SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
PROGRAM KEAHLIAN:
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN OTOMOTIF
1
PROFIL SEKOLAH
2. NPSN : 6 9 7 6 2 7 7 1
6
3. Nama Sekolah : SMKN 1 NANGA TAYAP
Kabupaten/Kota*) : Ketapang
Telphon : 081320349090
Email : smkn1nangatayap@gmail.com
Website :-
2
12. Tahun Pendirian : 2 0 1 3
1. Akreditasi Sekolah : B √
3. Sertifikasi ISO : -
3
LEMBAR PENETAPAN
Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Nanga Tayap Provinsi Kalimantan Barat telah
mendapat pertimbangan dari Komite Pembelajaran dan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat serta telah diverifikasi oleh IDUKA mitra dan pengawas
pembina, dinyatakan berlaku mulai Tahun Pelajaran 2021/2022.
4
KATA PENGANTAR
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali pengaruhnya dalam
peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di institusi pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut, SMK Negeri 1 Nanga Tayap berupaya semaksimal mungkin untuk
mengikuti perkembangan yang ada dan berupaya pula melakukan inovasi dan kreativitas dalam
pelaksanaannya.
SMK Negeri 1 Nanga Tayap bersama-sama dengan Komite Sekolah, Dunia Kerja serta Industri
yang ada menganggap pentingnya melakukan revisi untuk pengembangan Kurikulum
Operasional Sekolah (KOS) yang berpedoman pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) dan kebutuhan IDUKA
KOS ini diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan Proses Belajar-Mengajar baik di sekolah
maupun di dunia kerja dan dunia industri bagi peserta didik SMK Negeri 1 Nanga Tayap.
5
BAB I
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
SMKN 1 Nanga Tayap secara geografis administratif berada di Kecamatan Nanga Tayap.
Perekonomian di Kecamatan Nanga Tayap terus berkembang, Perkebunan, Perbengkelan,
Perbankan dan Koperasi sekitar
Kondisi kecamatan Nanga Tayap sebagaimana digambarkan tersebut menjadi salah satu
dasar pertimbangan pengembangan SMKN 1 Nanga Tayap. Program pengembangan SMKN 1
Nanga Tayap salah satunya difokuskan untuk membantu pengembangan ekonomi
masyarakat sekitar. Hal tersebut diimplementasikan salah satunya dalam pembukaan
program keahlian di SMKN 1 Nanga Tayap berikut kurikulumnya.
SMK Negeri 1 Nanga Tayap memiliki tiga program keahlian, yakni Akuntansi dan Keuangan
Lembaga, Teknik Kendaraan Ringan dan Agribisnis Tanaman.
Tiga program keahlian tersebut sangat relevan dengan potensi ekonomi masyarakat, SMKN 1
Nanga Tayap merupakan SMK pertama di Kota Nanga Tayap terutama untuk rumpun
Agribisnis Tanaman. Kondisi tersebut tentunya memberi dampak positif, salah satunya
adalah terbentuknya branding image positif di masyarakat sebagai pencetak lulusan yang
banyak diserap dunia usaha dan industri. Hal itu membuat industri tidak berpikir panjang untuk
membangun kemitraan dengan SMKN 1 Nanga Tayap. Kemitraan tersebut dibangun dalam
berbagai kegiatan diantaranya dalam kegiatan sinkornissasi kurikulum, magang guru dan
siswa, uji sertifikasi kompetensi, penyerapan lulusan, pembentukan kelas industri dan
sebagainya. Berikut ini beberapa industri yang sudah membangunan kemitraan dengan SMKN
1 Nanga Tayap sampai dengan tahun 2021.
6
PROGRAM KEAHLIAN NAMA PERUSAHAAN
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN PT. Agro Lestari Mandiri
PT. Bumitama Gunajaya Agro
PT. Sepanjang Inti Surya Mulya
PT. Suka Jaya Makmur
PT. Sandai Makmur Sawit
PT. Permata Sawit Mandiri
PT. Simas Sawit Kalimantan
CV. Lintas Batas Sejahtera
AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA Indomaret, CU Lantang Tipo, CU Canaga
Antunt, CU Pancur Solidaritas, Kantor POS,
Kantor Desa se Kecamatan Nanga Tayap,
KORWILCAM
PT. Bumitama Gunajaya Agro
PT. Sepanjang Inti Surya Mulya
PT. Permata Sawit Mandiri
CV. Lintas Batas Sejahtera
TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN PT. Bumitama Gunajaya Agro
OTOMOTIF
PT. Sepanjang Inti Surya Mulya
PT. Satrindojaya Agropalma
PT. Suka Jaya Makmur
Bengkel Ahas
Bengkel Lumbai Bececat Motor
Bengkel Jesica Motor
Bengkel SKY Motor
Bengkel Sahabat Motor
Bengkel Achoi Motor
Bengkel
CV. Lintas Batas Sejahtera
Kurikulum Operasional SMKN 1 Nanga Tayap memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan
7
konteks dan kebutuhan peserta didik, guru dan industri. Kurikulum ini juga menganut: (1)
pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik,
dan seluruhnya berbasis teaching factory agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam
menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu pengalaman belajar
langsung di Industri untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran
langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan
kemampuan awal peserta didik.
Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat
dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana
yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat terhadap
program yang ditawarkan SMKN 1 Nanga Tayap ikut mempengaruhi pengembangan
kurikulum operasional sekolah. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah
26 orang (Guru 25 orang dan Tenaga Kependidikan 1 orang), dan sebagian besar memiliki
latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal.
Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMKN 1 Nanga Tayap cukup lengkap.
meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang
memadai, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru,
Ruang TU, Ruang BP/BK, Perpustakaan, dan Lapangan Olah Raga, Ruang OSIS dan lain-
lain.
SMKN 1 Nanga Tayap termasuk salah satu sekolah kecil dengan jumlah peserta didik 222
orang. Pada Tahun pelajaran 2021/2022 jumlah peserta didik SMKN 1 Nanga Tayap
mencapai 222 orang yang tersebar ke dalam 3 program keahlian. Dalam pengembangan
peserta didik, SMKN 1 Nanga Tayap membangun nilai-nilai karakter sebagai upaya
perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Mandiri, Kreatif, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Bergotong
Royong. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan dan pembelajaran,
seperti kegiatan apel pagi siswa, dan sebagainya.
Untuk mendukukung karir peserta didik di masa yang akan datang, SMKN 1 Nanga Tayap
memetakan karir peserta didik sejak peserta didik duduk di kelas X semester 1. Pemetaan
tersebut didasar pada konsep WBM, yaitu Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan.
Pemetaan dilakukan melalui survei kepada peserta didik beserta orang tuanya. Hasil pemetaan
dijadikan landasan dalam pembentukan rombongan belajar atau kelas. Dengan demikian
rombongan belajar pada setiap program keahlian dapat diklasifikasikan menjadi kela s
8
wirausaha, kelas bekerja dan kelas melanjutkan. Peserta didik pada ketiga kelompok tersebut
mendapatkan pola pembelajaran yang berbeda terutama terkait kedalaman materi
pembelajaran.
Kemudian apa saja yang menjadi keunggulan SMKN 1 Nanga Tayap? Sesuai dengan visi
SMKN 1 Nanga Tayap sebagai sekolah pelopor dan unggul, SMKN 1 Nanga Tayap memiliki
beberapa keunggulan diantaranya:
1. Memiliki desain kurikulum yang disesuai dengan kebutuhan industri serta
diimplementasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan prinsip Gerakan Sekolah
Menyenangkan.
2. Memiliki kemitraan yang kuat dengan IDUKA yang dibutktikan dengan terbentuknya kelas
industri di program keahlian Agribisnis Tanaman.
3. Pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh pengampu mata pelajaran
tersebut.
Untuk menunjang visi tersebut, SMKN 1 Nanga Tayap menerapkan misi sebagai berikut:
9
2. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi keahlian yang dipilih dan mempunyai jiwa wirausaha
3. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian
yang diminatinya;
4. Terwujudnya penyerapan lulusan kedunia usaha dan dunia kerja
5. Menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten dan propesional
Berdasarkan tujuan tersebut, SMKN 1 Nanga Tayap menetapkan sasaran dan program untuk
ketercapaian visi dan misi serta tujuan seperti yang tergambar dalam tabel pada halaman
berikut.
10
Tujuan, Sasaran dan Program SMKN 1 Nanga Tayap
1. Menerapkan Sistem 1.1 Manajemen Sekolah 1.1.1 Terlaksananya sistem Penyusunan dokumen mutu SMKN 1
Penjaminan Mutu Internal dan dapat dikelola secara manajemen mutu Nanga Tayap secara menyeluruh dan
Eksternal (SPMI) dalam profesional dan yang berstandar dan terpadu.
manajemen mutu berbasis terstandar dengan konsisten Implementasi audit mutu baik secara
sekolah untuk meningkatkan prosedur yang dapat internal maupun eksternal
mutu pelayanan publik dipertanggungjawab 1.1.2 Meningkatnya
kan dan dilaksanakan kualitas, kinerja, tata
secara konsisten kelola sekolah yang
baik dalam raport
mutu sekolah.
19
No Misi Tujuan Sasaran Program
3. Mengembangkan tenaga 1.1 Membekali guru 1.1.1 Guru memiliki Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis
pendidik dan kependidikan dengan berbagai sertifikat teknis yang bagi guru produktif sesuai dengan
yang profesional, memiliki keterampilan teknis mendukung kompetensi keahliannya
kompetensi teknis di berbagai yang menunjang kinerjanya Diklat dan sertifikasi teknis bagi guru
bidang tugas profesinya. kelompok A dan B
Program Magang dan sertifikasi industri
1.2 Membekali tenaga 1.2.1 Tenaga kependidikan Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis
kependidikan dengan memiliki keterampilan bagi tenaga kependidikan
berbagai teknis
keterampilan teknis
yang menunjang
tugas profesinya
21
C. Analisis Lingkungan dan Strateginya
Analisis ini diidentifikasikan sebagai gambaran kondisi faktual internal SMKN 1 Nanga Tayap
dan kondisi di luar sekolah, sebagai dasar pertimbangan bagi sekolah untuk melakukan studi
kelayakan pengembangan sekolah.
1. Analisis Lingkungan Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
1) Program Keahlian yang dibuka di SMK Negeri Nanga Tayap ini memiliki keunggulan
dibandingkan dengan di sekolah lain di wilayah setempat.
2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah
yang relevan dengan program keahlian yang dibuka di SMKN 1 Nanga Tayap.
3) Tersedianya Bursa Kerja Khusus di SMKN 1 Nanga Tayap yang telah dikenal industri
dan perusahaan.
4) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan
mutu sekolah, terutama dalam pengembangan program keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga, Agribisnis Tanaman Perkebunan dan Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif.
5) Hubungan baik dengan instansi yang terkait.
6) Perkembangan bisnis di Kecamatan Nanga Tayap begitu pesat.
b. Tantangan (Threats)
1) Kompetisi bursa kerja yang relatif selektif
2) Dengan adanya otonomi daerah dana bantuan operasional sekolah terbatas
3) Komputerisasi mutlak diperlukan untuk mengakses data/informasi dengan cepat
4) Pemberian sertifikasi dari industri yang belum seragam
22
4) Memiliki sumber daya tenaga pendidik yang memadai untuk pengembangan sekolah
dengan strata pendidikan minimal sarjana, dan memiliki sertifikat profesi pendidik dengan
indikator sebagai berikut:
a. Sebagian besar guru kejuruan pernah mengikuti diklat di tingkat nasional dan
memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Industri melalui LSP
5) Seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh guru
SMKN 1 Nanga Tayap
6) Kemampuan staf administrasi relatif baik
7) Fasilitas pembelajaran memadai dengan lingkungan sekolah cukup nyaman,
8) Kerjasama telah terjalin baik dengan beberapa Instansi Pemerintah, Lembaga pendidikan
maupun dengan industri lainnya
9) Keterserapan lulusan cukup tinggi dan menempati pekerjaan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang didapatkannya.
b. Kelemahan (Weaknesses)
1) Pengembangan budaya kerja pada peserta didik belum maksimal
2) Belum lengkapnya dokumen kurikulum dan portofolio pendukung penyelenggaraan
program keahlian di tingkat teknis.
b. Pada awal tahun pelajaran mengadakan workshop penyusunan dokumen kurikulum yang
diikuti seluruh guru serta melibatkan industri mitra.
23
BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Guru Produktif Agribisnis Tanaman Perkebunan berjumlah 4 orang dimana dua diantaranya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti ruang praktik siswa,
sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan menjadi insan profesional dalam
bidang Agribisnis Tanaman Perkebunan baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki
kepribadian, dan karakter industri. Sarana dan prasasarana yang dimiliki oleh program keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan mendukung program keahlian tersebut untuk dijadikan
sebagai Tempat Uji Komptensi (TUK) SMKN 1 Nanga Tayap.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha.
24
Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai) dengan kompetensi yang tertuang di
dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain:
Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah sebuah program keahlian yang mempelajari dasar -
dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang tenaga perkebunan.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti pembibitan kelapa sawit
dan tanaman holtikutura sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan
menjadi insan profesional dalam bidang perkebunan baik di dalam maupun di luar negeri,
memiliki kepribadian, dan karakter industri.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja lapangan dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha. Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai)
dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara
lain:
DUNIA USAHA LINGKUP PEKERJAAN
1. Pembibitan
2. Perawatan
Perusahaan Kelapa Sawit 3. Sensus
4. Panen
5. Pemupukan
PT BGA 6. Land clearing
7. Kerani
PT SISM 8. Pemetaan Lahan
9. dan lain-lain yang
berhubungan dengan
PT Sinar Mas perkebunan
Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan
Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan juga dimungkinkan mengelola
perkebunan untuk usaha mandiri atau wirausaha. Selain itu juga, lulusan program keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan
lingkup keilmuan di berbagai jurusan seperti perkebunan, pertanian, dan sebagainya.
25
2. Tujuan Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
Secara umum tujuan program keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah menghasilkan
lulusan yang berjiwa pelopor dan unggul kompetensinya terutama dalam bidang Agribisnis
Tanaman Perkebunan. Secara khusus, tujuan program keahlian Agribisnis Tanaman
Perkebunan yaitu:
1. Memikili budi pekerti dalam sikap perilaku, dan berkarakter yang baik.
2. Menghasilkan lulusan perkebunan menjadi tenaga perkebuna yang terampil, disiplin,
mandiri, dan profesional.
3. Menghasilkan lulusan yang mandiri agar dapat bekerja di IDUKA, berwirausaha, maupun
melanjutkan pendidikan.
3. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Keahlian
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam
Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena
itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu
setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut,
struktur kurikulum program keahlian Pemasaran menggunakan mekanisme blok per fase yang
meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini
berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan kelompok kejuruan. Sedangkan
kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok tahunan.
Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Nanga Tayap memfokuskan pada penguatan
pengolahan kopi dan kompetensi kejuruan lintas minat untuk semua program keahlian. Mata
pelajaran pilihan pengolahan kopi wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian
perkebunan. Pengolahan Kopi yang ditawarakan adalah Pengolahan Biji kopi, Bartender,
produk-produk kopi. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun kejuruan yang
ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta didukung oleh SDM
yang ada di SMKN 1 Nanga Tayap. Mata pelajaran rumpun kejuruan ini diperuntukkan untuk
peserta didik di luar program keahlian perkebunan.
Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara
fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal.
26
Adapun struktur kurikulum program keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah sebagai
berikut:
1) Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi
2) Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
3) Konsentrasi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
-
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan - - 3 3 3 -
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan - - 15 15 17 -
a. Dasar-dasar Perkebunan 6 6 - - - -
b. Pemetaan Lahan - - 4 4
c. Persiapan lahan dan penanaman tanaman perkebunan - - 7 7 - -
d. Pembibitan Tanaman perkebunan - - 4 4 - -
e. Pemeliharaan dan Pengelolaan Tanaman perkebunan - - - - 8 -
f. Panen dan pasca Panen Tanaman perkebunan - - - - 7 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - - - -
Pestisida Organik - - 4 4 - -
9. Mulok (Pupuk Organik) 2 2 - - - -
27
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
8 8 4 4 4 -
Pancasila
b. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Pemasaran dapat diklasifikasikan
menjadi empat yaitu:
1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan
pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB,
Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak.
2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi:
a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian perkebunan dan
Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan
Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran
Pada SMK Pusat Keunggulan
b) Capaian pembelajaran mata pelajaran Pemetaan Lahan, Persiapan lahan dan
penanaman tanaman perkebunan, Pembibitan Tanaman perkebunan, Pemeliharaan dan
Pengelolaan Tanaman perkebunan, Panen dan pasca Panen Tanaman perkebunan,
disusun oleh guru-guru kelompok kejuruan bersama dunia kerja dengan mengacu
kepada KKNI Level 2.
3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran tersebut.
4) Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan
Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat
berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment.
28
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1) Meluaskan wawasan dan Pandangan peserta didik terhadap jenis-jenis pekerjaan pada
tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL
2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha
3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri
4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya
Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Nanga Tayap pada Program Keahlian Agribisnis Tanaman sebagai
berikut.
1) Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan
sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni:
Nama Perusahaan Lingkup Kerjasama
PT. BGA Sinskronisasi kurikulum
PT. SISM Pengembangan kegiatan
PT. SINAR MAS Pendidikan
Pengembangan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan
Pemasaran lulusan SMKN 1
Nanga Tayap
2) Program PKL
Program PKL dilaksanakan selama enam bulan di semester genap pada kelas XII. PKL
dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta
didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk
menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten dan
lulus pada mata pelajaran kejuruan.
5) Mekanisme pengujian
Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri
mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama
6 bulan.
Pada tahun pelajaran 2021/2022, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih
meliputi dua tema wajib (kebekerjaan dan budaya kerja) dan satu tema pilihan
(Kewirausahaan).
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X
dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok mingguan seperti tergambar pada tabel
berikut:
Pelaksanaan/Alokasi Waktu
Tema
Semester Bulan Jumlah JP
Kewirausahaan 1 Agustus - November 144
2021
31
kelompok ilmiah remaja.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran.
8. Rencana Pembelajaran
Bobot pembelajaran pada program keahlian Pemasaran yakni 70% praktik dan 30% teori.
Pembelajaran yang dikembangkan pada program keahlian pemasaran berlandasakan pada
pendekatan Production Based Educational Training (PBET) dan Competency Based Training
(CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan
kebutuhan industri perkebunan saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah
di Industri perkebunan.
32
berbasis CBT dan PBET adalah:
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK.
Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian
hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang
dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan
pembelajaran terlampir.
b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode
dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik,
pendampingan proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran
keterserapan materi pembelajaran.
c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang
pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan
prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible.
Kurikulum Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) mengadopsi unit-unit
kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Penyusunan kurikulum Akuntansi dan Keuangan Lembaga
juga melibatkan IDUKA. SMK Negeri 1 Nanga Tayap melibatkan beberapa Perusahaan di
lingkungan Kecamatan Nanga Tayap (PT. BGA, Sinarmas, SISM, CU) dalam penyusunan
kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran,
masukan, dan kebutuhaan industri.
Guru Produktif Akuntansi dan Keuangan Lembaga berjumlah 2 orang dimana 1 diantaranya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan. Sarana praktik dan belajar dirancang
dengan standar industri seperti ruang praktik manual akuntansi dan komputer akuntansi,
sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan menjadi insan profesional dalam
bidang akuntansi baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter
33
industri. Sarana dan prasasarana yang dimiliki oleh program keahlian akuntansi dan keuangan
Lembaga mendukung program keahlian tersebut untuk dijadikan sebagai Tempat Uji
Komptensi (TUK) dari LSP Teknisi Akuntansi dan LSP SMKN 1 Nanga Tayap.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha.
Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian Akuntansi dan K euangan
Lembaga adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai) dengan kompetensi yang
tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain:
DUNIA USAHA LINGKUP PEKERJAAN
Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga juga dimungkinkan mengelola
akuntansi untuk usaha mandiri atau wirausaha. Selain itu juga, lulusan program keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan
lingkup keilmuan di berbagai jurusan seperti perbankan, komputerisasi akuntansi, beacukai,
perpajakan dan sebagainya.
3. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam
Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena
itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu
setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut,
struktur kurikulum program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga menggunakan
mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII.
Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan
kelompok kejuruan. Sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok
tahunan.
Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Nanga Tayap memfokuskan pada penguatan
pada Dasar-dasar Komputer dan Microsoft Office dan kompetensi kejuruan lintas minat. Mata
pelajaran pilihan penguatan Dasar-dasar Komputer dan Microsoft Office wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga.
Adapun struktur kurikulum Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) adalah
sebagai berikut:
1) Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
2) Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
3) Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
D. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
35
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
-
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
E. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan - - 3 3 3 -
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan - - 15 15 17 -
a. Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) 6 6 - - - -
b. Praktikum Akuntansi Jasa, Dagang dan Manufaktur 4 4 4
c. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah 4 4 4
d. Komputer Akuntansi 5 5 7
e. Program Pengolah Angka (Spreadsheet) 2 2 2
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - - - -
Dasar-Dasar Komputer - - 4 4 6 -
9. Mulok 2 2 - - - -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
F. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
8 8 4 4 4 -
Pancasila
b. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan
pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB,
Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak.
2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi:
36
a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga dan Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan
Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian
Pembelajaran Mata Pelajaran Pada SMK Pusat Keunggulan
3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran tersebut
4) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan lokal dirumuskan oleh MGMP
Tingkat Satuan Pendidikan.
Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Nanga Tayap pada Program Keahlian Perhotelan sebagai
berikut.
1) Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan
sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni:
Nama Perusahaan Lingkup Kerjasama
CU. LANTANG TIPO Sinskronisasi kurikulum
CU. CANAGA ANTUNT Pengembangan kegiatan
Pendidikan
CU. PANCUR SOLIDARITAS Pengembangan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan
37
PT. BGA Akuntansi dan Keuangan
PT. SISM Lembaga lulusan SMKN 1
Nanga Tayap
PT. SINARMAS
2) Pelaksanaan PKL
Program PKL dilaksanakan selama enam bulan dengan perincian 6 bulan di semester genap
pada kelas XII. PKL dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat
kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada
tempat PKL. Untuk menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan
kompeten pada mata pelajaran kejuruan.
Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut:
No Profil Pelajar Pancasila Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik
1 Beriman, Bertakwa Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun
kepada Tuhan YME, (Grooming)
dan Berakhlak Mulia Menghormati kepercayaan dan keagaamaan masing-
masing
2 Berkebhinekaan global Belajar bahasa asing
Mempelajari budaya Negara lain agar dapat
menghargai dan mengerti kebutuhan
Mendalami budaya dalam Negeri agar tercermin
kearifan lokal dalam diri
3 Gotong royong Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan
operasional
4 Mandiri Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masing-
masing
5 Bernalar kritis Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail
pada saat pandemi
Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan
perencanaan yang disusun oleh TIM dalam
menghadapi suatu masalah
6 Kreatif Mencari ide-ide kreatif ketika perusahaan
mengalami masalah-masalah tertentu seperti dalam
penyusunan laporan keuangan.
Mampu menciptakan teknologi perkantoran yang
tepat guna untuk mekanisme pelaporan keuangan
39
5. Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan
ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan dan Diksar.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran.
6. Rencana Pembelajaran
Bobot pembelajaran pada program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yakni 70%
praktik dan 30% teori. Pembelajaran yang dikembangkan pada program keahlian Akuntansi
dan Keuangan Lembaga berlandasakan pada pendekatan Production Based Educational Training
(PBET) dan Competency Based Training (CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang
diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Akuntansi dan Keuangan Lembaga saat ini
dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri retail.
40
PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan
pembelajaran siswa ( learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching
Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk Projek.
Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “Dual System ”, dimana workplace menyatu ke dalam
nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses assessment yang terukur,
berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga implementasi pembelajarannya
mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan softskill yang masing-masing
dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan serta pengukuran dan
pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran berbasis CBT dan PBET adalah:
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK.
Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian
hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang
dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan
pembelajaran terlampir.
b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode dan
model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik, pendampingan
proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran keterserapan materi
pembelajaran.
c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang
pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan
prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible.
Kurikulum Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif mengadopsi unit-unit
kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi
KeahlianAkuntansi dan Keuangan Lembaga. Penyusunan kurikulum Agribisnis Tanaman
Perkebunan juga melibatkan IDUKA. SMK Negeri 1 Nanga Tayap melibatkan beberapa
41
Perusahaan di lingkungan Kecamatan Nanga Tayap (PT. BGA, Sinarmas, PT. SISM, PT. CSC,
PT. PSM, PT. SMS) dalam penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang
dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri.
Guru Produktif Agribisnis Tanaman Perkebunan berjumlah 2 orang dimana satu diantaranya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti ruang praktik siswa,
sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan menjadi insan profesional dalam
bidang Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki
kepribadian, dan karakter industri. Sarana dan prasasarana yang dimiliki oleh program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif mendukung program keahlian tersebut untuk
dijadikan sebagai Tempat Uji Komptensi (TUK) SMKN 1 Nanga Tayap.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha.
Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan
Otomotif adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai) dengan kompetensi yang
tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain:
Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif adalah sebuah program keahlian yang mempelajari
dasar - dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang tenaga permesinan kendaraan
ringan. Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti bengkel dan work
shop sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Nanga Tayap diharapkan menjadi insan profesional
dalam bidang permesinan baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan
karakter industri.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif,
kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja lapangan dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi, atau berwirausaha. Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai)
dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara
lain:
42
DUNIA USAHA LINGKUP PEKERJAAN
1. Perawatan Mesin
Perusahaan Kelapa Sawit 2. Pengelasan
3. Perawatan Sasis
PT BGA
4. Perawatan Kelistrikan
PT SISM 5. Perawatan Sistem Kemudi
6. dan lain-lain yang berhubungan
PT Sinar Mas dengan kendaraan ringan
PT Satrindojaya Agropalma
PT Alas Kusuma
Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif juga dimungkinkan mengelola
perkebunan untuk usaha mandiri atau wirausaha. Selain itu juga, lulusan program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
3. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Keahlian
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam
Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena
itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu
setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut,
struktur kurikulum program keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif menggunakan
mekanisme blok per tahunan di kelas X, XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini
43
berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum, kelompok kejuruan, dan mata pelajaran
kejuruan. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Nanga Tayap memfokuskan pada
penguatan pengelasan dan kompetensi kejuruan lintas minat untuk semua program keahlian.
Mata pelajaran pilihan pengelasa wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun
kejuruan yang ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta
didukung oleh SDM yang ada di SMKN 1 Nanga Tayap. Mata pelajaran rumpun kejuruan ini
diperuntukkan untuk peserta didik di luar program keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan
Otomotif.
Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara
fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal.
Adapun struktur kurikulum program keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif adalah sebagai
berikut:
1) Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
2) Program Keahlian : Teknik Otomotif
3) Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
-
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan - - 3 3 3 -
44
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan - - 15 15 17 -
a. Dasar-dasar Perkebunan 6 6 - - - -
b. Pemeliharaan Sasis Kendaraan Ringan - -
c. Pemelirahaan Listrik Kendaraan Ringan - -
d. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - -
e. Gambar Teknik - -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - - - -
a. Pengelasan Body dan Rangka - - 4 4 6 -
9. Mulok (Pengecatan) 2 2 - - - -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
G. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
8 8 4 4 4 -
Pancasila
b. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Pemasaran dapat diklasifikasikan
menjadi empat yaitu:
1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan
pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB,
Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak.
2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi:
a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian perkebunan dan
Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan
Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran
Pada SMK Pusat Keunggulan
b) Capaian pembelajaran mata pelajaran Pemeliharaan Sasis Kendaraan Ringan,
Pemelirahaan Listrik Kendaraan Ringan, Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan,
Gambar Teknik, pengelasan dan pengecatan disusun oleh guru-guru kelompok
kejuruan bersama dunia kerja dengan mengacu kepada KKNI Level 2 Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, SKKNI serta kebutuhan industri.
3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran tersebut.
4) Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan
Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat
berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment.
45
c. Praktik Kerja Lapangan
Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah
salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1) Meluaskan wawasan dan Pandangan peserta didik terhadap jenis-jenis pekerjaan pada
tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL
2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha
3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri
4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya
Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Nanga Tayap pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif sebagai berikut.
6) Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan
sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni:
Nama Perusahaan Lingkup Kerjasama
PT. BGA Sinskronisasi kurikulum
PT. SISM Pengembangan kegiatan
PT. SINAR MAS Pendidikan
Pengembangan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan
Penyerapan lulusan SMKN
1 Nanga Tayap
7) Program PKL
Program PKL dilaksanakan selama enam bulan di semester genap pada kelas XII. PKL
dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta
didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk
menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten dan
lulus pada mata pelajaran kejuruan.
8) Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan
46
pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X
dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun. Kegiatan
pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta Job Shadow
di industri. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja, pembangunan mental, dan
serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh industri.
9) Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan
komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa
selama kegiatan PKL berlangsung.
47
4 Mandiri Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masing-
masing
5 Bernalar kritis Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail
pada saat pandemi
Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan
perencanaan yang disusun oleh TIM dalam
menghadapi suatu masalah
6 Kreatif Mencari ide-ide kreatif ketika industri retail
mengalami masalah-masalah tertentu.
Menciptakan ide kreatif dalam system penjualan
barang
Pada tahun pelajaran 2021/2022, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih
meliputi dua tema wajib (kebekerjaan dan budaya kerja) dan satu tema pilihan
(Kewirausahaan).
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X
dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok mingguan seperti tergambar pada tabel
berikut:
Pelaksanaan/Alokasi Waktu
Tema
Semester Bulan Jumlah JP
Kewirausahaan 1 Agustus - November 144
2021
48
sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan
ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan
kelompok ilmiah remaja.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran.
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK.
Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian
hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang
dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan
pembelajaran terlampir.
b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode
dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik,
pendampingan proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran
keterserapan materi pembelajaran.
c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang
pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan
prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible.
50
BAB III
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik
Secara ringkas, peraturan akademik SMK Negeri 1 Nanga Tayap dijabarkan sebagai berikut.
1. Asesmen
a. Asesmen Hasil Belajar
Sistem penilaian dilakukan dengan dengan memadukan assesmen formatif dan assesmen
sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen formatif dari pada
assesmen sumatif terdiri atas:
1) Penugasan Project Based Learning
2) Penugasan Portofolio
3) Penilaian akhir semester/tahun
4) Uji Unit Kompetensi Mulai Semester 3
5) Uji Kompetensi Keahlian berbasis Kluster Kompetensi mulai semester 4
b. Asesmen Sertifikasi Kompetensi oleh LSP dan dunia kerja serta Lembaga sertifikasi
lainnya yang terakreditasi
2. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan beberapa kegiatan di bawah ini
yang berhubungan dengan akademik.
a. Mengikuti dan menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester ganjil dan
genap.
b. Absensi minimal untuk kelulusan dan kenaikan kelas setiap semester adalah 80% dari
hari efektif KBM (Daring atau Luring)
c. 20% ketidak hadiran meliputi: Izin, Sakit, Skorsing dan alpha (alpha maksimal 5 hari
dalam satu semester)
d. Peserta didik mengikuti seluruh rangkaian penilaian baik yang bersifat formatif maupun
sumatif.
51
c) Mengikuti Ujian Sekolah
d) Mengikuti Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh
LSP/Industri/Lembaga sertifikasi lainnya yang ditetapkan sekolah.
SMK Negeri 1 Nanga Tayap mempunyai target kepada para lulusan untuk siap mengahadapi
tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan tinggi (kuliah), bekerja di berbagai
bidang sesuai kebutuhan, memiliki karakter, dan mampu menciptakan pekerjaan sendiri sesuai
dengan keahlian masing-masing (wirauasaha).
52
B. Kalender Pendidikan dan Perhitungan Hari Efektif
85
86
C. Pengelolaan Pembelajaran
1. Pola Jadwal Pembelajaran
Penerapan waktu pembelajaran di dalam struktur kurikulum intrakurikuler SMKN 1 Nanga
Tayap. terbagi menjadi dua sistem yaitu:
a. Sistem Regular
Pelaksanaan sistem reguler yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi rutin
setiap minggu dengan alokasi waktu tertentu dengan memenuhi alokasi waktu per tahun
yang tersedia.
b. Sistem blok
Pelaksanaan sistem blok yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi pada
alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu pembelajaran per
tahun.
Selain itu juga setiap program keahlian sudah mengimplementasikan pembelajaran bersama
DUDIKA selama 50 JP per semester atau 100 JP dalam satu tahun pelajaran. Pola pembelajaran
bersama DUDIKA dilakukan melalui dua bentuk yaitu tatap muka serta praktik di industri dalam
bentuk PJBL. Pada tahun pelajaran 2021/2022 pembelajaran masih menerapkan protocol
Kesehatan yang ketat serta berlandaskan pada ketentuan Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 TAHUN 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor
440- 717 TAHUN 2021
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019
(Covid-19) dan pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara terbatas dengan kapasitas
maksimal 50% (lima puluh persen) dari seluruh siswa.
2. Strategi Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran kepada pelajar, SMKN 1 Nanga Tayap menetapkan suatu
standar strategi pembelajaran untuk diterapkan oleh guru dalam masing-masing mata
pelajaran. Standar strategi pembelajaran yang ditetapkan disusun berdasarkan prinsip untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan pemahaman semua bagian
konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama lain. Strategi ini diharapkan membuat
pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran.
Adapun standar strategi pembelajaran yang ditetapkan oleh SMKN 1 Nanga Tayap adalah
sebagai berikut:
2) Prosedur
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam satu kali pertemuan standarnya adalah
terdiri dari kegiatan Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen minimal
yang harus dilaksanakan oleh guru namun guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama tetap memperhatikan
ketercukupan waktu pertemuan.
Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :
c. Memberikan apersepsi
3) Model Pembelajaran
Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMKN 1 Nanga Tayap dipilih
berdasar kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual
dalam kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar model
pembelajaran SMKN 1 Nanga Tayap tersebut adalah:
a) Problem Based Learning
b) Project Based Learning
c) Cooperative Learning
d) Discovery Learning
4) Media Pembelajaran
Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMKN 1 Nanga Tayap menetapkan standar media
pembelajaran yang akan digunakan. Standar media pembelajaran yang ditetapkan mengacu
pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan memberi pengalaman
belajar yang kaya pada pelajar.
Jenis standar media pembelajaran SMKN 1 Nanga Tayap dibedakan menjadi dua, yaitu
media wajib dan media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus
dipergunakan dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran
yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru diperbolehkan
menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan
dan efektifitas pembelajaran.
Standar media pembelajaran SMKN 1 Nanga Tayap baik yang wajib atau yang pilihan dapat
dilihat di tabel berikut :
A. Supervisi
Kegiatan supervisi yang dilakukan di SMKN 1 Nanga Tayap meliputi:
a. Supervisi Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan
a. Pelaksanaan pembelajaran
yang
disupervisi b. Penilaian hasil belajar
c. Strategi Pembelajaran
Supervisor:
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik,
rekan sejawat.
Kegiatan
a. Keterlaksanaan program kegiatan
yang
b. Capaian program kegaitan (capaian profil pelajar
disupervisi
Pancasila dan capaian presatasi)
Kegiatan
a. Keterlaksanaan program kegiatan
yang
b. Capaian penguatan proyek profil pelajar Pancasila
disupervisi
Pihak yang Sasaran:
terlibat Semua guru
Supervisor:
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik,
Kegiatan
a. Keterlaksanaan program kegiatan
yang
b. Capaian program kegaitan.
disupervisi
Pihak yang Sasaran:
terlibat Semua tim pelaksana program
Supervisor:
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik,
wakil kepala sekolah bidang kesiswaaan.
Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum SMKN 1 Nanga Tayap melibatkan
stake holder internal maupun eksternal dengan tujuan agar hasil evaluasi yang dapat bisa
lebih lengkap melihat pelaksanaan kurikulum dari berbagai sisi. Evaluasi yang lengkap akan
mempermudah proses penyempurnaan dan proses tindak-lanjut pengembangan kurikulum di
tahun ajaran berikutnya. Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum SMKN 1
Nanga Tayap dapat dilihat pada tabel berikut :
Waktu &
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
1 Harian
Observasi Respons peserta Guru Catatan
didik dalam KBM anekdotal KBM
2 Per-bulan
Pemetaan Kumpulan nilai Guru Laporan
harian perkembangan
belajar
Rencana tindak Tim Monitoring & Laporan hasil
lanjut bulan Evaluasi tindak lanjut
sebelumnya
Focus Discussion 1. Catatan Tim 1. Laporan
Group (FDG) anekdotal KBM Monitoring & Monitoring &
2. Catatan Evaluasi Evaluasi
anekdotal Guru bulanan
pengawasan Walikelas 2. Rencana
KBM tidak lanjut
3. Laporan bulanan
perkembangan
belajar
4. Laporan hasil
tindak lanjut
3 Per-semester
Penilaian Penilaian sumatif & Guru Nilai akhir
formatif semester semester
pada peserta didik
Kuisioner Peserta didik Walikelas Rekap hasil
kuisioner
peserta didik
Pemetaan 1. Kumpulan nilai Guru Laporan hasil
harian belajar
2. Nilai akhir
semester
Rencana tindak Tim Monitoring Laporan hasil
lanjut semester & Evaluasi tindak lanjut
sebelumnya semester
Supervisi 1. KBM Kepala Laporan hasil
Sekolah supervisi
2. Dokumen
Administrasi Tim semester
Supervisi
Focus Discussion 1. Rekap hasil Kepala 1. Laporan
Group (FDG) kuisioner peserta Sekolah Monitoring &
didik
Waktu &
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
2. Laporan Tim Evaluasi
Monitoring & Monitoring & semester
Evaluasi bulanan Evaluasi 2. Rencana
3. Laporan hasil Guru tidak lanjut
belajar Walikelas semester
4. Laporan hasil Komite
supervisi
semester
5. Laporan hasil
tindak lanjut
semester
4 Per-tahun
Kuisioner Orangtua / wali Walikelas Rekap hasil
peserta didik kuisioner
orangtua / wali
Pemetaan Tujuan kurikulum Tim Monitoring Laporan hasil
SMKN 1 Nanga & Evaluasi capaian
Tayap kurikulum SMKN
1 Nanga Tayap
Focus Discussion 1. Rekap hasil Kepala 1. Laporan
Group (FDG) Sekolah Monitoring &
kuisioner
orangtua / wali Tim Evaluasi 1
2. Laporan Monitoring & tahun
Monitoring & Evaluasi 2. Rencana
Evaluasi Guru kurikulum
semester Walikelas SMKN 1
Komite Nanga
3. Laporan hasil
Ahli Tayap tahun
capaian
Perwakilan berikutnya
kurikulum SMKN
Dinas
1 Nanga Tayap
Pendidikan
Pengant
ar Is
Opening
Control i Solu
Asserting
emosi
Jenis pertanyaan:
Asking si Konfirma
Menyepakati
nama, lama Probing
mengajar, kesan Confirmin
solusi
yang
aplikatif
akan
si Konsolida
Konfirmasi
selama mengajar diterapkan
atau g apakah guru atau
pelaksana
si
melaksanakan Teaching Solusi harus menyimpulkan
program telah apa yang telah
program jelas Dicatat memahami apa
Afirming dibicarakan dan
Diklarifikasi yang telah rencana follow up
Dipastika dimaksudkan
n
targetnya