Tugas MandiriPAI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mandiri

Mata Kuliah Pengantar Agroindustri

Pengolahan Limbah Kakao

Oleh:
Sean Narendra Adiprojo (195100307111021)
Kelas P

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya Malang
November 2019
Kata Pengantar

Assalamualaikum dan salam sejahtera bagi kita semua


Alhamdullilah puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena dengan
rahmat-Nya tugas makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah pengantar agroindustri
tentang pengolahan limbah.Selain itu dengan adanya makalah ini diharapkan
mahasiswa dan pembaca lebih dapat memahami akan pentingnya pengolahan limbah
agar tidak berdampak buruk kepada lingkungan.Dalam makalah ini juga dibahas
bagaimana cara mengolah limbah terutama pada bidang pertanian yang berfokus pada
limbah kakao.

Jika masih ada kesalahan penulisan,penulis memohon maaf


sebesar-besarnya.Semoga dengan tulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.Terimakasih telah membaca tulisan ini dan penulis sangat terbuka
apabila pembaca ingin memberi saran terhadap penulisan makalah ini.
Malang,15 November 2019
Penulis
Daftar Isi
BAB I............................................................................................................................... 1
A.Latar Belakang............................................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
CTujuan............................................................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................2
BABIII.............................................................................................................................6
A.Kesimpulan.................................................................................................................. 6
B.Saran.............................................................................................................................6
BAB I
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang teknologi menjadi hal yang sangat dipertimbangkan karena
memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia.Selain itu
lama-kelamaan populasi manusia di bumi ini terus meningkat sehingga kebutuhan
yang dibutuhkan manusia semakin banyak.Namun disisi yang lain
kebutuhan-kebutuhan itu ada yang menghasilkan dampak yang tidak baik bagi
lingkungan dan pada akhirnya dampak itu memengaruhi kehidupan manusia.

Jika kita melihat pola kehidupan manusia moderm,kita akan mengamati bahwa kita
menginginkan hasil yangbanyak dengan usaha seminimal mungkin.Hal ini sering kita
jumpai dalam bidang industri contohnya pabrik-pabrik besar.Sehingga industri perlu
untuk meninjau setiap langkah yang dilakukan karena akan berdampak besar diskala
industri walaupun terlihat dampaknya kecil diskala individu.

Dengan adanya makalah ini diharap kita semua dapat lebih memperhatikan tindakan
kita dalam memenuhi kebutuhan manusia modern saat ini.Salah satu yang menjadi
perhatian dalam makalah ini yaitu pengolahan limbah pada kakao.Kakao dipilih karena
limbah kakao memiliki banyak cara utnuk dapat memanfaatkan limbahnya ke berbagai
macam bentuk hasil pengolahan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menanggulangi limbah kakao?
2. Apa saja masalah yang ditimbulkan yang disebabkan oleh limbah kakao?
3. Masalah apa yang ditimbulkan oleh limbak kakao?

C. Tujuan
Tujuan dari pembahasan pengolahan limbah kakao yaitu agar terciptanya lingkungan
yang sehat dan limbah hasil pengolahan dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang
lebih bernilai ekonomis bagi masyarakat.
BAB II
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao paling luas di
dunia dan termasuk negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory Coast dan
Ghana, yakni dengan nilai produksi tahunannya mencapai 572 ribu ton. Berdasarkan
data dari Direktorat Jendral Perkebunan (2006), pada tahun 2003 luas areal penanaman
kakao telah mencapai 917 ribu hektar dan tersebar di seluruh provinsi, kecuali DKI
Jakarta (T. Wahyudi dan P. Rahardjo dalam Rizky D.P).

Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya


cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan
kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Disamping itu kakao juga berperan dalam
mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Pada tahun 2002,
perkebunan kakao telah menyediakan lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi
sekitar 900 ribu kepala keluarga petani yang sebagian besar berada di Kawasan Timur
Indonesia (KTI) serta memberikan sumbangan devisa terbesar ke tiga sub sector
perkebunan setelah karet dan minyak sawit dengan nilai sebesar US $ 701 juta.

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menempati peringkat


ketiga ekspor sektor perkebunan dalam menyumbang devisa negara, setelah komoditas
karet dan CPO. Pada 2006 ekspor kakao mencapai US$ 975 juta atau meningkat 24,2%
dibanding tahun sebelumnya (Suryani dan Zulfebriansyah, 2005). Luas areal
perkebunan kakao di Indonesia pada 2006 mencapai 1,19 juta hektar dengan rata-rata
pertumbuhan lahan 7,4% per tahun. Produksi buah kakao tahun 2006 mencapai 779,5
ribu ton atau tumbuh rata-rata 3,8% per tahun. (Suryani dan Zulfebriansyah, 2005).

Kulit buah kakao (shel fod husk) adalah merupakan limbah agroindustri yang
dihasilkan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) Buah coklat yang terdiri dari 74 %
kulit buah, 2 % plasenta dan 24 % biji. Hasil analisa proksimat mengandung 22 %
protein dan 3-9 % lemak (Nasrullah dan A. Ella, 1993 dalam Baharuddin). Pakar lain
menyatakan kulit buah kakao kandungan gizinya terdiri dari bahan kering (BK) 88 %
protein kasar (PK) 8 %, serat kasar (SK) 40,1 % dan TDN 50,8 % dan penggunaannya
oleh ternak ruminansia 30-40 %
Komponen utama dari buah kakao adalah kulit buah, plasenta, dan biji. Kulit buah
merupakan komponen terbesar dari buah kakao, yaitu lebih dari 70% berat buah masak.
Persentase biji kakao di dalam buah hanya sekitar 27-29%, sedangkan sisanya adalah
plasenta yang merupakan pengikat dari 30 sampai 40 biji.

Perbandingan beberapa komponen pada Tanaman Kakao

Perbandingan beberapa komponen, baik kulit buah, pulp maupun placenta


bermanfaat untuk memberikan nilai tambah pada cokelat. Persentase bagian-bagian di
dalam buah cokelat adalah sebagai berikut:

No Komponen Persen segar Persen kering

1 Kulit 68,5 47,2


2 Placenta 2,5 2,0
3 Biji 29,0 5,8

Pulp sebagai limbah pada fermentasi biji cokelat berguna dalam pembuatan
alkohol dan cocoa jelly.Pulp mengandung 10-15% gula,1% pektin,dan 1,5% asam
sitrat serta senyawa-senyawa lain,seperti kalium,kalsium,magnesium,albuminoid dan
lain-lain(Nasrullah dan Ella,1993)

Salah satu produk hasil samping yang dapat dihasilkan dari cairan lender biji
kakao adalah nata cacao. Produk tersebut hamper sama dengan nata de coco yanga
bahannya berasal dari air kelapa. Dengan proses fermentasi yang serupa yaitu
pemnafaatan bakteri acetobacter xylinum, cairan lender biji kakao dapat menghasilkan
nata. Cara embuatan nata de cacao sama dengan pembuatan nata de coco yaitu relative
sederhanan dan mudah dikerjakan, hanya saja memerlukan suasana yang bersih dan
kondisi yang aseptis.

Faktor yang berpengaruh pada pembuatan nata meliputi sumber gula, suhu
fermentasi, tingkat keasaman medium, lama fermentasi dan aktivitas bakterinya. Gula
merupakan salah satu nutrisi yang sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Sampai pada konsentrasi tertentu penambahan
gula akan meningkatkan pertumbuhan bakteri acetobter xylinum sehingga
pembentukan nata dari hasil perombaan gula menjadi semakin tinggi.
Untuk memperoleh hasil nata de cacao yang lebih putih, dalam pembuatannya
harus dilakukan pengenceran limbah cair biji kakao. Hal ini disebabkan cairan biji
kakao mengandung yang langsung diambil dari pabrik pengolahan biji kakao masih
mengandung kotoran-kotoran dan masih berwarna kuning cokelat. Adapun tujuan
pengenceran media (limbah cair biji kakao) adalah untuk memucatkan warna kuning
cokelat dari limbah cair biji kakao agar nata yang dihasilkan lebih putih.

Tahapan pemutihan bahan:

1. Timbang bahan yang sudah disiapkan.


2. Siapkan larutan pertama berupa air kelapa yang telah diendapkan
dan disaring, ambil 1.060 ml air kelapa. Panaskan sampai mendidih.
3. Tambahkan asam asetat glacial 25% dan 100 gr glukosa. Aduk hingga gula
larut.
4. Buat larutan kedua berupa larutan urea yang dimasukkan dalam 60 ml air
kelapa, kemudian panaskan hingga mendidih
5. Tuang larutan kedua dengan larutan pertama yang telah disiapkan.
6. Pindahkan dalam botol starter dan tutup dengan kapas steril dan tunggu
sampai dingin
7. Tambahkan 10% biakan, agar biakan tumbuh miring pada permukaan gunakan
aquades steril sebanyak 10 ml.
8. Letakkan botol kedalam rak inkubasi selama 6-8 hari sampai terbentuk lapisan
putih pada media.

Tahapan pembuatan nata de cacao adalah:

1. Pulp cacao diiris tipis kemudian dicuci sampai bersih.


2. Bahan dimasukkan ke dalam blander kemudian ditambahkan air
dengan perbandingan 1:15.
3. Setelah diblender bahan disaring untuk memisahkan ampasnya dengan sari
buah.
4. Sari buah ditambahkan sukrosa 75%, amonium sulfat 0,5%, asam asetat hingga
pH mencapai 3,7.
5. Dilakukan pemanasan terhadap medium fermentasi pada suhu 100oC selama
30 menit, kemudian didinginkan.
6. Setelah dingin ditambahkan starter nata kemudian dituang dalam nampan.
7. Medium diinkubasi selama 14 hari, kemudian dilakukan pemanenan nata.
8. Lembaran nata yang terbentuk dicuci dan dipotong kecil-kecil, kemudian
direbus sampai mendidih (suhu 30oC).
9. Air rebusan nata diganti dengan air yang baru dan direndam selama semalam.
Hal ini dilakukan sebanyak 2-3 kali sampai aroma asamnya hilang.
10. Nata direbus dalam larutan gula 25 % selama 20 menit dan direndam selama
semalam. Setelah itu baru dikemas
BAB III
A. Kesimpulan
Limbah kakao dapat dimanfaatkan lagi menjadi sesuatu yang bernilai
salah satu contohnya yaitu pulp kakao yang dijadikan produk seperti nata
decoco.Bagian-bagian lain sepeerit kulit dari kakao sebenarnya juga dapat
dimanfaatkan lagi.Selain itu daun pada tanaman kakao juga dapat
dijadikan kompos.Intinya apabila kita ingin melihat potensi yang dimiliki
oleh tanaman kakao secara menyeluruh,kita dapat memanfaatkannya dan
menjaga lingkungan agar energi yang dimilliki tanaman kakao tidak
terbuang sia-sia.
B. Saran
1. Petani sebaiknya melakukan pengolahan limbah agar bermanfaat dan
memiliki nilai ekonomis
2. Bagi mahasiswa melakukan pembelajaran lebih dalam lagi mengenai
proses pengelolaan limbah kakao
3. Pemerintah setempat lebih memperhatikan lagi mengenai potensi alam
dan melakukan penyuluha kepada masyarakat agar mau mengelola
limbah
Daftar Pustaka
Budianto A,Rumiarto,Fitrianingtyas.2016.PEMANFAATAAN LIMBAH KAKAO
(Theobroma cacao L) SEBAGAI KARBON AKTIF DENGAN AKTIFATOR
TERMAL DAN KIMIA.Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan.Surabaya
Masri,Nurfailla,Ratna E.2018.PEMANFAATAN LIMBAH PULP KAKAO MENJADI
NATA DE CACAO.Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. 4(1):24-33
Purnamawati H,Utami B.2014.PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH KAKAO
(Theobroma cocoa L.) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA RHODAMIN B.
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika.Surakarta

Anda mungkin juga menyukai