Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajamen Pemasaran


Manajemen pemasaran meliputi dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, siklus pengendalian dari ragam
program yang dirancang menciptakan, membangun, dan memelihara menguntungkan
dengan pembeli pertukaran yang sasaran untuk mencapai tujuan. Sedangakan manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengarahan, dan
pengawasan1.
Menurut (Diana dan Tjiptono, 2020:3) pemasaran adalah proses menciptakan,
mendistribusikan, mempromosikan, dan menetapkan harga barang, jasa dan gagasan
untuk memfasilitasi relasi pertukaran yang memuaskan dengan para pelanggan dan untuk
membangun dan mempertahankan relasi yang positif dengan para pemangku
kepentingan dalam lingkungan yang dinamis2. Menurut (Kotler dan Armstrong, 2016)
“Marketing as the process by which companies create value for customers and build
strong customer relationships in order to capture value from customers in return”3.
Pemasaran merupakan proses manajeral yang menjadikan individu atau kelompok
mendapatkan yang di inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Pemasaran suatu
barang atau produk memiliki secara umum memiliki sasaran. Sasaran dari pemasaran
adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga
menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan
pelanggan4.
Konsep Marketing sebenarnya adalah untuk memaksimalkan keuntungan atau
laba, dengan cara meningkatkan penjualan dengan cara berupaya memenuhi kebutuhan
konsumen sebanyak-banyaknya dan mengalahkan kompetitor yang ada.5 Fokus utama
1
Sari, D. C., Wardhana, A., Darwin, M., Sulaiman, E., Rahmawan, G., Ridwan, M., ... & Sangadji, S. S.
(2021). Manajemen Pemasaran. Media Sains Indonesia.
2
Diana, A., & Tjiptono, F. (2020). Pemasaran. Andi: Yogyakarta
3
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th Editi). England: Pearson Education Limited.
4
Sudarsono, H. (2020). Manajemen Pemasaran. Pustaka Abadi.
5
Nurmin Arianto, S. E. MANAJEMEN PEMASARAN. Cipta Media Nusantara.
dari marketing adalah berusaha menjangkau konsumen dan memahami kebutuhan
konsumennya. Oleh karena itu, bisnis atau perusahaan yang berhasil adalah perusahaan
yang memiliki strategi marketing yang baik. Dari definisi dan konsep marketing diatas,
cukup jelas bahwa tujuan marketing yang dijabarkan oleh (Kasmir, 2015)6:
a. Memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang
konsumsi, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli produk secara
berulang (repurchase).
b. Memaksimalkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang
diinginkan konsumen. Konsumen yang merasa puas akan menjadi ujung tombak
pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada calon pembeli
lainnya melalui cerita (word of mouth).
c. Memaksimalkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai
jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan.
d. Memaksimalkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada
nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
e. Menguasai pasar dan mengalahkan kompetitor.
f. Memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya baik untuk barang atau jasa.
Tujuan utama dalam konsep pemasaran adalah konsumen merasa puas terhadap
apa-apa yang diinginkan. Manajerial pemasaran sering digambarkan sebagai "seni
menjual produk. Dalam suatu perusahaan/organisasi perlu. mempertimbangkan operasi
jangka pendek dan jangka panjang dan mempertinmbangkan secara mendalam serta
matang dalam mengelola pemasaran barang dan jasa7. Sehingga Untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan jangka pendek dan jangka panjang tersebut, maka perusahaan
harus mengkoordinasi seluruh aktifitas antar departemen yaitu departemen produksi,
departemen keuangan, akuntansi, personalia dan hubungan masyarakat. Pemasaran
meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang
bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli,
baik yang aktual maupun yang potensial.
Fungsi pemasaran dapat diukur dari segi kualitas produk yang dipasarakan,
kesesuaian harga yang diberikan kepada konsumen, ketepatan waktu pengiriman barang,
kelangsungan hidup produk dapat diukur dengan melihat perusahaan memanfaatkan
6
Kasmir, S. E. (2015). Studi Kelayakan Bisnis: Edisi Revisi. Prenada Media.
7
Sari, O. H., Halim, F., Tanjung, R., Permadi, L. A., Prasetio, A., Hasnidar, H., ... & Simarmata, J.
(2021). Manajemen bisnis pemasaran. Yayasan Kita Menulis.
kelebihan kapasitas yang dihadapinya. Dalam fungsi manajemen pemasaran terdapat
kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan
lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk
merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi. Kesuksesan bisnis
dalam pemasaran adalah apabila suatu perusahaan mampu melakukan penjualan
produknya sesuai dengan target yang ditentukan oleh perusahaan, bahkan melebihi target
dari volume penjualan yang telah ditetapkan perusahaan8.
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (terdiri dari kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan koordinasi)
serta mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan
organisasi secara efesien dan efektif. Sehingga suatu manajemen pemasaran tidak hanya
tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga sampai kepada konsumen 9. Proses
pemasaran masuk ke dalam tiga kegiatan manajemen, yaitu10:
1. Mendapatkan pelanggan baru (acquire)
Didapatkan dengan memberikan kemudahan akses informasi, inovasi baru dan
pelayanan yang menarik.
2. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhance)
Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian
layanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan cross
selling dan up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost).
3. Mempertahankan pelanggan (retain)
Usaha untuk mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan dan
memenuhi keinginan pelanggan.
2.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu
perusahaan, dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi
respon pasar sasaran. Sebelum kita membahas semua elemen bauran pemasaran, dan
untuk menghindari kebingungan antara 4p (product, price, place, promotion), 7p
(product, price, place, promotion, people, process, physical evidence) dan bahkan 4c

8
Indrasari, M. (2019). PEMASARAN DAN KEPUASAN PELANGGAN: pemasaran dan kepuasan pelanggan.
Unitomo Press.
9
Wijoyo, H. (2021). Manajemen Pemasaran. Insan Cendekia Mandiri.
10
Halim, F., Kurniullah, A. Z., Butarbutar, M., Efendi, E., Sudarso, A., Purba, B., ... & Novela, V.
(2021). Manajemen Pemasaran Jasa. Yayasan Kita Menulis.
(customer value, cost, convenience, communication). Faktor-faktor dalam bauran
pemasaran11:
1. Produk
Produk adalah barang yang dibuat atau diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan sekelompok orang tertentu. Produk ini tidak berwujud atau
berwujud karena bisa dalam bentuk jasa atau barang. Kita harus memastikan
memiliki jenis produk yang tepat yang sesuai dengan pasar kita. Jadi selama
fase pengembangan produk, pemasar harus melakukan penelitian ekstensif
mengenai siklus hidup produk yang mereka ciptakan.
2. Harga
Harga produk pada dasarnya adalah jumlah yang dibayar pelanggan
untuk menikmatinya. Harga merupakan komponen yang sangat penting dalam
definisi bauran pemasaran. Ini juga merupakan komponen yang sangat penting
dari rencana pemasaran karena ini menentukan keuntungan dan kelangsungan
hidup perusahaan. Menyesuaikan harga produk memiliki dampak besar pada
keseluruhan strategi pemasaran serta sangat mempengaruhi penjualan dan
permintaan produk.
3. Tempat
Penempatan atau distribusi merupakan bagian yang sangat penting.
Perusahaan harus memposisikan dan mendistribusikan produk di tempat yang
mudah diakses oleh pembeli potensial. Hal tersebut datang dengan
pemahaman yang mendalam tentang target pasar perusahaan, pahami mereka
dari dalam dan kita akan menemukan posisi dan saluran distribusi yang paling
efisien yang dapat berbicara langsung dengan pasar kita. Secara umum ada 3
strategi distribusi, yaitu:
a. Distribusi intensif
b. Distribusi eksklusif
c. Distribusi selektif
4. Promosi
Promosi merupakan komponen pemasaran yang sangat penting karena
dapat meningkatkan brand recognition dan penjualan. Promosi terdiri dari
berbagai elemen seperti:

11
Musfar, T. F., & SE, M. (2020). Buku Ajar Manajemen Pemasaran: Bauran Pemasaran sebagai Materi
Pokok dalam Manajemen Pemasaran. Media Sains Indonesia.
a. Periklanan
b. Promosi penjualan
c. Hubungan masyarakat
d. Publisitas
e. Event sponsorship
f. Penjualan langsung

2.2 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran adalah pola keputusan yang terintegrasi organisasi yang
menentukan pilihan penting mengenai produk, pasar, kegiatan pemasaran dan sumber
daya pemasaran dalam penciptaan, komunikasi dan / atau pengiriman produk yang
menawarkan nilai kepada pelanggan dalam pertukaran dengan organisasi dan dengan
demikian memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan tertentu 12. Sejalan dengan
ini, literatur pemasaran secara luas menunjukkan bahwa upaya pemasaran perusahaan
berdampak pada pasar dan kinerja ekonominya melalui perumusan dan penerapan pola
spesifik penyebaran sumber daya yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran di
pasar sasaran.
Penetapan tujuan dan sistem pengembangan strategi pemasaran digunakan
sebagai kerangka pengambilan keputusan yang berorientasi masa depan untuk
menentukan tujuan yang diinginkan dan mengidentifikasi serta memilih opsi strategi
pemasaran yang memungkinkan tercapainya tujuan tersebut, diikuti oleh periode
berlakunya di mana perusahaan berusaha untuk mengoperasionalkan keputusan strategi
pemasaran yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan13.

2.3 Market Penetration


Strategi pemasaran dipandang sebagai kerangka penting yang membantu agar
berkonsentrasi pada sumber daya tak terbatas untuk menambah manfaat dan
mempertahakan keunggulan kompetitif. Strategi pemasaran hanyalah sebuah cara
perusahaan merencanakan untuk mencapai tujuan pemasaran dengan berfokus pada
segmen pasar tertentu. dengan mencapai tujuan pemasaran ini, perusahaan juga mencapai
tujuan secara keseluruhan. Ada berbagai strategi pemasaran yang dapat diadopsi oleh
12
Morgan, N. A., Whitler, K. A., Feng, H., & Chari, S. (2019). Research in marketing strategy. Journal of the
Academy of Marketing Science, 47(1), 4-29.
13
Samiee, S., Katsikeas, C. S., & Hult, G. T. M. (2021). The overarching role of international marketing:
Relevance and centrality in research and practice. Journal of International Business Studies, 52(8), 1429-1444.
perusahaan, salah satunya adalah The Ansoff Matrix yang dikembangkan oleh Igor
Ansoff untuk membantu perusahaan agar tumbuh dengan menggunakan produk-produk
baru dari pasar yang telah ada atau sebaliknya. Matriks yang dikembangkan oleh Ansoff
memiliki empat strategi utama. Strategi ini meliputi penetrasi pasar, pengembangan
produk, pengembangan pasar dan diversifikasi14.
Penetrasi pasar mengasumsikan bahwa ada permintaan yang belum terpenuhi
dalam pasar dan konsumen masih mempunyai sumber daya yang belum digunakan. Hal
ini dapat dicapai dengan cara mendapatkan pembeli yang lebih banyak dari pasar sasaran
yang sama atau membuat pembeli yang telah ada lebih sering membeli produk yang telah
ada. Satu faktor terbesar dari nilai penetrasi pasar adalah kapasitasnya untuk berhasil dan
memberikan keuntungan dengan cara mengendalikan dan menyesuaikan dengan
permintaan pasar, penjualan, dan tanggapan pasar melalui manajemen merek, penetapan
harga, pengemasan, dan promosi15.
Strategi memasuki pasar memiliki tujuan untuk meningkatkan konsumsi,
meningkatkan daya saing produk yang ada di pasar perusahaan dagang saat ini, dalam
rangka berupaya meningkatkan pangsa pasar produk yang ada melalui peningkatan
upaya pemasaran. Strategi penetrasi pasar banyak digunakan sebagai strategi individual
dan dihubungkan dengan strategi lainnya. Penetrasi pasar meliputi peningkatan jumlah
penjual, peningkatan biaya periklanan, penawaran promosi penjualan secara luas, atau
peningkatan upaya hubungan masyarakat.
Strategi penetrasi pasar dalam matrik Ansoff dikenal sebagai strategi yang sedikit
beresiko terhadap kondisi usaha untuk mencoba menembus pasar yang telah ada.
Penetrasi pasar dapat melibatkan pemerolehan pelanggan baru namun harus pada pasar
yang telah ada. Tujuannya adalah untuk mendapatkan produk atau jasa dengan cepat dan
menangkap bagian besar dari pasar. Penetrasi pasar juga merupakan ukuran dari
persentase pasar bahwa produk atau layanan dapat diterima oleh pelanggan, dengan kata
lain maksud dari penetrasi pasar adalah untuk memperluas pangsa pasar (market share)
dalam pasar yang telah ada. Untuk mewujudkan penetrasi pasar, pemasar harus membuat
strategi sebagai berikut (Ihalauw, 2017):
1. Kebertahanan Pelanggan (Customer Retention)
2. Penjualan ke Pelanggan telah Ada (Sales to Existing Customer)
14
Ihalauw, J. J. 2017. Strategi pemasaran. Salatiga: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana.
15
Hooley, G., Saunders, J., & Piercy, N. 2012. Marketing strategy & competitive positioning. England: Pearson
Education Limited.
3. Inovasi Penggunaan (Use Innovation)
4. Meningkatkan Pangsa Pasar telah Ada (Increasing of the Existing Market)
5. Pemasaran Menentang Arus (Upstream Marketing)

2.4 Owned Media


Owned Media adalah rumah bagi konten dan bertindak sebagai cahaya penuntun
bagi model POEM. Karena Owned Media menjalankan kontrol penuh atas properti yang
dimiliki, perusahaan memiliki kebebasan untuk mengubah strategi konten dan mengelola
jadwal penerbitan sesuai dengan ketersediaan sumber daya16.
Owned Media mengikuti strategi pull marketing (untuk meningkatkan permintaan
produk), berbeda dengan media berbayar. Alih-alih membujuk audiens untuk mengambil
tindakan sebelum memberi mereka nilai apa pun (push marketing), ini lebih dulu
memberikan nilai, seringkali dalam bentuk konten, dan memungkinkan audiens untuk
bertindak kapan saja mereka mau.
Owned media disebut sebagai kunjungan situs web yang mewakili metrik
aktivitas pelanggan (Srinivasan et al. 2016).17 Situs web sebagian besar dimiliki dan
dikelola oleh perusahaan dan menyediakan platform bagi pelanggan untuk memulai
kontak dengan perusahaan. Di media yang dimiliki, perusahaan tidak membayar pihak
luar untuk membuat/mempromosikan konten digital. Media yang dimiliki dapat
memengaruhi penjualan baru dan pengulangan penjualan karena konten yang berbeda
dan diperbarui dapat memengaruhi niat pembeli secara positif (Stephen dan Galak
2012).18 Di situs web perusahaan menarik pelanggan melalui siaran pers, video, dan
podcast. Aktivitas media semacam itu semakin banyak dimanfaatkan oleh pembeli yang
beroperasi di negara berkembang (Jobs 2012).19 Oleh karena itu, pemasar digital
memberikan perhatian yang sama pada owned media dengan aktivitas media berbayar
(Alavi 2016).20
Keberhasilan strategi Owned Media dapat menimbulkan efek domino pada model
POEM. Jika secara konsisten menghasilkan konten yang didorong oleh nilai dan menarik
16
Deshpande, I,. (2021). What is Owned Media? Definition, Process, Best Practise, and Examples.
17
Srinivasan, S., Rutz, O. J., & Pauwels, K. (2016). Paths to and off pur- chase: Quantifying the impact of
traditional marketing and online customer activity. Journal of the Academy of Marketing Science, 44(4), 440–
453.
18
Stephen, A. T., & Galak, J. (2012). The effects of traditional and social earned media on sales: A study of a
microlending marketplace. Journal of Marketing Research, 49(5), 624–639.
19
Jobs, C. (2012). A comparative analysis of the adoption rates of social networking and microblogging
between industrialized and develop- ing nations. Journal of International Business Research, 11(1), 107– 118.
20
Alavi, S. (2016). New paradigm of digital marketing in emerging mar- kets: From social media to social
customer relationship manage- ment. International Journal of Management Practice, 9(1), 56–73.
untuk blog dan jalan lain yang dimiliki. Maka, dapat menarik media yang diperoleh
dalam berbagai format seperti wawancara, posting tamu, undangan podcast, kolom surat
kabar/publikasi eksklusif, dan sebagainya. Jenis Owned Media sebagai berikut:
1. Situs Web, Blog, Aplikasi
Situs web dan blog adalah media milik utama. Begitu pula dengan aplikasi seluler
dan situs web seluler sama pentingnya. Sementara produk dan model bisnis
menentukan utilitas aplikasi/situs seluler, perusahaan juga dapat
menggunakannya untuk mendistribusikan konten. Situs web, blog, dan aplikasi
bertindak sebagai sumber utama untuk membangun suara dan nada merek yang
menjadi jalan pertama di mana konten akan dipublikasikan. Media tersebut dapat
bertindak sebagai ruang pers/ruang berita, sumber informasi untuk audiens.
2. Pemasaran Email
Strategi pemasaran email yang terdefinisi dengan baik dapat membantu
mempromosikan konten baru, pembaruan produk, penawaran atau kursus
eksklusif melalui email langsung kepada pelanggan. Pemasaran email bertindak
sebagai bagian dari properti web yang ditujukan kepada audiens dengan ajakan
bertindak dan untuk meningkatkan ingatan merek.
3. Forum
Meskipun forum mungkin telah kehilangan keunggulannya karena munculnya
platform media sosial, mereka masih efektif dalam membangun komunitas.
Dengan menggunakan perangkat lunak forum yang dihosting sendiri, organisasi
dapat mengembangkan forum untuk diri mereka sendiri dan memulai aktivitas
distribusi konten dan pembangunan komunitas.
4. Media Sosial
Merek secara efektif menggunakan saluran media sosial untuk membuat dan
mendistribusikan konten. Itu dapat dilakukan dengan membuat profil/halaman
resmi atau grup/komunitas di berbagai platform media sosial.

2.5 Financial Technology


FinTech adalah subjek lintas disiplin yang menggabungkan Keuangan,
Manajemen Teknologi dan Manajemen Inovasi21. Definisi tersebut dapat dijabarkan lebih
lanjut sebagai setiap ide inovatif yang meningkatkan proses layanan keuangan dengan
21
Leong, K., & Sung, A. (2018). FinTech (Financial Technology): what is it and how to use technologies to
create business value in fintech way?. International Journal of Innovation, Management and Technology, 9(2),
74-78.
mengusulkan solusi teknologi sesuai dengan situasi bisnis yang berbeda, sementara ide
tersebut juga dapat mengarah pada model bisnis baru atau bahkan bisnis baru.
FinTech mencakup inovasi digital dan inovasi model bisnis berbasis teknologi di
sektor keuangan. Inovasi tersebut dapat mengganggu struktur industri yang ada dan
mengaburkan batas-batas industri, memfasilitasi disintermediasi strategis, merevolusi
cara perusahaan yang ada menciptakan dan memberikan produk dan layanan,
menyediakan pintu gerbang baru untuk kewirausahaan, mendemokratisasi akses ke
layanan keuangan, tetapi juga menciptakan tantangan privasi, peraturan, dan penegakan
hukum yang signifikan22. Contoh inovasi yang menjadi pusat FinTech saat ini termasuk
mata uang kripto dan blockchain, sistem penasihat dan perdagangan digital baru,
kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, pinjaman peer-to-peer, pendanaan
kerumunan ekuitas, dan sistem pembayaran seluler.
Ada berbagai aplikasi FinTech dan aplikasi tersebut dapat diklasifikasikan ke
dalam kategori yang berbeda. Dalam makalah ini, kami mengklasifikasikan aplikasi
FinTech ke dalam empat proses bisnis operasional utama: i) pembayaran, ii) layanan
konsultasi, iii) pembiayaan dan iv) kepatuhan. Menurut klasifikasi tersebut, kami
membahas lebih lanjut apa yang akan menjadi teknologi yang muncul di FinTech dan
bagaimana kemungkinan teknologi tersebut dapat menciptakan nilai bisnis.
1. Pembayaran
Pembayaran nontunai menjadi tren perkembangan utama. Semakin
banyak perusahaan telah mengembangkan solusi pembayaran terkait untuk
pelanggan mereka. Karena lebih banyak solusi pembayaran memungkinkan
pengguna untuk proses pembayaran elektronik yang lancar, arah yang muncul
untuk studi masa depan termasuk teknologi transmisi data, masalah keamanan,
pengalaman pengguna, teknik analitik data, dll.
2. Layanan Konsultasi
Layanan konsultasi mengacu untuk memberikan saran kepada
pengguna sesuai dengan seperangkat aturan dan kriteria. Dalam makalah ini,
layanan konsultasi mencakup semua jenis layanan terkait, seperti saran
investasi, konsultasi manajemen aset, layanan asuransi, dukungan pelanggan,
dan pengambilan keputusan manajemen.
3. FinTech dalam Pembiayaan
22
Danilevičienė, I., Sakalauskas, M., & Neverauskienė, L. O. (2021). Assessment of the financial technologies
influence on county’s competitiveness. International journal of social science and economic research, 6(1),
220-236.
Pembiayaan mengacu pada setiap tindakan memperoleh dana untuk
kegiatan bisnis dari sumber yang berbeda. Ada berbagai sumber keuangan
tradisional, seperti keluarga, pinjaman bank, keuntungan, modal ventura,
waralaba, dana pemerintah, pasar saham, surat utang, obligasi dan lain-lain,
dll. Perkembangan FinTech memberikan banyak alternatif cara pembiayaan
baru, yaitu, saluran pembiayaan yang berada di luar sistem tradisional.
Misalnya, crowdfunding memberikan cara alternatif bagi bisnis untuk
mendapatkan dana dengan biaya lebih rendah atau dengan cara yang tidak
mungkin dilakukan secara tradisional.
4. FinTech tentang Kepatuhan
Kepatuhan mengacu pada kepatuhan terhadap seperangkat peraturan,
seperti spesifikasi, kebijakan, standar, atau hukum. Saat ini, kepatuhan
menjadi proses bisnis utama bagi banyak bisnis. Dalam hal ini, menggunakan
teknologi untuk meningkatkan proses regulasi juga disebut RegTech
(Teknologi Regulasi).

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Diana, A., & Tjiptono, F. (2020). Pemasaran. Andi: Yogyakarta.
Halim, F., Kurniullah, A. Z., Butarbutar, M., Efendi, E., Sudarso, A., Purba, B., ... & Novela,
V. (2021). Manajemen Pemasaran Jasa. Yayasan Kita Menulis.
Indrasari, M. (2019). PEMASARAN DAN KEPUASAN PELANGGAN: pemasaran dan
kepuasan pelanggan. Unitomo Press..
Kasmir, S. E. (2015). Studi Kelayakan Bisnis: Edisi Revisi. Prenada Media.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th Editi). England: Pearson
Education Limited.
Musfar, T. F., & SE, M. (2020). Buku Ajar Manajemen Pemasaran: Bauran Pemasaran
sebagai Materi Pokok dalam Manajemen Pemasaran. Media Sains Indonesia.
Nurmin Arianto, S. E. MANAJEMEN PEMASARAN. Cipta Media Nusantara.
Sari, O. H., Halim, F., Tanjung, R., Permadi, L. A., Prasetio, A., Hasnidar, H., ... &
Simarmata, J. (2021). Manajemen bisnis pemasaran. Yayasan Kita Menulis.
Sudarsono, H. (2020). Manajemen Pemasaran. Pustaka Abadi.
Wijoyo, H. (2021). Manajemen Pemasaran. Insan Cendekia Mandiri.

Jurnal
Alavi, S. (2016). New paradigm of digital marketing in emerging mar- kets: From social
media to social customer relationship manage- ment. International Journal of
Management Practice, 9(1), 56–73.
Danilevičienė, I., Sakalauskas, M., & Neverauskienė, L. O. (2021). Assessment of the
financial technologies influence on county’s competitiveness. International journal of
social science and economic research, 6(1), 220-236.
Hooley, G., Saunders, J., & Piercy, N. (2012). Marketing strategy & competitive positioning.
England: Pearson Education Limited.
Ihalauw, J. J. (2017). Strategi pemasaran. Salatiga: Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana.
Jobs, C. (2012). A comparative analysis of the adoption rates of social networking and
microblogging between industrialized and develop- ing nations. Journal of
International Business Research, 11(1), 107– 118.
Leong, K., & Sung, A. (2018). FinTech (Financial Technology): what is it and how to use
technologies to create business value in fintech way?. International Journal of
Innovation, Management and Technology, 9(2), 74-78.
Morgan, N. A., Whitler, K. A., Feng, H., & Chari, S. (2019). Research in marketing
strategy. Journal of the Academy of Marketing Science, 47(1), 4-29.
Samiee, S., Katsikeas, C. S., & Hult, G. T. M. (2021). The overarching role of international
marketing: Relevance and centrality in research and practice. Journal of International
Business Studies, 52(8), 1429-1444.
Sari, D. C., Wardhana, A., Darwin, M., Sulaiman, E., Rahmawan, G., Ridwan, M., ... &
Sangadji, S. S. (2021). Manajemen Pemasaran. Media Sains Indonesia.
Srinivasan, S., Rutz, O. J., & Pauwels, K. (2016). Paths to and off pur- chase: Quantifying the
impact of traditional marketing and online customer activity. Journal of the Academy
of Marketing Science, 44(4), 440–453.
Stephen, A. T., & Galak, J. (2012). The effects of traditional and social earned media on
sales: A study of a microlending marketplace. Journal of Marketing Research, 49(5),
624–639.

Artikel
Deshpande, I,. (2021). What is Owned Media? Definition, Process, Best Practise, and
Examples.

Anda mungkin juga menyukai