Anda di halaman 1dari 30

e-Modul Sosiologi Kelas XI

Masalah
Masalah Sosial
Sosial
Petunjuk Pertemuan ke 5 :

1. Baca materi di bawah ini dengan serius dan seksama agar dapat dipahami
dan materi dapat dikuasai.
2. Kerjakan soal Pilihan Ganda di bawah ini agar materi lebih dikuasai
3. Jawaban dikerjakan dikertas selembar di Foto dan diupload pada link
yang tersedia, jangan lupa mencantumkan nama dan kelas

Berdo'a sebelum dan sesudah mempelajari materi di bawah ini

Selalu tersenyum ya.... he...he... sukses selalu !!

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pendahuluan

INDENTITAS MODUL
Nama Mata Pelajaran    :  SOSIOLOGI

Kelas / Semester / Alokasi Waktu   :  XI /1 (SATU) / 4 JP

Judul eModul    :  MASALAH SOSIAL

KOMPETENSI DASAR

3.1   Memahami permasalahan sosial dalam kaitannya dengan pengelompokkan sosial dan
kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan
sosiologia.

3.1.1   Memahami partikularisme kelompok dan dilema pembentukan kepentingan


publik.

3.1.2   memahami berbagai jenis permasalahan sosial di ranah publik.

3.1.3   memahami dampak permasalahan sosial terhadap kehidupan publik.

3.1.4   mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat sekitar.

3.1.5   menumbuhkan rasa ingin tahu tentang berbagai permasalahan sosial


dimasyarakat (kemiskinan, kriminalitas, kekerasan, kesenjangan sosial-ekonomi,
ketidakadilan) melalui contoh-contoh nyata dan mendiskusikannya dari sudut
pandang pengetahuan sosiologi berorientasi pemecahan masalah yang
menumbuhkan sikap religiositas dan etika sosial.
Kegiatan Pembelajaran 

1. TUJUAN

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan


saintifik dan model Discovery Learning,dan metode role playing,
peserta didik mampu menggali informasi tentang pengertian masalah
sosial,partikulisme masalah sosial,berbagai masalah sosial dan dampak
masalah dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama
proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang
menyerah, memiliki sikap responsif (berpikir kritis), cemat, dan aktif,
serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik, sehingga
mandiri dalam memposisikan diri dalam pergaulan sosial di
masyarakat::
Gambar : 1
 (sumber: mulsi media)

" Setitik embun dapat melembabkan daun daunan, sederas hujan dapat
membahasi daun beserta dahannnya sungguh ilmu yang kamu dapat pada
kami bagaikan hujan deras yang tak pernah berhenti membahasi kami. kami
tumbuh dan berkembang dan selanjutnya memekari seluruh sekitar kami dan
akhirnya membuat mahluk ciptaan Tuhan menjadi bahagia dengan
keberadaan kami. Terima kasih telah menjadi hujan deras buat otak dan
akhlak kami."

2. URAIAN MATERI

2.1. MASALAH SOSIAL 1:


PENGERTIAN MASALAH SOSIAL

Menurut Soerjono Soekanto, Masalah social merupakan


suatu ketidaksesuaian antara sunsur-unsur kebudayaan
atau masyarakat yang membahayakan kehidupan
kelompok social
Menurut Soetomo, masalah social adalah suatu kondisi
yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga
masyarakat.
Menurut Lesi, masalah social adalah suatu kondisi yang
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar
warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan
atau tidak disuaki dan karenanya perlu untuk diatasi atau
diperbaiki.
Menurut Martin S. Weinberg, masalah sosia adalah
situasi yang dinyatakan sebagai sesuatu yang
bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat
yang cukup signifikan, mereka sepakat tentang
dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi
tersebut.

Berdasarkan pengertian dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa


masalah social adalah suatu kondisi terjadinya ketidaksesuaian unsur-
unsur social sehingga menimbulkan keresahan dalam masyarakat.

Teori tentang masalah sosial

1. Teori Fungsionalisme

Teori ini mengemukakan bahwa semua bagian di masyarakat


mempunyai fungsinya masing-masing dalam masyarakat tersebut.
Semua bagian masyarakat ini saling bekerjasama untuk membangun
tatanan sosial yang stabil dan harmonis. Jika terdapat Satu elemen dari
masyarakatnya tidak memfungsikan tugasnya dengan baik, maka dapat
menimbulkan ketidakteraturan di sebuah keadaan sosial. Pada akhirnya
ketidakteraturan itu menimbulkan suatu bentuk masalah sosial.

Berdasarkan teori fungsional ini, ada dua pandangan tentang masalah


sosial. Kedua pandangan tersebut adalah patologi sosial dan
disorganisasi sosial. Dalam patologi sosial, permasalahan sosial
diibaratkan sebagai penyakit dalam diri manusia. Penyakit yang timbul
tersebut, penyebabnya ialah salah satu bagian tubuh tidak mampu
bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya.

Penyakit sosial seperti kriminalitas, kekerasan, dan kenakalan remaja


tumbuh dalam masyarakat karena peran-peran sosial seperti institusi
keluarga, agama, ekonomi dan politik sudah tidak berfungsi maksimal
dalam mensosialisasikan nilai dan norma yang baik. Sedangkan
menurut pandangan disorganisasi sosial, masalah sosial bersumber dari
perubahan sosial yang cepat, yang kemudian mempengaruhi norma
sosial. 

2. Teori Konflik

Menurut teori ini, masalah sosial muncul dari berbagai macam konflik
sosial, yaitu konflik kelas, konflik etnis dan konflik gender. Ada dua
perspektif dalam teori konflik, yaitu teori Marxis dan teori Non-
Marxis. Teori Marxis terjadi karena adanya ketidaksetaraan dalam
kelas sosial. Oleh karena itu, Teori Marxis muncul untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat ketidaksetaraan
tersebut. Berbeda dengan Teori Marxis, teori Non-Marxis berfokus
pada konflik antarkelompok sosial di masyarakat. Konflik tersebut
disebabkan oleh kepentingan yang berbeda antara satu kelompok
dengan yang lain. 

3. Teori Intraksionisme Simbolik

Teori ini mengemukakan bahwa setiap orang bertindak berdasarkan


makna simbolik yang muncul dalam sebuah situasi tertentu. Ada dua
paham dalam teori ini yang mengkaji tentang masalah sosial. Teori
pertama adalah teori pelabelan (labelling theory). Menurut teori
pelabelan, sebuah kondisi sosial di dalam masyarakat dikatakan
bermasalah karena kondisi tersebut sudah dianggap sebagai suatu
masalah.

Teori kedua adalah teori konstruksionisme sosial. Berdasarkan teori


konstruksionisme sosial, masalah sosial merupakan hasil konstruksi
manusia, yang disebabkan oleh interaksi intens individu dengan orang-
orang yang mendefinisikan hal-hal menyimpang sebagai suatu hal
yang biasa atau bahkan positif.

 Klasifikasi masalah sosial

Secara umum, permasalahan social yang terjadi dapat dikelompokkan


menjadi 4 (empat) kategori, yaitu :

1. Factor ekonomis, misalnya kemiskinan dan pengangguran


2. Factor biologis, misalnya penyakit menular dan keracunan
makanan
3. Factor pisikologis, misalnya bunuh diri dan penyakit jiwa
4. Factor kebudayaan, misalnya perceraian, kenakalan remaja dan
tawuran pelajar

Faktor tersebut dapat mengakibatkan banyaknya persoalan


dimasyarakat. Hal ini karena factor ketidakpuasaan sebagai akibat
tidak terpenuhinya tujuan kehidupan suatu kelompok atau kebutuhan
kehidupan kelompok. Dalam menentukan suatu permasalahan social,
sosiologi menggunakan beberapa ukuran, yaitu sebagai berikut.

Terlihatnya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai


dengan kenyataan dimasyarakat
Asal muasal atau sumber permasalahan yang terjadi 
Akibat yang ditimbulkan dari suatu kejadian atau peristiwa
Adanya orang atau masyarakat yang menentukan
Perhatian masyarakat terhadap suatu kejadian
Dapat diperbaikinya suatu masalah social

Klasifikasi lainya yang dapat digunakan untuk mengkategorisasikan


permasalahan social dapat dilihat melalui penyebab dari permasalahan
social tersebut, yaitu :

Warisan fisik
Warisan biologis
Warisan social
Kebijakan social

2.2. PARTIKULARISME KELOMPOK DAN DILEMA


PEMBENTUKAN KEPENTINGAN PUBLIK 2:

Kamus Besar Bahasa Indonesia menuliskan definisi


partikularisme sebagai sistem yang mengutamakan kepentingan
pribadi diatas kepentingan umum; aliran politik, ekonomi,
kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus.
Partikularisme pada dasarnya menganut paham yang cenderung
mengutamakan atau mementingkan kepentingan pribadi dan
kelompok tertentu. Partikularisme memiliki kemungkinan
menjadi sumber konflik karena cenderung mementingkan pribadi
atau kelompok sendiri daripada kepentingan umum atau publik.
Adapun Universalisme kelompok menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, adalah aliran yang meliputi segala-galanya; penerapan
nilai dan norma secara umum.
    Menurut pendapat Robert Bierstedt, Kelompok memiliki banyak
jenis dan dibedakan                  berdasarkan ada tidaknya organisasi,
hubungan sosial antarkelompok, dan kesadaran jenisnya.
Kelompok statis, adalah kelompok bukan organisasi yang tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis diantaranya. Contohnya:
kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah Kecamatan.
Kelompok kemasyarakatan, adalah kelompok yang memiliki
persamaan, tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di
antara para anggotanya.
Kelompok sosial, adalah kelompok yang anggotanya memiliki
kesadaran jenis dan hubungan satu dengan yang lainnya tetapi tidak
terikat dalam ikatan organisasi. Contohnya: kelompok pertemuan atau
kerabat.
Kelompok asosiasi, adalah kelompok yang memiliki kesadaran akan
jenis dan mempunyai persamaan mengenai kepentingan pribadi
maupun juga kepentingan bersama. Contohnya: negara, sekolah,
pramuka, dan osis.
Macam-macam karakteristik public
Mengenai pengertian publik, menurut Soerjono Soekanto, publik
adalah suatu kelompok yang tidak menjadi satu kesatuan. Sifat publik
yang bukan suatu kesatuan, menjadikan publik memiliki karakter yang
beragam, diantaranya sebagai berikut:

Kelompok yang pasif, yaitu kelompok yang memiliki minat terhadap


sesuatu, tetapi belum menentukan pendiriannya terhadap sesuatu
persoalan. Kelompok ini secara kuantitas lebih besar daripada
kelompok lain.
Kelompok vested interest, yaitu kelompok yang terdiri dari kumpulan
orang yang telah memiliki kedudukan tertentu dalam masyarakat dan
biasanya bersikap mendukung kebijakan penguasa karena untuk
mempertahankan statusnya.
Kelompok new corner, yaitu kelompok yang terdiri dari golongan
menengah yang rata-rata ingin memperjuangkan kepentingannya dan
berusaha merebut kedudukan yang lebih tinggi di masyarakat.
Dari beragam karakter anggota masyarakat tersebut, jelas bahwa
membangun kepentingan publik sangat beragam karena mereka
memiliki cara pandang, nilai, atau kepentingan yang berbeda.
Kepentingan publik adalah segala sesuatu yang diperuntukkan bagi
upaya pemenuhan kebutuhan orang banyak atau masyarakat secara
umum. Pada kondisi tersebut, kepentingan publik adalah kepentingan
yang dominan. Contohnya: di Indonesia terdapat suku bangsa dan
bahasa yang sangat beragam. Untuk memenuhi kepentingan publik
yaitu bersatunya seluruh rakyat Indonesia tanpa mementingkan suku
bangsa dan bahasa yang beragam tersebut, mereka disatukan dengan
Sumpah Pemuda. 
2.3. BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN SOSIAL DI RANAH
PUBLIK 3:

1. KEMISKINAN

Video 1: Kemiskinan
(sumber : https://www.youtube.com/watch?
v=iQqYaIDU5GM)

Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup


memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok
dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya
dalam kelompok tersebut. Tingkat kemiskinan di masyarakat dapat
diukur melalui berbagai pendekatan, yaitu:
Secara absolut, artinya kemiskinan tersebut dapat diukur dengan
standar tertentu. Seseorang yang memiliki taraf hidup di bawah
standar, maka dapat disebut miskin. Namun, jika seseorang yang
berada di atas standar dapat dikatakan tidak miskin.
Secara relatif, digunakan dalam masyarakat yang sudah mengalami
perkembangan dan terbuka. Melalui konsep ini, kemiskinan dilihat dari
seberapa jauh peningkatan taraf hidup lapisan terbawah yang
dibandingkan dengan lapisan masyarakat lainnya.
Selain itu, kemiskinan juga dapat dilatarbelakangi oleh beberapa
faktor. Adapun faktor yang melatarbelakangi adanya sumber masalah
kemiskinan, yaitu:

1. Faktor Biologis, Psikologis, dan Kultural : Kondisi individu


yang memiliki kelemahan biologis, psikologis, dan kultural
dapat dilihat dari munculnya sifat pemalas, kemampuan
intelektual dan pengetahuan yang rendah, kelemahan fisik,
kurangnya keterampilan, dan rendahnya kemampuan untuk
menanggapi persoalan di sekitarnya.
2. Faktor Struktural : Kemiskinan struktural biasanya terjadi
dalam masyarakat yang terdapat perbedaan antara orang yang
hidup di bawah garis kehidupan dengan orang yang hidup
dalam kemewahan. Ciri-ciri masyarakat yang mengalami
kemiskinan struktural, yaitu: Tidak adanya mobilitas sosial
vertikal dan Munculnya ketergantungan yang kuat dari pihak
orang miskin terhadap kelas sosial-ekonomi di atasnya. 

 
Gambar : 2 Ilustrasi Kemiskinan
 (sumber: Diolah dari berbagai sumber)

2. KRIMINALITAS

Video 2: Kriminalitas
(Sumb r : https://www.youtube.com/watch?
v=BoWPTRQd43s)

Kriminalitas berasal dari kata crime yang artinya kejahatan.


Kriminalitas adalah semua perilaku warga masyarakat yang
bertentangan dengan norma-norma hukum pidana. Kriminalitas yang
terjadi di lingkungan masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik dari dalam maupun luar individu.   Tindakan kriminalitas
yang ada di masyarakat sangat beragam bentuknya, seperti pencurian,
perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Tindakan kriminalitas
yang terjadi di masyarakat harus menjadi perhatian aparat polisi dan
masyarakat sekitar. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk
menghindari terjadinya masalah kriminalitas di lingkungan
masyarakat, antara lain:

Peningkatan dan pemantapan aparatur penegak hukum.


Adanya koordinasi antara aparatur penegak hukum dengan
aparatur pemerintah lainnya yang saling berhubungan.
Adanya partisipasi masyarakat untuk membantu kelancaran
pelaksanaan penanggulangan kriminalitas.
Membuat undang-undang, yang dapat mengatur dan
membendung adanya tindakan kejahatan.
Kesenjangan Sosial Ekonomi

Kesenjangan sosial ekonomi merupakan perbedaan jarak antara


kelompok atas dengan kelompok bawah. Faktor-faktor yang
mendorong terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat,
antara lain:

1. Menurunnya pendapatan per kapita.


2. Ketidakmerataan pembangunan di daerah-daerah.
3. Rendahnya mobilitas sosial.
4. Adanya pencemaran lingkungan alam.

Kesenjangan sosial ekonomi dapat menimbulkan masalah di


masyarakat, seperti munculnya tindakan kriminal, adanya
kecemburuan sosial, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam
masyarakat perlu adanya upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial
tersebut. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kesenjangan sosial ekonomi, antara lain;

Memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk


mendapatkan pendidikan yang layak.
Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin.
Adanya pemerataan pembangunan di daerah-daerah.

Gambar : 3 Ilustrasi Kriminal


(sumber: Diolah dari berbagai sumber)

3. KESENJANGAN SOSIAL
Gambar : 4 Kesenjangan Sosial
 (sumber: Diolah dari berbagai sumber)

Kesenjangan sosial-ekonomi mengacu pada kontras antara kondisi


ekonomi orang yang berbeda atau kelompok yang berbeda dalam
masyarakat yang melaksanakan pembangunan atau modernisasi

Video 3: kesenjangan sosial


(sumber:https://www.youtube.com/watch?
v=j89SLLzmmRY)

Faktor Penyebab Kesenjangan

1. menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertumbuhan


penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan
produktivitas.
2. ketidakmerataan pembangunan antar daerah sebagai akibat
kebijakan politik dan kekurangsiapan SDM.
3. rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental
tradisional yang kurang menyukai persaingan dan
kewirausahaan.

 Upaya Mengatasi Kesenjangan Sosial

Kunci utama bagi upaya mengatasi kesenjangan sosial ekonomi adalah


memberi akses kepada setiap anggota masyarakat untuk menikmati
dan memanfaatkan berbagai fasilitas sosial serta memberi kesempatan
untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomiannya. sikap
perilaku individu dan kelompok masyarakat yang sesuai dengan upaya
itu adalah sebagai berikut.

1. hidup sederhana sesuai dengan kebutuhan


2. peduli dengan nasib warga masyarakat yang kurang mampu
dengan menciptkan pekerjaan bagi mereka
3. meningkatkan pendidikan untuk menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dapat digunakan dalam menyelesaikan
masalah yang kita hadapi
4. menghargai kreativitas dan hasil karya orang lain, sehingga
timbul kerjasama yang saling menguntungkan.

Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah sosial yang timbul dari


kesenjangan sosial-ekonomi antara lain melakukan kebijakan berikut.

1. pemberian subsidi terhadap pemenuhan kebutuhan yang


esensial bagi masyarakat yang kurang mampu, seperti subsidi
bahan bakar gas/elpiji tiga kilogram, pembagian kartu jaminan
kesehatan nasional.
2. menggalakan program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
melalui modal bergulir tanpa agunan.
3. Pelatihan kewirausahaan untuk menimbulkan jiwa
enterpreneurship di kalangan masyarakat

4. Ketidakadilan Sebagai Masalah Sosial

Gambar :  5 Ketidakadilan
 (sumber: diolah dari berbagai sumber)

Ketidakadilan merupakan tindakan sewenang-wenang. ketidakadilan


pada umunya menyangkut masalah pembagian sesuatu terhadap hak
seseorang atau kelompok yang dilakukan secara tidak proporsional.
jika ketidakadilan tersebut terjadi berlarut-larut dan tidak disikapi
dengan baik oleh penyelenggara negara maka hal ini akan
menimbulkan berbagai masalah. Ada beberapa bentuk ketidakadilan,
diantaranya yaitu:
Stereotip: pemberian sifat tertentu secara subjektif terhadap
seseorang berdasarkan kategori kelompoknya. stereotip
merupakan salah satu bentuk prasangka antar ras berdasarkan
katagori ras, jenis kelamin, kebangsaan dan tampilan
komunikasi verbal maupun nonverbal.
Marginalisasi: proses peminggiran kelompok-kelompok
tertentu dengan lembaga sosial utama, seperti struktur
ekonomi, pendidikan, dan lembaga sosial ekonomi lainnya.
Subordinasi/Penomorduaan: pembedaan perlakukan
terhadap identitas sosial tertentu. 
Dominasi: suatu kondisi yang dialami oleh orang-orang atau
kelompok untuk sejauh bahwa mereka bergantung pada
hubungan sosial dimana beberapa orang atau kelompok lain
memegang kekuasaan sewenang-wenang atas mereka.

Gambar : 6 Keadilan
 (sumber: ujangpratama.blogspot)
Contoh Masalah Sosial di Masyarakat:
1. Masalah-masalah Kependudukan
Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut
penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah
menentukan padat tidaknya di wilayah tersebut. Kita akan membahas
beberapa masalah kependudukan yang terjadi di negara kita.
Masalahmasalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain
persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu
besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas
penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat
ketergantungan, dan kepadatan penduduk.

Persebaran penduduk yang tidak merata


Jumlah penduduk yang begitu besar
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Kualitas penduduk rendah
Rendahnya pendapatan per kapita
Tingginya tingkat ketergantungan
Kepadatan penduduk

Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan


di atas. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain sebagai
berikut.

Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program


keluarga berencana.
Melaksanakan program transmigrasi
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya.

2. Tindak kejahatan
Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan,
pencopetan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan.
Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman.
Perampokan dan penodongan menggunakan senjata api sering terjadi
di kota besar. Di desa pun sering terjadi pencurian. Misalnya, ada yang
mencuri ternak, hasil pertanian, hasil hutan, dan sebagainya.
Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebakan oleh
masalah kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, pemerintah dan
masyarakat harus berusaha keras untuk menciptakan lapangan kerja.
Selain itu, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkat-kan
untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian warga. Sementara itu,
aparat keamanan, terutama polisi harus mampu memberantas tindak
kejahatan. Masyarakat diharapkan membantu polisi.
3. Masalah sampah
Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah.
Masalah sampah sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelolah
dengan baik. Bagaimana dengan pengelolaan sampah di
lingkunganmu? Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin belum
menjadi masalah serius. Tapi, tidak demikian dengan masyarakat yang
tinggal di kota atau di daerah padat penduduk. Masyarakat kota dan
daerah padat penduduk menghasilkan banya sekali sampah. Sampah
segera menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) sampah. Pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas
Kebersihan, memikul tanggung jawab dalam mengelola sampah.
Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang
ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit menular. Misalnya,
muntah berak (muntaber), penyakit kulit, paru- paru, dan pernapasan.
Karena itu, kalau kamu perhatikan, di lingkungan tempat tinggalmu
ada selalu ada petugas sampah. Setiap bulan orang tuamu membayar
iuran sampah. Pernahkah kamu mengalami keadaan di mana sampah
tidak diangkut lebih dari satu minggu? Lingkungan menjadi bau,
bukan? Bagaimana Pak RT dan masyarakat di lingkunganmu
memecahkan masalah ini? Masalah lain berkaitan dengan sampah
adalah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Di banyak
tempat banyak warga yang biasa membuang sampah ke sungai dan
saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya, sering
terjadi banjir jika hujan lebat.
Semua warga masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga
bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah.
Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah.
Kemudian kita menaruh sampah di tempat semestinya.
 4. Pencemaran lingkungan
Kamu sudah pernah belajar masalah pencemaran di Kelas 3. Apakah
kamu masih ingat macam-macam pencemaran? Ada pencemaran air
dan pencemaran udara. Apa yang menyebabkan pencemaran air seperti
sungai, danau, waduk, dan laut? Perairan bisa tercemar karena ulah
manusia, misalnya membuang sampah ke sungai dan menangkap ikan
dengan menggunakan pestisida. Sungai, danau, atau waduk juga
menjadi tercemar kalau pabrik-pabrik membuang limbah industri ke
sana. Pencemaran mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya
yang hidup di air. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian.
Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap
pabrik-pabrik. Kamu yang tinggal di kota pasti menghadapi masalah
ini setiap hari. Kalau kamu habis jalan-jalan, coba usaplah wajahmu
dengan kapasbersih. Apa yang kamu lihat pada kapas itu? Kapas itu
akan menjadi hitam karena kotoran yang ada di wajahmu. Kotoran itu
berasal dari debu dan asap kendaraan bermotor. Udara yang kita hirup
adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi dengan
paru-paru kita, kalau kita menghirup udara yang sangat kotor seperti
itu. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi
pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam
pohon sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut
serta dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan
bermotor, usahakan supaya kendaraan tersebut layak dipakai. Jangan
sampai kendaraan milik kita mengeluarkan banyak asap. Kalau
bepergian ke mana-mana, sebaiknya menggunakan kendaraan umum.
Jumlah kendaraan di jalan jadi berkurang.

2.4 DAMPAK PERMASALAHAN   SOSIAL YANG MUNCUL


DALAM MASYARAKAT ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT
Ketidakadilan sebagai masalah social karena mengandung unsur
kesewenang-wenangan, yaitu pada umumnya menyangkut masalah
pembagian sesuatu terhadap hak seseorang atau kelompok. Dampak
ketidak adilan akan memunculkan kesenjangan social-ekonomi pada
masyarakat
Kesenjangan social-ekonomi adalah akibat pendekatan
pembangunan yang tidak berkeadilan. Hal ini akan berakibat pada rasa
tidak puas dan kecewa sebagian masyarakat yang mengalaminya.
Selain itu, akan berujung pada meningkatnya angka kemiskinan dan
kriminalitas
Kemiskinan sebagai masalah social akibat dari kesenjangan social-
ekonomi. Kemiskinan yang dihadapi suatu bangsa akan berdampak
sangat luas bagi kehidupan manusia. Dampak dari kemiskinan antara
lain meningkatnya angka putus sekolah dan menurunnya tingkat
kesehatan masyarakat.
Kriminalitas atau kejahatan sebagai salah satu bentuk
penyimpangan. Hal ini karena pelaku criminal melanggar hokum
pidana yang mengatur kehidupan mereka. Kriminalitas ini
mengakibatkan rusaknya tatanan hidup masyarakat karena ada pihak-
pihak yang dirugikan, mengganggu stabilitas nasional, dan
mengganggu keamanan. Selain itu, kejahatan berat seperti korupsi,
terorisme, pengedaran narkoba, dapat merusak serta menghancurkan
eksistensi bangsa dan negara.

3. RANGKUMAN 

1. Menurut Soerjono Soekanto, malasah sosial adalah suatu


ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial
atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok
dari warga-warga kelompok sosial dapat terjadi karena faktor
ekonomis, faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor
kebudayaan.
2. Berbagai contoh permasalahan sosial di masyarakat,
diantaranya kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan dan
ketidakadilan.
3. Kemiskinan menurut Seorjono Soekanto adalah suatu keadaan
dimana seseorang tidak sanggup untuk memelihara diri sendiri
sesuai dengan taraf kehidupan kelompoknya dan juga tidak
mampu untuk memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya
dalam kelompok tersebut.
4. Kejahatan menurut Donald R. Gressey, kejahatan disebabkan
kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama, yang
menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya. 
5. Kesenjangan sosial diartikan sebagai ketidaksamaan akses
untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang
tersedia.
6. Ketidakadilan berasal dari kata adil, adil memiliki pengertian
tidak berat sebelah atau tidak memihak manapun dan tidak
sewenang-wenang.. 

“ Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan
mendapatkannya. Jika kamu tidak bertanya maka jawabannya adalah tidak.
Jika kamu tidak melangkah maju, kamu akan tetap berada di tempat yang
sama ” 

⌂ Daftar Isi     ⌂ Latihan_essay1

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Evaluasi
Soal 1.

Kota Jakarta terancam mengalami krisis air bersih karena peningkatan


volume kebutuhan masyarakat yang tidak sebanding dengan ketersediaan
air di Ibu kota. Buruknya pengelolaan air bisa menghambat pembangunan
serta menimbulkan berbagai masalah sosial. Salah satu cara mengatasi
masalah tersebut adalah dengan cara …

A. Mencari sumber mata air baru

B. Membuat sumber mata air buatan

C. Membeli air bersih dari daerah lain

D. Menghemat penggunaan air bersih

E. Membangun tempat penampungan air

Soal 2.

Pernikahan pada usia muda berpotensi menimbulkan disorganisasi


keluarga terkait pada peran menjadi ayah dan ibu bagi anaknya.
Ketidaksiapan dan minimnya pengetahuan menjadi penghambat tumbuh
kembangnya pranata keluarga. Peran pengetahuan sosiologi dalam
membantu permasalahan tersebut adalah …

A. Mencari referensi teori yang tepat untuk memecahkan masalah

B. Mencari orang lain untuk dibayar mahal seebagai penjaga anak

C. Menikah pada umur yang diinginkan sebagai hak pribadi


D. Memberikan pemahaman mengenai tantangan berkeluarga

E. Mencari kesibukan dengan berkarya dalam hal pekerjaan

Soal 3.

Akhir-akhir ini Bangsa Indonesia sangat rentan dengan masalah konflik


horizontal antar kelompok sosial. Untuk menyikapi masalah tersebut,
maka pakar sosiologi memberikan masukan tentang karakteristik masing-
masing kelompok sosial sebagai bahan bagi pemerintah Indonesia. Peran
sosiologi dalam menyikapi masalah tersebut adalah sebagai …

A. Partner penentu kebjakan dari pemerintah

B. Peneliti sosial yang diandalkan pemerintah

C. Penyedia jasa penelitian sosial tentang konflik

D. Teknis yang memberikan saran untuk menyelesaikan masalah

E. Guru atau pendidik dalam pemecahan sosial masyarakat

Soal 4.

Dalam masyarakat modern, kemiskinan dilihat sebagai suatu keadaan


dimana seseorang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi
standar kehidupan yang ada di lingkungannya. Pendekatan sosiologi yang
dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut adalah …

A. Mendata kebutuhan jumlaah penduduk miskin yang ada

B. Memberi bantuan langsung kepada penduduk miskin

C. Mengkaji langkah-langkah penanganan kemiskinan

D. Mendata jumlah penduduk mapan di perkotaan

E. Menyarankan pemerintah memberi bantuan


Soal 5.

Perhatikan data berikut!

1. Penangkapan pembunuh yang sudah menjadi buronan

2. Aksi demonstrasi yang digelar warga menuntut turunnya tarif dasar


listrik

3. Meningkatnya angkapergaulan bebas yang dilakukan remaja

4. Konflik antar elite politik yang menyebabkan stabilitas politik


memburuk

5. Meningkatnya aksi kriminalitas yang dilakukan di siang hari

Peristiwa yang dapat digolongkan sebagai permasalahan sosial


ditunjukkan nomor …

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (3), dan (5)

C. (2), (3), dan (4)

D. (2), (3), dan (5)

E. (3), (4), dan (5)

Soal 6.

Kepadatan penduduk akibat meningkatnya angka kelahiran merupakan


salah satu masalah sosial yang tengah dihadapi oleh masyarakat
Indonesia. Apabila kondisi tersebut berlarut-larut. Dapat memunculkan
masalah sosial lainnya, yaitu …
A. Banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat terlarang

B. Meningkatnya masyarakat pengguna transportasi umu

C. Munculnya pemukiman kumuh karena sempitnya lahan perumahan

D. Memiliki surplus demografis yang bermanfaat untuk pembangunan

E. Menuntut pemerintah untuk menambah fasilitas pendidikan dan transportasi

Soal 7.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk


terbanyak di dunia. Namun kuantitas sumber daya ini tidak berbanding
lurus dengan kualitasnya. Sumber daya manusia yang kurang berkualitas
merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah …

A. Menambah jumlah sekolah diwilayah pedalaman

B. Melakukan program wajib belajar hingga 12 tahun

C. Memberikan bantuan buku untuk sekolah di Indonesia

D. Mendatangkan tenaga pengajar dari luar negeri

E. Mengimbau warga untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi

Soal 8.

Degradasi moral generasi muda semakin terlihat nyata. Hal ini dikuatkan
dengan beberapa tindak kejahatan yang dilakukan oleh anak usia remaja
mulai dari perundangan, pengeroyokan, bahkan penganiayaan. Berikut ini
bukan penyebab munculnya masalah sosial tersebut adalah …

A. Kondisi ekonomi dalam keluarga


B. Proses sosialisasi yang tidak sempurna

C. Disekolah kurang bergaul dengan orang lain

D. Keinginan untuk menjadi hebat dari para remaja

E.  Pengaruh media sosial serta kurangnya pengawasan orang tua

Soal 9.

Jumlah penduduk yang semakin banyak, sedangkan lapangan pekerjaan


tidak bertambah membawa dampak tersendiri yakni munculnya
pengangguran. Lulusan srjana sekalipun banyak yang sulit mendapatkan
lapangan kerja hingga harus menjadi pengangguran. Upaya jangka
panjang yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan sosial
tersebut adalah …

A. Mengirim tenaga kerja terdidik ke luar negeri

B. Memberikan bantuan ekonomi kepada pengangguran

C. Menambah jumlah proyek pemerintah agar menyerap tenaga kerja

Melatih individu bermental wirausaha sejak dini sehingga dapat membuka


D.
lapangan kerja

  Memberikan kesempatan kepada investor asing untuk membuka pabrik di


E.
Indonesia

Soal 10.

Perhatikan gambar dibawah ini!


Meningkatnya kriminalitas di kota besar menjadi masalah tersendiri yang
sangat meresahkan warga. Masyarakat menjadi tidak aman ketika
meninggalkan rumah mereka, bahkan saat di dalam rumah sendiri pun
tidak menutup kemungkinan terjadi kejahatan. Upaya yang tepat untuk
mengatasi permasalahan sosial tersebut adalah …

A. Memberikan pendidikan tentang keamanan diri bagi masyarakat

B. Menerapkan sanksi yang tegas dan mengikat bagi perilaku kejahatan

C. Mengimbau warga masyarakat agar waspada terhadap kejahatan

D. Memberikan pembinaan bagi residivis supaya tidak kembali melakukan kejahatan

E. Melarang setiap kegiatan perkumpulan yang mengarah pada tindak kejahatan

Anda mungkin juga menyukai