KOMUNIKASI PEMASARAN
MANAJEMEN A PAGI
KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK
2022
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB XI.................................................................................................................................................
PEMBAHASAN...................................................................................................................................
DAFTAR REFERENSI........................................................................................................................
2
BAB XI
PEMBAHASAN
Kotler dan Amstrong dalam (Crismardani, 2014: 178) komunikasi pemasaran merupakan
sebuah alat perusahaan atau instansi yang memiliki kegunaan untuk memberikan informasi,
membujuk, juga mengingatkan konsumen secara langsung atau tidak langsung tentang sebuah
produk atau merk yang mereka jual.
3
11.2 Pelaku Komunikasi Pemasaran
Anang Firmansyah (2019: 15) menyatakan bahwa Komunikator merupakan pihak yang
membuat pesan dengan maksud tertentu untuk disampaikan kepada objek pesan atau disebut
juga dengan komunikan. Komunikator merupakan pihak yang memiliki maksud tertentu kepada
objek agar objek tersebut bergerak sesuai dengan keinginannya. Semua orang dapat menjadi
komunikator, termasuk dalam masalah bisnis. Bahkan anak kecil pun dapat menjadi seorang
komunikator. Aspek yang penting dari komunikator meliputi konteks, pengalaman, pengetahuan,
kepentingan, dan lain sebagainya. Seluruh aspek ini akan berpengaruh dalam proses komunikasi
yang dilakukan olehnya. Komunikator dalam komunikasi pemasaran dapat berupa seorang sales,
pihak yang melakukan endorsement dan lain sebagainya. Apabila komunikator memiliki posisi
atau dipandang baik oleh masyarakat, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut
akan cenderung mudah diterima oleh para komunikan.
a. Pengirim (sender)
Pengirim atau sender adalah perusahaan yang menjual produk atau jasa. Pengirim sebagai
elemen utama merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual produk.
b. Encoding
c. Pesan ( message)
4
Pesan merupakan informasi yang akan disampaikan oleh komunikator terhadap
komunikan melalui symbol-simbol.
d. Decoding
Decoding adalah persepsi konsumen yang terbentuk ketika mereka menerima pesan dari
pemasar.
e. Penerima (receiver)
Penerima adalah target audiens yang menjadi sasaran oleh pemasar dan masyarakat pada
umumnya.
f. Respone
Respone adalah tanggapan atau reaksi pada target audiens bisa berupa pembelian,
pertanyaan, komplain, dan kunjungan ke media sosial atau website.
g. Noise
Noise adalah banyaknya pesaing yang juga akan menyampaikan pesan kepada audiens
sejenis sehingga terjadi penerimaan informasi yang overload oleh konsumen.
h. Umpan Balik
Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan. Perusahaan mengevaluasi
apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya mendapatkan respon dan
tindakan yang positif dari konsumen atau justru pesan tidak sampai secara efektif.
a. Iklan
Semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa
melalui sponsor yang jelas.
b. Promosi penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau
jasa.
c. Acara dan pengalaman
Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan
interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
d. Hubungan masyarakat dan publisitas
Beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau produk individunya.
e. Pemasaran langsung
5
Penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau meminta responsa tau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
f. Pemasaran interaktif
Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek
dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra,
atau menciptakan penjualan produk dan jasa.
g. Pemasaran dari mulut ke mulut
Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan
keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
h. Penjualan personal
Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
a) Personal Selling
Personal selling merupakan informasi komunikasi secara pribadi (tatap muka)
guna membujuk konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan, dengan cara
pemberian informasi mengenai barang dan jasa sehingga tercipta komunikasi dua arah
yang menimbulkan minat beli konsumen. Hal ini tidak terlepas dari keterampilan dan
keahlian dari tenaga penjual/wiraniaga dalam membujuk konsumen untuk membeli
produk.
Kotler (2009:725) dalam Pandu Bimantara (2017) mengemukakan beberapa
pendekatan yang mungkin timbul dari kegiatan personal selling. Pendekatan ini secara
umum akan lebih ditentukan oleh karakreristik produk yang ditawarkan oleh wiraniaga.
Adapun dua pendekatan personal selling tersebut adalah :
Sales-Oriented Approach
Pendekatan ini melatih wiraniaga dengan teknik-teknik penjualan bertekanan tinggi.
Bentuk penjualan ini mengasumsikan bahwa pelanggan tidak akan membeli kecuali
mendapat tekanan bahwa mereka akan terpengaruh oleh presentasi yang canggih.
Customer-Oriented Approach
Pendekatan ini lebih memfokukan pada upaya pemecahan masalah pelanggan atau calon
pembeli berkenaan dengan produk yang ditawarkan oleh wiraniaga. Dalam hal ini
seorang wiraniaga dituntut untuk bisa menganalisis kebutuhan dan masalah pelanggan.
6
Serta berusaha memecahkan permasalahan yang disinkronisasikan dengan penjualan
produk.
Tujuan dari penggunaan sales promotion sangat beraneka ragam. Melalui sales
promotion, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya
untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang
aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana
sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer.
b) Media Komunikasi
Pemilihan media yang tepat untuk berkampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan
menjadi tahu, paham, menentukan sikap, hingga melakukan pembelian adalah suatu
langkah penting dalam kegiatan kampanye periklanan. Dalam beriklan, komunikator
(produsen) dapat memilih satu mau pun kedua media untuk menyampaikan pesan yang
ingin mereka sampaikan. Media-media tersebut ialah media lini atas (above-the-line)
maupun media lini bawah (below-theline). Media lini atas (above-the-line) ialah
periklanan yang menggunakan media primer seperti media elektronik maupun media
cetak. Penggunaan media lini atas memiliki kelebihan dalam menjangkau jumlah
audience yang besar, namun hal ini juga membuat biaya yang harus dikeluarkan sebuah
perusahaan untuk beriklan bertambah. Sedangkan media lainnya ialah media lini bawah
(below-the-line), media ini adalah media-media minor yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Meskipun dianggap menjadi media minor, namun beriklan pada
media lini bawah juga memiliki peranan penting dalam suatu kampanye periklanan. Hal
ini disebabkan karena media lini bawah dalam hal-hal tertentu bisa menjadi lebih efektif,
tergantung bentuk iklan dan kampanye yang hendak dilakukan oleh pengiklan (Jefkins,
1995:88) dalam Pandu Bimantara (2017).
7
DAFTAR REFERENSI
Anang Firmansyah. 2019. Pemasaran produk dan merek, cetakan pertama, penerbit Qiara
Media, Jawa timur.
Donni Juni Priansa. 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Febriani, Nufian S. dan Dewi, Wayan, Weda, Asmara. 2018. Teori dan Praktis: Riset
Komunikasi Pemasaran Terpadu. Cetakan Pertama. Malang: UB Press.
Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2013). Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua, Jakarta: Erlangga.
Bimantara, Pandu. 2017. Studi Deskriptif Kualitatif pada Penjualan Produk Herbal Bio7 PT.
Unimex Power Distributor Cabang Kuningan.