Anda di halaman 1dari 3

Tafsir Surat Al-Lail

Bagian Kesatu, Perbuatan Manusia yang bermacam-macam


M. Agung Suhendra

‫) فَأ ََّما َم ْن‬4( ‫شتَّى‬ َّ ‫) َوَما َخلَ َق‬2( ‫َّها ِر إِذَا تَ َجلَّى‬
َ َ‫) إِ َّن َس ْعيَ ُك ْم ل‬3( ‫الذ َك َر َو ْاْلُنْثَى‬ َ ‫) َوالن‬1( ‫شى‬َ ْ‫َواللَّْي ِل إِذَا يَغ‬
ِ ِ ِ َ‫) ف‬6( ‫) وص َّد َق بِالْحسنى‬5( ‫أَ ْعطَى واتَّ َقى‬
‫ْح ْسنَى‬ُ ‫ب بِال‬ َ ‫) َوَك َّذ‬8( ‫استَ غْنَى‬ ْ ‫) َوأ ََّما َم ْن بَخ َل َو‬7( ‫سنُ يَس ُرهُ للْيُ ْس َرى‬
َ َْ ُ َ َ َ
)11( ‫) َوَما يُغْنِي َع ْنهُ َمالُهُ إِذَا تَ َردَّى‬11( ‫سنُ يَ ِس ُرهُ لِل ُْع ْس َرى‬ َ َ‫) ف‬9(
Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-
laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan
(hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka
Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan
merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya
(jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. (Q.s Al-Lai: 1-11)

Tentang Surat Al-Lail Ayat 1-11


1. Surat al-lail turun di makkah (makiyyah) dimana diturunkan sesudah surat al-a’la (Lihat Tafsir al-
margahi)
2. Surat ini dinamai surat al-lail karena dibuka pada permulaan ayat dengan kata al-lail yang digunakan
oleh Allah swt sebagai sumpah (qasam). Al-Lail atau malam itu sendiri adalah menyelimuti alam
semesta dengan gelapnya serta menutupi matahari, siang, bumi, dan yang lainnya.
3. Pada permulaan ayat kesatu sampai empat, Allah swt menggunakan sumpah (qasam) dengan
menyebut nama berbagai hal yang berlawanan.
4. Kandungan surat ini pada ayat 1-11 yaitu:
 Pada ayat 1-4 menjelaskan sumpah Allah dengan malam dan siang, penciptaan laki-laki dan
perempuan yang dimana setiap orang memiliki amal yang berbeda-beda diantaranya ada yang
selamat dan ada pula yang celaka.
 Pada ayat 5-11 menjelaskan tentang manusia yang memiliki 2 jalan yang berbeda yaitu Pertama,
ada yang membenarkan surga yaitu mendermakan hartanya di ialan Allah, memberikan hak
Allah, serta meninggalkan yang haram dan mungkar. Kedua, ada pula yang mendustakannya
yaitu orang yang kikir dengan harta yang dia miliki. Dia tidak mendermakannya dalam kebaikan
dan tidak percaya Allah akan menggantinya. (lihat Tafsir Al-Munir)

Tafsir Ayat Keempat


Pada ayat keempat, Allah swt menjelaskan bahwa usaha atau amal manusia itu berbeda-beda dan ini semakna
dengan ayat-ayat dibawah ini
‫ْجن َِّة ُه ُم الْفائُِزو َن‬
َ ‫حاب ال‬
ُ ‫َص‬ْ ‫ أ‬،‫ْجن َِّة‬
َ ‫حاب ال‬
ُ ‫َص‬ْ ‫حاب النَّا ِر َوأ‬
ُ ‫َص‬ْ ‫ال يَ ْستَ ِوي أ‬
"Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang
yang memperoleh kemenangan." (Q.s al-Hasyr: 20)
ِ ‫أَفَمن كا َن م ْؤِمنا َكمن كا َن‬
‫ ال يَ ْستَ ُوو َن‬،‫فاسقا‬ َْ ُ َْ
"Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama. (Q.s. As-Sajdah:
18)
ِ ِ‫الصال‬
َّ ‫آمنُوا َو َع ِملُوا‬ ِ َّ ِ َّ ‫اجتَ رحوا‬ ِ َّ ‫أ َْم ح ِس‬
‫ ساءَ ما يَ ْح ُك ُمو َن‬،‫ياه ْم َوَمماتُ ُه ْم‬
ُ ‫ َسواء َم ْح‬،‫حات‬ َ ‫السيِئات أَ ْن نَ ْج َعلَ ُه ْم َكالذ‬
َ ‫ين‬ ُ َ ْ ‫ين‬
َ ‫ب الذ‬َ َ

Kajian Tafsir Juzamma 1


“Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka
seperti orang-orang yang beriman dan yang beramal shaleh, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian
mereka? Alangkah buruknya penilaian mereka itu." (Q.s al-jaatsiyah: 21)

Tafsir ayat Kelima sampai sebelas


ِِ ‫ بِالْمج َاَا‬:‫ {وص َّد َق بِالْحسنَى} أَي‬،‫ واتَّ َقى اللَّه فِي أُموِرِه‬،‫اج ِه‬ ِ ِ ِ
َُ ْ ُْ َ َ ُ َ َ ‫ أَ ْعطَى َما أُم َر بِإ ْخ َر‬:‫َي‬ ْ ‫ {فَأ ََّما َم ْن أَ ْعطَى َواتَّ َقى} أ‬:‫ال اللَّهُ تَ َعالَى‬َ َ‫ق‬
ِ ‫ وأَبو‬،ُ‫ و ِع ْك ِرمة‬،‫اه ٌد‬ ِ ‫ ومج‬،‫اس‬ ِ ‫ بِالث ََّو‬:‫صيف‬ ِ ‫ال َخ‬ َ ِ‫َعلَى ذَل‬
‫ص َّد َق‬َ ‫{و‬
َ :‫َسلَ َم‬ ْ ‫ َوََيْ ُد بْ ُن أ‬،‫صال ٍح‬ َ َُ َ َ َ ُ َ ٍ َّ‫ال ابْ ُن َعب‬ َ َ‫ َوق‬.‫اب‬ َ َ‫ َوق‬،ُِ ‫اد‬
َ َ‫قَالَهُ قَ ت‬- ‫ك‬
‫ َوفِي ِرَوايٍَة‬.ُ‫ بِ ََل إِلَ َه إَِّال اللَّه‬:‫َي‬
ْ ‫ْح ْسنَى} أ‬ ُ ‫ص َّد َق بِال‬
َ ‫{و‬
َ :‫اك‬ َّ ‫ َوالض‬،‫السلَ ِم ُّي‬
ُ ‫َّح‬ ُّ ‫الر ْح َم ِن‬ َّ ‫ال أَبُو َع ْب ِد‬ َ َ‫ َوق‬.‫ف‬ ِ َ‫ْخل‬
َ ‫ بِال‬:‫َي‬ ْ ‫ْح ْسنَى} أ‬ُ ‫بِال‬
ِ ٍ ِ ِ ِ
ُِ ‫الص ََل‬
َّ :‫ال‬ َ َ‫ْح ْسنَى} ق‬ ُ ‫ص َّد َق بِال‬ ْ ‫ َوفي ِرَوايَة َع ْن ََيْد بْ ِن أ‬.‫ بِ َما أَنْ َع َم اللَّهُ َعلَْيه‬:‫َي‬
َ ‫ { َو‬:‫َسلَ َم‬ ْ ‫ْح ْسنَى} أ‬ ُ ‫ص َّد َق بِال‬َ ‫{و‬َ :َ‫َع ْن ع ْك ِرَمة‬
.‫ص َدقَةُ ال ِْفطْ ِر‬ ٍ َ َ‫ وق‬.‫الصوم‬ َّ ‫َو‬
َ ‫ َو‬:ِ ‫ال َم َّر‬ َ ُ ْ َّ ‫الزَكا ُِ َو‬
Maksud Firman Allah: {Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa} yakni
mengeluarkan apa yang diperintahkan untuk dikeluarkan dan ia bertakwa kepada Allah dalam semua
urusannya. {dan membenarkan adanya pahala yang terbaik} yaitu percaya adanya balasan amal perbuatan,
menurut Qatadah. Dan Khasif mengatakan percaya dengan adanya pahala. Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah,
Abu Saleh, dan Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: {dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik} yakni percaya dengan adanya penggantian.

ِ ِ َ ‫ْت رس‬
"ُ‫ْجنَّة‬
َ ‫ ال‬:‫ْح ْسنَى‬
ُ ‫ "ال‬:‫ال‬ ُ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه وسلم َع ِن ال‬
َ َ‫ْح ْسنَى ق‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ ُ ‫ َسأَل‬:‫ال‬ ٍ ‫َع ْن أُبَ ِي بْ ِن َك ْع‬
َ َ‫ب ق‬
dari Ubay ibnu Ka'b yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang makna Al-
Husna ini, maka beliau Saw. menjawab: Al-Husna ialah surga. .(Lihat Tafsir Ibnu Katsir)

‫ َع ِن‬،ُ‫ال ِع ْك ِرَمة‬ ِ
ْ ‫ { َو‬،ُ‫ بِ َما عنْ َده‬:‫َي‬
َ َ‫استَ غْنَى} ق‬ ِ ِ ِ ٍ َّ‫ال ابن َعب‬
َ :.‫ يَ ْعني للْ َخ ْي ِر‬:‫اس‬
ْ ‫{وأ ََّما َم ْن بَخ َل} أ‬
ِ ِ
ُ ْ َ َ‫ {فَ َسنُ يَس ُرهُ للْيُ ْس َرى} ق‬:ُ‫َوقَ ْولُه‬
َّ ‫ْج َز ِاء فِي‬
‫الدا ِر‬ َ ‫ بِال‬:‫َي‬
ْ ‫ح ْسنَى} أ‬ ُ ْ‫ب بِال‬ َ ‫{وَك َّذ‬.
ِ ِ ِِ ِِ ِ ‫ أ‬:‫اس‬
ْ ‫ َو‬،‫َي بَخ َل بِ َماله‬
َ ‫ َرَواهُ ابْ ُن أَبي َحات ٍم‬.‫ َع َّز َو َج َّل‬،‫استَ غْنَى َع ْن َربه‬ ْ ٍ َّ‫ابْ ِن َعب‬
َّ ‫ لِطَ ِر ِيق‬:‫َي‬
،‫الش ِر‬ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫{فَ َسنُ يَس ُرهُ للْعُ ْس َرى} أ‬.ِ ‫ْاْلخ َر‬
Maksud Firman Allah Swt. {Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah}, Menurut Ibnu
Abbas, makna yang dimaksud ialah kebaikan. Firman-Nya: {Dan adapun orang-orang yang bakhil}
Maksudnya kikir dengan apa yang ada pada sisi (milik)nya. {dan merasa dirinya cukup}, Ikrimah telah
mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa makna ayat ialah kikir dengan hartanya dan merasa dirinya telah cukup,
tidak memerlukan Allah Swt. Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim. {dan
mendustakan pahala yang terbaik.}yakni adanya balasan pahala di negeri akhirat. {maka kelak Kami akan
menyiapkan baginya (jalan) yang sukar} Yaitu untuk menuju ke jalan keburukan. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)

ِ ُ ‫ضي اللَّهُ َع ْنهُ قَالَ ُكنَّا فِي جنَ َاٍَ ِ فِي ب ِقي ِع الْغَرقَ ِد فَأَتَانَا رس‬ ِ ِ
ُ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم فَ َق َع َد َوقَ َع ْدنَا َح ْولَهُ َوَم َعه‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ ْ َ َ َ ‫َع ْن َعل ٍي َر‬
‫ْجن َِّة َوالنَّا ِر‬ ِ ِ ٍ ‫س منْ ُف‬ ِ ٍ ‫ال ما ِمنْ ُكم ِمن أ‬ ِِ ‫ت بِ ِم ْخ‬ ِ
َ ‫ب َم َكانُ َها م ْن ال‬ َ ‫وسة إَِّال ُكت‬ َ َ ٍ ‫َحد َوَما م ْن نَ ْف‬ َ ْ ْ َ َ َ‫ص َرته ثُ َّم ق‬ َ ُ ‫س فَ َج َع َل يَنْ ُك‬ َّ
َ ‫ص َر ٌِ فَ نَك‬ َ ‫م ْخ‬
ِِ ‫اد‬
َ ‫الس َع‬َّ ‫َّكلُ َعلَى كِتَابِنَا َونَ َدعُ ال َْع َم َل فَ َم ْن َكا َن ِمنَّا ِم ْن أ َْه ِل‬ ِ ‫ول اللَّ ِه أَفَ ََل نَت‬
َ ‫ال َر ُجلٌ يَا َر ُس‬ َ َ‫ت َش ِقيَّة أ َْو َس ِعي َد ِ ق‬ ْ َ‫َوإَِّال قَ ْد ُكتِب‬
‫س ُرو َن‬ َّ َ‫اد ِ ِ فَ يُ ي‬
َ ‫الس َع‬ َ َ‫الش َقا َوِ ِ ق‬
َّ ُ‫ال أ ََّما أ َْهل‬ َّ ‫ص ُير إِلَى َع َم ِل أ َْه ِل‬ ِ ‫الش َق ِاء فَسي‬
َّ ‫اد ِ ِ َوَم ْن َكا َن ِمنَّا ِم ْن أ َْه ِل‬ َّ ‫ص ُير إِلَى َع َم ِل أ َْه ِل‬
َ ‫الس َع‬ ِ ‫فَسي‬
ََ ََ
ِ َّ ‫سرو َن لِعم ِل أَه ِل‬
َ‫ْح ْسنَى{ ْاْليَة‬ ُ ‫ص َّد َق بِال‬
َ ‫الش َقاء ثُ َّم قَ َرأَ }فَأ ََّما َم ْن أَ ْعطَى َواتَّ َقى َو‬ ْ َ َ ُ َّ َ‫الش َق َاوِ ِ فَ يُ ي‬ َّ ُ‫اد ِ ِ َوأ ََّما أ َْهل‬ َّ ‫لِ َع َم ِل أ َْه ِل‬
َ ‫الس َع‬
dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; Suatu ketika, kami berada dalam pelayatan jenazah di Baqi' Al Gharqad.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang lalu duduk dan kami pun ikut duduk di sekitar
beliau. Saat itu, beliau membawa tongkat kecil dan beliau tegakkan dengan kakinya. Kemudian beliau
bersabda: Tidak ada seorang pun, dan tidak ada satu jiwa pun yang bernafas, kecuali tempatnya telah

Kajian Tafsir Juzamma 2


ditulis di neraka dan di surga. Dan telah pula di tulis, apakah ia akan hidup sengsara atau bahagia."
Maka seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kita bertawakkal saja terhadap kitab
kita (catatan yang telah ditetapkan) dan meninggalkan amal? Siapa diantara kita yang termasuk golongan
yang beruntung, maka niscaya ia akan berjalan di atas amalan golongan yang beruntung (penghuni surga).
Dan siapa yang termasuk Ahlusy Syaqa` (golongan selaka), maka niscaya ia akan berjalan di atas amalan
Ahlusy Syaqa (golongan celaka, penghuni neraka)?." Beliau bersabda: "Adapun Ahlus Sa'adah (golongan
yang beruntung, penghuni surga), maka ia akan dimudahkan untuk mengerjalan amalan Ahlus
Sa'adah (golongan yang beruntung penghuni surga). Dan Ahlusy Syaqa` (golongan celaka) juga akan
dimudahkan untuk melakukan amalan Ahlusy Syaqa` (golongan celaka)." Kemudian beliau membaca
ayat: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang
memberi, dan bertakwa serta membenarkan kebaikan).." (HR. Bukhari)

:‫ فيقول أحدهما‬،‫ «ما من يوم يصبح العباد فيه إال وملكان ينزالن‬:‫ قال رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلم‬:‫عن أبي هرير ِ قال‬
. »‫ اللهم أعط ممسكا تلفا‬:‫ ويقول اْلخر‬،‫اللهم أعط منفقا خلفا‬
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah Saw bersabda : "Tidak ada hari ketika para hamba bangun
pagi melainkan dua malaikat turun. Salah satu dari mereka berdoa, "Ya Allah berilah ganti kepada
orang yang bersedekah." Malaikat satunya berkata, "Ya Allah berilah kerusakan (pada harta) orang
yang tidak mau sedekah. (HR. Muslim, Lihat Tafsir Al-Munir)

‫ إِذَا تَ َردَّى فِي‬:‫َسلَ َم‬ ِ ٌ ِ‫ َوَمال‬،‫صالِ ٍح‬


ْ ‫ك َع ْن ََيْد بْ ِن أ‬ َ ‫ال أَبُو‬ َ ‫َي إِذَا َم‬
َ َ‫ َوق‬.‫ات‬ ِ َ َ‫{وَما يُغْنِي َعنْهُ َمالُهُ إِذَا تَ َردَّى} ق‬
ْ ‫ أ‬:‫ال ُم َجاه ٌد‬ َ :ُ‫َوقَ ْولُه‬
.‫النَّا ِر‬
Maksud Firman Allah: {Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa}. Mujahid
mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah bila yang bersangkutan mati. Abu Saleh dan Malik telah
meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam, bahwa makna yang dimaksud ialah bila' orang yang bersangkutan telah
dilemparkan ke dalam neraka. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)

Kajian Tafsir Juzamma 3

Anda mungkin juga menyukai