Anda di halaman 1dari 10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil Penelitian
3.1.1. Analisis Statistik dekritif
Berikut ini statitik deskritif statistik jawaban minimum, maksimum, rata rata dan
standart deviasi para responden yang dapat dilihat pada tabel beikut, yaitu
Tabel 3.1 Tabel Statistik Deskritif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Profitabilitas 75 .07 92.10 10.8617 13.36156
Likuiditas 75 1.07 78.00 8.0188 15.73487
Leverage 75 1.30 41.00 6.7352 6.87431
Harga Saham 75 2.71 11.33 7.7700 1.60764
Valid N (listwise) 75

Sumber : Diolah oleh Spss Versi 25

Penjelasan Dari hasil output tabel diatas yaitu :


1. Harga Saham sebagai variabel Y dengan nilai minimum 2.71, maximum 11.33, rata
rata 7.7700 dan standart 1.60764
2. Profitabilitas sebagai variabel X1 dengan nilai minimum 0.07, maximum 92.10, rata
rata 10.8617 dan standart deviasi 13.36156.
3. Likuiditas sebagai variabel X2 dengan nilai minimum 1.07, maximum 78, rata rata
8.0188 dan standart deviasi 15.73487.
4. Leverage sebagai variabel X3 dengan nilai minimum 1.30, maximum 41, rata rata
6.7352 dan standart deviasi 6.87431.

3.1.2. Uji Asumsi Klasik


1. Normalitas Data
Sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran datai pada sebuah
kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistibusi normal atau tidak.
Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu:
a. Uji Menggunakan Grafik
 Uji Histogram
Hasil pengujian dapat dilihat dari gambar Grafik berikut :
Gambar 3.1 Uji Normalitas Histogram

Sumber : Diolah Spss Versi 25


Berdasarkan tampilan grafik histogram diatas, dapat disimpulkan bahwa grafik
histogram menghasilkan pola distribusi normal. Pola distribusi normal pada grafik histogram
diatas ditandai dengan data yang menyebar mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola
distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
 Uji Normal Probability Plot of Regression Standardized Residual
Hasil pengujian dapat dilihat pada grafik berikut ;
Gambar 3.2 Hasil Uji Normalitas P-Plot

Sumber : Diolah Spss Versi 25


Berdasarkan gambar diatas, Normal P-Plot Of Regression Standardized Residual diatas
menunjukkan data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikut arah garis
diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data model regresi berdistribusi normal.
b. Uji Statistik
Uji normalitas dengan statistik dapat menggunakan uji statistik non-parametik
Kolmogrov-Smirnov (K-S). Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut:
o Apabilai nilai signifikansi >5% atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal.
o Apabilai inilai isignifikansi <5% atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal.
Berikut ini adalah Uji Normalitas secara statistik menggunakan Kolmogrov-Smirnov:
TABEL 3.2 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 75
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.33102615
Most Extreme Differences Absolute .100
Positive .100
Negative -.092
Test Statistic .100
Asymp. Sig. (2-tailed) .061c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Diolah Spss Versi 25


Berdasarkan data pada tabel 3.2 diatas, hasil Uji Normalitas dengan menggunakan
kolmogrov-smirnov menunjukkan nilai Sig sebesar 0.61 > 0.05 maka hasil uji kolmogrov-
smirnov menunjukkan data tersebut berdistribusi normal.
2. Uji Multikoloneritas
Dalam situasi terjadi multikolinearitas dalam sebuah model regresi berganda, maka nilai
koefisien beta dari sebuah variabel bebas atau variabel predictor dapat berubah secara dramatis
apabila ada penambahan atau pengurangan variabel bebas di dalam model. Oleh karena itu,
multikolinearitas tidak mengurangi kekuatan prediksi secara simultan, namun mempengaruh
nilai prediksi dari sebuah variabel bebas. jika terjadi multikolinearitas, maka sebuah variabel
yang berkorelasi kuat dengan variabel lainnya di dalam model, kekuatan prediksinya tidak
handal dan tidak stabil.
Berikut hasil pengujian Multikolinearitasi yaitu:
Tabel 3.3. Hasil uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Profitabilitas .794 1.259
Likuiditas .802 1.247
Leverage .990 1.010
a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber : Diolah Spss Versi 25


Tabel diatas, menujukkan bahwa nila Tolerance tiap variabel independen sebagai Profitabilitas
(X1) 0,794, Likuiditas (X2) 0,802, Leverage (X3) 0,990 sehingga dari keseluruhan data > 0,10.
Sedangkan nilai VIF tiap variabel independen sebagai Profitabilitas (X1) 1,259, Likuiditas (X2)
1.247, Leverage (X3) 1.010 sehingga keseluruhan data < 10,00. Maka keseluruhan data pada
tabel diatas terbebas dari multikolinearitas.

3. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam model regresi.
Dimana, salah satu persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi yang baik adalah tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas terbagi menjadi dua pengujian, yaitu:
a. Grafik Scatter Plot
Berikut hasil Pengujian dapat dilihat pada grafik berikut
Tabel 3.4 Hasil Uji Scatter Plot

Sumber : Diolah Spss Versi 25


Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa data tersebut menyebar diatas dan dibawah
angka 0, titik-titik tidak hanya mengumpul diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik
data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali, dan penyebaran data berpencar atau tidak berpola. Maka data diatas dinyatakan
bebas dari heteroskedastisitas.
b. Uji Glejser
Tabel 3.4. Hasil Uji Glejser

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.228 .165 7.450 .000
Profitabilitas -.014 .008 -.215 -1.650 .103
Likuiditas .003 .007 .051 .390 .698
Leverage -.012 .014 -.099 -.853 .397
a. Dependent Variable: Abs_Res

Sumber : Diolah Spss Versi 25


Tabel diatas, menunjukkan nilai signifikan dari Profitabilitas (X1) 0,103 > 0,05,
Likuiditas (X2) 0,698 > 0,05, Leverage (X3) 0,397 > 0,05. Maka dari hasil uji Gletjer
dinyatakani bahwa data diatasi terbebasi dari masalah heteroskedastisitas.
3.1.2. Hasil Analisis Data Penelitian
1. Model Penelitian
 Analisis Regresi Linear Berganda
Model analisis penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Metodel analisis
regresi linear berfungsi untuk mengetahui pengaruh hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai
berikut:
Y = ɑ + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ℇ
Model Regresi yang digunakan adalah sebagai berikut
Tabel 3.5. Hasil Analisis Regrei Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.147 .265 30.788 .000
Profitabilitas .007 .013 .059 .535 .594
Likuiditas .030 .011 .296 2.696 .009
Leverage -.103 .023 -.442 -4.474 .000
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Diolah Spss Versi 25
Y =8.471 + 0.007 + 0.030 + 0.130 + e
Penjelasan regresi linear berganda diatas adalah:
1. Konstanta (a) sebesar 8.147 yang berarti bahwa jika terdapat nilai variabel Profitabilitas,
Likuiditas dan Leverage . Maka, nilai Harga Saham itu adalah 8.147
2. Profitabilitas (X1) 0,007 yang berarti setiap penurunan variabel Profitabilitas sebesar 1
satuan. Makai nilai Harga Saham ikut turun sebesari 0,007 satuan dengan asumsi bahwa
variabel yang lain tetap.
3. Likuiditas (X2) 0,030 yang berarti setiap kenaikan variabel Likuiditasi sebesar 1 satuan.
Maka nilai Harga Saham ikut naik sebesar 0,030 satuan dengan asumsi bahwa variabel
yang lain tetap.
4. Leverage (X3) 0,103 yang berarti setiap kenaikan variabel Leverage sebesar 1 satuan.
Maka nilai Harga Saham ikut naik sebesari 0,103 satuan dengan asumsi bahwai variabel
yang lain tetap.
 Koefisien Determinasi
Adjustei R Square dengan R2 bahwa koefisisen determinasi (R2) digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam rangka menerangkan variasii variabel
dependen.
Tabel 3.6. Hasil analisis koefisien determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .561 a
.315 .286 1.35886
a. Predictors: (Constant), Leverage , Likuiditas , Profitabilitas
b. Dependent Variable: Harga Saham

Berdasarkan tabel diatas bahwa dapat disimpulkan:


Nilai koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0,315, hal ini
menunjukkan bahwai 31,5% variasi variabel Harga Saham (Y) dapat dijelaskan oleh variabel
Profitabilitas (X1), Likuiditas (X2), Leverage (X3). Sedangkan sisanya 68.5% adalah
variabel bebas lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

 Uji F ( Simultan )
Uji F digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan. Uji F dilakukan dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat nilai signifikansi 0,05. Adapun
beberapa asumsi uji F:
• Indikator valid dan reliable.
• Memiliki lebih dari satu variabel independent.
• Jika Fhitung > Ftabel < nilai signifikan (Sig < 0,05) = model penelitian dapat digunakan.
• Jika Fhitung < Ftabel > nilai signifikan (Sig > 0,05) = model penelitian tidak dapat
digunakan.
Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:

Tabel 3.7. Hasil Uji F


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 60.152 3 20.051 10.859 .000b
Residual 131.101 71 1.846
Total 191.253 74
a. Dependent Variable: Harga Saham
b. Predictors: (Constant), Leverage , Likuiditas , Profitabilitas

Sumber : Diolah Spss Versi 25


Berdasarkan data Tabel diatas,derajat bebas 1(df1) = k-1 = 4-1 = 3, dan derajat bebas
2(df2) = n-k-1 = 75- 4-1= 70, dimana n = jumlah sampel, k = jumlah variabel, maka nilai Ftabel
padai taraf kepercayaan signifikansi 0,05 adalah 2, 736 . Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai
Fhitung sebesar 22.968 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,525 dengan sig.0.000<0.05. Maka hal
tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian Profitabilitas (X1),
Likuiditas (X2), Leverage (X3), secara simultan (bersama-sama) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel Harga Saham (Y) Pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan
Minuman Yang terdafatar di BEI.
 Uji T (Parsial )

Ujii t sample digunakan untuk mengetahui apakahi perbedaan rata-rata duai sample
yangi itidak berpasangan. Dan syarat uji statistik secara parsial ini bersifat Normal dan
Homogen. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel :
• Jika nilai thitung > ttabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat
(Y).
• Jika nilai thitung < ttabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel
terikat (Y).
Hasil Uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.10. Hasil Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.147 .265 30.788 .000
Profitabilitas .007 .013 .059 .535 .594
Likuiditas .030 .011 .296 2.696 .009
Leverage -.103 .023 -.442 -4.474 .000
a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber : Diolah Spss Versi 25


Berdasarkani Tabel diatas, menunjukkan bahwa:

1. X1 : thitung < ttabel yaitu 0.535 < 1.66691 dani inilai Sig0,594 > 0,05 yang artinya,
variabel Profitabilitas Tidak berpengaruh dan Tidak Sig terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Manufaktur Makana dan Minuman Yang terdaftar di BEI .
2. X2 : thitung > ttabel yaitu 2.696 > 1.66691 dani inilai Sig 0.009 < 0,05 yang artinya,
variabel Likuiditas berpengaruh dan Sig terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Manufaktur Makana dan Minuman Yang terdaftar di BEI .
3. X3 : thitung < ttabel yaitu -4.474 > 1.66691 dan nilai Sig 0,000 > 0,05 yang artinya,
variabel Leverage berpengaruh dan Sig terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Manufaktur Makana dan Minuman Yang terdaftar di BEI .

3.2. Pembahasan
3.2.1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham
Hasil penelitian pengujian hipotesis secara parsial memiliki thitung 0.535 dan ttabel
1.66691 maka thitung < ttabel ( 0.535 < 1.66691 ) dan sig 0.594 > 0.05 . berarti hipotesis pertama
pada penelitian ini bahwa Profitabilitas secara Parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap Harga Saham . Penelitian ini menunjukan bahwa faktor faktor kecondongan
Profitabilitas berpengaruh Negatif terhadap Harga Saham
Hal ini tidak sejalan yang dikemukan oleh (Andrean & Herawati, 2019). Berdasarkan
hasil analisis sebelumnya, nilai signifikan ROA sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, berarti
perubahan nilai ROA perusahaan dapat mempengaruhi peningkatan maupun penurunan harga
saham. Nilai koefisien regresi X3 yang positif (3868,739) menunjukkan bahwa ROA memiliki
pengaruh positif atau searah terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham
perusahaan akan semakin tinggi seiring peningkatan nilai ROA perusahaan tersebut.
Perbandingan kedua diatas bahwa Profitabilitas berpengaruh Negatif dan tidak
signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang
terdaftar di BEI.
H1. Profitabilitas berpengaruh Negatif terhadap Harga Saham .
3.2.2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham

Hasil penelitian pengujian hipotesis secara parsial memiliki t hitung 2.696 dan ttabel
1.66691 maka thitung > ttabel ( 2.696 > 1.66691) dan sig 0.009 < 0,05. berarti hipotesis kedua pada
penelitian ini bahwa Likuiditas secara parsial berpengaruh Positif dan signifikan terhadap
Harga Saham . Hal ini berarti jika nilai CR suatu perusahaan semakin tinggi, maka harga saham
perusahaan tersebut juga semakin meningkat seiring pertambahan nilai CR..
Hal ini sejalan yang dikemukan oleh (Andrean & Herawati, 2019) Berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan, nilai signifikansi CR sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa perubahan nilai CR perusahaan dapat mempengaruhi peningkatan maupun
penurunan harga saham. Nilai koefisien X1 yang negatif (-44,729) menunjukkan bahwa CR
memiliki pengaruh negatif atau berlawanan arah terhadap harga saham. Berarti semakin tinggi
nilai CR perusahaan akan berdampak pada penurunan nilai harga saham perusahaan tersebut.
Besar pengaruh CR terhadap harga saham yaitu 14,5%.

Perbandingan kedua diatas bahwa Likuiditas berpengaruh Positif dan signifikan


terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang terdaftar di
BEI.
H2 . Likuiditas berpengaruh Positif terhadap Harga Saham
3.2.3. Pengaruh Leverage Terhadap Harga saham

Hasil penelitian pengujian hipotesis secara parsial memiliki thitung -4.474 dan ttabel 1.66691
maka thitung < ttabel ( -4.474 < 1.66691) dan sig 0.000 < 0,05. berarti hipotesis ketiga pada
penelitian ini bahwa Leverage secara parsial berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Harga
Saham . Hal ini memiliki arti bahwa semakin rendah nilai DER suatu perusahaan, harga saham
perusahaan tersebut akan mengalami kensikan seiring penurunan nilai DER.
Hal ini tidak sejalan yang dikemukan oleh (Andrean & Herawati, 2019)Dari hasil analisis
regresi sebelumnya, nilai signifikansi DER sebesar 0,059 lebih besar dari α = 0,05, berarti
besarnya perubahan nilai DER perusahaan tidak mempengaruhi kenaikan maupun penurunan
harga saham perusahaan.

Perbandingan kedua diatas bahwa Leverage berpengaruh Positif dan signifikan terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI.
H3. Leverage berpengaruh Positif terhadap Harga Saham

Anda mungkin juga menyukai