Anda di halaman 1dari 14

ANGGAAN DASAR

LEMBAGA ADAT DAYAK LUNDAYEH KABUPATEN MALINAU

PEMBUKAAN
Masyarakat adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau merupakan bagian yang
integral dari masyarakat Indonesia, maka berbagai kegiatan dan partisipasi yang akan
dilaksanakan tidak terlepas dari proses Pembangunan Nasional yang dilaksanakan bangsa
Indonesia dalam rangkaian Pembangunan Nasional maupun daerah Kabupaten Malinau.
Bahwa dalam pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Malinau, masyarakat
Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau memiliki potensi yang sangat besar berperan
bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk mewujudkan cita-cita
masyarakat yang adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Menyadari potensi dan peran penting masyarakat adat Dayak Lundayeh Kabupaten
Malinau dalam pembangunan bangsa khususnya pembangunan Kabupaten Malinau dan
untuk menggerakkan dan mendayaagunakan potensi tersebut pada masa yang akan datang,
maka masyarakat Adat Dayak Lundayeh menyepekati bersama untuk mendirikan dan
membentuk suatu wadah untuk bersatu yang diberinama “Lembaga Adat Dayak Lundayeh
Kabupaten Malinau” yang dilandasi oleh tekad kebersamaan, semangat kegotong-royongan,
serta prinsip musyawarah untuk mufakat dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat adat Dayak Lundayeh di Kabupaten Malinau.
Bahwa bertolak dari pokok pikiran tersebut diatas, maka dipandang perlu untuk
membuat pedoman sebagai landasan kerja organisasi Lembaga Adat Dayak Lundayeh
Kabupaten Malinau, Lembaga Adat Lundayeh Kecamatan dan Lembaga Adat Desa yang
dituangkan didalam “ANGGARAN DASAR LEMBAGA ADAT DAYAK LUNDAYEH
KABUPATEN MALINAU” sebagai berikut :

Pasal 1
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
1. Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan

1) Lembaga ini bernama : Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau disingkat
LADLKM.
2) Lembaga ini secara aministrasi didirikan pada tahun 2008 untuk Jangka waktu tak
terbatas.
3) Lembaga ini berkedudukan di Malinau Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan
Utara.

2. Lembaga Adat Dayak Lundayeh hanya mengenal :

1) Lembaga Adat Dayak Lundayeh tingkat Kabupaten disebut Ketua Lembaga Adat
Dayak Lundayeh tingkat Kabupaten Malinau disingkat LADLKM
2) Lembaga Adat Dayak Lundayeh tingkat Kecamatan disebut Ketua Lembaga Adat
Dayak Lundayeh tingkat Kecamatan disingkat LADLK
3) Kepala Adat Dayak Lundayeh tingkat Desa disebut Ketua LADLD

Pasal 2
AZAZ, SIFAT, TUJUAN

1. Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau berazaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, Pasal 18 b ayat (2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-
kesatuan masyarakat hokum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup
dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dengan Undang-undang.
2. Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau, bersifat kekeluargaan dan gotong –
royong.
3. Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau mempunyai tujuan :

1) Menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya Lundayeh


2) Membina masyarakat adat Dayak Lundayeh sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan bermasyarakat, agar dapat sejajar dengan suku bangsa lainnya dan
dapat berpartisipasi dalam pembangunan segala bidang di Kabupaten Malinau
3) Membina Lembaga Adat setingkat Desa, Lembaga Adat setingka tkecamatan dan
Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten, agar memberdayakan masyarakat adat,
melestarikan adat istiadat, dan nilai-nilai luhur budaya Dayak Lundayeh
4) Melindungi, melestarikan hokum adat sebagai pedoman untuk memperbaiki
kehidupan masyarakat baik perorangan maupun kelompok
5) Melindungi, mengamankan, mempertahankan wilayah adat Dayak Lundayeh
Kabupaten Malinau

Pasal 3
KEKUASAAN TERTINGGI

Kekuasaan tertinggi adalah keputusan Musyawarah Besar (MUBES) LADLKM

Pasal 4
PENGURUS

Struktur Organisasi LADLKM adalah sebagai berikut :

1. Dewan Adat : 7 (tujuh) orang


2. Pengurus Inti / Pengurus Harian
1) Ketua : 1 (Satu) Orang
2) Wakil Ketua : 1 (Satu) Orang
3) Sekretaris : 1 (Satu) Orang
4) Bendahara : 1 (Satu) Orang

3. Perwakilan Lembaga Adat Kecamatan sebagai Anggota


4. Masa Bakti kepengurusan LADLKM selama 5 (Lima) tahun,
5. Pemilihan pengurus baru dilakukan dalam Musyawarah Besar (MUBES) yang diadakan
setiap 5 tahun sekali;
6. Pengurus lama dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya dan tidak boleh
melebihi 2 (dua) masa bakti

Pasal 5
HUBUNGAN ORGANISASI

Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau (LADLKM) dibentuk disebagai


berikut :

1. Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau


2. Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kecamatan
3. Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh Desa / Dusun

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Setiap Pengurus LADLKM berkewajiban untuk :

1) Menjunjung Tinggi nama Baik LADLKM


2) Memegang teguh AD dan ART LADLKM
3) Menerima dan melaksanakan Program Kerja LADLKM.

2. Setiap Pengurus mempunyai hak sebagai berikut :

1) Hak berbicara
2) Berhak memilih dan dipilih
3) Hak Bela diri

Pasal 7
KOORDINASI, KERJA SAMA DAN PEMBINAAN
1. Hubungan kerja LADLKM dengan Persekutuan Dayak Lundayeh (PDL) bersifat
koordinatif.
2. Kerjasama dengan berbagai pihak bersifat terbuka dan aktif untuk kemajuan LADLKM.
3. Pembinaan organisasi / kelembagaan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Apabila dipandang perlu atas kebutuhan tertentu dan mendesak, pembinaan dapat
dilakukan oleh Pengurus Persekutuan Dayak Lundayeh (PDL).

Pasal 8
KEUANGAN

Keuangan diperoleh dengan jalan :

1. Pembayaran uang meja sidang adat


2. Bantuan-bantuan dari pihak ketiga dan atau usaha-usaha yang sah dan yang tidak
bertentangan dengan AD dan ART serta tertulis dalam bentuk MOU
3. Bantuan dari Pemerintah.

Pasal 9
KEKAYAAN

1. Harta kekayaan LADLKM terdiri dari barang-barang bergerak dan tidak bergerak yang
diperoleh dari hasil usaha tersebut dari pasal 8 (delapan).
2. Pada akhir masa pengurus berkewajiban melaporkan posisi harta milik LADLKM.

Pasal 10
PERUBAHAN

Perubahan atau penyempurnaan AD dan ART Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten
Malinau dapat dilaksanakan dalam MUBES LADLKM dan atau Musyawarah Luar Biasa
(MUSLUB) yang diadakan khusus untuk itu.

Pasal 11
LIKUIDASI

1. Apabila LADLKM dibubarkan karena Musyawarah Luar Biasa maka likuidasi diadakan
oleh pengurus.
2. Apabila waktu likuidasi terdapat kekayaan, akan diserahkan kepada badan / yayasan yang
tujuannya sama dengan Lembaga ini.

Pasal 12
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga. dan atau peraturan, Keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh
pengurus.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Tanjung Lapang


Pada tanggal : 23 Juli 2022

PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR IV


LEMBAGA ADAT DAYAK LUNDAYEH KABUPATEN MALINAU
TAHUN 2022

1. Drs. Marang Gerson, M.Si (Ketua) : …………………………………

2. Serani Sinau (Wakil Ketua) : …………………………………

3. Rustam Balang (Sekretaris) : …………………………………

4. Jekson Balang (Anggota) : …………………………………

5. Bernadus Lalung (Anggota) : …………………………………

ANGGARAN RUMAH TANGGA


LEMBAGA ADAT DAYAK LUNDAYEH KABUPATEN MALINAU

BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1

Pengertian Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau

1. Adat istiadat Dayak Lundayeh adalah kebiasan-kebiasan masyarakat Dayak Lundayeh


yang positif diakui kebenarannya, telah dilembagakan dalam kehidupan masyarakat yang
tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Dayak Lundayeh, sebagai budaya yang
perlu diberdayakan, dibina, dilestarikan, dilindungi dan dikembangkan
keberlangsungannya
2. Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau adalah sebuah organisasi yang
diberikan kepercayaan oleh masyarakat adat Dayak Lundayeh yang ada di Kabupaten
Malinau untuk membina, mengembangkan budaya, adat istiadat dan kebiasaan-kebiiasaan
masyarakat adat Dayak Lundayeh yang sudah berlaku secara turun temurun dan
merupakan pemersatu masyarakat adat Dayak Lundayeh yang ada di kabupaten Malinau.
3. Kepala Adat Dayak Lundayeh adalah seseorang yang mendapat kepercayaan masyarakat
adat Dayak Lundayeh oleh karena memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan
menjadi Kepala Adat Dayak Lundayeh maupun penunjukan seseorang yang memiliki
garis keturunan Kepala Adat Dayak Lundayeh sesuai tradisi yang diakui dan diterima
masyarakat di wilayah Desa / dusun maupun yang mencakup wilayah diluar Desa / Dusun
tersebut.

Bab II
ATRIBUT
Pasal 2
Lambang

1. BUAYE’ (Buaya) : Melambangkan sifat masyarakat Lundayeh mampu


beradaptasi dalam segala situasi (Buaya tangguh/tahan
hidup dua alam)
2. TABU / RUBI (tempayan) : Melambangkan kemakmuran Dayak Lundayeh dan juga
berarti cita-cita masyarakat Lundayeh untuk
meningkatkan taraf hidup sebagai bagian bangsa
Indonesia untuk mencapai masyarakat yang adil dan
sejahtera.
3. UTAP (Perisai) : Melambangkan masyarakat Lundayeh yang siap
mempertahankan diri dari segala ancaman dan siap
menjaga keaslian seni budaya dan adat istiadat dan
kebiasaan masyarakat adat Dayak Lundayeh.
4. TAWAK (Gong) : Melambangkan sifat masyarakat Lundayeh yang
komunikatif dan informatif.
5. RONG BASUNG : Pelindung dari panas dan hujan, melambangkan sifat
masyarakat Lundayeh yang saling melindungi.
6. FELEFET’ : Melambangkan sifat masyarakat Lundayeh yang selalu
membela kebenaran.
7. SUMPIT : Melambangkan sifat masyarakat Dayak yang fokus
kepada sasaran yang akan dicapai.
8. TULISAN : Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau
(LADLKM) merupakan wadah masyarakat adat Dayak
Lundayeh untuk bermusyawarah.
Pasal 3
Bendera Organisasi (Panji atau Petaka)

Bendera terdiri dari selembar kain dengan warna dasar merah dengan bingkai atau tepi
keliling berwarna hitam dan diberi rumbai-rumbai kuning tengah bendera ada gambar
Lambang seperti yang dimaksud pada pasal 2 diatas. Ukuran bendera LADLKM 120 cm x
150 cm (dapat disesuaikan).

BAB III
ORGANISASI
Pasal 4
Pembentukan Pengurus LADLKM

1. Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh dibentuk dan dipilih dalam Musyarwarah
Besar Lembaga Adat Dayak Lundayeh yang dihadiri oleh seluruh Peserta MUBES
LADLKM
2. Susunan pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kebupaten Malinau terdiri :

1) Dewan Adat : 7 (tujuh) orang


2) Pengurus Inti / Pengurus Harian
a. Ketua : 1 (Satu) Orang
b. Wakil Ketua : 1 (Satu) Orang
c. Sekretaris : 1 (Satu) Orang
d. Bendahara : 1 (Satu) Orang

3) Perwakilan Lembaga Adat Kecamatan sebagai Anggota


3. Pengurus LADLKM pada ayat 2 (dua) poin 1,2,3,4,5 tidak merangkap sebagai Kepala
Adat.
4. Apabila seseorang Kepala Adat terpilih sebagai pengurus LADLKM tingkat kecamatan
dan Kabupaten harus melepaskan jabatannya sebagai Kepala Adat.

Pasal 5
Pembentukan Pengurus Kecamatan

1. Pembentukan Pengurus LADLKM tingkat Kecamatan dapat dibentuk di daerah


Kecamatan dalam Musyawarah yang dipimpin oleh Pengurus atau anggota.
2. Disetiap daerah Kecamatan hanya dapat dibentuk satu Pengurus.
3. Susunan Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh tingkat kecamatan terdiri :

1) Ketua : 1 (satu) orang


2) Wakil Ketua : 1 (satu) orang
3) Sekretaris : 1 (satu) orang
4) Bendahara : 1 (satu) orang
5) Anggota : disesuaikan dengan jumlah Desa didalam kecamatan tersebut.
6) Ketua-ketua Lembaga Adat Desa/Dusun yang ada di kecamatan tersebut secara
otomatis sebagai anggota.

Pasal 6
Pembentukan Pengurus Desa

1. Pembentukan Pengurus LADLKM tingkat Desa dapat dibentuk di Desa / Dusun dalam
Musyawarah yang dipimpin oleh Pengurus atau anggota.
2. Disetiap Desa / Dusun hanya dapat dibentuk satu Pengurus.
3. Susunan Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh tingkat Desa / Dusun terdiri :

1) Kepala Adat Desa sebagai Ketua : 1 (satu) orang


2) Wakil Ketua : 1 (satu) orang
3) Sekretaris : 1 (satu) orang
4) Bendahara : 1 (satu) orang
5) Anggota : 2 (dua) orang

Pasal 7
Pengukuhan Pengurus

Pengukuhan Pengurus terpilih dilakukan dalam musyawarah sbb :

1. Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau dilakukan oleh Pengurus
Lembaga Adat Dayak Lundayeh Wilayah Kalimantan Utara.
2. Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh kecamatan dilakukan oleh Pengurus Lembaga
Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau
3. Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh Desa dilakukan oleh Kepala Desa setempat.
4. Pengukuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) dilakukan sesuai tata cara
adat Dayak Lundayeh

Pasal 8

1. Prosedur pengukuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, diiringi dengan pemukulan


gong ferisanang
2. Pengurus Lembaga Adat Lundayeh yang terpilih memakai pakaian / baju adat Lundayeh
dalam upacara pengukuhan
3. Ketua dan pengurus adat Lundayeh yang terpilih menempatkan diri pada tempat yang
telah disedia untuk pengukuhan, dan ketua terpilih memimpin Ngudub 4 kali sambal
mengangkat tangan kanan diiringi music gong ferisanang.
4. Pengukuhan ditandai penyerahan felefet atau atribut lainnya sebagai lambang
kepeimimpinan Adat Dayak Lundayeh
5. Hal-hal yang belum diatur dalam pasal ini selanjutnya akan ditetapkan dengan keputusan
pengurus Lembaga adat Dayak Lundayeh
Pasal 9
Persyaratan Pengurus LADLKM

Persyaratan menjadi pengurus LADLKM :

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Memahami adat istiadat Dayak Lundayeh
3. Berkelakuan baik dan dapat menjadi panutan masyarakat
4. Pernah menjadi pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh
5. Memiliki garis keturunan asli Dayak Lundayeh
6. Tinggi kepeduliannya terhadap kepentingan masyarakat Dayak Lundayeh.
7. Rela berkorban baik waktu, tenaga, pikiran dan lain-lain.
8. Dapat bekerja sama dengan pengurus lainnya serta tanggap dalam menghadapi
kepentingan Organisasi.
9. Memahami kehendak dan aspirasi Masyarakat Adat Dayak Lundayeh.
10. Menjunjung tinggi harkat dan martabat Adat Dayak Lundayeh.
11. Siap melaksanakan dan tunduk kepada Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga
LADLKM.
12. Sehat jasmani dan rohani.
13. Tidak sedang aktif sebagai ASN, TNI, POLRI, Pengurus Partai Politik dan Pengurus
BUMD
Pasal 10
Pergantian Pengurus Antar Waktu

1. Pergantian antar waktu Pengurus LADLKM dilakukan karena :

1) Meninggal dunia
2) Mengundurkan diri
3) Berhalangan tetap
4) Diberhentikan

2. Pengangkatan Pengurus antar waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh Wilayah Kalimantan Utara dalam rapat
lengkap
Pasal 11
Pemberhentian Pengurus

Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh diberhentikan karena melanggar AD dan ART
serta norma-norma yang berlaku.
Pasal 12
Pelanggaran
Jika Pengurus terbukti melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum (Pidana dan
Perdata), maka sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) bulan setelah kejadian itu, yang
bersangkutan dapat diganti melalui rapat Pengurus yang sengaja dibuat untuk itu.

BAB IV
MUSYAWARAH, SIDANG DAN UPACARA ADAT
Pasal 13
Musyawarah Besar (MUBES)

1. MUBES LADLKM adalah merupakan forum tertinggi dalam Lembaga Dayak Adat
Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau.
2. Tata Tertib MUBES LADLKM diatur dalam suatu aturan tersendiri.
3. MUBES LADLKM bertugas untuk :

1) Membahas Laporan Pelaksanaan Tugas (LPT) Pengurus selama periode masa bakti
kepengurusan Pengurus LADLKM.
2) Memilih Pengurus LADLKM melalui aturan Tata Tertib MUBES.
3) Menetapkan Program umum Organisasi untuk periode berikutnya (pokok-pokok
kebijakan).
4) Menatapkan kebijakan-kebijakan lain yang dianggap perlu dan penting.

4. Peserta Musyawarah Besar LADLKM adalah:

1) Pengurus LADLKM
2) Untusan Pengurus LADLKM tingkat Kecamatan
3) Utusan Pengurus LADLKM tingkat desa / dusun
4) Undangan khusus yang dianggap perlu oleh Pengurus LADLKM.

Pasal 14
Sidang Adat

1. Sidang adat adalah pertemuan pengurus-pengurus adat untuk menyelesaikan suatu


perkara / persoalan dalam masyarakat.
2. Sidang adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berjenjang.
3. Pelaksanaan sidang adat :

1) Dalam sidang adat desa menurut acara hukum adat untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang terjadi di wilayah desa setempat
2) Dalam sidang adat kecamatan menurut acara hukum adat untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang terjadi yang diajukan oleh Lembaga Adat desa
3) Dalam sidang adat kabupaten menurut acara hukum adat untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang terjadi yang diajukan oleh Lembaga Adat kecamatan
4) Sidang adat sebagaimana dimaksud tersebut diatas pada poin 2 dan 3 terdiri dari
Kepala-Kepala adat Desa sebanyak-banyak 7 (tujuh) orang
4. Berdasarkan hasil persidangan adat dituangkan dalam keputusan adat, sedangkan
keputusan yang berhubungan dengan sanksi dan atau denda diberi batas waktu
5. Tata cara, prosedur, tata tertib sidang adat serta kategori kasus diatur tersendiri dalam
peraturan tentang sidang adat.

Pasal 15
Upacara Adat

1. Upacara – upacara adat Dayak Lundayeh :

1) Upacara Nui Ulung


2) Upacara pemberian gelar kehormatan
3) Upacara Penyambutan Tamu Kehormatan
4) Upacara ngukab tana
5) Upacara ngimun ngerani
6) Upacara Ngudeng
7) Upacara mudut ruma’
8) Upacara neteng mengei
9) Upacara Nawar kenui
10) Upacara maman remarar
11) Upacara Felua’ (Perdamaian)
12) Upacara Fetugi’
13) Upacara Gitolop
14) Upacara Febulung
15) Dan lain-lain jenis upacara adat.

2. Tata cara, prosedur, tata tertib upacara adat serta rincian jenis upacara adat diatur
tersendiri dalam peraturan tentang upacara adat..

BAB V
TATA CARA PENGUNAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN
Pasal 16
Tata Cara Penggunaan Keuangan

1. Keuangan yang didapat atau diterima oleh Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten
Malinau seperti yang diatur dalam ketentuan Anggaran Dasar harus dipergunakan sebaik-
baiknya untuk kepentingan Organisasi.
2. Keuangan yang didapat atau diterima harus dimasukkan ke Rekening LADL atas nama
Ketua dan Bendahara serta harus dilaporkan kepada Pengurus / Anggota secara
transparan dalam rapat pleno.
3. Dalam penggunaan keuangan setiap pengeluarannya harus diketahui oleh Ketua dan
Bendahara.
Pasal 17
Pertanggungan Jawaban Keuangan

1. Pertanggungjawaban Keuangan akan dilaporkan oleh Ketua LADLKM atau yang


mewakili dalam MUBES LADLKM pada akhir masa kepengurusannya baik secara lisan
maupun secara tertulis.
2. Bahwa apabila terbukti adanya penyimpangan didalam penggunaan keuangan Organisasi,
maka akan diaudit oleh instansi independent dan dilaporkan serta diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
3. Apabila ada sisa keuangan Lembaga dari hasil penerimaan keuangan pada masa
kepengurusan dalam suatu periode, maka akan diserahkan kepada kepengurusan yang
baru hasil musyawarah berikutnya.

BAB VI
TATA CARA DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BARANG
INVENTARIS

Pasal 18
Tata Cara Penggunaan Barang Inventaris

1. Barang-barang Investaris LADLKM dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan


Organisasi.
2. Barang Investasi tidak boleh diambil dan dimiliki secara pribadi oleh pengurus
LADLKM.
3. Barang Investasi yang rusak karena unsur sengaja, maka akan menjadi tanggung jawab
pribadi orang yang merusak barang tersebut.
4. Barang Investasi LADLKM harus dijaga dengan baik oleh seluruh Pengurus LADLKM.

Pasal 19
Pertanggungjawaban Penggunaan Barang Inventaris

1. Pertanggungjawaban penggunaan barang inventaris akan dilaporkan oleh Ketua


LADLKM atau yang mewakili pada saat MUBES akhir masa Kepengurusannya.
2. Penggunaan Barang investasi masa pengurusan dalam satu periode akan diserahkan
sepenuhnya kepada Pengurus Baru LADLKM hasil MUBES LADLKM pada periode
berikutnya.

BAB VII
TATA TERTIB DAN DISIPLIN ORGANISASI
Pasal 20

Guna menunjang disiplin Organisasi, maka akan diterbitkan Peraturan-peraturan Organisasi


yang akan ditetapkan oleh Pengurus Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau.

BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 21
Pembubaran

Pembubaran Organisasi Lembaga Adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau hanya dapat
dilakukan oleh Musyawarah Luar Biasa LADLKM.

Pasal 22
Hal-hal Lain

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur didalam
peraturan yang ditetapkan oleh Pengurus LADLKM melalui rapat pleno pengurus.

Ditetapkan di : Tanjung Lapang


Pada tanggal : 23 Juli 2022

PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR IV


LEMBAGA ADAT DAYAK LUNDAYEH KABUPATEN MALINAU
TAHUN 2022

1. Drs. Marang Gerson, M.Si (Ketua) : …………………………………


2. Serani Sinau (Wakil Ketua) : …………………………………

3. Rustam Balang (Sekretaris) : …………………………………

4. Jekson Balang (Anggota) : …………………………………

5. Bernadus Lalung (Anggota) : …………………………………

Anda mungkin juga menyukai