Anda di halaman 1dari 3

1.

Blue Bird
Blue Bird adalah perusahaan transportasi yang telah berdiri berpuluh-puluh tahun.
Di tengah persaingan ketat dunia transportasi, Blue Bird terus berinovasi melalui
transformasi digital untuk melayani pelanggan. Blue Bird telah memulai adopsi digital
dengan meluncurkan aplikasi pemesanan digital di Blackberry sejak pertengahan tahun
2011, dan dikembangakan ke platform Android dan IOS dengan aplikasi MyBlueBird
pada tahun 2014 bagi kemudahan pemesanan. Tak berhenti di situ, sejak awal tahun 2000
kami sudah mengimplementasi teknologi GPS dan transmisi data pada armada bluebird
dan dilanjkutkan dengan menerapkan sistem IoT di tahun 2020 untuk keamanan
pengemudi dan pengguna serta pengembangan aplikasi pengemudi bagi kemudahan
operasional pengemudi.
Transformasi digital bermuara pada penyediaan solusi mobilitas melalui tiga
pilar: Multi-Channel untuk meningkatkan aksesibilitas, Multi-Payment untuk
memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam transaksi, serta Multi-Product, guna
memberikan pilihan layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Langkah tersebut
kami rangkum dalam pembaruan aplikasi pemesanan MyBlueBird dengan 20 fitur baru,
yang merupakan jawaban dari kebutuhan serta masukan pengguna setia Bluebird Group.
Efektifitas operasional pengemudi juga menjadi perhatian kami. Seiring dengan
peremajaan aplikasi pemesanan, Blue Bird juga memperbarui aplikasi pengemudi. Blue
Bird menyadari pengemudi sebagai garda terdepan juga harus dibekali fasilitas yang
mumpuni. Oleh sebab itu Blue Bird menghadirkan 17 fitur baru dalam aplikasi
pengemudi untuk memudahkan proses administrasi kerja serta operasional sehari-hari.
Armada juga dilengkapi perangkat Internet of Things (IoT) dalam rangka memberikan
efektifitas dan kenyamanan pengemudi maupun pengguna. Teknologi IoT tersebut
merangkum argometer digital, Global Positioning System (GPS), sistem komunikasi
dengan operator pusat, sistem pembayaran non-tunai, serta sistem yang dapat
memberikan informasi mengenai kondisi-kondisi vital armada, termasuk di dalamnya
alarm batas kecepatan pengemudi. 
Kinerja keuangan PT. BlueBird setelah kerjasama dengan PT. Karya Anak
Bangsa dalam fitur layanan Go-BlueBird belum mampu membuat performa kinerja
keuangan PT. BlueBird naik secara signifikan. Dari penyajian laporan keuangan tahun
2016 – 2019 penurunan dalam segi aset lancar sebesar Rp 513.648 dan kenaikan sebesar
Rp 667.290. Penurunan terjadi dari segi liabilitas jangka pendek sebesar Rp 545.600 dan
naik sebesar Rp 370.703 (Dalam jutaan rupiah). Jika dianalisis dari rasio likuiditas PT.
BlueBird masih mampu untuk membiayai kewajiban dalam setiap tahun.

2. Netflix
Mengutip dari britannica, perusahaan Netflix didirikan oleh Marc Randolph dan
Reed Hastings pada 29 Agustus 1997 di California, Amerika Serikat. Awalnya, mereka
memiliki ide untuk menyediakan layanan penyewaan DVD. Penyewaan ini bertujuan
agar setiap orang dapat menonton film sepuasnya dan DVD akan langsung dikirim ke
rumah melalui pos. 
Satu tahun kemudian, tepatnya pada 14 April 1998 mereka meluncurkan
situs Netflix.com yang memungkinkan pelanggan untuk menyewa maupun membeli DVD
secara online. Kemudian pada 1999, Netflix kembali mengembangkan layanannya
dengan menawarkan penyewaan film dengan skema pembayaran biaya bulanan yang
terjangkau, tanpa batas waktu, tanpa biaya keterlambatan, atau tanpa batas waktu
penyewaan bulanan. Strategi ini berhasil mendapatkan 600.000 pelanggan di Amerika
Serikat dalam waktu tiga tahun. 
Platform ini pun semakin berkembang sampai akhirnya pada 2005, Netflix telah
memiliki 4,2 juta pelanggan. Selain itu, mulai banyak pula studio Hollywood yang
menawarkan film atau seriesnya untuk disewakan melalui Netflix. Pada tahun 2007
Netflix memulai layanan Digital pertamanya yang dapat diakses melalui Internet. Pada
tahun-tahun selanjutnya, Netflix pun semakin terbang tinggi. Jika sebelumnya hanya
dikenal di Amerika, pada akhir 2015 lalu, telah tercatat platform streaming film ini dapat
diakses di 60 negara. Tidak perlu waktu yang lama, pada 2016, Netflix berhasil
menjangkau 190 negara, salah satunya adalah Indonesia.
Netflix melakukan banyak proses marketing untuk bisa mencapai kesuksesan
sekarang ini, seperti melakukan strategi Digital Marketing dengan menayangkan iklan-
iklan pada mesin pencari internet, bahkan melakukan kolaborasi dengan perusahaan
produksi film. Terbukti per tahun 2020 Netflix telah memiliki 167 juta pengguna di
seluruh dunia. Pendapatan Netflix paling berasal dari segmen streaming sebesar
US$29,52 miliar. Nilai tersebut naik 19% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang
sebesar US$24,76 miliar. Sedangkan, pendapatan dari segmen penjualan DVD sebesar
US$182,35 juta. Jumlah itu mengalami penurunan 24% dari tahun 2020 yang senilai
US$239,38 juta.  Melihat trennya, jumlah pendapatan Netflix di dunia terus tumbuh
setiap tahunnya. Pada 2011, jumlah pendapatan Netflix di dunia hanya berjumlah US$3,2
miliar. Nilainya telah naik sembilan kali lipat pada tahun lalu.

Anda mungkin juga menyukai