Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN ANALISIS

RESIKO KESEHATAN LINGKUNGAN


“Analisis Pajanan”

OLEH
KELOMPOK 3

1. Miftahul Khairin N 1711211010


2. Prayoga Wagesti 1711211022
3. Sherlyna Narkotopa 1711211023
4. Elsa Aprillia 1711211027
5. Fauza El Izzati 1711211035
6. Ulfa Dwi Riwayati 1711212021
7. Irene Sandra Olivia 1711212056

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Analisis Pajanan ” ini.
Penyusunan makalah ini ditujukan kepada Fakultas Kesehatan
Masyarakat sebagai pemenuhan syarat untuk menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan Dan Analisis Resiko
Kesehatan Lingkungan. Penyusunan makalah ini dilaksanakan atas kerja
sama rekan kelompok serta bimbingan dari berbagai pihak. Terima kasih
kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan Dan Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan yang telah
memberikan bimbingan materi dalam pembelajaran sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar dapat mengoreksi kekurangan tersebut. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Padang, Oktober 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1. Analisis Pajanan (Exposure Assessment)..................................................3

2.2. Rumus Perhitungan Analisis Pajanan...........................................................5

2.2.1. Perhitungan intake non karsinogenik (INK)......................................5

2.2.2. Perhitungan intake karsinogenik (IK)................................................6

2.3. Analisis pemajanan pada aplikasi desktop “ARKL”.................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

3.1. Kesimpulan..............................................................................................10

3.2 Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis pemajanan yaitu mengukur atau menghitung intake / asupan
dari agen risiko. Intake atau asupan merupakan jumlah asupan risk agent
yang diterima rata-rata sampel per hari (Dirjen PP&PL, 2012). Untuk
menghitung intake digunakan persamaan atau rumus yang berbeda. Data
yang digunakan untuk melakukan perhitungan dapat berupa data primer
atau data sekunder dan asumsi yang didasarkan pertimbangan yang logis
atau menggunakan nilai default yang tersedia. Perhitungan Intake
membutuhkan nilai nilai Default beberapa variabel faktor pemajanan (Djafri,
2014 ).
Analisis pemajanan perlu memperhatikan semua rute dan agar total
intake bisa dihitung. Analisis rute pajanan biasanya menghasilkan critical
pathway. Pathway ini menyangkut media lingkungan apa yang menjadi
wahana risk agent itu dan dengan cara apa zat itu masuk ke dalam tubuh.
Sekali critical pathway ditemukan, jalurjalur lain kemungkinan
kontribusinya kecil dan boleh jadi bisa diabaikan. Perhitungan intake
membutuhkan nilainilai default beberapa variabel faktor pemajanan.
Untuk memulai kajian analisis risiko kesehatan lingkungan diperlukan
memeriksa beberapa data dan informasi yang diperlukan diataranya: Jenis
spesi kimia risk agent, Dosis referensi untuk setiap jenis spesi kimia risk
agent, Media lingkungan tempat risk agent berada (udara, air, tanah,
pangan), Konsen trasi risk agent dalam media lingkungan yang
bersangkutan, Jalurjalur pemajanan risk agent (sesuai dengan media
lingkungannya), Popula si dan subsub populasi yang berisiko, Gangguan
kesehatan (gejalagejala penyakit atau penyakitpenyakit) yang berindikasikan
sebagai efek pajanan risk agent yang merugikan kesehatan pada semua
segmen populasi berisiko

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya
yaitu :
1. Bagaimanakah penjelasan mengenai analisis pajanan (Exposure
Assessment) ?
2. Apa rumus Perhitungan Analisis Pajanan ?
3. Bagaimanakah penjelasan mengenai analisis pemajanan pada aplikasi
desktop ARKL ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai analisis pajanan (Exposure
Assessment)
2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai rumus Perhitungan Analisis
Pajanan
3. Untuk mengetahui penjelasan mengenai analisis pemajanan pada aplikasi
desktop ARKL

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.

2.

2.1. Analisis Pajanan (Exposure Assessment)

Setelah melakukan identifikasi bahaya dan analisis Dose-Respon,


selanjutnya dilakukan Analisis pemajanan yaitu dengan mengukur atau
menghitung intake / asupan dari agen risiko. Intake atau asupan merupakan
jumlah asupan risk agent yang diterima rata-rata sampel per hari (Dirjen
PP&PL, 2012). Untuk menghitung intake digunakan persamaan atau rumus
yang berbeda. Data yang digunakan untuk melakukan perhitungan dapat
berupa data primer (hasil pengukuran konsentrasi agen risiko pada media
lingkungan yang dilakukan sendiri) atau data sekunder (pengukuran
konsentrasi agen risiko pada media lingkungan yang dilakukan oleh pihak
lain yang dipercaya seperti BLH, Dinas Kesehatan, LSM, dll), dan asumsi
yang didasarkan pertimbangan yang logis atau menggunakan nilai default
yang tersedia. Perhitungan Intake membutuhkan nilai nilai Default beberapa
variabel faktor pemajanan (Djafri, 2014 ).

Penilaian pajanan merupakan bagian penting dalam penilaian risiko.


Pemajanan adalah proses yang menyebabkan organisme kontak dengan
bahaya lingkungan berupa risk agent, sebagai jembatan yang
menghubungkan ’bahaya’ dengan ’risiko’. Pemajanan bisa terjadi karena
risk agent terhirup dalam udara, ter telan bersama air dan makanan, terserap
lewat kulit atau kontak langsung dengan tubuh bagi bahaya fisik seperti
radiasi, panas, kebisingan atau getaran. Data untuk penilaian pajanan dapat
diperoleh dari pengukuran langsung (monitoring atau uji petik), model
matematis, atau perkiraan ilmiah lainnya. Analisis pemajanan digunakan
untuk menentukan dosis risk agent yang diterima individu sebagai asupan
atau intake (I).

3
Analisis pemajanan perlu memperhatikan semua rute (inhalasi, ingesi
dan absorpsi) dan media (udara, air, tanah, makanan, minuman) agar total
intake bisa dihitung. Analisis rute pajanan biasanya menghasilkan critical
pathway, yaitu jalur pemajanan yang dominan. Pathway ini menyangkut
media lingkungan apa yang menjadi wahana risk agent itu dan dengan cara
apa zat itu masuk ke dalam tubuh. Sekali critical pathway ditemukan, jalur-
jalur lain kemungkinan kontribusinya kecil dan boleh jadi bisa diabaikan.
Perhitungan intake membutuhkan nilainilai default beberapa variabel faktor
pemajanan. Seharusnya setiap negara mempunyai nilainilai itu sesuai dengan
karakteristik penduduknya. Selama nilai nasional belum tersedia, nilai
default dari negara lain boleh juga digunakan dengan menyertakan beberapa
faktor koreksi dan konversi sesuai kebutuhan untuk penyesuaian dengan
karakteristik antropometri setempat. Misalnya, jika laju inhalasi merupakan
fungsi berat badan, nilai default dengan berat badan tertentu bisa dikonversi
menggunakan berat badan populasi sasaran. Berdasarkan USEPA 1991, nilai
default dapat dilihat pada Tabel 1.

Untuk memulai kajian analisis risiko kesehatan lingkungan diperlukan


memeriksa beberapa data dan informasi yang diperlukan diataranya: Jenis
spesi kimia risk agent, Dosis referensi untuk setiap jenis spesi kimia risk
agent, Media lingkungan tempat risk agent berada (udara, air, tanah, pangan),

4
Konsen trasi risk agent dalam media lingkungan yang bersangkutan, Jalur-
jalur pemajanan risk agent (sesuai dengan media lingkungannya), Popula si
dan subsub populasi yang berisiko, Gangguan kesehatan (gejalagejala
penyakit atau penyakitpenyakit) yang berindikasikan sebagai efek pajanan
risk agent yang merugikan kesehatan pada semua segmen populasi berisiko.

2.2. Rumus Perhitungan Analisis Pajanan

1.
2.
2.1.
2.2.

1.

2.

2.1.

2.2.

2.2.1. Perhitungan intake non karsinogenik (INK)

 Intake pada jalur pemajanan inhalasi (terhirup)

5
 Intake pada jalur pemajanan ingesti (tertelan)

6
1.

2.

2.1.

2.2.

2.2.1.

2.2.2. Perhitungan intake karsinogenik (IK)

 Intake pada jalur pemajanan inhalasi (terhirup)

 Intake pada jalur pemajanan ingesti (tertelan)

7
8
1.

2.

2.1.

2.2.

2.3. Analisis pemajanan pada aplikasi desktop “ARKL”

Hal – hal yang perlu diketahui dan dicermati dalam melakukan analisis
pemajanan pada:

Aplikasi‘desktop’ ARKL adalah sebagai berikut :

 Pada ‘desktop’ ARKL tidak perlu dilakukan pengumpulan data.


 Data yang menjadi dasar perhitungan intake menggunakan data sekunder dan
asumsi.
 Terkait dengan variabel konsentrasi pelu diperhatikan hal sebagai berikut :

 Data sekunder umumnya, dibutuhkan untuk mengetahui konsentrasi agen


risikopada media lingkungan yang mana merupakan hasil pengukuran
yang pernahdilakukan oleh pihak lain pada media lingkungan, wilayah
dan waktu yang sama.
 Pada aplikasi ‘desktop’ ARKL dalam rangkaian studi AMDAL (kajian
ANDAL danRKL - RPL untuk aspek kesehatan masyarakat) suatu
kegiatan, sumber datakonsentrasi dapat merupakan proyeksi perubahan
rona lingkungan yang telahdikaji pada aspek yang lain mis. proyeksi
konsentrasi agen risiko di udara ambienpada tahap operasional kegiatan
atau proyeksi konsentrasi agen risiko di air bersih pada tahap operasional
kegiatan.

 Terkait dengan variabel perhitungan yang lain (R, tE, fE, Dt, Wb, dan tAVG)
asumsi didasarkan pada logika yang rasional atau nilai default yang
sudahtersedia. Adapun nilai default untuk berbagai variabel pada ‘desktop‘
ARKL dapat dilihatpada tabel 9 berikut.

9
10
BAB III
PENUTUP

1.

2.

3.

3.1. Kesimpulan
Analisis pemajanan yaitu dengan mengukur atau menghitung intake /
asupan dari agen risiko. Intake atau asupan merupakan jumlah asupan risk agent
yang diterima rata-rata sampel per hari (Dirjen PP&PL, 2012).
Analisis pemajanan dilakukan setelah melakukan identifikasi bahaya dan
analisis Dose-Respon, Perhitungan intake/ asupan dari agen risiko dibagi dua,
yaitu perhitungan intake non karsinogenik (INK) dan perhitungan intake
karsinogenik (IK)

2
3
3.1
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang
besar bagi kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen PP & PL. 2012. Pedoman Analisis ResikoKesehatan Lingkungan (ARKL).


Kementrian Kesehatan RI.

Djafri, Defriman. 2014. Prinsip dan Metode Analisis Resiko Kesehatan


Lingkungan . Jurnal Kesehatan Masyakat Andalas. ISSN 1978-3833. Vol.8.

http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/download/133/137 Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas | April 2014 - September 2014 | Vol. 8,
No. 2, Hal. 100-104

12

Anda mungkin juga menyukai