PENDAHULUAN
Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang
terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara
kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (berpartikel padat)
disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-
partikel padat tersebut.
Dalam ilmu mekanika tanah yang disebut “tanah” ialah semua endapan alam yang
berhubungan dengan teknik sipil, kecuali batuan tetap. Batuan tetap menjadi ilmu tersendiri
yaitu mekanika batuan (rock mechanics). Endapan alam tersebut mencakup semua bahan,
dari tanah lempung (clay) sampai berangkal (boulder).
Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil,
disamping itu tanah berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Jadi seorang
ahli teknik sipil harus juga mempelajari sifat-sifat dasar dari tanah, seperti asal usulnya,
penyebaran ukuran butiran, kemampuan mengalirkan air, sifat pemampatan bila dibebani
(compressibility), kekuatan geser, kapasitas daya dukung terhadap beban dan lain-lain.
Jadi Mekanika Tanah (Soil Mechanics) adalah cabang dari ilmu pengetahuan yang
mempelajari sifat fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah tersebut bila menerima
bermacam-macam gaya. Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair
yang sangat panas. Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku.
Karena proses fisika (panas, ding in, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi
butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh
proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat
berubah dari batu aslinya.
Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari tempat
terjadinya yang disebabkan oleh Miran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah yang
tidak pindah dari tempat terjadinya. Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam
dan berulang. Batu menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa menjadi
batu karena proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menjadi batu jenis lain karena panas,
tekanan, dan larutan.
Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada hubungan yang
erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli menyatakan berat tanah dalam istilah
kerapatan butir-butir yang menyusun tanah. Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan
solum tanah padat dan disebut kerapatan butir. Dalam sistem metrik kerapatan butir biasanya
dinyatakan dengan istilah gram persentimeter kubik. Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat
beratnya 2,6 gram kerapatan butir ialah 2,6 gram persentimeter kubik.
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral
padat yang tidak tersementasikan (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik
yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas mengisi ruang-
ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah berasal dari pelapukan batuan
dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan
tanah dikenal sebagai pedogenesis. Dua cara yang umum digunakan untuk mendapat distribusi
ukuran partikel-partikel tanah, yaitu: analisisi ayakan dan analisis hidrometer.
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah
dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang
bekerja. Sehingga kita dapat memahami pergerakkan yang terjadi di dalam tanah. Ilmu mekanika
tanah ini sebenarnya dipelajari di dalam teknik sipil, sebab erat kaitannya dengan pondasi
bangunan yang kokoh. Namun, pemahaman mekanika tanah ini juga dapat membantu di dalam
bidang pertanian. sebab, pengolahan tanah yang erat kaitannya dengan bercocok tanam pun
merupakan rekayasa mekanik tanah. Sifat mekanik ini berpengaruh besar dalam kegiatan
bercocok tanam.
Salah satu pokok perhatian dalam mekanika tanah adalah kadar air. Dan untuk
memisahkan antara tanah dan air, di gunakan uji kadar air untuk menghilangkan airnya. Kadar
air dinyatakan dalam persen volume yaitu presentase volume air terhadap volume tanah.
sentuhan dan perhatian kita. Tanah merupakan tubuh alam dimana tumbuhan dapat hidup.
Manusia menikmati dan menggunakan tumbuhan karena manfaatnya untuk dimakan oleh
manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu juga menjadi sumber bahan makanan, pakaian
dan bangunan, serta tumbuhan juga dapat memberikan keindahan bagi manusia. Maka dari itulah
kualitas tanah dan jenisnya sangat menentukan kualitas dari tumbuhan yang tumbuh di atasnya
dan juga hewan yang berada di atas tanah itu.
Kadar air tanah berperan dalam proses pembentukan tanah, yaitu pelarut yang dapat
mempercepat reaksi dalam tanah. Air tanah juga berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam
tanah. Kadar air tanah dapat dinyatakan dengan bermacam-maacam cara, yaitu perbandingan
berat air tanah terhadap berat basah, perbandingan berat air tanah kering dan perbandingan
volume air terhadap volume tanah. Koefisien air tanah merupakan koefisien yang menunjukan
potensi ketersediaan air tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman, terdiri dari: 1) jenuh atau
retensi maksimum; 2) kapasitas lapangan; 3) koefisien layu; 4) koefisien higroskopis (Kemas Ali
Hanafiah, 2004). Air tanah juga mengandung garam-garam yang terlarut. Larutan ini penting
sebagai medium yang menyerap unsur hara.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Bulk density ( berat isi ) adalah perbandingan berat tanah kering dengan
suatu volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umunya dinyatakan dalam
gram/cm3.Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan isi.
Yang paling sering di pakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot
isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat-alat pertanian, tekstur, struktur,
dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan-
perhitangan seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi pemupukan dan,
pengolahan tanah. ( Foth, 1987 ).
Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi
parikel-partikel tanah. Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan
partkel-partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan
nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi)
tanah,dan untuk pertumbuhan akar tersebut. (Pearson et al, 1995).
Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan kandungan bahan
organik.Bulk Density dapat cepat berubah karena pengolahan tanah dan praktek
budidaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Bulk Density salah satunya
adalah Bahan organik tanah, dimana tanah dengan kandungan bahan organik
tinggi akan memiliki nilai Bulk Density rendah begitupula sebaliknya, selain itu
Bulk Density juga dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar air tanah dan bahan
mineral tanah (Sutedjo, 2002). Nilai dari berat volume Bulk Density dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan bahan organik tanah, porositas dan
kepadatan tanah. Untuk tanah berstruktur halus mempunyai porositas tinggi dan
berat tanah yang lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik
memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari
pada mineral bahan organik yang memperbesar porositas (Hardjowigeno, 2003).
Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding
dengan tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan
tergantung pada bahan organik dan kelembaban tanah. Berat isi menggambarkan
keadaan, struktur dan porositas tanah.
Pengaruh sifat-sifat fisik tanat dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan
tanaman dengan berat isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena
bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral, dan bahan organik
memperbesar porositas tanah. (Madjid, 2010). Timbulnya proses pembentukan
struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan Bulk
Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki
nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung
dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air
pada saat pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara
0,2–0,6 gr/cm3. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik
jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan
tanah(Andri, 2011)Semakin masuk ke dalam profil tanah, kerapatan massa tanah
semakin naik. Tampaknya ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah
dan penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan oleh berat lapisan atasnya.
Tanah semakin mendapat tekanan dan akhirnya mempengaruhi penentuan
kebutuhan air irigasi pemupukan dan, pengolahan tanah. (Sutedjo,2002).
Ruang pori dalam tanah dapat dihitung dari kerapatan isi dan kerapatan
partikel. Tanah yang berpasir biasanya mempunyai kerapatan isi yang lebih besar
dibandingkan dengan tanah – tanah yang berliat. Sehingga dapat diartikan bahwa
dalam kondisi kering, tanah berpasir memiliki volume yang diisi ruang pori lebih
rendah. Ruang pori total pada tanah berpasir semakin rendah tetapi sebagian besar
dari pori – pori itu terdiri dari pori – pori yang besar yang sangat efisien dalam
lalu lintas air maupun udara. Persentase volume yang ditempati oleh pori – pori
kesil, dalam tanah – tanah berpasir adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas
memegang air yang rendah. Sebaliknya, pada topsoil bertekstur halus, memiliki
lebih banyak ruang pori total yang sebagian besar terdiri dari pori – pori kecil,
sehingga tanah dapat memegang air dengan kapasitas besar.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari paper ini adalah antara lain
4.1.1 Mekanika Tanah (Soil Mechanics) adalah cabang dari ilmu pengetahuan
yang mempelajari sifat fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah
tersebut bila menerima bermacam-macam gaya
4.1.2 Kadar air tanah dapat dinyatakan sebagai perbandingan berat air tanah
terhadap berat tanah basah, perbandingan berat air tanah terhadap berat
tanah kering, dan perbandingan volume air tanah terhadap volume tanah.
4.1.3 Tanah-tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah
dibandingkan dengan tanah mineral
4.1.4 Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang dapat
ditempati oleh udara dan air, serta merupakan indikator kondisi drainase dan
aerasi tanah
4.1.5 Ketiga unsur sifat tanah tersebut sangat berpengaruh bagi sistem dan kondisi
tanah yang akan diuji, karena menentukan banyak hal didalamnya.
4.2 Saran
Adapun saran terhadap mata kuliah biofisika dan mekanika tanah yaitu
agar setiap mahasiswa lebih memahami dan mengulang pelajaran di rumah dan
semoga ilmu biofisika dan mekanika tanah dapat diterapkan dan diaplikasikan
pasca kampus.
Daftar Pustaka