagai Tempat Uji
Komptensi (TUK) dari LSP Teknisi Akuntansi dan LSP SMKN 1 Nanga Tayap.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha.
Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian Akuntansi dan K euangan
Lembaga adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai) dengan kompetensi yang
tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain:
DUNIA USAHA LINGKUP PEKERJAAN

Perusahaan Jasa 1. Perbankan


2. Koperasi Keuangan / CU
Perusahaan Perkunan 3. Koperasi Karyawan perkebunan
4. Koperasi Mitra Tani
Perusahaan Dagang Instansi 5. Asuransi
6. Pegadaian
Pemerintah/Swasta
7. Setiap Departemen pada bagian
keuangan
8. Kantor perusahaan perkebunan

Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga juga dimungkinkan mengelola
akuntansi untuk usaha mandiri atau wirausaha. Selain itu juga, lulusan program keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan
lingkup keilmuan di berbagai jurusan seperti perbankan, komputerisasi akuntansi, beacukai,
perpajakan dan sebagainya.

2. Tujuan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Secara umum tujuan program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah menghasilkan
lulusan yang berjiwa pelopor dan unggul kompetensinya terutama dalam bidang akuntansi dan
keuangan Lembaga. Secara khusus, tujuan program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
34
yaitu:
1. Memikili budi pekerti dalam sikap perilaku, dan berkarakter yang baik.
2. Menghasilkan lulusan akuntansi menjadi tenaga akuntan yang terampil, disiplin, mandiri,
dan profesional.
3. Menghasilkan lulusan yang mandiri agar dapat bekerja di IDUKA, berwiraus aha, maupun
melanjutkan pendidikan.
4. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam menggunakan Teknologi Informasi yang
berhubungan dengan sistem informasi akuntansi.

3. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam
Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena
itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu
setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut,
struktur kurikulum program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga menggunakan
mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII.
Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan
kelompok kejuruan. Sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok
tahunan.

Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Nanga Tayap memfokuskan pada penguatan
pada Dasar-dasar Komputer dan Microsoft Office dan kompetensi kejuruan lintas minat. Mata
pelajaran pilihan penguatan Dasar-dasar Komputer dan Microsoft Office wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga.

Adapun struktur kurikulum Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) adalah
sebagai berikut:
1) Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
2) Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
3) Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
D. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
35
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
-
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
E. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan - - 3 3 3 -
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan - - 15 15 17 -
a. Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) 6 6 - - - -
b. Praktikum Akuntansi Jasa, Dagang dan Manufaktur 4 4 4
c. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah 4 4 4
d. Komputer Akuntansi 5 5 7
e. Program Pengolah Angka (Spreadsheet) 2 2 2
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - - - -
Dasar-Dasar Komputer - - 4 4 6 -
9. Mulok 2 2 - - - -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
F. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
8 8 4 4 4 -
Pancasila

b. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu:

1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan
pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB,
Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak.
2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi:

36
a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga dan Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan
Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian
Pembelajaran Mata Pelajaran Pada SMK Pusat Keunggulan
3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran tersebut
4) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan lokal dirumuskan oleh MGMP
Tingkat Satuan Pendidikan.

Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran,


kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa portofolio
sebagai bentuk dari assessment.

c. Praktik Kerja Lapangan


Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah
salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1) Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat
dimana peserta didik melaksanakan PKL
2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha
3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri
4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya

Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Nanga Tayap pada Program Keahlian Perhotelan sebagai
berikut.

1) Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan
sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni:
Nama Perusahaan Lingkup Kerjasama
CU. LANTANG TIPO  Sinskronisasi kurikulum
CU. CANAGA ANTUNT  Pengembangan kegiatan
Pendidikan
CU. PANCUR SOLIDARITAS  Pengembangan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan
37
PT. BGA  Akuntansi dan Keuangan
PT. SISM Lembaga lulusan SMKN 1
Nanga Tayap
PT. SINARMAS

KANTOR POS NANGA TAYAP

KANTOR JNE NANGA TAYAP


KANTOR CAMAT NANGA
TAYAP
CV. LINTAS BATAS
BENGKEL SKY MOTOR
BENGKEL PELANGI
BENGKEL LUMBAI BECECAT MOBIL
KANTOR DESA KECAMATAN NANGA
TAYAP
CU. SEMANDANG JAYA

CU. PANCUR DANGERI


PT. ALAS KUSUMA

2) Pelaksanaan PKL
Program PKL dilaksanakan selama enam bulan dengan perincian 6 bulan di semester genap
pada kelas XII. PKL dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat
kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada
tempat PKL. Untuk menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan
kompeten pada mata pelajaran kejuruan.

3) Pembekalan Program PKL


Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan
pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X
dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun. Kegiatan
pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta Job Shadow
di industri. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja, pembangunan mental, dan
serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh industri.
4) Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan
komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa
selama kegiatan PKL berlangsung.
5) Mekanisme pengujian
Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri
mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama
38
6 bulan.

4. Kokurikuler/ Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja


Program kokurikuler pada program keahlian Akuntasi dan Keuangan Lembaga dilakukan melalui
kegiatan Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Profil Pelajar Pancasila
terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan
global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila
berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam
pembelajaran

Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut:
No Profil Pelajar Pancasila Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik
1 Beriman, Bertakwa  Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun
kepada Tuhan YME, (Grooming)
dan Berakhlak Mulia  Menghormati kepercayaan dan keagaamaan masing-
masing
2 Berkebhinekaan global  Belajar bahasa asing
 Mempelajari budaya Negara lain agar dapat
menghargai dan mengerti kebutuhan
 Mendalami budaya dalam Negeri agar tercermin
kearifan lokal dalam diri
3 Gotong royong  Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan
operasional
4 Mandiri  Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masing-
masing
5 Bernalar kritis  Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail
pada saat pandemi
 Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan
perencanaan yang disusun oleh TIM dalam
menghadapi suatu masalah
6 Kreatif  Mencari ide-ide kreatif ketika perusahaan
mengalami masalah-masalah tertentu seperti dalam
penyusunan laporan keuangan.
 Mampu menciptakan teknologi perkantoran yang
tepat guna untuk mekanisme pelaporan keuangan

39
5. Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan
ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan dan Diksar.

Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran.

Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Nanga Tayap meliputi kegiatan :


a. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat
individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier
dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi
keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing.
b. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan
pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya :
1) OSIS/MPK
2) Pramuka
3) Palang Merah Remaja ( PMR )
4) Paskibra
5) PKS (Patroli Keamanan Sekolah)
6) Seni (Teater, Tari, Karawitan dan Paduan Suara)
7) Olah Raga (Volly Ball, Futsal dan beladiri)

6. Rencana Pembelajaran
Bobot pembelajaran pada program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yakni 70%
praktik dan 30% teori. Pembelajaran yang dikembangkan pada program keahlian Akuntansi
dan Keuangan Lembaga berlandasakan pada pendekatan Production Based Educational Training
(PBET) dan Competency Based Training (CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang
diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Akuntansi dan Keuangan Lembaga saat ini
dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri retail.
40
PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan
pembelajaran siswa ( learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching
Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk Projek.
Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “Dual System ”, dimana workplace menyatu ke dalam
nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses assessment yang terukur,
berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga implementasi pembelajarannya
mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan softskill yang masing-masing
dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan serta pengukuran dan
pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran berbasis CBT dan PBET adalah:
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK.
Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian
hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang
dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan
pembelajaran terlampir.
b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode dan
model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik, pendampingan
proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran keterserapan materi
pembelajaran.
c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang
pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan
prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible.

C. Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif


1. Karakteristik Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif
Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif merupakan salah satu program
keahlian SMKN 1 Nanga Tayap yang mulai dibuka pada tahun 2013. Teknik Kendaraan
Ringan dan Otomotif merupakan program keahlian yang memberikan bekal pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap. Sikap yang dimaksud adalah jujur, rapi, dan kerja sama dalam
menyelesaikan setiap siklus Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif sehingga bekerja sesuai
dengan prosedur dan mandiri.

Kurikulum Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif mengadopsi unit-unit
kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi
KeahlianAkuntansi dan Keuangan Lembaga. Penyusunan kurikulum Agribisnis Tanaman
Perkebunan juga melibatkan IDUKA. SMK Negeri 1 Nanga Tayap melibatkan beberapa
41
Perusahaan di lingkungan Kecamatan Nanga Tayap (PT. BGA, Sinarmas, PT. SISM, PT. CSC,
PT. PSM, PT. SMS) dalam penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang
dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri.
Guru Produktif Agribisnis Tanaman Perkebunan berjumlah 2 orang dimana satu diantaranya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti ruang praktik siswa,
sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan menjadi insan profesional dalam
bidang Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki
kepribadian, dan karakter industri. Sarana dan prasasarana yang dimiliki oleh program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif mendukung program keahlian tersebut untuk
dijadikan sebagai Tempat Uji Komptensi (TUK) SMKN 1 Nanga Tayap.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha.

Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan
Otomotif adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai) dengan kompetensi yang
tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain:

Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif adalah sebuah program keahlian yang mempelajari
dasar - dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang tenaga permesinan kendaraan
ringan. Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti bengkel dan work
shop sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan menjadi insan profesional
dalam bidang permesinan baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan
karakter industri.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja lapangan dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha. Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai)
dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara
lain:
42
DUNIA USAHA LINGKUP PEKERJAAN
1. Perawatan Mesin
Perusahaan Kelapa Sawit 2. Pengelasan
3. Perawatan Sasis
PT BGA
4. Perawatan Kelistrikan
PT SISM 5. Perawatan Sistem Kemudi
6. dan lain-lain yang berhubungan
PT Sinar Mas dengan kendaraan ringan

Bengkel Lumbai Bececat Motot

Bengkel Jesica Motor

PT Satrindojaya Agropalma

PT Alas Kusuma

Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif juga dimungkinkan mengelola
perkebunan untuk usaha mandiri atau wirausaha. Selain itu juga, lulusan program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

2. Tujuan Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif


Secara umum tujuan program keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah menghasilkan
lulusan yang berjiwa pelopor dan unggul kompetensinya terutama dalam bidang Teknik
Kendaraan Ringan dan Otomotif. Secara khusus, tujuan program keahlian Teknik Kendaraan
Ringan dan Otomotif yaitu:
1. Memikili budi pekerti dalam sikap perilaku, dan berkarakter yang baik.
2. Menghasilkan lulusan Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif menjadi tenaga otomotif yang
terampil, disiplin, mandiri, dan profesional.
3. Menghasilkan lulusan yang mandiri agar dapat bekerja di IDUKA, berwirausaha, maupun
melanjutkan pendidikan.

3. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Keahlian
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam
Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena
itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu
setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut,
struktur kurikulum program keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif menggunakan
mekanisme blok per tahunan di kelas X, XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini

43
berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum, kelompok kejuruan, dan mata pelajaran
kejuruan. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Nanga Tayap memfokuskan pada
penguatan pengelasan dan kompetensi kejuruan lintas minat untuk semua program keahlian.
Mata pelajaran pilihan pengelasa wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun
kejuruan yang ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta
didukung oleh SDM yang ada di SMKN 1 Nanga Tayap. Mata pelajaran rumpun kejuruan ini
diperuntukkan untuk peserta didik di luar program keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan
Otomotif.
Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara
fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal.

Adapun struktur kurikulum program keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif adalah sebagai
berikut:
1) Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
2) Program Keahlian : Teknik Otomotif
3) Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
-
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan - - 3 3 3 -
44
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan - - 15 15 17 -
a. Dasar-dasar Perkebunan 6 6 - - - -
b. Pemeliharaan Sasis Kendaraan Ringan - -
c. Pemelirahaan Listrik Kendaraan Ringan - -
d. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - -
e. Gambar Teknik - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - - - -
a. Pengelasan Body dan Rangka - - 4 4 6 -
9. Mulok (Pengecatan) 2 2 - - - -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
G. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
8 8 4 4 4 -
Pancasila
b. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Pemasaran dapat diklasifikasikan
menjadi empat yaitu:
1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan
pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan

Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB,
Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak.
2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi:
a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian perkebunan dan
Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan
Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran
Pada SMK Pusat Keunggulan
b) Capaian pembelajaran mata pelajaran Pemeliharaan Sasis Kendaraan Ringan,
Pemelirahaan Listrik Kendaraan Ringan, Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan,
Gambar Teknik, pengelasan dan pengecatan disusun oleh guru-guru kelompok
kejuruan bersama dunia kerja dengan mengacu kepada KKNI Level 2 Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, SKKNI serta kebutuhan industri.
3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran tersebut.
4) Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan
Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat
berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment.
45
c. Praktik Kerja Lapangan
Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah
salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1) Meluaskan wawasan dan Pandangan peserta didik terhadap jenis-jenis pekerjaan pada
tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL
2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha
3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri
4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya

Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Nanga Tayap pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif sebagai berikut.
6) Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan
sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni:
Nama Perusahaan Lingkup Kerjasama
PT. BGA  Sinskronisasi kurikulum
PT. SISM  Pengembangan kegiatan
PT. SINAR MAS Pendidikan
 Pengembangan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan
 Penyerapan lulusan SMKN
1 Nanga Tayap

7) Program PKL
Program PKL dilaksanakan selama enam bulan di semester genap pada kelas XII. PKL
dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta
didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk
menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten dan
lulus pada mata pelajaran kejuruan.
8) Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan

46
pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X
dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun. Kegiatan
pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta Job Shadow
di industri. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja, pembangunan mental, dan
serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh industri.
9) Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan
komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa
selama kegiatan PKL berlangsung.

10) Mekanisme pengujian


Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri
mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama
6 bulan.

9. Kokurikuler/ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja


Program kokurikuler pada program keahlian perkebunan dilakukan melalui kegiatan Projek
Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1)
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3)
Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk
softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam
pembelajaran.
Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut:

No Profil Pelajar Pancasila Indikator perilaku belajar peserta didik


1 Beriman, Bertakwa  Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun
kepada Tuhan YME, (Grooming)
dan Berakhlak Mulia  Menghormati kepercayaan dan keagamaan masing-
masing
2 Berkebhinekaan global  Belajar bahasa asing
 Mempelajari budaya Negara lain agar dapat
menghargai dan mengerti kebutuhan tamu
 Mendalami budaya dalam Negeri agar tercermin
kearifan lokal dalam diri
3 Gotong royong  Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan
operasional

47
4 Mandiri  Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masing-
masing
5 Bernalar kritis  Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail
pada saat pandemi
 Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan
perencanaan yang disusun oleh TIM dalam
menghadapi suatu masalah
6 Kreatif  Mencari ide-ide kreatif ketika industri retail
mengalami masalah-masalah tertentu.
 Menciptakan ide kreatif dalam system penjualan
barang

Pada tahun pelajaran 2021/2022, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih
meliputi dua tema wajib (kebekerjaan dan budaya kerja) dan satu tema pilihan
(Kewirausahaan).
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X
dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok mingguan seperti tergambar pada tabel
berikut:
Pelaksanaan/Alokasi Waktu
Tema
Semester Bulan Jumlah JP
Kewirausahaan 1 Agustus - November 144
2021

Kebekerjaan 2 Januari – Februari 2022 64

Budaya kerja 2 Maret dan Mei 2022 80

10. Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan

48
sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan
ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan
kelompok ilmiah remaja.

Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran.

Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Nanga Tayap meliputi kegiatan :


a. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat
individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier
dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi
keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing.

b. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan


pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya :
1) OSIS/MPK
2) Pramuka
3) Palang Merah Remaja ( PMR )
4) Paskibra
5) PKS (Patroli Keamanan Sekolah)
6) Seni

11. Rencana Pembelajaran


Bobot pembelajaran pada program keahlian Pemasaran yakni 70% praktik dan 30% teori.
Pembelajaran yang dikembangkan pada program keahlian pemasaran berlandasakan pada
pendekatan Production Based Educational Training (PBET) dan Competency Based Training
(CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan
kebutuhan industri Pemasaran saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di
Industri retail.

PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan


pembelajaran siswa (learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching
Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk Projek.
Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “ Dual System ”, dimana workplace menyatu ke
dalam nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses asesmen yang
terukur, berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga implementasi
pembelajarannya mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan softskill yang
49
masing-masing dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan serta
pengukuran dan pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran berbasis CBT dan
PBET adalah:

a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK.
Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian
hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang
dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan
pembelajaran terlampir.
b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode
dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik,
pendampingan proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran
keterserapan materi pembelajaran.
c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang
pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan
prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible.

50
BAB III
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik
Secara ringkas, peraturan akademik SMK Negeri 1 Nanga Tayap dijabarkan sebagai berikut.
1. Asesmen
a. Asesmen Hasil Belajar
Sistem penilaian dilakukan dengan dengan memadukan assesmen formatif dan assesmen
sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen formatif dari pada
assesmen sumatif terdiri atas:
1) Penugasan Project Based Learning
2) Penugasan Portofolio
3) Penilaian akhir semester/tahun
4) Uji Unit Kompetensi Mulai Semester 3
5) Uji Kompetensi Keahlian berbasis Kluster Kompetensi mulai semester 4

b. Asesmen Sertifikasi Kompetensi oleh LSP dan dunia kerja serta Lembaga sertifikasi
lainnya yang terakreditasi

2. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan beberapa kegiatan di bawah ini
yang berhubungan dengan akademik.
a. Mengikuti dan menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester ganjil dan
genap.
b. Absensi minimal untuk kelulusan dan kenaikan kelas setiap semester adalah 80% dari
hari efektif KBM (Daring atau Luring)
c. 20% ketidak hadiran meliputi: Izin, Sakit, Skorsing dan alpha (alpha maksimal 5 hari
dalam satu semester)
d. Peserta didik mengikuti seluruh rangkaian penilaian baik yang bersifat formatif maupun
sumatif.

3. Kelulusan Dari SMKN 1 Nanga Tayap


Peserta didik kelas XII dapat dinyatakan lulus dari SMKN 1 Nanga Tayap dengan
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester 1 sampai 5
b) Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII.

51
c) Mengikuti Ujian Sekolah
d) Mengikuti Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh
LSP/Industri/Lembaga sertifikasi lainnya yang ditetapkan sekolah.

SMK Negeri 1 Nanga Tayap mempunyai target kepada para lulusan untuk siap mengahadapi
tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan tinggi (kuliah), bekerja di berbagai
bidang sesuai kebutuhan, memiliki karakter, dan mampu menciptakan pekerjaan sendiri sesuai
dengan keahlian masing-masing (wirauasaha).

52
B. Kalender Pendidikan dan Perhitungan Hari Efektif

85
86
C. Pengelolaan Pembelajaran
1. Pola Jadwal Pembelajaran
Penerapan waktu pembelajaran di dalam struktur kurikulum intrakurikuler SMKN 1 Nanga
Tayap. terbagi menjadi dua sistem yaitu:
a. Sistem Regular
Pelaksanaan sistem reguler yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi rutin
setiap minggu dengan alokasi waktu tertentu dengan memenuhi alokasi waktu per tahun
yang tersedia.
b. Sistem blok
Pelaksanaan sistem blok yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi pada
alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu pembelajaran per
tahun.

Selain itu juga setiap program keahlian sudah mengimplementasikan pembelajaran bersama
DUDIKA selama 50 JP per semester atau 100 JP dalam satu tahun pelajaran. Pola pembelajaran
bersama DUDIKA dilakukan melalui dua bentuk yaitu tatap muka serta praktik di industri dalam
bentuk PJBL. Pada tahun pelajaran 2021/2022 pembelajaran masih menerapkan protocol
Kesehatan yang ketat serta berlandaskan pada ketentuan Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 TAHUN 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor
440- 717 TAHUN 2021
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019
(Covid-19) dan pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara terbatas dengan kapasitas
maksimal 50% (lima puluh persen) dari seluruh siswa.

2. Strategi Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran kepada pelajar, SMKN 1 Nanga Tayap menetapkan suatu
standar strategi pembelajaran untuk diterapkan oleh guru dalam masing-masing mata
pelajaran. Standar strategi pembelajaran yang ditetapkan disusun berdasarkan prinsip untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan pemahaman semua bagian
konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama lain. Strategi ini diharapkan membuat
pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran.
Adapun standar strategi pembelajaran yang ditetapkan oleh SMKN 1 Nanga Tayap adalah
sebagai berikut:

1) Koordinasi Persiapan Pembelajaran


Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang mata
pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk proyek
penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan
terhadap jalannya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan
perencanaan.

2) Prosedur
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam satu kali pertemuan standarnya adalah
terdiri dari kegiatan Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen minimal
yang harus dilaksanakan oleh guru namun guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama tetap memperhatikan
ketercukupan waktu pertemuan.
Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

No Kegiatan Komponen Minimal

1 Pembuka a. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis pelajar

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Memberikan apersepsi

2 Inti a. Melaksanakan pembelajaran sesuai model


pembelajaran yang dipilih

b. Melakukan integrasi keterampilan Literasi, 4C


(Communication, Collaboration, Critical Thinking &
Creativity) dan HOTS (High Order Thinking Skill) dalam
pembelajaran

3 Penutup a. Melakukan refleksi

b. Menyampaikan rencana tindak lanjut

3) Model Pembelajaran
Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMKN 1 Nanga Tayap dipilih
berdasar kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual
dalam kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar model
pembelajaran SMKN 1 Nanga Tayap tersebut adalah:
a) Problem Based Learning
b) Project Based Learning
c) Cooperative Learning
d) Discovery Learning
4) Media Pembelajaran
Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMKN 1 Nanga Tayap menetapkan standar media
pembelajaran yang akan digunakan. Standar media pembelajaran yang ditetapkan mengacu
pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan memberi pengalaman
belajar yang kaya pada pelajar.
Jenis standar media pembelajaran SMKN 1 Nanga Tayap dibedakan menjadi dua, yaitu
media wajib dan media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus
dipergunakan dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran
yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru diperbolehkan
menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan
dan efektifitas pembelajaran.
Standar media pembelajaran SMKN 1 Nanga Tayap baik yang wajib atau yang pilihan dapat
dilihat di tabel berikut :

No Jenis Media Keterangan

1 Wajib 1. Modul Ajar Pembelajaran


2. Konten belajar digital dilaksanakan secara

3. Gadget / Gawai / Laptop virtual dan tatap muka

2 Pilihan 1. Alat peraga Disesuaikan kebutuhan


2. LCD Projector / TV Plasma pembelajaran
3. Papan Tulis
4. Laboratorium
5. Aplikasi Video Conference Zoom
6. Internet

3. Pengelolaan link and match


a. Mengundang Orang Industri untuk hadir memberikan materi kepada siswa sebagai guru
tamu.
b. Kurikulum disusun bersama dan berstandar industri. Pengelolaan ini dilakukan melalui
penandatangan MoU dan implemantasi hasil perjanjian.

c. Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi


d. Kerjasama OJT/Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan industri, baik bagi lulusan
maupun guru;

f. Komitmen serapan lulusan oleh industri yang sudah menjalin kerjasama.


BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Supervisi
Kegiatan supervisi yang dilakukan di SMKN 1 Nanga Tayap meliputi:
a. Supervisi Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan
a. Pelaksanaan pembelajaran
yang
disupervisi b. Penilaian hasil belajar
c. Strategi Pembelajaran

Pihak yang Sasaran:


terlibat Semua guru

Supervisor:
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik,
rekan sejawat.

Waktu Supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu


pelaksanaan semester.

Supervisi dilaksanakan melalui dua tahap:


Tahap 1: Diadakan untuk melihat kondisi awal proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Tahap 2: Diadakan untuk melihat progress dari proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan, setelah
mendapat masukan dan sharing informasi dengan
supervisor.

Supervisi dilaksanakan melalui teknik observasi dan


pengumpulan data hasil capaian pembelajaran dan
pengumpulan data hasil capaian proyek penguatan
profil pelajar Pancasila.

Kategori / Level 1 = < 2,59 = Pemula


Level Level 2 = 2,6 – 2,99 = Mampu
Pencapaian Level 3 = 3,0 -3,59 = Mahir
Level 4 = 3,6 – 4,0 = Ahli

b. Supervisi Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan
a. Keterlaksanaan program kegiatan
yang
b. Capaian program kegaitan (capaian profil pelajar
disupervisi
Pancasila dan capaian presatasi)

Pihak yang Sasaran:


terlibat Semua pengajar ekstrakurikuler
Supervisor:
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

Waktu Supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu


pelaksanaan semester, melalui teknik observasi pengumpulan data
hasil capaian proyek profil pelajar Pancasila,dan melalui
serta pengumpulan data hasil capaian prestasi.

Kategori / Level 1 = < 2,59 = Kurang Memuaskan


Level Level 2 = 2,6 – 2,99 = Cukup memuaskan
Pencapaian Level 3 = 3,0 -3,59 = Memuaskan
Level 4 = 3,6 – 4,0 = Sangat Memuaskan

c. Supervisi Kegiatan Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan
a. Keterlaksanaan program kegiatan
yang
b. Capaian penguatan proyek profil pelajar Pancasila
disupervisi
Pihak yang Sasaran:
terlibat Semua guru

Supervisor:
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik,

Waktu Supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu


pelaksanaan semester, melalui teknik observasi dan melalui
pengumpulan data hasil capaian proyek profil pelajar
Pancasila.

Kategori / Level 1 = < 2,59 = Kurang Baik


Level Level 2 = 2,6 – 2,99 = Cukup Baik
Pencapaian Level 3 = 3,0 -3,59 = Baik
Level 4 = 3,6 – 4,0 = Sangat Baik

d. Supervisi Kegiatan Program Pendukung

Kegiatan
a. Keterlaksanaan program kegiatan
yang
b. Capaian program kegaitan.
disupervisi
Pihak yang Sasaran:
terlibat Semua tim pelaksana program

Supervisor:
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik,
wakil kepala sekolah bidang kesiswaaan.

Waktu Supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu


pelaksanaan semester, melalui teknik observasi dan melalui
pengumpulan data hasil capaian proyek profil pelajar
Pancasila.
Kategori / Level 1 = < 2,59 = Kurang Memuaskan
Level Level 2 = 2,6 – 2,99 = Cukup memuaskan
Pencapaian Level 3 = 3,0 -3,59 = Memuaskan
Level 4 = 3,6 – 4,0 = Sangat Memuaskan

B. Evaluasi dan Monitoring


Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan upaya menjamin pelaksanaan kurikulum SMKN 1
Nanga Tayap agar berjalan lancar dan tepat sasaran. Kegiatan ini dirancang berdasar
kebutuhan sekolah untuk mencapai tujuan dan Profil Pelajar SMKN 1 Nanga Tayap yang telah
ditetapkan sekolah. Komponen yang dimonitor dan dievaluasi, antara lain:
1. Visi, Misi dan Tujuan SMKN 1 Nanga Tayap
2. Profil Pelajar SMKN 1 Nanga Tayap
3. Struktur Kurikulum SMKN 1 Nanga Tayap

Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum SMKN 1 Nanga Tayap melibatkan
stake holder internal maupun eksternal dengan tujuan agar hasil evaluasi yang dapat bisa
lebih lengkap melihat pelaksanaan kurikulum dari berbagai sisi. Evaluasi yang lengkap akan
mempermudah proses penyempurnaan dan proses tindak-lanjut pengembangan kurikulum di
tahun ajaran berikutnya. Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum SMKN 1
Nanga Tayap dapat dilihat pada tabel berikut :

Waktu &
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
1 Harian
Observasi Respons peserta Guru Catatan
didik dalam KBM anekdotal KBM

Pengawasan  Kepala Catatan


Pelaksanaan KBM Sekolah anekdotal
 Tim pengawasan
Monitoring & KBM
Evaluasi

Penilaian Penilaian sumatif & Guru Kumpulan nilai


formatif harian pada harian
peserta didik
Waktu &
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan

2 Per-bulan
Pemetaan Kumpulan nilai Guru Laporan
harian perkembangan
belajar
Rencana tindak Tim Monitoring & Laporan hasil
lanjut bulan Evaluasi tindak lanjut
sebelumnya
Focus Discussion 1. Catatan  Tim 1. Laporan
Group (FDG) anekdotal KBM Monitoring & Monitoring &
2. Catatan Evaluasi Evaluasi
anekdotal  Guru bulanan
pengawasan  Walikelas 2. Rencana
KBM tidak lanjut
3. Laporan bulanan
perkembangan
belajar
4. Laporan hasil
tindak lanjut
3 Per-semester
Penilaian Penilaian sumatif & Guru Nilai akhir
formatif semester semester
pada peserta didik
Kuisioner Peserta didik Walikelas Rekap hasil
kuisioner
peserta didik
Pemetaan 1. Kumpulan nilai Guru Laporan hasil
harian belajar
2. Nilai akhir
semester
Rencana tindak Tim Monitoring Laporan hasil
lanjut semester & Evaluasi tindak lanjut
sebelumnya semester
Supervisi 1. KBM  Kepala Laporan hasil
Sekolah supervisi
2. Dokumen
Administrasi  Tim semester
Supervisi
Focus Discussion 1. Rekap hasil  Kepala 1. Laporan
Group (FDG) kuisioner peserta Sekolah Monitoring &
didik
Waktu &
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
2. Laporan  Tim Evaluasi
Monitoring & Monitoring & semester
Evaluasi bulanan Evaluasi 2. Rencana
3. Laporan hasil  Guru tidak lanjut
belajar  Walikelas semester
4. Laporan hasil  Komite
supervisi
semester
5. Laporan hasil
tindak lanjut
semester
4 Per-tahun
Kuisioner Orangtua / wali Walikelas Rekap hasil
peserta didik kuisioner
orangtua / wali
Pemetaan Tujuan kurikulum Tim Monitoring Laporan hasil
SMKN 1 Nanga & Evaluasi capaian
Tayap kurikulum SMKN
1 Nanga Tayap
Focus Discussion 1. Rekap hasil  Kepala 1. Laporan
Group (FDG) Sekolah Monitoring &
kuisioner
orangtua / wali  Tim Evaluasi 1
2. Laporan Monitoring & tahun
Monitoring & Evaluasi 2. Rencana
Evaluasi  Guru kurikulum
semester  Walikelas SMKN 1
 Komite Nanga
3. Laporan hasil
 Ahli Tayap tahun
capaian
 Perwakilan berikutnya
kurikulum SMKN
Dinas
1 Nanga Tayap
Pendidikan

C. Pembinaan/ Professional Development


Program pembinaan dilakukan bertujuan untuk membantu guru atau pelaksana program dalam
mengembangkan kemampuan belajar mengajar atau melaksanakan program dengan baik.
Program pembinaan dilakukan untuk menindaklanjuti hasil supervisi dengan cara sebagai
berikut:
1. Memberikan Feeback
Memberikan feedback bisa dilakukan dari hasil supervisi dan analisis kekuatan dan
kelemahan yang ditemukan saat pelaksanaan supervise. Sekolah melakukan pembinaan atas
kekuatan dan kelemahan yang ditemukan dari guru dan pelaksana program dengan cara
melakukan pendekatan klinis yang dilanjutkan dengan program pengembangan dalam
rangka sebagai bentuk upaya meningkatkan mutu sekolah dari Supervisi Klinis ke supervisi
Pengembangan. Tahapan dalam pelaksanaan feedback adalah sebagai berikut:

Pengant
ar Is
Opening
Control i Solu
Asserting
emosi
Jenis pertanyaan:
Asking si Konfirma
Menyepakati
nama, lama Probing
mengajar, kesan Confirmin
solusi
yang
aplikatif
akan
si Konsolida
Konfirmasi
selama mengajar diterapkan
atau g apakah guru atau
pelaksana
si
melaksanakan Teaching Solusi harus menyimpulkan
program telah apa yang telah
program jelas Dicatat memahami apa
Afirming dibicarakan dan
Diklarifikasi yang telah rencana follow up
Dipastika dimaksudkan
n
targetnya

2. Memberikan Pembinaan Lanjutan


Pembinaan lanjutan dapat diberikan sekolah berdasarkan kebutuhan guru atau pelaksana
program untuk meningkatkan kualitas mengajar atau keterlaksanaan program secara efektif
dan produktif.
3. Memberi reward (rangsangan untuk perbaikan).
Sekolah memberikan apresiasi atas kekuatan yang ditemukan dari guru atau pelaksana
program.
Peningkatan profesional guru dilakukan dengan bentuk program lainnya seperti:
1. Sertifikasi Kompetensi
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru, sehingga
diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi. Sertifikasi
kompetensi untuk memperkuat kompetensi teknis dari guru.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas penddik dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun
sekolah merancang program magang bagi pendidik. Selain itu setiap pendidik juga diberi
kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru
kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Kewirausahaan
Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat melakukan suatu usaha
baik secara individu atau berkelompok.
4. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti seminar/webinar,
lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau
di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru
untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus
meningkatkan kemampuannya.
5. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya
memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk
mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan
industri

Anda mungkin juga menyukai