Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Struma toksik dapat dibedakan atas dua yaitu struma diffusa toksik dan struma
nodusa toksik. Istilah diffusa dan nodusa lebih mengarah kepada perubahan bentuk
anatomi dimana struma diffusa toksik akan menyebar luas ke jaringan lain. Jika tidak
diberikan tindakan medis sementara nodusa akan memperlihatkan benjolan yang secara
klinik teraba satu atau lebih benjolan (struma multinoduler toksik).
TINJAUAN PUSTAKA
Biasanya dianggap membesar bila kelenjar tiroid lebih dari 2x ukuran normal.
Pembesaran kelenjar tiroid sangat bervariasi dari tidak terlihat sampai besar sekali dan
mengadakan penekanan pada trakea, membuat dilatasi sistem vena serta pembentukan
vena kolateral.
Dampak struma terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid yang
dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ di sekitarnya. Di bagian posterior medial
kelenjar tiroid terdapat trakea dan esophagus. Struma dapat mengarah ke dalam sehingga
mendorong trakea, esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan
disfagia. Hal tersebut akan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi
serta cairan dan elektrolit. Bila pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher
yang besar dapat asimetris atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia.
Perjalanan penyakitnya tidak disadari oleh pasien meskipun telah diiidap selama
berbulan-bulan. Antibodi yang berbentuk reseptor TSH beredar dalam sirkulasi darah,
mengaktifkan reseptor tersebut dan menyebabkan kelenjar tiroid hiperaktif
2.5 Patogenesis
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing
hormone (TRH), yang mengirim sebuah sinyal ke pituitari untuk melepaskan thyroid
stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid
untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja
dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang
berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid.
Pasien juga akan mengeluhkan perasaan seperti palpitasi. Hal ini merupakan
manifestasi gangguan pada system kardiovaskuler atas akibat sinus takikardi
(supraventrikular takikaria). Cardiac output yang meningkat mengakibatkan terjadinya
nadi yang kuat, memanjang, dan aortic murmur dan dapat mengakibatkan angina
maupun gagal jantung yang sudah terdeteksi sebelumnya menjadi lebih parah. Pada
pasien ini didapatkan perasaan sentiasa berdebar-debar tanpa didahului perasaan yang
tidak enak atau lainnya.
Kadar hormone tiroid dapat meningkat apabila kadar TBG meningkat terutama
dalam kondisi kadar estrogen yang meningkat (kehamilan, kontraseptif oral, terapi
hormone replacement, tamoxifen). Juga, dapat berkurang dalam kondisi seperti androgen
tinggi dan sindroma nefrotik. Masalah genetic dan acute illness juga dapat
mempengaruhi kadar hormone tiroid yang berikatan dengan protein dalam darah. Oleh
karena hanya hormone tiroid yang bebas berikatan terdeteksi normal dalam kondisi-
kondisi seperti diatas, adalah disarankan untuk melakukan pemeriksaan hormone tiroid
bebas berikatan dalam rangka menilai kadar hormone tiroid. Pada pasien ini, didapatkan
peningkatan Total T3(ng/mL2.56), Free T4 (5.00ng/dL) dan penurunan hasil TSH
(0.018µIU/mL).
2.6 Gejala
Gejala klinik adanya rasa khawatir yang berat, mual, muntah, kulit dingin, pucat,
sulit berbicara dan menelan, koma dan dapat meninggal.
Gejala dan tanda apakah seseorang menderita hipertiroid atau tidak juga dapat
dilihat atau ditentukan dengan indeks Wayne atau indeks Newcastle yaitu sebagai berikut
:
2.7 Pemeriksaan Laboratorium
– Pasien dengan struma ndular toksik akan didapatkan TSH yang rendah.
– Free T4 akan meningkat atau dalam range referensi
– Beberapa pasien memiliki T4 yang normal dengan peningkatan T3 terjadi pada
5-46% pasien dengan nodul toksik.
Hipertiroid subkinik – Beberapa pasien memiliki TSH rendah dengan T4 bebas dan
total T3 yang normal.
Nuclear scintigraphy
Ultrasonografi
– CT scan berguna pada pasien yang memiliki gejala obstruktif, dapat melihat
kondisi leher, melihat trakea masih paten atau tidak, dan apa terjadi deviasi
trakea karena nodul tiroid.